• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Imunoterapi Dalam Pengobatan Penyakit Alergi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Imunoterapi Dalam Pengobatan Penyakit Alergi."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Peranan imunoterapi dalam pengobatan penyakit alergi

Stella Tinia, 2003. Pembimbing : Widura,dr,MS.

Tcrapi yang umum tcrhadap alergi adalah mcnghindari zat-zat yang menimbulkan alergi, dan pengobatan simptomatis seperti dekongestan, antihistamin, dan bronkodilator. Imunoterapi merupakan salah satu alternatif pengobatan yang efeknya bersifat relatif permanen, sehingga individu yang alergi ini tidak perlu lagi tergantung pada obat-obat simptomatis tersebut.

Karya tulis ilmiah ini ditulis dengan tujuan untuk inenelaah secara lebih mendalam mengenai peranan imunoterapi dalam pengobatan penyakit alergi.

Imunoterapi dalam pengobatan terhadap penyakit alergi dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah alergen ke dalam tubuh pasien dengan tujuan desensitasi, yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan respon alergi. Efek imunologis yang timbul mencakup berkurangnya j umlah antibodi IgE, induksi pembentukan antibodi IgG yang bersifat sebagai “blocking antibody ”, dan pergeseran respon limfosit terhadap alergen dari dominan menjadi Hasil akhirnya adalah manifestasi alergi yang timbul akan berkurang atau bahkan hilang. Efektivitasnya telah terbukti dalam pengobatan terhadap rinitis alergi, asma, dan anafilaksis akibat sengatan serangga.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah imunoterapi dapat mengurangi manifestasi alergi secara relatif permanen dan dapat dijadikan alternatif pengobatan terutama untuk alergi yang pcnycbabnya sulit dihindari dan yang manifestasinya sangat mengganggu atau membahayakan ji wa.

(2)

ABSTRACT

The role of immunotherapy as a treatment for allergic disease

Stella Tinia,2003. Tutor : Widura,dr, MS.

In general, treatments of’ allergic diseuses are avoidance of’ the allergens and symptomatic medicat ions such us decongestants, antihistamines and bronchodilators. Immunotherapy i s an alternative treatment (licit can he used

if

we expect a more permanent result, thus people with ullergic diseuse may no longer depend symptomatic medications

This literature study is made in order to understand the role of

immunotherapy

in treating ullergic diseuses.

Immunotherapy is a series of allergen shots, injected to a patient in order to reduce the allergy symptoms over a longer periode of time. The immunologic changes that result from immuno t herapy are decrease of lgE antibody production, induct i on of lgG “b lock i ng ant i b ody ”, and sh ift

of

lymphocyte response from to

.

It is an effective treatment for allergic rhinitis, asthma, and bee venom an aphylaxis

In conclusions, immunotherapy can reduce allergic symptoms for

relatively long periode o j t ime. When avoiding allergen is difficult, or the ullergic

diseases cause year-round symptoms and are life-threatening immunotherapy may be an effective treatment.

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL KARYA TULIS ILMIAH LEMBAR PERSETUJUAN 1.4. Kegunaan Studi Pustaka 1.5. Metodologi

1.6. Lokasi dan Waktu BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistein Pertahanan Tubuh

2.1.1. Sistem Pertahanan Non Spesifik 2.1.2. Sistem Pertahanan Spesitik.

2.1.2.1. Sel-sel sistem imun 2.1.2.2. Imunitas humoral 2.1.2.3. lmunitas seluler 2.1.3. Presentasi antigen

2.2.1. Reaksi hipersensitivitas tipe I 2.2.2. Reaksi hipersensitivitas tipe II 2.2.3. Reaksi hipersensitivitas tipe III

2.2.4. Reaksi hipersensitivitas tipe IV 2.3.1. Rinitis alergi

2.3.2. Asma

2.3.3. Anafilaksis sengatan serangga. 2.3.4. Penatalaksanaan alergi

2.4. Imunoterapi dalam pengobatan penyakit alergi 2.4.1. Definisi

2.4.2. Metode

2.4.3. Lama pengobatan 2.4.4. Hasil klinis 2.4.5. Efek imunologis 2.2. Reaksi hipersensitivi tas

(4)

2.4.5.2. lmunisasi

2.4.5.3. Regulasi produksi antibodi IgE 2.4.6. Efek samping

2.4.7. lndikasi 2.4.8. Kon t rai ndi kasi BAB III.PEMBAHASAN

BAB IV.KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

4.2. Saran DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP

36 36 38 38 39 41 44 44 44 45 46

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sistem Pertahanan Tubuh

Halaman 4

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sel - sel Fagosit dan Granulosit Gambar 2.2 Aktivasi komplemen

Gambar 2.3 Organ limfoid

Gambar 2.4 Proses hematopoiesis Gambar 2.5 Aktivasi sel T helper Gambar 2.6 Aktivasi sel T sitotoksik

Gambar 2.7 Rumus bangun dasar imunoglobulin

Gambar 2.8 Rumus bangun IgA, IgM, IgG, IgD, dan IgE Gambar 2.9 Produksi antibodi oleh sel B yang teraktivasi Gambar 2.10 Presentasi antigen

Gambar 2.11 Mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe I Gambar 2.12 Mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe II Gambar 2.13 Mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe III Gambar 2.14 Mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe IV Gainbar 2.15 Perubahan imunologis dalam terapi desensitasi Gambar 2.16 Pergeseran respon sel T helper pada imunoterapi

(7)

1

BAB I

YENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imunoterapi dalam pengobatan terhadap penyakit alergi dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah alergen ke dalam tubuh pasien dengan tujuan untuk mengurangi atau tnenghilangkan respon alergi. ( Terr, I997 ). Imunoterapi untuk alergi ini dapat berbentuk desensitasi, hiposensitasi, atau terapi injeksi alergi.

Von Pirquet ( 1906) mendefinisikan alergi sebagai suatu bentuk deviasi respon imun dari respon imun yang normal. Dalam keadaan normal, respon imun bereaksi terhadap zat-zat yang infeksius bagi tubuh seperti toksin, bakteri, atau virus. Tetapi pada alergi, reaksi tersebut dapat muncul pada kontak terhadap serbuk sari (pollen), tungau debu rumah (house dust mites), atau jenis makanan tertentu yang relatif tidak berbahaya bagi tubuh. Istilah alergi sering dipakai sinonim dengan istilah atopi sebagai salah satu bentuk hipersensitivitas ( Coca,

1923). Yang termasuk dalam penyakit alergi adalah anafilaksis, rhinitis alergi (hay fever), asma, dan beberapa tipe dermatitis atau eczema dan alergi makanan.

Imunoterapi untuk mengobati hay fever pertama kali dilakukan oleh L. Noon di Inggris pada tahun 19 1 1. Pada masa itu banyak petani yang inenderita reaksi alergi hebat akibat kontak dengan jerami. Noon menyuntikkan ekstrak cair dari jerami kepada para petani tersebut dan ternyata efektif Sejak saat itu imunoterapi digunakan secara luas untuk mengatasi hay fever , asma, dan bee venom allergy. Penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui efektivitasnya dalam pengobatan jenis alergi yang lain.

(8)

2

alergi. Saat alergen masuk ke dalam tubuh, alergen tersebut akan diikat oleh antibodi IgE yang terdapat pada permukaan mast cell dan basofil. Selanjutnya akan terjadi degranulasi mastosit, melepaskan beberapa mediator antara lain histamin, ECF-A, dan SRS-A. Mediator-mediator inilah yang menyebabkan timbulnya wheal and flare (eritema dan edema).

Imunoterapi terbukti mengurangi jumlah antibodi IgE dalam beberapa bulan terapi, dan meningkatkan antibodi IgG yang allergen-.spes&. Antibodi IgG ini disebut juga blocking antibody karena antibodi ini menghambat ikatan antibodi IgE dengan alergen. Beberapa percobaan menunj ukkan bahwa imunoterapi meningkatkan pembentukan sel T supresor yang spesifik terhadap pembentukan IgE. Pendapat lain mengatakan imunoterapi menyebabkan pergeseran respon limfosit terhadap alergen dari dominan menjadi

Rinitis alergi ditemui pada 10%

-

20% dari populasi, dan asma bronkial pada 3%

-

10% dari populasi. Terapi yang umum dilakukan terhadap alergi adalah dengan menghindari zat-zat yang menimbulkan alergi, dan pengobatan simptomatis berupa dekongestan, antihistamin, dan bronkodilator. Imunoterapi menawarkan solusi yang bersifat relatif permanen, sehingga individu yang alergi ini tidak perlu lagi tergantung pada obat-obat simptomatis tersebut.

1.2 Identifikasi masalah

Bagaimana peranan imunoterapi dalam pengobatan penyaki t

(9)

3

I .3 Maksud dan Tujuan

Maksud : Menjelaskan peranan imunoterapi dalam pengobatan penyakit alergi.

Tujuan : Penelaahan yang lebih mendalam tentang peranan imunoterapi sebagai salah satu alternatif pengobatan penyakit alergi.

1.4 Kegunaan Studi Pustaka

Memperluas wawasan pembaca mengenai imunoterapi sebagai salah satu alternatif pengobatan penyakit alergi, meningkatkan minat pembaca untuk mempelajari lebih mendalam inengenai penyakit alergi dan terapinya.

1.5 Metodologi

Metodologi penulisan : Studi Pustaka

1.6 Lokasi dan Waktu

(10)

44

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Imunoterapi dalam pengobatan alergi dapat mengurangi manifestasi alergi secara relatif permanen. Efektivitasnya telah terbukti dalam pengobatan mengatasi rinitis alergi (hay fever) baik yang seasonal (musiman) maupun perennial (sepanjang tahun) , asma, dan anafilaksis akibat sengatan

serangga (bee venom allergy).

4.2 Saran

(11)

45

DAFTAR PUSTAKA

Nairn R. ,Helbert M.2002. immunology for Medical Students. London:Mosby. Tortora G.J., Funke B.R., Case C.L. 2001. Microbiology: an introduction. ed.

New York: Addison Wesley Longman.

Sell S. 200 1 . Immunology, Immunopathology, and Immunity. ed. USA: ASM Press. p.375-3 86.

Stites D.P., Terr A.I., Parslow T.G. 1997. Medical Immunology. ed. Appleton & Lange. p.796-800.

Karnen Garna Baratawidjaja. 200 1. Imunologi Dasar. Edisi IV Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Harrison. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13.Jakarta: EGC. Hal: 13 1 1 - 133 1, 2722 - 2723.

Schoenwetter W.F. Safe Allergen Immunotherapy: The Correct Allergen, The Appropriate Patient, The Adequate Dose. 1996.

http: //www. po s tgradmed. com/i ssues/ 1 996/0 8_96/schoen. htm.

Portnoy J.M. Immunotherapy For Inhalant Allergies: Guidelines For Why, When, and How to Use This Treatment. 200 1.

http://ww\v. postgradmed.com/issues/200 1 /05-0 1 /portnoy. htm Ghaffar A. Hypersensitivity Reactions. 2003.

http://www. med. sc.edu: 85/ghaffar/hyper00. htm http://www. niaid. ni h.gov/final/immun/immun. htm.

http://www. niaid. ni h. gov/publications/allergens/treating. htm http://press2. nci. ni h. gov/sciencebehind/i mmune/immune22. htm

http://www. blc.arizona.edu/courses/ 18 1 gh/Lectures - WJG.0 1 /immunol_F.0 1 /hum oral. html

Referensi

Dokumen terkait

Rinitis alergika adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien yang atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama serta

Kesimpulan penelitian ini adalah atopi mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan manifestasi penyakit alergi pada balita, namun riwayat penyakit alergi dalam

Hasil uji kulit pada pasien OME dengan rinitis alergi, kelompok alergen inhalan ditemukan positif terhadap tungau debu rumah 7 dari 11 pasien, kecoa 6 dari 11 pasien..

Latar Belakang: Rinitis alergi (RA) adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atropi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama

Latar Belakang: Rinitis alergi (RA) adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atropi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen

Rinitis alergi yaitu penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien yang atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya

Rinitis alergi yaitu penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien yang atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya