Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019 Halaman 65 ANALIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN
(STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA, TBK 2015-2017)
Sania 1, Nurul Musqori 2, Nurdin3 123
Universitas Ibn Chaldun, Jakarta sania.riau@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to see how the financial performance of PT. Unilever Indonesia, Tbk for the last three years from 2015 to 2017 using the method of financial ratio analysis. The financial ratios used are Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Cash Ratio (CsR), Debt to Equity Ratio (DTER), Debt to Asset Ratio (DTAR), Return On Assets (ROA), and Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Receivable Turn Over (RTO), Inventory Turn Over (ITO), Fixed Asset Turn Over (FATO), Total Asset Turn Over (TATO). The results showed that in general the financial ratios of PT. Unilever Indonesia, Tbk has been good, but only the ratio of Debt to Equity Ratio (DTER), Debt to Asset Ratio (DTAR), and Net Profit Margin (NPM) ratio, the best value is in 2017 or it can be said that there is a change. The intended change is the last year in this study which has the best value compared to the years studied in this study.
Keyword: Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, Return On Assets, Return On Equity, Net Profit Margin, Receivable Turn Over, Inventory Turn Over, Fixed Asset Turn Over, Total Asset Turn Over
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perkembangan kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk selama tiga tahun terakhir sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dengan menggunakan metode analisa rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Cash Ratio (CsR), Debt to
Equity Ratio (DTER), Debt to Asset Ratio (DTAR), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Receivable Turn Over (RTO), Inventory Turn Over (ITO), Fixed Asset Turn Over (FATO), Total Asset Turn Over (TATO). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara umum rasio keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk sudah baik, tetapi hanya rasio Debt to Equity Ratio (DTER), Debt to Asset Ratio (DTAR), dan Net Profit Margin (NPM) rasio yang nilai terbaiknya ada pada tahun 2017 atau dapat dikatakan ada perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu tahun terakhir dalam penelitian ini yang mempunyai nilai terbaik dibandingkan tahun-tahun yang diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, Return On Assets, Return On Equity, Net Profit Margin, Receivable Turn Over, Inventory Turn Over, Fixed Asset Turn Over, Total Asset Turn Over
Halaman 66 LATAR BELAKANG
Perkembangan ekonomi di era globalisasi ini sangat pesat, terutama dalam dunia usaha. Badan usaha yang mempunyai kinerja yang baik sangat dibutuhkan agar dapat bertahan dalam dunia usaha. Badan usaha baik atau tidaknya dapat diukur dari kinerja keuangan yang diperoleh badan usaha tersebut setiap tahunnya. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya. Hal tersebut dapat terwujud apabila semua unsur dalam perusahaan bersinergi dengan baik berupa sumber daya modal maupun sumber daya manusianya. Kinerja yang baik dari sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya modal perusahaan sangat penting, karena keberhasilan dari kinerja perusahaan khususnya kinerja keuangan perusahaan sangat bergantung pada kinerja sumber daya manusia.dari perusahaan tersebut. Analisis rasio dapat menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang bersangkutan dan di pakai sebagai dasar untuk menilai kondisi tertentu. Analisis rasio keuangan merupakan metode analisis yang sering dipakai karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan (Atmojo, 2015).
Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya (Sofyan, 2019).
Adapun macam-macam rasio yaitu ratio
likuiditas, ratio leverage, ratio profitabilitas, dan rasio aktivitas. Dari rasio-rasio tersebut memiliki
kegunaan sendiri untuk melihat kinerja keuangan dari aspek-aspek tertentu. Seperti untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau hutang dalam jangka waktu pendek, perusahaan dapat mengukur dengan menggunakan ratio likuiditas. Untuk mengukur sejauh mana perusahaan
mendanai usahanya dengan membandingkan antara dana sendiri yang telah disetorkan dengan jumlah pinjaman dari para kreditur, perusahaan dapat
mengukur dengan menggunakan ratio leverage. Sementara itu untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya, perusahaan dapat mengukur dengan menggunakan ratio profitabilitas (Sulastri & Hapsari, 2015).
Analisis rasio keuangan sendiri dapat dihitung dengan melihat angka-angka yang terdapat di dalam laporan keuangan. Laporan keuangan menurut
Subramanyam adalah aplikasi dari alat dan teknik
analisis laporan keuangan yang bertujuan dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Pengertian lainnya laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan bila digabungkan dengan informasi yang lain, seperti kondisi ekonomi dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan resiko perusahaan (Atmojo, 2015).
Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan dan menilai posisi keuangan perusahaan, laporan keuangan juga diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengetahui sejauh mana perusahan mencapai tujuannya, serta digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban struktur modal usaha, dan keefektifan menggunaan aktiva.
Dari angka yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan dapat dihitung rasio-rasionya sehingga terlihat hasil kinerja perusahaan baik atau tidak. Kinerja perusahan adalah prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu sebagai hasil dari proses kerja selama periode tersebut. Sedangkan kinerja keuangan merupakan suatu yang dapat diperoleh dari informasi yang disajikan melalui suatu laporan keuangan pada satu periode. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dapat ditunjukkan melalui laporan keuangan yang telah disajikan oleh pihak manajemen perusahaan.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan pada PT Unilever Indonesia, Tbk ditinjau dari rasio likuiditas?
Halaman 67 2. Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan PT
Unilever Indonesia, Tbk ditinjau dari rasio leverage?
3. Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk ditinjau dari rasio profitabilitas?
4. Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk ditinjau dari rasio aktivitas?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menganalisis kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk ditinjau dari rasio likuiditas.
2. Untuk mengalisis kinerja keuangan PT Unilever indonesia, Tbk ditinjau dari rasio leverage. 3. Untuk menganalisis kinerja keuangan PT
Unilever Indonesia, Tbk ditinjau dari rasio profitabilitas.
4. Untuk menganalisis kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk ditinjau dari rasio aktivitas.
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah suatu cara membuat perbandingan data keuangan perusahan sehingga menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting keadaan keuangan suatu perusahaan (William, 2017). Rasio dapat dipahami sebagai hasil yang di peroleh antara satu jumlah dengan jumlah lainnya. Analisis rasio keuangan merupakan intrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menujukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pada pola perubahaan tersebut, untuk kemudian menujukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan (Warsidi & Bambang, 2011).
Pengertian Laporan keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja
suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial (Farid & Siswanto, 2011).
Pengertian Kinerja keuangan
Analisis kinerja keuangan adalah untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuangan) dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Financial analisis yang mencankup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan dibidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya dimasa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai outcome yang telah diraih oleh suatu perusahaan selama periode tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai financial performance (Kariyoto, 2017).
METODE PENELITIAN
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan PT Unilever Indonesia Tbk dengan menggunakan rasio-rasio keuangan sebagai alat ukur kinerja keuangan. Adapun rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
current ratio, cash ratio, quick ratio, debt total asset ratio, total debt to equity ratio, return on asset, return on equity, net profit margin, receivable turn over, inventory turn-over, fixed asset turn-over, total assets turn over.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, fluktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Halaman 68 Gambar 1. Kerangka Berpikir
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.
Perhitungan Current Ratio Tahun 2015-2017
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio % 2015 Rp. 6.623.114.000 Rp 10.127.542.000 0.6540 2016 Rp. 6.588.109.000 Rp 10.878.074.000 0.6056 7% 2017 Rp 7.941.635.000 Rp 12.532.304.000 0.6337 5%
Hasil Current Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk pada 2015 memiliki nilai sebesar 0,6540, sedangkan pada tahun 2016 nilai Current Ratio turun menjadi 0,6056. Tetapi tahun 2017 Current Ratio mengalami peningkatan kembali yaitu sebesar 0,6337. Dari hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dari tiga
tahun yang dianalisis di penelitian ini pada tahun 2015 merupakan tahun terbaik dimana PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat menjamin hutang lancar menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
Tabel 2.
Perhitungan Cash Ratio Tahun 2015-2017
Tahun Kas Sekuritas Hutang Lancar Cash
Ratio %
2015 Rp 628.159.000 Rp - Rp 10.127.542.000 0.0620
2016 Rp 373.835. 000 Rp - Rp.10.878.074.000 0.0344 45%
2017 Rp 404. 784.000 Rp - Rp12.532.304.000 0.0323 6%
Hasil Cash Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk dari tahun 2015-2017 mengalami penurunan yaitu dari nilai Cash Ratio tahun 2015 sebesar 0,0620, tahun 2016 sebesar 0,0344 dan tahun 2017 menjadi PT Unilever Indonesia Laporan Keuangan Rasio Likuidit as Rasio Leverage Rasio Profitabilitas Rasio Aktivitas
Hasil dan Penelitian
Halaman 69 0,0323. Dari hasil tersebut juga menunjukkan bahwa
dari tiga tahun yang dianalisis di penelitian ini, pada tahun 2015 merupakan tahun terbaik dimana PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat menjamin hutang lancar menggunakan kas ditambah sekuritas yang dimilikinya.
Tabel 3.
Perhitungan Quick Ratio Tahun 2015-2017
Dilihat dari hasil Quick Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun 2015 nilai Quick Ratio yaitu 0,0620. Sedangkan tahun 2016-2017 nilai Quick
Ratio mengalami penurunan yaitu menjadi sebesar
0,0344 dan 0,0323. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dari tiga tahun yang di analisis di penelitian ini, pada tahun 2015 merupakan tahun terbaik dimana PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat menjamin hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar selain persediaan yang dimilikinya.
Tabel 4.
Perhitungan Debt to Equity Tahun 2015-2017 Tahun Total Hutang Modal Sendiri Debt To
Equity %
2015 Rp 10.902.585.000 Rp 4.827.360.000 2.2585 2016 Rp 12.04.1437.000 Rp 4.704.258.000 2.5597 13% 2017 Rp 13.733.025.000 Rp 5.173.388.000 2.6546 4%
Hasil Debt To Equity PT. Unilever Indonesia, Tbk, yaitu tahun 2015-2017 nilai Debt To Equity mengalami peningkatan. Tahun 2015 nilainya 2,2585, tahun 2016 nilainnya 2,5597 dan tahun 2017 nilainnya 2,6546. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dari tiga tahun yang dianalisis dalam penelitian ini, pada tahun 2017 merupakan tahun terbaik dimana
modal PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat menjamin semua seluruh hutang yang ada.
Tabel 5.
Perhitungan Debt to Assets Ratio Tahun 2015-2017
Tahun Total Hutang Total Asset Debt To Asset Ratio % 2015 Rp. 10.902.585.000 Rp. 15.729.945.000 0.6931 2016 Rp. 12.041.437.000 Rp. 16.745.695.000 0.7191 4% 2017 Rp. 13.733.025.000 Rp. 18.906.413.000 0.7264 1%
Dari hasil Debt To Asset Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk, yaitu tahun 2015-2017 nilai Debt To
Asset Ratio mengalami peningkatan. Tahun 2015
nilainya 0,6931, tahun 2016 nilainya 0,7191 dan tahun 2017 mendapatkan nilai sebesar 0,7264. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dari tiga tahun yang dianalisis dalam penelitian ini, pada tahun 2017 merupakan tahun terbaik dimana seluruh aktiva yang dimiliki PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat menjamin seluruh hutang.
Tabel 6.
Perhitungan Return on Asset (ROA) Tahun 2015-2017
Tahun EAT Total Asset ROA %
2015 Rp 5.851.805.000 Rp 15.729.945.000 0,3720 2016 Rp 6.390.672.000 Rp 16.745.695.000 0,3816 3% 2017 Rp 7.004.562.000 Rp 18.906.413.000 0,3705 3%
Hasil Return On Asset PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu tahun 2015-2016 mengalami peningkatan dari nilai Return On Asset sebesar 0,3720 menjadi 0,3816. Tetapi tahun 2017 nilai Return On Asset mengalami penurunan yaitu dengan nilai 0,3705. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dari tiga tahun yang di analisis dalam penelitian ini, pada tahun 2016 merupakan tahun terbaik dimana dari seluruh aktiva yang dimiliki PT. Unilver Indonesia, Tbk dapat memberikan tingkat keuntungan lebih baik dibandingkan tahun 2015 dan 2017.
Tabel 7. Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Quick
Ratio %
2015 Rp 6.623.114.000 Rp 2.297.502.000 Rp 10.127.542.000 0.4271 2016 Rp 6.588.109.000 Rp 2.318.130.000 Rp 10.878.074.000 0.3925 8% 2017 Rp 7.941.635.000 RP 2.393.540.000 Rp 12.532.304.000 0.4427 13%
Halaman 70 Perhitungan Return on Equity (ROE) Tahun 2015-2017
Tahun EAT Total Modal Sendiri ROE %
2015 Rp 5.851.805.000 Rp 4.827.360.000 1,2122 2016 Rp 6.390.672.000 Rp 4.704.258.000 1,3585 12% 2017 Rp 7.004.562.000 Rp 5.173.388.000 1,3540 0%
Dari hasil Return On Equity PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu tahun 2015-2016 mengalami peningkatan dari nilai Return On Equity sebesar 1,2122 menjadi 1,3585. Tetapi tahun 2017 nilai
Return On Equity bisa dikatakan stabil atau tidak ada
penurunan maupun peningkatan yaitu dengan nilai 1,3540. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dari tiga tahun yang di analisis dalam penelitian ini, pada tahun 2016 merupakan tahun terbaik dimana dari modal yang dimiliki PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat memberikan tingkat keuntungan lebih baik dibandingkan tahun 2015-2017.
Tabel 8.
Perhitungan Net profit margin (NPM) Tahun 2015-2017
Tahun EAT Penjualan Bersih NPM %
2015 Rp 5.851.805.000 Rp 36.484.030.000 0,1604
2016 Rp 6.390.672.000 Rp 40.053.732.000 0,1596 1%
2017 Rp 7.004.562.000 Rp 41.204.510.000 0,1700 7%
Dari hasil Net Profi Margin PT Unilever Indonesia, Tbk yaitu dari tahun 2015- 2017 mengalami peningkatan. Tahun 2015 Net Profi
Margin sebesar 0,`1604, tahun 2016 sebesar 0,1596
dan tahun 2017 memiliki nilai 0,1700. Dari hasil tersebut menujukkan bahwa dari tiga tahun yang dianalisis dalam penelitian ini, pada tahun 2017 yang merupakan tahun terbaik dimana PT Unilever Indonesia, Tbk melakukan penjualan yang dapat menghasilkan keuntungan lebih baik dibandingkan tahun 2015 dan 2016.
Tabel 9.
Perhitungan Receivable turn over Tahun 2015-2017
Tahun Penjualan Kredit Rata-Rata Piutang Receivable Turn Over % 2015 Rp 36.484.030.000 Rp 1.622.313.000 22,4889 2016 Rp 40.053.732.000 Rp 1.854.129.000 21,6025 4% 2017 Rp 41.204.510.000 Rp 2.357.777.000 17,4760 19%
Hasil dari Receivable turn over PT Unilever Indonesia Tbk yaitu dari tahun 2015-2017 mengalami penurunan. Tahun 2015 dengan nilai 22,4889, tahun 2016 menjadi 21,6025 dan tahun 2017 nilai
Receivable asset turn over sebesar 17,4760. Dari
hasil tersebut menujukkan, bahwa dari tiga tahun yang dianalisis dalam penelitian ini, tahun 2015 yang merupakan tahun terbaik dimana PT Unilever Indonesia, Tbk dalam memberikan piutang dapat dijamin dengan modal yang dimilikinya.
Tabel 10
Perhitungan Inventory turn-over Tahun 2015-2017
Tahun Harga Pokok Barang Yang Dijual
Sediaan Inventory Turn Over % 2015 Rp 17.835.061.000 Rp 2.311.746.000 7,7150 2016 Rp 19.594.636.000 Rp 2.307.816.000 8,4906 10% 2017 Rp 19.984.776.000 Rp 2.355.835.000 8,4831 0%
Dari hasil Inventory Turn Over PT Unilever Indonesia Tbk yaitu tahun 2015 memiliki nilai sebesar 7,7150. Sedangkan tahun 2016 terjadi peningkatan menjadi 8,4906. Tetapi tahun 2017 nilai
Inventory Turn Over mengalami penurunan yaitu
dengan besaran 8,4831. Dari hasil tersebut menujukkan, bahwa dari tiga tahun yang dianalisis dalam penelitian ini, pada tahun 2016 yang merupakan tahun terbaik dimana PT Unilever Indonesia, Tbk dapat melakukan proses penjualan lebih baik dibandingkan tahun 2015 dan 2017.
Tabel 11.
Perhitungan Fixed asset turn over Tahun 2015-2017
Hasil Fixed Asset Turn Over PT Unilever Indonesia,Tbk yaitu dari tahun 2015-2017 terjadi penurunan. Tahun 2015 dengan nilai 4,3846, tahun 2015 menjadi 4,2031 dan tahun 2017 yang memiliki nilai 3,9536. Dari hasil tersebut menujukkan bahwa
Tahun Penjualan Bersih Total Aktiva Tetap Fixed Assets Turn Over
%
2015 Rp 36.484.030.000 Rp 8.320.917.000 4,3846
2016 Rp 40.053.732.000 Rp 9.529.476.000 4,2031 4%
2017 Rp 41.204.510.000 Rp 10.422.133.000 3,9536 6%
Halaman 71 dari tiga tahun yang dianalisis dalam penelitian ini,
tahun 2015 merupakan tahun terbaik dimana aktiva tetap yang dimiliki PT Unilever Indonesia,Tbk dapat berkottribusi dalam kegiatan penjualan.
Tabel 12.
Perhitungan Total asset turn over Tahun 2015-2017
Hasil Total Asset Turn Over PT Unilever Indonesia,Tbk yaitu tahun 2015 nilai Total Asset Turn
Over sebesar 2,3194, tahun 2016 mengalami
penurunan dengan nilai 2,3919 dan tahun 2017 nilai
Total Asset Turn Over terjadi penurunan kembali
dengan nilai 2,1794. Dari hasil tersebut menujukkan bahwa dari tiga tahun yang dianalisis dalam penelitian ini, tahun 2016 merupakan tahun terbaik dimana seluruh aktiva yang dimiliki PT Unilever Indonesia,Tbk dapat berkotribusi dalam kegiatan penjualan
Dari semua hasil rasio yang diteliti dalam penelitian ini, bahwa ada beberapa rasio yang menunjukkan perubahan dan juga ada rasio yang tidak menunjukkan perubahan dari tahun ke tahun. Perubahan yang dimaksud yaitu bahwa pada tahun terakhir dalam penelitian ini yang merupakan tahun yang mempunyai nilai terbaik dibandingkan tahun-tahun yang diteliti dalam penelitian ini. Rasio yang menunjukkan perubahan tersebut yaitu Debt To
Equity, Debt To Asset Ratio, dan Net Profi Margin.
Sedangkan rasio yang tidak menunjukkan perubahan yaitu Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio, Return
On Asset, Return On Equity, Receivable turn over, Inventory Turn Over, Fixed Asset Turn Over, dan Total Asset Turn Over.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Putu Sulastri (2015) yaitu dimana nilai dari Debt To Equity dan
Debt To Asset Ratio mengalami perubahan, dan nilai
dari Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio, Return
On Asset, Return On Equity, Receivable turn over,
Inventory Turn Over, Fixed Asset Turn Over, dan Total Asset Turn Over tidak mengalami perubahan.
Tetapi bahwa adanya perubahan nilai Net Profi
Margin dalam penelitian ini tidak sama dengan hasil
yang di dapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Pulloh, Endang, & Zahroh (2016). Penelitian yang dilakukan oleh Joy Pulloh didapatkan bahwa nilai Net
Profi Margin tidak mengalami perubahan. Hasil
penelitian ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridha (2017), bahwa nilai Return On
Equity tidak mengalami perubahan.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Penilaian kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk berdasarkan rasio likuiditas yaitu
Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio nilai
terbaik ada pada tahun 2015 atau dapat dikatakan tidak ada perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu tahun terakhir dalam penelitian ini yang mempunyai nilai terbaik dibandingkan tahun-tahun yang diteliti dalam penelitian ini.
2. Penilaian kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk berdasarkan rasio leverage yaitu
Debt To Equity dan Debt To Asset Ratio nilai
terbaik ada pada tahun 2017 atau dapat dikatakan ada perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu tahun terakhir dalam penelitian ini yang mempunyai nilai terbaik dibandingkan tahun-tahun yang diteliti dalam penelitian ini.
3. Penilaian kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk berdasarkan rasio profitabilitas yaitu Return On Asset dan Return On Equity nilai terbaik ada pada tahun 2016 atau dapat dikatakan tidak ada perubahan. Tetapi Net Profi Margin memiliki nilai terbaik yaitu pada tahun 2017 atau dapat dikatakan ada perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu tahun terakhir dalam penelitian ini yang mempunyai nilai terbaik dibandingkan tahun-tahun yang diteliti dalam penelitian ini. 4. Penilaian kinerja keuangan PT. Unilever
Indonesia, Tbk berdasarkan rasio aktivitas yaitu
Receivable turn over dan Fixed Asset Turn Over
nilai terbaik ada pada tahun 2015, sedangkan
Inventory Turn Over dan Total Asset Turn Over
nilai terbaik ada pada tahun 2016 atau dapat dikatakan tidak ada perubahan. Perubahan yang
Tahun Penjualan Bersih Total Asset Total Asset Turn Over % 2015 Rp 36.484.030.000 Rp 15.729.945.000 2,3194 2016 Rp 40.053.732.000 Rp 16.745.695.000 2,3919 7% 2017 Rp 41.204.510.000 Rp 18.906.413.000 2,1794 9%
Halaman 72 dimaksud yaitu tahun terakhir dalam penelitian
ini yang mempunyai nilai terbaik dibandingkan tahun-tahun yang diteliti dalam penelitian ini.
Saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan
a. Perusahaan harus selalu meningkatkan rasio
likuiditas, leverage, profitabilitas dan
aktivitas untuk memperbaiki kinerja
keungan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat menarik minat investor dan juga memperbaiki kinerja keuangannya.
b. Perusahaan harus mampu mempertahankan dan meningkatkan efektifitas dalam hal pengelolaan aktivanya.
2. Bagi Investor
Bagi investor yang akan melakukan investasi disarankan dapat terlebih dahulu memperhatikan kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan profit serta dapat memahami perubahan masing-masing rasio keuangan pada laporan keuangan yang disediakan perusahaan. 3. Bagi peneliti yang akan datang
a. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar dapat menggunakan periode pengamatan yang lebih lama untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
b. Bagi peneliti dimasa mendatang hendaknya meneliti beberapa perusahaan agar dapat dibandingkan untuk diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, B. T. (2015). Analisis Rasio Keungan Utuk
Menilai Kinerja Keuangan Pada KPRI Bina Sejahtera Setda kabupaten Semarang. Tugas
Akhir. Semarang: Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang. Retrieved from https://lib.unnes.ac.id/22587/1/7212311014-s.pdf
Farid, H., & Siswanto, S. (2011). Analisis Laporan
Kuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kariyoto. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Pulloh, J., Endang, M. G., & Zahroh. (2016). Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Administrasi
Bisnis, 33(1), 89-97. Retrieved from
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.i d/index.php/jab/article/view/1279/1481 Ridha, M. (2017). Analisis Rasio Keuangan Dalam
Menilai Kinerja Keuangan BUMN (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara III Medan).
Skripsi. Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Retrieved from
http://repository.uinsu.ac.id/3846/1/SKRIPSI %20ANALISIS%20RASIO%20KEUANGAN %20PTPN%20III%20MEDAN.pdf
Sofyan, M. (2019). Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan. Akademika, 17(2), 115-121. Retrieved from
http://jurnal.stieimalang.ac.id/index.php/JAK/ article/view/173/97
Sulastri, P., & Hapsari, N. M. (2015). Analisa Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Andalan Finance Indonesia Tahun 2011-2015). Jurnal
Ekonomi Manajemen Akuntansi, 22(38), 1-17.
Retrieved from
https://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/JEMA/article/view/214/1 85
Warsidi, & Bambang. (2011). Analisis Laporan Rasio
Keuangan. Bandung: Alfabeta.
William, M. (2017). Analisis Rasio Keuangan Untuk
Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Studi Kasus Di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma. Retrieved from
https://repository.usd.ac.id/17921/2/13211402 9_full.pdf