• Tidak ada hasil yang ditemukan

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI

DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP

MIRA HAWANIAR 3609100043

(2)

Latar Belakang

Memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak dan

beragam

Selama ini pengembangan pariwisata terkendala kondisi

sosial budaya masyarakat

Oleh Disparbud Jawa Timur dilirik untuk dikembangkan

menjadi desa wisata

Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi

dan fasilitas pendukung yang

disajikan dalam suatu struktur

kehidupan masyarakat yang menyatu dengan

tata cara dan tradisi yang berlaku. (Nuryanti,.

1993).

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA

(3)

Rumusan Masalah :

Untuk meningkatkan pemanfaatan potensi pariwisata yang ada, Desa Slopeng mulai dilirik untuk dikembangkan menjadi desa wisata oleh Disbudpar Provinsi Jawa Timur.

Desa wisata merupakan salah satu pariwisata yang dikembangkan dengan memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki desa itu sendiri..

Potensi pariwisata yang ada Desa Slopeng ini kurang dimanfaatkan secara optimal bahkan ada beberapa yang sudah sangat jarang dilakukan. Selain itu pengembangan pariwisata di desa Slopeng ini terkendala kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang kurang bisa menerima kebudayaan atau tata cara kehidupan yang berbeda dengan kebudayaan mereka. Maka pertanyaan penelitian dari penelitian ini adalah :

Faktor-faktor apa saja yang menjadi faktor pengembangan kawasan desa wisata di Desa Slopeng?

Tujuan :

Menyusun kriteria pengembangan kawasan desa wisata di Desa Slopeng, Kabupaten Sumenep

Sasaran :

1. Identifikasi karakteristik desa wisata di Desa Slopeng

2. Menentukan faktor-faktor

pengembangan desa wisata di Desa Slopeng.

3. Menyusun kriteria pengembangan

Desa Slopeng sebagai desa wisata.

(4)

Ruang lingkup wilayah

(5)

Indikator & Variabel Penelitian

Indikator Variabel Definisi Operasional

Budaya khas setempat Jenis atraksi seni khas setempat Karakteristik dan potensi seni khas di kawasan penelitian seperti tari-tarian, pertunjukan musik, dan lain-lain

Jenis tradisi unik dan asli khas setempat Karakteristik dan potensi tradisi khas di kawasan penelitian seperti acara petik laut,ruwatan, dan lain-lain

Lokasi objek wisata yang sudah ada Jarak dengan lokasi objek wisata terdekat yang sudah ada

Jarak dan waktu menuju objek wisata yang sudah ada dalam hal ini yang dimaksud adalah objek wisata Pantai Slopeng

Lingkup daerah pengembangan pariwisata yang sudah ada

Lokasi desa masuk dalam lingkup daerah pengembangan pariwisata atau setidaknya berada dalam koridor dan rute paket perjalanan wisata yang sudah dijual

Kegiatan sehari-hari masyarakat setempat Jenis kegiatan sehari-hari masyarakat setempat yang unik dan berciri khas setempat

Karakteristik dan potensi kegiatan sehari-hari masyarakat baik itu kegiatan ekonomi seperti melaut, bertani, membuat perahu, kegiatan peribadatan seperti pengajian serta kegiatan sosial yang bersifat unik dan khas setempat Sistem adat setempat Sistem adat yang masih berlaku di kehidupan

masyarakat setempat

Sistem adat yang dimaksud adalah sistem yang

masih berlaku dan berpengaruh terhadap

pengembangan desa wisata terkait dengan

masalah kondisi sosial budaya yang kurang

menerima seperti persepsi negatif terhadap

hotel, tempat hiburan malam, dan cara

berpakaian wisatawan yang berkunjung.

(6)

Partisipasi Masyarakat lokal Partisipasi masyarakat setempat Tingkat peran serta masyarakat setempat dalam pengembangan desanya sebagai desa wisata

Partisipasi kelompok pariwisata setempat Tingkat peran serta kelompok pariwisata setempat dalam mendukung pengembangan desa setempat sebagai desa wisata

sarana dan prasarana dasar Ketersediaan sarana dan prasarana dasar yang mendukung pengembangan desa wisata

Ketersediaan dan kemampuan pelayanan sarana dan prasarana dasar antara lain pelayanan listrik, air bersih, fasilitas peribadatan dan fasilitas keehatan serta sarana transportasi terkait pengembangan desa sebagai desa wisata.

Ketersediaan fasilitas pendukung desa wisata

Ketersediaan fasilitas penginapan dari masyarakat setempat dan berciri khas desa setempat

Jumlah dan sebaran potensi fasilitas penginapan yang dapat disediakan masyarakat setempat dan berciri khas desa setempat

Ketersediaan toko souvenir dari masyarakat setempat dan berciri khas desa setempat

Jumlah dan sebaran potensi toko souvenir yang dapat disediakan masyarakat setempat dan berciri khas desa setempat

Ketersediaan fasilitas rumah makan dari masyarakat setempat dan berciri khas desa setempat

Jumlah dan sebaran potensi fasilitas rumah makan yang dapat disediakan masyarakat setempat dan berciri khas desa setempat Kelembagaan Ketersediaan pengelola desa wisata Ketersediaan pengelola dan SDM yang

berpotensi untuk dijadikan pengelola desa

wisata

(7)

Responden Delphi

No Pihak Kepakaran

1

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Sumenep Bidang Fisik

Bappeda sebagai pembuat kebijakan pembangunan wilayah.

Bappeda mampu memberikan pertimbangan dalam penentuan faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam pengembangan kawasan desa wisata di Kabupaten Sumenep.

3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mampu memberikan pertimbangan dalam menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap pengembangan kawasan desa wisata di Kabupaten Sumenep.

4 Akademisi atau pakar terkait bidang pariwisata

akademisi berperan dalam memberikan pertimbangan di dalam penentuan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap pengembangan kawasan desa wisata di Kabupaten Sumenep.

5 Tokoh masyarakat di kawasan

Tokoh masyarakat di kawasan ini terkait pemahamannya yang

lebih mengenai kawasan untuk pengembangan desa wisata

tersebut sehingga diharapkan hasil penelitian dapat memberikan

dampak yang optimal bagi kawasan tesebut.

(8)

Desain Penelitian

No. Sasaran

Variabel

Teknik Pengambilan Data

Teknik Analisa Output 1 Identifikasi

karakteristik desa wisata di Desa Slopeng

• Jenis atraksi seni khas setempat

• Jenis tradisi unik khas setempat

• Jenis kegiatan sehari-hari

masyarakat

setempat yang unik dan berciri khas setempat

• Sistem adat yang masih berlaku di kehidupan

masyarakat setempat

• Studi literatur

• Fakta empiris

Deskriptif Theoritical

Identifikasi

karakteristik Desa Slopeng sebagai desa wisata

2 Menganalisa faktor pengembangan kawasan desa wisata di Desa Slopeng

• Semua variabel penelitian

• Wawancara

• Penyebaran kuisioner

Deskriptif Theoritical, Analisa Delphi

Faktor

pengembangan kawasan desa wisata di Desa Slopeng

3. Menentukan kriteria pengembangan kawasan desa wisata

• Input sasaran ini adalah output sasaran 2

Studi literatur Deskriptif Theoritical

Kriteria

pengembangan Desa Slopeng

sebagai desa wisata

(9)

Gambaran Umum Desa Slopeng memiliki 3 dusun antara lain Dusun Tajinan, Dusun Teggina dan Dusun Tanonggul. Luas wilayah Desa Slopeng adalah 2,45 Km

2

. Sebagai pemenuhan fasilitas kesehatan penduduk Desa Slopeng terdapat 1 buah Poliklinik desa (Polindes).

Selain itu karena seluruh penduduk Desa Slopeng ini beragama islam maka terdapat 4 buah masjid dan 10 musholla untuk memenuhi kebutuhan fasilitas peribadatan. Selain sarana dan prasarana yang telah disebutkan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan listrik sebanyak 560 rumah tangga di Desa Slopeng menggunakan jaringan listrik yang bersumber dari PLN dan untuk kebutuhan air bersih sebanyak 621 rumah tangga menggunakan sumber air dari sumur sementara sisanya dari mata air lain.

dan untuk kondisi jalan sudah cukup baik akan tetapi butuh perbaikan di beberapa titik serta angkutan umum yang tersedia hanya melayani 1 trayek dengan jumlah dan kualitas yang kurang memadai.

Tahun Jumlah Penduduk

Jumlah Rumah Tangga

Kepadatan Penduduk

2011 1959 637 800

2012 1973 640 805

Tahun Tanah Sawah Tanah Kering 2011 21.28 Ha 223.91 Ha

2012 21.28 Ha 223.91 Ha

(10)
(11)

Potensi Wisata Desa Slopeng

(12)

Analisa

(13)

1. Identifikasi Karakteristik Desa Wisata di Desa Slopeng

Karakteristik desa wisata adalah ciri-ciri khusus suatu wilayah pedesaan yang berupa keaslian baik dari segi sosial budaya, adat–istiadat, keseharian, arsitektur tradisional, dan struktur tata ruang desa.

Untuk mengidentifikasi karakteristik desa wisata di Desa Slopeng ini dianalisis menggunakan analisa deskriptif dengan menghubungkan teori yang ada dengan kondisi eksisting kawasan Desa Slopeng.

Adapun variabel yang digunakan dalam tahapan identifikasi ini adalah:

Dari hasil analisa deskriptif yang dilakukan diketahui bahwa Desa Slopeng sebagai desa wisata memiliki karakteristik desa sebagai berikut :

Karakteristik Fisik

Desa Slopeng sebagai desa wisata memiliki karakteristik fisik sebagai desa pesisir serta terdapat pola permukiman yang mengelompok untuk tiap keluarga.

Karakteristik Non Fisik

Untuk karakteristik non fisik, Desa Slopeng sebagai desa wisata memiliki karakteristik masih tercipta nuansa kebersamaan antar masyarakat khususnya pada keluarga dengan gaya hidup yang masih mencerminkan gaya hidup masyarakat desa pesisir yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Madura dan nilai-nilai islami.

INDIKATOR VARIABEL

1. Budaya khas setempat 1. Jenis atraksi seni khas setempat 2. Jenis tradisi unik khas setempat 1. Kegiatan sehari-hari masyarakat

setempat yang unik dan bersifat pedesaan

1. Jenis kegiatan sehari-hari masyarakat setempat yang unik dan berciri khas setempat

1. Sistem Adat setempat 1. Sistem adat yang masih berlaku di

kehidupan masyarakat setempat

(14)

2. Analisa Faktor Pengembangan Desa Wisata di Desa Slopeng

Pada analisis penentuan faktor pengembangan desa wisata di Desa Slopeng ini menggunakan analisa deskriptif yang kemudian hasil dari analisa deskriptif tersebut diperkuat lagi dengan analisa Delphi. Untuk menentukan faktor pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata ini menggunakan semua variabel untuk penelitian ini.

Dari hasil analisa deskriptif diketahui faktor yang dapat disampaikan pada responden dan dilakukan analisa Delphi , antara lain adalah :

• Pemanfaatan Pantai Slopeng sebagai sajian dalam desa wisata

• Pemanfaatan lingkup pengembangan pariwisata yang sudah ada di sekitar Desa Slopeng

• Pementasan atraksi seni khas setempat secara rutin

• Pemanfaatan upacara rokat tase’ sebagai salah satu sajian desa wisata

(15)

• Pemanfaatan seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif dalam kegiatan sehari-hari masyarakat

• Pemanfaatan sistem adat setempat menjadi kultur kawasan desa wisata

• Peningkatan partisipasi masyarakat setempat sejak perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• pemanfaatan kelompok masyarakat setempat sebagai fasilitator pada pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar terkait pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• Pemanfaatan tempat tinggal masyarakat yang berpola taneyan lanjheng sebagai fasilitas penginapan bagi wisatawan

• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas pendukung pariwisata yang berciri khas dan dari masyarakat Desa Slopeng.

• Pembentukan pengelola Desa Slopeng sebagai desa wisata

(16)

Hasil Wawancara Penentuan Faktor

FAKTOR 1 2 3 4 5 6

Pemanfaatan Pantai Slopeng sebagai sajian dalam desa wisata V V V V V V Pemanfaatan lingkup pengembangan pariwisata yang sudah ada di

sekitar Desa Slopeng V V V V V V

Pementasan atraksi seni khas setempat secara rutin V V V V V V

Pemanfaatan upacara rokat tase’ sebagai salah satu sajian desa

wisata V V V V V V

Pemanfaatan seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif dalam kegiatan sehari-hari masyarakat

V V V V V V

Pemanfaatan sistem adat setempat menjadi kultur kawasan desa

wisata V V V V V V

Peningkatan partisipasi masyarakat setempat sejak perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan Desa Slopeng sebagai desa wisata

V V V V V V

pemanfaatan kelompok masyarakat setempat sebagai fasilitator

pada pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata V V V V V V

Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar terkait

pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata V V V V V V

Pemanfaatan tempat tinggal masyarakat yang berpola taneyan

lanjheng sebagai fasilitas penginapan bagi wisatawan V V V V V V

Pembentukan pengelola Desa Slopeng sebagai desa wisata V V V V V V

Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas pendukung pariwisata di Desa Slopeng dari masyarakat setempat dan berciri khas Desa Slopeng

V V V V V V

(17)

Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan faktor pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata adalah sebagai berikut :

• Pemanfaatan Pantai Slopeng sebagai sajian dalam desa wisata

• Pemanfaatan lingkup pengembangan pariwisata yang sudah ada di sekitar Desa Slopeng

• Pementasan atraksi seni khas setempat secara rutin

• Pemanfaatan upacara rokat tase’ sebagai salah satu sajian desa wisata

• Pemanfaatan seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif dalam kegiatan sehari-hari masyarakat

• Pemanfaatan sistem adat setempat menjadi kultur kawasan desa wisata

• Peningkatan partisipasi masyarakat setempat sejak perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• pemanfaatan kelompok masyarakat setempat sebagai fasilitator pada pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar terkait pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• Pemanfaatan tempat tinggal masyarakat yang berpola taneyan lanjheng sebagai fasilitas penginapan bagi wisatawan

• Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas pendukung pariwisata yang berciri khas dan dari masyarakat Desa Slopeng.

• Pembentukan pengelola Desa Slopeng sebagai desa wisata

(18)

3. Menyusun Kriteria Pengembangan pada

Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata

Perumusan kriteria pengembangan Desa Slopeng

sebagai desa wisata didasarkan pada pembandingan

antara faktor pengembangan hasil analisa dan kondisi

eksisting di wilayah penelitian serta menjadikan kriteria

pengembangan desa wisata di daerah lain sebagai bahan

masukan. Selain itu perumusan kriteria ini didasarkan

pada kebijakan terkait pengembangan Desa Slopeng

sebagai desa wisata. Dari hasil analisa deskriptif yang

telah dilakukan berdasarkan faktor pengembangan

selanjutnya kriteria pengembangan Desa Slopeng sebagai

desa wisata

(19)

Dari hasil analisa yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kriteria pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata adalah :

• Tersedia atraksi wisata yang menghubungkan pengembangan desa wisata dengan objek wisata Pantai Slopeng

• Lokasi desa wisata di Desa Slopeng harus masuk dalam rute perjalanan wisata Kabupaten Sumeep sebagai salah satu tujuan utama

• Memiliki jadwal penampilan atraksi seni khas Desa Slopeng secara rutin.

• Memiliki jadwal tetap pelaksanaan upacara Rokat tase’ sebagai sajian desa wisata yang rutin dilakukan setahun sekali

• Tersedia fasilitas penginapan dari masyarakat setempat yang masih

berpola tanean lanjheng sebagi ciri khas Desa Slopeng

(20)

• Tersedia atraksi yang mengajak wisatawan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari masyarakat setempat seperti melaut, mengolah hasil laut, dan lainnya

• Sistem adat setempat menjadi landasan dan ketentuan tidak tertulis untuk setiap kegiatan terkait pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• Masyarakat setempat memiliki peranan aktif dalam tiap tahapan pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata dan memperoleh pembagian pendapatan yang pantas dari kegiatan desa wisata

• Kelompok masyarakat setempat yang ada antara lain Pokdarwis, kelompok rukun perawas dan karang taruna harus berperan aktif sebagai fasilitator antara pemerintah dan masyarakat setempat

• Fasilitas pendukung yang dibangun harus sesuai tradisi setempat, dan masyarakat setempat terlibat dalam proses perencanaan hingga pengawasan

• Tersedia peningkatan sarana dan prasarana dasar yang memadai bagi masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung di Desa Slopeng terkait pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• Harus ada pembentukan tenaga pengelola kawasan desa wisata dari

masyarakat setempat

(21)

Kesimpulan & Saran

Saran :

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah :

• Hasil penelitian ini yaitu, faktor pengembangan dan kriteria pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata dapat menjadi rujukan bagi instansi, baik pemerintah dalam mengembangkan Desa Slopeng sebagai desa wisata

• Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya sudah mulai menyusun konsep pengembangan Desa Slopeng sebagai desa wisata

Kesimpulan :

Dari hasil analisa diketahui bahwa Desa Slopeng memiliki karakteristik fisik

sebagai desa pesisir dan terdapat pola permukiman yang mengelompok untuk

tiap keluarga serta karakteristik non fisik masih tercipta nuansa kebersamaan

antar masyarakat khususnya pada keluarga dengan gaya hidup yang masih

mencerminkan gaya hidup masyarakat desa pesisir yang masih menjunjung tinggi

nilai-nilai budaya Madura dan nilai-nilai islami. Dengan 12 faktor pengembangan

Desa Slopeng sebagai desa wisata dan 12 kriteria pengembangan desa Slopeng

sebagai desa wisata.

(22)

Terima Kasih...

Referensi

Dokumen terkait

therein. Familiarize character karimah in social interaction. Multiplication and hone your values, interests and talents of students.. Familiarize speak Arabic and English

Dalam hubungan ini, Kepala BPPT-PMD Kota Bitung, menegaskan bahwa pendelegasian kewenangan kepada bawahan telah dilakukan dan hal itu sesuai dengan SOP Badan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh be- berapa simpulan sebagai berikut: (1) penerapan model self-directed

Menggunakan teknik eksplorasi literatur dengan data yang diperoleh dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan teori kewirausahaan sosial, Hasil penelitian menunjukkan

Selain dari yang diinformasikan di atas, tidak terdapat kejadian penting lainnya yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas

Data primer calon lokasi pembangunan PLTMH yang meliputi beda ketinggian ( head ) dan debit aliran air. Data primer diambil secara langsung pada saat melakukan

Pada prinsipnya pengetahuan yang harus diketahui oleh warga negara berkaitan dengan hak dan kewajiban/peran sebagai warga negara dan pengetahuan yang mendasar

pengembangan kota yang berkelanjutan, salah satunya adalah konsep Smart City.. yang selaras