ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat memiliki keunggulan bersaing dalam hal menghasilkan produk berkualitas tinggi serta diimbangi dengan penawaran harga jual yang rendah sesuai dengan yang dapat diterima oleh pasar. Berarti setiap perusahaan dituntut melakukan pengendalian biaya produksi secara tepat.Konsep penerapan target costing didorong oleh analisa pasar dan analisa pesaing. Dengan merancang biaya yang lebih rendah pada suatu produk maka perusahaan akan mendapatkan penghematan biaya, sehingga dengan harga yang lebih murah diharapkan perusahaan dapat meraih potensi pasar yang lebih besar. Pada penelitian ini pengendalian biaya dilakukan dengan menggunakan bantuan konsep kaizen costing dengan cara meningkatkan motivasi kerja karyawan agar mengurangi kesalahan dalam proses produksi dan juga dengan memperbaiki metode perhitungan harga pokok produksi perusahaan yang kurang tepat dengan memperhitungkan total penjualan produk cacat yang laku dijual untuk digunakan dalam pengurangan biaya produksi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep target costing membantu PT. X dalam mengefisiensikan biaya produksinya sehingga laba perusahaan tetap dapat dimaksimalkan ketika menetapkan harga jual sesuai pasar.
x Universitas Kristen Maranatha
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 5
1.4Kegunaan Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 7
2.1.2.3 Metode Akumulasi Biaya Produksi... 12
2.1.3 Harga Pokok Produk... 17
2.1.3.1 Pengertian Harga Pokok... 17
2.1.3.2 Metode Penentuan Harga Pokok Produk... 18
xi Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Harga Jual... 22
2.1.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual Produk... 22
2.1.4.2 Metode Penetapan Harga Jual Produk... 23
2.1.5 Target Costing... 24
2.1.5.1 Pengertian Target Costing... 24
2.1.5.2 Konsep Target Costing... 24
2.1.5.3 Proses Target Costing... 26
2.1.5.4 Value Engineering... 27
2.1.5.5 Target Costing for Target Pricing... 28
2.1.5.6 Kaizen Costing... 28
2.1.5.7 Hubungan antara Target Costing dengan Pengendalian Biaya... 29
2.1.6 Rekayasa Nilai, Cost Incurrence, dan Locked-In Cost... 30
2.1.7 Life Cyle Cost... 31
3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 37
3.1.2 Jenis Penelitian... 37
3.1.3 Definisi Operasional Variabel... 37
3.1.4 Teknik Pengumpulan Data... 38
3.1.5 Jenis dan Sumber Data... 39
3.1.5.1 Jenis Data... 39
xii Universitas Kristen Maranatha
3.2.3 Aktivitas Proses Produksi... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 52
4.1 Biaya yang Terjadi di PT. X... 52
4.2 Pengklasifikasian Biaya pada PT. X... 56
4.3 Perhitungan Biaya Produk yang Terjadi Pada PT. X... 60
4.3.1 Perhitungan Biaya Bahan Baku Langsung... 61
4.3.2 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja langsung... 62
4.3.3 Perhitungan Biaya Bahan Baku Tidak Langsung... 62
4.3.4 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung... 63
4.3.5 Perhitungan Biaya Listrik dan Telepon... 64
4.3.6 Perhitungan Biaya Penyusutan... 65
4.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut PT. X... 66
4.5 Penetapan Biaya Produk Menurut Penulis... 67
4.6 Penetapan Harga Jual Pada PT. X... 69
4.7 Target Costing Pada PT. X... 70
4.7.1 Penetapan Target Price... 72
4.7.2 Penetapan Target Profit... 73
4.7.3 Penetapan Target Cost... 74
4.7.4 Value Engineering dan Kaizen Costing...76
4.8 Pengendalian Biaya Pada PT. X... 81
4.9 Peranan Target Costing dalam Pengendalian Biaya Produk untuk Mencapai Laba yang Ditargetkan Pada PT. X... 83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 86
5.1 Simpulan... 86
5.2 Saran... 89
DAFTAR PUSTAKA... 90
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Comparison of Job-Order and Process Costing... 14
Gambar 2.2 Proses Target Costing... 27
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pemikiran... 36
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. X... 48
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Comparison of Actual Costing, Standard Costing,
and Normal Costing... 22
Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku Langsung... 57
Tabel 4.2 Perhitungan Pemakaian Biaya Bahan Baku Langsung... 61
Tabel 4.3 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung... 62
Tabel 4.4 Perhitungan Biaya Bahan Baku Tidak Langsung...63
Tabel 4.5 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung...63
Tabel 4.6 Beban Penggunaan Listrik PT. X...64
Tabel 4.7 Perhitungan Biaya Penyusutan PT. X...65
Tabel 4.8 Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut PT. X... 66
Tabel 4.9 Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Penulis... 68
Tabel 4.10 Perbandingan Laba Menurut PT. X dengan Laba Yang Sebenarnya Diperoleh... 70
Tabel 4.11 Perbandingan Target Profit Menggunakan Target Price Menurut PT. X dan Menurut Pasar... 73
Tabel 4.12 Penetapan Target Cost Menurut PT. X dan Menurut Pasar... 75
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Pasca krisis moneter yang terjadi di era tahun 90-an, kondisi perekonomian Indonesia hingga kini masih belum stabil. Begitu banyak perusahaan yang terpaksa
harus menutup usahanya karena tidak mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang buruk dan juga karena tidak adanya strategi bisnis yang tepat yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Belum lagi bila
terjadi inflasi maka harga bahan baku akan mengalami kenaikan yang berakibat pada naiknya biaya produksi dalam perusahaan.
Kenaikan biaya produksi dalam perusahaan tersebut kemudian berdampak pada naiknya harga jual produk. Kenaikan harga jual produk ini yang tidak diimbangi dengan kenaikan penghasilan dari masyarakat pun kemudian
mengakibatkan daya beli masyarakat turun secara drastis sehingga pada akhirnya produk-produk pun tidak laku terjual dipasaran dan mengakibatkan perusahaan
mengalami kerugian yang sangat besar yang kemudian mengharuskan perusahaan-perusahaan tersebut terpaksa harus menutup usaha bisnis mereka.
Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan bisnis pun semakin ketat tidak hanya antara pelaku bisnis domestik tetapi juga melibatkan pelaku bisnis dari luar negeri. Kini produk-produk asing dapat dengan mudah
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
2
bersaing dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan juga harus
mampu tanggap terhadap keinginan konsumen yang beraneka ragam apabila ingin tetap bertahan dalam lingkungan kompetisi bisnis ini.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam merancang strategi khusus dan membuat keunggulan bersaing. Pertama adalah perusahaan harus jeli terhadap permintaan pasar. Jika tidak maka produk yang dihasilkan tidak akan
laku dipasar. Selain itu perusahaan juga perlu tanggap terhadap selera konsumen yang selalu berubah-ubah dalam periode tertentu. Perubahan selera konsumen ini
akan membuat konsumen menjadi lebih selektif dalam memilih produk ataupun jasa yang akan mereka beli. Keadaan ini kemudian mengharuskan perusahaan untuk
dapat menghasilkan produk yang lebih bervariasi.
Selain memperhatikan keunggulan bersaing dalam hal menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, perusahaan juga perlu memperhatikan bahwa hal tersebut
harus diimbangi dengan harga jual yang rendah yang dapat diterima pasar tanpa mengurangi kualitas produk atau paling tidak harga jualnya sama dengan yang
ditawarkan para pesaing. Untuk dapat memperoleh produk seperti itu perusahaan harus berusaha sebisa mungkin mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pada proses produksinya.
Dunia bisnis, terutama perusahaan manufaktur menyadari bahwa kebanyakan biaya terjadi pada saat proses produksi akan dimulai, dan oleh karenanya biaya-biaya
tersebut harus ditekan terlebih dahulu pada awal siklus produknya. Khususnya pada saat produk berada pada tahap perencanaan dan desain. Karena alasan tersebut, manajer suatu perusahaan memerlukan suatu metode yang dapat membantunya
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
3
Target costing adalah suatu metode perencanaan laba dan manajemen biaya
yang difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses manufaktur. Target costing digunakan selama tahap perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk
dan proses desain yang akan menghasilkan suatu produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diizinkan dan pada suatu tingkat laba yang dapat diterima serta memberikan perkiraan harga pasar produk, volume penjualan, dan tingkat
fungsional.
PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di industri tekstil penghasil
benang ITY yang merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan kain. Industri benang adalah merupakan suatu bidang usaha yang berada dalam pasar
persaingan sempurna dimana perusahaan-perusahaan yang bergerak didalamnya harus dapat memperhatikan harga jual yang ditetapkan oleh para pesaingnya dans harga jual yang dapat diterima oleh pasar agar dapat tetap bertahan dalam persaingan
bisnis yang sangat ketat. Sejak berdiri 9 tahun yang lalu hingga kini, PT. X ternyata tidak memberikan perhatian yang cukup besar terhadap harga jual yang dapat
diterima oleh pasar. Sebagai pendatang baru dibidang industri tekstil PT. X tidak mengetahui bahwa harga pasar dapat berpengaruh pada tingkat penjualan produk. Setiap tahunnya omzet produksi dari PT. X dapat dikatakan sangat besar. Namun
berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh penulis, dapat diketahui bahwa sejak berdiri PT. X belum melakukan suatu usaha untuk mengendalikan biaya
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
4
Proses produksi pada PT. X sangat sederhana dan tidak terdapat tahap desain
dalam pembuatan produknya. Namun sebagai salah satu perusahaan yang berada dalam persaingan yang sangat ketat, maka PT. X membutuhkan suatu metode
perhitungan biaya yang tepat untuk dijadikan sebagai pedoman dalam mengendalikan biaya produksinya agar laba yang diperoleh dapat dimaksimalkan.
Konsep target costing sangat sesuai dengan kondisi persaingan bisnis yang
sangat ketat saat ini serta kondisi dimana tingkat penawaran jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat permintaan yang dapat mendorong kekuatan pasar
dalam memberi pengaruh terhadap tingkat harga. Konsep target costing diperlukan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dalam rangka pengurangan biaya (cost
reduction), yang pada akhirnya akan membawa dampak terhadap tingkat harga yang
kompetitif. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul : “Peranan Target Costing dalam Usaha Pencapaian Target
Laba ” ( Studi Kasus pada “PT. X” Bandung)
1.2Identifikasi Masalah
Persaingan bisnis yang semakin ketat mendorong perusahaan untuk mampu menghasilkan jenis produk yang diminati masyarakat dengan tingkat harga yang bisa
diterima oleh pasar. Dalam usahanya menghasilkan produk, perusahaan harus dapat mengefisienkan biaya produksi sehingga dapat memperoleh profit margin yang
diinginkan. Target costing adalah suatu metode yang dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya produksi dengan mengurangkan target price dengan target
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
5
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana “PT. X” menetapkan harga pokok produknya ?
2. Apakah “PT. X” sudah menerapkan metode target costing ?
3. Bagaimana usaha “PT. X” untuk mengendalikan biaya dalam usaha mencapai target laba ?
4. Bagaimana peranan target costing dalam pengendalian biaya untuk mencapai target laba yang diharapkan ?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka maksud penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami metode yang digunakan dalam penentuan harga
pokok produksi pada “PT. X”.
2. Mengetahui dan memahami sejauh mana bentuk penerapan target costing di
“PT. X”.
3. Mengetahui dan memahami cara yang dilakukan “PT. X” untuk mengendalikan biaya dalam usaha untuk mencapai target laba yang diinginkan.
4. Mengetahui dan memahami peranan target costing dalam membantu pencapaian target laba yang diharapkan oleh “PT. X”.
Berdasarkan uraian maksud penelitian diatas, maka tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui dan memahami bentuk penerapan serta peranan konsep target
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
6
1.4Kegunaan Penelitian
Penulis berharap melalui penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Kegunaan secara teoritik
a. Bagi pengembangan ilmu, penelitian ini merupakan media untuk belajar memecahkan masalah secara ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh dibangku kuliah.
b. Bagi civitas akademisi, penelitian ini dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut.
2. Kegunaan secara praktis
a. Diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran yang
positif kepada pihak manajemen “PT. X” Bandung di dalam usahanya untuk menekan biaya produksi sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.
b. Dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan dan pengetahuan tentang penerapan target costing sebagai suatu sarana untuk mengurangi biaya
86 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan penulis, dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami peranan dari penerapan
konsep target costing dalam usaha membantu “PT. X” mencapai target laba yang diharapkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis di
PT. X Bandung, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penetapan harga pokok produksi yang dilakukan oleh PT. X sangat sederhana
tanpa menggunakan suatu metode perhitungan biaya produksi yang sesuai dengan proses produksi yang dijalankan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya staf pegawai yang ada sehingga PT. X tidak memiliki bagian
akuntansi yang khusus menangani masalah pencatatan dan perhitungan biaya produksi yang terjadi di PT. X.
2. Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh PT. X mengalami
undercosted dari harga pokok produksi yang sesungguhnya terjadi di PT. X
karena pada perhitungan harga pokok produksi menurut PT. X tidak memperhitungkan biaya penyusutan dan biaya lain-lain yang terjadi diperusahaan. Harga pokok produksi menurut PT. X adalah sebesar
Bab V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
87
Rp.13.433,00/kg. Terdapat perbedaan sebesar Rp. 43,00/kg dari harga pokok
produksi yang sesungguhnya terjadi menurut penulis.
3. Dari hasil perhitungan target cost pada tabel 4.12 dengan mengurangkan
target price dan target profit menurut PT. X dan menurut pasar maka target cost menurut pasar akan memberikan jumlah target biaya yang lebih kecil
yang harus dicapai oleh PT. X jika ingin memaksimalkan labanya tanpa harus
membuat kenaikan yang terlalu tinggi pada harga jual. Target cost menurut PT. X sebesar Rp.11.718,00/kg sedangkan menurut pasar sebesar
Rp.11.340,00/kg. Terdapat selisih sebesar Rp.378,00/kg antara kedua perhitungan tersebut.
4. Dari perhitungan target cost pada tabel 4.12 diketahui bahwa total biaya produksi PT. X selama ini mengalami overcosted karena total biaya yang terjadi di PT. X menurut penulis adalah sebesar Rp. 13.433,00/kg sedangkan
target cost yang seharusnya dicapai oleh PT. X adalah sebesar
Rp.11.340,00/kg. Jika PT. X ingin tetap memasarkan produknya tanpa
melakukan efisiensi biaya maka laba yang sebenarnya diperoleh oleh perusahaan hanya sebesar Rp.2.767,00/kg bukan sebesar Rp.4.860,00/kg. Dengan demikian berarti PT. X harus melakukan usaha pengendalian biaya
jika ingin tetap dapat memaksimalkan labanya.
5. Dalam usaha untuk mengendalikan biaya produksinya, PT. X telah
melakukan beberapa cara pengendalian biaya antara lain dengan menekan jumlah tenaga kerja dan juga tidak mengeluarkan biaya untuk pemasaran produk di PT. X. Cara tersebut kurang efisien menurut penulis karena dengan
Bab V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
88
para pekerja kewalahan dalam mengerjakan tugas-tugas mereka sehingga
terdapat banyak kesalahan dalam proses produksi.
6. Penerapan kaizen costing merupakan cara yang tepat digunakan oleh PT. X
sebagai upaya dalam pengendalian biaya produksi karena konsep kaizen
costing berfokus pada perbaikan secara terus menerus (continuous improvement) yang dapat dilakukan pada proses produksi maupun pada
metode yang digunakan oleh perusahaan. Pada penelitian ini penulis menerapkan kaizen costing pada PT. X dengan cara pemberian motivasi bagi
para tenaga kerja langsung agar dapat bekerja dengan lebih baik sehingga kesalahan selama proses produksi dapat dikurangi. Dengan demikian maka
jumlah benang non-standar yang dihasilkan pun dapat dikurangi. Selain itu penulis juga melakukan perbaikan terhadap metode perhitungan biaya produksi pada PT. X dengan cara memperhitungkan total penjualan atas
benang non-standar yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya produksi sehingga total biaya produksi pun dapat menjadi lebih efisien.
7. Konsep target costing sangat berperan dalam pengendalian biaya di PT. X karena dengan adanya perhitungan target costing, manajer dari PT. X dapat mengetahui berapa jumlah target biaya produksi yang harus dicapai
perusahaan ketika akan melakukan proses produksi agar pada akhirnya nanti perusahaan dapat memaksimalkan labanya. Berdasarkan perhitungan target
costing pada tabel 4.12 tersebut PT. X dapat melakukan efisiensi biaya dari
Bab V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
89
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian sehingga memperoleh hasil dan kesimpulan, adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan dan yang diharapkan dapat berguna bagi
berbagai pihak adalah sebagai berikut:
1. Dalam menetapkan harga pokok produksinya PT. X sebaiknya memperhitungkan biaya lain-lain dan biaya penyusutan sebagai salah satu
dari biaya overhead pabrik.
2. PT. X sebaiknya menerapkan konsep target costing dalam menjalankan
proses produksinya karena akan sangat membantu manajer dalam membuat keputusan mengenai cara-cara yang perlu dilakukan untuk pengendalian
biaya diperusahaan.
3. Dalam perhitungan total harga pokok produksi benang ITY, manajer PT. X sebaiknya melakukan penjualan terhadap benang non-standar dengan harga di
bawah harga jual benang ITY yang sesuai standar karena total dari penjualan tersebut dapat dijadikan sebagai pengurang biaya bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sehingga total biaya produksi di PT. X pun dapat menjadi lebih efisien sesuai dengan target cost yang seharusnya dicapai jika perusahaan ingin tetap memaksimalkan labanya.
4. PT. X dapat menggunakan harga jual pasar sebesar $ 1,80 atau sebesar Rp.16.020,00/kg dalam memasarkan produknya tanpa perlu takut laba yang
diperolehnya akan menjadi lebih kecil karena total biaya produksi PT. X dapat diefisiensikan menggunakan konsep target costing. Dengan demikian produk yang dihasilkan PT. X pun dapat bersaing dengan produk-produk lain
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William dan Milton Usry. (2006). Cost Accounting. Diterjemahkan oleh Krista.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Garrison, Ray H., Eric W Noreen., dan Peter Brewer. (2006). Managerial
Accounting. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Hansen, Don R and Maryanne M Mowen. (2006). Management Accounting, 7th Edition, International Student Edition, South-Western.
Hilton, Maher, and Selto. (2003). Cost Management: Strategies for Business
Decisions, 2th Edition, Mc Graw-Hill International Edition, New York.
Horngren, Foster, and Datar. (2009). Cost Accounting A Managerial Emphasis, 13th Edition, Prentice-Hall Inc. New Jersey, USA.
Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
Sunarto. (2003). Akuntansi Biaya. Edisi Revisi, Penerbit Amos, Yogyakarta.