• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG PADA SISWA KELAS X TEKNIK KONTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG PADA SISWA KELAS X TEKNIK KONTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN

HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG PADA

SISWA KELAS X TEKNIK KONTRUKSI BATU DAN BETON

SMK NEGERI 2 BINJAI TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

ANDIKA SYAHPUTRA

NIM. 081255310002

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Andika Syahputra (NIM. 081255310002). “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung pada Siswa Kelas X Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi, Fakultas Teknik Unimed, Medan 2015.

(6)

ii

ABSTRACT

Andika Syahputra (NIM. 081 255 310 002). "Application of Problem Based Learning Method To Improve Motivation and Learning Outcomes Sciences Building on Class X Vocational High School Skills Program 2 Binjai Stone and Concrete Construction Engineering Academic Year 2014/2015". Thesis, Faculty of Engineering, Unimed, Medan in 2015. This research aims to enhance the activity and learning outcomes Science Building in class X in SMK N 2 Binjai by applying the Problem Based Learning.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar

Ilmu Bangunan Gedung pada Siswa Kelas X TKBB SMK Negeri 2 Binjai TA.

2014/2015”dapat diselesaikan penulis sebagaimana yang direncanakan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini terdapat

kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terrimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Dr. Darwin, ST, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan,

bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan

skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku dosen Pembimbing

Akademik dan juga selaku narasumber.

3. Bapak Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan UNIMED dan juga sebagai narasumber.

4. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, MSi. Ketua Perodi Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan UNIMED.

5. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd.,selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan UNIMED.

6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid,K.M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik

(8)

iv

7. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Drs. Kristian. ST, M.Pd., sebagai narasumber.

9. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik UNIMED.

10.Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan

selama penulis melakukan perkuliahan.

11.Bapak Drs. Amri Chairil Anwar., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2

Binjai atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

12.Bapak Edi Supardi, M.Pd., selaku guru mata pelajaran Ilmu Bangunan

Gedung SMK Negeri 2 Binjai atas bantuan dan kerjasamanya.

13.Teristimewa kepada Ibunda Mardiana yang tercinta, terima kasih yang tiada

terhingga atas doa, dukungan, arahan dan segala limpahan kasih sayang yang

diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan didalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun guna kesempurnaan dalam ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Semoga Allah ta’ala selalu membimbing kita semua.Amin.

Medan, Maret 2015

Penulis,

(9)

v

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

2.1.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi keaktifan ... 11

2.2. Hasil Belajar ... 13

2.3 Ilmu Bangunan Gedung(IBG) ... 16

2.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 19

2.5 Kerangka Berfikir... 25

(10)

vi

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.2 Subjek Penelitian ... 28

3.3 Definisi Operasional ... 28

3.4 Rancangan Penelitian ... 29

3.5 Prosedur Penelitian ... 30

3.6 Kegiatan Penelitian ... 32

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 34

3.8 Uji Coba Instrumen ... 36

3.9 Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Hasil Observasi Keaktifan... 42

BAB V: Kesimpulan, Implikasi dan Saran ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Implikasi ... 57

5.3Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung Kelas X ... 3

Tabel 1.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan ... 32

Tabel 1.3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung ... 34

Tabel 1.4 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 35

Tabel 1.5 Perolehan Skor Keaktifan Belajar Siswa...43

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 27

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas ... 30

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa.…43

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ...62

Lampiran 2. RPP ...66

Lampiran 3. Naskah Pembelajaran ...70

Lampiran 4. Tes Siklus I ...,77

Lampiran 5. Tes Siklus II ...83

Lampiran 6. Lembar Penilaian Keaktifan Siswa Siklus 1...88

Lampiran 6. Lembar Penilaian Keaktifan Siswa Siklus 2...90

Lampiran 7. Daftar Nilai Tugas ...92

Lampiran 8. Kunci Jawaban Siklus I dan II ...94

Lampiran 9. Perhitungan Validitas ...95

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas ...99

Lampiran 11. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes...100

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal ...101

Lampiran 13.r product moment...103

Lampiran 14.Waktu Pelaksanaan Penelitian ...104

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan

terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen

yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi

yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam

hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan

prasarana belajar-mengajar yang tersedia.

Setiap sistem lingkungan atau setiap peristiwa belajar-mengajar

mempunyai ”profil” yang unik, yang mengakibatkan tercapainya tujuan–tujuan

belajar yang berbeda. Tujuan-tujuan belajar yang pencapaiannya diusahakan

secara eksplisit dengan tindakan instruksional tertentu dinamakan instruksional

effect, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan ketrampilan. Sedangkan

tujuan-tujuan yang merupakan hasil pengiring, yang tercapainya karena siswa

”menghidupi” suatu sistem lingkungan belajar tertentu, seperti kemampuan

berfikir kritis dan kreatif atau sikap terbuka menerima pendapat orang lain,

dinamakan nurturant effect. (Mujiono; 2000: 10).

Salah satu cerminan keberhasilan belajar-mengajar adalah hasil belajar

siswa yang dicapai oleh siswa di sekolah tersebut. Dengan demikian hasil belajar

siswa pada suatu mata pelajaran tertentu merupakan salah satu indikator kualitas

(15)

2

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilakukan pada semua kelompok

mata pelajaran yang tertuang dalam standar isi. Akan tetapi Sekolah Menengah

Kejuruan mempunyai kekhususan dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi

Kelulusan (SKL) mata pelajaran produktif. Hal ini menjadikan pertimbangan

bahwa KTSP di SMK harus mengacu pula pada Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia (SKKNI), sementara belum semua program keahlian memiliki

SKKNI. (Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pendidikan Nasional; 2007: 5).

Ilmu Bangunan Gedung (IBG) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diajarkan di kelas X Teknik Kontruksi Batu dan Beton. Ada beberapa kendala

yang dihadapi dalam melaksanakan proses belajar-mengajar mata pelajaran ini.

Beberapa di antaranya adalah pembelajaran masih konvensional dan pelatihan

dilakukan dengan strategi sajian presentasi yang monoton dan tidak memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengartikulasikan tentang hal yang dipelajari dan

cenderung membosankan. Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan untuk

memperbaiki proses pembelajaran dan diharapkan terjadinya peningkatan hasil

belajar. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang

dikembangkan sekarang adalah Pembelajaran Berbasis Masalah. Pengajaran ini

menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks belajar bagi siswa

tentang cara berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah.

SMK Negeri 2 Binjai merupakan salah satu SMK favorit di kota Binjai,

(16)

3

menunjukkan keaktifan dan peran sertanya, 40% siswa kurang semangat, 20%

siswa merasa bosan dan berbicara dengan teman.

Hasi belajar ilmu bangunan gedung siswa kelas X pada tahun 2010-2011

dibawah nilai 6,9 mencapai 57.6%, tahun 2011-2012 di bawah nilai 6,9 mencapai

58.8%, pada tahun 2012-2013 di bawah nilai 6,9 mencapai 62,9%, sehingga hasil

belajar siswa masih belum memenuhi standart kelulusan minimum.

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada hari sabtu

dan senin tanggal 8 dan 10 Februari 2014 , menunjukkan bahwa nilai hasil belajar

Ilmu Bahan Bangunan pada siswa kelas X program Keahlian Teknik Kontruksi

Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung Kelas X

Program Keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase

2010/2011 < 6,9 Sumber: SMK Negeri 2 Binjai

Dengan standar kelulusan minimal untuk mata pelajaran Ilmu Bahan

Bangunan pada siswa kelas X program Keahlian Teknik Kontruksi Batu dan

Beton SMK Negeri 2 Binjai adalah 7,00. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti, diperoleh data hasil belajar Perhitungan Ilmu Bahan Bangunan masih

(17)

4

standar kompetensi. Hal ini dikarenakan kurangnya keaktifan siswa dalam

mengikuti pelajaran Ilmu Bangunan Gedung sehingga mempengaruhi hasil belajar

siswa.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, namun

belum memperlihatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu diupayakan

pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa

terutama pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung (IBG). Untuk maksud

tersebut akan diaplikasikan pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran

Ilmu Bangunan Gedung (IBG). Dengan pembelajaran berbasis masalah

diharapkan siswa dapat mengembangkan ketrampilan berfikir dan memecahkan

masalah dan menjadi pembelajar yang mandiri sehingga keaktifan dan hasil

belajar siswa meningkat. Di samping itu juga dapat membantu siswa belajar

ketrampilan pemecahan masalah dengan melibatkan mereka pada situasi nyata.

(Ibrahim dan Nur, 2000).

Pelajaran Ilmu Bangunan Gedung meliputi beberapa kompetensi dasar

sehingga terdapat beberapa materi. Penelitian ini dibatasi hanya pada materi

pengertian dasar bangunan, isi pokok pembuatan bangunan, bagian-bagian dari

kontruksi bangunan gedung dan macam-macam tanah sesuai dengan pekerjaan

pondasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

(18)

5

pada Siswa Kelas X Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai TA. 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apakah yang dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata

pelajaran Ilmu Bangunan Gedung kelas X program keahlian Teknik

Kontruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2 Binjai?

2. Apakah model pembelajaran mempunyai peranan dalam meningkatkan

partisipasi siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung?

3. Apakah penerapan model pembelajaran yang diberikan guru dapat

meningkatkan hasil belajar Ilmu bangunan Gedung kelas X program

keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2 Binjai?

4. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis Masalah dapat

meningkatkan hasil belajar Ilmu bangunan gedung X program keahlian

Teknik Kontruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2 Binjai?

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah pada beberapa hal sebagai

berikut :

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran dibatasi pada model Pembelajaran Berbasis Masalah.

(19)

6

mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah. Guru

menyampaikan masalah kehidupan nyata yang berkaitan dengan pembelajaran

kemudian siswa mendiskusikannya dan mempresentasikan hasil karya. Siswa

dilatih untuk menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan

ketrampilan yang lebih tinggi, dan memandirikan siswa. Sehingga perhatian

pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan deklaratif, tetapi juga

perolehan pengetahuan prosedural. Tahapan pembelajaran berbasis masalah terdiri

dari 5 Tahap:

Tahap 1: Mengorientasi siswa pada masalah

Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual dan kelompok

Tahap 4 : Mengembangkan dan meyajikan hasil karya

Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

2. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran Berbasis Masalah dalam upaya

untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X Program

Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.

3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan

bagian-bagian dari kontruksi bangunan gedung, mengetahui fungsi pokok pembuatan

bangunan dan macam-macam tanah sesuai dengan pekerjaan pondasi.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat

(20)

7

1. Apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran?

2. Apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran ilmu bangunan gedung ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah dan perumusan masalah yang ada, maka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran berbasis masalahpada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung.

2. Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran berbasis masalahpada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teori untuk menambah wawasan baru dalam mata pelajaran

Ilmu Bangunan Gedung dan sebagai masukan atau informasi bagi guru dalam

pembelajaan berbasis Masalah, khususnya untuk meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

1. Manfaat bagi Kepala Sekolah, Sebagai informasi dalam penyususnan

kebijakan peningkatan kompetensi guru dalam penerapan model pembelajaran

berbasis masalah dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan salah

satu contoh penerapan metode yang dapat digunakan guru dalam proses

(21)

8

2. Manfaat bagi Guru, Sebagai informasi dalam memperluas pengetahuan dan

wawasan mengenal metode pembelajaran dan teknik mengajar yang

dipandang paling efektif, efisien, dan produktif dalam rangka meningkatkan

keaktifan siswa dalam belajar serta menambah pengetahuan tentang dunia

pendidikan dan meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik.

3. Manfaat bagi siswa, model pembelajaran yang dikembangkan ini diharap

siswa mampu :

a. Mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan

ketrampilan intelektual.

b. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran.

c. Belajar dalam suasana yang menyenangkan.

d. Sebagai peningkatan belajar siswa dalam bekerjasama.

4. Manfaat bagi Peneliti:

a. Memperoleh pengalaman strategi pembelajaran.

b. Memperoleh wawasan tentang pelaksanaan metode pembelajaran berbasis

masalah.

c. Memberi bekal peneliti sebagai calon guru bangunan siap melaksanakan

(22)

57 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka

dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil Keaktifan belajar siswa setelah dilaksanakan Pembelajaran

Berbasis Masalah mengalami peningkatan keaktifan belajar siswa yaitu

dari siklus I dengan rata-rata 63% meningkat menjadi 81% pada siklus II.

Oleh karena itu, penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan

Gedung Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Rata-rata Hasil belajar siswa setelah diterapkan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I 66,61% dan

pada siklus II 76,10%. Dengan persentase ketuntasan pada siklus I sebesar

61,29% dan pada siklus II sebesar 87,10% sehingga Model Pembelajaran

Berbasis Masalah dapat meningkatkan dan mencapai nilai ketuntasan yang

telah di tetapkan pihak sekolah SMK Negeri 2 Binjai.

5.2Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian diberikan implikasi

(23)

58

Pertama : dengan telah diterimanya penerapan metode Pembelajaran Berbasis

Masalah dalam meningkatkan keaktifan siswa, Maka jika digunakan metode

Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran Ilmu Bangunan Gedung.

Kedua : dengan telah diterimanya penerapan metode Pembelajaran Berbasis

Masalah dalam meningkatkan hasil belajar siswa, Maka jika digunakan metode

Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran Ilmu Bangunan Gedung.

5.3Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan kepada

pelaksanaan penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah adalah:

1. Diharapkan kepada kepala sekolah dapat membuat kebijakan sehingga guru

dapat menerapkan metode Pembelajaran Berbasis Masalah agar dapat

memberikan perubahan yang baik untuk kegiatan belajar mengajar di kelas

dalam mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung kelas X SMK negeri 2 binjai.

2. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Ilmu bangunan gedung agar dapat

menerapkan Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

3. Diharapkan kepada siswa agar dapat memahami metode ini agar keaktifan dan

hasil belajar siswa dapat meningkat dan siswa harus lebih cerdas dan serius

dalam memahami mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung.

4. Bagi penelitian lain yang ingin meneliti pada judul penelitian yang sama

(24)

59

pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah dibentuk

terlebih dahulu yang sudah didiskusikan oleh guru sebelum melakukan

penerapan model. Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan

melakukan penelitian pada sekolah yang berbeda dengan objek penelitian

yang berbeda pula sehingga dapat mengetahui sejauh mana model ini dapat

(25)

60

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Nurhayanti. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction). Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana. Surabaya: UNESA.

Ahmad dan Ir.Rosman. 2007. Bahan Bangunan sebagai Dasar Pengetahuan. Bangun. Jakarta : Cipta Pustaka

Arikunto, dkk . 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. _______, dkk . 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

_______, Suharsimin. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Diraatmaja, 2005. Membangun, Ilmu Bangunan. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional, direktorat pendidikan menengah kejuruan Kurikulum Edisi 1999, Jakarta.

Dimyati, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :PT Rineka Cipta.

Ibrahim, Muslim dan Nur. 2000. Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya:UNESA.

______. 2002. Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya:UNESA.

Lepinski ,2005.Pembelajaran Berbasis Masalah http://tep.um.ac.id/berita-223- -berbasis-masalah---problembased learning.html. (diakses 8 April 2014).

Mujiono. 2000. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurhadi. 2003. Kurikulum 2002. Jakarta : Grasindo.

Nursalam, 2003.. http://digilib. unimus.ac.id/files/disk1/111 gdl-ubaidillah-5516- 3-babiip-f.pdf.

Nuryenti, Diah Eko. 2002. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Matematika Siswa Sekolah Dasar (SD) Kelas III Sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Pr. Soedibyo, Soeratman,1980, Ilmu Bangunan Gedung Jilid 3, Depdikbud, Jakarta.

(26)

61

Setiawan, Pujo L. 2007.

Ilmu konstruksi struktur bangunan.

Yogyakarta.

Slamato. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Setiawan, Pujo L. 2007. Ilmu konstruksi struktur bangunan. Yogyakarta.

Sudjana Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Skripsi SI Pendidikan Matematika UNNES

Wardani, Igak. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung Kelas X .................. 3
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ...................................................
Tabel 1.1 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung Kelas X

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nyata pada pertambahan berat, panjang dan laju pertumbuhan harian ikan nila setelah pemberian pakan

Mengacu pada hasil pengujian dan perancangan prototype secara umum telah didapatkan kontruksi sebuah unit kontrol yang mampu mengolah sinyal keluaran dari sensor,

Proses pengolahan dengan panas akan mempengaruhi komposisi kimia keong mas, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode pengolahan terhadap kandungan

Sukho Baskoro, 2014, IDENTIFIKASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN RUMAH DINAS KELURAHAN GILINGAN, Tugas Akhir, Program Studi

kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.. persamaan dan identitas

yang menyebutkan bahwa seseorang yang mempunyai efikasi diri tinggi akan. mempunyai kemampuan diri yang lebih baik, mereka lebih

atau KP2KP belum menerbitkan SKT dan kartu NPWP, KPP atau KP2KP harus segera menerbitkan SKT dan kartu NPWP dengan tanggal mulai terdaftar adalah hari kerja berikutnya

Subyek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu pemberi gadai ( pandgever ) dan penerima gadai ( pandnemer ) yaitu orang atau badan hukum yang memberikan jaminan