• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEDUNG TEATER KONTEMPORER DI BADUNG, BALI Penerapan Tema Future Elastic Pada Tampilan Bangunan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GEDUNG TEATER KONTEMPORER DI BADUNG, BALI Penerapan Tema Future Elastic Pada Tampilan Bangunan."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,

AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan

Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,

IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

V

ol

ume

(

4

)

N

omor

(1

)

Edi

si

J

a

n

ua

ri

201

6

ISSN:

9 772338 505750

(2)

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia

+62 361 703384

ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com

(3)

Yosep Indra Aprilianto (1004205069)1), I Wayan Gomudha2), dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa3)–Gedung Teater

Kontemporer di Badung, Bali

25

PENDAHULUAN

Banyak cara mengekspresikan seni ke dalam sebuah karya, salah satunya adalah kegiatan seni pertunjukan teater. Seni pertunjukan teater merupakan seni yang berkaitan dengan seni peran di depan penonton menggunakan gabungan dari ucapan, gerak tubuh, dan mimik wajah yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang diatur oleh sutradara. Peminat dalam seni pertunjukan teater disebut-sebut juga memiliki cita rasa seni yang lebih tinggi daripada seni pertunjukan musik, seni pertunjukan tari, atau seni pertunjukan lainnya.

Perkembangan seni pertunjukan teater di Bali terlihat dari semakin banyaknya peminat seni teater terutama pada kalangan pelajar. Peminat seni teater pada kalangan pelajar ini terlihat dengan sudah semakin banyaknya komunitas teater pelajar, dan mereka lebih sering memilih untuk mementaskan seni pertunjukan teater kontemporer (kekinian) dengan mengambil cerita rakyat sebagai alur peristiwanya dan dikolaborasi dengan komedi pada beberapa segmen cerita populer lainnya. Melihat keadaan ini, dirasakan adanya kebutuhan membangun sebuah gedung teater kontemporer yang berfungsi mewadahi berbagai kegiatan

GEDUNG TEATER KONTEMPORER DI BADUNG, BALI

Penerapan Tema Future Elastic Pada Tampilan Bangunan

Yosep Indra Aprilianto1), I Wayan Gomudha2), dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

jhoztobing@gmail.com

2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

gomudha@gmail.com

3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

paramadhyaksa@yahoo.co.jp

ABSTRACT

Theater art showed how to pour a work of art, applied through the collaboration of motion, voice and facial expressions of the actors. Theater art growth through storylines which made contemporary by the director, such as the folklore combined with comedy. In other hand, enthusiasts theater performances are growing among students in contemporary theater, according to that, will be established a Contemporary Theatre Building in Badung, Bali to facilitate the activities of contemporary theater students whoes collaborate with artists and professional artists aim to support the existence of a community theater student. This building is designed with Future Elastic theme on the appearance of the building, accordance with the functions as vessel of contemporary theater and the main attraction of visitors.

Keywords: contemporary, theater, future elastic

ABSTRAK

Seni pertunjukan teater merupakan cara menuangkan kreasi seni, yang diaplikasikan melalui kolaborasi gerak, suara dan mimik wajah dari para pemerannya. Seni pertunjukan teater telah mengalami perkembangan melalui jalan cerita yang dibuat kontemporer oleh sutradara, seperti jalan cerita rakyat yang dikombinasikan dengan komedi, dan sebagainya. Pada masa selanjutnya juga berkembang peminat seni pertunjukan teater di kalangan pelajar dalam teater kontemporer. Hal ini mendorong gagasan didirikan sebuah Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali untuk mewadahi kegiatan teater kontemporer para pelajar yang dikolaborasikan dengan artis dan seniman profesional untuk menyokong keberadaan komunitas teater pelajar ini. Gedung ini didesain dengan mengaplikasikan tema Future Elastic pada tampilan bangunan, sesuai dengan fungsinya sebagai wadah teater kontemporer dan memberi daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya.

(4)

seni pertunjukan itu. Gedung teater kontemporer ini merupakan gedung yang mewadahi kegiatan pertunjukan yang dikhususkan pada seni teater kontemporer (Aprilianto, 2015). Kegiatan pada Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali terfokus pada kegiatan seni pertunjukan teater komunitas teater pelajar yang berkolaborasi dengan para aktor, artis, dan seniman profesional nasional maupun internasional. Berdasarkan gambaran kegiatan-kegiatan Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali ini, maka tema arsitektur yang diangkat pada gedung ini adalah terfokus pada karakter Future Elastic yang sesuai dengan konteks kekinian dan karakter kegiatan seni pertunjukan teater kontemporer.

TEMA FUTURE ELASTIC

Tema Future Elastic diambil dari pendekatan fungsional, pendekatan civitas, pendekatan lokasi, dan budaya. Tema ini terinspirasi dari beberapa hal, kata future terinspirasi dari fungsi gedung sebagai wadah seni pertunjukan teater kontemporer yang memiliki arti kekinian, yang nantinya dapat tetap eksis mengikuti perkembangan seni pertunjukan teater dan perkembangan zaman. Adapun kata Elastic terinspirasi dari bagaimana komunitas teater pelajar, seniman, dan artis profesional tersebut dapat saling berkolaborasi menghasilkan suatu karya yang harmonis dalam pertunjukan teater dengan gerak dan mimik yang atraktif.

Elastic yang dimaksud di sini adalah terdapatnya keselarasan antara aksi peran yang atraktif dan pengaturan ruang yang dinamis. Elastic ini juga memiliki makna bahwa bangunan ini mengadopsi beberapa nilai arsitektur lokal, sehingga kesan yang didapat pada gedung ini tidak hanya mencerminkan kesan kekinian, tetapi ada cita rasa dan jiwa arsitektur lokal yang kental.

PENERAPAN TEMA FUTURE ELASTIC PADA TAMPILAN BANGUNAN

Tujuan

Tujuan dari penerapan tema Future Elastic yang diaplikasikan pada Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali ini adalah untuk menampilkan secara visual sebuah bangunan yang kekinian tetapi masih tetap dapat beradaptasi dengan lingkungan dan budaya sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk memberi kesan mengundang serta memberi ciri dari bangunannya sendiri. Target utama pengguna gedung ini adalah komunitas teater pelajar, seniman lokal, dan para seniman teater profesional yang akan berkolaborasi. Target utama penonton adalah dari kalangan para seniman, masyarakat umum, wisatawan asing, dan wisatawan lokal. Berkenaan dengan itu maka tampilan bangunannya pun harus memberikan kesan mengundang untuk menarik dan memberikan kesan memori yang kuat bagi para pengunjung.

Pengalikasian TemaFuture Elastic

Tema yang dituangkan dan diterapkan pada bangunan diaplikasikan dengan kolaborasi penggunaan bahan-bahan modern seperti kaca dan metal dengan bahan-bahan material lokal seperti batu paras. Penggunaan ukiran-ukiran yang mencerminkan budaya lokal dipasang pada tampilan bangunan agar para pengunjung tetap dapat merasakan kesan budaya lokal yang ada pada bangunan. Memaksimalkan penggunaan elemen

softscape pada ruang luar juga dilakukan, serta mengoptimalkan pencahayaan buatan sebagai unsur estetika pada bangunan yang dirancang.

Gambar 1. Tampak Depan

Sumber : Aprilianto, 2015 : 46

Gambar 2. Detail Arsitektural

(5)

Yosep Indra Aprilianto (1004205069)1), I Wayan Gomudha2), dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa3)–Gedung Teater

Kontemporer di Badung, Bali

27

Pada Gambar 1, terlihat penggunaan elemen dekoratif pada sisi bangunan bertujuan agar bangunan dapat memberikan kesan adanya muatan budaya lokal, dikolaborasikan dengan dinding kaca pada bagian atasnya sehingga bangunan menampilkan kesan kontemporernya. Ada muatan tema future elastic dalam konteks ini. Penggunaan material khususnya terlihat pada Gambar 2, dengan adanya material batu paras pada ukiran, kaca dan batu paras yang disusun secara acak pada bagian temboknya, yang bertujuan untuk memberi estetika pada bangunan. Pada Gambar 3 terlihat setiap kolom struktur diberikan elemen efek pencahayaan dengan bingkai kayu yang menambah kesan atraktif, juga sebagai penerangan pada ramp pada malam harinya.

Ramp diperuntukkan bagi penyandang cacat yang akan masuk ruang auditorium, dengan memaksimalkan penggunaan softscape agar menimbulkan kesan nyaman dan estetis. Ramp yang terlihat pada Gambar 3, dirancang dengan kemiringan 7⁰ agar penyandang cacat dapat dengan mudah mendorong kursi rodanya secara mandiri untuk bersirkulasi di dalam bangunan.

Upaya memaksimalkan penggunaan elemen softscape terlihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. Hal ini bertujuan agar bangunan yang dirancang tidak terkesan monoton. Pemilihan bentuk atap ranga ruang juga sengaja dipilih agar bangunan dapat memperlihatkan kesan dinamis, bangunan tidak kontras dengan

Gambar 3. Detail Ramp Sumber : Aprilianto, 2015 : 40

Titik lampu pada ramp

Gambar 5. Tampak Samping

Sumber : Aprilianto, 2015 : 19

Gambar 4. Perspektif Eksterior

(6)

lingkungan yang ada disekitarnya, dan kesan kesatuan muncul secara simultan dalam rancangan bangunan gedung teater ini.

Gambar 6 dan Gambar 7 memperlihatkan kondisi ruang luar pada waktu siang dan malam hari. Adanya koneksivitas antara elemen softscape dengan fisik bangunan dan pencahayaan pada ruang luar memberikan kesan cantik dan elegan pada rancangan bangunan

Pada Gambar di atas juga terlihat ruang publik dan kolam yang berbentuk lingkaran yang ada di area ruang luar, berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para pengunjung sebelum dan setelah mengadakan atau menonton acara. Bentuk lingkaran sengaja dipilih untuk memberikan kesan dinamis pada rancangan ruang luarnya.

SIMPULAN

Simpulan yang dapat diambil dari penerapan tema Future Elastic pada Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali ini bahwa bangunan dirancang yang agar mampu memperlihatkan desain yang mengharmonisasikan antara style arsitektur lokal yang sesuai keadaan zaman, sesuai dengan fungsi dan jiwa kontemporer atau kekinian termuat di dalamnya dengan tanpa mengabaikan nilai-nilai kaidah arsitektural. Desain bangunan dengan tema ini juga dirancang sedemikian rupa agar para pengunjung dapat menerima pesan mengundang dan estetika yang termuat dalam setiap elemen tampilan rancangan bangunan ini.

REFERENSI

Aprilianto, Yosep Indra. 2015. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

Gambar 6. Perspektif Eksterior

Sumber : Aprilianto, 2015 : 49

Gambar 7. Perspektif Eksterior Mode Malam

Gambar

Gambar 1. Tampak Depan
Gambar 3. Detail Ramp
Gambar 6. Perspektif Eksterior

Referensi

Dokumen terkait