• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 702011162 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 702011162 Full text"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Pertimbangan Pedagogik Guru

Bahasa Inggris

SMP dan SMA di Salatiga

dalam Menggunakan Teknologi Untuk Pembelajaran

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Siska Maro (702011162)

Krismiyati, S.Pd., M.A

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Pertimbangan Pedagogik Guru Bahasa Inggris SMP dan SMA di Salatiga dalam Menggunakan Teknologi Untuk Pembelajaran

1)

Siska Maro, 2)Krismiyati, S.Pd., M.A

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl.Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: 1)702011162@student.uksw.edu, 2)Krismiyati@staff.uksw.edu

Abstract

As stated in the Ministerial Regulation No. 16 of 2007 on pedagogic competence of teachers that one pedagogic competence that must be achieved is the use of technology in the learning process. These things into consideration pedagogic English teachers in using technology in learning. Pedagogic considerations in view of the aspects of the use of technology and computer literacy in the use of technology for learning. From the results of the study showed that the use of technology has been going well but needed improvement in computer literacy teacher learning English in order to work well so that the pedagogic competence in using technology can be achieved.

Keywords : Pedagogic English Teacher, Technology for Learning

Abstrak

Sebagaimana tercantum dalam Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang kompetensi pedagogik guru bahwa salah satu kompetensi pedagogik yang harus dicapai adalah memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Hal ini menjadi pertimbangan pedagogik bagi guru Bahasa Inggris dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Pertimbangan pedagogik dilihat dari aspek pemanfaatan teknologi dan literasi komputer dalam penggunaan teknologi untuk pembelajaran. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi sudah berjalan dengan baik tetapi di butuhkan peningkatan pada literasi komputer guru Bahasa Inggris agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga kompetensi pedagogik dalam memanfaatkan teknologi dapat tercapai.

Kata Kunci : Pedagogik guru, Teknologi untuk pembelajaran

(8)

1. Pendahuluan

Dengan perkembangan teknologi guru dituntut untuk terampil dalam menggunakan ketrampilan dalam meningkatkan strategi mengajar. Untuk pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai ketrampilan untuk menggunakan komputer dalam melakukan proses belajar mengajar [1]

Hasil Uji Kompetensi Awal tahun 2012 juga menunjukkan perlu ada upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru. Hal ini menjadi sangat ironis mengingat sebagian besar materi yang diujikan dalam Uji Kompetensi Awal dan Uji Kompetensi Guru sangat berkaitan dengan tugas guru sehari-hari, atau erat kaitannya dengan kompetensi pedagogik guru. Tentunya ada yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik, terkait dengan tugas pokok dan kewenangan pengawas sekolah, dan hal tersebut adalah dengan pembinaan. Pembinaan ini merupakan cara efektif agar kompetensi guru terkait dengan pembelajaran dapat meningkat. Oleh karena itu, pembinaan profesi guru oleh pengawas sekolah terlebih yang didasarkan dari hasil pengawasan, hasil penilaian kinerja guru, atau hasil analisis kebutuhan guru sangat relevan untuk meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan [2]

Upaya pembinaan oleh pengawas sekolah senantiasa dilakukan melalui berbagai pelatihan dan pembimbingan, namun hal ini bisa jadi tidak berjalan dengan baik karena untuk pembimbingan yang bersifat intensif, diperlukan pengawas sekolah yang memiliki waktu yang cukup longgar untuk dapat memberikan materi bimbingan. Dalam pertimbangan kompetensi pedagogik guru di butuhkan waktu yang cukup untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam hal ini menyangkut penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Di butuhkan pengawasan dan waktu yang cukup untuk menjadi pertimbangan pedagogik guru Bahasa Inggris [2]

Dengan menggunakan teknologi dalam pembelajaran Bahasa Inggris di harapkan lebih kepada pertimbangan pedagogik guru dalam perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang berjalan sesuai dengan kompetensi pedagogik guru. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertimbangan pedagogik guru Bahasa Inggris menggunakan teknologi dalam pembelajaran di SMA dan SMP di Salatiga.

2. Tinjauan Pustaka

Dari penelitian terdahulu disimpulkan bahwa hasil Uji Kompetensi Awal tahun 2012 juga menunjukkan perlu ada upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru, terbukti dari hasil Uji Kompetensi Awal secara nasional hanya mencapai 51,35%, dan nilai rata-rata nasional Uji Kompetensi Guru hasil perhitungan per 1 Juli 2012 juga menunjukkan hasil yang hampir sama yaitu 47,84%. Hal ini menjadi sangat ironis mengingat sebagian besar materi yang diujikan dalam Uji Kompetensi Awal dan Uji Kompetensi Guru sangat berkaitan dengan tugas guru sehari-hari, atau erat kaitannya dengan kompetensi pedagogik guru. Dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki kompetensi terutama yang berkaitan dengan aspek pedagogik, seperti pengenalan karakteristik siswa, penguasaan teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, pengembangan kurikulum, menyelenggarakan kegiatan yang mendidik, pemahaman dan pengembangan potensi siswa, berkomunikasi dengan siswa, serta penilaian dan evaluasi. Dalam penguasaan kompetensi pedagogik inilah, guru sering menghadapi masalah [2].

(9)

terdahulu, penelitian ini lebih melihat pertimbangan kompetensi guru bahasa inggris dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru bahasa inggris SMP dan SMA di salatiga.

Berdasarkan peraturan mentri pendidikan nasional republik Indonesia no 16 tahun 2007 tentang standar kompetensi guru bahwa terdapat empat kompetensi di antaranya kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik tentang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran [13].

Kompetensi pedagogik meliputi penerapan teknologi informasi dalam pembelajaran (1) Menggunakan media belajar dan sumber belajar yang relevan, (2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar Dalam kompetensi pedagogik penerapan teknologi informasi dan komunikasi sangat di butuhkan dalam proses belajar mengajar [11].

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran Bahasa Inggris sangat mempermudah untuk pembelajaran salah satunya adalah penggunaan komputer. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris

ada yang di sebut dengan CALL (Computer Assisted Language Learning). CALL merupakan aplikasi software komputer yang dapat digunakan untuk pembelajaraan Bahasa Inggris. Sekarang ini sudah menjadi suatu trend menggunakan CALL untuk meningkatkan kemampuan siswa menggunakan integrated skill seperti listening, reading, writing, listening, dan

speaking[10]. Ada juga yang di sebut MALL (Mobile Assisted Lenguage Learning). MALL

merupakan pembelajaran yang dilakukan menggunakan mobile. Hal ini sangat membantu dalam pembelajaran khususnya pemanfaatkan teknologi dalam pembelajaran Bahasa Inggris [9].

Dengan menggunakan teknologi dalam pembelajaran Bahasa Inggris diharapkan lebih kepada pertimbangan pedagogik guru dalam perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang berjalan sesuai dengan kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang di milikinya. Memahami peserta didik secara mendalam dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, mengidentifikasi bekal ajar awal. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran dengan memahami landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang akan di capai dan materi ajar, menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang di pilih. Melaksanakan pembelajaran dengan menata latar pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran secara berkesinambungan dengan berbagai metode. Menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar yang menentukan tingkat ketuntasan belajar, memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, dengan memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik, memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik [5].

(10)

menyajikan materi secara lisan namun juga secara visual, audion maupun gabungan audio visual. Keanekaragaman tersebut bisa dicapai dengan bantuan berbagai macam alat teknologi informasi dan komunikasi [10]

3. Metode

Jenis penelitian ini adalah metode survei. Metode penelitian ini merupakan metode paling baik guna memperoleh dan mengumpulkan data asli untuk mendeskripsikan keadaan populasi. Pendekatan yang digunakan untuk analisa merupakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif atau

mixed methods. Variabel yang dianalisa meliputi variabel independent (variabel yang

mempengaruhi). Variabel independent dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Inggris dalam dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran Bahasa Inggris [7].

Berdasarkan sumber datanya penelitian ini termasuk studi kasus karena hanya guru Bahasa

Inggris yakni guru Bahasa Inggris SMA dan SMP di Salatiga. Jenis penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dan kualitatif dimana data yang diperoleh dari hasil data kuantitatif diperkuat dengan data kualitatif. Data kuantitatif membentuk data yang berbentuk angka yaitu angket penerapan teknologi oleh guru Bahasa Inggris dalam menggunakan teknologi. Data kualitatif berbentuk uraian berupa wawancara untuk petimbangan pedagogik dari guru mengenai apa yang di terapkan guna menjawab tujuan penelitian.

Pengambilan sampel yang di teliti populasinya terdiri dari guru-guru bahasa inggris SMP dan SMA di Salatiga di mana peneliti melakukan perbandingan terhadap guru-guru bahasa inggris dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran bahasa inggris. Terdapat 64 guru bahasa inggris yang terdiri dari 41 guru SMP dan 23 guru SMA.

Istrumen penelitian yang di gunakan berupa wawancara, kuesioner. Untuk data kualitatif menggunakan wawancara untuk mengetahui perubahan perubahan apa yang terjadi. Kuantitatif menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengaruh pengaruh pembelajaran bahasa inggris dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran dalam pembelajaran bahasa inggris.

Wawancara digunakan untuk menemukan gambaran mengenai kompetensi pedagogik guru dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran Bahasa Inggris[12]. Kusioner digunakan untuk melihat perbandingan guru-guru SMA dan SMP di Salatiga dalam pembelajaran Bahasa

Inggris dengan Menggunakan teknologi[8]

Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara wawancara kepada guru-guru Bahasa Inggris

SMA dan SMP di Salatiga. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara memberikan kuesioner untuk mengetahui tanggapan guru mengenai teknologi terhadap pembelajaran Bahasa

Inggris seperti apa? data dari guru-guru akan dilakukan perhitungan statistik.

(11)

…(1)

Tabel 1 Frekuensi Potensi Guru dan Penggunaan Teknologi

Tujuan dilaksanakan analisis deskriptif presentase adalah untuk mengetahui kondisi suatu variabel sehingga data memiliki arti dan makna. Analisis presentase dilakukan dengan cara mengolah data yang diperoleh, kemudian disusun dengan cara teratur, agar lebih mudah dimengerti. Data dari setiap variabel dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kurang, cukup, baik. Sedangkan cara menilai jawaban yang sudah dianalisis adalah setelah angket dikumpulkan yang telah diberi skor atau nilai, selanjutnya jawaban yang sama di lakukan pendataan kemudian dimaksukkan kedalam tabel yang sudah dihitung persentasenya, yang pada akhirnya akan tampak gambaran hasil penelitian yang diberikan keterangan mengenai makna yang terkandung didalam data tabel [15]

Penelitian ini dilakukan di SMP dan SMA di Salatiga. Yang tediri dari 13 SMP dan 6 SMA. Alasan pemilihan tempat penelitian di 19 sekolah adalah agar penulis dapat membandingkan kompetensi pedagogik guru bahasa inggris di SMP dan SMA di Salatiga mengenai penggunaan teknologi untuk pembelajaran. Pengembangan proposal dimulai pada bulan April sampai bulan Mei 2015, dilanjutkan dengan pengambilan data bulan Juli sampai minggu pertama bulan agustus 2015

Untuk melindungi identitas dari responden peneliti menggunakan pengkodean. Pengkodean yang digunakan untuk responden adalah (R1) begitu juga responden berikutnya akan diurutkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan form untuk ditandatangani kepada responden. Bahwa responden menyetujui bahwa dirinya siap untuk memberikan informasi menyangkut dirinya. Pengambilan data kepada responden dilakukan dengan cara memberikan kuesioner dan beberapa pertanyaan wawancara. Untuk surat persetujuan ada 64 surat yang ditandatangani sesuai dengan banyaknya responden

4. Hasil dan Pembahasan

Interval Kategori

81 – 100 % Sangat Tinggi

61 – 80 % Tinggi

41 – 60 % Sedang

21 – 40 % Kurang

0 – 20 % Sangat Kurang

P = F x 100 % n

Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi data

(12)

Penelitian ini dilakukan terhadap guru Bahasa Inggris guna untuk mengetahui pertimbangan pedagogik guru dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan kuesioner.

Tabel 2 Kompetensi Pedagogik Guru

No Pertanyaan Ya (%) Tidak(%)

1 Penggunaan media teknologi yang bervariasi untuk

membangkitkan perhatian siswa pada materi bahasa Inggris 92.18% 7.81% 2 Penggunaan media teknologi untuk membangkitkan minat

siswa agar lebih aktif berpikir secara individu 95.31% 4.68%

3 Standar kompetensi yang cocok untuk memanfaatkan media

teknologi 96.87% 3.12%

4 Penggunaan bermacam-macam teknologi dalam

pembelajaran 95.31% 4.68%

5 Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi dalam

menjelaskan materi. 90.62% 9.37%

6 Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi untuk

diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. 90.62% 9.37%

7 Penerapan media pembelajaran untuk pengingkatan hasil

belajar siswa 90.62% 9.37%

8 Pengoperasian media pembelajaran berbasis teknologi. 81.25% 18.75%

9 Penguasaan media pembelajaran berbasis teknologi. 57.81% 42.18%

10 Fasilitas cukup 85.93% 14.06%

11 Rata-Rata 87,65% 12,34%

Berdasarkan Table 2 tentang kompetensi pedagogik bahwa hasil kuesioner yang diperoleh 96.87% responden menjawab pertanyaan bahwa mereka memilih standar kompetensi yang cocok untuk memanfaatkan media teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran

Bahasa Inggris. Hal ini didukung oleh data wawancara dimana responden mengatakan lebih

memilih menggunakan media yang sesuai dengan silabus atau materi yang akan diajarkan. Hal ini sesuai dengan teori kompetensi pedagogik dalam perancangan pembelajaran dimana guru memilih dan merancang media dan sumber belajar yang diperlukan yang sesuai dengan standar kompetensi yang cocok [6]

Dalam penggunaan berbagai jenis media pembelajaran 95.31% sudah menggunakan berbagai jenis media pembelajaran berbasis teknologi untuk mendukung pembelajaran dikelas contohnya powerpoint, internet, CD- ROM. Dalam penggunaan teknologi 90.62% responden menjawab bahwa mereka telah mamanfaatkan dan menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi dalam menjelaskan materi pembelajaran Bahasa Inggris contohnya penggunaan video, gambar. Dari hasil wawancara respondsen juga sudah memanfaatkan berbagai aplikasi audio visual untuk pembelajaran diantaranya ada 59 responden pernah menggunakan teknologi audio visual dalam mengajar Bahasa Inggris seperti: Mp3, Mp4, CD rekorder, tape recorder,video editor, conventer, animasi, editing sound, powerpoint, flash. Hal ini guna untuk pembelajaran

(13)

wawancara bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat bermanfaat. Manfaat TIK membuat hasil belajar siswa meningkat karena motivasi siswa meningkat dengan pembelajaran yang tidak monoton, kegiatan siswa menjadi bervariasi dan siswa mudah memahami materi pembelajaran, belajar menjadi menyenangkan. Dari data kuesioner yang ada juga sebanyak 92.18% responden menjawab teknologi yang bervariasi dapat membangkitkan perhatian siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kompetensi dalam hal ini mengenai kompetensi pedagogik guru bahwa kompetensi guru salah satunya adalah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

Untuk menunjang penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik di butuhkan dukungan berupa fasilitas. Dari perolehan data kuesioner 85.93% responden menjawab bahwa fasilitas yang di sediakan oleh sekolah cukup dalam mendukung mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi. Di katakan cukup dari hasil wawancara terdapat beberapa kendala yang di katakan oleh beberapa responden bahwa sekolah sudah memberikan fasilitas yang cukup untuk pembelajaran di sekolah. Hal ini dapat di lihat dari ketersediaan LCD, Speaker, LAB Bahasa, LAB Komputer, Internet (Wifi), Printer, Kamera dan pelatihan-pelatihan tambahan Khusus TIK. Berdasarkan wawancara yang dilakukan ada beberapa sekolah yang penggunaan teknologinya mencukupi dan menunjang pembelajaran berjalan dengan baik hal ini dikatakan oleh (R6) bahwa “Sangat cukup. AC disetiap kelas. Wifi, server yang ada di spot- spot tertentu sehingga siswa dan guru dapat mengakses internet” (R7)

mengatakan “Sangat memadai, karena adanya LCD di kelas dan komputer” (R8) mengatakan “Sudah cukup. Adanya jaringan internet di kantor guru dan di kelas, adanya LCD, sekolah dan Dinas memberikan pelatihan untuk peningkatan TIK”. Hal ini membuat pembelajaran berjalan

dengan baik karena adanya fasilitas yang mendukung proses pembelajaran. Adapun kendala yang di hadapai yang dikatakan oleh beberapa responden mengenai kerusakan fasilitas, pemeliharaan yang masih kurang, ketersediaan fasilitas yang masih terbatas di sekolah. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh beberapa responden di antaranya (R2) mengatakan “Cukup dan perlu ditingkatkan. Misalnya disetiap kelas disediakan LCD, kamera CCTV disetiap kelas, jaringan hotspot dan kaber FO (fiber optik) yang sering terjadi gangguan, penggunaan scanner”

kemudian (R3) mengatakan bahwa “Kurang dari cukup karena LCD terbatas, internet hanya ada di ruang guru” pendapat lainnya dari (R4) mengatakan bahwa “Belum cukup sekolah

menyediakan LCD tetapi masih kurang perawatan, LAB Komputer, LAB Bahasa, Laptop disediakan oleh guru masing-masing” begitu juga dengan (R5) mengatakan hal serupa bahwa

“Cukup, tetapi masih butuh peningkatan pemeliharaan, ketersediaan lebih ditingkatkan, sekolah

menyediakan LCD, LAB, Wifi, Speaker, PC”. Hal ini membuat pembelajaran menjadi kurang

efektif dalam peningkatan kompetensi dalam pembelajaran. Dalam penggunaan 81.25% responden dapat mengoperasikan media pembelajaran berbasis teknologi dengan baik 57.81% responden menjawab bahwa mereka menguasai setiap media pembelajaran berbasis teknologi yang di manfaatkan untuk proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Dalam menguasai media pembelajaran ada guru yang dapat mengoperasikan pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan baik ada juga yang tidak menguasai pengoperasian berbasis teknologi dengan baik. Dari hasil wawancara beberapa responden mengatakan bahwa yang menjadi kendala dalam penguasaan pengoperasiaan pembelajaran berbasis teknologi dilihat dari beberapa factor di antaranya : waktu, fasilitas yang kurang mendukung, penguasaan teknologi yang masih kurang, perkembangan teknologi yang berkembang begitu cepat seperti yang di

(14)

bahwa “Waktu yang tersita banyak dan aplikasi yang bermacam- macam serta kemampuan guru

dalam menggunakannya” selain itu (R11) berpendapat bahwa “Belum semua guru menggunakan aplikasi, guru membutuhkan training untuk membuat media pembelajaran” selain itu (R12) juga berpendapat bahwa “Ketidaktahuan guru dan kecanggihan teknologi” adapun (R13) berpendapat

“Tantangan : keterbatasan waktu. Harapan : adanya pelatihan bagi guru- guru” kemudian (R14)

juga mengatakan “tantangan guru dalam penggunaan teknologi dengan berbagai aplikasi yang

digunakan masih ada kendala dengan cara penggunaan aplikasinya itu bagaimana, kadang

membingungkan walaupun ada tutorialnya” pendapat lain lagi dari (R15) yang mengatakan bahwa “Fasilitas dan sarana tidak memadai, internet tidak konek” hal yang sama di katakan oleh

(R16) bahwa yang menjadi penyebab adalah “Kendala waktu”. Hal ini sejalan dengan pendapat bahwa dalam pertimbangan kompetensi pedagogik guru dibutuhkan waktu yang cukup untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam hal ini menyangkut penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Dibutuhkan pengawasan dan waktu yang cukup untuk menjadi pertimbangan pedagogik guru Bahasa Inggris [2]

Pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kompetensi guru sudah tercapai hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil rata-rata guru dalam penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran berdasarkan data kuesioner dan beberapa data dari hasil wawancara yang dilakukan.

Tabel 3 Literasi Komputer

No Pertanyaan Ya(%) Tidak(%)

1 Cara mengoperasikan komputer 100% 0%

2 Penggunaan komputer untuk tujuan pengajaran 95.31% 4.68%

3 Akses internet di rumah 92.18% 7.81%

4 Akun e-mail 98.43% 1.56%

5 Website pribadi 32.81% 67.18%

6 Sekolah terhubung internet 100% 0%

7 Penggunaan Internet di sekolah 90.62% 9.37%

8 Pengoperasiaan perangkat lunak komputer 81.25% 18.75%

9 Cara menginstal program 71.87% 28.12%

10 Rata-Rata 84.71% 15.27%

Dengan perkembangan teknologi guru dituntut untuk terampil dalam menggunakan ketrampilan dalam meningkatkan strategi mengajar. Untuk pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai ketrampilan untuk menggunakan komputer dalam melakukan proses belajar mengajar [8]. Hal ini dapat dilihat Berdasarkan data kuesioner mengenai literasi komputer guru bahwa 100% responden memahami cara mengoperasikan komputer, 95% menggunakan komputer untuk tujuan pengajaran, 81% dapat mengoperasikan perangkat lunak komputer, 71% dapat menginstal program perangkat lunak di Komputer untuk keperluan pembelajaran. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan guru dalam menggunakan komputer untuk tujuan pembelajaran sudah baik hal ini dapat dilihat dari persentase 100% responden mamahami cara mengoperasikan komputer.

(15)

ribuan kilometer. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya fasilaitas email, videoconference, dll [10]. Dalam pemanfaatan teknologi dalam hal ini mengenai penggunaan internet untuk responden ada 92% memiliki akses internet di rumah, 98% memiliki akun email, 32% memiliki

website pribadi jika dilihat dari persentasenya penggunaan website pribadi sangat rendah karena

hanya beberapa responden yang mempunyai website pribadi, 100% sekolah terhubung dengan internet, 90% menggunakan komputer yang terhubung dengan internet di sekolah.

Jika dilihat dari rata-rata literasi komputer guru maka dapat disimpulkan bahwa guru mampu dalam terampil dalam penggunaan dan pengoperasian komputer. Hal ini dilihat berdasarkan persentase rata-rata literasi komputer guru 84.71%.

(16)

komunikasi 62.5% menjawab mahir, penggunaan aplikasi pencarian web 68.75% menjawab mahir.

Dari data kuesioner ketrampilan literasi komputer diatas menjelaskan bahwa tidak semua penggunaan aplikasi dipahami dan digunakan oleh responden, hal ini dapat dilihat dari persentase yang masih kurang atau lebih banyak responden yang tidak mengetahui penggunaan diantaranya penggunaan database dan desain web. Untuk penggunaan aplikasi seperti pengolah kata dan presentasi paling tinggi karena sering digunakan oleh responden hal ini didukung oleh data wawancara dimana beberapa responden mengatakan bahwa penggunaan yang sering digunakan dan bahkan hampir setiap hari adalah aplikasi pengolah kata dan aplikasi presentasi guna untuk pembelajaran dan pengolahan data setiap hari.

Tabel 5 Penggunaan Aplikasi

Berdasarkan Tabel 5 tentang Penggunaan aplikasi dari hasil kuesioner jawaban yang disediakan diantaranya : Hampir setiap hari, jarang digunakan, tidak pernah di gunakan. Dari hasil penelitian berdasarkan data kuesioner diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa penggunaan aplikasi komputer yang sejalan dengan teori [9] tentang perkembangan teknologi yang terjadi sekarang sudah banyak juga penggunaan mobile phone bukan hanya penggunaan komputer dikalangan masyarakat. Dengan kemajuan-kemajuan teknologi yang canggi membuat mobile

phone dapat bermafaat lebih. Hal ini sangat membantu dalam pembelajaran khususnya

(17)

Dari persentase penggunaan internet yang ada juga terdapat data yang tidak sejalan berdasarkan teori di antaranya kurangnya penggunaan beberapa aplikasi komputer dalam pembelajaran dengan jawaban jarang di gunakan dan tidak pernah digunakan dalam hal ini dapat di lihat pada penggunaan blog 46.87% jarang digunakan, penggunaan Wikipedia 50% jarang digunakan, penggunaan aplikasi kelompok diskusi online 42.18% jarang di gunakan, penggunaan aplikasi obrolan suara 37.5% reponden tidak pernah menggunakan, penggunaan aplikasi konferensi video 46.87% responden tidak pernah menggunakan. hal ini didukung oleh data wawancara dimana responden mengatakan bahwa penggunaan aplikasi jarang dan tidak pernah digunakan karena banyak aplikasi yang penggunaannya membutuhkan keahlian, fasilitas tambahan, dan waktu yang cukup hal ini didukung oleh data wawancara yang dapat dilihat dari banyaknya responden terdapat kurang lebih 32 responden yang mengatakan jarang menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran, 24 responden mengatakan sering menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran, dan 8 responden mengatakan tidak pernah menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran.

Dalam penggunaan teknologi untuk proses pembelajaran berdasarkan pada kuesioner penggunaan aplikasi komputer terdapat penggunaan multimedia 67.18% hampir setiap hari. Hal ini juga di dukung oleh data ketrampilan literasi komputer bahwa 68.75% memiliki ketrampilan mahir. Jika dilihat berdasarkan persentase penggunaan aplikasi dan ketrampilan literasi komputer dapat dikatakan bahwa guru mengerti dan mampu mengolah pembelajaran berbasis multimedia. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran juga didukung oleh data wawancara dimana dalam pembelajaran Bahasa Inggris responden memanfaatkan berbagai aplikasi audio visual untuk pembelajaran diantaranya : kurang lebih terdapat 59 responden pernah menggunakan teknologi audio visual dalam mengajar bahasa inggris seperti: Mp3, Mp4, CD rekorder, tape recorder,video editor, conventer, animasi, editing sound, powerpoint, flash. Lima (5) responden masih memakai cara mengajar ceramah melalui buku. Dalam penggunaan aplikasi pembelajaran juga ada beberapa aplikasi yang jarang digunakan berdasarkan data yang diperoleh bahwa penggunaan grafik 59.37% jarang digunakan, penggunaan software bahasa 54.68% jarang digunakan. Jika dilihat berdasarkan data wawancara beberapa responden mengatakan bahwa untuk pembelajaran sendiri mereka lebih memilih menggunakan aplikasi yang sesuai dengan kurikulum dan silabus. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dari beberapa responden diantaranya (R1) mengatakan

bahwa “Kadang-kadang disesuaikan dengan materi” selain itu (R17) juga mengatakan bahwa

“Saya jarang menerapkan TIK dalam mengajar Bahasa Inggris. Tergantung topik pembelajaran”

hal yang sama juga dikatakan oleh (R18) bahwa “Kadang-kadang disesuaikan dengan materi,

percakapan (Video)”. Dalam penggunaan aplikasi pengolah kata hampir setiap hari digunakan

(18)

penggunaan aplikasi permainan komputer 57.81% responden jarang menggunakan. Dengan alasan waktu yang tidak cukup dalam penggunaan.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa berbagai alat teknologi informasi dan komunikasi bisa dimanfaatkan oleh guru untuk membantu mereka dalam proses belajar mengajar dikelas. Teknologi ini juga membuat metode yang digunakan dalam penyampaian materi menjadi lebih bervariasi. Dengan metode yang bervariasi, diharapkan para murid yang mengikuti proses belajar mengajar di kelas tidak menjadi bosan dalam menangkap materi. Variasi yang dimaksud di sini adalah bahwa guru tidak hanya menyajikan materi secara lisan namun juga secara visual, audion maupun gabungan audio visual. Keanekaragaman tersebut bisa dicapai dengan bantuan berbagai macam alat teknologi informasi dan komunikasi [10]

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pertimbangan pedagogik guru dalam pemanfaatan teknologi dilihat dari dua aspek diantaranya aspek literasi komputer dan aspek pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Aspek literasi komputer dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terdapat kelebihan dan kekurangan dilihat dari persentase dari hasil penelitian.

Hal ini menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan teknologi dilihat dari persentase literasi komputer guru sebanyak 84.71% menjawab ya memahami komputer. Jika dilihat dari persentase ketrampilan menggunakan aplikasi komputer 55.27% mahir dan untuk penggunaannya berdasarkan persentase masih kurang 42.18% menjawab jarang menggunakan aplikasi komputer. Berdasarkan rata-rata persentase diatas dapat disimpulkan bahwa guru dalam menggunakan komputer secara umum sudah memahami cara mengoperasikan komputer terdapat 84.71% dari hasil persentase hanya 15.29% yang menjawab tidak.

Dalam ketrampilan penggunaan aplikasi komputer terdapat 55.27% mahir, 38.66% kurang mahir, 4.48% sangat mahir. Berdasarkan persentase diatas terdapat beberapa aplikasi yang persentase kurang mahir lebih besar diantaranya : aplikasi Database dan Desain Web. Jika dilihat dari aplikasi yang kurang dalam ketrampilan literasi komputer. Hal ini dapat dikatakan wajar, karena dalam penggunaannya untuk guru Bahasa Inggris tidak tergolong dalam aplikasi pembelajaran, hal ini yang membuat kurangnya persentase dalam ketrampilan literasi komputer. Dalam penggunaan aplikasi persentase paling tinggi terlihat lebih kepada penggunaan yang jarang digunakan yaitu 42.18%. Untuk alasan penggunaan digunakan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, dan didukung oleh fasilitas. Tetapi masih ada kendala pada penggunaan aplikasi untuk fasilitas komputer yang juga masih kurang hal ini membuat pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan fasilitas yang cukup untuk pembelajaran.

(19)

Dalam pertimbangan pedagogik pemanfaatan teknologi membutuhkan dukungan fasilitas yang lebih ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran Bahasa Inggris seperti LAB Bahasa dengan perawatan yang lebih ditingkatkan oleh pihak sekolah, LCD proyektor lebih diperbanyak untuk setiap kelas untuk pembelajaran berupa audio/video, gambar, dll yang akan ditampilkan didalam kelas dan aplikasi pendukung pembelajaran berbasis teknologi dalam pembelajaran agar pembelajaran berjalan semaksimal mungkin. Agar terlaksana dengan baik pemanfaatan teknologi membutuhkan ketrampilan literasi komputer dalam hal ini dilihat dari pemahaman guru dalam pemanfaatan teknologi yang lebih ditingkatkan lagi dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh sekolah harus lebih ditingkatkan mengenai aplikasi pembelajaran yang menarik seperti: pembelajaran dengan memanfaatkan website, blog, wikipedia, kelompok diskusi online, obrolan suara, konferensi video, permainan komputer.

Hal ini dilihat berdasarkan persentase penggunaan aplikasi komputer yang masih kurang. Untuk Guru mata pelajaran Bahasa Inggris sendiri dibutuhkan peningkatan kompetensi untuk meningkatkan kompetensi diri. Hal ini harus ada kemauan untuk mengembangkan kompetensi diri, dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, worshop, MGMP Bahasa Inggris, menyediakan waktu untuk belajar hal-hal baru mengenai teknologi agar pembelajaran Bahasa

Inggris dapat terlaksana dengan baik sehingga kompetensi pedagogik guru dapat tercapai.

6. Daftar Pustaka

[1] Zaim. M, 2011, Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik dan Profesional dalam Kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Sumatera Barat. Sumatra. Jurnal Bahasa Dan Seni Vol 12 No. 1 Tahun 2011 ( 70 - 90 )

[2] Sartika, Dewi, Rara, Raden, 2014, Pengembangan Model Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas Berbasis Lesson Study Dengan

Peran Ahli Dan Siswa „LS PAS‟. Educational Management 3 (2) (2014) Educational

Management. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id

[3] Yusuf, Agus, M, 2012, Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar (Studi Terhadap Siswa SMP Islam Sudirman Desa Dadapayam Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2011/2012) Retrieved from

http://eprints.iainsalatiga.ac.id

[4] Yamin & Martinis, H., 2007, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta Kompleks Kejaksaan Agung RI Blok E1/3 Cipayung Ciputat 15419

[5] Kunandar, 2009, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

[6] Wibowo, Agus & Hamrin., 2012, Menjadi Guru Berkarakter, Yogyakarta: Pustaka Belajar

[7] Sirnayatin, Titin, Ariska, 2013, Membangun karakter bangsa melalui pembelajaran sejarah. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu.

[8] Son, Jeong-Bae., Robb, Thomas., & Charismiadji, Indra, 2011, Computer Literacy and Competency: A Survey of Indonesian Teachers of English as a Foreign Language. Retrieved from http://eprints.usq.edu.au

(20)

[10] Budiman Arief Muhammad, 2012, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Kelas Bahasa Inggris. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) ISBN 979 - 26 - 0255 – 0 Semarang, 23 Juni 2012

[11] Nazir, M, 2003, Metode penelitian. Retrieved from http://a-research.upi.edu

[12] Andromeda, B, 2012, Profil Kompetensi Guru TIK SMA N 1 Mertoyudan dan SMA N 1 Muntilan. Universitas Negeri Yogyakarta. retrieved from http://eprints.uny.ac.id

[13] Permendikanas, 2007, Kompetensi Guru. Undang-Undang no 16

[14] Deda Desty., Maro, Siska., & Sokoi, B, Samuel, 2015, Kompetensi guru ( Kompetensi Profesional, Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi sosial) SMA dan SMP di Salatiga. Universitas Kristen Satya Wacana.

Gambar

Tabel 1 Frekuensi Potensi Guru dan Penggunaan Teknologi
Tabel 2  Kompetensi Pedagogik Guru
Tabel 3  Literasi Komputer
Tabel 4 Ketrampilan Literasi Komputer
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya dalam komunikasi antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak calon nasabah pada mulanya nasabah merasa penjelasan yang diberikan sudah

- Model Sistem Informasi Pemasaran - Bentuk : Kuliah - Metode : Ceramah, Problem Based Learning, Diskusi Kelompok 2 x 50 Menit - Mahasiswa mampu menjelaskan

Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Dengan Aloksan).. Connections of

Asumsikan node A dan node C tidak berada dalam jangkauan yang sama untuk bertukar informasi, namun node B dapat digunakan untuk meneruskan paket data antara node A dan node C karena

Management menyampaikan terima- kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak terkait terutama para Agent, Broker, penyedia layanan

 Mendiskusika n pengelolaan zakat harta serta waktu yang diharuskan dalam mengeluarkan zakat Maal  Melakukan studi litertatur secara mandiri menemukan dalil tentang

Menurut Pujiriyanto (p.I) bahwa mengenalkan teknologi komputer sebagai media pembelajaran kepada anak sejak dini secara bijaksana berpotensi untuk meningkatkan kemampuan

Ketika Abuya Amran Waly dalam perjalan pulang dari kota Banda Aceh ke Labuhan Haji dalam rangka menghadiri pengkajian Tauhid Tasawuf, di Gunung Geurute