154
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada bab sebelumnya penulis telah melakukan penelitian, serta melakukan analisis. Pada Bab ini penulis akan mennyimpulkan. Setelah melakuan penelitian dan anlisis penulis menyimpulkan bahwa ada penyebab yang menyebabkan kurang sempurnanya peran Pendeta dalam pelayanannya yaitu
Dalam segi Internal (dari dalam) :
1. Lingkungan Lapas (Lembaga Permasyarakatan) Nusakambangan yang kurang mendukung bagi Narapidana Hukuman mati.
Penulis berpendapat bahwa lingkungan kurang mendukung, dikarenakan Lingkungan Lapas ( Lembaga Permasayarakatan) kurang mendukung oleh sebab fasilitas Lapas seperti tempat tinggal atau tempat hunian. Penulis berpendapat demikian ini, menurut narapidana hukuman mati kurang baik dan kurang berkenan di hati para narapidana. Menurut Penulis karena kurang baik dan kurang berkenan ini, menyebabkan para narapidaan stress serta depresi.
2. Pemberian makanan yang kurang hieginis sehingga menyebabkan perasan dan pikiran Narapidana kurang baik yang menyebakan Marah, Stress, Depresi dan kurang ada penerimaan diri.
155
perasaan marah,stress, sehingga menyebakan para Narapidana hukuman mati mengalami kesedihan yang bekepanjangan, sehingga menyebabkan adanya kurang peneriman dari narapidana hukuman mati.
Dalam segi Eksternal (dari Luar)
1) Kurangnya intensitas konseling antar Pendeta dengan Narapidana, seharusnya ada pembagian waktu pertemuan di saat Ibadah dengan waktu kotbah dengan Sharing (konseling).
Penulis berpendapat demikian, setelah melakukan penelitian, bahwa di Lapas (Lembaga permasayarakatan) untuk waktu bertemu itu hanya pada waktu Ibadah saja. yaitu 2 jam saja. menurut penulis waktu 2 jam itu kurang dimaksimalkan oleh rohaniawan, ini terbukti dari hanya untuk berkotbah saja dan semisal bisa hanya menunggu para Narapidana yang ingin berbicara, itu pun waktunya minimal 5 (lima) atau 10 (sepuluh) menit untuk rohaniawan Menurut pandangan penulis para narapidana khususnya narapidaana hukuman mati membutuhkan hubungan interaksi yaitu bercakap-cakap,yaitu konseling. Ini menurut Penulis berguna untuk perkembangan Narapidana secara Rohani
2) Masih adanya kurang koordinasi antar Rohaniawan sehingga masih ada benturan antar Rohaniawan.
156
5.2. Saran
Penulis memberikan saran untuk Peran Pendeta di Lemabaga Permasyarakatan Nusakambangan sebagai berikut ini:
1. Diharapakan untuk lebih banyak waktu untuk intesitas waktu untuk konseli atau narapidana bertemu untuk narapidana atau penambahan intensitas pembinaan yaitu konseling Narapidana
Penulis menyarankan demikian dikarenakan pembinaan hanya mendapatkan waktu 2 (dua) jam saja dan hanya diisi hanya kotbah saja. Untuk sebab itu penulis menyarankan untuk ada pembagian waktu tersebut untuk Para Narapidana untuk konseling, sehingga ada pertumbuhan secara Rohani dan mendapatkan ketenangan jiwa.
2. Pemberian fasilitas yang memadai untuk para narapidana baik secara kesehatan khususnya untuk para terpidana mati
Penulis menyaranakan bahwa fasilitas untuk para narapiadana diharapkan ditingkatkan misalnya untuk tempat hunian Narapidana, makanan. Penulis menyarankan ini untuk menjaga kesehatan dari Narapidaan hukuman mati. Narapidana menurut penulis perlu untuk dimengerti, sehingga pada saat menjalani masa eksekusi terdapat atau bisa ada penerimaan diri
3. Pemerintah seharusnya memberikan atau membuat Formasi khusus untuk Rohaniawan atau pegawai Tetap atau bisa disebut Pegawai Negeri sipil untuk para Rohaniawan
157