PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG PADA
SISWA KELAS X TEKNIK KONTRUKSI BATU DAN BETON
SMK NEGERI 2 BINJAI TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
ANDIKA SYAHPUTRA
NIM. 081255310002
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Andika Syahputra (NIM. 081255310002). “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung pada Siswa Kelas X Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi, Fakultas Teknik Unimed, Medan 2015.
ii
ABSTRACT
Andika Syahputra (NIM. 081 255 310 002). "Application of Problem Based Learning Method To Improve Motivation and Learning Outcomes Sciences Building on Class X Vocational High School Skills Program 2 Binjai Stone and Concrete Construction Engineering Academic Year 2014/2015". Thesis, Faculty of Engineering, Unimed, Medan in 2015. This research aims to enhance the activity and learning outcomes Science Building in class X in SMK N 2 Binjai by applying the Problem Based Learning.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar
Ilmu Bangunan Gedung pada Siswa Kelas X TKBB SMK Negeri 2 Binjai TA.
2014/2015”dapat diselesaikan penulis sebagaimana yang direncanakan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini terdapat
kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terrimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Dr. Darwin, ST, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan,
bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku dosen Pembimbing
Akademik dan juga selaku narasumber.
3. Bapak Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan UNIMED dan juga sebagai narasumber.
4. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, MSi. Ketua Perodi Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan UNIMED.
5. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd.,selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan UNIMED.
6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid,K.M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik
iv
7. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
8. Bapak Drs. Kristian. ST, M.Pd., sebagai narasumber.
9. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik UNIMED.
10.Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
selama penulis melakukan perkuliahan.
11.Bapak Drs. Amri Chairil Anwar., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Binjai atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.
12.Bapak Edi Supardi, M.Pd., selaku guru mata pelajaran Ilmu Bangunan
Gedung SMK Negeri 2 Binjai atas bantuan dan kerjasamanya.
13.Teristimewa kepada Ibunda Mardiana yang tercinta, terima kasih yang tiada
terhingga atas doa, dukungan, arahan dan segala limpahan kasih sayang yang
diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan didalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan dalam ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Semoga Allah ta’ala selalu membimbing kita semua.Amin.
Medan, Maret 2015
Penulis,
v
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
2.1.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi keaktifan ... 11
2.2. Hasil Belajar ... 13
2.3 Ilmu Bangunan Gedung(IBG) ... 16
2.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 19
2.5 Kerangka Berfikir... 25
vi
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3.1Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
3.2 Subjek Penelitian ... 28
3.3 Definisi Operasional ... 28
3.4 Rancangan Penelitian ... 29
3.5 Prosedur Penelitian ... 30
3.6 Kegiatan Penelitian ... 32
3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 34
3.8 Uji Coba Instrumen ... 36
3.9 Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Hasil Observasi Keaktifan... 42
BAB V: Kesimpulan, Implikasi dan Saran ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Implikasi ... 57
5.3Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 60
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung Kelas X ... 3
Tabel 1.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan ... 32
Tabel 1.3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung ... 34
Tabel 1.4 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 35
Tabel 1.5 Perolehan Skor Keaktifan Belajar Siswa...43
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 27
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas ... 30
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa.…43
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ...62
Lampiran 2. RPP ...66
Lampiran 3. Naskah Pembelajaran ...70
Lampiran 4. Tes Siklus I ...,77
Lampiran 5. Tes Siklus II ...83
Lampiran 6. Lembar Penilaian Keaktifan Siswa Siklus 1...88
Lampiran 6. Lembar Penilaian Keaktifan Siswa Siklus 2...90
Lampiran 7. Daftar Nilai Tugas ...92
Lampiran 8. Kunci Jawaban Siklus I dan II ...94
Lampiran 9. Perhitungan Validitas ...95
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas ...99
Lampiran 11. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes...100
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal ...101
Lampiran 13.r product moment...103
Lampiran 14.Waktu Pelaksanaan Penelitian ...104
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen
yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi
yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan
prasarana belajar-mengajar yang tersedia.
Setiap sistem lingkungan atau setiap peristiwa belajar-mengajar
mempunyai ”profil” yang unik, yang mengakibatkan tercapainya tujuan–tujuan
belajar yang berbeda. Tujuan-tujuan belajar yang pencapaiannya diusahakan
secara eksplisit dengan tindakan instruksional tertentu dinamakan instruksional
effect, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan ketrampilan. Sedangkan
tujuan-tujuan yang merupakan hasil pengiring, yang tercapainya karena siswa
”menghidupi” suatu sistem lingkungan belajar tertentu, seperti kemampuan
berfikir kritis dan kreatif atau sikap terbuka menerima pendapat orang lain,
dinamakan nurturant effect. (Mujiono; 2000: 10).
Salah satu cerminan keberhasilan belajar-mengajar adalah hasil belajar
siswa yang dicapai oleh siswa di sekolah tersebut. Dengan demikian hasil belajar
siswa pada suatu mata pelajaran tertentu merupakan salah satu indikator kualitas
2
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilakukan pada semua kelompok
mata pelajaran yang tertuang dalam standar isi. Akan tetapi Sekolah Menengah
Kejuruan mempunyai kekhususan dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Kelulusan (SKL) mata pelajaran produktif. Hal ini menjadikan pertimbangan
bahwa KTSP di SMK harus mengacu pula pada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI), sementara belum semua program keahlian memiliki
SKKNI. (Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional; 2007: 5).
Ilmu Bangunan Gedung (IBG) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di kelas X Teknik Kontruksi Batu dan Beton. Ada beberapa kendala
yang dihadapi dalam melaksanakan proses belajar-mengajar mata pelajaran ini.
Beberapa di antaranya adalah pembelajaran masih konvensional dan pelatihan
dilakukan dengan strategi sajian presentasi yang monoton dan tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengartikulasikan tentang hal yang dipelajari dan
cenderung membosankan. Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan diharapkan terjadinya peningkatan hasil
belajar. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang
dikembangkan sekarang adalah Pembelajaran Berbasis Masalah. Pengajaran ini
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks belajar bagi siswa
tentang cara berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah.
SMK Negeri 2 Binjai merupakan salah satu SMK favorit di kota Binjai,
3
menunjukkan keaktifan dan peran sertanya, 40% siswa kurang semangat, 20%
siswa merasa bosan dan berbicara dengan teman.
Hasi belajar ilmu bangunan gedung siswa kelas X pada tahun 2010-2011
dibawah nilai 6,9 mencapai 57.6%, tahun 2011-2012 di bawah nilai 6,9 mencapai
58.8%, pada tahun 2012-2013 di bawah nilai 6,9 mencapai 62,9%, sehingga hasil
belajar siswa masih belum memenuhi standart kelulusan minimum.
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada hari sabtu
dan senin tanggal 8 dan 10 Februari 2014 , menunjukkan bahwa nilai hasil belajar
Ilmu Bahan Bangunan pada siswa kelas X program Keahlian Teknik Kontruksi
Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung Kelas X
Program Keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton
Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase
2010/2011 < 6,9 Sumber: SMK Negeri 2 Binjai
Dengan standar kelulusan minimal untuk mata pelajaran Ilmu Bahan
Bangunan pada siswa kelas X program Keahlian Teknik Kontruksi Batu dan
Beton SMK Negeri 2 Binjai adalah 7,00. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti, diperoleh data hasil belajar Perhitungan Ilmu Bahan Bangunan masih
4
standar kompetensi. Hal ini dikarenakan kurangnya keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran Ilmu Bangunan Gedung sehingga mempengaruhi hasil belajar
siswa.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, namun
belum memperlihatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu diupayakan
pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
terutama pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung (IBG). Untuk maksud
tersebut akan diaplikasikan pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran
Ilmu Bangunan Gedung (IBG). Dengan pembelajaran berbasis masalah
diharapkan siswa dapat mengembangkan ketrampilan berfikir dan memecahkan
masalah dan menjadi pembelajar yang mandiri sehingga keaktifan dan hasil
belajar siswa meningkat. Di samping itu juga dapat membantu siswa belajar
ketrampilan pemecahan masalah dengan melibatkan mereka pada situasi nyata.
(Ibrahim dan Nur, 2000).
Pelajaran Ilmu Bangunan Gedung meliputi beberapa kompetensi dasar
sehingga terdapat beberapa materi. Penelitian ini dibatasi hanya pada materi
pengertian dasar bangunan, isi pokok pembuatan bangunan, bagian-bagian dari
kontruksi bangunan gedung dan macam-macam tanah sesuai dengan pekerjaan
pondasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
5
pada Siswa Kelas X Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai TA. 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apakah yang dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata
pelajaran Ilmu Bangunan Gedung kelas X program keahlian Teknik
Kontruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2 Binjai?
2. Apakah model pembelajaran mempunyai peranan dalam meningkatkan
partisipasi siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung?
3. Apakah penerapan model pembelajaran yang diberikan guru dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu bangunan Gedung kelas X program
keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2 Binjai?
4. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis Masalah dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu bangunan gedung X program keahlian
Teknik Kontruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2 Binjai?
1.3 Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah pada beberapa hal sebagai
berikut :
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran dibatasi pada model Pembelajaran Berbasis Masalah.
6
mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah. Guru
menyampaikan masalah kehidupan nyata yang berkaitan dengan pembelajaran
kemudian siswa mendiskusikannya dan mempresentasikan hasil karya. Siswa
dilatih untuk menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan
ketrampilan yang lebih tinggi, dan memandirikan siswa. Sehingga perhatian
pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan deklaratif, tetapi juga
perolehan pengetahuan prosedural. Tahapan pembelajaran berbasis masalah terdiri
dari 5 Tahap:
Tahap 1: Mengorientasi siswa pada masalah
Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar
Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual dan kelompok
Tahap 4 : Mengembangkan dan meyajikan hasil karya
Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran Berbasis Masalah dalam upaya
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X Program
Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.
3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan
bagian-bagian dari kontruksi bangunan gedung, mengetahui fungsi pokok pembuatan
bangunan dan macam-macam tanah sesuai dengan pekerjaan pondasi.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat
7
1. Apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran?
2. Apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ilmu bangunan gedung ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah dan perumusan masalah yang ada, maka
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran berbasis masalahpada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung.
2. Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran berbasis masalahpada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teori untuk menambah wawasan baru dalam mata pelajaran
Ilmu Bangunan Gedung dan sebagai masukan atau informasi bagi guru dalam
pembelajaan berbasis Masalah, khususnya untuk meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi Kepala Sekolah, Sebagai informasi dalam penyususnan
kebijakan peningkatan kompetensi guru dalam penerapan model pembelajaran
berbasis masalah dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan salah
satu contoh penerapan metode yang dapat digunakan guru dalam proses
8
2. Manfaat bagi Guru, Sebagai informasi dalam memperluas pengetahuan dan
wawasan mengenal metode pembelajaran dan teknik mengajar yang
dipandang paling efektif, efisien, dan produktif dalam rangka meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar serta menambah pengetahuan tentang dunia
pendidikan dan meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik.
3. Manfaat bagi siswa, model pembelajaran yang dikembangkan ini diharap
siswa mampu :
a. Mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan
ketrampilan intelektual.
b. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran.
c. Belajar dalam suasana yang menyenangkan.
d. Sebagai peningkatan belajar siswa dalam bekerjasama.
4. Manfaat bagi Peneliti:
a. Memperoleh pengalaman strategi pembelajaran.
b. Memperoleh wawasan tentang pelaksanaan metode pembelajaran berbasis
masalah.
c. Memberi bekal peneliti sebagai calon guru bangunan siap melaksanakan
57 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka
dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil Keaktifan belajar siswa setelah dilaksanakan Pembelajaran
Berbasis Masalah mengalami peningkatan keaktifan belajar siswa yaitu
dari siklus I dengan rata-rata 63% meningkat menjadi 81% pada siklus II.
Oleh karena itu, penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan
Gedung Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Rata-rata Hasil belajar siswa setelah diterapkan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I 66,61% dan
pada siklus II 76,10%. Dengan persentase ketuntasan pada siklus I sebesar
61,29% dan pada siklus II sebesar 87,10% sehingga Model Pembelajaran
Berbasis Masalah dapat meningkatkan dan mencapai nilai ketuntasan yang
telah di tetapkan pihak sekolah SMK Negeri 2 Binjai.
5.2Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian diberikan implikasi
58
Pertama : dengan telah diterimanya penerapan metode Pembelajaran Berbasis
Masalah dalam meningkatkan keaktifan siswa, Maka jika digunakan metode
Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran Ilmu Bangunan Gedung.
Kedua : dengan telah diterimanya penerapan metode Pembelajaran Berbasis
Masalah dalam meningkatkan hasil belajar siswa, Maka jika digunakan metode
Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Ilmu Bangunan Gedung.
5.3Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan kepada
pelaksanaan penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah adalah:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah dapat membuat kebijakan sehingga guru
dapat menerapkan metode Pembelajaran Berbasis Masalah agar dapat
memberikan perubahan yang baik untuk kegiatan belajar mengajar di kelas
dalam mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung kelas X SMK negeri 2 binjai.
2. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Ilmu bangunan gedung agar dapat
menerapkan Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
3. Diharapkan kepada siswa agar dapat memahami metode ini agar keaktifan dan
hasil belajar siswa dapat meningkat dan siswa harus lebih cerdas dan serius
dalam memahami mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung.
4. Bagi penelitian lain yang ingin meneliti pada judul penelitian yang sama
59
pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah dibentuk
terlebih dahulu yang sudah didiskusikan oleh guru sebelum melakukan
penerapan model. Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan
melakukan penelitian pada sekolah yang berbeda dengan objek penelitian
yang berbeda pula sehingga dapat mengetahui sejauh mana model ini dapat
60
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nurhayanti. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction). Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana. Surabaya: UNESA.
Ahmad dan Ir.Rosman. 2007. Bahan Bangunan sebagai Dasar Pengetahuan. Bangun. Jakarta : Cipta Pustaka
Arikunto, dkk . 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. _______, dkk . 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
_______, Suharsimin. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Diraatmaja, 2005. Membangun, Ilmu Bangunan. Jakarta : Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional, direktorat pendidikan menengah kejuruan Kurikulum Edisi 1999, Jakarta.
Dimyati, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :PT Rineka Cipta.
Ibrahim, Muslim dan Nur. 2000. Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya:UNESA.
______. 2002. Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya:UNESA.
Lepinski ,2005.Pembelajaran Berbasis Masalah http://tep.um.ac.id/berita-223- -berbasis-masalah---problembased learning.html. (diakses 8 April 2014).
Mujiono. 2000. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurhadi. 2003. Kurikulum 2002. Jakarta : Grasindo.
Nursalam, 2003.. http://digilib. unimus.ac.id/files/disk1/111 gdl-ubaidillah-5516- 3-babiip-f.pdf.
Nuryenti, Diah Eko. 2002. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Matematika Siswa Sekolah Dasar (SD) Kelas III Sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Pr. Soedibyo, Soeratman,1980, Ilmu Bangunan Gedung Jilid 3, Depdikbud, Jakarta.
61
Setiawan, Pujo L. 2007.
Ilmu konstruksi struktur bangunan.
Yogyakarta.Slamato. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Setiawan, Pujo L. 2007. Ilmu konstruksi struktur bangunan. Yogyakarta.
Sudjana Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Skripsi SI Pendidikan Matematika UNNES
Wardani, Igak. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Universitas Terbuka.