• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan paradigma baru di mana peran pemerintah dari power kepada empowerment telah menuntun aparatur pemerintah kepada posisi yang lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat secara profesional karena adanya tuntutan eksternal yang mengharuskan aparatur pemerintah memiliki keunggulan kompetitif.

Tuntutan era global yang semakin dominan memerlukan adanya pemerintahan yang kuat dan berdaya saing tinggi. Kunci keberhasilan dalam persaingan dewasa ini adalah diantaranya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pemerintahan yang kompetitif diantaranya diwujudkan dengan pemberian otonomi yang luas kepada pemerintah kabupaten/kota. Dengan maksud agar masing-masing kabupaten / kota memiliki kemampuan otonom untuk mengatur, mengurus, dan mengemas promosi potensi daerahnya di dalam memasuki era kompetisi pasar bebas. Dalam hal ini keunggulan kompetitif ditentukan oleh tersedianya sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintahan yang profesional dan berkualitas. Termasuk aparatur kewilayahan (kecamatan dan kelurahan) di masing-masing daerah.

Semangat untuk memperkuat upaya terlaksananya otonomi daerah dan mengoptimalkan proses pelaksanaannya menjadi semakin baik, dapat dilihat dari direvisinya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah menjadi UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan direvisi kedua menjadi UU Nomor23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Khusus mengenai kecamatan, Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, menegaskan peran Kecamatan yang semakin strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat di wilayahnya. Ujung tombak

(2)

2

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

di dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat di daerah.

Kecamatan Sumur Bandung merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung yang secara de jure terbentuk melalui penetapan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pamekaran dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung, tetapi secara de pacto berjalan setelah diresmikannya wilayah kerja Kecamatan Sumur Bandung oleh Walikota Bandung pada tanggal 20 Maret 2007.

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun Rencana Pembangunan Daerah yang sitematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun) jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek (1tahun), berdasarkan hal itu setiap daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Berdasarkan amanat Undang – Undang tersebut dan dengan telah terbitnya Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005– 2025 yang kemudian ditindaklanjuti dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018 – 2023 sebagai penjabaran dari RPJP Daerah Kota Bandung.

Dengan keluarnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah. Dalam penyusunan Renstra Kecamatan Sumur Bandung 2018 – 2023 dengan memperhatikan beberapa faktor dan pertimbangan, sebagai berikut :

(3)

3

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

1. Memperhatikan substansi regulasi / kebijakan yang menjadi landasan operasional serta penyelarasan lebih lanjut dengan substansi berorientasi pada proses melalui pendekatan teknokratik, parsipatif, politik, top down dan bottom up seperti yang telah termuat dalam Rancangan RPJMD Kota Bandung Tahun 2018 – 2023.

2. Cakupan program dan sistematika yang perlu disempurnakan. 3. Perlu penyelarasan terhadap indikator sasaran, indikator kinerja

dan target indikator kinerja yang sepenuhnya memperhatikan kemampuan sumber daya.

Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD serta digunakan sebagai instrumen evaluasi keberhasilan dan kegagalan kinerja SKPD dalam kurun 5 (lima) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Penyusunan Renstra Tahap IV Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung dilakukan secara simultan bersamaan waktu dengan proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahap IV Kota Bandung tahun 2018 - 2023. Penyusunan dilaksanakan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan, penyusunan rancangan akhir dan penetapan Renstra SKPD.

Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan pada setiap tahapan tersebut dilaksanakan melalui:

a. Tahapan persiapan penyusunan Renstra dilakukan

kegiatan-kegiatan antara lain: pembentukan tim penyusun Renstra, orientasi mengenai Renstra, Penyusunan agenda kerja Tim Renstra serta pengumpulan data dan informasi;

b. Tahapan penyusunan rancangan dan rancangan akhir Renstra dilakukan dengan tahap perumusan rancangan Renstra dan tahap penyajian rancangan Renstra SKPD; dan

(4)

4

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Pelaksanaan kegiatan penyusunan Renstra dievaluasi dan dikendalikan untuk memenuhi kesesuaian terhadap kebijakan penyusunan Renstra oleh Camat Sumur Bandung selaku kepala SKPD, serta dibuat kesimpulan pengendalian dan evaluasi kebijakan Renstra oleh Bappeda Kota Bandung.

Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah daerah maka Renstra Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung 2018 - 2023 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2018 - 2023 dan Renja SKPD. Adapun keterkaitan Renstra Kecamatan Sumur Bandung dengan RPJMD dapat dilihat pada bagan berikut :

Gambar 1.1

Keterhubungan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD

Renstra SKPD Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional/daerah dengan tujuan untuk mendukung koordinasi antar daerah, antar waktu, antar ruang dan antar fungsi pemerintah serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Sehingga Kinerja Pembangunan Daerah dapat berkesinambungan dan memiliki keterkaitan dalam agenda mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Perencanaan Stratejik

Perencanaan Operasional

- Visi dan Misi - Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah - Visi dan Misi

- Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah - Program Pembangunan

Daerah

- Program Pembangunan Daerah

- Program Prioritas - Program Prioritas

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas

(5)

5

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Gambar 1.2

Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah

1.2 Landasan Hukum

Landasan operasional yang dijadikan pedoman dalam

melaksanakan tugas sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah; Kepala Daerah Tujuan/ Sasaran Visi/Misi Program Pembangunan Daerah Program Prioritas Tujuan/ Sasaran Visi/Misi Kepala SKPD Program/Kegiatan Prioritas

Visi/misi SKPD dibuat untuk secara langsung maupun tidak

langsung untuk mendukung atau mewujudkan visi misi

Kepala Daerah

Program Pembangunan Daerah berisi program-program prioritas terpilih yang menjadi

“top priority” untuk mewujudkan visi/misi Kepala

Daerah (RPJMD)

RPJMD

RENSTRA SKPD

Program Penyelengaraan Urusan Pem.Daerah Program Prioritas

(6)

6

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan

Minimal;

18. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;

19. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

20. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

22. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

(7)

7

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029; 27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 tahun 2008 tentang RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;

28. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009;

29. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025;

30. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031;

31. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung.

32. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2018-2023 33. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1407 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas

Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

1.3 M aksud dan Tujuan

Penyusunan Rancangan Renstra Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan dan berbagai kebijakan, program dan kegiatan serta indikator kinerja Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung.

(8)

8

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Sedangkan tujuan penyusunan Rancangan Renstra Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung tahun 2018-2023 adalah:

1. Menjamin keselarasan antara tujuan dan sasaran pembangunan pemerintah Kota Bandung dengan Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung, sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pertanggung jawaban bagi Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung;

2. Sebagai landasan operasional secara resmi bagi seluruh Kelurahan di lingkungan Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan diusulkan untuk dibiayai dari APBD Kota Bandung, sehingga menjadi terarah pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan;

3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur di lingkungan Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur; dan

4. Memudahkan seluruh jajaran pada masing-masing Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Stratejik (Renstra) Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan susunannya adalah, sebagai berikut:

(9)

9

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan membahas secara ringkas mengenai pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Rentsra K/L dan Renstra provinsi/ Kabupaten/Kota dan dengan Renja Perangkat Daerah, Peraturan perundang undangan, maksud dan tujuan serta Sistematika Penulisan.

BAB II GAM BARAN PELAYANAN SKPD

Gambaran Pelayanan Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung memuat penjelasan tentang tugas, fungsi struktur organisasi, sumber daya Perangkat Daerah, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD

Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

memuat penjelasan mengenai identifikasi

permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,

Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Provinsi/Kabupaten/Kota, Teaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu Isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN SKPD

Memuat penjelasan mengenai Tujuan dan Sasaran jangka menengah SKPD berserta indikator kinerjanya

(10)

10

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Memuat relevansi dan konsistensi antar pernyataan Visi dan Misi RPJMD periode berkenaan dengan Tujuan, Sasaran, strategi dan arah Kebijakan

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Kinerja yang akan dicapai perangkat daerah dalam lima tahun mendatang

(11)

11

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1407 tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya, Kecamatan Sumur Bandung mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan; 2. Pelayanan publik; dan

3. Pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan

Sedangkan uraian tugas dan fungsi camat pada Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1407 Tahun 2016 tentang Kedudukan sebagai berikut :

Camat

Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah.

Untuk melaksanakan tugas poko dimaksud, Camat mempunyai fungsi:

1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;

2. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 3. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum;

4. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;

(12)

12

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

5. Memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di Kecamatan; 6. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana

pelayanan umum;

7. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat kecamatan; 8. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Kelurahan;

9. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintah Daerah yang ada di Kecamatan; dan

10. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Peraturan Perundang Undangan.

Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Camat juga melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Walikota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Adapun uraian tugas dimaksud sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan rencana kerja, program kerja, dan anggaran kecamatan berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas; 2. Mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien;

3. Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkaan arah kebijakan umum Walikota agar tujuan dan sasaran tercapai;

4. Membina bawahan dengan cara memotifasi untuk

meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan karier bawahan;

5. Melakukan pembinaan jasmani dan rohani, pemberian tanda penghargaan, pembinaan pra dan pasca pensiun pegawai dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai;

6. Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan

pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan yang meliputi Sekretaris, Sub Bagian dan Seksi;

7. Mengoordinasikan penyelenggaraan tugas yang meliputi pengoordinasian penyusunan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan rencana dan program kerja lingkup Kecamatan;

(13)

13

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

8. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pembinaan dan pengendalian tata naskah dinas lingkup Kecamatan;

9. Melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan

dokumentasi peraturan perundang-undangan, pengelolaan kearsipan, protokol dan hubungan masyarakat di lingkungan Kecamatan;

10. Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data dan informasi penetapan rencana kerja Daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja, serta rencana kerja lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

11. Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data dan informasi penetapan laporan kinerja Daerah yang meliputi LKPJ, LPPD, IPPD, LKIP dan laporan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

12. Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dalam lingkup Kecamatan;

13. Membuat telaahan staf bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan lingkup Kecamatan; 14. Menyelenggarakan, mengoordinasikan dan meningkatkan

kualitas penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;

15. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan urusan ketentraman dan ketertiban serta upaya penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;

16. Meningkatkan kualitas upaya penyelenggaraan ekonomi dan pembangunan;

17. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan

kesejahteraan sosial dan upaya penanggulangan kemiskinan;

18. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan

pemberdayaan masyarakat dan peran pembinaan

kepemudaan;

19. Memberikan fasilitasi penyelenggaraan Perpustakaan di Kecamatan;

(14)

14

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

20. Melaksanakan pemeliharaan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pelayanan umum di wilayah kerjanya;

21. Menyelenggarakan pengoordinasian kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat Kecamatan dan Kelurahan;

22. Melaksanakan penyelengaraan Pelayanan Administrasi Umum Pemerintahan dan Pelayanan Administrasi Pertanahan selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS);

23. Melaksanakan kegiatan yang merupakan Kewenangan Pemerintah Kota yang dilimpahkan kepada Kecamatan;

24. Mengoordinasikan kegiatan pemerintahan pada tingkat Kecamatan dan Kelurahan;

25. Melaksanakan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, dan instansi terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya;

26. Menyelenggarakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup Kecamatan;

27. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Kelurahan;dan

28. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan;

29. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugasnya. Adapun susunan organisasi berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016, untuk Kecamatan memiliki struktur sebagai berikut :

(15)

15

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Gambar 2.1

Bagan struktur organisasi Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

Kecamatan Sumur Bandung merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung yang secara de jure terbentuk melalui penetatapan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pamekaran dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung dengan batas wilayah dan jumlah Kelurahan di Kecamatan sebagai berikut:

• Utara Kecamatan Bandung Wetan

• Selatan Kecamatan Regol

• Barat Kecamatan Cicendo dan Andir

• Timur Kecamatan Batununggal

Pembagian Wilayah Kecamatan Sumur Bandung

No. KELURAHAN JUM LAH

RW RT 1. Braga 8 45 2. Merdeka 9 58 3. Kebon Pisang 12 85 4. Babakan Ciamis 8 43 Jumlah 37 231

(16)

16

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Gambar 2.2

Peta Kecamatan Sumur Bandung

2.1.1. Sumber Daya M anusia Kecamatan Sumur Bandung

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung memiliki pegawai sebanyak 42 orang. Dari jumlah pegawai tersebut, disamping Camat sebanyak 1 orang, 21 orang (52,38%) merupakan pegawai di Kecamatan Sumur Bandung, Kelurahan Braga 4 orang (9,52%), Kelurahan Merdeka 6 orang (14,29%), di Kelurahan Kebon Pisang 3 orang (7,14%) dan di Kelurahan Babakan Ciamis 7 orang (16,67%).

Jumlah pegawai eselon III sebanyak 2 orang yaitu Camat dan Sekretaris Kecamatan, Eselon IVa sebanyak 7 orang yaitu 4 (lima) kepala Seksi dan 3 (empat) Lurah, Eselon IVb sebanyak 19 orang yaitu para kepala sub bagian pada Sekretariat Kecamatan dan Kasi pada Kelurahan. Pelaksana sebanyak 17 orang dengan jumlah pelaksana terbanyak berada di Sub Bagian Keuangan dan Program Kecamatan Sumur Bandung dan Rincian pegawai berdasarkan Eselon Jabatan dan Unit Kerja di lingkungan Kecamatan Sumur Bandung, sebagaimana tabel di bawah ini:

(17)

17

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Tabel 2.1

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan N o Uraian Eselo n I Eselo n II Eselo n III Eselo n IV Sta f Jumla h 1 Kecamatan Sumur Bandung - - 2 6 14 22 2 Kelurahan Braga - - - 4 - 4 3 Kelurahan Merdeka - - - 5 1 6 4 Kelurahan Kebon Pisang - - - 3 - 3 5 Kelurahan Babakan Ciamis - - - 5 2 7 JUMLAH - - 2 23 17 42

Sumber : Sekretariat Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018

Tabel 2.2

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan

No Uraian S 3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jml 1 Kecamatan Sumur Bandung - 2 9 - 10 - 3 24 2 Kelurahan Braga - 1 3 - 3 - - 7 3 Kelurahan Merdeka - - 2 1 6 - - 9 4 Kelurahan Kebon Pisang - 2 2 - 3 - - 7 5 Kelurahan Babakan Ciamis - - 2 1 3 1 - 7 JUM LAH - 5 18 2 25 1 3 54 %

Sumber : Sekretariat Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2017

Dari seluruh jumlah pegawai Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung, sebanyak 42 orang (100%) memiliki pendidikan S2 sebanyak 5 orang (11,90%), yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 14 orang (33,33%), yang memiliki pendidikan D3 sebanyak 2 orang (4,76%), yang memiliki pendidikan SLTA sebanyak 24 orang (43,64%), dan pegawai yang memiliki pendidikan SD sebanyak 3 orang (5,45%).

(18)

18

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

2.1.2. Geografi dan Demografi Kecamatan Sumur Bandung

Gambaran Geografi yang merupakan luas wilayah Kecamatan Sumur Bandung besrta penggunaanya serta demografi penduduk Kecamatan Sumur Bandung dapat diuraikan sebagai berikut:

Geografi

Luas W ilayah 340 hektar

• Daratan 318,765 hektar

• Tanah Basah - hektar

• Tanah Sawah - hektar

• Fasos / Fasum 21,235 hektar

Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2017 Demografi

Jumlah Penduduk Kecamatan Sumur Bandung per bulan Desember 2018, tercatat sebanyak 34.514 jiwa yang terdiri dari Laki-laki 17.625 jiwa dan Perempuan 16.889 jiwa

Dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 10.507 KK dengan Tingkat kepadatan penduduk sebanyak 102 jiwa/hektar, Lebih Rincinya dapat terlihat dalam tabel berikut ini:

DATA PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN

No Status Pendidikan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 Belum Sekolah Belum Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi Tamat Universitas 3.729 orang 2.060 orang 4.934 orang 5.310 orang 9.758 orang 3.129 orang 3.656 orang

Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018 DATA PENDUDUK BERDASARKAN TAHAPAN KELUARGA

No Tahapan Keluarga Jumlah

1 2 3 4 5 Pra KS KS I KS II KS III KS III+ 10 KK 1.935 KK 3.925 KK 2.494 KK 383 KK

(19)

19

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018 DATA PENDUDUK BERDASARKAN M ATA PENCAHARIAN

No Penduduk Berdasarkan M ata Pencaharian Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pegawai Negeri Sipil TNI/ Polri Pegawai Swasta Dagang Tani Pelajar Mahasiswa Pensiunan Lain-lain 900 orang 1.242 orang 4.803 orang 4.009 orang 4 orang 7.484 orang 2.056 orang 829 orang 13.641 orang

Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018

No Bidang Lingkungan Hidup Jumlah

1 Tim Pelaksana Gerakan Penghijauan

Kota tingkat Kecamatan & Kelurahan

48 orang

2 Tim Pelaksana & Pengawasan K-3

tingkat Kecamatan

15 orang

3 Pecinta lingkungan sebanyak 32 orang

4 Perorangan yang melakukan

pembibitan

2 orang

Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018

Adapun Fasilitas Umum yang terdapat di Kecamatan Sumur Bandung dapat diuraikan sebagai berikut :

Sarana Pendidikan

No Sarana Pendidikan Jumlah

1 2 3 4 5 6 TK / TPA SD / MI SMP / MTS SMA / SMK AKADEMI PERGURUAN TINGGI 18 buah 24 buah 10 buah 13 buah 1 buah 2 buah

Sumber : Seksi Dikmas Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018 Bidang Kesehatan

No Sumber Daya M anusia Jumlah

1 2 3 Dokter Bidan Perawat 20 orang 16 orang 2 orang

(20)

20

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

4 5 6 Mantri Kesehatan Dukun Terlatih Ahli Akupuntur 2 orang 2 orang 2 orang

Data Sarana Kesehatan

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 Puskesmas Klinik Swasta Dokter Praktek Rumah Bersalin Pos Yandu Apotek Rumah Sakit Toko Obat 2 buah 2 buah 94 buah 1 buah 32 buah 21 buah 2 buah 2 buah

Sumber : Seksi Dikmas Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018 Bidang Olah Raga

No Potensi Yang Dimiliki Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

Lapangan Tenis Lapangan Lapangan Volley

Lapangan Basket Kolam Renang

Lapangan Bulu Tangkis Lapangan Tenis Meja Lapangan Futsal

Sanggar Senam/ Fitnes

8 Lapang 12 Lapang 5 Lapang 1 Kolam 14 GOR 17 Meja 2 Lapang 4 Sanggar

Sumber : Seksi Dikmas Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2018 Sarana Ekonomi

No Sarana dan Prasarana Ekonomi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Koperasi

Perusahaan Kecil/ UKM Pasar Umum Usaha Perdagangan Toko/ Swalayan Warung makan Restoran Kios/ warung/kelontongan PKL Bank Industri makanan Industri Kerajinan Industri Pakaian Perusahaan Angkutan Percetakan / sablon 15 buah 27 buah 2 buah 15 buah 51 buah 112 buah 35 buah 35 buah 250 buah 4 buah 16 buah 4 buah 8 buah 2 buah 121 buah

(21)

21

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

16 17

Bengkel Motor/ sepeda Bengkel Mobil

36 buah 13 buah

Sumber : Seksi Ekbang & LH Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2017 Sarana Peribadatan

No Sarana dan Prasarana Ekonomi Jumlah

1 2 3 4 Mesjid Mushola Gereja Vihara 54 buah 21 buah 11 buah 2 buah

Sumber : Seksi Dikmas Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2017 2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

UU No. 22 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa Kecamatan adalah perangkat daerah yang mendapat pelimpahan sebagian kewenangan Walikota/Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Berkaitan dengan pelimpahan kewenangan tersebut, Pemerintah Kota Bandung telah menerbitkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 185 Tahun 2015 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung Kepada Camat dan Lurah. Dengan begitu Kecamatan Sumur Bandung dapat melaksanakan pelayanan secara maksimal kepada Masyarakat. Adapun gambaran tingkat capaian kinerja pelayanan yang dilakukan oleh Kecamatan Sumur Bandung dalam renstra tahun 2013-2018 berdasarkan indikator kinerja pelayanan sesuai tugas dan fungsi perangkat daerah dapat disajikan pada table T-C.23 sebagai berikut:

(22)

22

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Tabel 21

Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Sumur Bandung Tahun 2013-2018

No

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

fungsi Kecamatan Sumur Bandung Target NSPK Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun

ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20

Indeks Kepuasan Masyarakat 75 78.5 81 n/a n/a 74.57 78.15 83.09 n/a n/a 99.43 99.49 102.58 n/a n/a

Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 100 100 100

n/a n/a 100 100 100 n/a n/a 100 100 100 n/a n/a

Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 800 920 970

n/a n/a 920 970 990 n/a n/a 115 105.43 102.06 n/a n/a

Cakupan penerbitan KTP bagi wajib KTP 60 60 70 n/a n/a - - - n/a n/a - - - n/a n/a

Persentase proses pelayanan administrasi kependudukan tepat w aktu 75 97 100

n/a n/a 82.01 98.34 100 n/a n/a 109.33 101.38 100 n/a n/a Persentase waktu

pelayanan adm. Umum lainnya tepat

w aktu

75 97 100

n/a n/a 79.01 97.45 - n/a n/a 105.33 100.46 - n/a n/a Persentase

Kelurahan yang memenuhi standar

kriteria baik

25 50 100

n/a n/a 25 50 100 n/a n/a 100 100 100 n/a n/a

Persentase RW

Juara 16.67 35.13 62.16 n/a n/a 16.67 37.84 37.83 n/a n/a 100 107.71 60.86 n/a n/a

Persentase Lembaga kemasyarakatan aktif

16.67 100 100

(23)

23

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Rasio Anggota Linmas 1:01 1:01 1:1.2 n/a n/a 1:0.9 1:0.94 1:0.98 n/a n/a 0.90 0.94 81,66 n/a n/a

Nilai AKIP Kecamatan

55 65.1 65.1 n/a n/a 54.05 61.48 66.95 n/a n/a 98.27 94.44 102.84 n/a n/a Persentase temuan

BPK/Inspektorat

yang ditindaklanjuti 100 100 100 n/a n/a 100 100 - n/a n/a 100 100 - n/a n/a

Rata Rata Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan

n/a n/a n/a 83.5 85 n/a n/a n/a 83.71 `- n/a n/a n/a 100.25 `-

Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

(24)

24

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Dari table diatas dapat kita mengambil kesimpulan dari data hasil pelayanan kinerja pelayanan Kecamatan Sumur Bandung yang telah dilaksanakan dan maksimal selama kurun waktu renstra 2013-2018 ada 3 kegiatan sebagai berikut:

1. Pelayanan Perekonomian Masyarakat dilaksanakan dengan

memfasilitasi Kegiatan peningkatan perekonomian

masyarakat seperti pembinaan UKM dan Koperasi dan pembinaan/sosialisasi peluang usaha dimana hasil belum maksimal sesuai target yang telah ditetapkan

2. Pelayanan Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup masyarakat dilaksanakan dengan memfasilitasi kegiatan Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup masyarakat seperti Potisasi, Kegiatan Pengadaan Bibit tanaman, di wilayah kecamatan Sumur Bandung dan sebagainya.

3. Pelayanan Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban dengan Pembinaan dan Pelatihan Linmas, Pembentukan SATWANKAR diwilayah Kecamatan Sumur Bandung dan sebagainya.

(25)

25

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

TABEL 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Tahun 2013-2018

Uraian

Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Tahun ke- Rasio antara Realisai dan

Anggaran Tahun ke- Rata rata Pertumbuhan

dalamribu an (000) dalamribu an (000) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (01) (02) (03) (04) (05) (06) (07) (08) (09) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja 10,109,306 15,713,220 18,265,854 22,744,721 8,698,059 14,240,118 16,920,657 21,465,763 0.86 0.91 0.93 0.94 32.07% 36.47% Belanja Tidak Langsung 4,368,906 5,039,058 5,755,335 12,764,196 4,003,474 4,856,511 5,595,110 11,626,039 0.92 0.96 0.97 0.91 50.44% 48.10% Belanja Langsung 5,740,400 10,674,162 12,510,519 9,980,525 4,694,585 9,383,607 11,325,546 9,839,724 0.82 0.88 0.91 0.99 27.64% 35.82%

(26)

26

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Dari table diatas dapat kita lihat bahwa pada Belanja langsung pada tahun ke 4, rasio antara realisasi dan anggaran masih kurang karena didukung oleh faktor faktor pada perencanaan yang belum tepat dalam penempatan kode rekening dan waktu perubahan yang cukup sedikit sehingga penyerapan anggaran pada posisi terendah.

(27)

27

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

BAB III

PERMASALAHAN

DAN ISU ISU STRATEGIS PERANGAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Bab ini menguraikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan di Kecamatan Sumur Bandung yang merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan Rencana Strategis untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis dapat menentukan sasaran dan program pembangunan. Isu strategis ini diperoleh dengan cara melakukan penelaahan terhadap dokumen perencanaan lain serta mengidentifikasi isu-isu penting dan permasalahan penyelenggaraan Program dan Kegiatan

Permasalahan pembangunan adalah kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan dan kesenjangan antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.

Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja pembangunan daerah di masa lalu. Identifikasi faktor-faktor tersebut dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal dengan mempertimbangkan masukan dari Perangkat Daerah.

Identifikasi permasalahan pembangunan dapat diuraikan

berdasarkan evaluasi capaian kinerja RPJMD Tahun 2013-2018, berdasarkan evaluasi capaian kinerja bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah, atau terhadap beberapa urusan yang dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap munculnya permasalahan pada bidang urusan lainnya. Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan mengenai berbagai permasalahan yang terkait dengan urusan yang

(28)

28

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

menjadi kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah guna menentukan isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.

Identifikasi permasalahan pembangunan digunakan untuk menentukan program pembangunan daerah yang tepat sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, oleh karenanya dibutuhkan ketepatan dalam melakukan identifikasi dengan menggunakan kriteria tertentu sehingga menghasilkan daftar permasalahan yang secara faktual dihadapi dalam pembangunan. Kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat adalah:

1. Cakupan masalah yang luas.

2. Permasalahan cenderung meningkat atau membesar di masa yang datang dan berdampak negatif.

3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu serta sinergitas berbagai pihak

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka permasalahan-permasalahan pada penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan yang dilaksanakan di Kecamatan Sumur Bandung dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional dapat diuraikan berikut ini :

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung sebagai berikut:

1. Berdasarkan survey kepuasan kualitas pelayanan publik di Kecamatan Sumur Bandung pada rata-rata Kecamatan dan Kelurahan tahun 2018, semua yang memperoleh capaian IKM di atas 80,00. Akan tetapi kualitas pelayanan publik tetap menjadi orientasi penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan Sumur Bandung. Selain belum seluruh kelurahan mencapai kinerja yang baik, standar pelayanan di Kecamatan Sumur Bandung perlu ditingkatkan lebih tinggi dan standar survei kepuasan masyarakat yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Terkait standar pelayanan publik di Kecamatan Sumur Bandung perlu dilakukan reviu dalam rangka perbaikan berkelanjutan, mengingat standar yang dikeluarkan oleh Ombudsman RI masih berorientasi pada pemenuhan atau dimensi

(29)

29

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

adalah ketidaktepatan mekanisme, waktu, dan biaya layanan. Hal ini memerlukan perbaikan secara berkesinambungan.

2. Permasalahan penanganan banjir/ genangan di Kecamatan Sumur Bandung sangat erat kaitannya dengan optimalisasi pengelolaan drainase, dan sumber daya air. Meski banjir yang terjadi adalah banjir cileuncang, dimana terjadi banjir jika hujan dengan durasi cukup lama atau karena intensitas yang cukup tinggi. Penanganan permasalahan genangan di Kecamatan Sumur Bandung saat ini masih belum optimal karena di beberapa titik lokasi banjir / genangan belum dapat terselesaikan. Penyebab dari banjir / genangan adalah kurangnya kapasitas drainase primer, belum terintegrasinya saluran drainase, dan belum optimalnya kualitas saluran drainase sekunder dan tersier atas kiriman air dari wilayah atas. Permasalahan yang terkait drainase primer adalah pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan tidak tertatanya kawasan sempadan sungai akibat pelanggaran pemanfaatan ruang, sedangkan permasalahan terkait drainase sekunder dan tersier adalah tidak optimalnya kapasitas saluran drainase sekunder dan tersier, belum oprimalnya inspeksi saluran drainase, dan desain teknis drainase yang bermasalah;

3. Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung dimana Kecamatan Sumur Bandung merupakan salah satu SKPD di dalamnya;

Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian/ Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung, sebagai berikut:

1. Kantor kelurahan dimana ada 1 kelurahan yang belum memiliki kantor kelurahannya sendiri, yaitu Kelurahan Babakan Ciamis. 2. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan

sebesar 70%;

3. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan;

4. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD; 5. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah; 6. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan;

(30)

30

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

7. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah;

8. Masih kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola.

9. Masih kurangnya kesadaran lembaga kemasyarakatan yang belum

mengutamakan kepentingan masyarakat dengan masih

mementingkatkan kebutuhan kesekretariatan, kegiatan rutinitas dan kepentingan kepengurusan sendiri;

10. Masih banyak belum dilakukan rembug warga ditingkat RW sebagai dasar untuk usulan PIPPK dalam musrenbang

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Kecamatan Sumur Bandung, sebagai berikut:

1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;

2. Masih belum optimalnya pelaporan Program dan Kegiatan Kecamatan dan Kelurahan kepada Pemerintah Kota Bandung; 3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam

membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan.

4. Perencanaan kegiatan yang dilakukan PPTK masih belum berbasis kinerja sehingga masih banyak belum mendukung outcome.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Sumur Bandung sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang kewenangannya dilimpahkan sebagian oleh Walikota adalah faktor internal dan eksternal Kecamatan Sumur Bandung, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung antara lain :

1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja;

2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi;

3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja;

4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien.

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung adalah:

(31)

31

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

1. Adanya multi interpretasi terhadap perencanaan keuangan terkait

dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang masih

pemanfaatannya rutinitas, hal ini disebabkan aturan PIPPK belum secara spesifikasi;

2. outcome dari program pemberdayaan masyarakat masih

menunjukan hasil yang belum optimal;

3. Banyak kegiatan yang belum didukung oleh anggaran yang memadai; 4. Belum adanya koordinasi vertikal yang baik dengan satuan kerja lain

di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

5. Masalah utama yang dihadapi Kota Bandung adalah tidak dimilikinya fasilitas Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS). TPPAS yang digunakan saat ini merupakan TPA yang bersifat sementara dan dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan usia pakainya akan segera berakhir. Dengan pola pengelolaan sampah Kota Bandung yang masih bertumpu pada pola Kumpul – Angkut – Buang, maka permasalahan TPA ini akan menjadi masalah besar di kemudian hari apabila tidak segera diantisipasi. Karenanya, perubahan pola pengelolaan mutlak diperlukan, diantaranya dengan mengintensifkan pola pengelolaan sampah secara 3R (Reduce, Reuse dan Recycle);

6. Masih cukup banyak titik parkir dan PKL di badan jalan dan trotoar yang mengurangi kapasitas jalan.

Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung dalam kurun waktu 2018-2023, adalah sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta

(32)

32

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah, Pengelolaan Keuangan dan Barang

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services

excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai

kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public

complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam

kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Sumur Bandung dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan

(33)

33

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai

shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi. Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya

good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama

pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan

(34)

34

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah :

(1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan;

(2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah;

(4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

3.2 Telaahan Visi, M isi dan Program Kepala Daerah dan W akil Kepala Daerah Terpilih

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan daerah. Visi juga dapat diartikan sebagai arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction) yang menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah. Dengan mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan, dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis maka Visi Kota Bandung Tahun 2018-2023, yaitu:

Penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut:

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG

(35)

35

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

Bandung : Meliputi seluruh wilayah dan isinya. Artinya Kota Bandung dan seluruh warganya yang berada di dalam satu kawasan dalam batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1810 hingga sekarang, Unggul : Dengan berbagai capaian prestasi yang telah diraih

pada periode sebelumnya, maka Pemerintah Kota Bandung akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik disetiap sektor serta tetap menjadi contoh bagi daerah lain dalam bentuk terobosan bagi pembangunan daerah. Dukungan SDM Kota Bandung yang berkualitas baik secara fisik dan mental akan berdampak positif tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan kemandirian daerah, namun juga dalam mendukung pembangunan Kota Bandung. Nyaman : Dalam rangka menjaga kesinambungan

pembangunan, maka kualitas infrastruktur yang sudah baik harus terus ditingkatkan dengan tetap memperhatikan dampak terhadap kualitas lingkungan. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air dan udara harus terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali dengan ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya yang responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya. Kebutuhan ruang dalam konteks pelaksanaan pembangunan harus tetap berpihak terhadap lingkungan,

Sejahtera : Kesejahteraan lahir dan batin yang ingin diwujudkan merupakan kesejahteraan yang berbasis pada individu, keluarga dan lingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam arti yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini

(36)

36

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan seperti inilah yang akan membentuk kepercayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik hingga menjadi teladan bagi kota lainnya.

Agamis : Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,

manifestasi dari kesempurnaan kehidupan beragama sebagai wujud perintah Tuhan bahwa tujuan akhir dari kehidupan beragama harus mampu menjadi rahmat bagi alam semesta. Terwujudnya masyarakat yang agamis adalah kondisi yang harus hadir sepanjang tahun 2018-2023. Dalam masyarakat yang agamis semua warga masyarakat mengamalkan ajaran agama masing-masing ke dalam bentuk cara berfikir, bersikap dan berbuat. Ajaran agama tidak saja hanya dijadikan kegiatan ritual namun juga diimplementasikan ke dalam pencapaian pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sosial kemasyarakatan

Dengan demikian visi Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis bermakna “Layanan dasar yang unggul

dalam hal birokrasi, pembangunan manusia, infrastruktur, dan layanan publik lainnya akan menghadirkan kenyamanan dalam melakukan aktivitas sosial ekonomi sehari-hari, serta kemudahan dalam berinvestasi dan berwirausaha yang pada gilirannya akan secara terus menerus meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat yang menjadi tujuan akhir pembangunan. Sedangkan, agamis adalah perwujudan nilai-nilai luhur yang mencerminkan kepatuhan terhadap norma dan aturan sebagai pijakan dasar dalam bermasyarakat”.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan memperhatikan

(37)

faktor-37

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

faktor lingkungan strategis internal dan eksternal. Rumusan Misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. M embangun M asyarakat yang humanis, agamis, berkualitas dan berdaya saing

Pemerintah Kota Bandung dengan berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya, berkomitmen memberikan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial yang bermutu, adil dan merata.

2. M ewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan M elayani

Pemerintah Kota Bandung membangun sumber daya aparatur yang berintegritas dan kompeten, melalui smart government yang terintegrasi untuk mewujudkan pelayanan publik yang efektif, efisien dan prima

3. M embangun Perekonomian yang M andiri, Kokoh, dan Berkeadilan

Kota Bandung sebagai sebuah kota jasa, mendorong kesejahteraan masyarakat yang merata dan berkeadilan melalui pertumbuhan ekonomi yang berbasis padat tenaga kerja dan UMKM lokal

4. M ewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan

Pemerintah Kota Bandung mendorong pembangunan infrastruktur dan penataan ruang secara sinergis dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dasar sesuai daya dukung lingkungan, melalui sistem yang inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan

5. M engembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif dan terintegrasi

Pemerintah Kota Bandung berkomitmen menyelenggarakan pembangunan kota secara partisipatif, kolaboratif dan terintegrasi dengan melibatkan masyarakat dan swasta

(38)

38

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

3.3.1

Telaahan Renstra Kementrian Dalam Negeri

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2019 bahwa Visi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019 adalah ”Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi POROS Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi Bangsa”.

Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019 yaitu Memperkuat koordinasi dan penataan administrasi kewilayahan melalui strategi :

a. Penyusunan dan penataan regulasi administrasi kewilayahan; b. Peningkatan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dalam

pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengawasan

penyelenggaraan pemerintahan daerah;

c. Penataan administrasi wilayah, penegasan batas daerah, dan

toponimi;

d. Peningkatan pembinaan kawasan khusus, pertanahan,

perkotaan dan batas negara serta pulau-pulau kecil terluar;

e. Peningkatan efektivitas kerjasama perbatasan antar negara di 3

(tiga) negara tetangga di kawasan perbatasan wilayah darat. Terhadap Renstra kementerian Dalam Negeri, Renstra Kecamatan Sumur Bandung tidak terdapat keterkaitan secara langsung, dimana program dan kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Sumur Bandung adalah mengacu pada RPJMD Pemerintah Kota Bandung, dan merupakan pelimpahan kewenangan dari Pemerintah Kota Ke Kecamatan Sumur Bandung

3.3.2

Penelaahan Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan

Jangka M enengah Nasional (RPJM N) Tahun 2020-2024

Tema Rancangan Teknokratik RPJMD Tahun 2020-2024 adalah:

“Indonesia Berpenghasilan M enengah-Tinggi Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan”

1. Berpenghasilan menengah –tinggi dapat diwujudkan dengan:

(39)

39

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

 Produktifitas tenaga kerja meningkat

 Iklim investasi kondusif

 GNI per kapita USD 3.896 – USD 12.055

2. Sejahtera dapat diwujudkan dengan:

 Kualitas hidup meningkat

 Perilaku disiplin dan beradab

 SDM berkualitas dan berdaya saing

 Indeks kebahagiaan meningkat

3. Adil dapat diwujudkan dengan:

 Ketimpangan menurun

 Redistribusi berjalan baik

4. Berkesinambungan dapat diwujudkan dengan:

 Memperhatikan daya dukung dan daya tampung (Low

Carbon Development)

 Selaras dengan agenda pembangunan global dan nasional

Arah kebijakan Rancangan Teknokratik RPJMN Tahun 2020-2024, adalah:

1. Pembangunan manusia

a. Pelayanan dasar dan perlindungan sosial

b. SDM berkualitas dan berdaya saing 2. Pembangunan ekonomi

a. Pangan dan pertanian

b. Energi, mineral, dan pertambangan

c. Kelautan dan kemaritiman

d. Pariwisata

e. Ekonomi kreatif dan digital

f. Industri manufaktur

3. Pembangunan infrastruktur

4. Pembangunan politik, hukum, serta pertahanan dan keamanan 5. Pembangunan kewilayahan

Adapun isu strategis Rancangan Teknokratik RPJMN Tahun 2020-2024, sebagai berikut:

1. Pembangunan Manusia:

 Pelayanan Dasar

(40)

40

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS 2018-2023 Kecamatan Sumur Bandung

2. Pembangunan ekonomi:

 Pangan

 Energi

 Pariwisata, ekonomi Kreatif dan Digital

 Industri Manufaktur Kelautan dan Kemaritiman

3. Pembangunan kewilayahan:

 Sentra Pertumbuhan

 Komoditas Unggulan Daerah Pertumbuhan Perkotaan

4. Pembangunan Infrastruktur:

 Transportasi

 Telekomunikasi

 Sumber Daya Air Perumahan dan Pemukiman

5. Pembangunan Polhukkamhan:

 Hukum dan Regulasi

 Hankam

 Politik

Penelaahan terhadap Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka M enengah Daerah (RPJM D) Provinsi Jawa Barat

Penelaahan terhadap Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Barat menguraikan kebijakan provinsi berupa arah kebijakan dan fokus pembangunan di wilayah provinsi.

Adapun visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 merupakan penjabaran dari visi gubernur dan wakil gubernur terpilih serta menjadi dasar perumusan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Barat. Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat periode 2018-2023 menjadi arah bagi pembangunan sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang. Berbagai kebijakan pembangunan jangka menengah Jawa Barat sampai dengan Tahun 2023 difokuskan untuk mewujudkan visi. Adapun visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023, adalah:

“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”

Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023 memiliki makna sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Sistematika Penulisan Rencana Stratejik (Renstra) Kecamatan Antapani Kota Bandung disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

kesejahteraan, dan Membangun dan meningkatkan hubungan kerja yang efektif. 2) Strategi kepala madrasah dalam pendayagunaan tenaga pendidik di Madrasah Diniyah Al-Bazariyyah

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki

Sistematika Penulisan Rencana Stratejik (Renstra) Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

Menurut Didik Dwi Prasetyo (2005:11), database adalah suatu kumpulan data yang saling berhubungan dan terorganiasi sedemikian rupa sehingga mudah untuk digunakan kembali dan

Sistematika Penulisan Rencana Stratejik (Renstra) Kecamatan Batununggal Kota Bandung disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Pada halaman ini merupakan tampilan halaman cetak pendaftaran, pada halaman ini orang tua dapat melihat mencetak pendaftaran peserta untuk melakukan daftar ulang