• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEDUNG TEATE R KONTEM PORE R DI BADUNG, BALIPenerapan Tema Future Elastic Pada Tampilan Bangunan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GEDUNG TEATE R KONTEM PORE R DI BADUNG, BALIPenerapan Tema Future Elastic Pada Tampilan Bangunan."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Y osep Indra Aprilianto (1004205069)1), I Way an Gomudha2), dan I Nyom an Widy a Paramadhyaksa3)–Gedung Teater

Kontemporer di Badung, Bali

25

PENDAHULUAN

Banyak cara mengekspresikan seni ke dalam sebuah karya, salah satunya adalah kegiatan seni pertunjukan teater. Seni pertunjukan teater merupakan seni y ang berkaitan dengan seni peran di depan penonton menggunakan gabungan dari ucapan, gerak tubuh, dan mimik wajah y ang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang diatur oleh sutradara. Peminat dalam seni pertunjukan teater disebut-sebut juga memiliki cita rasa seni y ang lebih tinggi daripada seni pertunjukan musik, seni pertunjukan tari, atau seni pertunjukan lainnya.

Perkembangan seni pertunjukan teater di Bali terlihat dari semakin bany aknya peminat seni teater terutama pada kalangan pelajar. Peminat seni teater pada kalangan pelajar ini terlihat dengan sudah semakin bany aknya komunitas teater pelajar, dan mereka lebih sering memilih untuk mementaskan seni pertunjukan teater kontemporer (kekinian) dengan mengambil cerita raky at sebagai alur peristiwany a dan dikolaborasi dengan komedi pada beberapa segmen cerita populer lainny a. Melihat keadaan ini, dirasakan adany a kebutuhan membangun sebuah gedung teater kontemporer yang berfungsi mewadahi berbagai kegiatan

GEDUNG TEATER KONTEMPORER DI BADUNG, BALI

Penerapan Tema

Future Elastic

Pada Tampilan Bangunan

Yosep Indra Aprilianto1), I Wayan Gomudha2), dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

jhoztobing@gmail.com

2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

gomudha@gmail.com

3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

paramadhyaksa@y ahoo.co.jp

ABSTRACT

Theater art showed how to pour a work of art, applied through the collaboration of motion, voice and facial expres sions of the actors. Theater art grow th through storylines which made c ontemporary by the director, such as the folklore combined with comedy. In other hand, enthusiasts theater performances are grow ing among students in contemporary theater, according to that, will be established a Contemporary Theatre Building in Badung, Bali to facilitate the activities of contemporary theater students whoes collaborate with artists and professional artists aim to support the existence of a community theater student. This building is designed with Future Elas tic theme on the appearance of the building, accordance with the functions as vessel of contemporary theater and the main attrac tion of visitors.

Key words: contemporary, theater, future elas tic

ABSTRAK

Seni pertunjukan teater merupakan cara menuangkan kreasi seni, yang diaplikasikan melalui kolaborasi gerak, suara dan mimik wajah dari para pemerannya. Seni pertunjukan teater telah mengalami perkembangan melalui jalan cerita yang dibuat kontemporer oleh sutradara, seperti jalan cerita rakyat yang dikombinasikan dengan komedi, dan sebagainya. Pada masa selanjutnya juga berkembang peminat seni pertunjukan teater di kalangan pelajar dalam teater kontemporer. Hal ini mendorong gagasan didirikan sebuah Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali untuk mewadahi kegiatan teater kontemporer para pelajar yang dikolaborasikan dengan artis dan seniman profesional untuk menyokong keberadaan komunitas teater pelajar ini. Gedung ini didesain dengan mengaplikasikan tema Future Elastic pada tampilan bangunan, sesuai dengan fungsinya sebagai wadah teater kontemporer dan memberi daya tarik tersendiri bagi para pengunjungny a.

(2)

26

e-Jurnal Arsitektur Univ ersitas Uday ana–Volume (4) Nomor (1) Edis i Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

seni pertunjukan itu. Gedung teater kontemporer ini merupakan gedung y ang mewadahi kegiatan pertunjukan y ang dikhususkan pada seni teater kontemporer (Aprilianto, 2015). Kegiatan pada Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali terf okus pada kegiatan seni pertunjukan teater komunitas teater pelajar yang berkolaborasi dengan para aktor, artis, dan seniman profesional nasional maupun internasional. Berdasarkan gambaran kegiatan-kegiatan Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali ini, maka tema arsitektur y ang diangkat pada gedung ini adalah terfokus pada karakter Future Elastic yang sesuai dengan konteks kekinian dan karakter kegiatan seni pertunjukan teater kontemporer.

TEMA

FUTURE ELASTIC

Tema Future Elastic diambil dari pendekatan f ungsional, pendekatan civitas, pendekatan lokasi, dan budaya. Tema ini terinspirasi dari beberapa hal, kata future terinspirasi dari f ungsi gedung sebagai wadah seni pertunjukan teater kontemporer y ang memiliki arti kekinian, y ang nantiny a dapat tetap eksis mengikuti perkembangan seni pertunjukan teater dan perkembangan zaman. Adapun kata Elastic terinspirasi dari bagaimana komunitas teater pelajar, seniman, dan artis profesional tersebut dapat saling berkolaborasi menghasilkan suatu karya y ang harmonis dalam pertunjukan teater dengan gerak dan mimik y ang atraktif.

Elastic yang dimaksud di sini adalah terdapatny a keselarasan antara aksi peran y ang atraktif dan pengaturan ruang y ang dinamis. Elastic ini juga memiliki makna bahwa bangunan ini mengadopsi beberapa nilai arsitektur lokal, sehingga kesan yang didapat pada gedung ini tidak hanya mencerminkan kesan kekinian, tetapi ada cita rasa dan jiwa arsitektur lokal yang kental.

PENERAPAN TEMA

FUTURE ELASTIC

PADA TAMPILAN BANGUNAN

Tujuan

Tujuan dari penerapan tema Future Elastic yang diaplikasikan pada Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali ini adalah untuk menampilkan secara v isual sebuah bangunan yang kekinian tetapi masih tetap dapat beradaptasi dengan lingkungan dan budaya sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk memberi kesan mengundang serta memberi ciri dari bangunanny a sendiri. Target utama pengguna gedung ini adalah komunitas teater pelajar, seniman lokal, dan para seniman teater prof esional y ang akan berkolaborasi. Target utama penonton adalah dari kalangan para seniman, masyarakat umum, wisatawan asing, dan wisatawan lokal. Berkenaan dengan itu maka tampilan bangunannya pun harus memberikan kesan mengundang untuk menarik dan memberikan kesan memori yang kuat bagi para pengunjung.

Pengalikasian Tema

Future Elastic

Tema y ang dituangkan dan diterapkan pada bangunan diaplikasikan dengan kolaborasi penggunaan bahan-bahan modern seperti kaca dan metal dengan bahan-bahan material lokal seperti batu paras. Penggunaan ukiran-ukiran yang mencerminkan buday a lokal dipasang pada tampilan bangunan agar para pengunjung tetap dapat merasakan kesan budaya lokal y ang ada pada bangunan. Memaksimalkan penggunaan elemen

softscape pada ruang luar juga dilakukan, serta mengoptimalkan pencahayaan buatan sebagai unsur estetika pada bangunan yang dirancang.

Gambar 1. Tampak Depan

(3)

Y osep Indra Aprilianto (1004205069)1), I Way an Gomudha2), dan I Nyom an Widy a Paramadhyaksa3)–Gedung Teater

Kontemporer di Badung, Bali

27

Pada Gambar 1, terlihat penggunaan elemen dekoratif pada sisi bangunan bertujuan agar bangunan dapat memberikan kesan adanya muatan budaya lokal, dikolaborasikan dengan dinding kaca pada bagian atasny a sehingga bangunan menampilkan kesan kontemporernya. Ada muatan tema future elastic dalam konteks ini. Penggunaan material khususnya terlihat pada Gambar 2, dengan adany a material batu paras pada ukiran, kaca dan batu paras y ang disusun secara acak pada bagian temboknya, y ang bertujuan untuk memberi estetika pada bangunan. Pada Gambar 3 terlihat setiap kolom struktur diberikan elemen ef ek pencahay aan dengan bingkai kay u y ang menambah kesan atraktif, juga sebagai penerangan pada ramp pada malam harinya.

Ramp diperuntukkan bagi penyandang cacat yang akan masuk ruang auditorium, dengan memaksimalkan penggunaan sof tscape agar menimbulkan kesan ny aman dan estetis. Ramp yang terlihat pada Gambar 3, dirancang dengan kemiringan 7฀ agar peny andang cacat dapat dengan mudah mendorong kursi rodany a secara mandiri untuk bersirkulasi di dalam bangunan.

Upaya memaksimalkan penggunaan elemen softscape terlihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. Hal ini bertujuan agar bangunan yang dirancang tidak terkesan monoton. Pemilihan bentuk atap ranga ruang juga sengaja dipilih agar bangunan dapat memperlihatkan kesan dinamis, bangunan tidak kontras dengan

Gambar 3. Detail Ramp

Sumber : Aprilianto, 2015 : 40

Titik lampu pada ramp

Gambar 5. Tam pak Samping Sumber : Aprilianto, 2015 : 19 Gambar 4. Perspek tif Eksterior

(4)

28

e-Jurnal Arsitektur Univ ersitas Uday ana–Volume (4) Nomor (1) Edis i Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

lingkungan y ang ada disekitarnya, dan kesan kesatuan muncul secara simultan dalam rancangan bangunan gedung teater ini.

Gambar 6 dan Gambar 7 memperlihatkan kondisi ruang luar pada waktu siang dan malam hari. Adany a koneksiv itas antara elemen softscape dengan fisik bangunan dan pencahay aan pada ruang luar memberikan kesan cantik dan elegan pada rancangan bangunan

Pada Gambar di atas juga terlihat ruang publik dan kolam y ang berbentuk lingkaran yang ada di area ruang luar, berf ungsi sebagai tempat berkumpulnya para pengunjung sebelum dan setelah mengadakan atau menonton acara. Bentuk lingkaran sengaja dipilih untuk memberikan kesan dinamis pada rancangan ruang luarnya.

SIM PULAN

Simpulan y ang dapat diambil dari penerapan tema Future Elastic pada Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali ini bahwa bangunan dirancang y ang agar mampu memperlihatkan desain y ang mengharmonisasikan antara style arsitektur lokal y ang sesuai keadaan zaman, sesuai dengan f ungsi dan jiwa kontemporer atau kekinian termuat di dalamnya dengan tanpa mengabaikan nilai-nilai kaidah arsitektural. Desain bangunan dengan tema ini juga dirancang sedemikian rupa agar para pengunjung dapat menerima pesan mengundang dan estetika yang termuat dalam setiap elemen tampilan rancangan bangunan ini.

REFERENSI

Aprilianto, Yosep Indra. 2015. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

Gambar 6. Perspektif Eksterior Sumber : Aprilianto, 2015 : 49

Gambar

Gambar 1. Tampak Depan
Gambar 3. Detail Ramp Sumber : Aprilianto, 2015 : 40
Gambar 6. Perspektif  Eksterior

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi bahwa GABA berperan dalam pem- bentukkan palatum juga telah ditelusuri dalam suatu penelitian genetik pada mencit yang me- ngalami defisiensi subunit β3 dari reseptor GA

Serta diharapkan siswa lebih memiliki kedalaman wawasan materi dengantingkat keterampilan dan pengetahuan yang beragam dan kompleks (multiple knowladge) serta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode writing workshop : (1) aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode writing wokshop pada peserta didik

sumber dilakukan peneliti dengan cara mengecek data yang telah diperoleh. melalui beberapa penggalian data dari sumber yang

Jika hasilnya menolak hipotesis adanya unit root , berarti pada tingkat first difference , series sudah stationary atau dengan kata lain semua series terintegrasi pada orde

Kegiatan PPL ini dilaksanakan oleh mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk menerapkan langsung teori yang sudah diperoleh langsung pada

hindari penggunaan kendaraan yang bertanda/berciri khas polisi untuk menghindari tekanan mental akibat simbol- simbol polisi yang terkesan membahayakan dan mengancam diri

Abilindo Mitra Sejahtera membutuhkan aplikasi penjualan online yang dapat memberikan informasi data member, laporan penerimaan barang, stok barang, laporan barang