BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak sebagai induk dan satu atau lebih perusahaan anak. Kebanyakan perusahaan multibisnis merupakan hasil penjumlahan dari seluruh perusahaan yang ada dalam kelompoknya (Collis dan Montgomery, 2005). Bahkan, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada beberapa kasus keberadaan perusahaan induk justru tidak menciptakan sinergi yang mungkin terjadi di antara perusahaan-perusahaan anak dalam satu kelompok bisnis (Goold et al., 1994). Menurut Balaban dan Rotschild (2002), tugas perusahaan induk bukan hanya menagih kontribusi dari perusahaan-perusahaan anak, melainkan merancang pertumbuhan nilai kelompok bisnis sebagai satu kesatuan didasarkan oleh desain portofolio bisnis yang kompleks. Usaha pengelolaan perusahaan multibisnis berasal dari berbagai kesulitan untuk menerapkan strategi pada setiap tingkatan organisasi. Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang akan didivestasi (Anthony dan Govindarajan, 2007, 58).
Keberadaan perusahaan induk sejatinya harus memberi manfaat bagi kelompok bisnis secara keseluruhan. Perusahaan induk diharapkan dapat melakukan pengasuhan yang membuat kompetensi inti kelompok bisnis terus
2
berkembang dan dapat terus menciptakan nilai dan bertumbuh dengan basis kompetensi intinya tersebut (Collis dan Montgomery, 2005). Kesesuaian pengasuhan ditentukan oleh karakteristik perusahaan induk dan karakteristik perusahaan anak. Meskipun perusahaan induk nampaknya memiliki kekuasaan lebih dibandingkan perusahaan-perusahaan anak, namun kreasi nilai yang dilakukan terkadang justru bisa menjadi penghancur nilai apabila tidak ada kesesuaian pengasuhan antara perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anak (Goold et al., 1994). Ketidaksesuaian karakteristik antara perusahaan induk dan perusahaan anak membuat perusahaan induk tidak dapat melakukan pengasuhan yang menguntungkan bagi pertumbuhan perusahaan anak (Zook, 2004), sebagai contoh pada perusahaan anak yang tidak dapat memanfaatkan sumber daya bersama yang dimiliki oleh kelompok bisnis. Dalam beberapa kasus, perusahaan anak bahkan akan lebih diuntungkan apabila tidak menjadi anggota kelompok bisnis (Goold et al., 1994).
PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan multibisnis di bidang energi yang mengoperasikan kelompok bisnis secara terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Sesuai dengan anggaran dasarnya, PT Pertamina (Persero) menjalankan usaha minyak mentah dan gas bumi, termasuk aktivitas terkait dengan produk minyak, menjalankan usaha di bidang energi panas bumi, mengelola pengusahaan dan pemasaran liquefied natural gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari pabrik LNG, menjalankan usaha energi baru dan terbarukan serta mengelola dan menjalankan aktivitas usaha lain yang menunjang kegiatan usaha tersebut di atas.
Saat ini, PT Pertamina (Persero) memiliki 24 perusahaan anak yang terbagi dalam
4 struktur grup perusahaan, yaitu hulu, gas, hilir, serta jasa dan keuangan. Entitas anak pada grup hulu terdiri dari 12 unit bisnis, grup gas terdapat 1 unit bisnis, grup hilir memiliki 5 unit bisnis, sedangkan grup jasa dan keuangan yang berada diluar bisnis inti terdapat 6 unit bisnis, yang terdiri dari PT Pertamina Training &
Consulting, PT Patra Jasa, PT Tugu Pratama Indonesia, PT Pertamina Bina Medika, PT Pelita Air Services, dan PT Pertamina Dana Ventura.
Dalam menjalankan strategi diversifikasi, setiap penambahan unit bisnis baru seharusnya dapat menciptakan nilai bagi kelompok bisnisnya. Unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura merupakan wujud strategi korporat PT Pertamina (Persero) yang telah melakukan pertumbuhan diversifikasi konglomerat dengan memasuki bisnis yang berbeda dari kelompok bisnis inti. Pembentukan unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura merupakan perubahan badan hukum yang pada awalnya berupa sebuah yayasan untuk mengelola tabungan Pekerja Pertamina.
Saat ini, PT Pertamina Dana Ventura merupakan unit bisnis PT Pertamina (Persero) di bidang pembiayaan modal ventura. Kegiatan usaha PT Pertamina Dana Ventura meliputi jasa pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha baik dengan perusahaan pasangan usaha (PPU) Pertamina grup maupun kerjasama dengan koperasi-koperasi pekerja Pertamina grup. Kerjasama dengan koperasi di lingkungan Pertamina grup dilakukan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan pekerja Pertamina grup. Kegiatan usaha lainnya PT Pertamina Dana Ventura yaitu melakukan penyertaan saham langsung pada 15 perusahaan anak dan patungan PT Pertamina (Persero) serta menjadi pemegang saham mayoritas
4
(95%) pada Mitra Tour & Travel, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang layanan tour & travel.
Menurut Goold et al. (1994), untuk dapat mewujudkan suatu nilai tambah perusahaan diperlukan strategi korporat yang efektif. Perusahaan induk memiliki tantangan dalam membuat nilai perusahaan anak lebih baik dibandingkan dengan kompetitor yang memiliki bisnis yang sama dan unit bisnis tersebut dapat berkembang dan maju. Tantangan untuk membuat nilai lebih terhadap perusahaan anak tersebut disebut keunggulan pengasuhan seperti ditunjukkan pada gambar 1.1
Gambar 1.1 Kerangka Strategi Korporat Sumber : Goold et al. (1994)
Kerangka pengasuhan korporasi diperlukan sebagai kerangka untuk membuat nilai tambah perusahaan multibisnis (Goold et al., 1994). Kerangka
Decisions about the portfolio
Parenting Advantage
Characteristics of the Businesses
Characteristics of the Parent
Decisions about the Parent
Rival Parents Trends and Scenarios
Fit ?
Fit - Mental maps
- Structures, systems, and processes - Functions, central
services, and resources - People and skills - Decentralization
contracts
- Business definitions - Parenting
opportunities - Critical success
factors
pengasuhan korporasi merupakan kerangka analisis tingkat korporat dalam mengindentifikasi permasalahan krusial bisnis yang terdapat dalam portofolio bisnis. Hal ini meliputi pendekatan apa yang harus dilakukan kepada unit bisnis agar kinerjanya menjadi lebih baik disertai dengan model konseptual dan analisis.
Kreasi nilai akan terjadi apabila ada kesesuaian antara keahlian dan sumber daya yang dimiliki perusahaan induk dengan kebutuhan dan peluang di perusahaan anak (Goold et al., 1994). Kesesuaian pengasuhan dalam perusahaan multibisnis ditunjukkan melalui matrik kesesuaian pengasuhan. Hasil pemetaan tersebut dapat menempatkan perusahaan anak ke dalam lima kriteria area, yaitu heartland, edge of heartland, ballast, value trap, dan alien territory. Dengan menggunakan parenting fit matrix, penulis tertarik untuk melakukan evaluasi kesesuaian pengasuhan PT Pertamina (Persero) terhadap unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura.
1.2 Rumusan Permasalahan
Pembentukan unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura yang bergerak di bidang bisnis pembiayaan modal ventura merupakan wujud telah dijalankannya strategi korporat diversifikasi konglomerasi oleh PT Pertamina (Persero). Strategi korporat yang diciptakan PT Pertamina (Persero) tersebut diharapkan dapat menciptakan nilai bagi kelompok bisnis. Hal ini perlu dilakukan evaluasi kesesuaian pengasuhan yang telah dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) terhadap unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura. Evaluasi atas kesesuaian pengasuhan yang dilakukan PT Pertamina (Persero) tersebut dilakukan dengan
6
mengidentifikasi karakteristik perusahaan induk maupun karakteristik perusahaan anak. Karakteristik PT Pertamina (Persero) diukur dari aspek peta mental, stuktur- sistem-proses, kegiatan fungsional-jasa pendukung & sumber daya, sumber daya manusia dan kontrak desentralisasi. Sedangkan karakteristik PT Pertamina Dana Ventura akan diukur dari aspek peluang pengasuhan dan faktor-faktor sukses kritis. Kemudian, hal ini akan diukur dan dipetakan dalam matrik kesesuaian pengasuhan untuk memberikan gambaran tingkat kesesuaian antara perusahaan induk dengan unit bisnis.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Dengan menggunakan pendekatan kerangka pengasuhan korporasi yang dikembangkan oleh Goold et al. (1994), penelitian akan mendalami tentang : 1. Apabila digambarkan dalam matrik kesesuaian pengasuhan, pada kriteria
area manakah posisi PT Pertamina Dana Ventura dalam portofolio korporasi PT Pertamina (Persero) ?
2. Setelah mengetahui posisi PT Pertamina Dana Ventura pada portofolio korporasi PT Pertamina (Persero), selanjutnya penelitian akan mendalami tentang apakah strategi pengasuhan korporasi yang tepat bagi PT Pertamina (Persero) untuk mengelola unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kesesuaian antara PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan induk dengan PT Pertamina Dana
Ventura sebagai perusahaan anak dengan menggunakan corporate parenting framework. Evaluasi ini dilakukan untuk menganalisis posisi PT Pertamina Dana Ventura pada portofolio korporasi PT Pertamina (Persero), apakah saat ini berada pada kriteria area heartland business, edge of heartland business, ballast business, alien territory business, value trap business. Hasil evaluasi tersebut akan dijadikan dasar peneliti untuk memberikan masukan kepada manajemen PT Pertamina (Persero) dalam penetapan strategi korporasi yang tepat untuk unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura. Hal ini berguna untuk meningkatkan nilai bagi kelompok bisnis dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diberikan adalah :
1. Dari sisi akademis, penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan referensi bagi peneliti lain yang sedang melakukan penelitian tentang kesesuaian antara perusahaan induk dengan perusahaan anak dengan menggunakan kerangka pengasuhan korporasi.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan gambaran kesesuaian pengasuhan PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan induk terhadap unit bisnisnya, PT Pertamina Dana Ventura.
3. Penelitian juga dapat digunakan sebagai masukan untuk penetapan strategi pengasuhan korporasi yang tepat bagi Manajemen PT Pertamina (Persero) dalam mengelola unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura.
8
1.6 Lingkup Penelitian
Penelitan dilakukan di fungsi subsidiary & joint venture management Direktorat Keuangan PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Dana Ventura sejak tanggal 2 April sampai dengan 14 Oktober 2016. Penelitian dilakukan dengan menggunakan konsep kerangka pengasuhan korporasi yang dikembangkan oleh Goold et al. (1994).
1.7 Sistematika Penulisan
Penelitian ini berjudul “evaluasi kesesuaian pengasuhan (parenting fit) PT Pertamina (Persero) terhadap unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura dengan pendekatan parenting advantage”. Sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini secara ringkas menguraikan permasalahan apa yang ingin dijadikan obyek penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penelitian.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang berbagai teori mengenai manajemen strategik yang berhubungan dengan konsep kerangka pengasuhan korporasi, perusahaan modal ventura dan restrukturisasi yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan teori dalam menjalankan penelitian ini.
Bab III Metoda Penelitian
Metoda penelitian akan menjelaskan mengenai tata cara penelitian ini dilakukan. Hal ini termasuk batasan penelitian, sumber data, metoda pengumpulan data, serta metoda analisis yang dilakukan.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan berbagai teori, konsep, hasil pengolahan data penelitian dan pendapat dari penulis.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini berisi mengenai simpulan tentang implikasi dari hasil penelitian serta saran yang merupakan esensi dari hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya.