• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Sewa Kamar (Studi Kasus Pada Topas Galeria Hotel Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Sewa Kamar (Studi Kasus Pada Topas Galeria Hotel Bandung)."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENJUALAN SEWA KAMAR

(Studi Kasus pada Topas Galeria Hotel Bandung)

Melalui penelitian ini penulis memfokuskan masalah pada pelaksanaan audit internal dan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar pada Topas Galeria Hotel Bandung, serta seberapa besar peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Dari 49 kuesioner yang dibagikan, terdapat 35 kuesioner yang dikembalikan dan di antaranya ada 2 kuesioner yang rusak. Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan korelasi Rank Spearman, uji-t, dan koefisien determinasi (Kd).

Berdasarkan analisis statistik diperoleh r = 0,838, probabilitas 0,00, dan d

K

= 70% yang artinya bahwa audit internal cukup berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar. Sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh, penulis mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan audit internal dan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar pada Topas Galeria Hotel cukup memadai. Hal ini terlihat dari terpenuhinya syarat audit yang memadai seperti kecakapan professional, lingkup pekerjaan, pelaksanaan audit internal, dan manajemen audit internal; terpenuhinya unsur-unsur pengendalian internal, yaitu lingkungan pengendalian, penetapan risiko oleh manajemen, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan; terpenuhinya tujuan umum pengendalian internal yang terdiri dari compliance with policies, plans, procedures, laws, and regulations, safeguarding of Assets, economy and efficiency of operations, accomplishment of organizational objectives and goals for operations and programs; serta terpenuhinya tujuan khusus pengendalian internal, yakni eksistensi (keberadaan), kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran.
(2)

ii KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus yang telah mengaruniakan hikmat, kekuatan, keyakinan, serta kasih-Nya dengan melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian siding Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Karya tulis yang diberi judul: “PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENJUALAN SEWA KAMAR (Studi Kasus Pada Topas Galeria Hotel Bandung)”, secara garis besar merupakan gambaran mengenai hubungan audit internal dengan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar atau dengan kata lain apakah audit internal mempunyai peranan penting dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar di Topas Galeria Hotel Bandung.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengalami tantangan yang terkadang membuat penulis tidak ingin melanjutkan penulisan ini. Namun, penulis sangat bersyukur telah dikaruniakan orang-orang yang memberikan dukungan, semangat, dan inspirasi hingga pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada:

1. Bapak Sudarli Ganisaputra SE.,MBA, Ak selaku dosen pembimbing, terima kasih telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga untuk nasehat agar sukses yang bapak ajarkan.

2. Ibu Tatik Budiningsih, Dra., MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

3. Bapak Tedy Wahyusaputra, SE, MM, selaku pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(3)

iii 5. Bapak Trimanto S. Wardoyo, selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung dan dosen wali selama kuliah. Terima kasih untuk nasehat, perhatian, dan bimbingan bapak.

6. Seluruh Dosen Universitas Kristen Maranatha yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya selama masa perkuliahan, khususnya Bapak Budi (Manajemen Pemasaran), Ko Tan Ming Kuang, Ibu Yenny (Manajemen Strategis), Ci Yenny (SPM) terima kasih telah menularkan semangat kalian. You all are my favourite master.

7. Seluruh Staf dan Karyawan Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu penulis selama kuliah, terima kasih untuk kerja samanya. 8. Seluruh karyawan Topas Galeria Hotel Bandung, khususnya: Ibu Ani,

Bapak Ammarulah, Bapak Wage Syahrudin, Bapak Rudy yang telah memberikan kesempatan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Terima kasih untuk waktu, tenaga, data, dan informasi yang telah diberikan. 9. Oma dan Opa di Tompaso Baru, kalian adalah inspirasi terbesar dalam

hidupku. Melihat semangat, kerja keras, dan cinta kasih kalian yang tak pernah pudar di makan waktu, memacuku untuk terus berjuang seberat apapun masalah yang kuhadapi. Terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku dan telah menyayangiku. Aku sangat mencintai kalian.

10.Mbah Utie dan Oma Rose: terima kasih ya untuk doa dan dukungan oma. 11.Papa, Mama Vivi, Jason, Magda, dan Jeremy: terima kasih untuk doa

kalian. Dan yang teristimewa adikku Grace: menjadi teladan yang baik untukmu adalah salah satu alasanku menyelesaikan studi, terima kasih untuk doa dan dukungan yang sudah Grace berikan.

(4)

iv menulariku, terima kasih telah mengajakku terlibat dalam BPK PA Bahtera Iman, benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. K’ Joan: terima kasih sudah menjadi tempat ‘curhat’ku selama ini, juga ‘tuk semua ‘kegilaan’ yang kita alami bersama.

13.Pa’ Yantje, Ma’ Agnes, Gina, Steven: terima kasih untuk dukungan kalian, baik materi, nasehat, dan doanya. juga untuk kasih sayangnya.

14.Pa’ Win dan Ma’ Non: t erima kasih untuk semua pengorbanan, dukungan, perhatian, kasih sayang, dan doa kalian selama ini hingga Cika bisa menyelesaikan kuliah. Juga untuk kebersamaan kita selama ini, bersama kalian Cika jadi mengerti apa arti keluarga sesungguhnya. Terima kasih sudah percaya sama Cika selama ini dan sudah mengajariku menjadi seorang wanita yang kuat dan tegar dalam Tuhan.. Hidup kalian sangat menginspirasiku untuk tidak takut dalam menghadapi hidup ini, I’m so proud being part of you. Ribka: adikku yang sangat pemberani, makasih ya untuk cerita-ceritanya selama ini, juga untuk ‘pengalaman’ yang seru tapi kadang bikin geleng-geleng kepala. Menjadi bagian dari hidup kalian adalah anugerah bagiku. I love you all so much.

15.Om’ Ferry, Ma’ Ace, Evano, dan Juan: terima ka sih untuk semua pengorbanan, dukungan kalian selama Cika kuliah, juga untuk kasih sayang dan doa kalian. Kehidupan kalian sangat menginspirasiku untuk terus mengandalkan Tuhan, kreatif, berani mencoba, dan terus bekerja keras dalam berjuang menghadapi hidup ini. Kuasa Tuhan terlihat nyata dalam kehidupan kalian. Aku sungguh bersyukur bisa menjadi bagian dalam kehidupan kalian. I love you all so much.

16.Pa’ Ben dan Ma’ Betty yang selalu memantauku dari jauh, terima kasih untuk pengorbanan, dukungan, kasih saying, dan doa kalian.

(5)

v 18.Broer Jerry dan Zus Ina, terima kasih ya untuk perhatian dan kasih saying

yang kalian berikan selama ini.

19.Om’ James dan Tante Jane, terima kasih untuk perhatian dan kasih sayangnya.

20.Gama, makasih udah nemenin dan nganterin aku waktu pertama ke Bandung untuk ikut ujian saringan masuk.

21.Gini, thank you for bringing colours to my life. Banyak keanehan dan ‘trouble’ yang kualami sejak kita dekat, namun banyak juga canda dan tawa di balik itu semua yang membuatku lebih rileks menjalani hidup. Makasih ya untuk pertanyaan-pertanyaan anehmu; untuk kejujuranmu, walau kadang sangat menusuk hati; untuk dongeng-dongengmu yang selalu berhasil membuatku tertidur; makasih udah mau menjadi pendengar yang baik saat aku curhat; terima kasih untuk selalu ada di saat-saat terbaik dan terburuk selama masa kuliah. You’re my soulmate sister. Ingat selalu ya masa-masa jadi anak kos.

22.Gerald, Julianda, Meylin, Frita makasih ya sudah menjadi sahabat yang setia, juga untuk dukungan, perhatian, kasih sayang serta doa-doa kalian selama ini. Tanpa kalian aku pasti sangat kesepian.

23.Sahabat doaku Chrisna dan Malia, memang kuasa doa orang percaya sangatlah besar. Terima kasih untuk doa, dukungan, dan semangat yang kalian berikan.

24.Sahabat-sahabatku selama kuliah: Irene, Pe’i, Roro, Mento, Devi, Yustine, Vera, Ika, Hendra, Helen, Yuli, Ken, Yopie, Angel, Wawan, Diah, Meldy, Anna, Ratna Dewi, Novi, Elis, dan Daniel. thank you for all of your support, attention, advices, friendship, and all the time we spent together. 25.Teman-teman seperjuangan: Widy, Irene, Agustin, dan Mento yang telah

memberikan dukungan dan semangat

(6)

vi 27.Tante Tuty, Mas Wiwid, K’ Sarah, K’ Lia Toraja, thanks for being my

family sewaktu di Sukajadi.

28.Teman-teman LPMI, khususnya B’ Taor, B’ Julifer, Nova, Mas Nova makasih untuk persekutuan kita selama ini, juga untuk doa serta waktu yang pernah kita lewati bersama.

29.K’ Seniman dan K’ Paulina, terima kasih ya su dah mendukungku selama menyelesaikan skripsi. Terima kasih banyak sudah boleh nginep di Sarijadi dan pakai komputernya selama proses finishing, juga untuk perhatian dan kasih sayang kalian. Kalian sudah kuanggap keluargaku sendiri. Tuhan Yesus yang akan membalas kebaikan kalian.

30.Mami Sophie, K’ Rein dan K’ Riska, K’ Julius dan K’ Iva, K’ Karin terima kasih untuk perhatian, kasih sayang, dukungan dan kebaikan kalian. Khususnya saat-saat bersama Sola Gratia.

31.Teman-teman PS Sola Gratia, khususnya K’ Eka, K’ Ev i, Ayu, Mei, Ichie, Melva, David, Dappa, Adrian, K’ Andre, B’ Jon, K’ Tanty, K’ Lia Purba, K’ Anes, Yayen, Jeffry makasih ya untuk kebersamaan kita selama ini juga untuk dukungan dan semangatnya selama pelayanan di Sola Gratia. 32.Teman-teman Komsel: K’ Tety , K’ Eka, Ayu, Mei K’ Monika makasih ya

untuk persekutuan, pelayanan, dukungan, semangat, perhatian, doa, dan waktu yang kita lewatkan bersama. Kalian membuatku makin terpacu untuk memberikan yang terbaik untuk studi dan pelayananku.

33.Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pembaca dan bagi semua pihak yang sekiranya membutuhkan.

Bandung, Juli 2006 Penulis,

(7)

vii DAFTAR ISI

ABSTRAK ….……… KATA PENGANTAR ...……… DAFTAR ISI ……….………... DAFTAR LAMPIRAN ………. DAFTAR TABEL ...………...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ..………...………….. 1.2 Identifikasi Masalah ..………...…………... 1.3 Pembatasan Masalah ..………... 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..………... 1.5 Kerangka Pemikiran…...……… 1.6 Metode Penelitian ...………... 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian …...………..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peranan ..………....……… 2.1.1 Pengertian Peranan ..……….. 2.1.2 Konsep Peranan ...………. 2.2 Auditing ..……….. 2.2.1 Pengertian Auditing .………... 2.2.2 Jenis-Jenis Audit .………... 2.2.3 Jenis-Jenis Auditor ………... 2.3 Audit Internal .………....……….. 2.3.1 Pengertian Audit Internal ………... 2.3.2 Sasaran dan Ruang Lingkup Audit Internal ..………… 2.3.3 Fungsi Audit Internal ..………..

(8)

viii 2.3.4 Tanggung Jawab dan Wewenang Audit Internal ..…… 2.3.5 Kualifikasi Audit Internal ..………...

2.3.6 Tahap-Tahap Pelaksanaan Audit Internal ...………….. 2.3.7 Laporan Audit Internal ..……… 2.4 Pengertian Efektivitas ..………. 2.5 Pengendalian Internal ………...

2.5.1 Pengertian Pengendalian Internal ...……….. 2.5.2 Tujuan Pengendalian Internal ..………. 2.5.3 Jenis-Jenis Pengendalian Internal ..……… ... 2.5.4 Komponen Pengendalian Internal ………. 2.5.5 Keterbatasan Pengendalian Internal ...………... 2.6 Penjualan ..……….

2.6.1 Pengertian Penjualan .………... 2.6.2 Tujuan Penjualan .………. 2.6.3 Klasifikasi Transaksi Penjualan ..……….. 2.6.4 Pengendalian Internal Atas Penjualan .………. 2.7 Penjualan Sewa Kamar ..………...

2.7.1 Pengertian Penjualan Sewa Kamar ..………. 2.7.2 Tujuan Penjualan Sewa Kamar ..………... 2.7.3 Prosedur Penjualan Sewa Kamar ..……… 2.7.4 Efektivitas Penjualan Sewa Kamar ...……… 2.8 Hotel .………

2.8.1 Pengertian Hotel .……….. 2.8.2 Klasifikasi Hotel ..………. 2.8.3 Akuntansi Hotel ..………... 2.8.4 Ruang Lingkup Akuntansi Hotel ………... 2.9 Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas

Pengendalian Internal Penjualan Sewa Kamar …………... …..

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ……… ………

(9)

ix 3.2 Metodologi Penelitian ………...

3.2.1 Metode Penelitian ..………... 3.2.2 Penentuan Responden ..………. 3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ..……… ………. 3.2.4 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian ..……….. 3.2.5 Operasionalisasi Variabel ..………... 3.2.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..……...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Topas Galeria Hotel ..……… …… 4.1.1 Visi, Misi, dan Falsafah Topas Galeria Hotel .………… 4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas …... ………… … 4.1.3 Aktivitas Utama Perusahaan ..……….. 4.2 Hasil Penelitian ……….

4.2.1 Prosedur Penjualan Sewa Kamar ..……… ………... 4.2.1.1 Prosedur Pemesanan Kamar ……….. 4.2.1.2 Prosedur Check – In ……… 4.2.1.3 Prosedur Check – Out………. 4.2.1.4 Prosedur Pemberian Discount ……… 4.3 Audit Internal Penjualan Sewa Kamar ………..

4.3.1 Pelaksanaan Audit Internal Atas Penjualan Sewa Kamar 4.3.2 Pembahasan Audit Internal Atas Penjualan Sewa Kamar 4.4 Pengendalian Internal Atas Penjualan Sewa Kamar .……… … 4.4.1 Lingkungan Pengendalian …. ……… .. 4.4.2 Penetapan Risiko Oleh Manajemen …. ……… … 4.4.3 Aktivitas Pengendalian ………

4.4.4 Informasi dan Komunikasi ……….. 4.4.5 Pemantauan ……….. 4.5 Tercapainya Tujuan Pengendalian Internal Atas Penjualan Sewa Kamar ………

(10)

x 4.7 Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penjualan Sewa Kamar

4.7 Pengujian Hipotesis ………

4.8 Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penjualan Sewa Kamar ………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...……… 5.2 Saran ...………..

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

130 132

137

(11)

xi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita Acara Bimbingan

Lampiran 2 Struktur Organisasi Topas Galeria Hotel

Lampiran 3 Struktur Organisasi Departemen Finance Manager Topas Galeria Hotel

Lampiran 4 Daftar Pertanyaan dan Kuesioner Lampiran 5 Hasil Penyebaran Kuesioner Lampiran 6 Room Reservation Form Lampiran 7 Registration Card Lampiran 8 Confirmation Form Lampiran 9 Invoice

Lampiran 10 Guest Bill

(12)

xii DAFTAR TABEL

♣ Tabel 3.1 Populasi 62

♣ Tabel 3.2 Kriteria Penentuan Bobot Jawaban Responden 63 ♣ Tabel 3.3 Indikator Variabel Bebas dan Skala Pengukuran 65 ♣ Tabel 3.4 Indikator Variabel Tidak Bebas dan

Skala Pengukuran 66 ♣ Tabel 4.1 Tipe dan Jumlah Kamar Topas Galeria Hotel 86 Tabel 4.2 Pendapatan Atas Penjualan Sewa Kamar

Tahun 2003 – 2005 120 ♣ Tabel 4.3 Hasil Analisis Data dengan SPSS 122

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

Bab I Pendahuluan

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

kenyataan. Ini karena di tengah upaya perbaikan fundamental ekonomi- dengan

mendorong ekspor dan menarik investasi asing yang belum signifikan, muncul masalah

baru, yaitu dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi sebesar 2,85%

hingga 7,5 % per 1 Mei 2006. Akibatnya, sektor transportasi dan sejumlah industri

andalan- seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), makanan dan minuman, sepatu,

elektronika, dan otomotif- mengalami kesulitan. Dampak lanjutannya, bisa terjadi

gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Sejumlah perusahaan

elektronika, misalnya, terpaksa merumahkan sementara sebagian pekerjanya dan

mengurangi shift kerja, menyusul merosotnya penjualan di pasar lokal. Kondisi lebih

buruk terjadi di industri TPT. Sejumlah perusahaan di industri ini sudah melakukan PHK

terhadap sebagian karyawannya. Bahkan ada perusahaan TPT yang sudah menghentikan

kegiatan sama sekali. Apa yang dialami industri elektronika dan TPT itu merupakan

dampak dari dinaikkannya harga BBM pada Oktober 2005. (Tajuk Utama Bisnis

Indonesia, Rabu 03 Mei 2006). Dengan keadaan ekonomi yang sangat tidak menentu,

seperti yang telah dipaparkan di atas, semua sektor industri yang menjalankan usahanya

di Indonesia akan terancam keberadaannya. Kondisi yang tengah dialami industri TPT

dan elektronika bukan tidak mungkin akan menimpa industri-industri lain nantinya,

(36)

Bab I Pendahuluan

2

Universitas Kristen Maranatha

Hotel adalah suatu perusahaan jasa yang menjual jasa penginapan yang

ditunjang oleh fasilitas lainnya bagi masyarakat umum yang menjadi tamunya

dalam rangka menghasilkan pendapatan dan keuntungan bagi pemiliknya. Hotel

bukanlah suatu usaha yang memenuhi kebutuhan primer bagi pemakai jasanya,

melainkan memenuhi kebutuhan tertier, yaitu kebutuhan akan rekreasi. Dengan melihat

kondisi saat ini, perekonomian Indonesia yang semakin terpuruk serta situasi politik

yang belum stabil dapat menjadi penghalang berkembangnya bisnis perhotelan di

Indonesia, khususnya di kota Bandung. Selain itu, pembangunan jalan tol Cipularang

yang memungkinkan para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dapat datang dan

pergi ke Bandung hanya dalam waktu yang kurang dari tiga jam, memungkinkan bisnis

ini mengalami penurunan.

Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan manajemen

yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang

efektif dan efisien. Banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan karena manajemen

perusahaan tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.

Pada umumnya, tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Laba dapat

diperoleh jika pendapatan perusahaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

Manajemen harus berupaya keras untuk dapat mempertahankan ataupun meningkatkan

laba usahanya, yang merupakan salah satu sumber dana perusahaan. Untuk itu, sangatlah

penting bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasinya.

Dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, maka perusahaan akan

(37)

Bab I Pendahuluan

3

Universitas Kristen Maranatha

akhirnya dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Saat penjualan meningkat,

kemungkinan besar laba pun ikut meningkat.

Dalam upaya untuk beroperasi secara efektif dan efisien, salah satu hal yang perlu

dilakukan perusahaan adalah menyelenggarakan pengendalian intern (internal control)

yang baik. Pengendalian intern terdiri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur

yang dirancang untuk memberi keyakinan bagi pihak manajemen bahwa tujuan dan

sasaran yang penting bagi perusahaan akan dapat dicapai. Karena pengendalian intern

mempunyai tujuan utama untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan;

memperoleh laporan yang andal; dan untuk mengetahui kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan, maka suatu pengendalian internal yang baik akan dapat mengatasi dengan

cepat kejadian yang dianggap tidak efektif bagi perusahaan. Ada kalanya pengendalian

intern dalam suatu perusahaan tidak dapat berfungsi secara optimal. Keberhasilan

pengendalian intern tergantung bagaimana manajemen dan semua bagian yang terlibat

dalam perusahaan melaksanakannya.

Banyak aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Salah satu yang perlu diberi

perhatian khusus adalah aktivitas penjualan, yang menjadi sumber dana utama suatu

perusahaan, dan sekaligus menjadi sumber terjadinya kecurangan, penggelapan atau

pencurian aset perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu bagian yang independen, yang

mengawasi dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan, termasuk pengendalian

penjualan. Bagian itu adalah audit internal, yang juga berfungsi untuk memberikan

keyakinan yang memadai bahwa informasi tentang penjualan, yang tercantum dalam

(38)

Bab I Pendahuluan

4

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan alasan tersebut di atas, penulis bermaksud mengadakan suatu

penelitian dengan judul: “Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas

Pengendalian Internal Penjualan Sewa Kamar (Studi Kasus Pada Topas Galeria

Hotel Bandung)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Fokus permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1.

Apakah pelaksanaan audit internal di Topas Galeria Hotel telah dilakukan dengan

efektif?

2.

Apakah pengendalian intern penjualan jasa penyewaan kamar di Topas Galeria

Hotel telah dilaksanakan dengan efektif?

3.

Apakah audit internal pada Topas Galeria Hotel dapat menunjang pengendalian

intern atas penjualan jasa penyewaan kamar?

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada peranan audit internal dalam kaitannya dengan

efektivitas pengendalian intern atas penjualan jasa penyewaan kamar di Topas Galeria

(39)

Bab I Pendahuluan

5

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah:

1.

Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan audit internal atas penjualan jasa

penyewaan kamar yang dilakukan oleh Topas Galeria Hotel.

2.

Untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern atas penjualan jasa penyewaan

kamar yang dijalankan oleh Topas Galeria Hotel.

3.

Untuk menganalisis seberapa besar peranan audit internal dalam menunjang

pengendalian intern di Topas Galeria Hotel.

Dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:

a.

Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi bagi pihak manajemen dalam hal

aplikasi internal audit, khususnya dalam kaitannya dengan efektivitas pengendalian

intern atas penjualan.

b.

Bagi Pembaca

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi

penelitian dan penulisan karya ilmiah, serta dapat memperluas wawasan para

pembaca mengenai peranan internal audit dalam kaitannya dengan pengendalian

intern atas penjualan suatu perusahaan, terutama yang bergerak di bidang perhotelan.

c.

Bagi Penulis

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memperkaya wawasan dan

memperluas cara berpikir penulis mengenai peranan internal audit dalam kaitannya

(40)

Bab I Pendahuluan

6

Universitas Kristen Maranatha

di bidang perhotelan. Serta dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam membuat

karya tulis ilmiah.

1.5 Kerangka Pemikiran

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, membuat aktivitas yang dijalankannya

menjadi semakin kompleks. Kompleksitas itulah yang tidak memungkinkan pemilik

perusahaan, yaitu Dewan Direksi atau Komisaris, untuk terus mengawasi seluruh

aktivitas perusahaannya. Dengan kata lain, dibutuhkan bagian khusus dalam perusahaan

untuk mengawasi dan memastikan bahwa operasional perusahaan berjalan sesuai dengan

prosedur, kebijakan, peraturan, serta hukum yang berlaku. Diperlukan suatu pengendalian

dalam perusahaan (internal control) yang secara langsung diberikan wewenang dan

tanggung jawab oleh pemiliknya. Di mana dengan adanya pengendalian internal tersebut,

diharapkan dapat mengurangi atau menekan kemungkinan terjadinya kesalahan,

penyelewengan, dan kecurangan terhadap aktivitas perusahaan.

Pengendalian internal yang efektif adalah yang dapat memenuhi tujuan-tujuannya,

yaitu dapat memberikan keyakinan yang memadai atas reliabilitas pelaporan keuangan,

memastikan operasi berjalan secara efektif dan efisien, serta menjamin dipatuhinya

peraturan dan hukum, sebagaimana dijelaskan dalam laporan COSO (Arens, 2006: 241)

sebagai berikut:

(41)

Bab I Pendahuluan

7

Universitas Kristen Maranatha

Dalam karya tulis ini, penulis menyoroti pengendalian internal atas penjualan

sewa kamar, yang merupakan aktivitas dan sumber utama yang memberikan pendapatan

bagi usaha perhotelan, yang kemudian diharapkan dapat memberikan profit yang tinggi

bagi perusahaan.

Pengendalian internal diawasi oleh bagian audit internal perusahaan yang terpisah

dari kegiatan yang diawasinya, agar tetap independent.

“Internal auditing is an independent-appraisal activity established within an

organization at a service to the organization. It is a control which functions by

examining and evaluating the adequacy and effectiveness of other controls.”

Definisi yang dikutip oleh Ratliff (1996: 44) di atas memperlihatkan bahwa

dengan adanya audit internal dalam suatu perusahaan akan memberikan manfaat, yaitu

terpenuhinya efektivitas pengendalian yang dijalankan perusahaan. Audit internal

berfungsi untuk mengawasi dan mengevaluasi jalannya pengendalian internal melalui

kegiatan pemeriksaan atau penilaian yang dilakukannya.

Audit internal yang dilaksanakan secara independent dan terus-menerus akan

mengurangi atau mencegah kejadian yang merugikan, juga memberikan dasar bagi

manajemen untuk segera mengambil langkah-langkah korektif, yang diperlukan untuk

mempertahankan pengendalian internal yang efektif. Berdasarkan uraian tersebut, maka

penulis mencoba mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut:

“Audit Internal yang dilaksanakan secara memadai akan berperan dalam

(42)

Bab I Pendahuluan

8

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran

umum keadaan perusahaan, berdasarkan fakta yang nyata pada situasi yang diselidiki,

fakta-fakta yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa.

Adapun tingkat pengumpulan data yang dilakukan peneliti ada dua cara, yaitu:

1.

Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data sekunder dengan menggunakan

berbagai literature yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas untuk

mendapatkan landasan teori, antara lain dengan membaca buku-buku referensi,

buku-buku dokumen, dan artikel-artikel lainnya.

2.

Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi

langsung ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian, yaitu dengan cara:

- Observasi, dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang

diteliti.

- Wawancara, dengan cara mengadakan tanya-jawab langsung dengan

pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab dengan bidang yang diteliti.

- Kuesioner, dengan cara membuat sejumlah pertanyaan pada pihak yang

(43)

Bab I Pendahuluan

9

Universitas Kristen Maranatha

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini adalah pada Topas

Galeria Hotel Bandung yang berlokasi di Jl. Dr. Djundjunan (Terusan Pasteur) No. 153,

(44)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 135

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah

dijelaskan dalam Bab IV, serta dari jawaban kuesioner yang diperoleh, maka

penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan audit internal atas penjualan sewa kamar yang dilakukan oleh

Bookeeper dan Income Audit di Topas Galeria Hotel sudah cukup memadai

jika dilihat dari:

1) Kecakapan Profesional

Kecakapan profesional yang dimiliki oleh audit internal terlihat dari

kemampuannya mendeteksi setiap penyimpangan transaksi penjualan yang

diperiksanya termasuk kemampuannya dalam memberikan pendapat yang

objektif atas pelaksanaan pengendalian internal atas penjualan yang

dilaksanakan.

2) Lingkup Pekerjaan

Unsur-unsur kegiatan audit internal atas penjualan sewa kamar yang

dilaksanakan di Topas Galeria Hotel telah mencakup pengujian dan

evaluasi terhadap kecukupan dan keefektivitasan sistem pengendalian

intern yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung

(45)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 136

3) Pelaksanaan Audit Internal

Bookkeeper dan Income Auditor sebagai pelaksana kegiatan audit internal

telah mengadakan perencanaan audit, pengujian, dan pengevaluasian

informasi, pemberitahuan hasil, dan menindak lanjutinya. Manajemen

Bagian Audit Internal

4) Manajemen Bagian Audit Internal

Kegiatan pemeriksaan secara intern yang dilaksanakan di Topas Galeria

Hotel cukup mendapat dukungan dari pihak manajemen. Hal ini

ditunjukkan oleh kebijakan yang diberikan terhadap audit internal, di mana

pihak manajemen memberikan wewenang penuh kepada Bookeeper dan

Income Auditor untuk memeriksa setiap transaksi penjualan tanpa

dipengaruhi oleh bagian lain.

2. Pelaksanaan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar di Topas

Galeria Hotel dilaksanakan oleh Receiptionist, Front Office Cashier, General

Cashier, House Keeping, dan Night Manager. Receiptionist melakukan

pengendalian terhadap calon tamu yang akan menginap di hotel dengan cara

memilah-milah mana calon tamu yang memenuhi syarat untuk menyewa

kamar. Front Office Cashier mengendalikan kas yang diperoleh dari hasil

penjualan sewa kamar dengan cara menyimpan uang hasil penjualan sewa

kamar ke dalam Box Safe pada setiap akhir shift, kemudian membuat

(46)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 137

kepada General Cashier. Night Manager melakukan pengendalian secara rutin

pada setiap akhir shift pada malam hari dengan memeriksa kembali seluruh

transaksi penjualan sewa kamar yang telah terjadi pada hari itu untuk

memastikan balancing antara transaksi yang telah terjadi dengan jumlah

pendapatan yang diperoleh sepanjang hari tersebut. General Cashier

melakukan pengendalian terhadap pendapatan atas penjualan sewa kamar

dengan menerima hasil penjualan sewa kamar dan langsung menyetorkan

uang tersebut ke bank.

3. Pelaksanaan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar di Topas Galeri

sudah cukup efektif jika dilihat dari:

1) Terpenuhinya komponen pengendalian internal yang telah dipenuhi,

sebagai berikut:

a. Lingkungan pengendalian yang memadai, yang terdiri dari:

• Diterapkannya nilai integritas dan etika dalam perusahaan.

• Pertimbangan manajemen terhdapa pengetahuan dan kemampuan

yang diperlukan bagi pekerjaan tertentu.

• Filosofi dan gaya operasi manajemen yang menekankan

pentingnya pengendalian kepada para karyawannya.

• Adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang

dilaksanakan dengan baik.

• Kebijakan dan prosedur yang terencana dalam merekrut dan

(47)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 138

Kebijakan dan prosedur yang terencana dalam merekrut dan

mempekerjakan para karyawan yang dimiliki Topas Galeria Hotel.

b. Adanya penetapan risiko oleh manajemen atas pembuatan laporan

keuangan untuk meminimalkan terjadinya salah saji dan

ketidakberesan yang mungkin timbul.

c. Aktivitas pengendalian yang cukup efektif, dengan adanya:

• Prosedur otorisasi yang tepat.

• Adanya dokumen dan catatan yang cukup memadai.

• Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan.

d. Informasi dan komunikasi yang menunjang terciptanya pengendalian.

e. Adanya pemantauan terhadap kinerja oleh manajemen.

2) Tercapainya tujuan umum dan tujuan khusus pengendalian internal

penjualan sewa kamar, yaitu:

¬ Tujuan Umum:

a. Compliance with policies, plans, procedures, laws, and regulations.

Seluruh kegiatan operasional di Topas Galeria Hotel mempunyai

kebijakan dan prosedurnya masing-masing, tak terkecuali aktivitas

penjualan sewa kamar. Di Topas Galeria Hotel, seluruh kebijakan dan

prosedur telah dijalankan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

b. Safeguarding of Assets.

Tujuan umum ini telah dicapai melalui penggunaan Box Safe sebagai

(48)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 139

Office Cashier yang diawasi oleh Night Manager. Selanjutnya diikuti

dengan pembuatan Remittance of Fund oleh Receiptionist pada keesokan

harinya, yang kemudian diberikan kepada General Cashier di mana

penghitungannya disaksikan oleh petugas lainnya yang telah ditentukan

oleh petugas accounting, untuk langsung disimpan ke bank oleh General

Cashier.

c. Economy and efficiency of operations.

Dalam struktur organisasi Topas Galeria Hotel, terdapat bagian Cost

Control yang bertugas untuk mengawasi penggunaan biaya atas seluruh

aktivitas yang terjadi di hotel, termasuk aktivitas penjualan sewa kamar.

d. Accomplishment of organizational objectives and goals for

operations and programs.

Adanya petugas khusus yang mengawasi jalannya pengendalian internal,

yakni Night Manager dan Income Audit, memberikan kepastian bahwa

seluruh kebijakan dan prosedur atas penjualan sewa kamar telah berjalan

sesuai dengan ketentuannya. Hal ini menunjang tercapainya tujuan

perusahaan atas aktivitas penjualan sewa kamar, yaitu untuk mendapatkan

laba yang sesuai dengan anggaran yang telah dibuat. Hal ini dapat dilihat

dari realisasi atas aktivitas penjualan sewa kamar pada tahun 2003, 2004,

dan 2005 yang bahkan melampaui anggaran yang ditetapkan.

¬ Tujuan khusus:

a. Penjualan yang dicatat adalah konsumen yang tidak fiktif

(49)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 140

b. Transaksi penjualan telah dicatat dicatat seluruhnya (kelengkapan).

c. Penjualan yang dicatat telah dinilai dengan jumlah yang benar

(akurasi).

d. Transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan tepat

(klasifikasi).

e. Penjualan telah dicatat pada tanggal yang benar (tepat waktu).

f. Transaksi penjualan telah dicantumkan dengan tepat dalam berkas

induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran).

2. Terdapat korelasi yang nyata antara audit internal atas penjualan sewa

kamar dengan efektivitas pengendalian internal. Hal ini dapat dilihat dari

uji probabilitas yang dilakukan penulis, di mana diperoleh angka

probabilitas sebesar 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05.

3. Dari perhitungan koefisien determinasi yang dilakukan oleh penulis,

didapat

K

d = 70%, artinya fungsi audit internal cukup berrperan dalam

menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar.

Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kelemahan dalam

pelaksanaan audit internal atas pendapatan sewa kamar pada Topas Galeria Hotel,

yaitu:

• Adanya perangkapan fungsi, yaitu Bookeeper merangkap fungsi sebagai

(50)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 141

melaksanakan tugas mengaudit laporan keuangan yang merupakan

pekerjaannya.

• Struktur organisasi tidak memisahkan fungsi atau tugas internal auditor

dengan jelas. Dalam struktur organisasi fungsi Bookeeper bertentangan

dengan prinsip internal audit yang independen dan obyektif, yaitu selain

sebagai fungsi audit internal Bookeeper juga melaksanakan fungsi

pencatatan dan pelaporan, sehingga rekomendasinya juga diragukan.

• Perusahaan belum memiliki Dewan Komisaris dan Komite Audit dengan

alasan fungsi audit eksternal sudah dilaksanakan oleh KAP Ilya Avianti

dan Rekan.

• Manajemen Topas Galeria Hotel belum menetapkan besarnya

penyimpangan anggaran penjualan sewa kamar yang dapat ditolerir

sehingga tidak memiliki pegangan untuk menentukan besarnya

penyimpangan yang diperkenankan.

5.2 Saran

Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang ada, penulis mencoba

mengemukakan saran-saran yang dimaksud untuk dijadikan bahan pertimbangan

perusahaan dalam meningkatkan pelaksanaan audit internal dalam menunjang

efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar, yaitu:

1. Sebaiknya tidak ada perangkapan fungsi Bookeeper sebagai audit internal

(51)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 142

professional dan memerlukan independensi dan obyektivitas tinggi

sehingga tidak bisa merangkap fungsi.

2. Struktur organisasi harus memisahkan dengan tegas dan jelas fungsi

pencatatan dan pelaporan dengan fungsi pengauditan, yang dilaksanakan

oleh orang-orang yang berbeda.

3. Perusahaan sebaiknya memiliki Dewan Komisaris dan Komite Audit agar

dapat memantau kinerja manajemen dengan lebih baik lagi mengingat

pekerjaan eksternal auditor hanya bersifat temporer.

4. Sebaiknya perusahaan menetapkan besarnya penyimpangan anggaran

penjualan sewa kamar yang diperkenankan, yaitu 10% sesuai dengan

(52)

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. Auditing 1 (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi Pertama. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Agus Sulastiyono Manajemen Penyelenggara Hotel. Edisi Ketiga. 2002.

Bandung: Alfabeta.

Amin Widjaja Tunggal. Internal Auditing (Suatu Pengantar). 2000. : Harvarindo.

Arens, Alvin A.; Elder, Randal J.; Beasley, Mark S. Auditing and Assurance Service An Integrated Approach. 2006. New Jearsey: Pearson Prentice Hall.

Arens, Alvin A.; Loebbecke, James K. Auditing An Integrated Approach. 8th

Edition. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Auditing: Suatu

Pendekatan Terpadu. 2003. Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.1989. Jakarta: Rinek Cipta.

Cooper, W.W.; Ijiri, Yuji. Kohler’s Dictionary For Accountants. 6th Edition. 1983. New Jearsey: Prentice-Hall Inc.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. 1991. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995. Jakarta: Balai Pustaka.

Gove, Philip Babcock. Webster’s Third New International Dictionary of The English Language Unabridged. 2002. Massachuesetts: Merriam-Webster Inc.

Hiro Tugiman. Standar Profesional Audit Internal. 1997.

Hiro Tugiman. Pengenalan Manajemen Internal Audit. 2006. Jakarta: YPIA dan DS-QIA.

Komarudin. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. 1994. Jakarta: Bumi Aksara.

La Midjan; Azhar Susanto. Sistem Informasi Akuntansi Pendekatan Manual

(53)

Daftar Pustaka

Munawir, H.S. Auditing Modern Buku I. Edisi Pertama. 1999. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Nugroho Widjayanto. Pemeriksaan Operasional. 1985. Jakarta: Perusahaan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ratliff, Richard L.; Wallace, Wanda A.. Internal Auditing Principles and Techniques. 2nd Edition. 1996. Florida: The Institute of Internal Auditors.

Richard Sihite. Hotel Manajemen (Pengelolaan Hotel). Edisi Kelima. 2000. Surabaya: Penerbit SIC.

Sunarto. Auditing. 2003. Yogayakarta: Panduan.

Referensi

Dokumen terkait

Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para peneliti. Model CIPP dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan,

Studi Kasus Pola Kerja Pria dan Wanita dalam Komunitas Petani di Dusun Jrukung, Jawa

Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut :.. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat diperlukan

Adapun jumlah dimensi dari komponen utama yang akan dihasilkan nantinya adalah tergantung pada jumlah dimensi dari parameter ekstraksi yang digunakan

P5 Ya mungkin kalau masuk ruangan yang kelasnya lebih mahal bisa dibilang gitu yang agak bedalah itu kan ngak ngak kita pentingkan itu yah pelayanan semuanya itu kembali

H8 H4 H1 H7 H6 H5 b H3 Kualitas Informasi Persepsian (Perceived Information Quality) Kualitas Sistem Persepsian (Perceived System Quality) Penggunaan (use) Kepuasan

Pada pengujian terhadap pencampuran limbah effluent dengan air hulu menghasilkan nilai yang sangat menjauhi baku mutu sehingga dapat dibuktikan bahwa sangat dibutuhkan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai untuk mengetahui sampai berapa jauh peranan wanita dalam usaha peternakan sapi potong secara intensif di Kabupaten