梗概 I. 序論
漫画は絵及びテキストを一つにすることにより、話を作るという人気があ る文化の成果である。一方、アニメは日本のアニメーションの呼び方であ る。アニメも音声、動きの形で表現され、見られる文学の作品とも言う。 アニメはときどき、日本や海外にて人気がある漫画に従い、作られる場合 もある。その一つは高橋留美子の作品である「めぞん一刻」という漫画で ある。
「めぞん一刻」は五代裕作という20歳の浪人(大学の入学試験に失敗す
る人の呼び方)についてある。彼は音無響子に一目ぼれしたが、愛の気持 ちを告白する勇気がない。しかし、最終的に、愛、友達関係と人生の経験 が五代を大人にし、音無響子の配偶者にふさわしいものになった。
「めぞん一刻」の漫画とアニメの構成の比較は記述比較の方式で分析した。 登場人物、キャラクター作り、背景及び流れという観点を細かく分析した 後、漫画版とアニメ版の共通点と相違点を探す為に、比較する。
II. 本論
xvi
Universitas Kristen Maranatha 「めぞん一刻」という漫画の主人公は「五代裕作」という質素で、子供っ ぽいの浪人とアパートを管理する、「音無響子」という美しい未亡人であ る。「めぞん一刻」の漫画版に無いの登場人物は「三鷹瞬」というテニス クラブのコーチで、響子の愛情を手に入れる為の五代のライバルである。 その他に、つらい時にもいつも元気で、五代のことが好きな「七尾こず え」という女性;三鷹に見合いされた貴族の子孫という「九条明日菜」; 無職であり、ミステリアスで、覗きの趣味を持つ「四谷」という男性; 「茶々丸」というバーに勤務しており、よく透明な服装を着用する「六本 木朱美」という女性;最後に、五代と響子にいつも優しく、「賢太郎」と いう息子がいる「一ノ瀬花枝」という背が低く、体の丸いおばさんもいる。 漫画版とアニメ版の共通点は一方で、進捗的な話の流れである。進捗的な 流れは紹介、対立の登場、対立の悪化、クライマックス及び完結という五 つの段階に分けられる。
めぞん一刻の時間の場面はめぞん一刻という漫画の話を明確に支える出来 事が発生する時間の場面である。つまり、一刻館の住人が行事の為の準備 に忙しいクリスマスパーティー、プレゼントを挙げ合う習慣。その他に、 好きな人にチョコレートを挙げる習慣であるバレンタインもある。
III. 結論
登場人物の共通点は主人公とヒロインである五代裕作と音無響子である。 人生の問題に満ちている生活に、惚れ合う者同士である。
登場人物の相違点はその他の登場人物の中に見られる。人数は同等22人
であるが、漫画版にては「二階堂望」という登場人物は存在するが、アニ メ版にては「四谷」という登場人物として出てくる。
漫画版の場所の場面とアニメ版の場所の場面の共通点は様々であること。 つまり、五代の部屋、響子の部屋、大学、茶々丸、テニスコート、海岸、 五代の実家、響子の実家である。
場所の場面の相違点と言えば、アニメ版はビジュアルメディアの為、場所 はより細かく描写される。時間の場面の相違点として、漫画版にバレンタ インのイベントは存在するが、アニメ版には存在しない。
xviii
Universitas Kristen Maranatha として、五代が響子に気持ちと恋愛関係について告白する時及び三鷹が明 日菜と結婚すると決意をした時である。完結として、五代と響子の間にあ る対立が全て解決に至る時である。漫画版とアニメ版で話された五代裕作 の人生の話は7年間程度掛かり、春香と名づけられた娘が生まれるまでで
ある。
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... 1
1.2 PEMBATASAN MASALAH ... 7
1.3 TUJUAN PENELITIAN ... 7
1.4 METODE PENELITIAN DAN PENDEKATAN ... 7
1.5 ORAGANISASI PENULISAN ... 9
BAB II STRUKTUR MANGA DAN ANIME ... 10
2.1 MANGA ... 11
2.2 ANIME ... 13
2.3 STRUKTUR FISIK ... 14
2.3.1 ALUR ... 16
2.3.2 LATAR ... 22
2.3.3 PENOKOHAN ... 24
viii
Universitas Kristen Maranatha
3.1 PENOKOHAN ... 28
3.1.1 TOKOH UTAMA DALAM MANGA MEZON IKKOKU ... 28
3.1.2 TOKOH TAMBAHAN DALAM MANGA MEZON IKKOKU ... 39
3.1.3 TOKOH UTAMA DALAM ANIME MEZON IKKOKU ... 49
3.1.4 TOKOH TAMBAHAN DALAM ANIME MEZON IKKOKU ... 56
3.1.5 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENOKOHAN ... 63
3.2 LATAR ... 64
3.2.1 LATAR TEMPAT MANGA MEZON IKKOKU ... 64
3.2.1.1 APARTEMEN IKKOKU... 65
3.2.2 LATAR WAKTU MANGA MEZON IKKOKU ... 70
3.2.3 LATAR ANIME MEZON IKKOKU ... 73
3.2.3 APARTEMEN IKKOKU... 73
3.2.4 LATAR WAKTU ANIME MEZON IKKOKU ... 78
3.2.5 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN LATAR ... 80
3.3 ALUR ... 80
3.3.1 ALUR MANGA MEZON IKKOKU ... 81
3.3.2 ALUR ANIME MEZON IKKOKU ... 85
3.3.3 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ALUR ... 88
BAB IV KESIMPULAN ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 93
LAMPIRAN ... ix
SINOPSIS... xv
Ringkasan Cerita Mezon Ikkoku
Cerita Mezon Ikkoku berawal dari keributan Yusaku Godai yang hendak
keluar dari Mezon Ikkoku, Yusaku Godai adalah Rounin (peserta ujian yang gagal)
selalu terganggu oleh penghuni lain di apartemen yaitu Yotsuya, Akemi dan Ichinose.
Yusaku Godai yang hendak menuju pintu luar untuk pindah terhenti karena
kedatangan wanita berwajah cantik dan modis sebagai pengurus baru Mezon Ikkoku
bernama Kyouko Otonashi. Setelah itu mereka semua kembali pada kamar
masing-masing. Di dalam kamar Yusaku Godai berniat menutupi lubang yang terhubung
antara dinding kamar nomor lima Godai dengan dinding kamar nomor empat Yotsuya.
Selesai menutupi dengan kayu, ternyata Yotsuya membobol kembali lubang dinding
tersebut menggunakan batang pohon. Hanya sekedar lewat untuk mengintip kamar no
enam Akemi Roppongi yang ada disebelah kamar Godai. Akemi melaporkan bahwa
dirinya selalu diintip Godai pada Kyouko. Kyouko memeriksa kamar Godai, ternyata
benar ada lubang yang terlihat jelas keruangan kamar Akemi, Kyouko segera
menutupi lubang tersebut. Pesta penyambutan pengurus baru diadakan di kamar
Godai karena kamar Godai luas tidak banyak barang. Godai menolak mengadakan
pesta penyambutan di kamarnya karenabesoknya dia ada ujian. Tetapi semua tidak
mempedulikan alasan Godai kecuali Kyouko. Kyouko adalah pengurus yang baik
selalu membantu penghuni lain, kamar Akemi yang bocorpun dibetulkan sendiri,
menyalakan kembali listrik yang padam saat Godai yang sedang belajar. Kebaikan
x
Yukari nenek Godai datang ke apartemen untuk melihat hasil ujian Godai.
Ternyata Godai tidak pulang ke apartemen setelah ujian selesai. Kyouko bingung
sendiri untuk menyampaikan hal tersebut kepada Yukari. Akhirnya Kyouko pergi
melihat hasil ujian Godai bersama Yukari dan terlihat Godai datang secara diam-diam,
Godai diterima masuk ke Universitas.
Kedatangan tuan Otonashi membuat semua penghuni Mezon Ikkoku bingung.
Mereka bertanya-tanya apa hubungan antara Otonashi dengan Kyouko. Ternyata
Kyouko adalah anak tuan Otonashi. Saat pinggang Otonashi sakit Godai membantu
menuntun Otonashi pergi ke makam. Disana Godai mengetahui bahwa itu makam
Souichiro suami Kyouko dan ternyata Kyouko seorang janda. Souichiro meninggal
setelah enam bulan dari pernikahannya. Sampai saat ini Kyouko selalu
terbayang-bayang sosok Souichiro.
Suatu malam Godai dalam keadaan tidak sadar karena mabuk menyatakan
cinta terhadap Kyouko dengan berteriak di depan apartemen sehingga tetangga
sekitar dapat mendengarnya. Pagi hari Kyouko saat sedang menyapu halaman depan
apartemen, ibu-ibu tetangganya menanyakan kejadian semalam tentang teriakan
seseorang yang menyatakan cinta kepada Kyouko lalu mengajak Kyouko untuk
masuk club tenis. Hari pertama Kyouko masuk club tenis sebagai anak baru, Mitaka
sebagai pelatih tenis menjadi sedikit berbeda seperti membagi-membagi kelompok
tenis. Godai diam-diam pergi kelapangan tenis untuk melihatnya. Mitaka menjadi
Godai untuk membantu Kentaro mengerjakan tugas sekolah. Dalam perjalanan ke
pantai Mitaka memberhentikan mobilnya karena ingin digantikan mengendari oleh
Godai karena di dalam mobil ada anjing, Mitaka takut anjing yang disebabkan trauma
masa kecil. Selain mahasiswa Godai menjadi guru les Yuko cucu tuan Otonashi.
Mitaka sebuah halangan terbesar bagi Godai untuk lebih mendekatkan hubungannya
dengan Kyouko. Saat Godai ingin mengajak Kyouko menonton Mitaka
mendahuluinya. Tidak terduga Godai bertemu dengan Kozue teman sepekerjaannya
dulu, bersama-sama mereka menonton bioskop. Hubungan Godai dengan Kozue
semakin dekat, begitu juga hubungan Mitaka dengan Kyouko. Namun Godai pergi ke
rumah Kozue tidak sadar Kyouko mulai cemburu. Hubungan-hubungan tersebut
terjalin semakin rumit karena saling cemburu dan saling salah paham. Godai pernah
keluar pindah dari apartemen karena mendengar kabar Kyouko akan menikah dengan
Mitaka padahal Kyouko hanya membantu Mitaka mempersiapkan pernikahan adik
perempuannya. Setelah mengetahui hal itu Godai ingin kembali ke apartemen akan
tetapi saat Kyouko mendatangi tempat tinggal Godai, Kyouko terkejut melihat ada
wanita di kamar Godai. Wanita tersebut adalah istri dari pemilik kamar yang tidak
bisa diusir oleh Godai. Kyouko semakin marah tidak menerima Godai kembali ke
Mezon Ikkoku. Namun setelah mendengar penjelasan dari penghuni Mezon Ikkoku.
Kyouko merasa bersalah dan mencari Godai kembali.
Hari-hari berjalan menyenangkan antara Godai dengan Kyouko seperti orang
xii
Kyouko menginginkan Kyouko dapat menikah dengan seseorang untuk
menggantikan mendiang suaminya. Mitaka yang beruntung bertemu dengan ibu
Kyouko di waktu yang tepat, Wajah tampan Mitaka memberikan kesan bagus pada
ibu Kyouko. Sebagai mahasiswa Godai tidak bisa melakukan apa-apa karena
menyadari akan kekurangannya tersebut. Yukari sebagai nenek Godai yang sangat
mengenali karakter cucunya, mengunjungi cucunya untuk mengetahui perkembangan
kuliah, kesehatan, dan pasangan cucunya. Yukari ingin bertemu dengan gadis yang
menyukai cucunya yaitu Kozue dan ingin mengetahui Mitaka sebagai saingan
cucunya. Yukari membantu Godai untuk bisa menentukan pilihan dan masa depannya.
Walaupun Mitaka menyukai Kyouko ternyata Mitaka telah dijodohkan oleh
pamannya pada gadis bangsawan sekaligus rekan sekantor pamannya bernama Asuna
Kujo. Keberuntungan Godai untuk mendekati Kyouko semakin terbuka lebar
dikarenakan Mitaka menghamili Asuna sehingga harus cepat menikahinya, Akhir
cerita Yusaku Godai menikah dengan Kyouko dan dikaruniai anak perempuan
Gambar 3.1 Tokoh utamaYusaku Godai dengan Otonashi Kyouko Manga Mezon Ikkoku
(Manga Mezon Ikkoku jilid 1 hal 87).
Gambar 3.2 Tokoh-tokoh dalam Manga Mezon Ikkoku Yusaku Godai, Kyouko Otonashi,
xiv
Gambar 3.3 Tokoh-tokoh dalam Anime Mezon Ikkoku Yusaku Godai, Hanae Ichinose, Akemi
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Hendry Loamayer
Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 29 Agustus 1986
Agama : Kristen Protestan
Nama Ayah : Gunawan
Nama Ibu : Yoyati
Alamat : kp Teko ds kertajaya Rt/Rw03/02
Kecamatan Pebayuran Bekasi 17710
No. Telp / HP : 021-89150418 / 0856888021
Email : hendriloamayer@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
Tahun 1992-1993 : TK Bhudhi Karawaci Tangerang
Tahun 1993-1999 : SD kertajaya
Tahun 1999-2002 : SMP Pebayuran 01
Tahun 2002-2005 : SMU Korpri Karawang
Tahun 2005 : Diterima di Jurusan Sastra Jepang,
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sudah banyak orang berusaha mendefinisikan sastra dari berbagai sudut
pandang, namun semua definisi itu tidak bisa menggambarkan apa itu sastra. Satu
hal yang pasti, sastra merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang
mampu mengungkapkan aspek estetis. Menurut Melani Budianta dalam buku
Teori Kesastraan (1989:3) Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni.
Sastra adalah seni, dalam seni banyak unsur kemanusiaan yang masuk di
dalamnya (Jakob Sumarjo, Saini, 1986:1).
Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa Latin, yaitu litelature (litera =
huruf atau karya tulis). Sedangkan dalam bahasa Indonesia, sastra berasal dari
bahasa sansekerta sas- yang berarti mengajar, memberi petunjuk atau instruksi,
dan -tra yang merupakan akhiran berarti alat atau sarana. Jadi sastra bisa diartikan
sebagai kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku intruksi atau
pengajaran. Sedangkan sebagai karya seni tidak mudah untuk memberikan
batasan yang jelas tentang definisi sastra. Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan
Kebudaayaan, tahun 1988, pada halaman 786 menyebutkan bahwa sastra (Partini
Sardjono, 1992:1) adalah:
1. Bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai di kitab-kitab (bukan bahasa
2. kesusatraan, karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain
memiliki berbagai ciri keunggulan. Seperti keaslian, keartistikan,
keindahan dalam isi dan ungkapannya, drama, epik, dan lirik.
3. kitab suci (Hindu), (kitab) ilmu pengetahuan.
4. pustaka, kitab primbon (berisi) ramalan, hitungan, dan sebagainya.
5. tulisan, huruf.
Melihat definisi di atas, pengertian sastra sebenarnya juga mengalami
perluasan arti. Sastra bukan mencakup seputar tulisan yang bermakna seni saja
juga mencakup banyak hal termasuk di dalamnya adalah budaya. Seperti yang
dikatakan Jacob Sumardjo dan Saini K.M serta Melani Budianta, hasil karya dan
aktifitas seni, maka tidak akan lepas hubungan dengan ekspresi serta penciptaan.
Sastra sesungguhnya merupakan hasil kebudayaan. Kata kebudayaan berasal dari
bahasa sanserkerta buddhayah, bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal jadi secara sederhana kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan
gagasan, karya dan akal budi manusia yang diciptakannya dengan sengaja dan
terus dikembangkan demi kepentingan, kebutuhan, kesejahteraan, kedamaian,
kemakmuran, kepuasan hidupnya (Tjahjono, 1988:20).
Pada masa modern ini banyak sekali karya-karya sastra yang bermunculan.
Hasil kreatif para penulis tentunya telah memberikan sumbangan yang sangat
berarti bagi perkembangan sastra. Karya-karya sastra sendiri yang umum yaitu
puisi, prosa dan drama dan lain-lain. Hasil karya sastra berupa prosa adalah novel,
cerpen, cerita bergambar atau lebih dikenal dengan komik dan Manga di Jepang.
3
Universitas Kristen Maranatha
sastra klasik berkembang, berubah, dan bergeser ke arah yang lebih modern. Karya
sastra bergeser menjadi Manga, begitu juga Manga bergeser ke Anime. Di abad
ke-21 masyarakat terbiasa menikmati atau mengapresiasikan suatu karya dengan
mudah. Cerita-cerita rakyat bisa diapresiasikan melalui sarana sinetron atau film
layar lebar
(http://www.jpf.or.id/artikel/budaya/transformasi-anime-dalam-era-kontemporer. diakses 02 Januari 2013).
Karya-karya sastra mempunyai dua unsur pembangun, yaitu unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik karya sastra meliputi tema, amanat, alur,
penokohan, latar, dan sudut pandang. Unsur ekstrinsik meliputi latar belakang
penciptaan seperti keadaan masyarakat, ekonomi, sosial, politik dan pengarang
(http://jelajahduniabahasawordpress.com/2011/04/13/unsur-intrinsikdanekstrinsik-karya-sastra). diakses 04Januari 2013. Penokohan dan latar adalah unsur cerita
yang terpenting untuk memberikan ciri khas tertentu pada sebuah Manga dan
membangkitkan ketertarikan pada pembaca. Latar tidak hanya merupakan tempat
bermain sebuah kejadian, melainkan juga harus bisa membangun karakter para
tokoh-tokohnya. Jadi latar dan tokoh merupakan suatu kesatuan integral sehingga
mampu memberikan kesan ke dalam hati pembacanya.
Tulisan Manga dalam kanji 漫画 dalam hiragana, まんが; dalam katakana
マンガ (baca: ma-ng-ga, atau man-ga) merupakan sebutan bagi komik (kadang
disebut pula komikku コミック), dalam bahasa Jepang. Kadang pula kata Manga
tersebut khusus diperuntukan pada komik buatan Jepang (komik selain produk
Jepang tetap disebut komik). Manga merupakan suatu hasil karya budaya populer
menggambar Manga disebut Mangaka (漫 画 家). Manga menyajikan cerita
khayalan-khayalan yang disajikan dikaitkan dengan realita keseharian. Seperti situasi
belajar di sekolah, tentang kota, dan hal lainnya. Dalam setiap karyanya, para
Mangaka selalu menghasilkan Manga yang dapat menggugah perasaan
pembacanya. Kemampuan Mangaka menciptakan, membuat Manga, tidak ada
salahnya bila diteliti dalam hal teknik dan gaya penggambaran dari
Mangaka-Mangaka lain.
Sejarah Manga sendiri dimulai sejak masa pendudukan di Amerika,
termasuk komik yang dibawa ke Jepang oleh tentara Amerika dipengaruhi oleh
televisi, film dan kartun Amerika. Semua itu masuk ke Jepang pada masa
kependudukan Jepang (1945-1952) dan pasca penduduk sekitar tahun 1952-1960.
Saat itu militer dan ultranasionalis di Jepang membangun kehidupan politik serta
ekonomi. Ledakan kreativitas terjadi pada masa tersebut dengan hasil-hasil karya
mereka, diantaranya adalah hasil karya pelopor Mangaka. Seperti Osamu Tezuka
dengan hasil karyanya Astro Boy dan Machiko Hasegawa dengan hasil karyanya
Sazae-San. Majalah-majalah Manga Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul
yang terdiri dari 30-40 halaman majalah (satu chapter/bab). Saat itu majalah
tersebut mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman.
Setelah itu perkembangan Manga berjalan sangat pesat. Manga-Manga
yang telah dimuat di majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk
buku berukuran biasa, yang disebut Tankoobon atau kadang dikenal sebagai
istilah volume. Manga dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas
majalah-5
Universitas Kristen Maranatha
majalah Manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita
atau judul. Dari bentuk Manga, Tankoobon biasanya diterjemahkan ke dalam
bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia.
Mangaka Mezon Ikkoku adalah Rumiko Takahashi (高橋留美子), Rumiko
Takahashi lahir di Nigata, 10 Oktober tahun 1957. Memenangkan penghargaan
Shogakukan Manga Award pada tahun 1980 dan tahun 2001 (penerbit Manga
terbesar di Jepang). Salah satu Manga hasil karyanya yang disenangi oleh
masyarakat Jepang yaitu Manga berjudul Mezon Ikkoku sebuah roman komedi.
Pada isi cerita Manga Mezon Ikkoku terdapat kesamaan kisah dengan kehidupan
masyarakat Jepang saat itu. Pada tahun 1986 Manga (漫画) tersebut dirilis dalam
serial Anime dengan judul yang sama yaitu Mezon Ikkoku.
Anime adalah sebutan untuk kartun-kartun Jepang. Anime juga dapat
diartikan sebagai suatu karya sastra yang disajikan dalam bentuk lisan, bergerak, dan
dapat ditonton. Anime berbeda dengan kartun-kartun produksi Disney misalnya,
yang targetnya kebanyakan adalah anak-anak. Anime justru mentargetkan filmnya
kepada remaja dan dewasa
(http://kompas.com/2011/12/31/kebudayaan-jepang-manga-anime-426850.html. Diakses pukul 17:43, minggu, 22 November 2012).
Karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in
Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada
tahun 1913. Kata Anime berasal dari bahasa Inggris animation ditulis dengan
menggunakan huruf katakana アニマション disingkat menjadi アニメ(Anime).
Anime adalah Animasi khas Jepang, yang biasanya ditayangkan melalui
dan cerita, yang ditunjukkan pada beragam pencinta Anime . Penayangan Anime
ada kalanya mengikuti Manga-Manga yang telah popular di negara Jepang
maupun di luar Jepang. Salah satunya yaitu Manga Mezon Ikkoku hingga menjadi
AnimeMezon Ikkoku.
Mezon Ikkoku menceritakan tokoh Yusaku Godai berusia 20 tahun seorang
ronin (pelajar yang gagal, mengikuti ujian untuk masuk ke Universitas) dari
kalangan keluarga yang tidak kaya. Berwajah tampan, setia, baik hati, tidak tegas,
memiliki daya khayal yang tinggi, pecundang, lalai, sering dimanfaatkan untuk
keuntungan penghuni lain di Mezon Ikkoku seperti makan gratis, kamar Godai
menjadi tempat pesta setiap saat. Ia jatuh cinta pada Kyoko Otonashi pada
pandangan pertama, tetapi tidak berani untuk mengungkapkan perasaan cintanya.
Banyak hal konyol dilakukan Godai. Cinta, pengalaman hidup merubah Godai
menjadi dewasa dan layak mendampingi Kyoko Otonashi.
Kyoko Otonashi adalah manajer apartemen berusia 22 tahun seorang janda
muda, cantik, terlihat manis, sopan dan mempunyai sisi menakutkan bila cemburu
maupun marah. Penghuni Mezon Ikkoku memanfaatkan sifat pecemburu ini,
Kyoko kadang menyangkal bila dalam keadaan cemburu. Kyoko sangat mencintai
mendiang suaminya bernama Souichiro (guru SMA khusus wanita di
sekolahannya Kyoko) yang meninggal 6 bulan setelah menikah. Keadaan seperti
ini memacu semangat Godai, termotivasi untuk menghapus kesedihan yang
dialami Kyoko. Seiring waktu berjalan Kyoko menyukai Godai dan pada saat itu
Kyoko ada kesempatan untuk memilih tokoh lain yang lebih sempurna yaitu
7
Universitas Kristen Maranatha
Setelah penulis membaca MangaMezon Ikkoku dan melihat AnimeMezon
Ikkoku penulis tertarik untuk membandingkan Manga dengan Anime Mezon
Ikkoku, dari segi alur, tokoh, dan latar
.
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam sebuah penelitian sangatlah penting. Dengan
adanya pembatasan masalah penelitian dapat menjadi lebih terarah sehingga
permasalahan akan menjadi lebih mudah dipahami dan tidak melebar padahal-hal
yang sebenarnya ada di luar penelitian ini. Pada karya tulis ini masalah akan
dibatasi pada persamaan dan perbedaan alur, tokoh, dan latar dalam Manga
dengan Anime Mezon Ikkoku karyaRumiko Takahashi.
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan alur, tokoh dan latar Manga Mezon Ikkoku dengan Anime Mezon
Ikkoku karya Rumiko Takahashi.
1.4 Metode dan Pendekatan
Metode berasal dari kata methodos, bahasa latin, sedangkan methodos itu
sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui,
mengikuti, sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. Dalam pengertian
yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara, strategi untuk memahami
Menurut Todorov metode deskriptif adalah metode yang bertujuan
memberikan perolehan realitas yang diteliti apa adanya. (Aminuddin, 2011:123)
dalam buku Pengantar Apresiasi Karya Sastra.
Menurut M. Atar Semi (1990: 24) metode deskriptif adalah data terurai
dalam bentuk kata-kata atau gambar-gambar, bukan dalam bentuk angka-angka.
Data pada umumnya berupa pencatatan, foto-foto, rekaman, dokumen,
catat-catatan resmi, bukan dalam angka-angka.
Menurut Nawawi metode deskriptif adalah pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek
penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagai mana adanya
Siswantoro dalam buku metode penelitian sastra (2010:56).
Topik yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai alur, tokoh
dan latar cerita Manga Mezon Ikkoku dengan Anime Mezon Ikkoku. Untuk
mencapai tujuan dari penelitian ini agar berstruktur dan sistematis, penulis
menggunakan metode deskriptif analisis.
Pendekatan yang digunakan dalam karya tulis ini adalah pendekatan
komparatif. Secara etimologis pendekatan berasal dari kata appropio (Latin),
approach (Inggris), yang diartikan sebagai jalan dan penghampiran (Ratna,
2004:53). Menurut Rene Wellek & Austin Warren pengertian komparatif adalah:
9
Universitas Kristen Maranatha
Komparatif dibatasi pada pembelajaran mengenai hubungan antara dua atau lebih. Hasil ini ditetapkan oleh sekolah pengembangan yang dipimpin oleh Fernand Baldensperger dan bersama Revue. istilah komparatif meliputi dan masih membedakan bidang-bidang studi dan masalah.
(Rene Wellek & Austin Warren 1949:46).
Menurut Reaske pendekatan komparatif adalah pendekatan yang
dilaksanakan dengan jalan membandingkan sesuatu dengan yang lain, baik yang
sama atau berbeda. Aminuddi (2011:167) dalam buku Pengantar Apresiasi Karya
Sastra.
1.5 Organisasi penulisan
Organisasi penulisan skripsi ini dibagi menjadi empat bab yang
masing-masing babnya terdiri dari beberapa sub-bab sebagai berikut.
Bab I, pendahuluan, dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang
masalah, kemudian pembatasan masalah , lalu tujuan penelitian yang berisi untuk
apa penelitian dilakukan, berikutnya metode dan pendekatan penelitian, serta
organisasi penulisan.
Bab II, struktur Manga dan Anime. Bab ini terdiri dari alur, tokoh, dan
latar Manga Mezon Ikkoku dan Anime Mezon Ikkoku.
Bab III, persamaan dan perbedaan struktur Manga dan Anime Mezon
Ikkoku.
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan analisis Manga Mezon Ikkoku dan Anime
Mezon Ikkoku karya Rumiko Takahashi dengan menggunakan metode deskriptif –
komparatif yaitu menganalisis dari segi tokoh, penokohan, alur dan latar dengan
cara menjabarkan secara terperinci kemudian membandingkan dengan mencari
persamaan dan perbedaan antara struktur Manga dan Anime Mezon Ikkoku, dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
Persamaan dalam hal penokohan adalah tokoh utamanya sama yaitu
Yusaku Godai dan Otonashi Kyouko. Yusaku Godai digambarkan sebagai Ronin
(pengangguran) yang kekanak-kanakan. Otonashi Kyouko digambarkan sebagai
seorang janda cantik dan berprofesi sebagai pengurus mansion tempat Yusaku
Godai tinggal. Mereka saling jatuh cinta yang penuh dengan konflik.
Adapun perbedaan dalam hal penokohan adalah dalam hal tokoh pembantu
yang sama-sama berjumlah 22 orang. Namun ada perbedaan nama yaitu dalam
Manga terdapat nama Nozomu Nikaido, di dalam Anime nama tersebut menjadi
Yotsuya.
Latar tempat Manga Mezon Ikkoku dan Anime Mezon Ikkoku
persamaannya adalah meliputi berbagai lokasi seperti apartemen, terutama di
kamar Godai dan Kyouko, Universitas, Cha-cha maru, lapangan tenis, pantai,
92
Universitas Kristen Maranatha
Bila dikatakan perbedaan latar tempatnya adalah dalam Anime karena
medianya visual latar tempatnya ini lebih terlihat secara detail. Untuk latar waktu
perbedaannya adalah dalam Manga terdapat perayaan Valentine, sedangkan dalam
Anime tidak ada.
Alur cerita Manga Mezon Ikkoku dan Anime Mezon Ikkoku pada dasarnya
sama yaitu alur maju. Alur dari Manga Mezon Ikkoku dan Anime Mezon Ikkoku
berawal dari pengenalan tokoh utama Yusaku Godai yang ingin keluar dari Mezon
Ikkoku diganggu oleh teman-temannya, kemudian bertemu dengan Kyouko
Otonashi sehingga tidak jadi keluar. Konflik meningkat ketika Ichinose
menanyakan hubungan perjodohan Mitaka dengan Asuna. Klimak terjadi saat
Godai mengungkapkan perasaaan dan kelanjutan hubungannya dengan Kyouko
serta Mitaka memutuskan untuk menikahi Asuna. Penyelesaian adalah tahap
ketika semua konflik Godai dan Kyouko terselesaikan. Perjalanan kehidupan
Yusaku Godai dalam cerita Manga dan Anime Mezon Ikkoku berkisar 7 tahun
sampai dikaruniai anak yang diberi nama Haruka.
Perbedaan alur seperti halnya latar dalam Anime gambar bergerak
sehingga lebih terlihat jelas dan detail kapan kejadian yang satu dengan kejadian
yang lainnya berlangsung. Sedangkan dalam Manga ruang geraknya terbatas pada
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Aminuddin, M. (2011). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung. Penerbit Sinar Baru Algensindo.
Budiantara, Melani. (1989). Teori kesastraan. Jakarta. Penerbit PT Gramedia.
Husen, Sundari,. Budiantara, Melani,. Ida,. Budiman,. Dan Wahyu, Ibnu. (2008).
Membaca Sastra. Yogyakrta. Penerbit Indonesia Tera.
Hartono, Dick,. Rahmanto, B. (1986). Pemandu di Dunia Sastra. Penerbit Kanisius.
Mc Cloud, S. (2007). Membuat Komik, Rahasia Bercerita dalam Komik, Manga, dan Novel Grafis. Jakarta : Gramedia.
Nurgiyantoro, Burhan. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Penerbit Gajah Mada University Press.
Rahayu S, Hidayat. (1998). Komik Indonesia. Jakarta. Keperpustakaan Populer Gramedia.
Ratna, Kutha, Nyoman. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian sastra. Yogyakarta. Penerbit pustaka Belajar.
Semi, M, Atar. (1990). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar.
Siswantoro. (2010). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar.
Sudjiman, Panuti. (1978). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta. Penerbit Pustaka Jaya.
Sukanda, Made. (1993). Pembinaan Kritik Sastra Indonesia. Bandung. Penerbit Angkasa Anggota Ikapi.
Sumarjo, Jakob,. Saini K.M. (1986). Apresiasi Kesastraan. Jakarta. Penerbit Gramedia.
94
Universitas Kristen Maranatha
Teeuw, A. (1983). Sastra Dan Ilmu Sastra. Jakarta. Penerbit PT Dunia Pustaka Jaya.
Tjahjono, Tengsoe, Liberatus. (1988). Sastra Indonesia Pengantar Teori dan Apresiasi. Bandung. Penerbit Nusa Indah.
Wellek, Rene,. Warren, Austin. (1949). Theory of Literature. United States of Amerika. Penerbit Harcourt, Brace and world.
Kamus
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1988). Jakarta. Balai Pustaka.
Matsura, Kenji. (1994). Kamus Bahasa Jepang-Indonesia. Kyoto. Kyoto Sangyo University Press.
Nelson, Andrew N. (2005). Kamus kanji Modern Jepang-Indonesia. Terjemahan Tim Redaksi Kesaint Blanc. Jakarta. Penerbit PT. Kesaint Blanc Indah Corp.
Zaidan, Rozak, Abdul,. Rustapa, Anita k,. Hani’ah. (2007). Kamus Istilah Sastra. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka.
Internet
A, D. (05 Desember 2012). Transformasi Anime Dalam Era Kontemporer. 02 Januari 2013. http://www.jpf.or.id/artikel/budaya/transformasi-anime-dalam-era-kontemporer.
Merie. (31 Desember 2011). Kebudayaan-Jepang-Manga-Anime. 22 November
2012. http://kompas.com/2011/12/31/kebudayaan-jepang-manga-anime-426850.html.