iv ABSTRAK
ANALISIS HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN BAKU LOKAL DALAM WARALABA ASING DILIHAT DARI PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN
REPUBLIK INDONESIA NO. 53/M-DAG/PER/8/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA DAN PRINSIP PERDAGANGAN WTO
Ita Juwita Anggraeni 11011090093
Perdagangan dunia yang berkembang pesat saat ini diakibatkan oleh fenomena globalisasi yang terjadi saat ini, salah satunya yaitu waralaba (franchise). Indonesia sendiri mempunyai potensi yang baik untuk mengembangkan bisnis waralaba. Pesatnya arus masuk waralaba asing ke Indonesia disebabkan oleh pasar Indonesia yang sangat kondusif bagi perkembangan usaha waralaba asing. Namun ternyata berkembang waralaba asing di Indonesia memberikan dampak negatif yaitu dapat memperlebar kesenjangan ekonomi antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil. Pentingnya mendorong peningkatan waralaba ke arah membangun kemitraan dengan pengusaha kecil dan menengah dalam bentuk penerima waralaba atau pemasok bahan baku termasuk peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, maka Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba dengan diikuti munculnya Permendag No. 53/2012 Tentang Penyelenggaraan Waralaba. Ketentuan Permendag No. 53/2012 dalam pelaksanaannya banyak menemui kendala, salah satu pasal yang dianggap melahirkan kontroversi yaitu adanya ketentuan penggunaan bahan baku lokal merugikan para waralaba asing, hal ini yang mendorong Penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan ini. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai implementasi ketentuan penggunaan bahan baku lokal oleh waralaba asing dilihat dari Pasal 19 Permendag No. 53/2012 dan dilihat dari Prinsip perdagangan WTO.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dikaitkan dengan teori-teori hukum dan asas-asas studi kepustakaan dan studi lapangan. Serta pengumpulan data-data primer dan sekunder yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.