• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse

Rahmi Yuniarti (1), Anindita Dyah Ayu Prameswari (2)

(1), (2)

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

(1)rahmiyuniarti3@gmail.com, (2)titaaninditatita@gmail.com

ABSTRAK

Kangean Energy Indonesia Ltd adalah sebuah industri yang bergerak di bidang eksplorasi serta pengolahan minyak dan gas bumi. Banyaknya kegiatan yang memiliki risiko dan berpotensi bahaya , mendorong Kangean Energy Indonesia untuk memiliki standard prosedur keselamatan kerja yang baik. Salah satu program yang diterapkan Kangean Energy Indonesia dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja yaitu program STOP (Safety Training Observation Program).Meski demikian, potensi bahaya masih terjadi sehingga perlu adanya proses identifikasi risiko, penilaian risiko dan pengendalian risiko. Salah satu upaya pengendalian risiko yang dapat dilakukan ialah dengan menggunakan Job Safety Analysis (JSA). JSA adalah suatu proses identifikasi bahaya dan resiko yang didasarkan pada tiap- tiap tahap dalam suatu proses pekerjaan.

Dengan dilakukannya JSA, diharapkan pekerja mampu mengetahui risiko apa saja yang memungkinkan terjadi dan upaya pengendalian apa yang dapat dilakukan dalam mengurangi dampak dari risiko tersebut sehingga tingkat kecelakaan dapat berkurang dan pekerjaan menjadi lebih aman.

Kata kunci— Job Safety Analysis, Kecelakaan Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Risiko, Risk Assessment, Risk Matrix

I. PENDAHULUAN

Setiap kegiatan hendaknya memiliki risiko. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya kehilangan atau kerugian (loss) maupun injury atau dapat dikatakan risiko ialah kemungkinan timbulnya hal – hal yang membahayakan. Sumber risiko dapat dibedakan menjadi risiko eksternal dan risiko internal. Risiko eksternal merupakan risiko yang berasal dari luar, seperti peraturan pemerintah, kompetitor, tren demografik, serta peristiwa alam.

Sedangkan risiko internal merupakan risiko yang bersumber dari dalam seperti peralatan yang sudah tua, risiko yang muncul akibat mempekerjakan pegawai yang tidak berkompeten, dan risiko yang muncul akibat kebijakan organisasi.

Sebagai salah satu perusahaan pengeksplor dan pengolah minyak dan gas bumi di Indonesia, Kangean Energy Indonesia Ltd memiliki berbagai macam risiko yang muncul dalam setiap kegiatan operasi perusahaan. Risiko yang terjadi akan mengganggu jalannya perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan bersama. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk mengolah risiko sehingga dampak negatif dari risiko tersebut dapat berkurang serta diharapkan dapat meningkatkan peluang bagi perusahaan.

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengidentifikasian risiko yang mungkin muncul kemudian menilai risiko dan memberikan upaya pengendalian untuk mengetahui peniliaian dari estimasi penurunan risiko yang ada dalam sebuah pekerjaan yang terdapat dalam department Warehouse / Supply Chain Management yang ada di Kangean Energy Indonesisa, Ltd.. Penilaian risiko akan dilakukan menggunakan metode likelihood-impact matrix.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui tingkat risiko dari pekerjaan – pekerjaan yang ada pada Departemen Warehouse sehingga dapat mengklasifikasikan pekerjaan berdasarkan beban risiko yaitu risiko rendah, risiko sedang, risiko tinggi dan ekstrim.

Berdasarkan hasil dari klarifikasi tingkatan risiko, dapat dilihat permasalahan mana yang dapat menjadi prioritas dan perhatian yang lebih agar dapat segera ditangani dan kemudian akan

(2)

diberikan saran sebagai upaya perbaikan sehingga dapat mengurangi tingkat risiko yang mungkin terjadi sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien.

II. METODE PENELITIAN

Berikut merupakan metode – metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian antara lain:

a. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) b. Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengumpulkan data dari narasumber sebagai dasar dari analisa – analisa yang akan dilakukan. Obesevasi yang dilakukan pada kegiatan praktek kerja ini adalah mengamati beberapa kegiatan yang dilakukan pada departemen warehouse. Data pengamatan didapatkan data mengenai urutan pekerjaan yang dilakukan dalam melakukan aktivitas.

c. Wawancara

Wawancara atau yang biasa disebut interview adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan infoemasi lebih yang biasanya tidak tercatat.

Adapaun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, baik berupa kualitatif maupun kuantitatif. Berikut ini sumber data tersebut yaitu:

a. Data Primer

Data primer diperoleh dari pengambilan data lapangan mengenai urutan kegiatan dan potensi bahaya yang didapat saat melakukan pekerjaan tertentu

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh berupa data historis mengenai kecelakaan kerja serta hasil dari job safety analysis yang telah dimiliki perusahaan.

A. Penilaian Risiko

Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan besarnya suatu risiko yang merupakan kombinasi antara kemungkinan terjadinya (kemungkinan atau likelihood) dan keparahan bila risiko tersebut terjadi (keparahan atau severity) (Ramli, 2011).

Sumber: AS/NZ 4360:1999

Menilai risiko (risk assessment) yang timbul dilakukan dengan mendefinisikan kriteria likelihood dan consequences (severity). Kriteria likelihood yang digunakan adalah frekuensi dimana dalam perhitunganya secara kuantitatif berdasarkan data atau record perusahaan selama kurun waktu tertentu. Kriteria consequences (severity) yang digunakan adalah akibat apa yang akan diterima pekerja yang didefinisikan secara kualitatif dan mempertimbangkan hari kerja yang hilang. Kemudian melakukan perhitungan likelihood dan consequence menggunakan risk matrix untuk mengetahui prioritas hazard yang harus diberi prioritas untuk diperbaiki.

Tabel 1 Kriteria Likelihood Likelihood

Level Criteria Description

Kualitatif Kuantitatif

1 Jarang terjadi Dapat dipikirkan tetapi tidak hanya saat keadaan yang ekstrim

Kurang dari 1 kali per 10 tahun

2 Kemungkinan kecil

Belum terjadi tetapi bisa muncul / terjadi pada suatu waktu

Terjadi 1 kali per 10 tahun 3 Mungkin Seharusnya terjadi dan mungkin telah terjadi /

muncul disini atau di tempat lain

1 kali per 5 tahun sampai 1 kali per tahun

4 Kemungkinan besar

Dapat terjadi dengan mudah, mungkin muncul dalam keadaan yang paling banyak terjadi

Lebih dari 1 kali per tahun hingga 1 kali perbulan 5 Hampir pasti Sering terjadi, diharapkan muncul dalam

keadaan yang paling banyak terjadi

Lebih dari 1 kali perbulan Sumber : UNSW Health and Safety (2008)

Risk = Likelihood x Severity

(3)

Tabel 2 Kriteria Consequences / Severity Consequences / Severity

Level Uraian Keparahan Cidera Hari Kerja

1 Tidak

signifikan

Kejadian tidak menimbulkan kerugian atau cedera pada manusia

Tidak menyebabkan kehilangan hari kerja 2 Kecil Menimbulkan cedera ringan , kerugian kecil dan tidak

menimbulkan dampak serius terhadap kelangsungan bisnis

Masih dapat bekerja pada hari / shift yang sama

3 Sedang Cedera berat dan dirawat dirumah sakit, tidak menimbulkan cacat tetap, kerugian finansial sedang

Kehilangan hari kerja dibawah 3 hari

4 Berat Menimnbulkan cidera parah dan cacat tetap dan kerugian finansial besar, serta menimbulkan dampak serius terhadap kelangsungan usaha

Kehilangan hari kerja 3 hari atau lebih

5 Bencana Mengakibatkan korban meninggal dan kerugian parah , bahkan dapat menghentikan kegiatan usaha selamanya

Kehilangan hari kerja selamanya

Sumber: UNSW Health and Safety (2008)

Gambar 1Risk Matrix

Sumber: UNSW Health and Safety, 2008 Tabel 3 Keterangan Tingkat Risiko

Tingkat Risiko Keterangan

Ekstrim Kegiatan tidak boleh dilaksanakan atau dilanjutkan sampai risiko telah direduksi. Jika tidak memungkinkan untuk mereduksi risiko denfan sumberdaya yang terbatas, maka pekerjaan tidak dapat dilakukan

Risiko Tinggi Kegiatan tidak boleh dilaksanakan sampai risiko telah direduksi. Perlu

dipertimbangkan sumberdaya yang akan dialokasikan untuk mereduksi risiko. Apabila risiko terdapat dalam pelaksanaan pekerjaan yang masih berlangsung, maka tindakan harus segera dilakukan

Risiko Sedang Perlu tindakan untuk mengurangi risiko, tetapi biaya pencegahan yang diperlukan harus diperhitungkan dengan teliti dan dibatasi. Peengukuran pengurangan risiko harus diterapkan dalam jangka waktu yang ditentukan

Risiko Rendah Risiko dapat diterima. Pengendalian tambahan tidak diperlukan. Pemantauan diperlukan untuk memastikan bahwa pengendalian telah dipelihara dan diterapkan dengan baik dan benar

Sumber: UNSW Health and Safety (2008) B. Job Safety Analysis (JSA)

Job Safety Analysis, adalah suatu proses identifikasi bahaya dan resiko yang didasarkan pada tiap- tiap tahap dalam suatu proses pekerjaan.

1. Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan setiap langkah dari pekerjaan yang berpotensi untuk menyebabkan bahaya serius, sebelum terjadi kecelakaan .

2. Menentukan bagaimana untuk mengontrol bahaya atau mengurangi tingkat cedera 3. Membuat perkakas tertulis yang dapat digunakan untuk melatih staf lainnya.

Metode yang digunakan dalam teknik Job Safety Analysis (JSA) meliputi : a. Metode observasi (pengamatan)

(4)

b. Metode diskusi (konsultasi)

c. Metode review / meninjau kembali prosedur kerja yang sudah ada JSA digunakan untuk meninjau metode kerja dan menemukan bahaya yang :

- Mungkin diabaikan dalam layout pabrik atau bangunan dan dalam desain permesinan, peralatan, perkakas, stasiun kerja dan proses.

- Memberikan perubahan dalam prosedur kerja atau personel.

- Mungkin dikembangkan setelah produksi dimulai.

Pelaksanaan JSA terdiri dari langkah- langkah utama sebagai berikut:

1. Memilih pekerjaan yang akan dianalisa

2. Membagi pekerjaan, yaitu menguraikan urutan prosedur kerja

3. Mengidentifikasi berbagai bahaya yang ada di tiap- tiap langkah pekerjaan, serta mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang berpotensi untuk terjadinya kecelakaan

4. Memberikan rekomendasi pengendalian untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan yang telah diidentifikasi pada masing- masing langkah, atau mengembangkan solusi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dimulai dengan melakukan breakdown pekerjaan – pekerjaan menjadi urutan pekerjaan, kemudian menganalisa risiko apasaja yang mungkin muncul ketika melakukan kegiatan tersebut. Setalah mengetahui risiko – risiko apasaja yang mungkin muncul, melakukan analisa terhadap dampak yang dapat terjadi (consequence).

Setelah mengetahui kegiatan – kegiatan beserta risiko yang mengikutinya, selanjutnya menghitung nilai risiko dari kegiatan – kegiatan tersebut menggunakan likelihood-consequence matrix dan kemudian menghitung nilai risiko dari estimasi penurunan risiko yang ada dari hasil pemberian upaya perbaikan untuk mengurangi risiko yang terjadi

A. Pengumpulan Data

Berikut merupakan hasil dari pengumpulan data yang dilakukan baik data hasil pengamatan (observasi) maupun data yang didapatkan dari wawancara kepada karyawan Kangean Energy Indonesia Ltd. Data yang didapatkan berupa serangkaian proses pekerjaan yang kemudian akan dibagi menjadi urutan – urutan pekerjaan yang runtut (sub task) dan mengidentifikasi risiko – risiko yang mungkin muncul dalam melakukan setiap tahapan pekerjaan

Gambar 2 Hasil Identifikasi Risiko pada Proses Meletakan / Mengambil Benda Menggunakan Tangga dan Membongkar Cargo dari Kapal

(5)

Gambar 3 Hasil Identifikasi Risiko pada Proses Memindahkan Barang menggunakan Crane

Gambar 4 Hasil Identifikasi Risiko pada Proses Memindahkan Barang menggunakan Forklift

Gambar 4 Hasil Identifikasi Risiko pada Proses Memindahkan drum berisi Chemical menggunakan Forklift

B. Penilaian Risiko

Penilaian risiko dilakukan untuk melihat tingkatan risiko yang dihasilkan dari setiap urutan pekerjaan (sub task). Untuk mengetahui kategori risiko, diperlukan identifikasi besarnya nilai likelihood dan nilai consequence yang mungkin terjadi. Nilai likelihood dilihat berdasarkan kemungkinan seberapa sering peristiwa tersebut terjadi, sedangkan nilai consequence didapatkan berdasarkan tingkat keparahan yang timbul akibat melakukan pekerjaan tersebut.

(6)

Gambar 5 Hasil Penilaian Risiko pada Proses Meletakan / Mengambil Benda Menggunakan Tangga dan Membongkar Cargo dari Kapal

Gambar 6 Hasil Penilaian Risiko pada Proses Memindahkan Barang menggunakan Crane

Gambar 7 Hasil Penilaian Risiko pada Proses Memindahkan Barang menggunakan Forklift

(7)

Gambar 8 Hasil Penilaian Risiko pada Proses Memindahkan Drum berisi Chemical menggunakan Forklift

C. Analisa dan Pembahasan

Berdasarkan hasil dari pengamatan secara langsung, wawancara kepada karyawan departemen Warehouse Kangean Energy Indonesia Ltd. serta referensi Job Safety Analysis yang telah dibuat oleh Kangean Energy Indonesia didapatkan upaya – upaya pengendalian yang dapat diterapkan dalam setiap pekerjaan guna mengurangi tingkat risiko yang ada, seperti yang dimuat pada Tabel 4.

Tabel 4 Upaya Pengendalian Risiko

Pekerjaan Upaya Pengendalian Risiko

Meletakan / mengambil benda menggunakan tangga

Memastikan untuk membuka kunci roda pada tangga sebelum memindahkan tangga Mendorong dan memindahkan tangga menggunakan tangan

Menggunakan APD yang sesuai (safety shoes, sarung tangan, pelindung kepala) Menempatkan tangga sedekat mungkin dengan rack yang dituju

Mengunci roda pada tangga sebelum menaiki tangga

Memasang kedua siku tegak lurus pada tangga sebelum menaiki tangga Mengikat tangga pada tiang rack

Memegang handrail tangga menggunakan kedua tangan

Menaiki dan menuruni tangga dengan posisi badan menghadap kearah tangga Menaiki anak tangga satu persatu dan berhati – hati

Mengaitkan safety body harness spada tiang rack

Tidak berdiri pada anak tangga paling atas agar tangga tetap seimbang Tidak membawa benda yang terlalu berat dan bervolume besar Loading /

unloading cargo dari kapal

Menggunakan APD yang sesuai (safety shoes, pelindung kepala, sarung tangan) Melakukan pengecekan heavy equipment dan lifting tool menggunakan kedua tangan

Memperhatikan langkah kaki dan tanah pijakan Tidak berjalan terburu – buru agar tidak tergelincir

Memastikan hook dalam kondisi diam / stabil ketika memasang master ring

Menggunakan safety body harness ketika melakukan pemasangan shackle diatas ketinggian cargo

Menggunakan tangga ketika menaiki bagian atas cargo

Memastikan 4 legs telah terpasang pada cargo dengan baik sebelum melakukan kegiatan pengangkatan dan pemindahan cargo

Memastikan shackle pada cargo telah terpasang dengan baik Memastikan lasing pada cargo telah terlepas

Memastikan area kerja bebas dari lalu lintas orang Tidak berdiri dbawah lintasan cargo

Operator crane memperhatikan kecepatan ayunan crane dengan baik Memastikan kecepatan angin aman untuk dilakukan pengangkatan cargo

Memastikan posisi trailer, crane, dan kapal sesuai dengan jangkauan boom crane Memastikan beban yang diangkat sesuai dengan kapasitas crane

(8)

Tabel 4 Upaya Pengendalian Risiko (lanjutan)

Pekerjaan Upaya Pengendalian Risiko

Memindahkan barang

menggunakan crane

Memastikan semua komponen dalam inspection checklist telah diperiksa dengan seksama Menggunakan penyangga tubuh saat melakukan pengecekan crane bagian atas

Menggunakan APD yang sesuai (safety shoes, pelindung kepala, sarung tangan) Memastikan crane pada posisi netral sebelum menyalakan mesin crane

Memastikan tidak ada lalu lintas orang di area kerja

Memastikan bahwa crane hanya dioperasikan oleh operator yang telah memiliki Surat Ijin Operasi (SIO)

Melalukan Survey jalan terlebih dahulu sehingga memahami area kerja Berjalan dengan keepatan rendah

Memindahkan crane yang akan digunakan dengan posisi boom serendah mungkin dan hook crane dinaikkan semaksimal mungkin

Memastikan jarak antara crane dengan obyek lain aman untuk memijakkan outrigger Operator memperhatikan instruksi dari signalman

Memasang rem terlebih dahulu sebelum memijakan outrigger ke tanah

Memperhatikan panjang boom crane yang dikeluarkan dan memperhatikan area kerja (radius panjang boom crane) aman dari rintangan seperti pepohonan, tiang dan kabel listrik Menurunkan hook secara perlahan

Rigger menggunakan APD yang sesuai (safety shoes, pelindung kepala, sarung tangan) Memastikan hook telah berhenti dan stabil saat melakukan pemasangan sling

Memperhatikan ayunan boom crane

Memastikan kecepatan angin aman untuk dilakukan pemindahan benda Mengurangi pergerakan naik / turun boom crane

Memastikan benda sudah terkait pada hook secara benar

Memastikan bahwa beban yang diangkat sesuai dengan kapasitas crane Memastikan bahwa beban yang diangkat sesuai dengan panjang boom crane Tidak boleh berdiri dibawah benda yang sedang diangkat oleh crane Memindahkan

barang menggunakan forklift

Memastikan forklift hanyadioperasikan oleh operator yang telah memiliki Surat Ijin Operasi (SIO)

Operator menggunakan APD yang sesuai (safety shoes, pelindung kepala) Memastikan forklift pada posisi netral sebelum menyalakan mesin forklift Memastikan tidak ada lalu lintas orang disekitar jalur forklift

Memastikan bahwa forklift bekerja pada area kerja yang sesuai dengan kemampuan forklift (jalanan rata, tidak berliku – liku)

Memastikan posisi forklift berhadapan tepat dengan lokasi benda yang akan dipindahkan Memastikan ketinggian fork forklift sesuai dengan pallet

Memasukkan fork forklift secara perlahan

Memastikan beban yang diangkat sesuai dengan kapasitas forklift Mengatur ketinggian fork forklift sesuai dengan beban yang diangkut

Memastikan ketinggian fork forklift tidak menghalangi pandangan operator ketika memindahkan obyek

Memperhatikan tingkat kemiringan fork forklift Mengendarai forklift dengan kecepatan rendah Memastikan operator memahami lokasi kerja

Memastikan benda yang akan diangkat terikat dengan baik pada pallet Meletakkan benda secara perlahan

Memindahkan drum berisi chemical menggunakan forklift

Memastikan forklift hanya dioperasikan oleh operator yang telah memiliki Surat Ijin Operasi (SIO)

Operator menggunakan APD yang sesuai (safety shoes, pelindung kepala, pelindung wajah, pelindung mata, sarung tangan)

Memastikan forklift pada posisi netral sebelum menyalakan mesin forklift Memastikan tidak ada lalu lintas orang disekitar jalur forklift

Memastikan bahwa forklift bekerja pada area kerja yang sesuai dengan kemampuan forklift (jalanan rata, tidak berliku – liku)

Memastikan posisi forklift berhadapan tepat dengan lokasi benda yang akan dipindahkan Memastikan posisi peletakan benda mempunyai cukup ruang untuk meletakkan pallet Memastikan keadaan drum chemical setimbang dan terikat dengan pallet

Memastikan ketinggian fork forklift sesuai dengan pallet Memasukkan fork forklift secara perlahan

(9)

Tabel 4 Upaya Pengendalian Risiko (lanjutan)

Pekerjaan Upaya Pengendalian Risiko

Memindahkan drum berisi chemical menggunakan forklift

Memastikan beban yang diangkat sesuai dengan kapasitas forklift Mengatur ketinggian fork forklift sesuai dengan beban yang diangkut Memperhatikan tingkat kemiringan fork forklift

Memastikan ketinggian fork forklift tidak menghalangi pandangan operator ketika memindahkan obyek

Mengendarai forklift dengan kecepatan rendah Memastikan operator memahami lokasi kerja Meletakkan benda secara perlahan

Memasukkan fork forklift secara perlahan

Memastikan beban yang diangkat sesuai dengan kapasitas forklift

Pemberian upaya – upaya pengendalian ditujukan untuk mengurangi tingkatan dari risiko yang ada sebelumnya. Upaya – upaya tersebut dapat mengurangi nilai dari nilai likelihood maupun dapat juga mengurangi consequence yang mungkin terjadi.

IV. PENUTUP

Penilaian risiko (risk assesment) dilakukan pada setiap sub task dalam melakukan sebuah pekerjaan. Tingkatan risiko didapatkan dari hasil kali antara nilai likelihood dan nilai consequence. Nilai likelihood dilihat berdasarkan kemungkinan seberapa sering peristiwaBerdasarkan perhitungan nilai risiko yang dilakukan pada setiap urutan pekerjaan (sub task), didapatkan hasil :

Tabel 5 Hasil Risk Assesment

Pekerjaan Hasil Risk Assesment

Meletakkan / mengambil benda menggunakan tangga

3 sub task tingkat risiko ekstrim dan 3 sub task tingkat risiko tinggi

Membongkar (unloading)cargo dari kapal

4 sub task memiliki risiko ekstrim dan 3 sub task tingkat risiko tinggi

Memindahkan barang menggunakan Crane

8 sub task tingkat risiko ekstrim, 2 sub task tingkat risiko tinggi, dan 2 sub task tingkat risiko sedang Memindahkan barang menggunakan

forklift

5 sub task tingkat risiko ekstrim dan 1 sub task tingkat risiko tinggi

Memindahkan drum chemical menggunakan forklift

6 sub task tingkat risiko ekstrim dan 1 sub task tingkat risiko tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015, Hal-Hal yang Sering Mengakibatkan Kecelakaan Forklift.

http://www.darmawansaputra.com/ (diakses tanggal 4 Februari 2017).

Draper.R, AS/NZS 4360, Risk Management in Security Risk Analysis, Brisban: ISMCPI

Kangean Energy Indonesia, Ltd. Hazard Identification & Risk Assessment. 2004. Pagerungan: Kangean Energy Indonesia, Ltd.

Ramli, Soehatman, 2011, Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk Management, Jakarta: Dian Rakyat.

UNSW Health and Safety, 2008, Risk Management Program, Canberra: University of New South Wales.

Referensi

Dokumen terkait

Sedang Kegiatan teknis perlindungan flora dilindungi yang telah diimplementasikan PT KAJR diantaranya kegiatan identifikasi dan pemantauan namun sebagian kegiatan pengelolaan

Tunas-tunas yang terbentuk tersebut berwarna hijau dengan pertumbuhan sempurna (Gambar 3), sedangkan pada eksplan kalus embrionik hasil persilangan antara jeruk siem x

Sistem yang ada memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan untuk melakukan manajemen sistem yang dapat dilakukan oleh administrator agar dapat menyesuaikan sistem keamanan

Pelepasan informasi medis dapat dicatatat atau dicopy oleh pasien atau orang tua atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk

Hasil pada mixed ideal blade ditunjukkan bahwa sebaran tekanan total lebih uniform sehingga serapan energi semakin besar yang menyebabkan kinerja yang dihasilkan oleh HAWT

dan kendali mutu ini berjalan secara sistemin oleh kepala sekolah dan staf-staf di bawahnya. Pada dasarnya pengendalian terhadap mutu pendidikan menyangkut unsur input, proses dan

Mesin atau katup ekspansi ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dari cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan memudahkan refrigerant menguap di evaporator

Pengertian budaya organisasi menurut Krech dalam Moeljono ( 2005 : 9), adalah sebagai suatu pola semua susunan, baik material maupun perilaku yang sudah