• Tidak ada hasil yang ditemukan

APAKAH BIAWAK AIR (Varanus salvator macromaculatus Deraniyagala, 1944) KARNIVOR? REPOSITORY OLEH: MUHAMMAD SHOLEH NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "APAKAH BIAWAK AIR (Varanus salvator macromaculatus Deraniyagala, 1944) KARNIVOR? REPOSITORY OLEH: MUHAMMAD SHOLEH NIM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

APAKAH BIAWAK AIR

(Varanus salvator macromaculatus Deraniyagala, 1944) KARNIVOR?

REPOSITORY

OLEH:

MUHAMMAD SHOLEH NIM. 1403113539

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2019

(2)

1

APAKAH BIAWAK AIR

(Varanus salvator macromaculatus Deraniyagala, 1944) KARNIVOR?

Muhammad Sholeh

1

, Sri Catur Setyawatiningsih

2

1

Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

2

Dosen Bidang Ekologi Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Corespondent Author: muhammad.ssholeh@student.unri.ac.id

ABSTRACT

Water monitor lizards are generally carnivores, but in a recent study of stomach water monitor lizards were found fragments of coconut meat. Therefore, it is necessary to describe the evidence of other water monitor lizards as carnivores. Observation of water monitor lizard digestive anatomy (tooth type, presence of caecum and ratio length of intestines to Snout Venth Length), and position of endoparasites in the digestive organs of water monitor lizards. The purpose of this observation was to prove water monitor lizards as carnivores. Water monitor lizards have pleurodont type canines that stick to the side of the jaw. In the water monitor lizard intestine, no caecum is found. Ratio length intestinus to SVL is less than 1. Endoparasites, in the form of nematode and cestoda worms, are found only in the stomach of water monitor lizards. Based on this observation water monitor lizards are classified as carnivores

Keywords: Canines, Without Caecum, Stomach ABSTRAK

Biawak air secara umum adalah karnivor, tetapi pada penelitian terbaru pada lambung biawak air ditemukan serpihan daging buah kelapa. Oleh karena itu, perlu dideskripsikan bukti lain biawak air sebagai karnivor. Pengamatan dilakukan pada anatomi organ pencernaan biawak air (tipe gigi, adanya sekum dan rasio P

usus

terhadap P

mk

), dan posisi endoparasit dalam organ pencernaan biawak air. metode penelitian dilakukan dengan observasi secara langsung secara visual. Tujuan pengamatan ini untuk membuktikan biawak air sebagai karnivor. Biawak air memiliki gigi taring tipe pleurodont yang tumbuh menempel di samping rahang. Pada usus biawak air, tidak ditemukan sekum. Rasio P

usus

terhadap P

mk

kurang dari 1. Endoparasit, berupa cacing nematoda dan cestoda, ditemukan hanya dalam lambung biawak air. Berdasarkan hasil tersebut biawak air termasuk karnivor.

Kata Kunci: Gigi Taring, Tanpa Sekum, Lambung Pendahuluan

Biawak air (Varanus salvator macromaculatus) merupakan hewan yang dikenal sebagai scavenger atau

pemakan bangkai (Koch & Arida 2017;

Uyeda et al. 2013). Dalam hal ini,

biawak air berperan penting dalam

siklus nutrien dan penurunan dinamika

(3)

2

penyakit (Uropdana et al. 2017;

Twinning et al. 2017).

Di samping itu, biawak air merupakan predator dan memiliki peran ekologis dalam penyeimbang rantai makanan (Iyai & Pattiselanno 2006).

Dengan demikian jenis ini merupakan karnivor (Shine 1998; Cota 2011).

Namun pada biawak air lain, V.

togianus, di lambungnya ditemukan adanya serpihan daging buah kelapa (Koch & Arida 2017). Oleh karena itu perlu dideskripsikan bukti lain biawak air sebagai karnivor.

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

Penangkapan biawak dilakukan sejak bulan Juli hingga September 2017.

Penelitian untuk melihat anatomi organ pencernaan biawak air dan adanya endoparasit dalam organ pencernaan sejak Januari hingga Maret 2018. Lokasi pengambilan sampel biawak air di Pekanbaru. Pengamatan anatomi organ pencernaan dilakukan di laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Pekanbaru.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik BL-01 Model 500G/0-01, kaliper digital, pita meter, kamera digital, meja bedah, alat bedah, perangkat infus, bak bedah, jarum injeksi berbagai ukuran, cawan petri, botol film dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 ekor biawak air dewasa, formalin 10 %, alkohol 70 %, NaCl 0,9

% dan ketamin.

Pengambilan dan Penanganan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

Biawak air ditangkap berdasarkan izin BBKSDA SK.309/K.6/BIDTEK/KSA.

2.2/10/2017 menggunakan pancing dan jerat berumpan di berbagai titik lokasi.

Biawak yang tertangkap dibersihkan dan difoto dengan menggunakan kamera digital. Selanjutnya spesimen berupa pengukuran panjang moncong-kloaka (P

mk

) menggunakan pita meter dengan tingkat ketelitian 0,01 cm.

Pembedahan Biawak Air

Pembedahan dilakukan sesuai dengan etika penelitian. Pengamatan gigi biawak dilakukan secara visual. Organ pencernaan dikeluarkan dengan pisau bedah dari rongga tubuh. Organ tersebut dibersihkan dengan NaCl 0,09% dan difoto.

Usus biawak air dipisahkan, diletakkan di blok parafin, dan diluruskan. Panjang usus diukur dengan menggunakan pita meter dengan ketelitian 0,01 cm. Ada tidaknya sekum pada usus diamati secara visual. Posisi endoparasit dalam organ pencernaan dilakukan dengan membedah organ pencernaan baik lambung maupun usus.

Penggolongan Biawak Air

Biawak air digolongkan sebagai

hewan herbivor, karnivor atau omnivor

berdasarkan tipe gigi, adanya sekum,

rasio usus terhadap P

mk

, dan posisi

endoparasit, beberapa karakter pembeda

yang disajikan pada tabel 1.

(4)

3

Tabel 1. Penggolongan biawak air

berdasarkan karakter pembeda

Ket: Pusus = panjang usus (usus kecil + usus besar);

Pmk= Panjang moncong-kloaka;*= Bennet (1995);

2*= O’ Grady et al. (2005); 3*= Ihwan &Mahfud (2016); 4*= Hamdi et al. (2014)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tipe Gigi Biawak Air

Biawak air memiliki gigi taring.

Gigi taring biawak air berbentuk kait yang melengkung ke arah kaudal (ekor) dan relatif lebih runcing serta tajam pada sisi kaudal (Widiawati 2014). Gigi ini berfungsi dalam melumpuhkan mangsa.

Biawak air memiliki tipe gigi pleurodont (gigi yang tumbuh menempel disamping rahang) dengan masing- masing memiliki satu gigi pengganti (Gambar 1). Hal ini berbeda dengan tipe gigi buaya, yang bertumpuk keberadaannya, dan selalu bertumbuh karena tidak memiliki akar pada giginya (Atonis 2017).

Gambar 1. Gigi biawak air: 1. Tampak dorsal ; 2. Tampak lateral. a.

Gigi taring tipe pleurodont

Sumber: Widiawati (2014)

Biawak Air Tidak Memiliki Sekum Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya sekum pada organ pencernaan biawak air. Hamny et al. (2015) juga menyatakan hal yang sama. Sekum umumnya ditemukan pada Uromastyx aegyptiaca karena jenis tersebut merupakan kadal herbivor (Zaher et al.

2012; Srichairat 2017). Sekum pada kadal herbivor berguna dalam menyimpan sementara makanan yang tidak tercerna sempurna untuk dicerna kembali (Ihwan & Mahfud 2016).

Berbeda halnya pada biawak air, sekum tidak dibutuhkan karena pakan yang dikonsumsi secara keseluruhan adalah hewan yang langsung tercerna dalam usus biawak air (Srichairat et al. 2018) Rasio Usus Biawak Air

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, didapatkan panjang usus terhadap P

mk

<1. Dalam hal ini, biawak air termasuk kadal karnivor karena panjang usus biawak air lebih pendek daripada P

mk

(Hamny et al. 2015).

Ukuran usus biawak air pendek terkait dengan penyerapan sari-sari makanan.

Biawak air secara umum hanya mengkonsumsi daging hewan, sehingga lebih cepat dalam penyerapannya (Iwan

& Mahfud 2016).

Posisi Endoparasit

Berdasarkan hasil pengamatan organ pencernaan, endoparasit ditemukan hanya pada lambung biawak air. Hasil tersebut memperkuat biawak air tergolong karnivor. Parasit umumnya ditemukan dalam lambung berupa nematoda (Shine et al. 1998; Agustin 2017) dan ada sedikit cestoda. Adanya endoparasit tersebut, diduga karena biawak air ia makan apapun, termasuk bangkai hewan yang terdapat telur

1

2 b

a

(5)

4

parasit. Nematoda mampu hidup dalam

lambung biawak air karena terdapat lapisan kutikula sebagai pelindung diri terhadap enzim-enzim pencernaan dalam tubuh inangnya (Aidarusmini 2012).

Kesimpulan

Bukti tambahan biawak air tergolong karnivor adalah bergigi taring tipe pleurodont, tidak adanya sekum, rasio P

usus

terhadap P

mk

kurang dari 1, dan posisi endoparasit terdapat hanya dalam lambungnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin A L D, Koesdarto S, Lukiswanto B S, Suwanti L C T, Arifin Z, Putranto E D. 2017.

Morphological identification nematodes Tanqua tiara found on gastric Varanus salvator at East Java. KnE Life Science.

668-676

Aidarusmini. 2012. Nematoda. https://

aidarusmini.wordpress.com/2012 /05/22/ nematoda/. [08 Januari 2019]. Bennet D. 1995. A Little Book of Monitor Lizard.

Aberdeen: Viper Press

Atonis J C. 2017. Karakteristik anatomi skelet kepala buaya senyulong (Tomistoma schlegelii). [Skripsi].

Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Cota M. 2011. Mating and intrespecific Behavior of Varanus salvator macromaculatus in an Urban Population. Biawak. 5: 17-23

Gumilang R. 2001. Populasi dan penyebaran biawak air asia (Varanus salvator). [Skripsi].

Bogor: Departement Konservasi Sumberdaya Hutan, Institut Pertanian Bogor

Hamdi H, El-Ghareeb A, Zaher M, Essa A, Lahsik S. 2014. Anatomical, histological, and histochemical adaptations of the reptilian alimentary canal to their food habits : Chamaeleon africanus.

World Applied Sciences Journal 30: 1306-1316

Hamny, Mulyani S, Masyitha D, Wahyuni S, Jalaluddin M. 2015.

Morfologi anatomi dan histologi usus biawak air (Varanus salvator). Journal Veteriner. 16:

152-158

Ihwan, Mahfud. 2016. Anatomi saluran pencernaan (digesti) biawak air (Varanus salvator) (reptil, Varanidae). Prosiding Seminar Sains dan Teknik (SAINSTEK) ke-3 2016 Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Kupang. Sainstek. 1: 1-9

Iyai D A, Pattiselanno F. 2006.

Diversitas dan ekologi biawak (Varanus indicus) di Pulau Pepaya Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Irian Jaya Barat.

Biodiversitas. 7: 181-186

Koch A, Arida E. 2017. A Coconut- Eating Monitor Lizard? on an Unusual Case of Frugivory in the Melanistic Sulawesi Water Monitor (Varanus togianus). The herpetological bulletin. 139: 41- 42

Maxwell. 2011. Histology of tooth

attachment tissues and

(6)

5

plicidentine in Varanus (Reptilia:

squamata), and a discussion of the evolution of amniote toot attachment. Journal of Morphology. 272: 1170-1181

Ningrum R. 2009. Analisis Komposisi Pakan pada Lambung Kadal (Eutropis multifasciata).

[Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor

O’ Grady S P, Morando M, Avila L, Dearing D M. 2005. Correlating diet and digestive tract specialization: Examples from the lizard family Liolaemidae.

Zoology. 108: 201-210

Shine R, Harlow P S, Keogh J S. 1998 Ecological traits of commercially harvested water monitors, Varanus salvator, in northern Sumatra. Wildlife Research. 25.4:

437-447

Srichairat N, Aksintum W, Chumnanpuen P. 2017. Gross Morphological Structure of Digestive System in Water Monitor Lizard Varanus salvator (Squamata: Varanidae).

Walaiklak. Journal. 1-10

Twining J P, Bernard H, Ewers R M.

2017. Increasing land-use intensity reverses the relative occupancy of two quadrupedal scavengers. Plos One. 12: 1-13

Uropdana S, Adam M, Hasan M. 2017.

Pengaruh domestikasi terhadap jenis pakan pada biawak air (Varanus salvator). Journal

Ilmiah Mahasiswa Veteriner. 1:

456-459

Uyeda L, Iskandar E, Wirsing A, Kyes R. 2013. Nocturnal Activity of Varanus salvator on Tinjil Island, Indonesia. Journal of

Varanid Biology and

Husbandry. Biawak. 7: 25-30

Widiawati W. 2014. Studi karakteristik anatomi skelet kepala biawak air (Varanus salvator). [Skripsi].

Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Zaher M, El-Ghareeb AW, Hamdi H, Essa A, Lahsik S. 2012.

Anatomical, histological and histochemical adaptations of the reptilian alimentary canal to their food habits: I. Uromastyx aegyptiaca. Life Science Journal.

9: 84-104

Gambar

Gambar  1.  Gigi  biawak  air:  1.  Tampak  dorsal  ;  2.  Tampak  lateral.  a.

Referensi

Dokumen terkait