• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Struktur Bendung Dengan Metode Elemen Hingga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Struktur Bendung Dengan Metode Elemen Hingga."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRUKTUR BENDUNG DENGAN METODE

ELEMEN HINGGA

Moch. Fadly Bargess NRP: 0321080

Pembimbing Utama : Cindrawaty Lesmana, ST., M.Sc. (Eng). Pembimbing Pendamping : Robby Yussac Tallar, ST., MT.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Struktur bendung merupakan kebutuhan penting dalam bidang perairan. Masalah hancurnya struktur bendung dapat diakibatkan karena sudah tidak kuatnya struktur tersebut untuk menahan beban horisontal maupun beban vertikal di sekitar bendung. Metode elemen hingga telah digunakan dengan sangat berhasil dalam memecahkan persoalan – persoalan yang luas jangkauannya dalam hampir semua bidang keinsinyuran dan fisika matematis.

Penerapan metode elemen hingga diterapkan untuk menghitung gaya reaksi dasar dan peninjauan tegangan untuk struktur bendung. Studi kasus diambil dari bendung Cilemer, Jawa Barat. Struktur dianalisis dengan bantuan software

SAP 2000. Analisis dibuat dengan pemodelan dua dimensi (shell) dan tiga dimensi (solid), dengan model perletakan pegas (springs). Struktur bendung ditinjau terhadap berat sendiri bendung, tekanan lumpur, tekanan air normal dan tekanan banjir.

(2)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii

ABSTRAK ... iii

PRAKATA ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 3

1.4 Sistematika Pembahasan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Elemen Hingga ... 5

2.1.1 Konsep Dasar Metode Elemen Hingga ... 6

2.1.2 Langkah-langkah dalam Metode Elemen Hingga ... 6

2.2 Program pada Metode Elemen Hingga ... 11

2.2.1 Shell ... 11

(3)

vii

2.2.3 Tegangan Tiga Dimensi ... 14

2.3 Perencanaan Struktur Bendung ... 15

2.3.1 Berat Sendiri Bendung ... 16

2.3.2 Tekanan Lumpur ... 16

2.3.3 Tekanan Air ... 16

2.3.4 Reaksi Perletakan ... 17

BAB 3 ANALISIS STRUKTUR BENDUNG 3.1 Data Struktur Bendung ... 19

3.2 Pemodelan Struktur 2D ... 22

3.3 Pemodelan Struktur 3D ... 32

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS 4.1 Pengaruh Tumpuan pada Struktur Bendung ... 39

4.2 Pengaruh Pembebanan terhadap Model Struktur Bendung ... 43

4.2.1 Model 2D Struktur Bendung ... 43

4.2.2 Model 3D Struktur Bendung ... 46

4.3 Korelasi antara Perhitungan Manual dengan Model Software .. 52

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(4)

viii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

y

= tegangan dalam arah vertikal

y

E = modulus elastisitas tanah, kg/cm2

P

E = modulus elastisitas beton, kg/cm2

P

I = momen inersia, cm4

= Poison ratio

h = tinggi muka air ke tanah, m

H = tinggi muka air ke tanah untuk keadaan banjir, m

H = gaya horisontal, ton

V = gaya vertikal, ton

MR = moment resistance

(5)

ix S.F = faktor keamanan

a = jarak terhadap titik yang ditinjau, m

(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hasil pendekatan dari: (a) Assemblage;

(b) Elemen yang berdampingan;

(c) Potongan sepanjang A-A ... 8

Gambar 2.2 Pertemuan titik nodal dan bidang permukaan... 12

Gambar 2.3 Solid elemen, pertemuan join dan bidang permukaan pada SAP2000 ... 13

Gambar 2.4 Tegangan tiga dimensi berdasarkan sumbu lokal pada SAP2000 ... 14

(7)

xi

Gambar 3.17 Joint Forces Siltation ... 30

Gambar 3.18 Joint Forces Normal Water ... 30

Gambar 3.19 Joint Forces Flood ... 30

Gambar 3.20 Pemilihan jenis analisis ... 31

Gambar 3.21 Analysis Complete ... 31

Gambar 3.27 Solid Surface Pressure Load Siltation ... 34

Gambar 3.28 Solid Surface Pressure Load Normal Water ... 35

Gambar 3.29 Solid Surface Pressure Load Flood ... 35

Gambar 3.30 Assign Springs To Solid Obejct Face ... 36

Gambar 3.31 Analysis Cases to Run ... 36

Gambar 3.32 Analysis Complete ... 37

Gambar 4.1 Pemodelan 2D tanpa pegas ... 39

(8)

xii

Gambar 4.3 Pemodelan 3D tanpa pegas ... 41

Gambar 4.4 Pemodelan 3D dengan pegas ... 42

Gambar 4.5 Model 2D akibat beban mati... 43

Gambar 4.6 Model 2D akibat tekanan lumpur ... 44

Gambar 4.7 Model 2D akibat tekanan air normal ... 45

Gambar 4.8 Model 2D akibat tekanan banjir ... 45

Gambar 4.9 Model 2D akibat kombinasi tekanan ... 46

Gambar 4.10 Model 3D akibat beban mati ... 47

Gambar 4.11 Model 3D akibat tekanan lumpur ... 48

Gambar 4.12 Model 3D akibat tekanan air normal ... 49

Gambar 4.13 Model 3D akibat tekanan banjir ... 50

Gambar 4.14 Model 3D akibat kombinasi tekanan ... 51

(9)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Perhitungan beban mati... 52

Tabel 4.2 Perbandingan hasil manual dengan hasil software

2D... 54

Tabel 4.3 Perbandingan hasil manual dengan hasil software

3D... 54

Tabel 4.4 Perbandingan hasil software 2D dengan hasil software

(10)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pengontrolan Stabilitas Bendung ... 59

Lampiran 2 Data Penyelidikan Tanah (Nspt) ... 61

(11)

60

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengontrolan Stabilitas Bendung

Pengontrolan stabilitas bendung terhadap banjir (flood):

(12)

61

Universitas Kristen Maranatha

(13)

62

Universitas Kristen Maranatha

(14)

63

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 3 Peta Lokasi Bendung

(15)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Struktur merupakan kebutuhan penting dalam pembangunan baik untuk

pembangunan gedung, transportasi, dan perairan. Bangunan air di Indonesia

dibangun mulai dari yang sederhana sampai yang cukup rumit. Salah satu

bangunan air adalah bendung. Struktur bendung adalah struktur bangunan air

(16)

Universitas Kristen Maranatha

2

sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke daerah yang membutuhkan. Bendung

yang telah dibangun, beroperasi dan telah berfungsi dengan baik tetapi sebagian

diantaranya mengalami masalah-masalah gangguan hambatan aliran, gangguan

angkutan sedimen dan sampah, penggerusan setempat di hilir bendung sampai

dengan masalah hancurnya bangunan dan sebagainya.

Masalah hancurnya struktur bendung dapat diakibatkan karena sudah tidak

kuatnya struktur tersebut untuk menahan beban horisontal maupun beban vertikal

di sekitar bendung. Struktur bendung harus dianalisis sedemikian rupa agar

mendapatkan desain yang optimal untuk menahan beban-beban yang bekerja pada

elemen struktur.

Perhitungan beban-beban ini akan dihitung dengan metode numerik yaitu

metode elemen hingga (finite element method). Metode elemen hingga, pada

prinsipnya membagi sebuah kontinum menjadi bagian-bagian kecil yang disebut

elemen, sehingga solusi dalam tiap bagian kecil dapat diselesaikan dengan lebih

sederhana.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian Tugas Akhir adalah menganalisis struktur bendung

Cilemer di daerah Jawa Barat, dengan metode elemen hingga. Analisis tersebut

(17)

Universitas Kristen Maranatha

3

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup dalam pembahasan dibatasi sebagai berikut:

1. Struktur yang ditinjau adalah bangunan bendung Cilemer di daerah

Jawa Barat

2. Beban yang bekerja pada struktur bendung adalah beban akibat berat

sendiri, tekanan lumpur dan tekanan air (tekanan air normal dan

tekanan banjir)

3. Perletakan yang dipakai adalah pegas (springs)

4. Pemodelan 2D (shell) dan 3D (solid) perilaku yang ditinjau adalah

lendutan, tegangan dan gaya reaksi dasar

5. Pemodelan dan perhitungan dengan metode elemen hingga dilakukan

dengan bantuan program SAP 2000 versi 11.

1.4 Sistematika Pembahasan

Penulisan Tugas Akhir ini dibagi menjadi lima bab dengan sistematika

pembahasan sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, bab ini memuat latar belakang masalah, tujuan

penelitian, ruang lingkup pembahasan dan sistematika pembahasan.

Bab 2 Tinjauan pustaka, bab ini menjelaskan teori-teori yang menunjang

dan membantu pada penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini.

Bab 3 Analisis struktur bendung, bab ini mencakup pemodelan bangunan

menggunakan program komputer dan pembebanan-pembebanan yang digunakan.

Bab 4 Pembahasan hasil analisis, bab ini membahas dari pemodelan

(18)

Universitas Kristen Maranatha

4

Bab 5 Kesimpulan dan saran, bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil

dari analisis yang dilakukan dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.

(19)

56 Universitas Kristen Maranatha

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini dapat diambil

kesimpulansebagai berikut:

1. Hasil perbandingan pemodelan dengan pegas menghasilkan translasi

(20)

Universitas Kristen Maranatha

57

sehingga perletakan pegas (springs) dianggap sudah cukup mewakili

perletakan untuk pemodelan struktur bendung.

2. Nilai lendutan arah 1 dan arah 3 untuk pemodelan dua dimensi dan tiga

dimensi menghasilkan lendutan pada pemodelan dua dimensi lebih

besar (0,14 m untuk arah 1 dan 0,25 m untuk arah 3) dibandingkan

dengan pemodelan tiga dimensi.

3. Pada hasil perhitungan software pemodelan tiga dimensi lebih teliti

jika dibandingkan dengan hasil perhitungan pemodelan software dua

dimensi, hal ini terlihat distribusi tegangan lebih merata pada

pemodelan tiga dimensi dibandingkan dengan pemodelan dua dimensi.

4. Hasil perhitungan untuk gaya reaksi dasar pada software model dua

dimensi dan tiga dimensi mendekati hasil perhitungan manual, tetapi

karena kesamaan pendekatan beban pada model dua dimensi dengan

manual, maka hasil gaya reaksi dasarnya lebih mendekati hasil

perhitungan manual dibandingkan model tiga dimensi.

5. Perilaku struktur bendung yang merupakan salah satu bangunan

hidroteknik, dapat dimodelkan dengan metode elemen hingga, secara

dua dimensi (shell) maupun secara tiga dimensi (solid). Hal ini terbukti

(21)

Universitas Kristen Maranatha

58

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Metode elemen hingga dapat dipakai untuk menganalisis bangunan

hidroteknik lainnya.

2. Pada pemakaian program SAP 2000 dianjurkan menggunakan

(22)

Universitas Kristen M aranatha 59

DAFTAR PUSTAKA

1. Daniel L.Schodek. (1999), Struktur, Penerbit Erlangga, Jakarta.

2. Hadipratomo, W. (2005), “Dasar-dasar Metode Elemen Hingga”, PT. Danamartha Sejahtera Utama.

3. Hadipratomo Winarni, Raharjo. Paulus P. (1996) Pengenalan metode elemen hingga pada Teknik Sipil, Nova, Bandung.

4. Wiryanto Dewobroto, (2004), Aplikasi rekayasa kontruksi dengan SAP2000, PT. Elex media komputindo, Jakarta.

5. Erman Mawardi, Moch. Memed, (2002), Desain Hidraulik Bendung Tetap Untuk Irigasi Teknik, Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian cepat ini dilakukan dengan melibatkan unit pelaksana dan pelaksana teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang terdiri atas (1) Balai Besar Litbang

adalah bermain mengurutkan bendera berdasarkan pendek dan panjang tiangnya Sebelum bermain mengurutkan bendera anak diajak membuat bendera dengan menjiplak bentuk

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunianya, penulisan tugas akhir yang berjudul “Perancangan Fasilitas Peternakan Berkelanjutan dan Hasil Pengolahan Ternak

Hasil penelitian menunjukan bahwa konsisten dengan penelitian yang terdahulu yang dilakaukan oleh Farkhan (2013), dan Anggarani (2010), Stefanus (2014) dan Bramantyo (2013)

Pada era perkembangan teknologi dan informasi seperti sekarang ini, VoIP (Voice over Internet Protokol) merupakan suatu teknologi akses informasi yang layak untuk dimiliki

Penentuan daya anestesi ekstrak Caulerpa sertularoides dinyatakan dengan nilai EC-50 (Effective Concentration) , yaitu waktu yang diperlukan untuk memingsankan 50 % hewan

Pengukuran atas jumlah hutang perusahaan termasuk persentase dari struktur modal perusahaan seperti total hutang (hutang lancar dan hutang jangka panjang) dan total ekuitas

Oleh karena itu, diperlukan adanya informasi akurat yang memberikan gambaran tentang pergeseran struktur dan laju pertumbuhan, sektor basis dan daya saing