• Tidak ada hasil yang ditemukan

00 Garis Garis Besar Program Pembinaan SMK 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "00 Garis Garis Besar Program Pembinaan SMK 2014"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Garis-garis Besar Program Pembinaan SMK Tahun 2014 memuat Kebijakan Umum Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2014, Rencana Strategis Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2010-2014, Bagan Organisasi Direktorat Pembinaan SMK, Rekapitulasi Program Tahun 2014, dan Deskripsi Program Bantuan SMK Tahun 2014.

Deskripsi program memberikan informasi umum tentang nama program bantuan, tujuan program, nilai bantuan, persyaratan penerima bantuan, dan jadwal pelaksanaan program; sedangkan uraian rinci setiap program tertuang pada Petunjuk Teknis ( Juknis) Program Pembinaan SMK Tahun 2014.

Apabila di dalam garis-garis besar program ini masih terdapat kesalahan atau kekurangan akan diperbaiki sesuai ketentuan yang berlaku. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya buku ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.

Jakarta, 28 Januari 2014 Direktur Pembinaan SMK

Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

(3)

DAFTAR I SI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR I SI ... ii

BAB I

Kebijakan Umum Direktorat Pembinaan SMK ... 1

BAB I I

Renstra Pembinaan SMK 2010 – 2014 ... 15

BAB I I I

Bagan Organisasi Dit. Pembinaan SMK ... 20

BAB I V

Rekapitulasi Program Tahun 20 14 ... 22

BAB V

Deskripsi Program Direktorat Pembinaan SMK

(4)

1

BAB I

KEBI JAKAN UMUM

(5)

A. PENDAHULUAN

Tahun 2014 merupakan tahun kelima pelaksanaan Renstra Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2010-2014. Kebijakan umum Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2014 didasarkan pada hasil evaluasi pelaksanaan program tahun 2013, Program Prioritas Presiden Republik I ndonesia 2009-2014, Renstra Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, dan Renstra Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2010-2014.

Dalam pertemuan tiga pihak bidang agama dan pendidikan yang dikoordinasikan oleh Bappenas terdapat arahan Presiden Republik I ndonesia dengan tema Prioritas Presiden Bidang Pendidikan tahun 2009-2014 sebagai berikut :

“Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. Pembangunan bidang pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: 1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan 2) menjawab tantangan kebut uhan tenaga kerja.”

Selanjutnya, tema priorit as tersebut dijabarkan ke dalam 5 (lima) substansi inti. Subst ansi inti tersebut yang berhubungan dengan Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu: Akses pendidikan dasar-menengah, metodologi, pengelolaan, kurikulum, dan Kualitas.

(6)

3

Universal 12 Tahun” atau PMU 12 tahun tetap dilanjut kan. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk meneruskan kebijakan wajib belajar 9 tahun yang akan dilanjutkan menjadi 12 tahun.

Pada substansi inti metodologi, penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa indonesia melalui penyesuaian sistem ujian akhir nasional pada tahun 2014 dan penyempurnaan kurikulum sekolah dasar dan sekolah menengah.

Substansi inti pengelolaan diarahkan pada pemberdayaan peran Kepala Sekolah sebagai manager sistem pendidikan yang unggul, revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality assurance, mendorong aktivasi peran Komite Sekolah untuk menjamin keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembelajaran, dan Dewan Pendidikan di tingkat Kabupaten.

Substansi inti kurikulum diarahkan pada perubahan kurikulum yang dikembangkan dengan semangat pengetahuan/ mata pelajaran dengan nilai moral atau dikenal dengan istilah pendidikan karakter. Kurikulum 2013 juga dikembangkan untuk meningkat kan kreatifitas peserta didik sehingga mampu berinovasi untuk menjawab tantangan masa depan yang semakin rumit. Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/ 2014.

Substansi inti kualitas, diarahkan pada pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, serta peningkatan kompetensi lulusan agar dapat bersaing di dunia kerja.

(7)

maka inisiatif pengembangan SMK sudah seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, sedangkan bantuan-bantuan Pengembangan SMK yang sumber dananya berasal dari APBN pada prinsipnya bersifat sebagai stimulan.

Oleh karena itu, kegiatan dan pembiayaan pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan dialokasikan bukan saja melalui APBN yang dialokasikan baik di tingkat provinsi maupun pusat, tetapi juga diharapkan dapat ditingkatkan melalui kontribusi APBD unt uk pembangunan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan.

Berdasarkan pertimbangan arah kebijakan Direktorat Pembinaan SMK tersebut, diperlukan suatu pet unjuk teknis program pembinaan SMK secara rinci pada setiap tahun yang dapat dijadikan acuan bagi Direktorat Pembinaan SMK, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab/ Kota, dan pihak lain yang terkait. Selain itu, juknis bagi setiap program perlu diringkas dalam satu kemasan buku agar memudahkan stakeholder dalam memahami program dan kegiatan Dit. PSMK secara menyeluruh. Unt uk it u Direktorat Pembinaan SMK menyusun Garis-Garis Besar Program Pembinaan SMK Tahun 2014.

B. ORI ENTASI PROGRAM

Pada hakekatnya, program dan kegiatan pembangunan pendidikan kejuruan diorientasikan pada tujuan strategis pembangunan pendidikan menengah kejuruan yang mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional, yaitu “tersedianya dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah kejuruan yang bermut u, relevan, dan berkesetaraan di semua provinsi, kabupaten, dan kota”.

(8)

5

kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014. Sasaran strategis dari tujuan strategis tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan APK SMK nasional mencapai 37,5% ;

2. Meningkatkan persentase SMK yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebesar 70% ;

3. Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis Program SMK mencapai 98% .

Salah satu implementasi dalam mencapai sasaran APK Sekolah menengah secara nasional melampaui 37,5% pada tahun 2014, Direktorat Pembinaan SMK mengalokasikan anggaran unt uk Bantuan Pembangunan USB-SMK; Bant uan Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK, Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMK; Bantuan Pengembangan SMK di Papua dan Papua Barat; Bantuan Siswa Miskin (BSM); Beasiswa SMK Pertanian dan Beasiswa Program Keahlian Khusus.

Sedangkan upaya untuk mencapai sasaran 70% SMK memiliki sarana prasarana sesuai SNP diarahkan pada Bantuan Pembangunan Ruang Praktek Siswa (RPS) SMK; Bantuan Pembangunan Kolam Praktik Perikanan; Bant uan Pembangunan Ruang Praktik Perhotelan; Bant uan Pembangunan Ruang Kesenian dan Kebudayaan SMK; Bant uan Peralatan Praktik SMK; BOS SMK; Beasiswa Prestasi; Bant uan Pemasaran Tamatan (Job Matching), Penggandaan UN, Bantuan SMK dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat; Bantuan Pengembangan SMK Berbasis Komunitas/ Pesantren; Bant uan Pengembangan SMK Rujukan, Bantuan Pengembangan SMK Pusat Layanan TI K dan Bantuan Peralatan e-pembelajaran.

Dalam meningkatkan dukungan manajemen dan t ugas-tugas teknis Program SMK, Direktorat Pembinaan SMK melaksanakan kegiatan-kegiatan teknis dan manajemen yang baik di tingkat Pusat dan Provinsi (Dekonsentrasi)

(9)

Selain berorientasi pada tujuan strategis tersebut, isu-isu strategis lain perlu mendapat perhatian dalam mendukung strategi pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Pembinaan SMK. I su-isu tersebut antara lain kemajuan pengetahuan dan teknologi, aspek efisiensi dan efektivitas pengelolaan, upaya mendukung pengentasan kemiskinan, dan pemberian bantuan dana untuk SMK yang efisien dan efektif.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat adalah sebuah keniscayaan yang harus pula direspon secara tepat oleh pendidikan kejuruan, oleh karenanya Teknologi I nformasi dan Komunikasi serta berbagai program inovasi lainnya harus diprogramkan baik dalam bentuk muatan materi pembelajaran maupun penyiapan infrastrukturnya.

Pada aspek efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan pendidikan, penyempurnaan mekanisme, tata kerja, prosedur penyaluran bantuan, implementasi program, monit oring dan evaluasi kegiatan juga menjadi perhatian agar setiap sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan kualitas yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

(10)

7 C. STRATEGI UMUM

Keberhasilan pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan sangat ditentukan oleh jejaring yang dibangun pada seluruh lini baik pada tingkat pusat maupun daerah. Pemahaman yang tepat akan visi, misi dan program-program Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan oleh berbagai pihak terkait sangat menentukan.

Untuk itu kiranya perlu dilakukan langkah-langkah strategis khususnya dalam perencanaan maupun implementasi oleh para Pembina Sekolah Menengah Kejuruan baik di pusat , provinsi, maupun kabupaten/ kota, instansi terkait lainnya serta masyarakat, khususnya masyarakat industri dan dunia usaha. Komitmen dalam rangka peningkatan mutu SMK harus dibangun antara lain melalui pemahaman dan penyamaan persepsi terhadap kebijakan Direkt orat Pembinaan SMK dan program-program implementasi Tahun 2014 antara pengelola pendidikan yang ada di pusat sebagai perumus kebijakan, serta unsur pengelola dan praktisi pendidikan di daerah sebagai pengembang dan pelaksana kebijakan.

Strategi umum yang digunakan unt uk menjamin keberhasilan dalam implementasi program-program pembinaan SMK Tahun 2014 adalah :

1. Penerapan pendidikan akhlak mulia dan karakter bangsa;

Sistem pembelajaran saat ini dipandang belum secara efektif membangun peserta didik memiliki akhlak mulia dan karakter bangsa. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya degradasi moral seperti penyalahgunaan narkoba, radikalisme pelajar, pornografi dan pornoaksi, plagiarisme, dan menurunnya nilai kebanggaan berbangsa dan bernegara. Kebijakan unt uk menanggulangi masalah ini antara lain sebagai berikut:

(11)

peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan;

b) Mengembangkan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan soft skills yang meningkatkan akhlak mulia dan menumbuhkan karakter berbangsa dan bernegara;

c) Menumbuhkan budaya peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ket ertiban melalui pembelajaran aktif di lapangan;

d) Penilaian prestasi keteladanan peserta didik yang mempertimbangkan aspek akhlak mulia dan karakter berbangsa dan bernegara.

2. Pengembangan pendidikan menengah kejuruan yang membangun manusia yang berjiw a kreatif, inovatif, sportif dan w irausaha;

Dalam mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif (PEK) Tahun 2010-2014, yakni pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat I ndonesia. Untuk menumbuhkan hal tersebut perlu dirumuskan kebijakan pengintergrasian aspek yang menumbuhkan jiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha dalam metodologi pendidikan. Pengembangan metodologi pendidikan ini dilakukan melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut :

a) Melakukan kajian dan revisi kurikulum SMK agar lebih berorientasi pada pembentukan kreativitas dan kewirausahaan pada anak didik sedini mungkin.

b) Meningkatkan kualitas SMK yang mendukung penciptaan kreativitas dan kewirausahaan pada siswa.

c) Menciptakan akses pertukaran informasi dan pengetahuan ekonomi kreatif antar penyelenggara pendidikan.

(12)

9

e) Menciptakan keterhubungan dan keterpaduan antara lulusan SMK yang t erkait dengan kebutuhan pengembangan ekonomi kreatif.

f) Mendorong para wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman dan keahlian di SMK dalam pengembangan ekonomi kreatif.

g) Fasilitasi pengembangan jejaring dan mendorong kerja sama antar insan kreatif I ndonesia di dalam dan luar negeri.

3. Penguatan sistem evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan menengah kejuruan;

Meningkatnya partisipasi pendidikan belum sepenuhnya diikuti dengan sistem evaluasi pendidikan yang terpercaya. Salah satu indikatornya adalah belum digunakannya hasil Ujian Nasional pendidikan menengah untuk melanjut kan ke pendidikan tinggi. Hal ini diakibatkan belum terpadunya hasil ujian nasional dengan ujian masuk perguruan tinggi. Untuk itu, diperlukan kebijakan antara lain sebagai berikut.

a) penyempurnaan sistem pengujian dan penilaian pendidikan termasuk penjaminan keterpaduan pengujian dan penilaian pendidikan antar jenjang pendidikan; b) penguatan sistem akreditasi satuan/ program pendidikan;

dan

c) penguatan sistem sertifikasi kompetensi lulusan.

4. Peningkatan kualitas dan kapasitas sarana dan prasarana pendidikan menengah kej uruan sesuai standar nasional pendidikan;

(13)

pembangunan USB cenderung dikonsentrasikan di daerah-daerah pemekaran, pedesaan, terpencil, terisolir, dan daerah-daerah yang termasuk kantong kemiskinan. Dari beberapa penjelasan diatas maka kebijakan yang dilakukan adalah melalui:

a) penuntasan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak; b) pengadaan laboratorium, perpustakaan, dan workshop; c) pembangunan ruang kelas baru dan unit sekolah baru; d) pembangunan sarana dan prasarana sekolah.

5. Penguatan dan perluasan pemanfaatan TI K dibidang pendidikan menengah kejuruan;

Pendayagunaan TI K diyakini dapat menunjang upaya peningkatan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, sert a tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik terhadap pendidikan. Penerapan TI K unt uk pendidikan menengah kejuruan oleh Direktorat Pembinaan SMK dapat memperluas keterjangkauan pendidikan, peningkatan mut u, serta sekaligus penguatan tata kelola. Kebutuhan akan penguasaan dan penerapan I PTEK dalam rangka menghadapi tunt utan global, semakin meningkatnya peranan TI K dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, semakin meningkatnya kebutuhan untuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan TI K, sert a perkembangan internet yang menghilangkan batas wilayah dan waktu unt uk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi menunt ut penguatan terhadap diberlakukannya kebijakan dalam bidang ini.

(14)

11

penguatan pemanfaatan TI K unt uk pembelajaran, e-manajemen dan e-layanan dilakukan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut.

a) Penyediaan sarana dan prasarana TI K serta muatan pembelajaran berbasis TI K unt uk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada SMK;

b) Pengembangan manajemen, pelaporan, dan e-layanan untuk meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik;

c) Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik; d) Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TI K di

SMK;

e) Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TI K di pusat dan daerah.

6. Penyediaan buku teks murah berbasis TI K ( e- books) ;

Dalam rangka meningkatkan jumlah buku teks dan peralatan, serta mendorong kreativitas serta motivasi siswa SMK, Direktorat Pembinaan SMK akan meneruskan program perakitan peralatan oleh SMK dan pembuatan buku sekolah elektronik (BSE). Penyusunan BSE dan perakitan Peralatan yang dilakukan oleh SMK tersebut dimaksudkan untuk mendukung program buku dan peralatan murah pemerintah. Penyediaan buku teks dan peralatan praktek yang bermutu, diusahakan agar mudah diperoleh siswa dengan harga yang terjangkau serta meniadakan monopoli perakitan, pengadaan, dan pendistribusian peralatan.

Namun demikian penyusunan BSE dan perakitan peralatan oleh SMK yang telah dilakukan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebut uhan buku teks dan peralatan bagi seluruh siswa SMK. Pada Tahun 2010-2014, penyusunan BSE dan pengadaan peralatan murah dilakukan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut.

(15)

perakit seusai dengan kompetensi keahliannya masing-masing;

b) Penyusunan Buku sekolah elektronik pada mata pelajaran produktif yang selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman yang langsung di-upload ke dalam website Direktorat PSMK dan Pusat Layanan TI K SMK. Hal tersebut dimaksudkan agar Sekolah dapat mendapatkan buku tersebut secara mudah, cepat, dan murah;

c) Bekerjasama dengan perusahaan nasional dan berusaha untuk meningkatkan proporsi kandungan lokal dari peralatan yang dirakit;

d) Mengevaluasi sistem perakitan peralatan SMK untuk meningkat kan kualitas dan pemanfaatan peralatan tersebut;

Mendorong satuan pendidikan lain untuk memanfaatkan peralatan hasil rakitan SMK.

7. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha;

Kontribusi dunia usaha dan dunia industri dalam pengembangan pendidikan menengah kejuruan masih rendah. Hal ini diakibatkan karena belum adanya pola kemitraan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, serta organisasi masyarakat. Sementara itu, pendidikan tidak dapat berdiri sendiri lepas dari keterkaitannya dengan dunia usaha dan dunia industri, baik proses pendidikannya, pendidiknya, dan maupun peserta didiknya. Unt uk mengatasi hal itu perlu dilakukan beberapa kebijakan yang antara lain adalah sebagai berikut.

a) Pembentukan sistem yang mengatur kemitraan sinergis dengan dunia usaha dan dunia industri untuk peningkatan relevansi lulusan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

b) Optimisasi pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) unt uk bidang pendidikan.

(16)

13

penyelenggaraan SMK dengan organisasi profesi seperti penyusunan program sertifikasi profesi.

d) Membangun mekanisme kemitraan antara Direktorat Pembinaan SMK dan SMK dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas. e) Mendorong pihak swasta untuk membangun lembaga

pendidikan dan pelatihan khususnya yang terkait dengan kebutuhan SDM.

f) Pemanfaatan potensi yang ada di masyarakat, dunia usaha dan dunia industri untuk peningkatan kualitas pendidikan.

g) Optimalisasi utilitas SMK diluar jam belajar mengajar untuk pemberdayaan masayarakat sekitar SMK.

8. Koordinasi antar kementerian dan/ atau Lembaga Pemerintah serta Pusat dan Daerah;

Kondisi saat ini masih terdapat kekurangsinergian program/ kegiatan dan penetapan prioritas SMK antara Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota. Sesuai dengan PP No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota, telah diatur pembagian urusan antara Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian/ Lembaga lainnya, serta pemerintah daerah dalam pengelolaan pendidikan terutama SMK. Koordinasi ini dijalankan dengan mengacu antara lain pada kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

a) Peningkatan koordinasi antara Direktorat Pembinaan SMK dengan I nstit usi t erkait unt uk mensinergikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pendidikan menengah kejuruan;

(17)

9. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Hasil pendidikan harus mampu memenuhi kebut uhan dunia usaha dan dunia indust ri dalam rangka penyelarasan pendidikan dengan kebut uhan dunia usaha dan dunia industri. Kebutuhan tersebut memiliki sejumlah parameter yang harus secara tepat disesuaikan dengan pasokan lulusan layanan pendidikan, sepert i jumlah, kompetensi dan lokasi. Kemdikbud harus mampu menciptakan dan menjaga sistem standardisasi penyelenggaraan pendidikan. Program tersebut antara lain ditempuh melalui kebijakan sebagai berikut.

a) Menyelaraskan rencana pengembangan layanan pendidikan dengan rencana pengembangan indust ri, rencana pengembangan wilayah, rencana investasi; b) Mengembangkan sinergitas antar K/ L yang terkait

dengan pasokan dan serapan tenaga kerja;

c) Membangun SMK yang memiliki bidang keahlian yang terkait dengan pengembangan ekonomi di daerah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai cluster indust ri; d) Membangun mekanisme kemitraan antara pemerintah,

lembaga pendidikan, dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas dalam pengembangan ekonomi;

(18)

15

BAB I I

(19)

A. VI SI PEMBI NAAN SMK

Diketahui bahwa visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 adalah yang tercantum dalam Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 adalah sebagai berikut:

“Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional unt uk Membentuk I nsan I ndonesia Cerdas Komprehensif”

Sejalan dengan visi tersebut, Direktorat Pembinaan SMK berhasrat pada tahun 2014 mewujudkan visi:

“Terselenggaranya layanan prima pendidikan menengah keju-ruan untuk membentuk lulusan SMK yang berjiwa wirausaha, cerdas, siap kerja, kompetitif, dan memiliki jati diri bangsa, serta mampu mengembangkan keunggulan lokal dan dapat bersaing di pasar global”.

B. MI SI PEMBI NAAN SMK

Untuk mencapai visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 tersebut di atas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 mempunyai lima misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan 2. Memperluas keterjangkauan layanan pendidikan

3. Meningkatkan kualitas/ mutu dan relevansi layanan pendidikan

4. Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan

5. Menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan

Sejalan dengan lima misi tersebut, Dit. Pembinaan SMK merumuskan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses SMK yang bermutu untuk semua lapisan masyarakat;

(20)

17

pembelajaraan berpusat pada peserta didik yang kontekstual berbasis TI K;

3. Memberdayakan SMK dalam menciptakan lulusan yang berjiwa wirausaha dan memiliki kompetensi keahlian melalui pengembangan kerjasama dengan industri dan berbagai entitas bisnis yang relevan dalam bentuk teaching industry; 4. Menciptakan lulusan SMK yang lentur terhadap berbagai

perubahan teknologi dan lingkungan bisnis pada tingkat nasional maupun internasional melalui penguatan aspek matematika terapan, sains terapan, I CT, dan bahasa internasional;

5. Memperkuat tata kelola SMK melalui penerapan sistem manajemen mutu berbasis I SO 9001: 2008;

6. Menciptakan citra baik SMK melalui berbagai media komunikasi.

C. NI LAI - NI LAI ( untuk mengimplementasikan visi misi)

Sejalan dengan Renstra Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, visi dan misi tersebut di atas dapat terwujud apabila didukung dengan penerapan tata nilai yang sesuai dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian visi. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan t ugas.

Tata nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang dimaksud adalah amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif, dan berkeadilan. Dengan merujuk pada fokus pembangunan pendidikan Tahun 2012-2014, dari ke enam tata nilai tersebut dipilih yang sesuai dengan fokus pada periode ini dan dirangkum dalam satu kalimat motto Kementerian Pendidikan Nasional.

(21)

D. TUJUAN STRATEGI S

Tujuan Strategis Pembangunan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah keadaan atau hasil akhir yang akan dicapai atau diwujudkan pada tahun 2014, yaitu:

“Tersedianya dan terj angkaunya layanan pendidikan menengah kej uruan yang bermutu, relevan, dan berkesetaraan di semua provinsi, kabupaten, dan kota”.

Tujuan Strategis tersebut mengacu pada Tujuan Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014.

E. SASARAN STRATEGI S

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan pendidikan menengah kejuruan tersebut diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014. Sasaran strategis untuk tiap tujuan strategis tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan APK SMK nasional mencapai 37,5% ;

2. Meningkatkan persentase SMK yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebesar 70% ;

(22)

19

F. I NDI KATOR KI NERJA KEGI ATAN ( I KK)

Dalam mencapai sasaran strategis pada tahun 2014, diperlukan suatu indikator kinerja utama (I KU) yang merupakan cerminan kinerja Direktorat Jenderal, dan I ndikator Kinerja Utama (I KU) yang merupakan cerminan kinerja Direktorat.

I ndikator Kinerja Kegiatan (I KK) Direktorat Pembinaan SMK adalah sebagai berikut:

No

Indikator Kinerja kegiatan (IKK)

Satuan

Capaian

2009

Target

2014

1

APK SMK Nasional

%

26,89%

37,50%

2

Persentase SMK Memiliki Sarana

Prasarana sesuai SNP

%

30,00%

70,00%

3

Persentase SMK Menerapkan

Standar Isi, Standar Proses, Standar

Kelulusan dan Standar Pengelolaan

%

-

60.00%

4

Persentase SMK menerapkan

Pendidikan karakter

%

-

100%

5

Persentase Siswa SMK yang

Mendapat Beasiswa

%

0.01%

1.00%

6

Persentase Siswa SMK Mengikuti

Olimpiade, Festival, Lomba, dan

Debat Tingkat Nasional maupun

Internasional

Medali

4

8

7

Persentase Siswa SMK Kelas X (tahun

2013) dan Kelas XI (tahun 2014)

Menerapkan Kurikulum 2013

%

-

100%

8

Satker yang mendapat dukungan

(23)

BAB I I I

(24)

21

B AGAN ORGAN IS AS I

(25)

BAB I V

(26)

23

REKAPI TULASI PROGRAM BANTUAN DI REKTORAT PEMBI NAAN SMK TAHUN 20 14

(dalam ribuan rupiah)

NO KODE

JUKNI S NAMA PROGRAM SASARAN SATUAN

SATUAN BI AYA

1 01-PS-2014 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK 4.303.201 Siswa 1.000

2 02-PS-2014 Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMK 550.000 Siswa 1.000

3 03-PS-2014 Bantuan Beasiswa untuk Siswa

Berprestasi/ Beasiswa untuk Bencana Alam 5.300 Siswa 4.000

4 04-PS-2014 Bantuan Beasiswa Program Keahlian Khusus 14.355 Siswa 1.000

5 05-PS-2014 Bantuan Pemasaran Tamat an SMK (Job Matching) 8 Paket 235.000

6 06-PS-2014 Bantuan Block Grant Penyediaan Peralatan, Bahan

dan Kelengkapan Lainnya untuk LKS 52 Paket 125.000

7 07-PS-2014 Bantuan Langsung Biaya Pengiriman Barang

Pameran dan Transportasi Peserta Lomba 34 Paket 110.000

8 08-PS-2014 Bantuan Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)

SMK 23 Lokasi 2.260.525 * )

9 09-PS-2014 Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)

SMK 3.100 Ruang 144.097 * )

(27)

NO KODE

JUKNI S NAMA PROGRAM SASARAN SATUAN

SATUAN BI AYA

11 11-PS-2014 Bantuan Pembangunan Ruang Praktik Siswa

(RPS) SMK 100 Ruang 227.727 * )

12 12-PS-2014 Bantuan Pembangunan Kolam Praktik Perikanan 20 Paket 60.000

13 13-PS-2014 Bantuan Pembangunan Ruang Praktik Perhotelan 100 Paket 218.611

14 14-PS-2014 Bantuan Pembangunan Ruang Kesenian dan

Kebudayaan SMK 20 Paket 206.128

15 15-PS-2014 Bantuan Peralatan Praktik SMK 700 Paket 148.533

16 16-PS-2014 Bantuan Pengembangan SMK Berbasis

Komunitas/ Pesantren 83 Paket 756.069

17 17-PS-2014 Bantuan Pengembangan SMK Rujukan 108 Paket 1.000.000

18 18-PS-2014 Bantuan Pengembangan SMK Papua dan Papua

Barat 96 Paket 474.414

19 19-PS-2014 Bantuan Pengembangan SMK di Daerah 3T dan

Kluster 4 25 Paket 746.509

20 20-PS-2014 Bantuan Peralatan E-Pembelajaran SMK 12.800 Unit 1.700

21 21-PS-2014 Bantuan Modul I nteraktif E-Pembelajaran 128 Paket 29.000

(28)

25

NO KODE

JUKNI S NAMA PROGRAM SASARAN SATUAN

SATUAN BI AYA

23 23-PS-2014 Bantuan Pameran Produk Kreatif Siswa SMK

Beserta Mitra I ndustri 4 Paket 500.000

24 24-PS-2014 Bantuan Pendampingan I mplementasi Kurikulum

2013 870 SMK 75.000 * )

25 25-PS-2014 Bantuan Pengembangan Pusat Layanan TI K 479 SMK 26.274 * )

26 26-PS-2014 Bantuan SMK dalam rangka Pemberdayaan

Masyarakat 50 SMK 85.000

27 27-PS-2014 Bantuan Kerjasama Pengembangan Pendidikan

Kejuruan I ndonesia-Negara Asia 12 SMK 70.000

28 28-PS-2014 Bantuan Pembangunan RPS dan Rehabilitasi

Gedung SMK SED-TVET 1 Paket 5.127.000

29 29-PS-2014 Bantuan Peralatan Praktik SMK SED-TVET (PHLN) 1 Paket 35.322.000

30 30-DK-2014 Pemantauan dan Evaluasi Program SMK 33 Provinsi

Variatif di masing-masing

provinsi

31 31-DK-2014 Penyebaran I nformasi Kebijakan SMK Tahun 2014 33 Provinsi

Variatif di masing-masing

provinsi

32 32-DK-2014 Koordinasi Program SMK Tahun 2015 33 Provinsi

Variatif di masing-masing

(29)

NO KODE

JUKNI S NAMA PROGRAM SASARAN SATUAN

SATUAN BI AYA

33 33-DK-2014 Penggandaan dan Pengiriman Naskah UN

Produktif 33 Provinsi

Variatif di masing-masing

provinsi

34 34-DK-2014 Pelaksanaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK

Tingkat Provinsi 33 Provinsi

Variatif di masing-masing

provinsi

35 35-DK-2014 Kegiatan Data dan I nformasi Program PSMK 33 Provinsi

Variatif di masing-masing

provinsi * ) Satuan Biaya Rata-rata

KETERANGAN:

A. Nomor Panduan :

1. Dua digit pertama merupakan nomor urut program

2. Dua huruf berikutnya menyatakan asal alokasi dana bantuan PS : Dana Pusat

DK : Dana Dekon

3. Empat digit terakhir menyatakan tahun anggaran

(30)

BAB V

DESKRI PSI PROGRAM

(31)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN OPERASI ONAL SEKOLAH ( BOS) SMK TAHUN 2014

1. KODE JUKNI S : 01-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN OPERASI ONAL SEKOLAH (BOS) SMK

3. PENGERTI AN : BOS SMK adalah program Pemerintah berupa pemberian dana langsung ke SMK baik Negeri maupun Swasta untuk membantu biaya operasional sekolah nonpersonalia. Besar dana bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan

4. TUJUAN : Tujuan umum BOS SMK adalah mewujudkan

layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi masyarakat.

Tujuan khusus BOS SMK:

a. Membantu biaya operasional sekolah; b. Mengurangi angka putus sekolah siswa

SMK;

c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK;

d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action) terhadap siswa SMK dengan cara meringankan biaya sekolah. 5. SASARAN : Sasaran program adalah SMK Negeri

dan Swasta di seluruh I ndonesia.

a. Total sasaran sebanyak 4.303.201 siswa; b. Besar bantuan per SMK diperhitungkan

dari jumlah siswa masing-masing sekolah.

(32)

7. PEMANFAATAN DANA

: BOS SMK digunakan untuk membant u memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah non personalia mengacu Permendiknas No. 69 Tahun 2009 dan Kebijakan Direktorat Pembinaan SMK antara lain.

a. Pembelian/ penggandaan buku teks pelajaran;

b. Pembelian alat tulis sekolah yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran; c. Penggandaan soal dan penyediaan

lembar jawaban siswa dalam kegiatan ulangan dan ujian;

d. Pembelian peralatan pendidikan; e. Pembelian bahan praktik habis pakai; f. Pemeliharaan dan perbaikan ringan

sarana prasarana sekolah;

g. Operasional layanan sekolah berbasis TI K;

h. Penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi Siswa;

i. Penyelenggaraan praktek kerja industri (dalam negeri);

j. Langganan daya dan jasa lainnya; k. Kegiatan penerimaan siswa baru; l. Penyusunan dan pelaporan;

m. Mendukung implementasi kurikulum 2013.

Disamping butir-butir tersebut di atas, bagi SMK yang ditetapkan sebagai SMK Rujukan dapat menggunakan dana BOS untuk koordinasi yang berkaitan dengan

Rencana/ Pelaksanaan tentang Pengembangan SMK Rujukan.

8 PERSYARATAN PENERI MA

:

Penerima dana program BOS SMK

(33)

data Dapodik SMK secara online melalui website:

http: / / pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id;

c. SMK membantu meringankan siswa dari kewajiban membayar iuran sekolah dan biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakulikuler siswa;

d. Apabila SMK menolak menerima program BOS harus mendapat persetujuan orang tua siswa, komite sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kot a serta tetap menjamin kelangsungan pendidikan di sekolah tersebut .

9 JADUAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014) 1. Pengumpulan

data sekolah penerima dana

Januari-Mei Juli-Oktober

2. Penetapan sekolah penerima

Januari-Juni Juli-November

3. Penyaluran dana Februari-Juni Juli-November 4. Supervisi

pelaksanaan Program

Februari-Desember

5. Laporan pelaksanaan Program

Desember

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman – Senayan,

Jakarta 10270

Telp. 021 – 5725477, 5725469 Website : www.ditpsmk.net

(34)

DESKRI PSI PROGRAM

BEASI SWA SI SWA MI SKI N ( BSM) DAN PERTANI AN TAHUN 2014

1. KODE JUKNI S : 02-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BEASI SWA SI SWA MI SKI N (BSM) DAN PERTANI AN

3. RUANG LI NGKUP : a. Bantuan Siswa Miskin (BSM) b. Beasiswa SMK Pertanian

4. TUJUAN : a. Memberi peluang bagi lulusan SMP/ MTs atau yang sederajat dari keluarga kurang mampu untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan;

b. Memberikan motivasi bagi Siswa SMK yang mengikuti Program Pertanian (Bidang Studi Keahlian Agribisnis, Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran);

c. Mencegah siswa SMK dari kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan.

5. SASARAN : 550.000 siswa SMK

6. NI LAI BANTUAN : Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per siswa per tahun atau Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per siswa per 6 bulan/ semester. 7. PEMANFAATAN

DANA

: Membantu biaya pribadi siswa untuk pembiayaan antara lain:

a. Buku dan alat tulis sekolah;

b. Pakaian dan perlengkapan sekolah (sepatu, tas, dll);

c. Transportasi siswa ke sekolah; d. Uang saku siswa ke sekolah; e. I uran bulanan sekolah. 8 PERSYARATAN

PENERI MA

: a. Beasiswa Siswa Miskin (BSM) 1) Sekolah antara lain:

a) SMK Negeri dan Swasta yang mempunyai izin operasional; b) SMK yang mempunyai siswa

(35)

Mampu (SKTM) dari Kepala Sekolah;

c) Melengkapi isian format identitas siswa calon penerima secara

lengkap untuk keperluan

penyaluran dana. 2) Siswa

a) Siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi; b) Siswa miskin dilengkapi dengan

Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Sekolah

c) Diusulkan oleh Sekolah bersangkutan dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota sebagai siswa calon penerima bantuan;

d) Ditetapkan sebagai penerima bantuan oleh Direktorat Pembinaan SMK.

b. Beasiswa Pertanian dan Pelayaran 1) Sekolah antara lain:

a) SMK yang membuka Bidang Studi Keahlian Agribisnis & Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran;

b) Melengkapi isian format identitas siswa calon penerima.

2) Siswa Penerima antara lain:

a) Siswa SMK Bidang Studi Keahlian Agribisnis & Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran;

b) Diusulkan oleh Sekolah dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota sebagai siswa calon penerima bant uan;

(36)

9 JADUAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014) 1. Pengumpulan

dan pemilihan data siswa calon penerima

Januari - November

2. Evaluasi Data Siswa Calon Penerima BSM/ Beasiswa Pertanian

Januari s.d November

3. Penetapan siswa penerima dana BSM/ Beasiswa Pertanian

Februari s.d November

4. Penyaluran dana BSM/ Beasiswa Pertanian

Februari s.d November

5. Laporan

penyaluran BSM/ BeasiswaPertani an oleh

Lembaga Penyalur

Desember – Januari 2015

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman – Senayan,

Jakarta 10270

(37)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN BEASI SWA UNTUK SI SWA BERPRESTASI / BEASI SWA UNTUK BENCANA ALAM

TAHUN 2 014

1. KODE JUKNI S : 03-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN BEASI SWA UNTUK SI SWA

BERPRESTASI / BEASI SWA UNTUK BENCANA ALAM

3. TUJUAN : a. Memberikan motivasi kepada siswa dalam mengembangkan minat dan bakat untuk memperoleh prestasi di bidang akademik maupun non akademik;

b. Memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi;

c. Memberi motivasi dan dorongan kepada siswa SMK terkena bencana alam unt uk tetap dapat bersekolah.

4. SASARAN : 5.300 (lima ribu tiga ratus) siswa

5. NI LAI BANTUAN : Total Rp. 21.200.000.000,- dengan nilai beasiswa per siswa sesuai dengan SK Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat PSMK. 6. PEMANFAATAN

DANA

: a. Peningkatan dan pengembangan prestasi akademik dan/ atau non akademik siswa; b. Memberi dorongan dan semagat kepada

siswa SMK terkena bencana alam unt uk tetap dapat bersekolah;

7. PRI NSI P DASAR PEMBERI AN BANTUAN

: a. Bantuan diberikan dalam bentuk uang; b. Penerima bantuan adalah siswa yang

memenuhi persyaratan;

c. Kewenangan penetapan penerima bantuan sepenuhnya oleh Direktorat Pembinaan SMK;

d. Beasiswa prestasi akan diberikan kepada siswa berdasarkan peringkat prestasi pada tingkat Provinsi/ Nasional/ I nternasional; e. Beasiswa bencana alam akan diberikan

(38)

8. PERSYARATAN PENERI MA BANTUAN

: a. Persyaratan Teknis.

1) Siswa SMK yang masih aktif dan berprestasi/ terkena bencana alam; 2) Siswa SMK yang masih aktif baik

perorangan ataupun pemain

perorangan dalam tim yang memiliki prestasi sebagai juara I , I I , I I I tahun 2014, dibidang akademik maupun non akademik pada tingkat provinsi/ nasional dan terbaik sebagai perwakilan I ndonesia pada tingkat I nternasional, yang dibuktikan dengan sertifikat kejuaraan/ surat penetapan juara oleh penyelenggara;

3) Prestasi nasional adalah prestasi yang diperoleh dalam kejuaraan tingkat nasional yang tidak termasuk prestasi pada lomba tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat PSMK yaitu: LKS, OSTN, O2SN, Debat Bahasa I ndonesia dan bahasa asing lainnya, FLS2N;

4) Siswa SMK yang masih aktif baik

perorangan maupun pemain

perorangan dalam tim/ regu yang memiliki prestasi dalam bidang inovasi/ perekayasa/ keilmuan dan dibuktikan dengan sertifikat/ piagam

penghargaan/ surat keputusan pemenang oleh panitia;

b. Persyaratan Administrasi

1) Diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan/ atau Kab/ Kota dan atau SMK setelah ada pengesahan Dinas Pendidikan Kab/ Kota;

2) Melampirkan data pendukung yang membuktikan pencapaian prestasi siswa calon penerima;

(39)

4) Siswa yang diusulkan ditetapkan sebagai penerima bantuan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat PSMK. 9. JADUAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

No Tahapan

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

( 2014) 1 Penerimaan daftar

usulan calon

penerima beasiswa

Februari s.d November

2 Seleksi siswa calon penerima

Februari s.d November

3 Penetapan siswa

penerima

Februari s.d November

4 Penyaluran dana Maret s.d

November 5 Laporan beasiswa

prestasi

Desember

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman – Senayan,

Jakarta 10270

(40)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN BEASI SWA PROGRAM KEAHLI AN KHUSUS TAHUN 2 013

1. KODE JUKNI S : 04-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN BEASI SWA PROGRAM KEAHLI AN KHUSUS

3. TUJUAN : a. Meningkatkan jumlah siswa SMK program keahlian khusus meliputi:

1) Program Studi Keahlian Perawatan Sosial;

2) Seni Rupa: a) Seni lukis; b) Seni Patung;

3) Desain dan Produksi Kria:

a) Desain dan Produksi Kria Tekstil; b) Desain dan Produksi Kria Kulit; c) Desain dan Produksi Kria Keramik; d) Desain dan Produksi Kria Logam; e) Desain dan Produksi Kria Kayu; 4) Seni Pertunjukan:

a) Seni Musik Klasik; b) Seni Tari;

c) Seni Karawitan; d) Seni Pedalangan; e) Seni Teater;

b. Melestarikan tradisi budaya bangsa I ndonesia melalui pembinaan peserta didik;

c. Meningkatkan motivasi belajar siswa SMK program keahlian khusus;

d. Mengurangi jumlah siswa putus sekolah pada SMK program keahlian khusus.

4. SASARAN : 14.355 siswa.

(41)

6. PEMANFAATAN DANA

: Pemanfaatan dana bantuan beasiswa antara lain unt uk:

a. I uran bulanan sekolah; dan/ atau

b. Pembelian perlengkapan belajar siswa; dan/ atau

c. Transportasi siswa kesekolah.

7. PRI NSI P DASAR PEMBERI AN BANTUAN

: a. Bantuan diberikan dalam bentuk uang; b. Penerima bantuan adalah siswa yang

memenuhi persyaratan;

c. Kewenangan penetapan penerima bantuan sepenuhnya oleh Direktorat Pembinaan SMK.

8. PERSYARATAN PENERI MA

: a. Persyaratan Teknis

1) Siswa yang diusulkan adalah siswa kelas X, XI dan XI I tahun pelajaran 2013/ 2014 dan kelas X tahun 2014/ 2015 selama masih ada dana yang mengikuti program st udi keahlian khusus seperti diatas;

2) Siswa yang diusulkan tidak sedang menerima bantuan Beasiswa dari Direktorat Pembinaan SMK, kecuali beasiswa prestasi.

b. Persyaratan Administrasi

1) Dikirim oleh Dinas Pendidikan Kab/ Kota dan/ atau sekolah setelah disahkan oleh Dinas Pendidikan Kab/ Kota;

2) Usulan dikirimkan melalui beasiswa.kpd@ditpsmk.net;

(42)

9. JADUAL KEGI ATAN

:

No KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014) 1. Penerimaan

Usulan Siswa calon penerima bantuan beasiswa

Februari s.d Mei

Juli s.d. November

2. Seleksi Usulan Siswa Calon Penerima bantuan beasiswa

Mei s.d. Juni

Agustus s.d. November

3. Penetapan Penerima Beasiswa

Mei s.d. Juni Agustus s.d. Oktober 4. Penyaluran Dana

Bantuan

Mei s.d. Juni September s.d. Oktober 5. Laporan

penyaluran oleh Lembaga Penyalur

Desember

Catatan :Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman – Senayan,

Jakarta 10270

(43)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN PEMASARAN TAMATAN SMK ( JOB M ATCHI NG) TAHUN 2014

1. KODE PROGRAM : 05-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PEMASARAN TAMATAN SMK (JOB MATCHI NG)

3. TUJUAN : a. Mempertemukan tamatan SMK dengan

dunia usaha/ industri yang memerlukan tenaga kerja tingkat menengah;

b. Memberi peluang saling berinteraksi antara tamatan SMK untuk menawarkan kompetensi yang dimiliki kepada dunia usaha/ industri yang memerlukan tenaga kerja;

c. Meningkatkan hubungan kerjasama SMK dengan dunia usaha/ indust ri;

d. Meningkatkan wawasan Tamatan SMK tentang peluang-peluang kerja di dunia usaha/ industri;

e. Meningkatkan daya serap tamatan SMK memasuki lapangan kerja.

4. SASARAN : 8 SMK

5. NI LAI BANTUAN : Rp. 235.000.000,- (dua ratus tiga puluh lima juta rupiah) per SMK.

6. PEMANFAATAN DANA

: Dana bantuan digunakan untuk pembiayaan kegiatan-kegiatan penyelenggaraan Pemasaran Tamatan SMK yang meliput i:

a. Persiapan Kegiatan b. Pelaksanaan Kegiatan c. Pelaporan

7. PRI NSI P DASAR PEMBERI AN BANTUAN

: a. Bantuan diberikan dalam bentuk uang; b. Penerima bantuan adalah sekolah yang

memenuhi persyaratan;

(44)

8. PERSYARATAN PENERI MA

: a. SMK yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi;

b. Diprioritaskan kepada SMK yang dapat menyelenggarakan Pemasaran Tamatan (Job Matching) di SMK;

c. Diprioritaskan SMK yang memiliki Bursa Kerja Khusus;

d. Memiliki jejaring kerja operasional dalam bidang bursa kerja lingkup provinsi dengan SMK lain, Disnakertrans, dunia usaha/ industri yang bergerak di sektor usaha jasa dan industri;

e. Diutamakan yang dapat menghadirkan 40 perusahaan yang memerlukan tamatan SMK untuk mengisi formasi-formasi posisi jabatan yang tersedia;

f. Diutamakan dapat menghadirkan 1.000 tamatan SMK pencari kerja;

g. Menyampaikan Proposal Penyelenggaraan Kegiatan dan Rencana Penggunaan Anggaran yang diset ujui oleh Dinas Pendidikan Provinsi, setelah ditunjuk oleh Direktorat PSMK sebagai sekolah penyelenggara job matching;

h. Memilki Rekening Sekolah (bukan rekening atas nama pribadi/ yayasan);

i. Menyampaikan fotocopy Surat

(45)

9. JADUAL KEGI ATAN :

No. Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

( 2014) 1 Usulan nama

SMK dari Dinas Pendidikan Provinsi

Mei

2 Penetapan SMK Penerima Bantuan

Mei

3 Penerimaan proposal

Juni-Juli

4 Evaluasi Proposal

Agustus

5 Bimtek, MoU, penyaluran dana

September

6 Pelaksanaan Kegiatan

Oktober-November

7 Pelaporan Desember

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman – Senayan,

Jakarta 10270

(46)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN BLOCK GRANT PENYEDI AAN PERALATAN, BAHAN DAN KELENGKAPA LAI NNYA LKS

TAHUN 2014

1. KODE JUKNI S : 06-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN BLOCK GRANT PENYEDI AAN PERALATAN, BAHAN DAN KELENGKAPAN LAI NNYA LKS

3. TUJUAN : a. Tersedianya Peralatan; Bahan dan

kelengkapan yang diperlukan pada pelaksanaan LKS SMK Tingkat Nasional XI I ;

b. Terlaksananya LKS dengan Baik.

4. SASARAN : 52 Bidang Lomba

5. NI LAI BANTUAN : Rp. 5.720.000.000,- (lima milyar t ujuh ratus dua puluh juta rupiah).

6. PEMANFAATAN DANA

: Dana digunakan untuk antara lain:

a. Pengadaan bahan dan alat yang diperlukan dalam lomba;

b. Biaya transportasi/ mobilisasi peralatan bahan dan kelengkapan LKS dari asal ke tempat Lomba kembali ke asal;

c. Honorarium dan uang lelah penjab dan teknisi;

d. Akomodasi dan konsumsi selama persiapan;

e. I nstalasi, pasang bongkar peralatan ditempat lomba dan ditempat asal.

f. Pembayaran pajak dan pembuatan laporan kegiatan;

g. Pembuatan dokumentasi foto dan video kegiatan pada bidangnya.

7. PRI NSI P DASAR PEMBERI AN BANTUAN

a. Bantuan Diberikan kepada SMK yang ditunjuk dan ditetapkan sebagai pelaksana Penyedia;

(47)

c. Proposal disusun oleh SMK yang sudah ditetapkan oleh Direktorat PSMK berdasarkan usulan Dinas Pendidikan Provinsi;

d. Proposal disetujui oleh Dinas Pendidikan. 8. PERSYARATAN

PENERI MA

: a. Diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi; b. Mengajukan proposal bantuan;

c. Memiliki Tenaga Teknisi yang mampu mengendalikan peralatan selama Lomba berjalan;

d. Memiliki rekening sekolah (bukan atas nama pribadi atau yayasan).

9 JADUAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014) 1. Penerimaan

usulan SMK calon penerima

Februari-Maret

2. Evaluasi Usulan & Penetapan SMK Penerima bantuan

Maret

3. Penerimaan proposal

Maret

4. Evaluasi Proposal April

5. Bimtek Mei

6. Penyaluran dana Juni 7. Pelaksanaan

program

Agustus

8. Laporan pelaksanaan

Desember

10 LAYANAN I NFORMASI

: SUBDI T KELEMBAGAAN DAN PESERTA DI DI K DI REKTORAT PEMBI NAAN SMK

Ditjen. Pendidikan Menengah

Komplek Kemdikbud Senayan Gedung E lt 12 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta 10270

(48)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN LANGSUNG BI AYA PENGI RI MAN BARANG PAMERAN DAN TRANSPORTASI PESERTA LOMBA

TAHUN 2014

1. KODE JUKNI S : 07-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN LANGSUNG BI AYA PENGI RI MAN BARANG PAMERAN DAN TRANSPORTASI PESERTA LOMBA

3. TUJUAN : a. Mempromosikan Hasil Karya Siswa SMK pada tingkat Nasional;

b. Memberi dorongan kepada siswa SMK untuk lebih kreatif dan inovatif.

4. SASARAN : 34 Provinsi 5. TOTAL NI LAI

BANTUAN

: Rp. 825.000.000,- (delapan ratus dua puluh lima juta rupiah)

6 PEMANFAATAN DANA

: Dana digunakan untuk antara lain:

a. Pembayaran penyediaan alat, bahan, dan kelengkapan Pameran Hasil Karya Siswa SMK; b. Mobilisasi alat, bahan, dan kelengkapan

Pameran;

c. Memasang, membongkar, dan mngangkut Produk hasil karya siswa yang dipamerkan dari dan ke tempat asal dan tempat pameran; d. Biaya koordinasi transportasi petugas;

e. Pembayaran pajak-pajak sesuai ketentuan yang berlaku;

f. Menyusun laporan kegiatan;

g. Honorarium dan uang lelah peserta pameran; h. Pembuatan foto dan video Direktorat.

7. PRI NSI P DASAR PEMBERI AN BANTUAN

: a. Bantuan Diberikan kepada SMK yang ditunjuk dan ditetapkan sebagai pelaksana Pameran; b. Kewenangan penetapan penerima bantuan

sepenuhnya oleh Direktorat PSMK;

c. Proposal disusun oleh SMK yang sudah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK berdasarkan usulan Dinas Pendidikan Provinsi; d. Proposal disetujui oleh Dinas Pendidikan

(49)

8. PERSYARATAN PENERI MA BANTUAN

: SMK diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, dengan persyaratan:

a. Diprioritaskan SMK yang memiliki produk unggulan Hasil Karya Siswa di wilayahnya; b. Memiliki guru dan siswa yang berkarya untuk

dipamerkan hasil karyanya. 9. JADUAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014) 1. Penerimaan

usulan SMK calon penerima

Maret - Mei

2. Evaluasi Usulan & Penetapan SMK

Penerima bantuan

Mei

3. Penerimaan proposal

Mei - Juni 4. Evaluasi Proposal Juni

5. Bimtek Juli

6. Penyaluran dana Juli

7. Waktu

Pelaksanaan

Agustus 8. Laporan

pelaksanaan

Desember

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 12

Jl. Jenderal. Sudirman - Senayan, Jakarta 10270 Telp. 021 – 5725477, 5725467;

(50)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN PEMBANGUNAN UNI T SEKOLAH BARU ( USB) SMK

1. KODE JUKNI S : 08-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PEMBANGUNAN UNI T SEKOLAH BARU (USB) SMK

3. TUJUAN : a. Mendukung program peningkatan akses, ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan kesempatan belajar di SMK;

b. Mendukung pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMK.

4. SASARAN : a. 19 (Sembilan belas) Unit Sekolah Baru (USB) SMK reguler;

b. 4 (empat) Unit Sekolah Baru (USB) SMK Besar.

5. TOTAL NI LAI BANTUAN

: Rp. 51.992.086.000,00 (lima puluh satu miliar sembilan ratus sembilan puluh dua juta delapan puluh enam ribu rupiah).

6 PEMANFAATAN DANA

: a. Pembangunan Gedung Pembelajaran (Ruang Teori dan Ruang Praktik beserta selasarnya); b. Pembangunan Kamar Mandi/ WC;

c. Pengadaan Perabot Ruang Pembelajaran (Ruang Teori dan Ruang Praktik); dan/ atau; d. Ruang Penunjang antara lain Ruang

Administrasi Perkantoran, Ruang Guru dan penunjang lainnya (bagi USB besar); dan/ atau;

e. I nfrastruktur antara lain I nstalasi Air Bersih, Penyambungan Daya Listrik dari PLN minimal 10.000 KVA dan I nstalasinya (bagi USB besar);

f. Biaya perencanaan, pengawasan

pembangunan dan pengelolaan administrasi. 7. PRI NSI P DASAR

PEMBERI AN BANTUAN

: a. Bantuan diberikan dalam bentuk uang;

b. Penerima bantuan adalah lokasi sekolah yang memenuhi persyaratan;

(51)

8. PERSYARATAN PENERI MA BANTUAN

: a. Adanya proposal yang diajukan oleh Bupati/ Walikota atau Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/ Propinsi yang diset ujui oleh Bupati/ Walikota unt uk USB SMK Negeri dan diajukan oleh Yayasan dengan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/ Propinsi untuk USB SMK swasta (yang diselenggarakan oleh masyarakat);

b. Diprioritaskan memiliki lahan seluas minimal 15.000 m2 (1,5 Ha) dalam satu kesatuan lokasi, dibuktikan dengan Surat Kepemilikan Tanah atas nama Pemda/ Dinas Pendidikan Kab./ Kota / Yayasan dalam bentuk:

1) Sertifikat Tanah (bukan tanah kas Desa/ / bukan tanah milik pribadi/ perorangan); atau

2) Akta Hibah/ Akta Jual Beli yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT); atau

3) Surat pernyataan pelepasan hak atas tanah adat (Khusus Provinsi Papua/ Papua Barat) oleh pihak yang berwenang/ dokumen lain sesuai dengan peraturan dan ketentuan daerah atas nama Pemda/ Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/ Yayasan;

4) Apabila sertifikat tanah untuk USB SMK masih menjadi satu dengan aset Pemda/ Yayasan yang lain, maka harus dilampirkan Surat Pernyataan dari Kepala Bagian Aset Pemda/ Yayasan tentang luasan lahan yang diperuntukkan bagi USB SMK;

5) Apabila sertifikat tanah masih dalam proses maka harus dilampiri Surat Keterangan/ Surat Pernyat aan dari Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

c. Adanya surat ukur tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN);

(52)

15◦,tidak berada di daerah rawa dan banjir; e. Lahan harus sudah siap bangun (tidak sedang

dimanfaatkan untuk kepentingan lain). Jika lahan memerlukan pematangan tanah (Land clearing), cut and fill, menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/ kot a/ Yayasan;

f. Memiliki ijin operasional/ ijin penerimaa siswa baru (bagi USB Swasta) dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/ Provinsi;

g. Adanya Surat pernyataan Bupati/ Walikota/ Yayasan tentang pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya operasional dari Pemerintah Daerah/ Yayasan;

h. Melampirkan jumlah sekolah dan siswa SMP/ MTs sebagai sumber siswa, dan jumlah SMA/ MA/ SMK;

i. Belum pernah mendapat bantuan untuk pembangunan fisik (antara lain: RKB, RPS, Perpustakaan, Laboratorium) dari Pemerintah Pusat;

j. Bagi calon USB SMK yang sudah memiliki siswa dan masih menumpang, diprioritaskan bagi yang belum meluluskan;

k. Lokasi berada dekat dengan sumber listrik (bukan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)), sumber air dan mudah dijangkau dengan alat transportasi;

l. Diprioritaskan untuk lokasi Unit Sekolah Baru (USB) yang tidak berada dekat dengan SMK lain dengan radius minimal 5 km;

m. Adanya Foto lokasi calon Unit Sekolah Baru (USB) SMK;

n. Pernyataan kesanggupan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/ Yayasan untuk melakukan pencatatan aset hasil Bantuan Unit Sekolah Baru (USB) SMK (bermaterai Rp.6000);

(53)

p. Diprioritaskan bagi Yayasan pengusul yang telah memiliki satuan pendidikan setingkat lebih rendah (MTs/ SMP/ Sederajat).

9. JADUAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014)

1. Penerimaan Usulan s.d. Mei 2. Evaluasi Usulan s.d. Mei 3. Verifikasi Lokasi s.d. Juni

4. Penetapan SMK Penerima Bantuan

s.d. Juli

5. Bimbingan Teknis dan MoU

s.d. Juli

6. Penyaluran Dana s.d. Agustus

7. Laporan Awal

Paling lambat 14 hari kalender sejak dana diterima di rekening Tim Pendiri

8. Waktu Pelaksanaan

210 hari kalender (USB Reguler)/ 270 hari kalender (USB Besar) sejak dana diterima di rekening TI M Pendiri

9. Laporan 30 %

90 hari kalender setelah dana diterima di rekening TI M Pendiri

10. Supervisi

Pelaksanaan s.d. Nopember

11. Laporan Akhir

Paling lambat 30 hari kalender setelah pekerjaan selesai

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Sarana dan Prasarana Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 12

Jl. Jenderal. Sudirman - Senayan, Jakarta 10270 Telp. 021-5725473, 5725477;

(54)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMK TAHUN 2014

1. KODE JUKNI S : 09-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU (RKB) SMK

3. TUJUAN : a. Mendukung program peningkatan akses/

daya tampung dan pemerataan

pendidikan pada satuan Pendidikan SMK; b. Menambah ruang kelas baru bagi SMK

yang memiliki jumlah siswa yang meningkat dan melebihi daya tampung. 4. SASARAN : a. 2.600 RKB untuk satu lantai;

b. 500 RKB untuk bertingkat. 5. TOTAL NI LAI

BANTUAN

: a. Ruang Kelas Baru (RKB) satu lantai Rp. 356.200.000.000,00 (tiga ratus lima puluh enam miliar dua ratus juta rupiah)

b. Ruang Kelas Baru (RKB) bertingkat Rp. 90.500.000.000,00 (sembilan puluh miliar lima ratus juta rupiah)

6. PEMANFAATAN DANA

: a. Pembanguan Ruang Kelas Baru (RKB): a. Pembangunan Ruang Kelas Baru

(RKB), selasar dan ruang tangga bagi RKB bertingkat;

b. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan selasar bagi RKB satu lantai.

b. Pengadaan Perabot (meja siswa, kursi siswa, meja guru, kursi guru dan papan tulis);

c. Perencanaan, Pengawasan, dan Pengelolaan Administrasi.

7 PRI NSI P DASAR PEMBERI AN BANTUAN

: a. Bantuan diberikan dalam bentuk uang; b. Penerima bantuan adalah sekolah yang

memenuhi persyaratan;

(55)

8 PERSYARATAN PENERI MA BANTUAN

: a. Diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dan/ atau Propinsi, dan/ atau diprioritaskan bagi SMK yang mendapat afirmasi melalui program percepatan pembangunan;

b. Diprioritaskan bagi SMK yang memiliki lahan sendiri (Lahan SMK Negeri milik Pemerintah Daerah, SMK Swasta milik Yayasan) minimal 4.000 m2 dibuktikan dengan Sertifikat Tanah/ Akta Hibah/ Akta Jual Beli yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)/ Akta I krar wakaf yang dibuat oleh Kantor Urusan Agama (KUA)/ Pelepasan hak ulayat/ adat

atas tanah dan masih tersedia

lahan/ tempat untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB);

c. Memiliki data analisis kebutuhan Ruang Kelas Baru (RKB) (butuh-ada-kurang/ lebih);

d. Diprioritaskan bagi SMK yang telah memiliki/ menampung peserta didik minimal 192 siswa;

e. Bagi SMK Swasta memiliki Akta Pendirian

Yayasan. Pembina, Pengurus dan

Pengawas Yayasan tidak boleh merangkap sebagai Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan Akta Pendirian Yayasan;

f. Memiliki ijin operasional/ ijin pendirian sekolah dari pihak yang berwenang;

g. Memiliki site plan atau sketsa pengembangan SMK;

h. Memiliki surat keputusan pengangkatan Kepala SMK;

i. Surat pernyataan kesanggupan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota untuk:

1) Melakukan pencatatan serah terima aset hasil Bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) SMK (bermaterai Rp.6000) bagi SMK Negeri.

(56)

Bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) dari Kepala Sekolah ke Yayasan bagi SMK Swasta.

9 JADUAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadwal dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014) 1. Penerimaan

Usulan

s.d. April

2. Evaluasi Usulan s.d. April 3. Verifikasi Lokasi s.d. Mei 4. Penetapan SMK

Penerima Bantuan

s.d. Juni

5. Bimbingan Teknis dan MoU

s.d. Juli

6. Penyaluran Dana s.d. Agust us 7. Laporan Awal Paling lambat 14

hari kalender sejak dana diterima di rekening Sekolah 8. Waktu

Pelaksanaan

120 hari kalender bagi satu lantai dan 180 bagi bertingkat sejak dana diterima di rekening Sekolah 9. Supervisi

Pelaksanaan

s.d. Nopember

(57)

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Sarana dan Prasarana Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 12 Jl. Jenderal. Sudirman - Senayan, Jakarta 10270

(58)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN REHABI LI TASI GEDUNG SMK TAHUN 2014

1. KODE JUKNI S : 10-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN REHABI LI TASI GEDUNG SMK

3. TUJUAN : a. Mendukung program peningkatan

akses/ daya tampung pada SMK;

b. Memenuhi kebutuhan Rehabilitasi

Gedung SMK sehingga dapat

mengembalikan fungsi ruang.

4. SASARAN : 60 (enam puluh) Paket

5. NI LAI BANTUAN : Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) 6. PEMANFAATAN

DANA

: a. Rehabilitasi Gedung SMK

b. Biaya Pengelolaan Administrasi

7. PRI NSI P DASAR PEMBERI AN BANTUAN

a. Bantuan diberikan dalam bentuk dana untuk rehabilitasi gedung SMK;

b. Adanya Analisis Tingkat Kerusakan oleh Dinas Cipta Karya/ Tim Teknis (SMK Jurusan Bangunan).

8. PERSYARATAN PENERI MA

: a. Diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan/ atau diprioritaskan bagi SMK yang mendapat afirmasi melalui program percepatan pembangunan.

b. Diprioritaskan bagi SMK yang memiliki lahan sendiri (Lahan SMK Negeri milik Pemerintah Daerah, SMK Swasta milik Yayasan) minimal 4.000 m2 dibuktikan dengan Sertifikat Tanah/ Akta Hibah/ Akta Jual Beli yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)/ Akta I krar wakaf yang dibuat oleh Kantor Urusan Agama (KUA)/ Pelepasan hak ulayat/ adat atas tanah;

c. Memiliki data analisis kerusakan Ruang dari Dinas Cipta Karya/ SMK Jurusan Bangunan;

(59)

minimal 192 siswa;

e. Bagi SMK Swasta, Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan tidak boleh merangkap sebagai Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan Akta Pendirian Yayasan;

f. Memiliki ijin operasional/ ijin pendirian sekolah dari pihak yang berwenang; g. Memiliki surat keputusan pengangkatan

Kepala SMK;

h. Surat pernyataan kesanggupan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota untuk:

1) Melakukan pencatatan serah terima aset hasil bantuan rehabilitasi ruang; 2) Mengetahui serah terima aset hasil

bantuan rehabilitasi ruang dari Kepala Sekolah ke Yayasan bagi SMK Swasta; 3) Bagi SMK Swasta memiliki Akta

Pendirian Yayasan.

9 JADWAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014)

1. Penerimaan Usulan s.d. April

2. Evaluasi Usulan s.d. April

3. Verifikasi Lokasi s.d. Mei

4. Penetapan SMK

Penerima Bantuan

s.d. Juni

5. Bimbingan Teknis dan MoU

s.d. Juli

6. Penyaluran Dana s.d. Agustus

7. Laporan Awal Paling lambat 14

hari kalender sejak dana diterima di rekening Sekolah

8. Waktu Pelaksanaan 120 hari kalender

sejak dana diterima di rekening Sekolah 9. Supervisi Pelaksanaan s.d. Nopember

10. Laporan Akhir Paling lambat 30

(60)

10 LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Sarana dan Prasarana Direktorat Pembinaan SMK Ditjen Pendidikan Menengah

Komp. Kemdikbud Senayan Gedung E Lt. 12 Jl. Jenderal. Sudirman, Jakarta 10270 Telp. 021-5725473, 5725477;

(61)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG PRAKTI K SI SWA ( RPS) SMK TAHUN 2014

1. KODE JUKNI S : 11-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG

PRAKTI K SI SWA (RPS) SMK

3. TUJUAN : a. Mendukung program peningkatan mutu

SMK;

b. Menambah Ruang Praktik Siswa di SMK untuk mendukung pencapaian kompetensi peserta didik dan pendidik.

4. SASARAN : 100 Ruang Praktik Siswa (RPS).

5. NI LAI BANTUAN : Rp. 22.772.700.000,00 (dua puluh dua miliar tujuh ratus t ujuh puluh dua juta tujuh ratus ribu rupiah).

6. PEMANFAATAN DANA

: a. Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) beserta selasarnya;

b. Pengadaan Perabot;

c. Perencanaan, Pengawasan, dan Pengelolaan Administrasi.

7 PRI NSI P DASAR PEMBERI AN BANTUAN

a. Bantuan diberikan dalam bentuk uang; b. Penerima bantuan adalah sekolah yang

memenuhi persyaratan;

c. Kewenangan penetapan penerima bantuan sepenuhnya oleh Direktorat Pembinaan SMK.

8 PERSYARATAN PENERI MA BANTUAN

: a. Diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dan/ atau Dinas Pendidikan Provinsi;

(62)

masih tersedia lahan/ tempat untuk pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS); c. Memiliki data analisis kebutuhan Ruang

Praktik Siswa (RPS) (butuh-ada-kurang/ lebih) yang dilengkapi dengan gambar rencana pembangunan RPS;

d. Diprioritaskan bagi SMK yang telah memiliki/ menampung peserta didik minimal 192 siswa;

e. Bagi SMK Swasta memiliki Akta Pendirian Yayasan. Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan tidak boleh merangkap sebagai Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan Akta Pendirian Yayasan;

f. Memiliki I jin Operasional/ I jin Pendirian sekolah dari pihak yang berwenang;

g. Memiliki site plan;

h. Memiliki surat keputusan pengangkatan Kepala SMK;

i. Adanya surat pernyataan kesanggupan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota unt uk: 1) Melakukan pencatatan serah terima

aset hasil Bantuan Ruang Praktik Siswa (RPS) (bermaterai Rp.6000) bagi SMK Negeri.

(63)

9 JADUAL KEGI ATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGI ATAN

WAKTU PELAKSANAAN

( 2014) 1. Penerimaan

Usulan

s.d. Mei

2. Evaluasi Usulan s.d. Mei 3. Verifikasi Lokasi s.d. Juni 4. Penetapan SMK

Penerima Bantuan

s.d. Juli

5. Bimbingan Teknis dan MoU

s.d. Juli

6. Penyaluran Dana s.d. Agust us 7. Laporan Awal Paling lambat 14

hari kalender sejak dana diterima di rekening Sekolah 8. Waktu

Pelaksanaan

120 hari kalender sejak dana diterima di rekening Sekolah 9. Supervisi

Pelaksanaan

s.d. Nopember

10. Laporan Akhir Paling lambat 30 hari kalender setelah pekerjaan selesai

10. LAYANAN I NFORMASI

: Subdit Sarana dan Prasarana Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 12 Jl. Jenderal. Sudirman - Senayan, Jakarta 10270

(64)

DESKRI PSI PROGRAM

BANTUAN PEMBANGUNAN KOLAM PRAKTI K PERI KANAN TAHUN 2014

1. KODE JUKNI S : 12-PS-2014

2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PEMBANGUNAN KOLAM PRAKTI K PERI KANAN

3. TUJUAN : a. Mendukung program peningkatan mutu SMK;

b. Menyediakan Kolam Praktik Perikanan di SMK untuk praktik siswa yang membuka paket keahlian Budidaya Perikanan dalam rangka pencapaian kompetensi peserta didik dan pendidik. 4. SASARAN :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka yang dimaksud dengan fungsi bimbingan dan konseling Islami dalam pembinaan akhlak siswa di SMK Muhammadiyah Delanggu

SMK Tekno-Sa Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang berada di bawah Yayasan Institut Pengembangan Kewirausahaan dan Kejuruan Indonesia

Dengan kata lain, penyelenggaraan program KKO berlandaskan pada “olahraga prestasi”, yaitu pembinaan dan pengembangan olahraga yang dilakukan untuk diarahkan

Maka peneliti meneliti tentang “ Analisis Dampak Program Pelatihan Dan Pembinaan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Pengembangan UMKM Di Kabupaten Kudus tahun

SMK Tekno-Sa Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang berada di bawah Yayasan Institut Pengembangan Kewirausahaan dan Kejuruan Indonesia

Untuk mencapai tepat sasaran serta peningkatan kualitas pembinaan dari hasil yang dicapai, diperlukan pedoman-pedoman yang disusun berdasarkan

1.4 Nama Kegiatan P2MW merupakan program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta

BAB III PENDANAAN Untuk rencana pemenuhan kebutuhan anggaran Pengembangan Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK Negeri LIMBORO, Kami sangat mengharapkan adanya bantuan dari Direktorat