• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN ALAT UKUR WAKTU REAKSI TANGAN BERBASIS MICROCONTROLLER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN ALAT UKUR WAKTU REAKSI TANGAN BERBASIS MICROCONTROLLER."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN ALAT UKUR WAKTU REAKSI TANGAN BERBASIS MICROCONTROLLER

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

oleh

Niluh Ketut Nita Permatasari NIM 1105087

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Pengembangan Alat Ukur Waktu

Reaksi Tangan berbasis

Microcontroller

Oleh

Niluh Ketut Nita Permatasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Niluh Ketut Nita Permatasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NILUH KETUT NITA PERMATASARI

PENGEMBANGAN ALAT UKUR WAKTU REAKSI TANGAN BERBASIS MICROCONTROLLER

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D. NIP. 19811019 200312 2 001

Pembimbing II

Yati Ruhayati, M.Pd. NIP 19631107 198803 2 002

Mengetahui,

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

(4)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGEMBANGAN ALAT UKUR WAKTU REAKSI TANGAN BERBASIS MICROCONTROLLER

Niluh Ketut Nita Permatasari 1105087

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D.

¹

Dra. Yati Ruhayati, M.Pd.

²

Tujuan dalam penelitian ini ialah membuat sebuat alat pengukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Research and

Development (R & D) . Alat ini menggunakan 9 buah push button, microcontroller, LCD

sebagai rangkaian utama. Masing-masing memiliki fungsi yaitu LED yang terdapat dalam push button akan memancarkan cahaya secara acak sebagai stimulus untuk direspon(tekan) lalu informasi dikirimkan ke microcontroller selaku otak pada alat ini untuk diolah dan kemudian ditampilkan pada LCD dalam bentuk timer dan banyaknya stimulus yang berhasil di tekan, alat akan berhenti secara otomatis setelah 60 detik.Untuk menguji alat ini peneliti menggunakan 30 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok sampel masing-masing 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Sampel yang diambil merupakan bagian dari populasi mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil analisis uji coba menggunakan SPSS 18 dengan sub menu frequencies untuk uji deskriptif, One Sample

Kolmogorov Smirnov Z untuk uji normalitas, dan Independen Sample t Test untuk uji

homogenitas dan perbandingan. Hasil analisis didapat jika kelompok laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Alat ini memiliki nilai validitas sebesar 0,60 dan reliabilitas 0,624.

(5)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF MEASURE TOOL OF REACTION TIME OF HAND MICROCONTROLLER BASED

Niluh Ketut Nita Permatasari 1105087

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D.

¹

Dra. Yati Ruhayati, M.Pd.

²

The aim of this research is to create a measure tool of reaction time of hand microcontroller based. The method this research was Research and Development (R & D). This tool have 9 push buttons, a microcontroller, LCD as the main circuit. Each have a function such as LED in push button will radiatte light randomly as a stimulus to the respond (press) and then information is sent to the microcontroller a brain of this tool to be processed and displayed on the LCD in the form of a timer and a number of successful stimulus in pressed, the tool will stop automatically after 60 second. To test this tool researcher used 30 samples were divided into 2 groups of samples each consist of 15 men and 15 women. Samples were the students of Sport Science, University of Indonesia in random sampling technic. The trial results analysis by using SPSS 18 with frequencies for descriptive test, One Sample Kolmogorov-Smirnov for normality test, and the levene test for homogeneity test and Independent Sample t Test for comparison test. The Analysis results got when a group of men and women do not have a significant differences. The validity of this tool is 0,60 and to reliability is 0,624.

(6)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

(7)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...21

D. Instrumen Penelitian ...21

E. Prosedur Penelitian ...21

F. Teknik Pengumpulan Data ...25

G. Teknik Analisis Data ...25

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...27

B. Pembahasan Temuan Penelitian ...38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...40

B. Implikasi dan Rekomendasi ...40

DAFTAR PUSTAKA ...42

LAMPIRAN ...44

(8)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

2.1 Kriteria Validitas Instrumen Tes ... 16

2.2 Kriteria Reliabilitas Instrumen Tes ... 17

4.1 Kriteria Penilaian ... 27

4.2 Data Hasil Uji Coba Pengukuran Waktu Reaksi Tangan Kelompok Laki-laki... 33

4.3 Data Hasil Uji Coba Pengukuran Waktu Reaksi Tangan Kelompok Perempuan... 33

4.4 Hasil Uji Normalitas ... 35

4.5 Hasil Uji Homogenitas ... 35

(9)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Batak Pro ... 8

2.2 Batak Lite ... 9

2.3 Batak Micro ... 10

2.4 Microcontroller Arduino Uno ... 12

2.5 Push Button ... 13

2.6 LCD ... 13

3.1 Langkah-langkah Penelitian R & D ... 19

3.2 Langkah-langkah Penelitian ... 20

3.3 Desain Produk ... 23

4.1 Alat Pengukur Waktu Reaksi Tangan berbasis Microcontroller ... 27

4.2 Rangkaian Push Button berwarna biru ... 28

4.3 Push Button ... 28

4.4 Microcontroller ATMega328 papan Arduino Uno ... 29

4.5 Microcontroller lengkap dengan USB ... 29

4.6 LCD dalam keadan redup ... 30

4.7 LCD dalam keadan redup ... 30

4.8 Diagram Kerja Alat ... 31

4.9 Sampel sedang melakukan percobaan ... 32

(10)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

(11)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat-Surat ... 44

2. Dokumentasi ... 49

3. Data Uji Coba Alat Ukur Waktu Reaksi Tangan ... 52

4. Output Statistika ... 53

5. t Tabel... 55

6. Hasil Validitas ... 56

7. Hasil Reliabilitas ... 57

(12)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Teknologi merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di zaman modern seperti saat ini. Hampir di berbagai bidang, teknologi memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung kemajuan dan perkembangan, tak terkecuali dalam bidang olahraga. Teknologi memiliki peran penting untuk membantu kemajuan pencapaian prestasi, hal ini dikemukakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (2013) bahwa “pencetak prestasi olahraga saat ini tidak hanya bisa berdasarkan bakat olahraga saja, tapi juga wajib dipadukan dengan teknologi sains”.

Negara yang melibatkan teknologi dalam pelaksanaan olahraga cenderung memiliki prestasi yang lebih maju, hal ini bisa terjadi karena alat yang berteknologi tinggi memiliki tingkat keakuratan lebih tinggi dibandingkan alat manual. Kesadaran akan pentingnya teknologi dalam dunia olahraga inipun telah diwujudkan secara serius oleh beberapa negara dengan mendirikan berbagai perguruan tinggi yang disertai labolatorium Sport Science seperti JISS (Japan Institute of Sport Science) di Jepang, KISS (Korea Institute of Sport Science) di

Korea dan lain-lain. Sayangnya keterlibatan teknologi dalam dunia olahraga belum sepenuhnya bisa diterima disemua negara, karena pada kenyataannya alat-alat yang berteknologi canggih memiliki harga yang tidak murah khususnya bagi negara dengan posisi konsumen seperti contohnya di negara Indonesia yang sebagaian besar menggunakan produk luar negeri.

(13)

2

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

elektronika, dan dukungan dari beberapa pihak lainnya seperti industri dan pemerintah. Keterbatasan ini bisa disiasati dengan menjalin kerjasama antar ahli di bidang tersebut. Namun, tidak banyak ilmuan olahraga menyadari hal ini, sehingga produk luar negeri menjadi pilihan pertama untuk mengejar ketertinggalan, hal ini diperparah oleh kurangnya dukungan negara terhadap riset dan penelitian sehingga iklim yang kondusif bagi perkembangan inovasi dan kreasi belum terbentuk seperti yang diungkapkan oleh Ridwansyah (2012) bahwa “pemerintah yang menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaku utama inovasi berupa dukungan politik, kepastian hukum, kemudahan birokrasi, dan insentif ekonomi”. Hal ini meyebabkan Indonesia menjadi negara yang tertinggal dalam kemajuan teknologinya. Maka tidak heran jika pada umumnya tes yang digunakan masih dengan cara manual.

Cara manual adalah cara yang umum digunakan dalam berbagai tes di dunia olahraga Indonesia, seperti tes reaksi menggunakan penggaris, tes koordinasi dengan lempar tangkap bola, tes VO2max dengan lari dilapangan dengan model perhitungan manual, tes lari menggunakan stopwacth dan lain-lainnya. Tes menggunakan cara manual memiliki kelebihan dibidang biaya, dimana tes-tes tersebut menggunakan alat sederhana atau bahkan tidak menggunakan alat, yang hasilnya direkap, dijumlah, dihitung dan disimpulkan oleh manusia sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih hemat. Tetapi, kerugian menggunakan cara manual adalah besarnya peluang human error. Jika kasus human error terus dibiarkan, maka akan berakibat buruk bagi ketidakakuratan data baik dari segi tes atau latihan. Ketidakakuratan ini dapat berefek pada penurunan tingkat prestasi olahraga, seperti tertinggalnya prestasi club atau negara tertentu dalam sebuah kompetisi, salah diagnosis dalam pemecahan permasalahan dan lain-lainnya.

(14)

3

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya dengan waktu secepat-cepatnya dan reaksi majemuk ialah reaksi yang muncul dari seseorang untuk merespon stimulus dengan arah yang belum diketahui sebelumnya dengan waktu secepat-cepatnya. Salah satu kecepatan reaksi yang diperlukan ialah kecepatan reaksi tangan. Dimana tangan lah ekskutor untuk merespon stimulus yang datang.

Kecepatan reaksi tangan sangat diperlukan didalam beberapa cabang olahraga, sebagaian besar reaksi tangan dalam cabang olahraga termasuk dalam reaksi majemuk, seperti contohnya pada olahraga tenis meja, bela diri dan lain-lainnya. Dalam olahraga tenis meja seperti yang dikatakan Sukamto, A (2011) “Dalam permainan tenis meja, gerakan-gerakan yang dilakukan untuk memukul bola secara cepat dan tepat memerlukan kecepatan reaksi lengan untuk mengantisipasi bola”, begitupun pada olahraga beladiri reaksi tangan diperlukan untuk mengrespon stimulus yang datang seperti pukulan tangkisan hal ini di katakan oleh Monalisa (2014, hlm 6) bahwa “fungsi reaksi tangan dan power lengan adalah untuk melancarkan atau menjalankan strategi permainan yang sudah dirancang sehingga mampu melakukan serangan dengan pukulan yang maksimal untuk melumpuhkan serangan lawan.

Reaksi tangan memiliki peranan penting untuk beberapa cabang olahraga. Kerugian yang akan terjadi jika seorang atlet beladiri atau atlet lainnya tidak memiliki waktu reaksi ialah kehilangan kesempatan untuk merespon stimulus yang datang, dalam Sukamto, A (2011) mengatakan “Keterlambatan melakukan reaksi terhadap bola yang datang dapat menyebabkan antisipasi kurang akurat sehingga pukulan yang dilakukan tidak sempurna atau tidak terarah, tersangkut di net, dan keluar lapangan permainan”, atau dalam olahraga bela diri menurut Monalisa (2014, hlm 6-7) ialah :

Kurangnya reaksi tangan dan power lengan untuk melakukan serangan dan pukulan gyakusuki, yang kerap sekali diserang balik oleh lawan, sehingga dalam waktu yang cepat sering terjadi kelengahan disaat daya tahan yang menurun serta konsentrasi yang menurun.

(15)

4

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

namun tes ini hanya dapat mengetes satu kali reaksi. Selain itu tes ini merupakan tes cara manual, tes ini dapat berpeluang human error cukup tinggi karena penggaris yang digunakan biasanya berbeda massa jenisnya, contoh penggaris besi/kayu dan lainnya.

Alat olahraga berteknologi canggih untuk mengukur waktu reaksi majemuk adalah Batak Reaction Time. Alat ini menjadi rekomendasi para pelatih dunia untuk mengetes dan meningkatkan waktu reaksi dengan menggunakan konsep nyala tombol yang berulang atau acak dan dihitung menggunakan standar waktu dengan hasil langsung tercatat pada Liquid Crystal Display (LCD). Alat ini memiliki teknologi yang canggih dengan berbagai tipe seperti pro, lite, micro dan lain-lain. Beberapa tipe tersebut memiliki kecanggihan dan ukuran yang berbeda. Namun, kendalanya ialah alat ini masih cukup mahal untuk tipe lite (sedang) harganya mencapai 3850 Pound Sterling atau seharga Rp. 74.000.000,00 belum biaya beacukai dan lain-lainya, selain itu alat ini memerlukan ruangan yang cukup besar dan bobot yang tidak ringan sekitar 45 kg untuk tipe pro.

Alat ukur waku reaksi berteknologi tinggi memiliki harga yang mahal, namun bukan artinya kita menutup mata terhadap teknologi dan kecanggihan alat saat ini, dengan didasari pentingnya waktu reaksi tangan dalam olahraga dan kemajuan alat berbasis teknologi, peneliti berusaha untuk membuat sebuah alat yang pengukur waktu reaksi tangan dengan mengembangan alat yang sudah ada dengan harga lebih murah, bisa dibawa kemana-mana, akurat, aman digunakan oleh semua kalangan, dan menggunakan sistem berbasis microcontroller yang akan menampilkan hasilnya di LCD. Alat ini akan sangat berguna dan memudahkan karena menggunakan hitungan waktu total dengan hasil otomatis tercatat dalam LCD. Selain mengukur reaksi tangan alat inipun memiliki manfaat lain seperti

(16)

5

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah sebagi berikut:

1. Bagaimanakah merancang hardware alat ukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller?

2. Bagaimanakah sistem kerja alat ukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller?

3. Bagaimanakah deskripsi hasil uji coba alat ukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller ?

4. Apakah ada perbedaan waktu reaksi antara kelompok laki-laki dan kelompok perempuan?

5. Bagaimana validitas, reliabilitas dan objektivitas alat ukur waktu reaksi tangan?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah penelitian yang telah disebutkan di atas maka peneliti memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Membuat hardware alat ukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller.

2. Mengetahui sistem kerja alat ukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller.

3. Mengetahui deskripsi hasil uji coba alat ukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller.

4. Mengetahui apakah ada perbedaan waktu reaksi tangan antara kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

(17)

6

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan peneliti dari alat ukur waktu reaksi tangan ini ialah sebaga berikut :

Jika penelitian ini dilakukan dan berhasil untuk membuat pengembangan alat ukur waktu reaksi tangan maka dunia olahraga akan sedikit terbantu oleh alat-alat baru yang cocok dengan tes yang diinginkan dan berteknologi tinnggi yang bertujuan menghindari peluang human error cukup tinggi, ditambah alat ini tidak memerlukan biaya begitu besar untuk membuatnya sehingga alat ini harapannya bisa bermanfaat. Apabila penelitian ini tidak dilakukan dengan kata lain tidak terciptanya sebuah produk baru, maka kemungkinan yang terjadi ialah tes pengukuran waktu reaksi tangan akan menggunakan cara terdahulu yaitu manual dan tidak mewakili tes yang di inginkan hal ini akan membawa efek yang buruk bagi dunia olahraga.

Manfaat bagi peneliti ialah :

Dengan penelitian yang dilakukan untuk membuat produk baru yakni sebuah alat ukur waktu reaksi tangan manfaat yang di dapat untuk peneliti ialah mendapatkan ilmu baru tentang reaksi, teknologi, dan mengetahui akan pentingnya kemajuan pengetahuan salah satunya dalam bidang teknologi,

Manfaat bagi insan olahraga ialah :

1. Memberikan pandangan baru terkait pentingnya teknologi untuk mencapai prestasi olahraga yang optimal.

2. Menstimulus para pembaca dan insan olahraga lainnya untuk terus berkarya menciptakan alat-alat baru yang canggih agar perkembangan didunia olahraga khususnya Indonesia terus mengalami kemajuan.

3. Manfaat alat ini sendiri ialah untuk mengukur waktu reaksi, meningkatkan reaksi, meningkatkan kemampuan koordinasi mata-tangan.

(18)

7

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Menjadikan Indonesia menjadi produsen barang-barang canggih bukan konsumen

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori

B. Kerangka Berpikir C. Hipotesis

3. BAB III CARA PENELITIAN A. Metode Penelitian

B. Langkah-langkah Penelitian

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian D. Desain Penelitian

E. Instrumen Penelitian F. Prosedur Penelitian G. Teknik Analisisi Data

4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Temuan Penelitian

5. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan

(19)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris dikenal dengan Research and Development (R & D). R & D menurut Sugiyono (2012, hlm 407) ialah “metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk tertentu”. Lebih jauh Sugiyono (2012,hlm 407) pun

menyatakan “untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian

yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk

menguji keefektifan produk tersebut”. Hasil penelitian ini akan menghasilkan

sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur waktu reaksi sehingga metode yang paling cocok digunakan ialah metode Research and Development.

Menurut Sugiyono ( 2012, hlm 409) langkah-langkah penelitian dan pengembangan dapat dijelaskan seperti berikut :

1

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian R & D

(20)

20

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah dalam penelitian ini yang akan digunakan hanya 6 langkah saja ialah :

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

B. Partisipan

Penelitian akan dilakukan di laboratoium FPOK Universitas Pendidikan Indonesia dengan melibatkan 30 Mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI sebagai sampel. Partisipan berkisar pada usia 20-23 tahun, dan terbiasa melakukan aktivitas olahraga. Mahasiswa ilmu keolahragaan dipilih karena pertimbangan memiliki usia terbaik dalam waktu reaksi dan kebugaran jasmani yang relatif baik, hal ini cocok untuk pengetesan alat ukur waktu reaksi tangan, seperti yang diungkapkan oleh Easingwood, Gordon D (2010) bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi waktu reaksi ialah:

Age is another factor affecting reaction time reaction times generally shorten from birth to around the late twenties; they then decrease slowly with age. The decline of reaction time increases as a person reaches their seventieth year and beyond. And Physical fitness has an direct effect on reaction time the fitter a subject is the more likely they are to have a fast response time.

Menurut penjelasan Easingwood, Gordon D diatas usia merupakan faktor yang mempengaruhi waktu reaksi, umumnya meningkat sejak lahir sampai akhir dua puluhan. Kemudian menurun perlahan. Penurunan waktu reaksi meningkat ketika mencapai tahun ketujuh puluh mereka dan seterusnya. Selain itu kebugaran jasmani memiliki efek langsung pada waktu reaksi bugar subjek adalah semakin besar kemungkinan mereka untuk memiliki waktu respon yang cepat. Maka dari

(21)

21

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu mahasiswa ilmu keolahragaan dirasa sesuai untuk memenuhi kebutuhan peneliti dalam pengujian alat ini.

C. Populasi dan sampel penelitian

Populasi mnurut Sugiyono (2014, hlm 117) ialah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasi yang dipilih ialah Mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI, sedangkan sampel menurut Sugiyono (2014, hlm 118) ialah

“bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”, maka

sampel yang akan diambil sebanyak 30 orang dari jumlah banyaknya mahasiswa Ilmu Keolahraaan merujuk pada Roscoe (dalam Sugiyono 2014, hlm 131) menyatakan bahwa “ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500”. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik simple random sampling dipilih karena pertimbangan

bahwa waktu reaksi bisa dimiliki oleh semua orang sehingga ujicoba bisa dilakukan kepada siapapun tanpa kriteria tertentu.

D. Instrumen Penelitian

Untuk menguji alat ini menggunakan instrumen sebagai berikut :

Validator penguji yakni penguji yang mahir dalam bidang olahraga dan elektro. 1. Penguji ahli dalam bidang olahraga adalah seorang ahli di bidang olahraga

berfungsi menilai apakah alat ini layak diuji coba atau direvisi kembali. Sehingga nanti keberadaan alat ini sesuai dengan kebutuhan dunia olahraga.

2. Penguji ahli dibiang elektro berfungsi untuk menilai alat ini dari tinjauan ilmu elektro.

E. Prosedur Penelitian

Mengacu pada langkah-langkah desain penelitian R & D, maka prosedur penelitiannya sebagai berikut :

(22)

22

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini terdapat potensi dan masalah yang dimiliki. Salah satu potensi ialah banyaknya ilmuan-ilmuan olahraga yang sebenarnya memiliki konsep terkait pembuatan alat-alat baru, namun sayangnya potensi tersebut tidak disalurkan karena keterbatasan dukungan dan keilmuan di berbagai bidang salah satunya ialah elektronika dan teknologi sehingga Indonesia hanya menjadi konsumen dari produsen alat-alat canggih yang telah ditemukan seperti yang dikatakan oleh Ketua Umum

Gerakan Beli Indonesia, Heppy Trenggon bahwa “dari data AC Nielsen

Indonesia merupakan negara terkonsumtif ke-2 di dunia”(Gatranews, 2011), dengan demikian tidak heran alat-alat tersebut memiliki harga yang sangat tinggi hingga tidak terjangkau oleh pasar Indonesia, hingga muncul permasalahan Indonesia terus terlalut dalam kemunduran dengan cara manual yang penuh dengan resiko human error, tes manual masih menjadi cara utama dalam tes, analisis dan lainnya. Oleh karena itu, kehadiran alat ukur waktu reaksi tangan ini diharapkan dapat membantu dunia olahraga untuk beranjak pada kecanggihan.

2. Pengumpulan Informasi

Dalam penelitian ini dijelaskan pentingnya waktu reaksi dimiliki seorag atlet, telah banyak penelitian baik di luar negeri maupun di Indonesia untuk mengukur waktu reaksi, namun kebanyakannya tes yang dilakukan ialah menggunakan tes manual seperti menangkap penggaris yang memiliki peluang human error yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan berbagai informasi untuk menghadirkan suatu modifikasi alat yang diharapkan dapat membantu dunia olahraga. Berbagai informasi ini dikumpulkan dari materi-materi yang menjelaskan terkait konsep alat canggih yang ditemukan untuk mengukur kemampuan gerak motorik yaitu batak reaction time, berbagai sumber-sumber buku tentang microcontroller, push botton, LCD dll.

(23)

23

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba mengembangkan alat ukur seperti konsep batak reaction time dengan bahan yang lebih murah dan terjangkau, memiliki konsep nyala lampu yang harus ditekan dan ion disalurkan pada microcontroller dan diproses lalu ditampilkan dalam LCD. Berikut ini adalah desain alat yang akan dibuat :

Gambar 3.3 Desain Produk Keterangan :

: ON/OFF berfungsi untuk memulai dan menghentikan kerja alat. : Push button biru adalah push button yang sedang off (tidak menyala) : Push button kuning adalah push button yang sedang menyala

LCD : Sebuah lempeng digital yang akan menampilkan hasil test berupa waktu dan frekuensi.

: Kabel penghubung ke saklar untuk mengalirkan listrik

(24)

24

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012, hlm 414) validasi desain adalah “merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau

tidak”. Dengan demikian alat inipun harus dinilai tentang keefektifitasnya,

dalam hal ini untuk menilai alat ini validasi produkpun dilakukan oleh para pakar, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012, hlm 414)

bahwa “ validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan

beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk”. Dalam penelitian ini peneliti meminta pendapat ahli dalam bidang olahraga. pakar ahli yang akan memvalidasi alat inipun ialah pembimbing skripsi.

5. Perbaikan Desain

Perbaikan desain dilakukan setelah dilakukannya validasi melalui diskusi dengan para pakar, kelemahan-kelemahan yang ditemukan akan dicoba untuk diperbaiki agar produk yang dihasilkan menjadi lebih baik.

Menurut Sugiyono (2012, hlm 414) adalah “yang bertugas memprbaiki

desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut”, dengan demikian peneliti akan mencoba untuk memperbaiki desain alat ini dengan sebaik mungkin. Jika tidak ada yang perbaiki kembali maka produk akan langsung di uji coba.

6. Uji Coba Produk

Alat ini akan di uji coba sebagai bentuk pengecekan alat apakah alat ini layak digunakan atau tidak. Dalam hal ini uji coba produk akan langsung dipraktikan terhadap beberapa sampel sesuai kebutuhan analisis yang diperlukan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kerja alat ukur waktu reaksi tangan, waktu reaksi tangan sampel, dan perbedaan waktu reaksi tangan sampel perempuan dan laki-laki.

(25)

25

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengumpulkan data hasil uji coba produk yang tertera di LCD alat ukur waktu reaksi tangan, berikut ini ialah prosedur peneliltian untuk uji coba produk ini ialah :

1. Mengecek Listrik

2. Memasangkan/ menyimpan alat ukur waktu reaksi tangan di dinding atau ditempat yang telah ditentukan.

3. Menghidupkan alat tersebut dengan menekan tombol ON

4. Setelah semuanya siap testee melakukan gerakan yang telah di intruksikan yakni menekan tombol yang menyala secepat-cepatnya.

5. Kecepatan gerakan akan tersimpan

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik observasi, karena dalam penelitian ini ingin menguji kinerja alat seperti yang

diungkapkan oleh Sugiyono (2014, hlm 203) bahwa “teknik pengumpulan data

dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja” maka dari itu penelitian ini menggunakan teknik pengumpulkan data dengan observasi, karena peneliti terlibat dalam pembuatan dan pengecekan alat teebut maka observasi ini termasuk observasi berperanserta.

Adapun prosedur pengumpulan data dalam alat ini yang dilakukan pertama ialah memilih populasi yang akan dijadikan menjadi sampel. Langkah kedua ialah mengujikan alat terhadap sampel, selanjutnya mengumpulkan data hasil uji coba produk yang tertera di LCD alat ukur waktu reaksi tangan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yang digunakan ialah teknik analisis yang sesuai dengan data yang dikumpulkan dan hasil yang diinginkan. Analisis data tersebut mencakup diantaranya:

(26)

26

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini yaitu sebuah produk baru, peneliti akan menjelaskan beberapa komponen utama alat ini, selain itu akan pula dijelaskan cara kerja alat ukur waktu reaksi tangan berbasis microcontroller.

2. Hasil Uji Validasi Desain

Validasi akan dilakukan oleh ahli olahraga dan elektro, hasil uji validitas ini merupakan hasil dari penilaian ahli tersebut terkait keefektivitasan dan kelayakan penggunaan alat ini.

3. Hasil Uji Coba Alat

Hasil uci coba akan ditampilkan dalam bentuk tabel yang berisi tentang skor sampel dalam percobaan, lebih dari itu peneliti akan memaparkan hasil dari uji coba berupa perbandingan waktu reaksi tangan antara sampel laki-laki dan perempuan. Untuk menguji hasil tersebut peneliti menggunakan SPSS sebagi alat untuk mempermudah perhitungan stastistik. Sub menu yang digunakan yaitu statistik frequencies untuk perhitungan data deskriptif, uji normalitas menggunakan One Sample Kolomogorov Smirnov Test, Uji homogen menggunkan uji levene, dan jika

(27)

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Alat ukur waktu reaksi berbasis microcontroller merupakan alat yang memiliki berbagai komponen utama. Mulai 9 push button sebagai tombol yang akan memancarkan cahaya sebagai stimulus untuk segera direspon oleh sampel. Percobaan dilakukan selama 60 detik dengan nyala stimulus berjalan otomatis, informasi stimulus yang berhasil direspon oleh sampel akan dikirimkan ke microcontroller sebagai otak dari alat tersebut, selanjutnya diolah dan

diterjemahkan kedalam bentuk data dan ditampalkan dalam LCD baik skor maupun waktu (timer).

Alat ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan, dan bobotnya termasuk ringan. Hal ini menjadikan biaya pembuatan alat bisa lebih murah dan mudah dibawa kemana-mana. Sehingga diharapkan bisa membuat olahraga Indonesia semakin maju dengan alat berteknologi.

Hasil uji coba menyebutkan jika alat ini bisa digunakan, dan ditemukan jika tidak terdapat perbedaan waktu reaksi antara kelompok laki-laki dan kelom[ok perempuan, sehingga bisa disebutkan jika jenis kelamin tidak mempengaruhi kecepatan waktu reaksi seseorang. Validitas alat dan tes ini ialah 0,60 dan realibilitasnya ialah 0,624.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Terdapat beberapa implikasi dan rekomendasi yang diajukan oleh peneliti agar kedepannya alat yang telah diciptakan bisa lebih baik, beberapa saran nya yaitu :

(28)

41

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dibutuhkan percobaan beberapa kali untuk mendapatkan hasil terbaik dengan bantuan fasilitas, waktu dan lain-lain

3. Peneliti harus membuat cassing alat ukur waktu reaksi lebih baik lagi. Terbuat dari bahan yang lebih kuat karena bahan sebelumnya mudah rusak seperti memakai stainles .

4. Push button yang digunakan masih menggunakan push button yang

memiliki tingkat kepekaan rendah, kepedepannya harus diperbaik dengan button yang lebih baik atau bahkan sistem touch screen.

5. Agar program bisa lebih banyak, penambahan microcontroller harus diupayakan seperti waktu yang beragam dari mulai 30 detik, 60 detik dan lain-lainnya. Selain itu standar pengukuran bisa menggunakan banyaknya tekanan bukan waktu 100 kali, 20 kali dan lain-lain.

6. Dilakukan penelitian perbandingan efektivitas alat ini dengan tes sebelumnya seperti tes tangkap penggaris, lebih baik dibandingkan dengan batak reaction time.

(29)

42

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

(30)

42

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Coskun, Betul dkk. (2014) The compaison of reaction times of karate athletes according to age, gender and status, Vol XIV, hlm. 97-101

Easingwood, G (2010). factors that affect human reaction time by gordon d easingwood. [Online]. Diakses dari : www.science360.com

Imanudin, I. (2008). Ilmu kepelatihan. Bandung : FPOK UPI

California Training Institute. (t.t). Factors affecting reaction time Diakses dari http://www.cti-home.com/wp-content/uploads/2014/01/Factors-Affecting-Reaction-Time1.pdf

Keswara, R. (2013) Kombinasi olahraga & teknologi sains picu Prestasi. [Online]. Diakses dari http://nasional.sindonews.com/read/773038/15/kombinasi-olahraga-teknologi-sains-picu-prestasi-1376934742

Limited, Q. (2011). Batak Pro. [Online]. Diakses dari: batak.com

Limited, Q. (2013). Batak Lite. [Online]. Diakses dari: www.bataklite.com/ Limited, Q. (2011). Batak Micro. [Online]. Diakses dari www.batak.com

Noname. (2014). Pengenalan Arduino Uno R3. [Online]. Diakses dari http://jualarduinomurah.com/jual-arduino-uno-r3-clone-murah/ [Diakses 13 Januari 2015)

Nurhasan, H & Hasanudin, D. (2007). Tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung: FPOK

Monalisa. (2014). Hubungan reaksi tangan dan power lengan dengan kemampuan pukulan gyakusuki cabang olahraga karate pada siswa ekstrakulikuler karate SMA N 13 Bandar Lampung. (Skripsi). Fakultas Kegeruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Somantri, Y (2008). Dasar-dasar mikroprsesor dan mikrokontroler. Bandung : Laboratium Elektronika Industri FPTK UPI

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suherman, A. & Rahayu, I. (2013). Statistika untuk ilmu keolahragaan. Bandung: FPOK

(31)

43

Niluh Ketut Nita Permatasari, 2014

Pengembangan alat ukur waktu reaksi tanganberbasis microcontroller Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trenggono, H. (2011). RI negara terkonsumtif ke-2 di dunia. [Online]. Diakses dari http://www.gatra.com/ekonomi/46-ekonomi/4501-ri-negara-terkonsum tif-ke-2-di-dunia

Umam, C. (2014). Inovasi alat ukur berbasis microcontroller dan wireless network dengan interfacing personal komputer. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia. (t.t). Evaluasi penjas dan olahraga. Diakses dari:http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/1974090 72001121-DIDIN_BUDIMAN/evaluasi_penjas.pdf

Universitas Pendidikan Indonesia. (t.t). Validitas. Diakses dari : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/IKA_MUSTIKA _SARI/EVALUASI_PENDIDIKAN/BAHAN_AJAR_%28MINGGU_KE_1 4%29_ANALISIS_INSTRUMEN_%28VALIDITAS_%26_RELIABILITAS %29.pdf

Yepinayopino (2014). Jual Arduino UNO R3 MURAH [ mikrokontroler / microcontroller] & Sensor Ultrasonik [Online]. Diakses dari http://www.kaskus.co.id/thread/511608116012432526000006/jual-arduino-uno-r3-murah--mikrokontroler---microcontroller--amp-sensor-ultrasonik/1

Ysa. (2012). Ini penyebab teknologi Indonesia tertinggal oleh Singapura dan

Malaysia. [Online]. Diakses dari:

http://www.rmol.co/read/2012/12/13/89702/Ini-Penyebab-Teknologi-Indonesia-Tertinggal-oleh-Singapura-dan-Malaysia-

Gambar

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian R & D
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian
Gambar 3.3 Desain Produk

Referensi

Dokumen terkait

 Dengan melihat hasil uji model fisik dan hasil perhitungan numerik yang menunjukkan perbedaan 1,71% memberikan keyakinan bahwa alat ukur yang telah dikembangkan

INOVASI ALAT UKUR KECEPATAN LARI BERBASIS MICROCONTROLLER DAN WIRELESS NETWORK DENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER SYSTEM.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sistem kerja dari alat ukur titik leleh zat padat jenis kristal ini yaitu dengan mengukur suhu zat padat jenis kristal oleh sensor suhu IC LM 35, suhu tersebut akan di konversi

penelitian ini menghasilkan produk berupa alat ukur perbedaan energi serap benda berwarna berbasis arduino yang dapat secara akurat menunjukkan hasil pengukuran

Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh validator ahli media dapat disimpulkan bahwa alat ukur suhu berbasis mikrokontroler arduino nano sebagai media

Skematik rangkaian elektronika pembangun sistem alat ukur suhu dan kelembaban relatif digital berbasis digital dengan data tersimpan ini dapat dilihat pada Lampiran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa alat ukur suhu menggunakan sensor LM35 berbasis Arduino Uno yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan

Perancangan perangkat display Produk pengembangan alat ukur kebugaran jasmani berbasis teknologi sensor maupun berbasis teknologi switch untuk mengukur volume oksigen maksimal VO2Max