• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PRAGMATIK ATAS LAPORAN PENCEMARAN NAMA BAIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PRAGMATIK ATAS LAPORAN PENCEMARAN NAMA BAIK."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PRAGMATIK ATAS LAPORAN

PENCEMARAN NAMA BAIK

(Telaah Linguistik Forensik Laporan Polisi Ahmad Dhani

terhadap Farhat Abbas)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana sastra

Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Rismayanti

NIM 1000418

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PRAGMATIK ATAS LAPORAN

PENCEMARAN NAMA BAIK

(Telaah Linguistik Forensik Laporan Polisi Ahmad Dhani

terhadap Farhat Abbas)

SKRIPSI

oleh

Rismayanti NIM 1000418

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Aceng Ruhendi S., M.Hum.

NIP. 195608071980121001

Pembimbing II,

Drs. H. Kholid A. Harras, M.Pd.

NIP. 196401221989031001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.

(3)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya: Rismayanti

NIM: 1000418

Judul Skrispi: ANALISIS PRAGMATIK ATAS LAPORAN PENCEMARAN

NAMA BAIK (Telaah Linguistik Forensik Laporan Polisi Ahmad

Dhani terhadap Farhat Abbas)

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa penulisan skripsi ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Jika terdapat karya orang

lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Demikian pernyataan ini saya

buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, saya siap menerima

resiko atau sanksi yang akan dijatuhkan kepada saya. Demikian pernyataan ini

saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.

Bandung, 21 Juli 2014 Yang membuat pernyataan,

Rismayanti

(4)

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Masalah Penelitian ... 5

1.3.Tujuan Penelitian... 7

1.4.Manfaat Penelitian... 7

1.5.Definisi Operasional ... 8

BAB 2 LANDASAN TEORETIS: IKHWAL PRAGMATIK DAN LINGUISTIK FORENSIK ... 9

2.1 Pengantar... 9

2.2 Komponen Pragmatik... 10

2.2.1 Tindak Tutur dan Peristiwa Tutur... 13

2.2.2 Prinsip Kerja Sama ... 20

2.2.3 Implikatur ... 23

2.2.4 Felicity Conditions (Syarat-syarat Kesahihan) ... 26

2.3 Linguistik Forensik ... 29

2.4 Pencemaran Nama Baik... 30

2.5 Kejahatan Siber (Cyber Crime)... 37

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Metode Penelitian... 40

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.3 Teknik Pengolahan Data ... 41

3.4 Instrumen Penelitian... 42

BAB 4 DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA ... 43

(5)

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4.2 Tentang Data ... 43

4.3 Pembahasan... 44

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 103

5.1 Simpulan... 103

5.2 Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA

(6)

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PRAGMATIK ATAS LAPORAN PENCEMARAN NAMA BAIK

(Analisis Linguistik Forensik terhadap Laporan Polisi Ahmad Dhani terhadap Farhat Abbas)

Rismayanti NIM 1000418

Pembimbing I: Drs. Aceng Ruhendi S., M.Hum. Pembimbing II: Drs. H. Kholid A. Harras, M.Pd.

ABSTRAK. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui benar atau tidaknya tuturan yang

diperkarakan Ahmad Dhani kepada pihak kepolisian sebagai tindak pidana pencemaran nama baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan Pragmatik Fungsional. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan Farhat Abbas yang dilaporkan Ahmad Dhani sebagai laporan yang berdampak hukum tertentu. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang memanfaatkan situs-situs dalam jaringan seperti, youtube, situs berita online, dsb.

Hasil dari penelitian ini adalah (1) Daya tuturan Farhat Abbas terindikasi mengandung adanya tindak pidana pencemaran nama baik. Dalam tuturannya dapat diduga bahwa Farhat melakukan penghinaan di media publik; (2) Dari tujuh belas tuturannya, terindikasi dua belas tuturan melanggar maksim cara, dua tuturan yang melanggar maksim kualitas, dan tiga tuturan yang melanggar maksim kuantitas. Implikatur yang dihasilkan setiap tuturan berbeda-beda. Namun demikian, efek yang ingin dihasilkan, diduga adalah buruknya nama Dhani di masyarakat; (3) Berdasarkan hasil analisis terhadap felicity conditions, diketahui bahwa tuturan Farhat Abbas tidak valid sehingga terindikasi sebagai pencemaran nama baik.

(7)

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

PRAGMATIC ANALYSIS ON DEFAMATION REPORT (Forensic Linguistics Analysis on Ahmad Dhani's Police Report

on Farhat Abbas)

Rismayanti NIM 1000418

Advisor I: Drs. Aceng Ruhendi S., M.Hum. Advisor II: Drs. H. Kholid A. Harras, M.Pd.

ABSTRACT. This study is aimed to determine (in)accuracy in speeches which are sued by Ahmad Dhani to the police as a criminal offense of defamation. This study used a descriptive-qualitative method with Functional Pragmatic approach. Data resources of this study are Farhat Abbas's speeches which are reported by Ahmad Dhani as a report that has certain legal impact. The instrument of this study is the researcher herself as the main instrument who utilized network sites such as, youtube, online news sites, and so on.

The results of this study are (1) Farhat Abbas's power of speech contains a criminal offense of defamation. In his speeches, it is strongly suspected that Farhat insulted Dhani in the public media; (2) From his seventeen speeches, it is indicationed that there are maxim of manner violations in twelve speeches, maxim of quality violations in two speeches, and violations of the maxim of quantity in three speeches. The implicatures that are generated by each speeches are varied. However, the expected effect is Dhani`s notoriety in the society. (3) Based on the analysis on felicity conditions, it is indicationed that Farhat Abbas' speeches are invalid so that it can be regarded as defamation.

(8)

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Akibat dipicu perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat,

variasi penggunaan bahasa di ruang publik pun mengalami perkembangan pula. Salah satu diantaranya yakni perkembangan variasi bahasa yang rentan

berdampak hukum. Seperti diketahui dalam beberapa dekade terakhir ini, banyak kasus hukum yang sesungguhnya bermula dan dipicu dari persoalan bahasa,

seperti kasus penghinaan, pencemaran nama baik, fitnah, penipuan, dsb. Berbagai

kasus yang melibatkan bahasa ini jumlahnya cukup banyak di Indonesia. Bahkan

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Polda Metro

Jaya mencatat selama tahun 2013 ada 30 persen kasus pencemaran nama baik di

cyber yang terjadi di Indonesia (tekno.kompas.com, 15/04/13).

Berbagai kasus tersebut tidak hanya terjadi di dunia nyata saja, tetapi juga

sangat memungkinkan terjadi di dunia maya. Hal tersebut terjadi karena hasrat komunikasi manusia dalam berbahasa dapat menggunakan berbagai saluran, salah

satunya melalui media sosial. Sebagai contoh, kasus Prita Mulyasari yang berseteru dengan rumah sakit Omni Internasional. Kasus yang bermula dari rasa

kecewa Prita atas pelayanan RS Omni Internasional tersebut ditumpahkannya

melalui email dan disebarkannya melalui mailing list. Akibat perbuatan itu

berujung pada diperkarakannya Prita dengan delik aduan pencemaran nama baik

dan didakwa dengan pasal 27 ayat (3) tentang pencemaran nama baik lewat dunia

maya.

Melihat realitas di atas, pemanfaatan media sosial sepatutnya harus diiringi

dengan kecerdasan dalam berkomunikasi di ruang maya. Sebab jika tidak, potensi pelanggaran hukum di ruang maya sangat rentan, terlebih dalam ruang interaksi.

Dengan demikian, para pengguna media sosial pun dituntut untuk cerdas dalam

(9)

2

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

saluran yang tidak tepat, maka bukan tidak mungkin akan berdampak pada persoalan hukum. Dengan demikian, sebagai bangsa Indonesia kita dituntut cerdas

dalam menggunakan media dan juga dalam berbahasa.

Selain kasus yang menimpa Prita, kasus yang berangkat dari persoalan

bahasa dapat juga ditemukan pada kasus Luna Maya yang berseteru dengan pihak

infotainment, pada tahun 2009 lalu. Tuturan yang direalisasikan dalam bentuk kicauan di media sosial telah membawa Luna Maya ke lembaga hukum, meskipun

pada akhirnya kasus ini diselesaikan dengan jalan damai. Berikut tuturan yang diposting Luna Maya di akun twitter-nya. Karena pernyataannya melalui akun

twitter-nya tersebut, Luna Maya pun dituding telah melakukan pencemaran nama

baik kepada wartawan Indonesia.

“Jadi bingung kenapa manusia sekarang lebih kaya setan dibandingkan

dengan setannya sendiri...apa yang disebut manusia udah jadi setan

semua??”

“Infotement derajatnya lbh HINA daripada PELACUR, PEMBUNUH!!!!

May your soul burn in hell!!”

Sesungguhnya banyak kasus pencemaran nama baik, fitnah, dan kasus serupa lainnya yang diungkapkan lewat media sosial yang kemudian menjadi

tindak pidana hukum. Salah satunya yakni kasus kicauan Farhat Abbas terhadap Ahmad Dhani di akun twitter-nya yang akan dibahas dalam penelitian ini.

Fenomena tindak pidana hukum yang baru ini, seyogianya perlu didekati

dan dikaji berdasarkan perangkat linguistik, yakni teori Pragmatik dan Linguistik

Forensik. Sebab, dalam tindak pidana tersebut memuat data kebahasaan yang di

dalamnya bertendensi pencemaran nama baik.

Linguistik Forensik adalah salah satu cabang linguistik yang bersifat

terapan (aplikatif) yang berkaitan dengan ranah hukum. Linguistik Forensik dapat

menjadi salah satu aspek penunjang dalam memberikan pembuktian sebuah perkara kasus hukum. Dengan demikian, kajian ini akan mengidentifikasi arah

yang dimaksud dalam kajian bahasa tersebut.

Data kebahasaan sebagai barang bukti dalam kasus hukum sudah lama

digunakan dalam persidangan di beberapa negara, terutama Australia, Finlandia,

(10)

3

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, sudah saatnya kalangan penegak hukum yang menjadi garda terdepan penegakan hukum menggunakan bukti-bukti kebahasaan dan

menggunakan analisis linguistik forensik dalam melihat persoalan hukum. Analisis linguistik forensik selama ini sudah dipakai pihak kepolisian, terutama

untuk menyingkap kasus pencemaran nama baik, misalnya dalam kasus majalah

Tempo dengan Tomi Winata dan kasus Prita Mulyasari.

Menurut Bachari (2013) istilah kicauan di twitter pada hakikatnya merujuk

pada konsep tuturan yang dalam Pragmatik dipandang sebagai ujaran yang disampaikan seseorang dalam konteks dan peristiwa tutur tertentu. Dalam kicauan

sering terdapat emoticon yang berfungsi juga sebagai penyampai pesan. Dalam

penelitian ini emoticon yang terdapat di dalam kicauan tidak menjadi unit analisis

data penelitian. Dengan demikian, perlu ditegaskan bahwa dalam penelitian ini

kicauan dipandang sebagai tuturan saja.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini berupaya menganalisis

tuturan di media sosial yang berdampak hukum. Tuturan dalam penelitian ini

adalah tuturan yang direpresentasikan melalui teks di media sosial yang dilaporkan seseorang kepada pihak berwajib sebagai barang bukti tindak pidana

pencemaran nama baik. Dalam penelitian ini, tuturan di media sosial yang berdampak hukum tersebut akan dikaji melalui teori-teori Pragmatik yang

merupakan kerangka analisis untuk penggunaan bahasa. Teori-teori Pragmatik

inilah yang menjadi pisau analisis data tersebut.

Penelitian tentang linguistik forensik di Indonesia tampaknya belum

banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang diketahui peneliti antara lain

penelitian oleh Saifullah (2009) tentang analisis linguistik forensik terhadap

tindak tutur yang berdampak hukum, sebuah studi kasus delik penghinaan dan

pencemaran nama baik di Polres Bandung Tengah dan Bandung Timur. Hasil penelitiannya, disimpulkan bahwa tuturan yang dilaporkan pelapor ke lembaga

hukum termasuk ke dalam perbuatan tidak menyenangkan dan penghinaan

terhadap seseorang karena menggunakan ungkapan-ungkapan yang berasosiasi

(11)

4

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini juga mengungkapkan, tuturan yang melanggar parameter kebenaran informasi, kuantitas, dan relasi dalam linguistik forensik dapat

menimbulkan delik hukum yang berkaitan dengan penghinaan, pencemaran nama baik, dan penumbuhan citra negatif seseorang. Sementara itu, Bachari (2011)

meneliti tentang analisis pragmatik terhadap tindak tutur yang berdampak hukum,

sebuah studi kasus terhadap laporan dugaan tindak penghinaan, penipuan, pencemaran nama baik yang ditangani Satreskim Polrestabes Bandung. Dari hasil

penelitiannya, disimpulkan bahwa daya dari tuturan yang dilaporkan pelapor sebagai bentuk pencemaran nama baik sulit dikatakan sebagai tindak pencemaran

nama baik. Sementara dari implikatur tuturannya, terlapor memberikan balasan

yang isinya penilaian terhadap tindakan yang dilakukan oleh Tn. R. Adapun dari

aspek kesahihan tuturan bahwa tuturan-tuturan tersebut diduga sebagai tindak

pidana, sedangkan dua lainnya tidak benar untuk patut diduga sebagai tindak

pidana.

Masih penelitian yang dilakukan oleh Bachari (2013) yang mengkaji

tentang analisis autentifikasi surat perjanjian melalui paradigma linguistik forensik, dari hasil penelitiannya, disimpulkan bahwa ciri-ciri kebahasaan yang

digunakan dalam surat perjanjian ini tidak menunjukkan dibuat pada tahun 1997. Selain itu, surat perjanjian ini tidak tepat jika dikatakan sebagai surat perjanjian

karena tidak memuat unsur dasar yang umumnya terdapat dalam surat perjanjian.

Bertolak dari berbagai penelitian tersebut, peneliti akan meneliti soal

penggunaan bahasa di media sosial yang dilaporkan sudah mencemarkan nama

baik seseorang. Menyoal penelitian pencemaran nama baik, penelitian serupa

sudah dilakukan oleh Bachari (2011). Namun, yang kemudian membedakan

antara penelitian ini dengan penelitian Bachari yaitu pada data yang dikaji

peneliti. Data yang dikaji peneliti merupakan data yang didapat dari jejaring sosial yang kemudian dalam penganalisisannya menggunakan UU ITE pasal 27

ayat (3). Dengan demikian, penelitian ini penting untuk dilakukan karena tuturan

ini dilayangkan di media sosial yang merupakan ruang publik di dunia maya yang

dapat diakses oleh siapa pun sehingga bisa menimbulkan interpretasi positif

(12)

5

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Minimnya kajian bahasa dalam konteks hukum dirasa penting untuk ditingkatkan supaya perkara pidana yang menyangkut data kebahasaan dapat

diselesaikan secara benar dan tepat dengan berbasis pada hukum dan kebahasaan. Di samping itu, dengan semakin tingginya pengguna media sosial, tidak menutup

kemungkinan persoalan bahasa yang berdampak hukum akan semakin mengalami

peningkatan. Dengan demikian, melalui penelitian ini peneliti berharap para ahli bahasa dapat memberikan perhatiannnya dan turut andil dalam menyelesaikan

persoalan bahasa yang berdampak hukum.

Kajian kebahasaan dalam ranah hukum memiliki posisi penting untuk

dilakukan, mengingat akhir-akhir ini persoalan bahasa yang berdampak hukum

semakin meningkat dan menjadi fenomena sosial yang sangat perlu diperhatikan.

Penelitian semacam ini perlu dilakukan karena dapat memberikan sumbangsih

besar bagi tertegakannya keadilan di masyarakat. Oleh karena itu, selain untuk

melengkapi kekosongan dalam bidang Linguistik Forensik, peneliti pun berharap

agar penelitian ini dapat membuka cakrawala peneliti bahasa untuk lebih berperan

dalam menyelesaikan persoalan penggunaan bahasa yang berdampak hukum.

1.2Masalah Penelitian

Masalah penelitian ini terkait dengan tuturan Farhat Abbas kepada Ahmad

Dhani yang disampaikan melalui twitter. Tuturan Farhat Abbas tersebut disinyalir

tergolong sebagai tuturan berdampak hukum. Berdasarkan latar belakang di atas,

untuk mengetahui isi tuturan Farhat Abbas yang ditujukan kepada Ahmad Dhani

mengandung unsur pidana pencemaran nama baik atau tidak, maka peneliti akan

menjelaskan pembahasan masalah penelitian yang meliputi identifikasi masalah,

batasan masalah, dan rumusan masalahnya. Adapun uraiannya sebagai berikut.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Setiap tuturan dalam pandangan Pragmatik bukanlah sesuatu yang bebas nilai,

tetapi merupakan tindakan yang memuat berbagai kepentingan dan bisa

(13)

6

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Tuturan yang berdampak hukum dalam konteks penggunaan bahasa terkait dengan tindakan pencemaran nama baik.

3. Saluran komunikasi yang digunakan untuk komunikasi memengaruhi faktor penentu adanya unsur pidana.

1.2.2 Batasan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah, peneliti akan menguraikan batasan

masalah dalam penelitian ini. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tuturan yang dikaji dalam penelitian ini berupa tulisan yang didapatkan dari

media sosial.

2. Tuturan yang dianalisis adalah tuturan Farhat Abbas dalam akun twitter-nya

yang menyoal kasus putranya Ahmad Dhani, yaitu Dul berikut Ahmad

Dhaninya. Ahmad Dhani menganggap bahwa tuturan tersebut merupakan

tindakan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap keluarganya.

3. Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini adalah teori Pragmatik sebagai payung dari analisis linguistik forensik dengan konsep daya tuturan,

implikatur tuturan serta felicity conditions, serta KUHP, pasal 310 dan pasal 27 ayat (3) junto pasal 45 ayat (1) UU ITE yang menjadi landasan hukum

untuk menjerat pelaku pencemaran nama baik.

1.2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, penulis

merumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana daya tuturan Farhat Abbas yang dilaporkan Ahmad Dhani ke

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sebagai tindakan pencemaran nama baik?

2. Bagaimana implikatur tindak tutur Farhat Abbas yang dilaporkan Ahmad

Dhani ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sebagai

(14)

7

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Apakah tindak tutur terlapor yang ditangani Polda Metro Jaya bisa dibuktikan sebagai tindak pidana pencemaran nama baik?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. mendeskripsikan daya tuturan Farhat Abbas yang dilaporkan Ahmad Dhani ke

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sebagai tindakan pencemaran nama baik;

2. mendeskripsikan tindak tutur Farhat Abbas yang dilaporkan Ahmad Dhani ke

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sebagai tindakan

pencemaran nama baik; dan

3. membuktikan apakah tindak tutur terlapor yang ditangani Polda Metro Jaya

terindikasi sebagai tindak pidana pencemaran nama baik.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis

maupun manfaat praktis. Adapun uraiannya sebagai berikut.

1.4.1Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian dalam

bidang bahasa hukum, mengingat kajian dalam bidang ini masih sangat minim. Di

samping itu, penelitian semacam ini pun diharapkan dapat memberikan kontribusi

dalam menyelesaikan persoalan hukum yang berkaitan dengan penggunaan

bahasa.

1.4.2Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini membuat kita sebagai pengguna media sosial

untuk dapat lebih berhati-hati supaya tuturan (teks) yang kita tuturkan di media

(15)

8

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

adanya masukan kepada lembaga hukum agar dapat menimbang atau memutuskan perkara secara benar dan tepat.

1.5Definisi Operasional

Supaya semakin memperjelas dan tidak menimbulkan interpretasi dalam penelitian ini, dipandang perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat

dalam penelitian ini. Uraiannya sebagai berikut.

1. Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang tidak sesuai atau melanggar aturan

hukum yang disertai dengan sanksi pidana yang mana aturan tersebut

ditujukan pada perbuatannya, sedangkan sanksi pidananya ditujukan kepada

orang yang melakukan tindakan tersebut. Dalam penelitian ini undang-undang

yang digunakan yaitu KUHP pasal 310, pasal 27 ayat (3) nomor 11 tahun

2008 Undang-Undang Transaksi Elektronik (ITE) tentang pencemaran nama

baik dengan media elektronik di mana sanksi hukumannya dimuat dalam pasal

45 ayat (1) UU ITE.

2. Laporan pencemaran nama baik adalah mengadukan kepada pihak yang

berwajib bahwa seseorang sudah menyerang nama baik dan kehormatan pelapor yang bukan dalam arti seksual sehingga orang itu merasa dirugikan

dan akan berakibat nama baik dan kehormatan seseorang tersebut dapat

tercemar.

3. Ahmad Dhani adalah seorang musisi rock Indonesia.

4. Farhat Abbas adalah seorang pengacara yang dikenal kerap menangani kasus

yang dialami selebriti.

5. Analisis Pragmatik dalam penelitian ini adalah kerangka teori yang digunakan

sebagai pisau analisis untuk membedah data dalam penelitian ini.

6. Analisis linguistik forensik dalam penelitian ini adalah data hasil analisis

terhadap unsur-unsur bahasa untuk dijadikan sebagai barang bukti dalam

(16)

9

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

(17)

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu menggunakan prosedur

penelitian supaya maksud peneliti tercapai. Prosedur dalam penelitian ini meliputi

metode penelitian, sumber data dan korpus, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan instrumen penelitian. Berikut penjelasannya.

3.1Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif,

dengan pendekatan Pragmatik Fungsional. Artinya, peneliti melakukan

penggambaran secara faktual mengenai fenomena kebahasaan yang terkait dengan

delik pencemaran nama baik. Penelitian ini tidak hanya mendeskripsikan, tetapi

juga menemukan makna yang terkandung di baliknya, yaitu sebagai makna yang

tersembunyi di balik objek penelitian. Dengan kata lain, metode ini bertujuan

untuk mengungkap permasalahan yang belum jelas termasuk dalam mengungkap

fenomena kebahasaan sebagaimana yang diungkapkan Ratna (2010: 103).

Adapun format penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini

menerapkan format penelitian dalam bentuk studi kasus. Ciri dari format penelitian studi kasus yaitu melakukan eksplorasi terhadap data yang dikaji

sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Whyte, dengan studi kasus mengenai

The Street Corner Gang (Bungin, 2010: 69). Dalam penelitian ini, peneliti akan

melakukan eksplorasi atas ke(tidak)benaran tuturan tersebut. Hal ini dilakukan

dalam upaya mengetahui ada tidaknya unsur pencemaran nama baik dalam tuturan

di akun twitter Farhat Abbas yang ditujukan kepada putra Ahmad Dhani dan juga

Ahmad Dhani. Sementara itu, pendekatan Pragmatik Fungsional terhadap

(18)

41

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3.1Sumber Data dan Korpus

Dalam penelitian ini sumber data dan korpus akan diuraikan sebagai berikut.

3.1.1Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa tuturan berdampak hukum yang

dilaporkan Ahmad Dhani kepada Polda Metro Jaya sebagai tindak pencemaran nama baik. Sumber data penelitian ini berupa tuturan Farhat Abbas dalam akun

twitter pribadinya yang sudah terdokumentasikan dalam video yang diunggah dari

youtube.

3.1.2 Korpus

Data yang dianalisis hanya pada teks resmi dari akun twitter-nya Farhat

Abbas yang terdokumentasikan dalam video. Tuturan ini menyoal keluarga

Ahmad Dhani.

3.2Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan cara memperoleh informasi dari sumber tertulis yang

tertuang dalam tuturan Farhat Abbas dalam akun twitter-nya. Dokumen dalam penelitian ini terkategori sebagai dokumen informal yaitu dokumen yang

semata-mata merupakan catatan Farhat Abbas yang telah terdokumentasikan dalam

sebuah video.

Dalam penelitian ini dokumen menduduki posisi sebagai sumber primer

yang sudah teruji kevaliditasannya sebagai objek penelitian. Sebab, sudah

ditelusuri proses kesejarahannya yang mencakup siapa yang menulis, waktu

penulisan, untuk keperluan apa, dan untuk siapa.

3.3Teknik Pengolahan Data

Setelah melakukan pengumpulan data, langkah berikutnya yaitu mengolah

data dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Setelah data terkumpul, peneliti mendeskripsikan tuturan yang diduga

(19)

42

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tuturan tersebut berdasarkan komponen pragmatik sebagai konteks lahirnya tuturan tersebut. Komponen ini meliputi tuturan, penutur, lawan tutur, konteks

dan koteks.

2. Mengeksplorasi daya tuturan dengan memerhatikan konteks dalam tuturan

tersebut.

3. Menganalisis implikatur tuturan untuk memahami maksud tuturan yang disampaikan penutur.

4. Menganalisis kewenangan seseorang bertutur, kesungguhan seseorang menuturkan sebuah tuturan, dan dampak tindakan dari tuturan dengan analisis

terhadap pemenuhan syarat-syarat validitas (felicity conditions) dalam tuturan

yang dikaji. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah tuturan Farhat

Abbas terhadap Ahmad Dhani dapat dikatakan sebagai pencemaran nama baik

atau tidak.

5. Setelah data dianalisis dengan perangkat Pragmatik, data kemudian dianalisis

dengan linguistik forensik, yakni menyertakan KUHP Pasal 310 ayat (1)

tentang pencemaran nama baik dan pasal 27 ayat (3) UU ITE yang menjadi payung hukum dalam perkara ini.

6. Menyimpulkan hasil penelitian sehingga dapat diketahui apakah tuturan tersebut mengandung unsur pencemaran nama baik atau tidak.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen utama yang

memanfaatkan situs-situs dalam jaringan seperti youtube, situs berita online, dsb.

Peneliti yang berperan dalam mengumpulkan data dan melakukan

penginterpretasian data dengan melakukan pendeskripsian terhadap objek

(20)

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap tuturan Farhat Abbas yang

dilaporkan Ahmad Dhani kepada pihak kepolisian. Diperoleh kesimpulan sebagai

berikut.

1) Daya tuturan Farhat Abbas yang diperkarakan Ahmad Dhani mengindikasikan

adanya tindakan pidana tertentu. Berdasarkan hasil analisis terhadap daya

tuturan Farhat Abbas yang diperkarakan Dhani, dapat diduga bahwa tuturan Farhat Abbas terkategori sebagai bentuk penghinaan, provokasi, dan juga

tuduhan. Walaupun tuturan terlapor ada yang terkategori sebagai tuturan yang bersifat ajakan, tetapi tuturan tersebut diduga mengandung penghinaan kepada

Dhani. Tuturan yang terindikasi sebagai bentuk penghinaan cenderung isi

tuturannya berupa penilaian terhadap karakter dan sifat pelapor. Tuturan yang

berupa provokasi di dalamnya juga terdapat penilaian yang bersifat negatif.

Tuturan yang diduga sebagai bentuk penghinaan ini kemudian disebarluaskan

ke ranah publik, yakni di media sosial melalui akun twitter-nya,

@farhatabbaslaw, sehingga dapat diduga sebagai bentuk pencemaran nama

baik. Walaupun, apa yang dituduhkannya dapat berupa fakta ataupun hanya isapan jempol belaka.

2) Berdasarkan hasil analisis dari tujuh belas tuturan yang dikategorikan sebagai bentuk pencemaran nama baik oleh pihak kepolisian, terdapat dua belas

tuturan yang melanggar maksim cara, dua tuturan yang melanggar maksim

kualitas, dan pelanggaran maksim kuantitas pada tiga tuturannya. Pada tuturan pertama, implikatur tuturannya adalah penutur berharap Dhani

memohon-mohon kepada Maia agar Maia mau meminta kepada dirinya agar memberhentikan hujatan-hujatannya kepada Dhani. Implikatur pada tuturan

kedua adalah penutur menganggap Dhani adalah orang yang tidak

(21)

104

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tangga) dengan menindas Maia Estianty ketika Maia masih berstatus sebagai

istri Ahmad Dhani.

Pada tuturan ketiga, implikaturnya adalah Farhat melakukan pembelaan

terhadap dirinya, sedangkan implikatur pada tuturan keempat adalah Dhani

bukan orang yang bertanggung jawab, sehingga Dhani menimpakan

kesalahannya kepada pihak lain. Pada tuturan kelima, implikaturnya adalah

Dhani bukan orang bodoh. Namun, Farhat dalam tuturannya menggambarkan

ia terlihat seperti orang bodoh. Pada tuturan keenam, implikaturnya adalah

Dhani sebagai ayah dari pihak yang terlibat kecelakaan maut tersebut,

seharusnya bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Untuk data ketujuh, tuturan tersebut berimplikatur: jika sebuah mobil dikemudikan

putranya Ahmad Dhani, niscaya bisa memakan korban dan akhirnya Dhani berjanji untuk ganti rugi atas kecelakaan tersebut dan janji itu tidak Dhani

tepati.

Pada tuturan kedelapan, implikaturnya adalah Dhani dapat melunasi biaya

pendidikan seluruh anak korban saat Farhat Abbas sudah menjadi Presiden RI.

Tuturan kesembilan, implikaturnya adalah Farhat tidak akan mengejek Dhani

jika Dul tidak menabrak orang sampai meninggal. Pada data kesepuluh,

implikatur pada tuturan tersebut adalah Dhani bukan orang yang punya

otoritas dalam menentukan berjalannya negeri ini, sehingga bangkrut atau tidaknya Dhani tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Negeri Indonesia.

Pada data yang kesebelas, implikatur tuturannya adalah Farhat secara tidak langsung memosisikan dirinya sebagai pihak yang memiliki wewenang untuk

mencabut atau memberi nama terhadap grup band Dewa.

Pada data yang kedua belas, implikatur yang terdapat pada tuturan tersebut adalah Dhani merupakan orang yang sombong, angkuh dan sok artis.

Sementara pada tuturan yang ketiga belas, implikaturnya adalah Dhani merupakan orang yang menyebabkan kesengsaraan atau penderitaan dalam

kehidupan rumah tangga mereka. Pada tuturan keempat belas, implikaturnya

adalah Dhani sudah melakukan kesalahan yang sangat besar kepada Maia.

(22)

105

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mengharapkan masyarakat tahu kalau saat ini Dhani sudah miskin dan mulai

materialistis. Tuturan yang keenam belas, implikaturnya adalah saat Dhani melarang para korban berbicara di media, itu mengindikasikan kalau Dhani

tidak ingin masalah yang melibatkan anaknya menjadi bumerang bagi dirinya.

Sikap Dhani pun akhirnya dianggap Farhat sebagai sikap yang menunjukkan

kebodohan dan kediktatoran Dhani. Pada tuturan yang terakhir yakni tuturan

yang ketujuh belas, tuturannya mengimplikasikan bahwa anak-anaknya Dhani

bisa saja menjadi pengemis disebabkan usaha Dhani yang sudah bangkrut.

3) Benar atau tidaknya tuturan terlapor dapat diketahui dari hasil analisis felicity

conditions. Berdasarkan hasil analisis ini diketahui bahwa terlapor tidak

memiliki wewenang untuk menuturkan tuturannya. Sementara itu, dilihat dari

kesungguhan terlapor diketahui bahwa terlapor menuturkan tuturan itu dengan sungguh-sungguh. Selain itu, tuturan terlapor pun diketahui berdimensi

tindakan. Terlapor memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk melakukan

tindakan penghinaan tersebut di media sosial yang realtif mudah diakses oleh

publik. Dhani sebagai pihak yang merasa dirugikan, akhirnya melaporkan

tuturan Farhat Abbas yang memojokkannya kepada pihak kepolisian sebagai

tindak pidana pencemaran nama baik. Dengan demikian, hasil analisis

menunjukkan bahwa tuturan terlapor patut diduga sebagai tindak pidana

pencemaran nama baik.

Simpulan akhir dari penelitian ini adalah tindak pidana yang berkaitan dengan

bukti kebahasaan dapat dibuktikan ke(tidak)benarannya dengan menggunakan analisis Pragmatik . Melalui analisis Pragmatik, pembuktian hukum akan

dapat bersifat objektif dan dapat dipercaya secara akademis.

5.2 Saran

Beberapa saran yang ingin disampaikan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1) Ketika menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan kebahasaan, jajaran

penegak hukum diharuskan melibatkan ahli bahasa dalam penyelesaian kasus

tersebut sehingga pihak kepolisian mampu menyelesaikan tindak pidana

(23)

106

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2) Supaya hasil analisis lebih kuat dan tingkat akurasinya pun lebih tinggi, untuk

(24)

Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

_____ (2013). “Ahmad Dhani Biayai Pendidikan Anak Korban” http://microsite.metrotvnews.com/metronews/read/2013/09/09/5/180432/A hmad-Dhani-Biayai-Pendidikan-Anak-Korban

_____ (2013). “Ahmad Dhani Mengaku Bangkrut Gara-Gara Kasus AQJ”. http://www.tempo.co/read/news/2013/11/14/219529500/Ahmad-Dhani-Mengaku-Bangkrut-Gara-gara-Kasus-AQJ

_____. t.th. “Pengertian Tindak Pidana dan Unsur Menurut Para Ahli”.

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-tindak-pidana-dan-unsur.html [diunduh pada tanggal 10 Januari 2014]

Alam, Wawan Tunggul (2012). Pencemaran Nama Baik di Kehidupan Nyata & Dunia Internet. Indonesia: Wartapena

Bachari, Andika Dutha (2011). “Analisis Pragmatik Terhadap Tindak Tutur Yang Berdampak Hukum (Studi Kasus terhadap Laporan Dugaan Penghinaan, Penipuan, dan Pencemaran Nama Baik yang Ditangani Satreskrim

Polrestabes Bandung”. Tesis pada SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Bachari, Andika Dutha (2013). “Analisis Autentifikasi Surat Perjanjian Melalui

Paradigma Linguistik Forensik”. Kertas Kerja sebagai saksi ahli: tidak

diterbitkan

Bungis, Burhan (2010). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group

Darmansyah (2013). “Dhani Ingkar Janji Biayai Korban Dul?”.

http://www.nuga.co/nuga-forum/dhani-ingkar-janji-biayai-korban-dul.html#.U7THeKLV8Vk

Fadhilah, Afi. t.thn. “Teori Tindak Tutur Menurut Austin dan Searle”. Handout

Perkuliahan Antropolinguistik: tidak diterbitkan file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDO NESIA/197911162008012

AFI_FADLILAH/Hand_out_Antropolinguistik_Teori_Tindak_Tutur_Men urut_Austin_dan_Searle.pdf [diunduh pada tanggal 12 Januari 2014]

Gibbons, John (2003). Forensic Linguistics: An Introduction to Language in the Justice System. UK: Blackwell Publishing

Kompasiana (2013). “Kilas Kompasiana: Fenomena Melek Medsos hingga Krisis

(25)

http://blog.kompasiana.com/2013/07/10/kilas-kompasiana-Rismayanti, 2014

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

fenomena-melek-medsos-hingga-krisis-politik-mesir-572532.html [diunduh pada tanggal 10 Januari 2014]

Leech, Geoffrey (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press

Maskun (2013). Kejahatan Siber (Cyber Crime): Suatu Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group

Nadar, F.X (2013). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Rahardi, Kunjana (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Ratna, Nyoman Kutha (2010). Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Saifullah, Aceng Ruhendi (2009). “Analisis Linguistik Forensik terhadap Tindak

Tutur yang Berdampak Hukum (Studi Kasus Delik Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik di Polrestabes Bandung Tengah dan Bandung

Timur)”. Laporan Penelitian Dasar pada Program Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung: tidak diterbitkan

Santoso, Teguh (2013). “Linguistik Forensik”

http://balaibahasabandaaceh.org/index/linguistik-forensik [diunduh pada tanggal 10 Januari 2014]

Syahrul (2011). “Pengertian Pembuktian”. http://id.shvoong.com/law -and-politics/criminal-law/2171396-pengertian-pembuktian/ [diunduh pada tanggal 10 Januari 2014]

Titscher, dkk (2009). Metode Analisis Teks & Wacana. Yogayakarta: Pustaka Pelajar

Wijana, Dewa Putu (t.th). Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi

Referensi

Dokumen terkait

Namun, kebijakan ini merupakan pukul rata yang tidak bisa dibuktikan untuk kasus Belanda, meski orang juga tahu bahwa mayoritas populasi Muslim di Belanda khususnya atau Eropa

Tujuan pembelajaran merupakan acuan utama untuk membuat suatu media pembelajaran, dalam hal ini poster. Karena sebuah media pembelajaran harus sesuai dengan

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang hanya dengan rahmat dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar

kemampuan meneliti menjadi salah satu kompentensi profesional guru yang harus. dicapai melalui program

30 Inhibitor senyawa organik umumnya adalah jenis inhibitor teradsorbsi yaitu inhibitor yang menurunkan laju korosi dengan mengisolasi permukaan logam dari lingkungan yang

Namun, penulis mengamati bahwa sejak awal abad 20, ternyata telah terjadi perubahan pada fokus pengembangan penelitian yaitu saat ini tidak lagi berfokus pada

Dalam hal ini perlu dicata bahwa kemampuan untuk melakuka hubungan asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengalaman

Siagiaan (2005:102) menjelaskan lebih lanjut bahwa jika proses rekrutmen ditempuh dengan tepat dan baik, hasilnya adalah sekelompok orang yang kemudian diseleksi