• Tidak ada hasil yang ditemukan

Previous 4. ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Previous 4. ISI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL

SEKOLAH SEHAT TK AISYIYAH 1 CIKELET DESA CIJAMBE

KECAMATAN CIKELET KABUPATEN GARUT PROPINSI JAWA BARAT

MELALUI PROGRAM SEKOLAH SEHAT, TK AISYIYAH 1 CIKELET MEWUJUDKAN SEKOLAH UNGGULAN DALAM PENGEMBANGAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Disusun Oleh: Tim Pelaksana UKS TK AISYIYAH 1 CIKELET

Kata Kunci:

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

TK AISYIYAH 1 CIKELET didirikan pada tahun 1969, berlokasi di Kampung Ciwaru Desa Cijambe Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut. Dalam hitungan perjalanan waktu, TK AISYIYAH 1 CIKELET sudah 47 tahun menyelenggarakan kegiatan pendidikan untuk jenjang pendidikan. Empat puluh tujuh (47) tahun lulusan telah dihasilkan oleh TK AISYIYAH 1 CIKELET yang pada kenyataannya ada yang sukses dalam hidupnya, tidak sedikit pula yang kurang beruntung nasibnya.

Seiiring perjalanan waktu, TK AISYIYAH 1 CIKELET dari tahun ke tahun terus berusaha agar mampu memberikan yang terbaik untuk semua pihak, terutama bagi peserta didik baik dalam kecerdasan intelektual, emosional, terutama sekali mewujudkannya kecerdasan spritual dengan harapan Visi TK AISYIYAH 1 CIKELET “Terwujudnya Peserta Didik Berakhlakul Karimah, Sehat, Cerdas, Mampu Berkarya Melalui OLah Pikir, Olah Rasa, dan Olah Raga” dapat tercapai.

Terwujudnya visi tersebut tentunya tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Sudah pasti berbagai kendala akan dijumpai dan dihadapi. Keikhlasan, kecintaan, kebersamaan, pengorbanan, dan tanggung jawab merupakan kata kunci untuk meraih sukses di samping TKM penyelenggara pendidikan yang mampu mempertanggungjawabkan terhadap hasil yang telah dilaksanakannya.

Dasar pijakan untuk memulai mewujudkan visi tersebut, adalah menyelaraskan dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai Permen Diknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

(3)

menunjang keunggulan sekolah seha. Selain unggul dalam sisi akademik juga unggul dalam membiasakan berpola hidup sehat warga TK AISYIYAH 1 CIKELET mulai dibiasakan. Berbagai fasilitas penunjang pun, setahat demi setahap kami benahi.

2. Tujuan

Program Sekolah Sehat TK AISYIYAH 1 CIKELET memiliki dua tujuan yaitu: a. Tujuan Umum

Mengembangkan sekolah sehat agar visi sekolah “Terwujudnya Peserta Didik Berakhlakul Karimah, Sehat, Cerdas, Mampu Berkarya Melalui OLah Pikir, Olah Rasa, dan Olah Raga” dapat tercapai.

b. Tujuan Khusus

Melalui program sekolah sehatdengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai sarana yang mewadahinya, diharapkan seluruh warga sekolah terutama peserta didik dapat:

1) Memiliki kemampuan dasar tentang ilmu kesehatan, termasuk berperilaku hidup bersih dan sehat teratur sesuai dengan perkembangan dan karakter peserta didik,

2) Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup bersih dan sehat, 3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal-hal yang berkaitan

dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan,

4) Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari sesuai dengan syarat kesehatan,

5) Memilikikemampuan menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,

6) Mengalami pertumbuhan yang seimbang antara bertambahnya tinggi dan berat badan,

7) Mengerti da mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari,

(4)

9) Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.

3. Sasaran

Adapun yang menjadi sasaran dalam program sekolah sehat di TK AISYIYAH 1 CIKELET, adalah:

a. Peserta Didik

Sasaran utama dalam pelaksanaan program sekolah sehat ini, yaitu semua peserta didik TK Aisyiyah 1 Cikelet.

b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Seluruh warga TK AISYIYAH 1 CIKELET mulai dari Kepala Sekolah sampai kepada penjaga sekolah, wajib sifatnya untuk dapat memberi keteladanan, pendampingan, dan bimbingan kepada peserta didik dalam pelaksanaan Program Sekolah Sehat.

c. Warga Sekolah lainnya

Yang dimaksud warga sekolah lainnya, adalah Komite Sekolah, Orang tua Peserta Didik, Penjaga kantin, penjaja dagangan di sekitar sekolah serta penduduk yang tinggal dekat dengan sekolah, diharapkan dapat memberi dukungan dan penciptaan suasana kondisi sekolah sehat.

(5)

GAMBARAN UMUM

1. Kondisi Sekolah Sebelum Pelaksanaan Program Sekolah Sehat

Sebagaimana telah disampaikan di atas, TK AISYIYAH 1 CIKELET telah berjalan 47 tahun. Dari sejak berdiri pada tahun 1969 sekolah TK AISYIYAH 1 CIKELET telah melahirkan lulusan sebanyak 47 angkatan sudah tentu berdampak pada perubahan kondisi sekolah, baik perubahanke arah yang lebih baik atau kadang mungkin terjadi perubahan pada kondisi yang kurang optimal. Seperti halnya, kondisi sebelum dilaksanakannya kegiatan Program Sekolah Sehat, kondisi yang paling mudah sekali diamati secara kasat mata oleh seluruh warga sekolah termasuk stake holder, adalah kondisi fisik sarana prasarana, kondisi fisik peserta didik, kondisi fisik tata lingkungan, dan kondisi fisik warga sekolah itu sendiri. Selain itu hal yang mudah juga diamati secara kasat mata yaitu, perilaku, aktifitas, pola hidup, dan kebiasaan yang terjadi di lingkungan sekolah,baik yang bersifat akademis maupun non akademis.

Beberapa kondisi sekolah sebelum dilaksanakannya Program Sekolah Sehat, antara lain:

a. Lahan

Luas lahan yang dimiliki TK AISYIYAH 1 CIKELET kurang lebih 2067 m2. Untuk jumlah 2 (dua) rombel dengan bangunan 1 (satu) lantai telah memenuhi SNP. Idealnya berdasarkan standar sarana dan prasarana pendidikan, luas lahan yang dibutuhkan adalah 1340 m2. Tata kelola lahan sudah dilakukan secara optimal.

b. Gedung

Sampai tahun 2015 telah memiliki 2 ruang kelas dengan kondisi yang bisa dikatakan sudah mengarah pada kondisi nyaman untuk digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran yang berbasis sekolah sehat, hal ini dikarenakan kondisi bangunan yang cukup baik.

(6)

Secara lebih terperinci, kami sajikan dalam table di bawah ini:

NO Nama

Keberadaan Kondisi Ada Tidak

Ada

Baik Rusak

R S B

1 Ruang Kelas V V

2 Ruang Perpustakaan V V

3 Lab IPA V

4 Ruang Kepala Sekolah V V

5 Ruang Guru V V

6 Mushola v

7 Ruang UKS V V

8 WC Laki-Laki V V

9 WC Perempuan V V

10 WC ABK V V

11 Jamban/Tempat Cuci Tangan V V

12 Gudang V V

13 Ruang Sirkulasi V V

14 Arena Olahraga/sarana bermain V V

15 Kantin/warung sekolah V V

c. Kondisi perilaku peserta didik

Perilaku peserta didik secara umum masih perlu bimbingan, adapun perilaku yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Masih ada sebagian peserta didik yang ditemukan tidak beralaskaki ke sekolah

2. Sebagian peserta didik ketika pulang sepatu bukannya dipakai malah digantung di leher

3. Pakaian seragam kurang rapi, tidak berikat pinggang, kucel, dan terkesan lusuh

4. Kuku tangan banyak yang kotor

d. Kondisi Umum Sekolah Ditinjau Dari Sudut Pandang Sekolah Sehat

(7)

yang bisa mendukung berlangsungnya proses KBM, tapi diharapkan mampu membentuk peserta didik yang memiliki derajat nilai kesehatan yang naik. Ungkapan bijak mengatakan “Lingkungan Sekolah Sehat Mendukung Tercapainya Tujuan Pendidikan”.

Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta didik berprestasi optimal dengan mengedepankan aspek kesehatan.

Bercermin pada realita yang ada, kami berusaha untuk melakukan sebuah perubahan dan pembaharuan kea rah yang lebih baik dan bermartabat, walau disadari keterbatasankemampuan dengan memberi kebaikan yang terbaik. Amin.

Dengan dilaksankannya Program Sekolah Sehat di TK AISYIYAH 1 CIKELET kami berharap keunggulan sekolah dalam konteks yang bermakna (bernilai dan bermartabat) dapat diwujudkan.

2. Kegiatan-Kegiatan Sekolah Dalam Pelaksanaan Program Sekolah Sehat a. Bentuk-bentuk kegiatan

Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta didik unggul secara optimal denagn mengedepankan aspek kesehatan. Sekolah sehat selalu berusaha membangun kesehatan peserta didk baik jasmanilebih-lebih rohaninya, melalui pemahaman, kemampuan, dan tingkah laku sehingga peserat didik dapat mengambil keputusan terbaik untuk kesehatanmereka sendiri secara mandiri. Sekolah sehat menyadari betapa pentingnya kesehatan peserta didik dalam membantu suatu keunggulan yang optimal di samping meningkatnya standar hidup mereka. Pada dasarnya sekolah sehat adalah sekolah yang menyadari pentingnya pembangunan kesehatan di bidang promotif dan preventif, bukan hanya di bidang kuratif saja.

(8)

Kegiatan-kegoiatan dalam melaksanakan program sekolah sehat dikelompokan menjadi:

1. Trias Program UKS

a. Penyelengaraan pendidikan kesehatan

b. Penyelengaraan pelayanan kesehatan di sekolah

c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah baik fisik, mental, social maupun lingkungan dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS bekerja sama dengan UPTD Dinas Kesehatan Kecamatan Cikelet.

2. Program Khusus Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupaka usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh berkembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat fisik serta mental, social, dan lingkungan melalui kegiatn bimbingan, pengajaran atau latihan yang diperlukan saat ini maupun diperlukan di masa mendatang. TK AISYIYAH 1 CIKELET melaksanakan program kegiatan ini melalui berbagai bentuk kegiatan, baik dalam kegiatan ekstrakurikuler ataupun melalui kegiatan khusus dalam wadah UKS. Dalam pelaksanannya di lapangan, kegiatan-kegiatan yang telah dirumuskan diarahkan untuk mencapai lebih dari satu tujuan, dilakukan secara sebagian-sebagian atau secara terpadu dengan mengedepankan aspek efektif dan efisien dengan mengerahkan sumber daya.

b. Waktu

Waktu pelaksanaan program selama 1 (satu) tahun ajaran, dibedakan menjadi:

(9)

4. Kegiatan yang dilaksanakan dalam satu semester 5. Kegiatan yang dilaksanakan dalam setahun

c. Metode dan pendekatan

Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini, adalah:

1. Metode pembelajaran 2. Metode pelatihan 3. Metode pembimbingan 4. Metode pembiasann 5. Metode keteladanan

Adapun pendekatan yang dilakukan meliputi pendekatan secara induksi atau deduksi.

d. Pengorganisasian pengelolaan / managemen program sekolah sehat Agar setiap kegiatan dalam program sekolah sehat dalat berjalan sebagaimana yang diharapkan dan semua tujuan dapat tercapai, maka dipandang perlu dibentuk Tim yang memiliki tugas, fungsi dan tanggung jawab penuh terhadap suksesnya pelaksanaan program kegiatan ini.

Adapun susunan tim pelaksana kegiatan UKS TK AISYIYAH 1 CIKELET adalah:

Pembina : Kepala Desa Cijambe

Ketua : LELI NURLELA, S.Pd.I

Sekretaris I : REKHA SETIAWATI, S.Pd.I Sekretaris II

Bendahara Anggota

(10)

-e. Uraian Kegiatan

Secara terperinci kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Sekolah Sehat untuk tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut:

NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

1 Pembentukan Tim Pelaksana UKS

NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

3 Pemeriksaan pakaian dan anggota tubuh 4 Pemanfaatan lahan kosong

a. Berkebun

b. Penanaman tanaman hias dan hidroponik c. Pemeliharaan tanaman

5 Memelihara kebersihan jamban dan WC

6 Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan

7. Pemeriksaandan pengadaan obat

8 Pemeriksaan dan pengadaan barang UKS 9 Pemeliharaan ruang UKS

10 Pemeriksaan kesehatan gigi

11 Penilaian kebersihan dan kerapihan berpakaian siswa

12 Pengumuman hasil penilaian 13 Pembinaan dokter kecil 14 Perlombaan kelas sehat 15 Jumsih dan SKJ

16 Belajar gosok gigi dan cuci tangan sesuai aturan 17 LCC tentang pendidikan kesehatan

18 kultum

19 Konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait

Itulah sederet kegiatan yang telah kami laksanakan dan kami dokumentasikan sesuai dengan indicator PHBS untuk bahan refleksi, mengingat dengan segala keterbatasan tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang membutuhkan sentuhan demi perbaikan di kemudian hari.

(11)

Tatakelola lahan sedikit demi sedikit sudat mendapatkan sentuhan. Lahan yang tadinya kosong sudah dimanfaatkan dengan ditanami beragam tumbuhan, ada jenis tanaman apotek hidup, warung hidup, dapur hidup dan tanaman lain yang diharapkan dapat memberikan kesan asri.

b. Gedung

NO Nama

Keberadaan Kondisi Ada Tidak

Ada

Baik Rusak

R S B

1 Ruang Kelas V V

2 Ruang Perpustakaan V V

3 Lab IPA V

4 Ruang Kepala Sekolah V V

5 Ruang Guru V V

6 Mushola V

7 Ruang UKS V V

8 WC Laki-Laki V V

9 WC Perempuan V V

10 WC ABK V V

11 Jamban/Tempat Cuci Tangan V V

12 Gudang V V

13 Ruang Sirkulasi V V

14 Arena Olahraga/sarana bermain V V

15 Kantin/warung sekolah V V

c. Kondisi perilaku peserta didik

Melalui berbagai kegiatan dalam program sekolah sehat yang secara intensif dilaksanakan selama 1 tahun, terlihat adanya perubahan-perubahan. Demikian juga terhadap perilaku/pola hidup yang sebelumnya terkesan kurang baik, pada saat ini ada perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, sehat, dan, bermakna. Kami terus berupaya walaupun lambat tapi kami yakin pasti bisa.

d. Kondisi umum sekolah dari sudut pandang sekolah sehat

(12)

BAB III PEMBAHASAN

1. Definisi sekolah sehat

Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu peserta didik unggul secara optimal dengan mengedepankan aspek kesehatan. Definisi lain adalah sekolah dengan lingkungan bersih, indah, sehat, dan asri (nyaman).

Sekolah sehat selalu berusaha membangun kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Melalui pemahaman, kemampuan, dan perilaku yang bertanggungjawab, pengambilan keputusan terbaik untuk terciptanya kesehatan secara mandiri dapat diwujudkan.

(13)

dintegrasikan ke dalam kegiatan UKS. Selain itu, Mendiknas juga mengingatkan, untuk mewujudkan sekolah/madrasah menjadi Sekolah Selah adalah tanggung jawab bersama. Lingkungan sekolah yang tertata rapi dan bersih akan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif yang pada gilirannya nanti akan meningkatkan prestasi belajar termasuk di dalmnya rasa kemandirian, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), dan kreatifitas, serta membentuk masyarakat yang sadar lkesehatan”.

2. Kriteria Utama Sekolah Sehat

Sekolah sehat mengedepankan pencegahan dan promosi kesehatan sehingga lebih utama mencegah sakit dari pada menunggu sakit

Makna sehat mencakup 4 aspek yaitu, sehat secara fisik, sehat psikis, sehat social, dan sehat spiritual. Untuk itu disusun kriteria utama dari sekolah sehat, yaitu adanya:

a. Program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and treatment)

b. Makanan sehat (healty eating)

c. Pendidikan olahraga( physical activity)

d. Pendidikan mental ( emotional health and being)

e. Program lingkungan sekolah sehat dan aman ( safe and healty environment)

3. Indikator ketercapaian sekolah sehat

Indikator pencapaian sekolah sehat mengacu pada 14 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu:

1. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih

(14)

2. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih

Memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian yang bersih dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan disetrika. Memeriksa baju yang dipakai dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.

3. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih

Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga tidak hitam/kotor. Memeriksa kuku secra rutin dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.

4. Memakai Sepatu Bersih dan Rapih

Memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu, rapih misalnya ditalikan bagi sepatu yang bertali. Sepatu bersih diperoleh bila sepatu dibersihkan setiap kali sepatu kotor. Memeriksa sepatu yang dipakai siswa dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.

5. Berolahraga Teratur dan Terukur

Siswa/Guru/Masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga teratur dapat memelihara kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan kebugaran tubuh sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. Olahraga dapat dilakukan di halaman secara bersama-sama, di ruangan olahraga khusus (bila tersedia), dan juga di ruangan kerja bagi guru/ karayawan sekolah berupa senam ringan dikala istirahat sejenak dari kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk berolahraga bersama serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga.

6. Tidak Merokok di Sekolah

(15)

dan kerusakan jantung serta pembuluh darah); Tar (menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker) dan CO (menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen sehingga sel-sel tubuh akan mati). Tidak merokok di sekolah dapat menghindarkan anak sekolah/guru/masyarkat sekolah dari kemungkinan terkena penyakit-penyakit tersebut diatas. Sekolah diharapkan membuat peraturan dilarang merokok di lingkungan sekolah. Siswa/guru/masyarakat sekolah bisa saling mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok di lingkungan sekolah dan diharapkan mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok.

7. Tidak Menggunakan NAPZA

Anak sekolah/guru/masyarkat sekolah tidak menggunakan NAPZA (Narkotika Psikotropika Zat Adiktif). Penggunaan NAPZA membahayakan kesehatan fisik maupun psikis pemakainya.

8. Memberantas Jentik Nyamuk

Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air, bak mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-barang bekas/tempat yang bisa menampung air yang ada di sekolah. Memberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan menghindari gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik diharapkan dapat mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah. Sekolah diharapkan dapat membuat pengaturan untuk melaksanakan PSN minimal satu minggu sekali.

9. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat

(16)

buang air kecil. Menggunakan jamban yang bersih setiap buang air kecil ataupun buang air besar dapat menjaga lingkungan di sekitar sekolah menjadi bersih, sehat, dan tidak berbau. Disamping itu tidak mencemari sumber air yang ada disekitar lingkungan sekolah serta menghindari datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan penyakit seperti: diare, disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit lainnya. Sekolah diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa serta terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan. Perbandingan jamban dengan pemakai adalah 1:30 untuk laki-laki dan 1:20 untuk perempuan.

10. Menggunakan Air Bersih

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan menyediakan sumber air yang bisa berasal dari air sumur terlindung, air pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air dalam kemasan (sumber air berasal dari smur pompa, sumur, mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah/WC). Air diharapkan tersedia dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat.

11. Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Memakai Sabun

Sekolah/guru/masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang mengalir akan membuang kuman-kuman yang ada pada tangan yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman yang ada di tangan. Diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman serta dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti: diare, disentri, kolera, tipus, kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan flu burung.

(17)

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara sampah organik, non-organik, dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga mengandung berbagai kuman penyakit. Membiasakan membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia akan sangat membantu anak sekolah/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman penyakit.

13. Mengkonsumsi Jajanan Sehat dari Kantin Sekolah

Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin/warung sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah. Sebaiknya sekolah menyediakan warung sekolah sehat dengan makanan yang mengandung gizi seimbang dan bervariasi, sehingga membuat tubuh sehat dan kuat, angka absensi anak sekolah menurun, dan proses belajar berjalan dengan baik.

14. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar diketahui tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga diketahui apakah pertumbuhan siswa normal atau tidak normal.

4. Tiga Program Pokok UKS (Trias UKS)

Menurut Depdiknas tahun 2006, Trias UKS dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Pendidikan Kesehatan

Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang akan dating.

(18)

pelajaran sains dan social. Dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai, dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksankan hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan. Kegiatannya meliputi kebersihan dan kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan, reproduksi, dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani. Selain itu dilaksanakan di luar jam pelajaran tatap muka, termasuk pada kegiatan liburan sekolah, kegiatannya bisa dilaksanakandi sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan antara lain memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik serta melengjapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Contoh kegiatannya, seperti berkemah, ceramah, dan diskusi serta kegiatan lain yang sejenis.

b. Pelayanan kesehatan

Upaya meningkatkan kesehatan (promotif), pencegahan ( preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitative) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan kepada warga sekolah pada umumnya di bawah koordinasi Guru, Pembina UKS, melalui bimbingan teknis dan pengawasan dari Puskesmas setempat.

Beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah berkaitan dengan kesehatan:

1. Promotif

 Dokter kecil

 Kader kesehatan remaja

 Palang merah remaja

 Pembinaan warung sehat sekolah

 Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari factor pembawa penyakit

(19)

 Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun khusus untuk penyakit-penyakit tertentu

 Penjaringan kesehatan anak sekolah

 Memonitor/memantau pertumbuhan peserta didik

 Imunisasi peserta didik

 Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah

 Konseling kesehatan di sekolah

3. Kuratif dan rehabilitative

 Dignosa diri

 Pengobatan ringan

 Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit

 Rujukan medis

c. Pembinaan Lingkungan Sekolah

Pembinaannya mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar. Dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadaran, kesanggupan, dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat.

Adapun kegiatannya sebagai berikut:

1. Program pembinaan lingkungan sekolah, kegiatannya meliputi:

 Lingkungan fisik

 Penyediaan air

 Pemeliharaan penampungan air bersih

 Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah

 Pengadaan dan pemeliharaan air limbah

 Pemeliharaan WC/Jamban

(20)

 Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas dan ruangan lainnya

 Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah

 Pengadaan dan pemeliharaan kantin sekolah

 Lingkungan Sosial dan Mental

 Konseling kesehatan

 Bakti social (baksos) sekolah terhadap lingkungan

 PMR, DOKCIL, dan Kader Kesehatan Remaja

2. Pembinaan lingkungan keluarga

Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan:

 Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS

 Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah 3. Pembinaan masyarakat sekitar

Meliputi pembinaan dengan cara pendekatan kemasyarakatan oleh kepala sekolah, guru atau pembina UKS dengan cara membina hubungan baik atau kerjasama dengan masyarakat atau lembaga masyarakat dan penyuluhan massa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak dan audio visual.

5. Dampak Sekolah Sehat Terdap prestasi peserta didik dalam mengembangkan pola hidup sehat di sekolah

Sudah satu tahun lebih program sekolah sehat gulirkan, namun secara intensif baru enam bulan ini dijalankan. Ada perubahan yang signifikan terhadap keunggulan peserta didik walau baru sebagian yang melaksanakan dari seluruh warga sekolah, paling tidak niat ke arah perubahan dan pembaharuan sudah ada. 1. Dampak positif terhadap lingkungan peserta didik dalam mengembangkan pola

hidup sehat, antara lain:

(21)

2. Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat

3. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan

4. Memilik kebiasaan dalam hidup sehari-hari sesuai dengan syarat kesehatan 5. Memiliki kemampuan menularkan perilaku hidup sehat dalam kesehariannya 6. Mengalami pertumbuhan seimbang antara bertambahnya tinggi dan berat

badan

7. Mengerti dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam kaitannya denagn kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari 8. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar

(22)

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan kondisi nyata dan fakta-fakta di lapangan dapat disimpulkan bahwa melalui pelaksanaan program sekolah sehat yang didukung oleh program-program lainnya. TK AISYIYAH 1 CIKELET yang awalnya bisa dikatakan lingkungan sekolah belum menderminkan BISA (bersih, indah, sehat, dan asri) pada saat sekarang tidaklah salah andai berbangga hati dengan tampilan warna lain walaupun secara optimal masih perlu ditingkatkan, tetapi yang jelas wujud nyata sebagai bukti otentik dapat dipertanggungjawabkan.

2. Rekomendasi

Dengan memperhatikan perubahan yang dapat memberi warna lain, TK AISYIYAH 1 CIKELET untuk menuju gerbang “Sekolah Sehat” melalui program sekolah sehat dengan UKS sebagai wadah kegiatannya, maka dapat direkomendasikan sebagai berikut:

a. Program sekolah sehat di TK AISYIYAH 1 CIKELET untuk tahun-tahun pelajaran berikutnya agar tetap dilaksanakan dengan cara:

(23)

2. Melengkapi kekurangan-kekurangan dari kegiatan yang sudah dijalankan

3. Melakukan inovasi serta renovasi dengan kegiatan lain yang tepat sasaran.

b. Program sekolah sehat dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah lain khususnya yang berada di wilayah pemerintahan Desa Cijambe umumnya yang berada di wilayah kerja UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Cikelet.

c. Kepada semua pihak terutama kepada Kepala Desa Cijambe, Camat Kecamatan Cikelet, Kepala UPTD Dinas Kesehatan, dan kepada semua pihak terkait agar tetap memberi dukungan khususnya kepada TK AISYIYAH 1 CIKELET umumnya ke semua sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Cikelt agar program Sekolah Sehat ini dapat tetap dilaksanakan.

Akhirnya ungkapan bijak mengatakan iada gading yang tak retak, begitu pula keterbatasan kami yang menyadari merasa banyak sisi yang kurang. Untuk itu, kami mohon maaf dalam penyajian profil ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Hanya kritik yang kontruksif kami nantikan demi penyempurnaan di kemudian hari.

Mengetahui,

Kepala TK AISYIYAH 1 CIKELET

LELI NURLELA, S.Pd.I NIP.

-Cikelet, April 2016 Tim Pelaksana UKS,

(24)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

So this block will discuss about anatomy, histology, symptom and signs of lung disease and its pathophysiology, major upper respiratory diseases, major

Pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai probabilita F sebesar 0.000 yang berarti kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan variabel keputusan investasi (asset growth), keputusan pendanaan

The objective of research was to compare the morphological variation of root, stem, leaf, panicle, floret and the colour of milk mature grain and mature grain by observing the

Dalam membuat proposal bisnis, jawab setiap pertanyaan yang mungkin timbul, rencana ke depannya serta pertanyaan lain yang bisa timbul mengenai proposal tersebut.. Koreksi lagi

Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan,

Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau

Hasil analisis data dalam penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh terhadap adanya minat siswa kelas XII SMK

Dalam menghitung jumlah persediaan bantuan yang dibutuhkan kota Padang dalam menanggulangi bencana gempa yang berkekuatan tsunami, dibutuhkan data kebutuhan awal