PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP
PERISTIWA SIANTAR HOTEL 15 OKTOBER 1945
DI KECAMATAN SIANTAR BARAT
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
SAN SRIDAYANTI PURBA
NIM. 308121136
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
San Sridayanti Purba, 308121136, “ Persepsi Masyarakat Terhadap Peristiwa Siantar Hotel 15 Oktober 1945 di Kecamatan Siantar Barat ”, skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui latar belakang peristiwa siantar hotel 15 oktober 1945 dan untuk mengetahui persepsi masyarakat Siantar Barat terhadap peristiwa Siantar Hotel 15 Oktober 1945. Namun pada saat ini masyarakat sudah banyak yang tidak mengetahui peristiwa Siantar Hotel tersebut. Hal ini disebabkan oleh kurangnya rasa ingin tahu tentang Sejarah di daerahnya sendiri.Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dan studi pustaka untuk mendukung data informan. Dengan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Peneltian dilaksanakan di Kecamatan Siantar Barat Kotamadya Pematang Siantar tahun Akademik 2011/2012 dengan informan penelitian yaitu masyarakat Siantar Barat yang berusia diatas 80 Tahun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik melalui wawancara dan observasi lapangan.Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Meletusnya Peristiwa Siantar Hotel tanggal 15 Oktober 1945 itu, dilatarbelakangi oleh insiden bendera di Siantar Hotel yang ternyata mengusik hati para Pemuda Pematang Siantar. Dimana Belanda/NICA mencoba menaikkan benderanya yang tiga warna dan di tambah lagi dengan tindakan serta perilaku yang angkuh dan sombong yang di perlihatkan serdadu-serdadu Belanda/NICA kepada rakyat Indonesia atau rakyat Siantar yang tentunya akan memancing emosi rakyat yang telah lama terpendam untuk membalasnya.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah mengaruniakan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di Fakultas Ilmu Sosial
Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.
Skripsi ini berjudul : “Persepsi Masyarakat Terhadap Peristiwa Siantar
Hotel 15 Oktober 1945 di Kecamatan Siantar Barat”
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, sangat sederhana dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan keterbatasan dan kemampuan penulis, namun dapat diatasi atas
bantuan, bimbingan, dorongan, atau semangat, serta doa dan masukan dari
berbagai pihak.
Sebagai rasa syukur, pada kesempatan ini penulis hanya bisa menyampaikan
banyak ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED beserta
stafnya.
2. Bapak Drs. Restu,M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta
jajarannya.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah,
banyak membimbing dan memberi masukan kepada penulis selama
mengikuti studi dan meja hijau di Jurusan Pendidikan Sejarah.
4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku wakil ketua Jurusan
Pendidikan Sejarah dan selaku Pembimbing Skripsi (PS) yang telah
banyak membimbing dan memberi motivasi serta masukan yang sangat
berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Ponirin, M.Si dan bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku
pembanding Skripsi saya yang telah banyak memberikan
masukan-masukan dan saran-saran dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan seluruh Staf administrasi yang ada di
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, yang telah
memberikan berbagai disiplin ilmu kepada penulis.
7. Teristimewa Kepada kedua orang tua penulis yang saya cintai dan saya
sayangi. Ayah S. Purba, Ibu Sherly yang telah banyak memberikan kasih
sayangnya dan doa restu kepada penulis, atas segala jerih payahnya dan
pengorbanan tanpa mengenal lelah dalam kebutuhan penulis, semoga
Tuhan memberikan umur yang panjang dan sehat selalu. Amin.
8. Kepada Abang penulis Jekson Purba, kakak penulis, Sinar Purba, Seni
10.Kepada Bapak Camat beserta jajarannya di Kecamatan Siantar Barat,
11.Kepada Bapak Benny Simanjuntak selaku Manager Siantar Hotel beserta
Jajarannya
12.Kepada Bapak Drs. Suriyatno, kepala kantor perpustakaan arsip dan
dokumentasi kota Pematangsiantar beserta jajarannya.
13.Kepada para Informan penulis dan seluruh pihak yang turut membantu
penulis selama melakukan penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.
14.Kepada seluruh rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa/i Jurusan
Pendidikan Sejarah stambuk 2008, Era, Lisa, happy, Safitri, Maria, Restia,
lylys, Nirwana, Donal, Dosri, afriani, yani, resna, hera, Daniard dan yang
tidak bisa namanya satu persatu dituliskan saya ucapkan banyak
terimakasih.
15.Kepada seluruh personil ANACOSTA, Kak Cer, Geulora, eda merly,
Tiarma, Sunday, Yana Imoet, Nholya, devy, ove, pienty, Dora. Kenangan
bersama kalian takkan terlupakan, terimakasih banyak atas Doa, bantuan,
dorongan dan semangat yang telah banyak kalian berikan kepada penulis
selama penyelesaian Skripsi ini.
persatu yang telah banyak membantu penulis selama studi berlangsung
Tiada uraian kata yang terindah yang penulis sampaikan selain ucapan
terimakasih yang setulusnya, atas bantuan semua pihak, harapan penulis semoga
tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua,
khususnya juga bagi rekan-rekan Mahasiswa/i Jurusan Pendidikan Sejarah FIS
UNIMED.
Sekali lagi atas bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima
kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu melindugi dan melimpahkan
berkat-Nya bagi kita semua.Amin.
Penulis, Juni 2012 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Masalah ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Konseptual ... 8
1. Pengertian Persepsi ... 8
2. Pengertian Masyarakat ... 10
3. Pengertian Perang ... 10
4. Pengertian Perjuangan ... 12
BAB III METODE PENELITIAN ... 16
BAB IV HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN ... 20
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20
1. Sejarah Singkat Kecamatan Siantar Barat ... 20
1.1Tinjauan Geografis ... 21
1.2Iklim ... 22
1.3Keadaan Penduduk ... 22
1.4Suku Bangsa ... 26
B. Deskripsi Siantar Hotel ... 27
1. Sejarah Berdirinya Siantar Hotel ... 27
2. Letak Siantar Hotel ... 32
3. Kedudukan dan Fungsi Siantar Hotel ... 33
4. Tanggapan Masyarakat terhadap Siantar Hotel ... 35
C. Situasi Umum di Pematang Siantar Pra- Peristiwa Siantar Hotel 1. Berita Proklamasi Kemerdekaan di Pematang Siantar ... 36
2. Masuknya Tentara Sekutu/NICA di Pematang Siantar ... . 41
3. Reaksi Rakyat Terhadap Kedatangan Sekutu ... 43
D. Peristiwa Siantar Hotel . ... 45
1. Latar Belakang Peristiwa ... 47
2. Proses Jalannya Peristiwa ... 49
4. Kondisi Siantar Hotel setelah Peristiwa ... 56
E. Persepsi Masyarakat Terhadap Peristiwa Siantar Hotel 15 Oktober 1945 ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
1. Kesimpulan ... 62
2. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera
utara dan merupakan kota kedua terbesar setelah Medan. Pematang Siantar terdiri
dari 8 kecamatan yakni: Siantar Barat, Siantar Marihat, Siantar Martoba, Siantar
Selatan, Siantar Timur, Siantar Utara, Siantar Marimbun dan Siantar dan terdiri
dari 53 kelurahan.
Kecamatan Siantar Barat merupakan wilayah Kotamadya Pematangsiantar
dengan luas 3,205 K , pada Ketinggian 500 meter diatas permukaan laut.
Kecamatan Siantar Barat terdiri dari delapan Kelurahan dan setiap kelurahan
dipimpin oleh Lurah. Kelurahan terluas di Kecamatan Siantar Barat adalah
Kelurahan Bantan dengan luas 0,680 dengan jumlah penduduk 10.496 Jiwa.
Dan Kelurahan terkecil di Kecamatan Siantar Barat yaitu Kelurahan Dwikora
dengan luas 0,255 dengan jumlah penduduk 2.188 Jiwa. Kecamatan Siantar
Barat terdiri dari 192 RT, 67 RW dan 17 Lingkungan.
Setiap daerah pasti mempunyai peristiwa sejarah tersendiri begitu juga
dengan daerah Siantar Barat yang banyak menyimpan peristiwa sejarah yang
bervariasi. Setiap peristiwa tersebut pasti meninggalkan peninggalan benda-benda
yang menunjukkan jejak-jejak yang ada pada masa lalu. Tanda-tanda tersebut
dapat berupa fosil, artifak, dokumen/arsip, situs dan bangunan. Dalam penelitian
ini peneliti khusus membahas tentang suatu peristiwa yang terjadi pada tahun
1945, dimana Siantar Hotel adalah merupakan bukti atau bangunan yang
Letak Siantar Hotel tepatnya berada di pusat kota Pematangsiantar dan
persis di depan kebun bunga sekarang terletak di jalan W.R.Supratman No.3 yang
merupakan wilayah Kecamatan Siantar Barat, saat itu jalan ini merupakan salah
satu jalan protokol di kota Pematangsiantar. Kalau ditinjau dari segi ekonomis,
posisi seperti ini sangat strategis karena terletak di sentral kegiatan kota
Pematangsiantar dan juga mudah dijangkau dari berbagai sudut kota.
Peristiwa Siantar Hotel ini di latar belakangi oleh kedatangan sekutu yang
mendarat pada tanggal 9 Oktober 1945, tetapi karena Jepang bimbang menerima
kedatangan mereka, terpaksa menundanya satu hari, menjadi tanggal 10 Oktober.
Alasan Jepang karena soal-soal tehnis, tetapi yang sebenarnya pada tanggal 9
Oktober 1945 itu di Medan dan sekitarnya sedang berlangsung pawai bendera
merah putih dan pernyataan kebulatan tekad pemuda Indonesia.
Pihak Belanda/Nica lalu menggunakan momen tersebut sejak tanggal 6
Oktober 1945 tampak kesibukan yang luar biasa dari belanda/KNIL di Siantar
Hotel. Sebanyak 27 orang Belanda lalu menduduki hotel tersebut dan langsung
menjadikannya sebagai markas. Pengawalan Jepang yang ada ditempat tersebut
juga langsung digantikan oleh pasukan KNIL. Aksi yang paling menyolok
dilakukan mereka ialah mengibarkan bendera merah putih biru. Sementara
serdadu Belanda terus berjaga-jaga disekitar hotel dengan senjata di tangan dan
terus menantang serta mencemoohkan rakyat Indonesia dengan kata-kata yang
kasar dan hina.
Selanjutnya pada tanggal 9 dan 10 Oktober 1945 serdadu KNIL sudah
bertindak lebih berani dengan mengadakan semacam “show of forces” dengan
senantiasa dipegang disertai dengan wajah-wajah sinis terhadap rakyat yang
melihat aksi mereka tersebut di pinggir jalan.
Parade ini sengaja diadakan oleh serdadu KNIL itu dengan tujuan untuk
menyatakan kegembiraan atas pendaratan sekutu/Nica. Tetapi tujuan sebenarnya
adalah memancing agar kerusuhan terjadi. Betapapun hebatnya pancingan
Belanda/Nica itu sampai sekian jauh, tak ada seorang pemuda pun yang mau
terpancing. Dengan sendirinya akibat perbuatan Belanda/Nica itu keadaan
Pematang Siantar dan sekitarnya menjadi hangat. Di sisi lain Belanda telah
merencanakan untuk merebut pemerintahan di kota Pematang Siantar, mereka
terus menggalang kekuatan dengan cara menyebar kaki tangannya kesegenap
penjuru kota untuk mencari berkas pegawai-pegawainya yang masih loyal untuk
membantu usaha mereka. Tetapi niat dan usaha Belanda ini telah tercium oleh
para pemuda. Setelah mengetahuinya, gerakan-gerakan pemuda semakin di
tingkatkan lagi dan pengibaran bendera merah putih dilakukan pemuda di
lapangan Pagoda. Dan kegiatan pemuda dipusatkan disebuah gedung persis di
depan Siantar Hotel yang sudah menjadi markas Belanda/Nica.
Sehubungan dengan penulisan ini, ada beberapa alasan penting mengapa
penulis mengangkat topik ini. Pertama, penulisan peristiwa ini sesuai dengan
nilai-nilai kajian sejarah yang masih jarang dijumpai, kalaupun ada hanya berupa
tulisan para peminat sejarah dan pelaku sejarah itu sendiri, tulisan-tulisan tersebut
masih sangat minim sekali. Kedua, peristiwa Siantar Hotel ini jarang sekali
dijadikan sebagai bahan referensi sejarah oleh para Sejarawan. Umumnya
kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa di pulau Jawa yang sering kali
September 1945, pertempuran lima hari di Semarang, peristiwa Bandung Lautan
api dan sebagainya.
Bahkan ada juga masyarakat Siantar Barat yang sama sekali tidak
mengetahui dan tidak peduli tentang Peristiwa Siantar Hotel dan menganggap
peristiwa tersebut hanya cerita atau dongeng. Padahal peristiwa Siantar Hotel ini
tidak kalah pentingnya pada saat itu dalam mengobarkan semangat pemuda
mempertahankan kemerdekaan. Namun banyak tanggapan-tanggapan atau
pendapat-pendapat masyarakat baik yang positip maupun negatip terhadap
peristiwa Siantar Hotel tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat topik penelitian “Persepsi Masyarakat Terhadap Peristiwa Siantar Hotel 15 Oktober 1945 Di
Kecamatan Siantar Barat” karena menurut hemat penulis belum banyak masalah ini diangkat dan masih banyak masyarakat dan pemuda Siantar yang
tidak mengetahui peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Siantar Hotel pada
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang
dapat di identifikasikan adalah :
1. Sejarah Siantar Hotel
2. Latar belakang terjadinya peristiwa Siantar Hotel
3. Keberadaan Belanda Pasca Proklamasi di Pematangsiantar
4. Peristiwa Siantar Hotel
5. Tokoh-tokoh pemuda yang mengobarkan semangat perjuangan
6. Persepsi Masyarakat Siantar Barat terhadap Peristiwa Siantar Hotel 15
Oktober 1945
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan tidak mengambang
maka diperlukan pembatasan masalah. Untuk itu peneliti membatasi masalah
yaitu tentang “ Persepsi Masyarakat terhadap Peristiwa Siantar Hotel yang terjadi
pada tanggal 15 Oktober 1945 di Kecamatan Siantar Barat”.
D. Rumusan Masalah
Dengan adanya pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah :
1. Bagaimana Sejarah berdirinya Siantar Hotel ?
2. Bagaimana latar belakang serta proses terjadinya Peristiwa Siantar Hotel
3. Bagaimana persepsi Masyarakat Siantar Barat terhadap peristiwa Siantar
Hotel 15 Oktober 1945 ?
E. Tujuan Penelitian
Dalam penellitian ini, peneliti membuat beberapa tujuan penelitian sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Siantar Hotel
2. Untuk mengetahui latar belakang serta proses terjadinya Peristiwa Siantar
Hotel 15 Oktober 1945
3. Untuk mengetahui persepsi Masyarakat terhadap peristiwa Siantar Hotel
15 Oktober 1945
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan bermanfaat untuk :
1. Menambah pengetahuan penulis tentang peristiwa bersejarah khususnya
peristiwa Siantar Hotel.
2. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi.
3. Menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan berbagai
pihak terutama para peminat sejarah khususnya sejarah peristiwa Siantar
Hotel
4. Memberi gambaran pada masyarakat dan generasi mendatang untuk
mengenal dan mengetahui perjuangan serta pergolakan-pergolakan
disetiap daerah khusus di Siantar yang dapat membangkitkan suatu
unsur penting dalam membangkitkan nasionalisme dikalangan generasi
berikutnya.
5. Sebagai sumbangan pemikiran kepada masyarakat, khususnya masyarakat
Siantar Barat, agar masyarakat mengetahui bagaimana peristiwa Siantar
Hotel.
6. Dapat menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa jurusan pendidikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilaksanakan oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Setelah Jepang Menyerah kepada Sekutu mengakibatkan terjadinya pengalihan
kembali daerah kekuasaannya. Semua daerah pendudukan Jepang diserahkan
kembali ke negara-negara yang menyatu ke blok Sekutu. Tak terkecuali dengan
wilayah Indonesia. Untuk merealisasikan maksud tersebut mendaratlah sekutu
yang memboncengkan Belanda/NICA di Medan pada tanggal 10 Oktober 1945,
pendaratan Sekutu di wilayah Indonesia membawa babakan baru dalam
perjuangan mempertahankan Kemerdekaan di daerah Sumatera Timur di
kawasan Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun.
2. Kedatangan tentara sekutu yang memboncengkan Belanda/NICA itu mendapat
respon yang tidak baik dimana-mana. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan
spontasnitas para pemuda untuk menghimpun para pemuda lainnya guna untuk
membicarakan sikap yang di tempuh oleh para pemuda. Guna untuk
meningkatkan kewaspadaan untuk berjaga-jaga bila sewaktu-waktu
Belanda/NICA mengadakan Penyerbuan.
3. Meletusnya Peristiwa Siantar Hotel tanggal 15 Oktober 1945 itu,
hati para Pemuda Pematang Siantar. Dimana Belanda/NICA mencoba
menaikkan benderanya yang tiga warna dan di tambah lagi dengan tindakan
serta perilaku yang angkuh dan sombong yang di perlihatkan serdadu-serdadu
Belanda/NICA kepada rakyat Indonesia atau rakyat Siantar yang tentunya akan
memancing emosi rakyat yang telah lama terpendam untuk membalasnya.
4. Sementara untuk pengaruh yang ditimbulkan peristiwa tersebut ada yang bersifat
positif dan negatip. Dari sisi positif bagi rakyat mungkin semakin memantapkan
konsolidasi barisan pejuang pemuda dan yang terpentimg adalah pihak musuh
semakin memperhitungkan kekuatan rakyat Simalungun. Dari sisi negatif yang
menyolok bagi rakyat Simalungun adalah semakin banyaknya gadis-gadis
dijadikan wanita-wanita penghibur bagi serdadu-serdadu dan perwira-perwira
Jepang. Dan para gadis itu juga turut membantu perjuangan barisan pemuda
dengan usaha dan cara mereka sendiri.
5. Begitu pentingnya dan besarnya pengaruh Peristiwa Siantar Hotel 15 Oktober
1945 dalam perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi sebagian besar masyarakat
di kecamatan Siantar Barat kurang mengetahui Sejarah bagaimana sebenarnya
peristiwa tersebut. Itu disebabkan karena selain kurangnnya buku-buku yang
ditulis oleh pelaku-pelaku sejarah tentang Peristiwa Siantar Hotel 15 Oktober
1945 tersebut juga karena kurangnya kesadaran untuk melestarikan dan
terhadap sejarah di daerahnya sendiri sehingga tidak ada keinginan untuk
mencari tahu tentang daerahnya sendiri.
2. Saran
1. Diharapkan agar lebih memasyarakatkan peristiwa ini kepada kepada
Masyarakat karena umumnya orang selalu senantiasa mengacu kepada
beberapa peristiwa penting lainnya yang ada di pulau Jawa. Ini dapat
diperhatikan di beberapa literatur yang ada, biasanya mengambil referensi
dari pulau Jawa saja. Sehingga perlu adanya pemikiran yang berwenang
dalam hal pemerintah daerah untuk membahas permasalahan seperti ini.
Karena dikwatirkan dimasa yang akan datang peristiwa Siantar Hotel ini
akan bisa saja terlupakan oleh generasi muda, khususnya di Pematang
Siantar dan Kabupaten Simalungun.
2. Diharapkannya adanya Penulisan peristiwa sejarah atau Peristiwa Siantar
Hotel. Karena penulisan Sejarah tersebut mewariskan nilai-nilai perjuangan
para pahlawan nasional agar dapat diteladani atau setidak-tidaknya generasi
sekarang dan yang akan datang lebih mengetahui sejarah perjuangan
bangsanya.
3. Diharapkan juga peranan pemerintah daerah untuk lebih memperbanyak
literatur-literatur kesejarahan nasional dan literatur-literatur sejarah lokalnya
4. Diharapkan kepada Masyarakat agar lebih peduli terhadap sejarah
perjuangan di Indonesia, terkhusus perjuangan di daerahnya sendiri,
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik dan Abdurahman, 1985, .Ilmu Sejarah dan Historiografi Arah dan Perspektif , Jakarta : PT Garmedia
Adi Rukminto, Isbandi, 1994, Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jakarta : Rineka Cipta
Edisahputra, 1985, Bedjo Harimau Sumatera dalam Perang Kemerdekaan, Jakarta : Bina Satria -45
Edisahputra, 1978, Simalungun Jogjanya Sumatera dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, jilid, Medan :U.P.Bina Satria 45
Edisahputra, 1987, Sumatera Dalam Perang Kemerdekaan Perlawanan Rakyat Semesta Menentang Jepang, Inggris, dan Belanda, Jakarta : Yayasan Bina Satria 45
Ginting, H, Kusuma Erizal, 1992, Sejarah Pengibaran Bendera Merah Putih yang Pertama di Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun dan Peristiwa Siantar Hotel, Pematang Siantar : Panitia Penulisan Sejarah Peristiwa Berdarah Siantar Hotel
Gulo, Dali, 1982, Kamus Psikologi, Bandung : Toris
Mansur, The Golden Bridge” Jembatan Emas 1945 Kisah-Kisah Nyata Perjuangan Kemerdekaan RI di Sumatera jilid 1. Tanpa kota terbit, Penerbit, dan Tahun terbit
Moedjanto, G, 1992, Indonesia Abad ke-20, Dari Kebangkitan Nasional sampai Linggarjati, Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Koentjaraningrat. 1997. Pengantar Antropologi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Nasution.S, 1999, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara
Pranoto, Tukidjan, 2001, Tetes Embun Di Simalungun, Medan : Yayasan Keluarga
Purba, Kenan & J.D, 1995, Sejarah Simalungun, Jakarta : Bina Budaya Simalungun Parsadaan ni Purba Pakpak, Boru pakon Panogolan Se-Jabotabek
Simandjuntak, B.A, 2009, Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba, Medan : Yayasan Obor Indonesia
Siregar, Mustafa dkk, 1996, Perjuangan Menegakkan dan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Sumatera Utara (1945-1949) Jilid 1, Medan : Tim Khusus Perencanaan Pembangunan Tatengger di Propinsi Sumatera Utara
Soekanto, Soerjono, 1990, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Sugono, Dendy dkk, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum
Sumaatmadja, Nursid, 1986, perspektif Studi Sosial, Bandung : ALUMNI
Syahnan, H.R, 1982, Dari Medan Area ke Pedalaman dan Kembali ke Kota Medan, Medan : Dinas Sejarah Kodam II/BB
Thoha, Miftah, 1999, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Yoyakarta : CV. Rajawali