SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE SAW
STUDI KASUS PEMILIHAN RUMAH
Risky Aswi R
1), Danar Putra P
2)1), 2)Teknik Informatika Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jl. KH. Achmad Dahlan 76, Kediri, Jawa Timur 64112 Email :ra.komo999@gmail.com1), danar.aflach@gmail.com2 Abstrak
Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Sistem Pendukung Keputusan dikembangkan untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut dengan mengolah sebuah informasi menjadi sebuah alternatif pemecahan suatu masalah. Metode yang dapat diterapkan dalam sistem pendukung keputusan yaitu Simple Additive Weighting(SAW).
Untuk mengetahui proses pengolahan informasi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW penulis menggunakan studi kasus pemilihan rumah dengan kriteria strategis, kondisi rumah, sanitasi, keindahan dan keamanan. Jumlah alternatif pilihan rumah sebanyak sepuluh. Setelah semua nilai kriteria dimasukan maka hasil pengolahan dengan metode SAW akan diranking dan rangking tertinggi yang akan dipilih.Hasil perangkinngan dari alternative yang digunakan nilai tertinggi V = 90.3830952 alternatif A4 yaitu perumahan Rejomulyo.
Kata kunci: SPK, SAW, rumah, 1. Pendahuluan
Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah dan mungkin akan terjadi kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai perimbangan untuk mengambil sebuah keputusan [1]. Oleh karena itu dikembangkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat mengolah informasi menjadi sebuah alernatif pemecahan suatu masalah.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data [2]. Pendapat lain SPK hampir sama dengan sistem informasi manajemen tradisional karena keduanya tergantung pada basisdata sebagai sumber data [3]. Beberapa tujuan SPK antara lain membantu manajer dalam mengambil keputusan atas masalah semi terstruktur, meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada perbaikan efisiensinya, kecepatan komputasi, peningkatan produktifitas dan meningkatkan kualitas [4].
Metode yang dapat diterapkan pada SPK yaitu Simple Additve Weighting (SAW) yang merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah multi-attribute decision making [5]. Untuk mengatahui proses mengolah informasi dengan metode SAW kami menggunakan studi kasus pemilihan rumah yang memiliki beberapa kriteria.
Ada beberapa kriteria dalam pemilihan rumah antara lain harga, lokasi,fasilitas umum, perijinan, desain rumah, dan kredebilitas pengembang [6]. Selain kriteria itu dalam pemilihan rumah yang perlu perhatikan adalah kondisi rumah, kemanan dan sanitasi. Pada penelitian ini variable kriteria yang digunakan adalah strategis yang berhubungan dengan akes rumah, kondisi rumah, sanitasi, keindahan, dan keamanan.
2. Pembahasan
Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data [2]. SPK hampir sama dengan sistem informasi manajemen tradisional karena keduanya tergantung pada basisdata sebagai sumber data [3]. Tujuan SPK antara lain membantu manajer dalam mengambil keputusan atas masalah semi terstruktur, meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada perbaikan efisiensinya, kecepatan komputasi, peningkatan produktifitas dan meningkatkan kualitas [4].
Simple Additive Weighting (SAW)
Simple Additve Weighting (SAW) yang merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah multi- attribute decision making [5]. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada [1].
= ( )... (1)
= ( )...(2) Jika j adalah atribut benefit maka menggunakan rumus nomor satu. Jika j atribut cost maka menggunakan rumus nomor dua.
= ⋯ 100%...(3)
= ∑ ... (4) Bobot dari semua kriteria diperoleh dengan menggunakan rumus nomor tiga [7].Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Ci ; i=1,2,...,n dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi alternative (Vi) menggunakan rumus nomor empat.
Gambar 1. Alur penelitian
Studi kasus seseorang ingin membeli rumah dengan sepuluh alternatif pilihan perumahan antara lain Doho(A1), Permata Hijau(A2), Permata Biru (A3), Rejomulyo (A4), Wilis (A5), Mojoroto Indah(A6), Bumi Asri (A7), Persada (A8), Wilis Dua (A9) dan Gampeng Regency (A10).
Langkah penyelesaiannya seperti pada gambar 1.
Langkah pertama yaitu menentukan kriteria rumah.
Kriteria yang digunakan sebagai pemilihan yaitu strategis (C1), kondisi rumah (C2), sanitasi (C3),
melakukan perankingan. Langkah ini untuk mengetahui nilai alternatif yang terbesar sebagai pilihan yang terbaik. Setelah itu menentukan hasil perangkingan.
Tabel 1. Kriteria Strategis
Keterangan Nilai
3 2 1
Jalan(a) Baik Cukup Jelek
Ruko(b) Dekat Cukup Jauh
Tempat Wisata(c) Dekat Cukup Jauh Pendidikan(d) Dekat Cukup Jauh Kesehatan(f) Dekat Cukup Jauh
Kriteria Strategis yang disajikan pada tabel 1 berhubungan dengan posisi dan jarak rumah dengan beberapa tempat seperti jalan, rumah dekat atau jauh dengan jalan utama, rumah dengan ruko seberapa jauh, tempat wisata, komplek pendidikan SD, SMP atau SMA.
Selain itu kedekatan posisi rumah dengan tempat layanan kesehatan misal Puskermas, Rumah Sakit atau Poliklinik.
Tabel 2. Kondisi Rumah
Keterangan Nilai
2 1
Tembok(a) Baik Jelek Gentheng(b) Cor Tanah
Kayu(c) Jati Akasia
Lantai(d) Marmer Keramik
Air(e) PDAM Sumur Pompa
Kriteria Kondisi Rumah mengenai kualitas tembok rumah, jenis gentheng yang digunakan, jenis kayu yang digunakan pada rumah kayu jati atau akasia, jenis lantai yang digunakan lantai marmer atau keramik, selain itu kertersediaan air bersumber dari PDAM atau sumur pompa seperti pada tabel 2.
Tabel 3. Kriteria Sanitasi
Keterangan Nilai
2 1
Pembuangan(a) Baik Jelek Sirkulasi(b) Baik Jelek
Pada tabel 3 Kriteria sanitasi berhubungan dengan kualitas sistem pembuangan air kotor baik atau jelek dan kualitas sirkulasi udara dalam rumah baik atau jelek.
Tabel 4. Kriteria Keindahan
Keterangan Nilai
2 1
Taman(a) Baik Jelek
Ornamen(b) Bagus Jelek
Desain(c) Minimalis
Tropic Minimalis
Tabel 4 kriteria keindahan rumah berhubungan dengan taman pada rumah baik atau jelek, ornamen yang digunakan pada rumah baik atau jelek, dan desain rumah minimalis tropic atau hanya minimalis.
Tabel 5. Kriteria Keamanan
No Nilai
2 1
Satpam(a) Ada Tidak Ada
Parkir(b) Sistem
Parkir Tidak Ada system parkir
Kriteria keamanan pada tabel 5 ketersediaan lahan parkir pada rumah ada atau tidak dan komplek parumahan dijaga keamanan atau tidak dalam hal ini satpam.
Setelah menentukan kriteria selanjutnya memasukkan nilai alternatif tiap kriteria. Berikut tabel nilai alternatif setiap kriteria :
Tabel 6.Nilai alternatif kriteria strategis
Alternatif a b c d e
A1 2 1 1 2 2
A2 3 3 1 3 1
A3 2 3 1 2 2
A4 3 3 1 2 1
A5 2 1 1 1 2
A6 3 2 1 2 1
A7 1 2 1 2 2
A8 2 2 2 1 2
A9 1 1 3 1 3
A10 2 1 3 1 2
Dari tabel 6 kemudian dihitung bobot kriteria strategis dengan menggunakan rumus nomor tiga diperoleh W=
27.95031%
Tabel 7. Nilai alternatif kriteria kondisi rumah
Alternatif a b c d e
A1 1 1 2 2 2
A2 3 2 3 3 2
A3 2 2 2 2 2
A4 3 2 3 2 2
A5 3 2 1 2 2
A6 1 2 2 2 2
A7 3 2 1 1 2
A8 2 1 1 2 2
A9 2 2 2 2 2
A10 1 1 2 2 1
Dari tabel 7 kemudian dihitung bobot kriteria kondisi rumah dengan menggunakan rumus nomor tiga diperoleh W=
29.8%
Tabel 8. Nilai alternatif kriteria sanitasi Alternatif a b
A1 2 2
A2 2 1
A3 2 2
A4 2 2
A5 1 3
A6 2 2
A7 1 1
A8 2 2
A9 2 3
A10 2 1
Dari tabel 8 kemudian dihitung bobot kriteria sanitasi dengan menggunakan rumus nomor tiga diperoleh W=
W= 11%
Tabel 9. Nilai alternatif kriteria keindahan
Alternatif a b c
A1 1 2 2
A2 1 3 2
A3 2 3 3
A4 2 3 2
A5 2 2 3
A6 2 2 2
A7 3 3 2
A8 1 2 2
A9 2 3 1
A10 2 2 2
Dari tabel 9 kemudian dihitung bobot kriteria keindahan dengan menggunakan rumus nomor tiga diperoleh W=
20%
Tabel 10. Nilai alternatif kriteria keamanan Alternatif a b
A1 2 2
A2 3 1
A3 3 2
A4 3 2
A5 2 1
A6 2 1
A7 1 1
A8 3 1
A9 1 1
A10 2 1
Dari tabel 10 kemudian dihitung bobot kriteria keamanan dengan menggunakan rumus nomor tiga diperoleh W=11%
Langkah selanjutnya adalah membuat matrik normalisasi dengan menggunakan rumus nomor satu, berikut adalah tabel hasil normalisasi
Tabel 11. Hasil normalisasi kriteria
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5
A1 0.73 0.62 0.80 0.63 0.80 A2 1.00 1.00 0.60 0.75 0.80 A3 0.91 0.77 0.80 1.00 1.00 A4 0.91 0.92 0.80 0.88 1.00
Setelah mendapatkan matrik normalisasi maka ditentukan rangking dari semua alternatif yang ada dengan menggunakan rumus nomor empat. Hasil dari proses perangkiangan sebagai berikut :
Tabel 12. Hasil perhitungan nilai V alternatif Alternatif Nilai V
A1 68.9849281 A2 88.2608696 A3 88.2808496 A4 90.3830952 A5 73.8257395 A6 74.1297833 A7 69.7876037 A8 71.5258654 A9 76.5473657 A10 67.244929
Tabel 13. Hasil perangkingan alternatif Alternatif Nilai V
A4 90.383095
A3 88.28085
A2 88.26087
A9 76.547366 A6 74.129783
A5 73.82574
A8 71.525865 A7 69.787604 A1 68.984928 A10 67.244929
Pada tabel 12 adalah hasil perhitungan nilai V. Dari hasil proses perhitungan tabel 12 kemudian dilakukan perangkingan serperti pada tabel 13. Nilai V tertinggi adalah alternatif A4 yaitu perumahan Rejomulyo, sehingga perumahan Rejomulyo terpilih sebagai alternatif terbaik.
3. Kesimpulan
Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW ada beberapa tahap proses pengolahan informasi, pertama menentukan kriteria, kedua mentukan nilai kriteria, ketiga menentukan bobot setiap kriteria dan yang keempat menentukan rangking dari alternatif yang ada. Dari studi kasus pemilihan rumah dengan menggunakan metode SAW dapat menghasilkan alternatif pilihan yang terbaik yaitu alternatif A4 dengan nama perumahan Rejomulyo yang mempunyai nilai V = 90.3830952.
Daftar Pustaka
[1] Setiaji, Pratomo, “Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Simple Additive Weighting,” Jurnal Simetris vol.1 no.1 Universitas Muria Kudus, Kudus.2012
[2]Kusrini,”Konsep dan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan”, Yogyakarta: Andi Offset.2007
[3] Kendall, Keneth E, Kendal Julie E,” Analisis dan Perancangan Sistem edisi lima jilid 1”, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[4] Turba dkk, ” Decision Support System and Intelligent System”, Yogyakarta: Andi Offset
[5] Kusuma, Sri dkk, ” Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM)”, Yogyakarta: Graha Ilmu.
[6] Amborowati, Armadyah, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perumahan dengan Metode AHP Menggunakan Expert Choise”, Jurnal DASI 9, Amikom, Yogyakarta, 2008.
[7] Yolia, Indrawati, “Implementasi Metode Simple Additive Weighting Pada Sistem Pengambilan Keputusan Sertifikasi Guru,” Institut TeknologiNasional Bandung, Bandung
Biodata Penulis
Risky Aswi Ramadhani,memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika UNP Kediri, lulus tahun 2012 sedang melajutkan studi S2 di STMIK Amikom Yogyakarta. Saat ini menjadi tenaga pengajar di Universitas Nusantara PGRI Kediri
Danar Putra Pamungkas, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas Trunjoyo Madura tahun 2012 sedang melajutkan studi S2 di STMIK Amikom Yogyakarta.
Saat ini menjadi tenaga pengajar di Universitas Nusantara PGRI Kediri