• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai sebagai hak dan wewenang daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut, kebijakan, prakarsa dan kemampuan sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat telah membuka peluang dan kesempatan luas bagi daerah untuk merekonstruksikan format penyelenggaraan pemerintahan lokal yang sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat, karena Otonomi Daerah harus dibarengi dengan basis kultural masyarakat lokal.

Format baru dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pemerintahan lokal yang merupakan reformasi dari sistem sebelumnya semestinya dibangun diatas tatanan budaya, adat-istiadat dan nilai-nilai lokal yang dapat memberikan ruang publik untuk berpartisipasi dan akses dalam politik lokal yang bertumpu pada semangat egaliterian dalam kehidupan masyarakat madani.

(2)

Dengan pemberdayaan akan dapat membentuk suatu kekuatan yang memungkinkan masyarakat dapat bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri.

Provinsi Sumatera Utara yang kaya akan sumberdaya alamnya, dari tahun ke tahun terus terjadi peningkatan yang signifikan terhadap penduduk miskin, dimana kemiskinan di Sumatera Utara bukan disebabkan oleh kemiskinan alami semata, tetapi lebih disebabkan oleh kemiskinan struktural yang multi dimensional, yakni suatu keadaan dimana kebijakan pembangunan yang tidak memihak pada orang miskin. Menurut Mubyarto (1995) kemiskinan struktural merupakan jenis keadaan kemiskinan diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Adapun penyebab di Kecamatan Stabat antara lain: 1) masalah rendahnya pendidikan, 2) akumulasi modal yang rendah, 3) kurangnya keterampilan masyarakat.

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

(3)

dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penduduk sebagai sumberdaya pembangunan. Sasaran pembangunan yang berorientasi pada wilayah tertinggal adalah peningkatan dan pembangunan infrastruktur pedesaan yang diperlukan pada desa-desa tertinggal untuk memperbaiki dan membangun irigasi, jalan umum dan prasarana air bersih.

(4)

dari program pengembangan kecamatan (PPK) namun perbedaan diantaranya menyangkut masalah sharing dana antar pusat dan daerah, program pengembangan kecamatan (PPK) murni anggaran dari pusat sedangkan progam nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri sharing pusat dan daerah, serta program pengembangan kecamatan (PPK) tidak tampak pemberdayaannya.

Visi progam nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin pedesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumberdaya di luar lingkungannya, serta mengelola sumberdaya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi progam nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan adalah:

1) peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; 2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif;

3) pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal;

4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat;

5) pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

(5)

melembagakan pengelolaan pembangunan, pengembangan kapasitas pemerintahan desa, menyediakan prasarana sosial, melembagakan pengelolaan dana bergulir, mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa dan mengembangkan kerjasama antar pemangku kepentingan. (Depdagri RI, 2008)

Progam nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan No. 25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri).

(6)

ORIENTASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

ALUR TAHAPAN PNPM MANDIRI PEDESAAN

MAD Sosialisasi Musdes Sosialisasi EVALUASI Operasional Pemeliharaan Musdes Serah Terima

Pencairan Dana dan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Kader Pemberdayaan Mayarakat Desa/Kelurahan PenggalianGagasan Musy. Desa Khusus Perempuan Form : Survey disusun

criteria kesejahteraan pemetaan RTM diagram kelembagaan kalender musim peta sosial Supervisi Pelaksanaan,

Kunjungan Antar Desa, Pelatihan Tim Pemeliharaan

Musdes Perencanaan

Penulisan Usulan dg/tanpa desain RAB

Verifikasi Usulan Musdes Pertanggung

jawaban

Suprvisi Pelaksanaan dan Kunjungan Antar Desa

1.Visi Desa. 2.Peta Sosial Desa 3.Usulan Peta (BI M, ADD, PJM, lainnya 4.PJM (RKP Des, RPJM Des

Pencairan Dana dan Pelaksanaan Kegiatan Persiapan

Pelaksanaan (Pendaftaran tenaga, pelatihan TKP, UPK, dan pelaku desa lainnya Musrembang Kab Fonim SKPD Musdes Informasi Hasil MAD MAD Prioritas Usulan -Rangkaian Usulan -Renstra Kecamatan

Desain & RAB Verifikasi Teknis SPP MAD

Penetapan Usulan

Penetapan Pendanaan Usulan Kecamatan

Sumber: Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Pedesaan (2008)

(7)

Gambar di atas menjelaskan bahwa tahapan dalam progam nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan dimulai dari perencanaan kegiatan yang terdiri dari sub kegiatan musyawarah antar desa (MAD) sosialiasasi, musyawarah desa (Musdes) sosialisasi, pelatihan kader pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan, penggalian gagasan, musyawarah desa khusus perempuan, musyawarah perencanaan, penulisan usulan desa, verifikasi usulan, musyawarah antar desa prioritas usulan, musyawarah antar desa penetapan usulan, musyawarah desa informasi hasil musyawarah antar desa, pengesahan dokumen surat perjanjian pemberian bantuan (SPPB). Kemudian pelaksanaan kegiatan meliputi persiapan pelaksanaan, pelaksanaan, musyawarah desa pertanggung jawaban, sertifikasi, revisi kegiatan, dokumentasi kegiatan, penyelesaian kegiatan. Pelestarian kegiatan, meliputi: hasil kegiatan, proses pelestarian, komponen pendukung pelestarian, sistem pemeliharaan dan pelatihan pemeliharaan. Kemudian mekanisme penyaluran dana bantuan ini antara lain dapat dilihat dari gambar berikut:

Tahap Terakhir Proses Penyelesaian Penyiapan Masih Habis Uang masuk ke Kas TPK Tahap Pencairan

UPK SPPB + RPD + LPD + KW 2 + SKMP tahap akhir Pencairan Tahap

(8)

Pembayaran Buku bukti Pembukuan

Sumber: (Depdagri RI, 2008)

Gambar 1.2 Mekanisme Penyaluran Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Mandiri Pedesaan

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa proses penyaluran dana dari rekening kolektif BLM yang dikelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK) kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) di desa, dengan mekanisme 1) pembuatan surat perjanjian pemberian bantuan (SPPB) antara Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dengan Tim Pengelola Kegiatan (TPK), 2) Tim Pengelola Kegiatan (TPK) menyiapkan Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai kebutuhan dilampiri dengan dokumen-dokumen perencanaan kegiatan dan 3) untuk penyaluran berikutnya dilengkapi dengan Laporan Penggunaan Dana (LPD) sebelum dilengkapi bukti-bukti yang sah.

Berbagai program dari pemerintah tersebut merupakan upaya nyata dalam rangka memberdayakan masyarakat pedesaan agar masyarakat dapat lebih mandiri. Namun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan khususnya yang terjadi di Kecamatan Stabat ditemukan beberapa fenomena:

(9)

90% dana pada simpan pinjam diperuntukkan bagi pedagang, petani dan mereka yang sudah memiliki usaha, sedangkan masyarakat miskin sulit memperoleh dana tersebut.

2. Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan dikelola oleh tim pengelola yang menguasai permasalahan di lapangan, namun kenyataannya masih terkesan kurang terampilnya unit pengelola kegiatan (UPK) yang mengelola program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan hal ini dapat dilihat dari lambannya setiap penyaluran dana kepada masyarakat.

3. Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan diperuntukkan kepada masyarakat dalam rangka pemberdayaan, namun masyarakat masih kurang respek terhadap program ini, karena mereka merasa kurang diikutsertakan dalam pelaksanannya.

4. Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan dilaksanakan berdasarkan partisipasi masyarakat, namun adanya indikasi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan swadaya dalam rangka pembangunan di pedesaaan.

(10)

1. 2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan sebagai berikut:

1. Apakah pembiayaan bantuan infrastruktur dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan akan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan masyarakat?

2. Apakah pembiayaan bantuan ekonomi bergulir dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan akan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan masyarakat?

3. Apakah pembiayaan bantuan beasiswa perorangan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan akan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan masyarakat?

1. 3. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan :

1. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan infrastruktur dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(11)

3. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan bantuan beasiswa perorangan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1. 4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan, bahan informasi dan bermanfaat:

1. Bagi Penulis memberikan pengetahuan dan menambah wawasan khususnya dalam bidang penelitian.

2. Bagi Pemerintah Kabupaten Langkat dalam rangka memberdayakan masyarakat di pedesaan, khususnya di Kecamatan Stabat.

Gambar

Gambar 1.1    Alur Tahapan Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat  (PNPM) Mandiri Pedesaan
Gambar di atas menjelaskan bahwa tahapan dalam progam nasional  pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan dimulai dari perencanaan  kegiatan yang terdiri dari sub kegiatan musyawarah antar desa (MAD) sosialiasasi,  musyawarah desa (Musdes) sosialisas
Gambar 1.2 Mekanisme Penyaluran Dana Program Nasional Pemberdayaan  Masyarakat Mandiri (PNPM) Mandiri Pedesaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk melihat pengaruh kenaikan pH cairan developer dengan penambahan antara NaOH dan Na2CO3 terhadap densitas citra

Industri pengolahan ikan di Muncar terdiri dari berbagai jenis industri pengolahan ikan, antara lain; industri pembuatan tepung ikan, industri pembuatan minyak ikan, industri

Keputusan simulasi dan pengukuran corak radiasi bagi antena ini pada satah E dan H adalah seperti yang ditunjukkan dalam Rajah 5 dan 6.. Keputusan simulasi gandaan bagi (a) L1

Blok jantung pada pasien infark miokard akut anterior merupakan masalah yang lenih serius dari pada infark miokard inferior. Blok selektif dari

Dikaitkan dengan objektif terakhir kajian ini iaitu memaparkan kekurangan dan kelemahan yang dibawa oleh peruntukan keterangan yang sedia ada, maka dapatan kajian

Cara yang efisien untuk memindahkan sampel dari jaring ke dalam botol yaitu pertama, melipat jaring yang berisi serangga secara langsung dan memasukkannya ke dalam “killing

Permasalahan prestasi belajar Bahasa Indonesia setidaknya dapat ditingkatkan dengan melihat pada perngukuran hasil pengaruh perhatian orang tua dan persepsi siswa atas

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat, petunjuk, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir