• Tidak ada hasil yang ditemukan

Literasi Informasi Guru : Studi Kualitatif Mengenai Literasi Informasi Guru di SMA Katolik Rajawali Makassar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Literasi Informasi Guru : Studi Kualitatif Mengenai Literasi Informasi Guru di SMA Katolik Rajawali Makassar."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada literasi informasi guru dalam menunjang kompetensi profesionalismenya. Permasalahan yang diungkap adalah guru tidak dapat mempersiapkan muridnya untuk menjadi seseorang yang literate terhadap informasi jika mereka sendiri tidak mengerti bagaimana menemukan dan menggunakan informasi. Untuk itu guru dituntut harus melek informasi. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana kemampuan literasi informasi guru dan bagaimana penerapan literasi informasi oleh guru dalam proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Literasi informasi dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek yaitu, menyadari kebutuhan informasi, akses informasi, dan pemanfaatan informasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi informasi guru masih harus terus dikembangkan. Dari aspek kesadaran akan kebutuhan informasi, guru SMA Katolik Rajawali Makassar sudah baik. Hal ini dikarenakan mereka menyesuaikan antara peran yang mereka jalani sebagai guru dan terus mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kompetensi profesionalismenya.

Dari segi penelusuran informasi, kemampuan informan masih dalam tahap pengembangan. Perkembangan teknologi informasi menuntut kemampuan yang lebih dalam melakukan penelusuran informasi. Selain itu, pemanfaatan perpustakaan juga harus lebih ditingkatkan, bukan hanya mengandalkan pencarian informasi melalui internet.

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang penelitian ini adalah belum adanya peningkatan mutu guru di SMK Muhammadiyah 1 Blora secara signifikan, sehingga perlu adanya peran kepala sekolah sebagai pemimpin

Peneliti mengajukan saran kepada Kepala Sekolah SMAN “X” Bandung untuk melakukan sosialisasi Model Kompetensi kepada seluruh guru untuk kemudian melakukan kegiatan

Pihak sekolah perlu memainkan perannya untuk mendorong guru dan pustakawan sekolah untuk bekerjasama dalam meningkatkan minat baca siswa, Hal ini dijelaskan dalam buku

Tahap ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang literasi finansial dan perilaku konsumtif Guru di Sekolah SMAN 4 Makassar Sehingga peneliti lebih siap

Pengawas Sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Tolitoli belum efektif, dengan indikator, antara lain: Kinerja Pengawas kurang berimplikasi terhadap

Perubahan yang cepat menuntut guru untuk selalu meningkatkan kemampuan dirinya, sehingga pada hakikatnya guru masa depan dituntut bisa mengembangkan long life education (Legowo,

Pihak sekolah pun menilai guru akselerasi belum dapat memperhatikan masalah potensi intelektual yang dimiliki para siswa-siswi sehingga materi yang diberikan pun hanya

Adanya kegiatan keislaman juga perlu adanya suasana keagamaan yang mendukung kegiatan tersebut baik dari aspek nilai, pasrtisipasi semua guru dan warga sekolah lainnya, serta lingkungan