STATUS BADAN HUKUM PT ASEAN ACEH FERTILIZER (DALAM
LIKUIDASI) DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN
2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN FATWA
MAHKAMAH AGUNG NOMOR 119/KMA/VII/2008
Afina Adelia
110110100139
ABSTRAK
Kepastian status badan hukum atas suatu perseroan tentu menentukan dan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan perseroan, pedoman peraturan perundang-undangannya, hingga proses pembubaran perseroan bersangkutan. Penentuan status badan hukum ini bertujuan untuk mengetahui kepemilikan suatu perseroan termasuk milik negara ataukah milik swasta. Adapun perseroan yaitu PT AAF yang hingga proses pembubaran akan dilakukan, status badan hukumnya masih dipertentangkan kepemilikannya oleh negara ataukah milik swasta diantara para pejabat publik di Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui penetapan status badan hukum PT AAF berdasarkan peraturan perundang-undangan terkait dan mengetahui kesesuaian proses likuidasi yang dilaksanakan oleh PT AAF dihubungkan dengan ketentuan likuidasi yang diatur dalam UU PT.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menitikberatkan penelitian pada pencarian data sekunder atau data kepustakaan. Spesifikasi penelitian yang dilakukan ialah deskriptif analitis dengan memaparkan aspek yuridis penetapan status badan hukum PT AAF berdasarkan das sein dan das sollen untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk menghasilkan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa status badan hukum dari PT AAF ialah BUMS sebab telah sesuai dengan tata cara pendirian dan penyertaan modal negara secara tidak langsung kepada PT Swasta ditinjau dari UU BUMN, UU PT, PP Nomor 44/2005, dan PP Nomor 45/2005. Sementara pelaksanaan likuidasi PT AAF sendiri berbeda dengan yang diatur dalam UU PT, perihal pemberesan harta kekayaan perusahaan likuidasi yang ikut mengalihkan kewajiban perusahaan diluar asset yang diperjualbelikan.