• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK Bidang : Kebumian. Solusi. Latihan 1. Bahan : Geologi -1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK Bidang : Kebumian. Solusi. Latihan 1. Bahan : Geologi -1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bidang Studi : Kebumian Kode Berkas : KEB-L01 (solusi)

LATIHAN DAN TES JARAK JAUH (LTJJ) Persiapan OSK 2018

Bidang : Kebumian

Solusi Latihan – 1 Bahan : Geologi -1

(Tektonik Lempeng, Kristalografi, Mineralogi, Petrologi, Volkanologi, Paleontologi, Geologi Sejarah)

(2)

Pilihan Ganda

No Jawaban Penjelasan

1 A Bentukan kaldera dihasilkan dari letusan yang eksplosif. Letusan eksplosif disebabkan karena magma yang bersifat asam-menengah.

2 B

3 E

4 E Semakin dalam dapur magma, semakin eksplosif letusan. Semakin banyak kandungan gas, semakin eksplosif letusan. Magma yang semakin asam memiliki kandungan gas yang semakin tinggi.

5 A

Penjelasan tentang Deret Bowen / Bowen Reaction Series :

Deret Bowen adalah suatu diagram yang menggambarkan urutan pembentukan mineral dalam suatu magma yang mendingin. Mineral yang terbentuk pertama kali dalam suatu magma adalah mineral yang paling atas (Olivine dan Anorthite), kemudian mineral yang terbentuk terakhir adalah Kuarsa.

Dinamakan Continuous Series karena golongan mineral yang terdapat dalam Continuous Series berasal dari 1 golongan, yaitu Feldspar. Feldspar sendiri, terdiri dari Ca-Feldspar, Na-Feldspar, dan K-Feldspar. Baik Ca-Feldspar dan Na-Feldspar yang terdiri dari Anorthite, Bitounit, Labradorit, Andesin, Oligoklas, dan Albit, disebut juga sebagai Plagioklas. Seluruh mineral dalam reaksi Bowen termasuk dalam Golongan Silika dalam Klasifikasi Mineral Dana

Perlu diperhatikan bahwa :

a. Semakin keatas, resistensi mineral semakin rendah

b. Semakin keatas, temperature pembentukan mineral / pengkristalan semakin tinggi

(3)

c. Semakin keatas, mineral semakin berasosiasi dengan batuan beku yang lebih ultrabasa. Semakin kebawah, mineral semakin berasosiasi dengan batuan beku yang lebih asam.

6 D Lihat penjelasan nomor 5 7 A Lihat penjelasan nomor 5 8 D Lihat penjelasan nomor 5

9 A Meskipun warna Pirit adalah emas, namun ceratnya berwarna hitam.

10 A Peridotit + Komatit adalah batuan beku ultrabasa umum. Apabila banyak tersusun oleh piroksen, maka disebut piroksenit. Sementara apabila banyak tersusun oleh olivine, disebut dunit. Gabbro adalah batuan beku faneritik basa.

11 E Batuan yang dimaksud adalah Granit (Batuan beku asam dan memiliki tekstur faneritik)

12 E Batuan beku yang dimaksud adalah Andesit (Batuan beku menengah dan memiliki tekstur afanitik)

13 E Amygdaloidal mengisi lubang gas pada batuan beku yang memiliki struktur vesikuler 14 D Jatuan piroklastik (Pyroclastic Fall) adalah material yang termuntahkan oleh letusan

eksplosif ke udara, kemudian jatuh secara gravitasi.

15 C Nomor 15 mengacu pada piroklastik fall. Dengan demikian, material yang besar akan jatuh terlebih dahulu daripada material yang kecil sehingga membentuk kenampakan gradasi normal.

16 C

17 E Batuan sedimen tersebut memiliki fragmen (>2mm) yang meruncing karena derajat kebundaran dan kebolaan sangat rendah. Batu yang dimaksud adalah breksi

18 E Batuan yang dimaksud adalah batubara

19 E Urutannya adalah : Lignit – Sub Bituminus – Bituminus - Antrasit

20 A Terminologi Sandstone mengacu pada ukuran butir klastika pada batuan sedimen klastik yang ada pada skala wenworth. Dengan demikian, red sandstone adalah batuan sedimen klastik. Berwarna merah mungkin disebabkan karena semennya berupa oksida besi

21 A Ripple Mark terbentuk pada saat sedimentasi. Sehingga termasuk struktur syn-

(4)

sedimentasi

22 A Karena batuan sedimen berbutir halus cenderung berada di mana-mana dan merupakan tahap akhir dari proses sedimentasi

23 A Breksi sesar, cermin sesar, pilonit, milonit, dan sebagainya adalah salah satu batuan / mineral / bentukan akibat adanya sesar

24 E Foliasi terbentuk akibat adanya tekanan dan temperatur yang seimbang. Fluida metamorfik akan berperan lebih penting dalam metasomatisme

25 B Serpentinit terbentuk karena metamorfosa dasar samudra yang didominasi oleh agen fluida, dimana mineral silika ultrabasa terhidrasi dan berubah menjadi Talc, klorit, atau serpentin

26 E

27 E Trails adalah fosil sisa berupa seretan.

Opsi A adalah Track Opsi B adalah Burrow Opsi C adalah Body Fossils

Opsi D tidak ada nama ilmiahnya..

28 B Fossil umumnya berada pada batuan sedimen. Granit adalah batuan beku asam yang terbentuk dari pembekuan magma asam, sehingga tidak mungkin apabila terdapat fossil yang terperangkap di dalam granit

29 C

30 B https://en.wikipedia.org/wiki/Geologic_time_scale Cek disana

Uraian

1. Warna :

A. Translusen / Transparan (biasanya tergantung pengotor) B. Translusen / Transparan (biasanya tergantung pengotor) C. Translusen / Putih

D. Transparan E. Emas

F. Coklat keemasan

G. Translusen / Transparan (biasanya tergantung pengotor) H. Hitam

Kilap : A. Kaca B. Kaca

(5)

C. Intan D. Logam E. Logam F. Sutra G. Logam Kekerasan : A. 7 B. 3 C. 5 D. 2 Belahan :

A. Tidak ada belahan B. 3 Arah

C. 3 Arah D. 2 Arah Pecahan : A. Konkoidal

Sifat Dalam : A. Rapuh (brittle) B. Rapuh (brittle) C. Dapat diiris (sectile)

Kemagnetan : A. Ferromagnetik Rumus Kimia : A. SiO2

B. CaCO3

C. NaCl D. C E. FeS2

F. CuFeS2

G. CaSO4.2H2O H. CaSO4

I. Fe3O4

Golongan Dana

(6)

A. Silika B. Karbonat C. Halida

D. Native Element E. Sulfida

F. Sulfida G. Fosfat H. Sulfat I. Sulfat

J. Oksida-Hidroksida

2. Batuan sedimen klastik / mekanik / eksogenik / (Clastic sedimentary rocks) adalah batuan sedimen yang tersusun oleh pecahan pecahan batuan yang telah ada sebelumnya.

Batuan sedimen nonklastik adalah batuan sedimen yang tidak tersusun oleh pecahan pecahan batuan yang telah ada sebelumnya. Umumnya batuan ini terbentuk akibat aktivitas biologis / kimiawi, sehingga sering pula disebut sebagai batuan sedimen biologi / kimiawi. Pada batuan ini, banyak terbentuk mineral autigenik (mineral yang terbentuk setelah pengendapan, bukan mineral yang terbentuk pada batuan asal, kalau mineral mineral batuan beku disebut mineral allogenik karena apabila ditemukan dalam batuan sedimen, maka mineral tersebut terbentuk sebelum pengendapan batuan beku yang bersangkutan ).

Batuan sedimen nonkarbonatan adalah batuan sedimen yang tidak tersusun atas mineral karbonat

Batuan sedimen karbonatan adalah batuan sedimen yang tersusun atas mineral karbonat Batuan sedimen nonkarbonatan

Dengan demikian :

a. Batuan sedimen klastik karbonatan : adalah batuan sedimen yang tersusun oleh pecahan pecahan batuan yang telah ada sebelumnya dan didominasi oleh mineral karbonat.

b. batuan sedimen klastik nonkarbonatan : adalah batuan sedimen yang tersusun oleh pecahan pecahan batuan yang telah ada sebelumnya dan tidak didominasi oleh mineral karbonat. Umumnya batuan sedimen ini didominasi oleh mineral silika, sehingga kadang pula disebut sebagai batuan sedimen silisiklastik

c. batuan sedimen nonklastik karbonatan : adalah batuan sedimen yang tidak tersusun oleh pecahan pecahan batuan yang telah ada sebelumnya dan didomimasi oleh mineral karbonat. Mineral autigenik yang dimaksud pada batuan ini adalah mineral karbonatan (kalsit, dolomit, dll)

(7)

d. batuan sedimen nonklastik nonkarbonatan : batuan sedimen yang tidak tersusun oleh pecahan pecahan batuan yang telah ada sebelumnya dan tidak didominasi oleh mineral karbonat.

Identifikasi batuan :

a. Batupasir : Terminologi umum untuk batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir 2- 1/16 mm. Termasuk batuan sedimen klastik nonkarbonat menurut klasifikasi Wenworth.

b. Chert : Batuan sedimen biologis (Nonklastik nonkarbonatan) yang terbentuk pada lingkungan laut dalam (dibawah Carbonate Compensation Depth). Berwarna merah dan banyak mengandung mineral silika

c. Calcarenite : Batuan sedimen karbonat klastika yang memiliki ukuran butir sama dengan pasir berdasarkan skala wenworth (2-1/16mm). Termasuk batuan sedimen klastik karbonatan.

Apabila terdapat batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir 2-1/16 mm bersifat nonkarbonatan, maka disebut batupasir.Apabila bersifat karbonatan, sebenarnya dapat pula disebut batupasir, tetapi nama spesifiknya adalah calcarenite

Untuk pembagian nama – nama batuan sedimen karbonatan klastik / nonklastik -> Bisa melihat klasifikasi Dunham + Embry&Klovan (allochtonous -> klastik karbonatan, autoctonous -> nonklastik karbonatan)

3.

(8)

4. 4 batuan metamorf foliasi dari derajat rendah – derajat tinggi : Slate (batusabak)– Phyllite (filit) – Schist(skis) – Gneiss (Gneis)

Lineasi adalah struktur linear (1 dimensi) berupa garis pada batuan metamorf. Biasanya diakibatkan karena pertumbuhan mineral-mineral yang memanjang (co : hornblende) Foliasi adalah struktur planar (2 dimensi) pada batuan metamorf. Diakibatkan karena

pensejajaran mineral mineral akibat ditekan oleh tekanan sehingga membentuk bidang planar.

(Bisa cek gambar di internet)

(9)

5.

Filum : Mollusca Classis : Gastropoda Bersifat Karbonatan

Filum : Mollusca Classis : Cephalopoda bersifat karbonatan

Filum : Mollusca

Classis : Pelecypoda / Bivalvia bersifat karbonatan

Filum : Arthropoda Classis : Trilobite

Body fossil, bersifat khitinan

Referensi

Dokumen terkait