• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL LABORATORIUM KESMAVET KOTA METRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL LABORATORIUM KESMAVET KOTA METRO"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS

DAN KESEHATAN HEWAN

PROFIL

LABORATORIUM KESMAVET KOTA METRO

DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA METRO

BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Jln. Jend. Sudiman No 155, Kota Metro, Lampung Telp . (0725) 41544 fax (0725) 42477

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayah-Nya atas terwujudnya sebuah Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (kesmavet) di Kota Metro.

Laboratoium Kesmavet adalah salah satu institusi penunjang yang sangat penting dalam pengawasan akhir keamanan pangan asal hewan yang dikonsumsi masyarakat serta merupakan bagian dari Agribisnis.

Agribisnis sangat dipengaruhi oleh banyak hal antara lain ; sumberdaya alam dan manusia, pendanaan, musim, penyakit hewan strategis, kebijakan pemerintah serta perkembangan internasional. Agribisnis tanpa dukungan dari hal-hal tersebut diatas dapat menimbulkan kerawanan pangan dan sandang. Bahan Pangan asal hewan berupa daging susu dan telur merupakan “agent development” karena mengandung protein dan asam amino essensial yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak bangsa. Selain itu bahan pangan asal hewan memiliki sifat mudah rusak (perishable) sehingga perlu pengawasan secara berkelanjutan.

Oleh karena itu kita sadari bersama perlunya dukungan agar laboratorium kesmavet dapat berfungsi sesuai dengan kewenangan dan standar di Kota Metro.

Kepala Dinas,

Ir. YERI EHWAN, MT.

Pembina Tingkat I NIP. 19681002 199703 1 001

(3)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan masyarakat veteriner adalah segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan bahan-bahan yang berasal dari hewan, yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia. Oleh karena itu kesehatan masyarakat veteriner mempunyai peranan yang penting dalam mencegah penularan penyakit kepada manusia baik melalui hewan maupun bahan makanan asal hewan atau bahan asal hewan lainnya, dan ikut serta memelihara dan mengamankan produksi bahan makanan asal hewan dari pencemaran dan kerusakan akibat penanganan yang kurang higienis.

Pengaturan di bidang kesehatan masyarakat veteriner di Indonesia pada saat sekarang yang meliputi atau mencakup usaha-usaha yang berhubungan dengan bahan makanan asal hewan dan bahan asal hewan serta pencegahan atau pemberantasan zoonosa belum lengkap sebagaimana yang diharapkan. Keadaan ini mempersulit dalam pembinaan teknis pelaksanaan yang dapat berakibat kurangnya pengawasan sehingga menyebabkan timbulnya kerugian baik pada konsumen maupun produsen. Dalam usaha penanganan, pembinaan dan pengembangan bidang kesehatan masyarakat veteriner, serta mengingat atau memperhatikan kemajuan teknologi di bidang lain maka bidang kesehatan masyarakat veteriner perlu mendapat perhatian bagi pengembangannya.

Sebagaimana diketahui bahwa bahan makanan asal hewan atau bahan asal hewan lainnya berhubung dengan sifatnya yang mudah rusak dan dapat menjadi sumber penularan penyakit hewan kepada manusia, maka setiap usaha yang bergerak dan berhubungan dengan bahan-bahan tersebut harus memenuhi syarat kesehatan masyarakat veteriner agar bahan- bahan tersebut tetap sehat dan dapat dikonsumsi manusia (memenuhi persyaratan kesehatan).

Dalam pelaksanaannya diperlukan adanya pengawasan Pemerintah terhadap usaha- usaha tersebut agar syarat-syarat yang telah ditetapkan ditaati. Disamping itu diperlukan pula pengujian-pengijian terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat diketahui apakah bahan-bahan tersebut benar-benar memenuhi persyaratan kesehatan.

Pengujian merupakan bagian dari pada kegiatan pengawasan, baik pengujian terhadap bahan segar, bahan hasil pengawetan dan bahan asal hewan lain. Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pengujian ini diperlukan adanya tenaga-tenaga trampil, sarana dan peralatan yang memadai dan biaya operasional.

(4)

Dengan melaksanakan pengawasan dan pengujian ini, maka semua produk bahan asal hewan yang disampaikan kepada pihak konsumen dapat dijamin kebersihan dan keamanannya, sehingga tidak menimbulkan bahaya-bahaya yang tidak diinginkan bila dikonsumsi atau digunakan oleh para konsumen.

Bidang pengujian ini cukup luas, pada pokoknya akan mencakup pengujian secara fisik, kimia dan bakteriologis dan dapat diperinci lebih lanjut tergantung pada macam atau kondisi bahan yang akan diuji dan apa yang perlu diperiksa. Pengujian bahan makanan asal hewan (daging, susu dan telur) dan bahan asal hewan lainnya, menjadi tanggung jawab Pemerintah.

Pelaksanaan tanggung jawab pemerintah dalam menjaga keamanan pangan adalah berupa pengawasan dan pembinaan pelaku usaha yang bergerak dalam hal pemenuhan Pangan Asal Hewan (PAH). Proses Pengamanan PAH dilakukan dengan pengawasan yang bersifat internal yang dimulai dari proses pra budidaya, budidaya dan proses produksi (RPH/RPU), transportasi PAH dan tempat penjualan didalam meyakinkan bahwa proses pengawasan internal berjalan sebagaimana mestinya maka diperlukan pengawasan dan pengujian produk hewan yang memerlukan suatu perangkat uji yaitu Laboratorium Kesmavet atau Laboratorium Veteriner. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 95 tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner pasal 50 ayat 3 berbunyi Pemeriksaan dan Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b (produk hewan dalam peredaran) dilakukan di Laboratorium Veteriner milik Pemerintah, pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota yang terakreditasi.

B. DASAR PERTIMBANGAN

1. Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan.

2. undang-undang nomor 18 tahun 1998 tentang perlindungan konsumen.

3. Undang-undang Nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang ketahanan pangan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 95 tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner.

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/PERMENTAN/PD.660/5/2007 tentang Pedoman Berlaboratorium Yang Baik (Good Veterinary Laboratory Practices)

7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/PERMENTAN/PD.660/2/2007 tentang pedoman klasifikasi laboratorium kesehatan masyarakat veteriner.

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : …/Permentan/OT.140/…../2008 tentang Pedoman Pengawasan dan Pengujian Keamanan dan Mutu Produk Hewan

(5)

C. TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT

a) Tujuan

Tujuan kegiatan laboratorium kesmavet adalah:

1. Untuk pengawasan kualitas produksi dalam mendeteksi adanya penyimpangan terhadap praktek pengelolaan yang baik.

2. Untuk memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

3. Untuk melakukan penyidikan dalam menentukan penyebab penyakit yang ditularkan melalui makanan atau pembusukan makanan asal hewan.

b) Sasaran

Alur proses pemenuhan Bahan Pangan Asal Hewan dari pasca budidaya, budidaya, proses transformasi (RPH/ RPU), proses pengolahan, transportasi dan penjualan BPAH.

c) Manfaat

1. Keamanan Pangan Asal Hewan di Kota Metro 2. Mencegah Penyakit Zoonosis dari hewan ke manusia 3. Menjaga ketentraman batin masyarakat

4. Terciptanya sanitasi dan hygiene di setiap alur proses pemenuhan Bahan Pangan Asal Hewan (BPAH).

(6)

I. STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA DINAS PERTANIAN PERIKANAN &

KEHUTANAN

BIDANG TPH BIDANG PETERNAKAN DAN KESWAN

BIDANG KEHUTANAN &

PERKEBUNAN BIDANG PERIKANAN SEKRETARIAT

UPT BALAI BENIH UTAMA

UPT PUSKESWAN

Lab. Ksmavet

UPT RUMAH POTONG

HEWAN

UPT

PERBIBITAN UPT BALAI BENIH IKAN

Diatas adalah Struktur Organisasi Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Metro berdasarkan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor : 12 Tahun 2010 tanggal 10 Nopember 2010.

II. VISI & MISI

Visi “Menjadikan laboratorium kesmavet yang sehat dan baik di tingkat kota “ Misi :

1) Meningkatkan kompetensi sumber daya

2) Melaksanakan pelayanan prima sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

3) Meningkatkan daya saing dan keamanan pangan asal hewan dalam perdagangan

III. TUGAS POKOK dan FUNGSI, WILAYAH KERJA

Fungsi Laboratorium kesmavet melaksanakan sebagian tugas di bidang peternakan dan kesehatan hewan pada Kasie Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dalam pengawasan eksternal yang meliputi keamanan, kesehatan, keutuhan dan kehalalan bahan pangan asal hewan.

Tugas Pokok Laboratorium Kesmavet, yaitu ;

a. Melaksanakan Pengambilan Sampel Uji berupa ; Daging, Susu, telur dan produk olahan lainnya secara aktif di 5 Kecamatan se-Kota Metro dan Penerimaan sample uji secara pasif baik dari dalam maupun luar Kota Metro.

b. Melaksanakan Pengujian terhadap sampel Pangan/ Bahan asal Hewan (BAH) dengan pelayanan pengujian ; Uji Mikrobiologi (cemaran mikroba), Uji residu Antibiotik, Uji Bahan Tambahan Makanan Berbahaya dan Pemalsuan, dan Uji Fisikokimiawi.

c. Menyampaikan Laporan hasil Pengujian kepada Pengguna Jasa dan secara berkala kepada Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

(7)

A

B

C

D

E

C C C

F

G

H

L

M

IV. SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan pengujian dan diagnosa, didukung oleh Sumber Daya Manusia yang memiliki kapasitas dibidangnya, yang terdiri dari ;

No Sumber Daya Manusia Jumlah SDM

Spesialisasi

Pendidikan Ket

1. S2 - -

2. Dokter Hewan 1 Dokter Hewan Petugas Penguji

3. S1 1 Pendidikan Biologi Petugas Penguji

4. D3 - -

5. SLTA 1 - Petugas Kebersihan

V. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan Prasarana yang telah dimiliki LABORATORIUM KESMAVET Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro terdiri dari ;

a. Gedung Laboratorium

b. Peralatan dan Perlengkapan Laboratorium c. Bahan-bahan laboratorium

Gedung Laboratorium

Laboratorium Kesmavet Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro saat ini beralamat di Jl. Macan No. 22 Kel. Hadimulyo Timur Kec. Metro Pusat tlp. 0725-49163.

Gedung Laboratorium tersebut terdiri dari Ruang Administrasi, Ruang Pengujian dan Ruang lain, yang secara lengkap dapat dilihat pada gambar /denah gedung dibawah ini ;

J A L A N

L I N G K U N G A N

R U A N G PENGUJIAN

RUANG ADMINISTRASI

PINTU MASUK PINTU SAMPING

(8)

Keterangan Denah

A. Ruang Pengujian

B. Ruang Penyimpanan Bahan C. Ruang Penyimpanan Sample D. Ruang Kantor

E. Ruang Cuci Peralatan F. Ruang Penyiapan sampel

G. Ruang Timbang

H. Ruang Penerimaan Sampel I. Ruang Kantor

J. Ruang Kantor K. Ruang Kantor L. WC

M. WC

VI. PELAYANAN PENGUJIAN

LABORATORIUM KESMAVET KOTA METRO saat ini telah Melaksanakan Pengujian terhadap produk Bahan Asal Hewan (BAH) dalam rangka penyediaan produk BAH yang Aman, Sehat, Utuh, Halal (ASUH), adapun jenis pengujian tersebut, antara lain ;

No Jenis Pengujian Sampel Uji Status Akreditasi

Sudah Belum

1 Uji Organoleptik Susu, Telur, Daging, Bakso, Nuget, Sosis, Dendeng, Burger, Mie ayam

Belum

2 Uji Alkohol Susu sapi perah, susu kambing perah

Belum 3 Uji Mastitis Susu sapi perah,

susu kambing perah

Belum 4 Uji BJ (Berat Jenis) Susu sapi perah,

susu kambing perah

Belum 5 Uji Residu Antibiotik

Susu

Susu segar, susu olahan

Belum 6 Uji Apung/Candling Telur (Ayam Ras,

Kampung, Itik, Puyuh)

Belum

7 Uji PH Daging, Telur Belum

8 Uji Kesempurnaan Pengeluaran darah/daging bangkai

Daging Sapi, Daging Ayam

Belum

9 Uji Identifikasi Daging Babi

Daging Sapi, Bakso, Nuget, Sosis, Dendeng, Burger, Mie ayam

Belum

10 Uji Formalin Daging Ayam, Bakso, Nuget, Sosis, Dendeng, Burger, Mie ayam, Ikan Asin

Belum

11 Uji Boraks Bakso, Nuget, Sosis, Dendeng, Burger,

Belum Belum

(9)

Pengguna Jasa

Permohonan

Penyerahan/

Pengambilan sampel

Pemberian Kode Sampel

Pengujian Laporan

Hasil Pengujian

Dinas Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan Kota Metro

1. Uji Mikrobiologi (Cemaran Mikroba) 2. Uji Residu Antibiotik 3. Uji BMTB&pemalsuan 4. Uji Fisikokimiawi

Terdiri dari ; Sampel : Daging, Olahan

Daging, Susu dan olahan susu,

telur

12 Uji Durante (Ayam Tiren)

Daging Ayam Belum

13 Uji Cemaran Mikroba (Total Plate Count)

Daging Sapi, Daging Ayam, Susu, Telur, Bakso

Belum

14 Uji Formalin Kits Daging Ayam, Bakso, Nuget, Sosis, Dendeng, Burger, Mie ayam, Ikan Asin

Belum

15 Uji Residu Antibiotik Daging

Daging Ayam, Daging Sapi

Belum 16 Uji Residu Antibiotik

Susu

Susu Belum

BAGAN ALIR PROSEDUR PELAYANAN PENGUJIAN

(10)

VII. POTENSI PENGGUNA JASA PENGUJIAN

Pengguna jasa yang sangat berpotensi dalam memanfaatkan Jasa Pengujian Sampel di Laboratorium Kesmavet Kota Metro ini meliputi ;

1. Rumah Potong Hewan (RPH)

2. Rumah Potong Unggas/Tempat Pemotongan Unggas 3. Rumah Penampungan Susu

4. Pengolahan produk Hewan

5. Distributor / Pengirim Produk Hewan 6. Loper Susu

7. Pasar Tradisional / Swalayan 8. Hotel / Rumah Makan / Katering

VIII. SISTEM MANAJEMEN MUTU

Laboratorium Kesmavet Kota Metro belum diakreditasi berdasarkan ISO 17025 : 2005 dan belum memiliki sertifikasi ISO 9001:2001.

IX. RENCANA PENGEMBANGAN

Laboratorium Kesmavet Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro yang telah berdiri pada Tahun 2014 akan dioptimalkan operasionalnya. untuk selanjutnya Laboratorium Kesmavet merencanakan pada tahun ini akan mengajukan permohonan akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Badan akreditasi yang bertanggung-jawab terhadap sistem penilaian kesesuaian di Indonesia ini mengajukan 2 (dua) ruang lingkup pengujian.Semoga dengan persiapan yang telah dilakukan selama ini dapat membuahkan hasil dengan terakreditasinya laboratorium kesmavet oleh KAN.

Rencana Pengembangan berikutnya adalah melaksanakan sosialisasi Laboratorium Kesmavet dan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kota Metro tentang Retribusi Jasa Pengujian Laboratorium Kesmavet.

X. TARIF UJI

Saat ini Pengujian contoh/ sampel di Laboratorium Kesmavet belum dikenakan biaya, karena belum ada Peraturan Daerah yang mengaturnya, oleh karenanya diperlukan adanya Peraturan Daerah yang didalamnya memuat tarif uji pelayanan kesmavet.

(11)

XI. PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH Masalah

1. Masih kurangnya jumlah personil di Laboratorium Kesmavet Kota Metro untuk dapat memenuhi Standar Akreditasi Laboratorium Kesmavet

2. Laboratorium Kesmavet Kota Metro belum terakreditasi

3. Perlu peningkatan sumber daya manusia di Laboratorium Kesmavet dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang metode-metode pengujian maupun tentang ISO 17025 : 2005 dan ISO 9001 : 2001

Upaya Penyelesaian Masalah

1. Mengusulkan tambahan personil Laboratorium baik melalui Badan Kepegawaian Daerah maupun merekrut tenaga harian lepas dari honor kegiatan Laboratorium Kesmavet.

2. Mengajukan proses fasilitasi akreditasi melalui Dana TP APBN 2015

3. Mengusulkan anggaran untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dimaksud, dan juga memohon bantuan pembinaan Balai Veteriner Lampung untuk dapat menfasilitasi pelatihan tentang metode-metode pengujian.

(12)

XII. DOKUMENTASI

BANGUNAN LABORATORIUM KESMAVET

PROSES PENYUSUNAN RENCANA SAMPLING

(13)

PROSES SAMPLING

PROSES PENGUJIAN

(14)

PRODUK-PRODUK PENGAWASAN LAB KESMAVET

(15)

PENUTUP

Laboratorium Kesmavet Kota Metro dalam melaksanakan monitoring dan surveillans residu dan cemaran mikroba dilakukan berdasarkan prinsip integrasi, koordinasi dan sinkronisasi antar laboratorium kesmavet sesuai tanggung jawab dan fungsi masing-masing mengacu pada pedoman monitoring surveillans residu dan cemaran mikroba. Laboratorium Kesmavet Kota Metro saat ini sudah masuk dalam Jejaringan Laboratorium Kesmavet Nasional dan selalu diikutkan dalam pertemuan-pertemuan Laboratorium Kesmavet tingkat nasional.

Profil ini bersifat dinamis dan akan disesuaikan kembali apabila terjadi perubahan dan perkembangan di Laboratorium Kesmavet Kota Metro.

Kepala Dinas,

Ir. YERI EHWAN, MT.

Pembina Tingkat I NIP. 19681002 199703 1 001

Referensi

Dokumen terkait

Karakter yang baik pada varietas detam-1 (umur berbunga dan bobot 100 biji), karakter yang baik pada varietas detam-2 (jumlah polong hampa per tanaman), karakter yang baik

Perubahan sektor   bisnis dari bisnis bank korporat menjadi bank retail, membutuhkan orang dengan sumber  daya manusia yang sesuai dan siap dengan perubahan, zona nyaman yang

berawal dari seorang Marni yang begitu ingin memiliki entrok untuk menutupi dadanya yang mulai membesar. Marni meminta kepada Si Mboknya, namun hal tersebut

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Terdapat pengaruh strategi pembelajaran Self Regulated Learning in

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah melihat adanya hubungan kausalitas antara harga premium dengan permintaan sepeda motor dan mobil dalam jangka panjang maupun jangka pendek

Penyakit infeksi secara umum yang dapat mengakibatkan buruknya status gizi anak antara lain ISPA, diare, tuberculosis, campak, pertusis, dan cacingan (Marimbi, 2010). Data

skripsi yang berjudul “ Sistem Pengelolaan Akuntansi Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan (Studi Kasus PT Barata Indonesia (Persero)) ” sebagai salah satu