BUKU SAKU
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN DI KAMPUS
Kantor Pusat PPNS 5947186 Pemadam Kebakaran 113 Ambulan 118
Polisi 110
Penerangan Lokal 108 Penerangan Interlokal 106 Hubungan Interlokal 100 Hubungan Internasional 101 Palang Merah Indonesia 5020054 Pengaduan Gangguan Telepon 117 Pengaduan Gangguan PLN 5342558 Pengaduan Gangguan PDAM 5039373 Pengaduan Ganguan Gas 3710958 Bandara Udara 8667513.
Suara Sby 99000000 Dinas Pemadam Kebakaran
Wilayah Surabaya Pusat 113,3533843 Wilayah Surabaya Timur. 8411113 Wilayah Surabaya Utara 3712208 Wilayah Surabaya Selatan 7523687 Wilayah Surabaya Barat 7490486 Polisi
Polresta Surabaya Utara 5341053 Polresta Surabaya Selatan 5688099 Polresta Surabaya Timur 3711052 Polresta Tanjung Perak 3293023 PMI
PMI Cabang Kodya Surabaya 5020054 Unit Transfusi Darah. 5313289
Poli PMI Bubutan 5341307 RSUD DR. Sutomo 5501078
RSK. Sk. Vincenlius A Paulo 5677562 RS. Griya Husada 5340673
RS. Darmo 5676253 RS. Al-lrsyad 3531223 RS. Islam Surabaya 8284505
EMERGENCY CALL
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) sebagai pelopor perguruan tinggi vokasi / politeknik nasional yang unggul dan inovatif, mengabdi pada kepentingan bangsa dan kemanusiaan selalu mengedepankan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) sebagai prioritas penting dalam pencapain tujuan untuk menciptakan sua- sana nyaman, aman, tertib, selamat, dan sehat di lingkungan kampus.
PPNS juga berkomitmen untuk tetap menjaga keselamatan dan kesehatan kerja seluruh sivitas akademika, pihak-pihak terkait serta menjaga dan melindungi lingkungan hidup di wilayah PPNS. Untuk mewujudkan komit- men ini PPNS telah menerapkan beberapa kebijakan, seperti menjadikan aspek keselamatan, kesehatan kerja, dan perlindungan lingkungan sebagai bagian penting dari kebijakan politeknik.
Untuk mewujudkan hal tersebut PPNS telah menerapkan sistem mana- jemen keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan di Politeknik di bawah koordinasi Unit Pengembangan dan Implementasi K3 dan Lingkungan yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program K3 dan lingkungan (UPI- K3L) yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur.
Untuk itu, adanya informasi yang memadai tentang kebijakan, pera- turan, prosedur dan program-program yang dimiliki kepada segenap sivitas akademika dan mitra sangat diperlukan. PPNS menghadirkan Buku Saku Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ini.
Diharapkan dengan adanya buku saku ini, dapat membantu setiap warga PPNS untuk lebih peka, tanggap dan peduli serta mematuhi aspek keamanan, ketertiban dan K3L serta bersedia melapor kepada petugas jika ada gangguan ketertiban, keamanan, dan keselamatan di kampus PPNS.
Hadirnya buku saku ini diharapkan dapat membantu terwujudnya kampus PPNS yang tertib, aman, nyaman serta sehat dan selamat sehingga menun- jang kelancaran proses Tridarma perguruan tinggi serta terwujudnya pen- capaian membangun kemandirian dan kedaulatan bangsa.
SAMBUTAN DIREKTUR PPNS
Halaman Judul ... 1
Emergency Call ... 2
Sambutan Direktur PPNS……….….3
Daftar Isi ... 4
1) Kebijakan SMK3L PPNS... 5
2) Panduan Keselamatan ... 8
2.1. Keselamatan Lalu Lintas ... 8
2.2. Bahaya Kebakaran ...9
2.3. Bahaya Tenggelam ... 12
2.4. Bahaya Pohon Tumbang ... 12
2.5. Gempa Bumi ...13
2.6. Bahaya Petir ... 15
2.7. Bahaya Bahan Kimia ... 16
3) Gangguan Keamanan ... 16
3.1. Demonstrasi/Kerusuhan ...… 16
3.2. Terorisme ...…18
4) Fasilitas Kampus ... 19
4.1. Rambu-Rambu Parkir di Lingkungan Kampus ...…...19 Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya membentuk Panitia Pembina Kesela- matan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai bentuk kepatuhan pada Undang- Undang No. 1 Tahun 1970 dan Permenaker No. PER-04/MEN/1987. P2K3 adalah suatu badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah ker- jasama antara institusi dan tenaga kerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk pengembangan dan implementasi program–program K3 yang mendukung fungsi P2K3 maka PPNS membentuk Unit Pengem- bangan dan Implementasi K3 dan Lingkungan yang bertanggungjawab ter- hadap pelaksanaan program K3 dan lingkungan (UPI-K3L).
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagai institusi pendidikan voka- sional, bertekad memberikan hasil terbaik kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan menerapkan praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terbaik dalam menjalankan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Untuk mendukung komitmen tersebut, manajemen PPNS menetapkan kebijakan di bidang K3 sebagai berikut :
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan Mahasiswa ) yang be- rada di tempat kerja.
2. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Ling- kungan.
3. Melakukan peerbaikan berkelanjutan demi terciptanya K3 yang baik di tempat kerja dan Lingkungan yang Sehat di wilayah Perusahaan.
Sejalan dengan semangat penyelematan bumi, PPNS juga mencanangkan kebijakan “Konservasi Energi dan Lingkungan” di Kampus PPNS. Kebijakan ini dikenakan kepada seluruh masyarakat kampus untuk menyikapi strategi penerapan dan berperan aktif merealisasikan dalam aktivitasnya. Kebijakan konservasi ini dituangkan dalam pernyataan visi terhadap ekosistem kampus sebagai berikut: “Kampus PPNS menjadi arena belajar dan berlatih yang bersih, hijau, sehat, dan kondusif.”
1. KEBIJAKAN SMK3L PPNS
(Sistem Manajeman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan)
Strategi implementasi untuk mencapai visi tersebut mencakup:
1. Mengidentifikasi, menilai dan mengendalikan semua potensi bahaya serta aspek-aspek dampak lingkungan yang terkandung pada seluruh aktivitas operasional yang berada di Wilayah PPNS.
2. Melakukan perbandingan penerapan K3 dengan institusi pendidikan setara dan sektor lain yang lebih baik.
3. Melakukan peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan 4. Memberikan kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebe-
lumnya yang berkaitan dengan keselamatan
5. Melakukan penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang dise- diakan
6. Membentuk struktur/susunan/organisasi/unit khusus untuk melaksanakan Penerapan K3 Institusi secara sistematis, efektif dan berkelanjutan.
7. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai.
8. Memberikan pelatihan dan pembinaan K3 kepada Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Tenaga Kerja terhadap K3.
9. Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3
Gambar 1. Struktur Organisasi PPNS
POTENSI BAHAYA PADA KAMPUS PPNS
2.1. KESELAMATAN LALU LINTAS
PASTIKAN DAN PERIKSA KONDISI KENDARAAN SEMUA BERFUNGSI DENGAN BAIK
Menggunakan kendaraan (roda 2 maupun roda 4) merupakan sesuatu yang sangat lazim digunakan oleh seluruh sivitas akademika PPNS, bila hendak bepergian dari rumah menuju kampus atau ke tempat lainnya.
Berikut beberapa tips keselamatan berkendara:
A. Persiapan Kendaraan a. Periksa kondisi mesin.
b. Periksa kondisi pengereman.
c. Periksa lampu utama, lampu sein dan lampu stop.
d. Periksa tekanan angin ban.
e. Periksa isi air radiator (mobil) penuh atau berkurang
B. Persiapan Diri Sendiri dan Peralatan Pendukung
a. Pastikan anda dalam keadan sehat dan bugar, TIDAK dalam kondi- si MENGANTUK.
b. Persiapkan Helm, Jaket, Jas Hujan (MOTOR).
c. Pakai sabuk pengaman saat berkendara (MOBIL).
Gambar 3. Pastikan bunyi “KLIK” pada saat berkendara.
Wajib menggunakan helm (Motor) dan sabuk pengaman (Mobil)
2. PANDUAN KESELAMATAN
C. Jika terjadi kecelakaan
Beri pertolongan pada korban.
Pindahkan korban dan penabrak ke tepi jalan.
Jika korban dan penabrak luka parah segera bawa ke rumah sakit.
Lapor ke Petugas Poliklinik PPNS atau polisi lalu lintas terdekat.
2.2. BAHAYA KEBAKARAN
Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlang- sung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan tim- bulnya api/penyalaan.
Tiga unsur penting dalam kebakaran:
Bahan bakar dalam jumlah yang cukup.
Bahan bakar dengan bahan padat, cair atau uap /gas.
Zat pengoksidasi/oksigen dalam jumlah yang cukup
Sumber nyala yang cukup untuk menyebabkan kebakaran.
Ketika terjadi kebakaran
a) Tetap tenang dan jangan panik,
b) Sebelum api membesar, segera lakukan pemadaman dengan menggunakan APAR.
c) Instruksikan kepada semua anggota keluarga atau teman untuk segera keluar rumah dan menyelamatkan diri.
d) Matikan panel listrik gedung atau rumah.
e) Berkumpul dititik yang sudah ditentukan (TITIK KUMPUL/
ASSEMBLY POINT).
f) Jika api sudah membesar segera hubungi petugas pemadam keba- karan atau petugas UPI-K3L atau satpam kampus.
Kenapa Anda tidak boleh menggunakan lift/elevator saat kondisi darurat.
Gempa dapat menimbulkan kerusakan lanjutan yang menyebabkan lift/elevator mati.
Apabila kebakaran terjadi, listrik gedung akan dimatikan sehingga listrik/elevator juga tidak akan berfungsi.
JANGAN PANIK. Saat Anda sudah terlanjur berada dalam lift/
elevator. Tekan emergency call atau buat bunyi keras, sehingga tim penyelamat atau ada orang lain yang mendengar suara dan menge- tahui posisi Anda.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Gambar 4. Tabung APAR, (Alat Pemadam Api Ringan)
Hal lain yang perlu diperhatikan saat menggunakan APAR :
Sebelum menggunakan APAR untuk pertama kalinya, tes jangkau- an semprotan APAR dengan menyemprot ke udara.
Perhatikan arah angina, lakukan semprotan dari belakang arah angin, sehingga lidah api tidak tertuju pada kita.
Cara menggunakan APAR adalah sebagai berikut:
1. Tarik kunci pengaman atau se- gel.
2. Pegang bagian ujung selang dan arahkan ujung selang ke sumber api.
3. Tekan tuas.
4. Kibaskan ujung selang pada sumber api secara perlahan sampai api padam
Klasifikasi Kebakaran
Kebakaran bahan padat (kayu, kertas) - Kelas A Kebakaran bahan cair (minyak, kimia) - Kelas B Kebakaran listrik - Kelas C
Kebakaran bahan logam - Kelas D Kebakaran minyak goring - Kelas K
Jenis-jenis APAR (disesuaikan dengan klasifikasi kebakaran) APAR berisi air — Kelas A
APAR berisi dry chemical (multi guna) — Kelas A,B, C APAR CO2 — Kelas B dan Kelas C
APAR berisi dry powder — Kelas D
Kondisi Darurat/Bencana
Apabila anda mendengar alarm tanda darurat berbunyi. . . JANGAN PANIK !!.
Perhatikan tanda EXIT/KELUAR dan seger- alah anda menuju ke tempat
berkumpul di lapangan yaitu di TITIK KUM- PUL atau ASSEMBLY POINT.
Gambar 5. Titik Kumpul / Assembly Point
Tinggalkan pekerjaan anda dalam kondisi paling aman, hindari hal- hal yang dapat memperparah keadaan.
Jangan menghalangi akses jalan menuju area penyelamatan, alat pemadam api ringan (APAR) dan hydrant.
2.3. BAHAYA TENGGELAM
Saksi / petugas melapor ke petugas keamanan kampus atau UPI- K3L tentang adanya kejadian tenggelam.
Petugas akan mengupayakan pertolongan bagi korban.
Petugas akan melakukan olah TKP dan mengumpulkan saksi mata yang ada dilapangan
Petugas meminta keterangan saksi mengenai waktu dan tempat kejadian, data diri korban, data saksi dan kronologis kejadian
Petugas akan membuat laporan kecelakaan tenggelam.
2.4. BAHAYA POHON TUMBANG
Selain manfaat yang dirasakan, banyaknya vegetasi dan pohon yang ada dilingkungan PPNS juga dapat berpotensi bahaya berupa pohon tumbang dan atau dahan/ranting patah terutama saat cuaca ekstrim.
Jika terjadi angin kencang atau hujan lebat segeralah berlindung di dalam rumah, tidak ada tempat aman di luar. Hindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame yang tinggi. Karena bisa terjadi pohon tumbang atau papan reklame yang roboh.
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya me- lalui unit terkait telah berusaha mengidentif- ikasi status pohon dengan cara mem-
berikan warna pada setiap pohon sebagai berikut: Gambar 6. Tanda Pohon
PENTING: saat berada disekitar pohon, perhatikan warna yang ada dan tentukan tindakan yang terukur.
Gambat 7. Rambu bahaya pohon tumbang
2.5. GEMPA BUMI
Gempa Bumi adalah gejala alamiah yang berupa gerakan gon-
cangan atau getaran tanah yang ditim-
bulkan oleh adanya sumber-sumber
getaran tanah akibat terjadinya patahan
atau sesar akibat ak- tivitas tektonik,
letusan gunung api akibat aktivitas
vulkanik, hantaman benda langit
(misalnya meteor dan asteroid),
dan/atau ledakan bom akibat ulah
manusia.
Gambar 8. Teknik berlindung di bawah meja
Ketika Terjadi Gempa Bumi
Di dalam rumah
14 benda-benda. Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Di Kampus
Berlindunglah di bawah kolong meja, jika gempa mereda keluarlah secara berurutan cari tempat lapang (TITIK KUMPUL / ASSEM- BLY POINT), jangan berdiri dekat gedung,tiang dan pohon.
Di luar rumah
Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame.
Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah.
Hentikan mobil di tempat terbuka. Jika harus mengungsi maka keluarlah dengan segera dari mobil.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran.
Jika terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone/handphone jika tersedia. Hubungi petu- gas keamanan setempat, atau petugas UPI-K3L PPNS.
Gambar 9. Segera tinggalkan ruangan / EXIT
2.6. BAHAYA PETIR
Petir, Kilat, atau Halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Bebera- pa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh.
Perbedaan waktu kemunculan ini disebab- kan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Gambar 10. Bahaya Petir
Hal hal yang perlu dilakukan jika terjadi Petir:
1. Jika terperangkap di luar ruangan segera masuk ke dalam bangunan. Tidak ada tempat aman di luar. Larilah ke mobil atau bangunan yang aman setelah mendengar guntur.
2. Jangan berada di lapangan terbuka atau taman. Karena petir men- cari tanah untuk melepaskan energinya.
3. Jika sedang di kolam renang dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah keluar karena kolam renang adalah sasaran yang empuk buat petir melepaskan energinya.
4. Jangan berlindung di bawah pohon yang tersambar petir energinya bisa melompat ke tubuh anda.
5. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi dan mudah ter- sambar petir.
6. Jika sedang berteduh di luar ruang jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lon- taran energi jika ada petir.
7. Jika sedang mengendarai motor segeralah berhenti dan cari tem-
16 2.7. BAHAYA BAHAN KIMIA (B3)
Bahan kimia adalah bahan yang menyusun suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokkan berdasarkan si-
fatnya, yaitu:
• Mudah terbakar
• Mudah meledak
• Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
• Beracun
Peraturan masuk area penyimpanan bahan kimia B3
1. Masker penutup hidung 2. Helm
3. Pakaian yang menutupi seluruh tubuh 4. Sarung tangan
5. Sepatu boot 6. Penutup telinga
Gambar 11. Bahaya Bahan Kimia
3.1. Demonstrasi / Kerusuhan
Kerusuhan atau Konflik Sosial adalah suatu kondisi dimana ter- jadi huru-hara/kerusuhan atau keadaan yang tidak aman di suatu dae- rah tertentu yang melibatkan lapisan masyarakat, golongan, suku, ataupun organisasi tertentu.
Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengan- dung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, baha- sa, agama, ras dan etnis golongan. Hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik. Dengan se- makin marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat.
3. GANGGUAN KEAMANAN
Gambar 12 Demonstrasi/Kerusuhan
Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuansa SARA, serta munculya gerakangerakan yang ingin mem- isahkan diri dari NKRI akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan. Apabila kondisi ini tidak dikelola dengan baik akhirnya akan berdampak pada disintegrasi bangsa. Permasalahan ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yang saling tumpang tindih.
Apabila tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan bijaksana untuk me- nanggulangi sampai pada akar permasalahannya maka akan menjadi problem yang berkepanjangan.
Mitigasi atau upaya pengurangan resiko
Hindari kumpulan kelompok yang sedang melakukan kegiatan demo, karena kegiatan tersebut akan memicu terjadinya kerusu- han.
Apabila melihat terjadinya kerusuhan sosial atau tindakan kekera-
3.2. TERORISME
Gambar 13. Aksi Teror
Aksi teror/sabotase adalah semua tindakan yang menyebabkan kere- sahan masyarakat, kerusakan bangunan, dan mengancam atau mem- bahayakan jiwa seseorang/ banyak orang oleh seseorang/golongan tertentu yang tidak bertanggungjawab.
Tips Penanganan Terorisme
Bila melihat seseorang/banyak orang dengan perilaku sangat men- curigakan segera laporkan pada pihak berwenang.
Jika mendengar seseorang merencanakan suatu rencana yang membahayakan jiwa seseorang/orang banyak, segera laporkan kepada pihak berwenang.
Selalu berhati-hati dimanapun Anda berada.
4.1. RAMBU PARKIR (PARKIR MUNDUR)
Gambar 14. Penempatan parkir mobil
Demi keselamatan dan kenyamanan, parkirlah kendaraan roda empat Anda dalam posisi mundur.
4. FASILITAS KAMPUS
Buku Saku, Tanggap Tangkas Tangguh menghadapi Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2012.
Laporan Akhir, 2015, Rencana Induk Pengembangan Kampus PPNS 2005-2015, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Webite. https://www.bnpb.go.id
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun:
1. Moch. Luqman Ashari, ST., MT.
2. Mades Darul Khairansyah, S.ST., M.T.
UPI-K3L
Unit Pengembangan dan Implementasi K3 dan Lingkungan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)