• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

63

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Asosiatif. Menurut Kuncoro (2003, p9), Penelitian asosiatif berusaha untuk menentukan apakah terdapat hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti. Yang dimaksud dengan variabel adalah suatu konsep yang dapat diasumsikan sebagai suatu kisaran nilai.

Sedangkan cross section menurut Sekaran (2006, p177) adalah studi yang dilakukan dengan data hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, bulanan dalam rangka menjawab penelitian. Dimana unit yang diteliti adalah secara individu yaitu orang-orang yang menjadi konsumen restoran Kentucky Fried Chicken cabang Mall Pondok Indah 2.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian

Time

Horizon

Tujuan

Jenis

Penelitian Unit Analisis

T-1 Asosiatif Individu; Konsumen

Cross Section

T-2 Asosiatif Individu; Konsumen

Cross Section

T-3 Asosiatif Individu; Konsumen

Cross Section Keterangan:

T-1 = Untuk mengetahui dan memahami pengaruh kegiatan pemasaran terhadap ekuitas merek

T-2 = Untuk mengetahui pengaruh kegiatan pemasaran terhadap keputusan pembelian

T-3 = Untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian

(2)

3.2 Operasional Penelitian

Skala pengukuran pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2004, p87), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Tabel 3.2 Variabel Operasional Penelitian Variabel Konsep variabel Sub

variabel

Indikator Skala Pengukur

an

Ukuran

1. Citra toko - Barang Dagangan - Layanan yang diberikan

- Jumlah Pelanggan - Kenyaman dan Suasana Toko

2. Intensitas Distribusi

- Menempatkan Barang dan Jasa dibanyak Gerai Kegiatan

pemasaran (X)

Aktivitas yang

dilakukan oleh

perusahaan untuk

memasarkan sebuah produk

3. Promosi Harga

- Penetapan Harga Pada Pristiwa Khusus, seperti Menu Buka Puasa - Menurunkan

Harga dengan Menawarkan Paket Hemat

Likert Ordinal

1. Kesadaran merek

- Top of mind - Brand Recall - Brand Recognition - Unaware brand

Guttman Nominal

Ekuitas Merek (Y)

Seperangkat aset

dan liabilitas

merek yang

terkait dengan

suatu merek,

2. Asosiasi merek

- Atribut produk - Atribut tidak

berwujud

(3)

- Manfaat bagi pelanggan - Harga relative 3. Kesan

kualitas

- Kinerja - Pelayanan - Keandalan - Kesesuaian

dengan spesifikasi - Karakteristik

produk - Ketahanan - Hasil nama, simbol,

yang mampu

menambah atau

mengurangi nilai

yang diberikan

oleh sebuah

produk atau jasa

baik pada

perusahaan maupun pelanggan.

4. Loyalitas konsumen

- Berpindah-pindah

- Kebiasaan

- Pembeli yang Puas dengan Biaya Peralihan

- Menyukai Merek

- Pembeli yang Komit

Likert Ordinal

1. Pengenalan masalah atau kebutuhan

- Kebutuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan internal dan eskternal Keputusan

Pembelian (Z)

Proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya.

2. Pencarian informasi

- Sekedar lebih peka terhadap informasi produk

- aktif mencari

Likert Ordinal  

 

 

 

 

 

 

(4)

informasi

3. Evaluasi alternative

- konsumen

berusaha memenuhi kebutuhan

- konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk

4. Keputusan pembelian

- konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan

- konsumen dapat membentuk niat untuk memebeli merek yang paling disukai

5. Perilaku setelah pembelian

- kepuasan dan ketidakpuasan produk

Likert

Ordinal  

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer seperti kuesioner yang disebarkan kepada responden yang membeli produk KFC secara langsung pada cabang Pondok Indah Mall 2. Dan data sekunder, seperti library research (studi pustaka) karena data tersebut didapat dari pihak lain atau pihak ketiga yang telah diolah.

Menurut Indriantoro & Supomo (2002,p146-147) sumber data penelitian terdiri atas:

sumber data primer dan sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

(5)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner disebarkan kepada konsumen yang membeli produk KFC secara langsung pada cabang KFC Pondok Indah Mall 2.

2. Library Research (studi pustaka)

Peneliti mengumpulkan data dari berbagai buku, jurnal, artikel, internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampling kemudahan (convenience sampling). Menurut Riduwan dan Koncoro (2008, p50) Teknik pengambilan sampel yang apabila populasinya tidak diketahui secara pasti, maka digunakan teknik kemudahan (convenience sampling). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menduga/mewakili nilai suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang membeli produk Kentucky Fried Chicken (KFC) pada cabang Pondok Indah Mall 2.

Misalnya jika digunakan untuk mengestimasi μ, kita dapat (1-α)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai e tertentu apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana:

n = Z α/2 σ

2

e

= (1,96).(0,25)

2

0,05

(6)

= 96,04

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa sampel random berukuran 96,04 = 97 akan memberikan selisih estimasi dengan µ kurang dari 0,05. Jadi, sampel yang diambil sebesar 97 ≈  100 orang.

3.6 Teknik Pengolahan Sampel Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2004:109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur yang digunakan rumus:

Dimana:

r

hitung

= Koefisien korelasi

∑ X

i

= Jumlah skor item

∑ Y

i

= Jumlah skor total n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

 

(7)

Dimana:

t = Nilai t

hitung

r = Koefisien korelasi hasil r

hitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan : Jika t

hitung

> t

table

berarti valid sebaliknya

t

hitung

< t

table

berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah alpha.

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha sebagai berikut:

Langkah 1 : Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

(8)

Dimana : S

i

= varians skor tiap-tiap item

∑X

i2

= jumlah kuadrat item X

i

(∑X

i

)

2

= jumlah item X

i

dikuadratkan N = jumlah responden

Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

∑S

i

= S

1

+ S

2

+ S

3...

S

n

Dimana :

∑S

i =

jumlah varians semua item

S

1

+ S

2

+ S

3...n

= varians item ke 1,2,3....n

Langkah 3 : Menghitung Varians total dengan rumus:

Dimana:

S

t

= varians total

∑X

t2

= jumlah kuadrat X total

(∑X

t

)

2

= jumlah X total dikuadratkan

N = jumlah responden

Langkah 4 : Masukkan nilai alpha dengan rumus:

(9)

Dimana:

r

11

= nilai reabilitas

∑S

i

=

jumlah varians skor tiap-tiap item

S

t

= Varians total

K = jumlah item

Kemudian diuji dengan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:

harga r

XY

atau r

b

ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut r

awal-akhir.

Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman Brown, yakni:

Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajad kebebasan (dk = n-2). Kemudian membuat keputusan membandingkan r

11

dengan r

tabel

. Adapun kaidah keputusan : Jika r

11

> r

tabel

berarti reliabel dan r

11

< r

tabel

berarti tidak reliabel.

3.7 Metode Analisis

Tabel 3.3 : Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian

Tujuan Alat analisis

T-1 Path Analysis dan Korelasi Pearson

T-2 Path Analysis dan Korelasi Pearson

(10)

T-3 Path Analysis dan Korelasi Pearson

Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p222-224) 1. Menguji dengan Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda

Mengetahui hubungan antara variabel X

1

dengan Y dan X

2

dengan Y dan X

1

dan X

2

terhadap digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah (PPM) pearson Product Moment, dengan rumus :

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r

≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r= 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.

Tabel 3.4  Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r  Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000

0,60 – 0,799

0,40 – 0,599

0,20 – 0,399

0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2005:138)

(11)

2. Menguji dengan Analisis regresi berganda Rumus :

Ŷ = a+b

1

X

1

+ b

2

X

2

3. Menguji dengan Analisis Jalur (path analysis)

Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X

1

dan X

2

terhadap Y.

Dalam pengolahan data, metode yang digunakan adalah analisis jalur (path analisis) dengan menggunakan SPSS versi 16. Menurut Analisis jalur (path analisis) adalah teknik untuk mengestimasi pengaruh variabel independent kepada variabel dependen dari kumpulan korelasi yang diobservasikan, memberikan pola hubungan sebab-akibat diantara variabel. Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p2) Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

A. Path Analysis

Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920- an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson &

Wichern, 1992). Path Analysis diartikan oleh Bhornstedt (1974 dalam Kusnendi,

2005:1)yang dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008,p1) bahwa “a

technique for estimating the effect’s a set of independent variables has on a dependent

variable from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymetric

relation among the variables.” Sedangkan Tujuan utama path analysis adalah ….. a

method of measuring the direct influence along each separate path in such a system and

thus of finding the degree to which variation of a given effect is determined by each

(12)

particular cause. The method depend on the combination of knowledge of the degree of correlation among the variables in a system with such knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama, 1998:16).

“Sebuah teknik untuk memperkirakan pengaruh kumpulan variabel bebas dalam variabel terikat dari sebuah kumpulan hubungan yang teramati, memberikan kumpulan hipotesis hubungan kausal asimetrik antar variabel.” Sedangkan Tujuan utama path analysis adalah ….. Sebuah metode pengukuran pengaruh langsung antara setiap jalur yang terpisah seperti metode yang mengukur pengaruh langsung diantara setiap jalur yang terpisah seperti sebuah sistem dan untuk menemukan besaran kepada variasi mana yang diberikan pengaruh yang menentukan setiap hubungan kausal. Metode yang mengandalkan kombinasi tingkat korelasi hubungan pengetahuan diantara variabel dalam sebuah sistem seperti pengetahuan yang mungkin memiliki hubungan kausal (Maruyama, 1998:16).

Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur hubungan kausal antara variabel X

1

, X

2

dan X

3

terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.

Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) yang dikutip oleh Riduwan dan Kuncoro (2008,

p115) mengatakan bahwa dalam penelitian sosial tidak semata-mata hanya

mengungkapkan hubungan variabel sebagai terjemahan statistik dari hubungan antara

variabel alami, tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar

variabel.

(13)

Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p2) Manfaat lain model path analysis adalah untuk: (1) Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti; (2) Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif; (3) Faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y); (4) Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji kejegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.

Asumsi-asumsi yang mendasari path analysis sebagai berikut:

1. Pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah bersifar linier, adaptif dan bersifat normal

2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik 3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio

4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran valid dan reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung

6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.

Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p116-118) Pada diagram jalur

digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak panah satu arah yang menyatakan

pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen [variabel penyebab (X)] terhadap sebuah

variabel endogen [variabel akibat (Y)], misalnya:

(14)

dan (b) anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional antara variabel eksogen, misalnya

Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Struktur: Y = ρ

yx1

X

1

+ ρ

yx2

X

2

+ ρ

y

ε

1

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis: Naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X

1

dan X

2

).

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan:

Persamaan regresi ganda: Y = a + b

1

X

1

+ b

1

X

2

+ ε

1

Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z- score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardize path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen). Koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana.

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan) Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut H

1

: ρyx

1

= ρyx

2

= ... = ρyx

k

≠ 0

Ho: ρyx

1

= ρyx

2

= …….. = ρyx

k

= 0

(15)

a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan Tabel F  

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel eksogen R

2yxk

= R

square

Jika F

hitung

≥ F

tabel

, maka tolak Ho artinya signifikan dan F

hitung

≤ F

tabel

, terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05

Carilah nilai F

tabel

menggunakan Tabel F dengan menggunakan rumus:

F

tabel

= F

{(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1)

atau F

{(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)}

Cara mencari F

tabel

: nilai

(dk=k)

atau V

1

disebut sebagai nilai pembilang nilai

(dk=n-k-1)

atau V

2

disebut sebagai nilai penyebut b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05

≤ Sig], maka Ho diterima dan H

1

ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan H

1

diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung Koefisien jalur secara Individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

H

1

: ρyx

1

> 0 Ho: pyx

1

= 0

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus

(Schumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2005:12)

(16)

Keterangan :

Statistik SeρX

1

diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah data ordinal ditansformasi ke interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan H

1

ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05

≥ Sig], maka Ho ditolak dan H

1

diterima, artinya siginifikan.

5. Meringkas dan menyimpulkan

Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringkasan dari hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan yang berguna untuk pengambilan keputusan penelitian.

3.8 Rancangan Uji Hipotesis

Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p80) Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana tingkat presisi (α) = 5%=0,05

Dasar Pengambilan Keputusan:

‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan H

1

ditolak, artinya tidak signifikan.

‐ Jika  nilai  probabilitas  0,05  lebih  besar  atau  sama  dengan  nilai  probabilitas  Sig  atau  [0,05  ≥ 

Sig], maka Ho ditolak dan H

1

 diterima, artinya siginifikan.

(17)

Variabel:

X = Kegiatan Pemasaran (Marketing Activity)

Y = Ekuitas Merek (Brand Equity)

Z = Keputusan Pembelian (Purchasing Decision)

1. Tujuan 1 (T-1)

Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:

Y= ρ

yx

X + ρ

y

ε1

   

Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur a. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρy

X

= 0 H

1

: ρy

X

>0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X tidak ada hubungan yang signifikan dengan variabel Y H

1

: X ada hubungan yang signifikan dengan variabel Y

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se

ρX1

diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

X  Y 

ρ

yX

ε1

(18)

b. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:

Ho: ρy

X

≠ 0 H

1

: ρy

X

= 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho: Variabel X tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y H

1

: Variabel X berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variable Y 2. Tujuan 2 (T-2)

Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:

Z = ρ

zx

X + ρ

zy

Y + ρ

z

ε

2

Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur a. Uji korelasi variabel X dengan variabel Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρz

X

= 0 H

1

: ρz

X

>0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X tidak ada hubungan yang signifikan dengan variabel Z H

1

: X ada hubungan yang signifikan dengan variabel Z

Kegiatan Pemasaran (X)

Keputusan Pembelian (Z)

Ekuitas Merek (Y)

ρ

zx

 

ρ

zy

 

ε

2

 

(19)

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se

ρX1

diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

b. Uji korelasi variabel Y dengan variabel Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρz

y

= 0 H

1

: ρz

y

>0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: Y tidak ada hubungan yang signifikan dengan variabel Z H

1

: Y ada hubungan yang signifikan dengan variabel Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se

ρy

diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

c. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

Ho: ρ

zy

= ρ

zX

≠ 0 H

1

: ρ

zy

= ρ

zX

= 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho: Variabel X dan Y tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z H

1

: Variabel X dan Y berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z Persamaan Struktural diagram Jalur adalah:

Y = ρ

yx

X + ρ

y

ε1

Z = ρ

zx

X + ρ

zy

Y + ρ

z

ε

2

(20)

3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis telah selesai dikumpulkan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada Pelanggan Restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) cabang Pondok Indah Mall 2, akan digunakan untuk mengetahui pengaruh Kegiatan Pemasaran terhadap Ekuitas Merek dan dampaknya terhadap Keputusan Pembelian dari Pelanggan Kentucky Fried Chicken (KFC) Pondok Indah Mall 2.

Dari analisis tersebut diatas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara Kegiatan Pemasaran dan Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian, maka artinya kegiatan pemasaran yang dijalankan oleh Pihak Perusahaan Kentucky Fried Chicken (KFC) sudah baik karena mampu menciptakan Ekuitas Merek. Jika dilihat dari Ekuitas Merek yang telah tercipta maka dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan untuk membeli produk dari Restoran Cepat Saji Kentucky Fried Chicken (KFC) cabang Pondok Indah Mall 2.

Dengan adanya gambaran ini, dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi

efektivitas Kegiatan Pemasaran dan Ekuitas Merek yang telah dilakukan selama ini dalam

meningkatkan Keputusan Pembelian Pelanggan terhadap Restoran Cepat Saji Kentucky Fried

Chicken (KFC) Pondok Indah Mall 2.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Variabel Operasional Penelitian   Variabel Konsep  variabel  Sub
Tabel 3.3  : Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian
Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur  a.  Uji korelasi variabel X dengan variabel Z

Referensi

Dokumen terkait

Hanya asja ^eer meneioukan antara transiuisl** « dengan konsentrasl^ aedang Lambert hubungan tran sm lasl- dengan te b a l aedltos*... aampel eampeX yang kemiimiaiu^a

Perkembangan atensi belajar pada siklus I kegiatan pembelajaran yang mengacu pada RPP yang berbeda dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model CRH dimana

Tepung suweg adalah hasil dari gaplek suweg kering yang ditumbuk ( manual ) atau digiling dengan mesin penepung ( masinal ), kemudian diayak dengan saringan bermata

Faktor-faktor yang dapat memengaruhi ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Latin dianalisis dengan menggunakan gravity model dengan variabel independen berupa variabel nilai

Untuk pembuatan kipas, pada body pesawat menggunakan CV Curve 1 maka pada kipas menggunakan CV Curve 2 caranya adalah pilih pada Command Panel sebelah kanan

[r]

Dalam wawancara penulis dengan lora mukhdor, ia melakukan pernikahan sejak ia mengetahui perempuan dan suka pada perempuan, perkiraan antara umur 16 atau 17 tahun,