• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR DASAR-DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN MAXIMUM SECURITY PRISON DESIGN (Pendekatan pada Humanis Desain dan Eko Arsitektur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUGAS AKHIR DASAR-DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN MAXIMUM SECURITY PRISON DESIGN (Pendekatan pada Humanis Desain dan Eko Arsitektur)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

DASAR-DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

(DP3A)

MAXIMUM SECURITY PRISON DESIGN

(Pendekatan Pada Humanis Desain dan Eko-Arsitektur)

Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh: Rizqi Azhar Al Habib

D300110003

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

Yang paling percaya dan yakin dengan kita “HATI”

Yang paling bisa kita yakini dan percaya “ALLAH.SWT”

Berfikir tanpa Bekerja = 0 Bekerja tanpa Berfikir = 0

Bukan besar atau kecil sebuah tujuan

(7)

vi PERSEMBAHAN

Karya tugas akhir ini merupakan pencapaian saya setelah menempuh pendidikan S1 Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan pada kesempatan ini khusus saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah swt, yang telah memberikan nikmat yang tidak terkira kepada saya. 2. Bapak saya Ir. Ashari, M.M dan Ibuk saya Nur Hasanah yang selalu

memberi doa, arahan, semangat dan motivasi baik langsung maupun tidak langsung. Terimaksih Pak.. Buk...

3. Kakak saya Rusydi Azhar Abdillah dan Muhammad Azhar Al Faqih yang telah mengarahkan dan menjadi panutan saya.

4. Adik saya Mulayyin Azhar Fadillah yang telah menjadi motivasi saya untuk menjadi kaka yang baik dan menjadi panutan.

5. Keluarga besar saya yang mohon maaf tidak bisa saya ucapkan satu persatu.

6. Kelurga besar Komunitas Desain Arsitektur yang telah menjadikan saya mahasiswa dan seorang calon arsitek yang lebih baik setiap harinya.

SALAM JABAT ERAT....! KOMDES tetap solid, tetap kritis, BERANI Berfikir, BERANI Bicara, BERANI Bekerja...

7. Haniek Qoyyima terimakasih atas semangat dan bantuannya, terimakasih telah menjadi kakak, adik,atau rekan berfikir sehingga suasana disini terasa nyaman. Karena anda pula saya selalu melihat kedepan, kadang saya menunduk untuk istirahat sebentar, tapi karena anda satelah itu saya berlari.. TERIMAKASIH...

8. Seluruh teman-teman angkatan 2011. CAH AKU NYUSUL...

9. Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur UMS. Kalian semua saudara saya semua bila ada di antara kalian yang mgkn tidak suka dengan saya, saya minta maaf.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, anugerah, dan karunianya saya telah dapat menyelesaikan laporan Dasar-Dasar Pemrograman Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang berjudul

“PERENCANAAN LAPAS MAKSIMUM SECURITY” (Pendekatan Pada

Humanis Desain dan Eko-Arsitektur) dengan baik dan lancar.

DP3A ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh semua mahasiswa dalam rangka menyelesaikan pendidikan kesarjanaan Strata 1 (S1) di Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dalam menyelesaikan laporan ini, saya banyak dibantu oleh berbagai pihak. Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak saya Ir. Ashari, M.M dan Ibuk saya Nur Hasanah yang selalu memberi doa, arahan, semangat dan motivasi baik langsung maupun tidak langsung.

2. Kakak saya Rusydi Azhar Abdillah dan Muhammad Azhar Al Faqih yang telah mengarahkan dan menjadi panutan saya.

3. Adik saya Mulayyin Azhar Fadillah yang telah menjadi motivasi saya. 4. Keluarga besar saya yang mohon maaf tidak bisa saya ucapkan satu

persatu.

5. Kelurga besar Komunitas Desain Arsitektur yang telah menjadikan saya mahasiswa dan seorang calon arsitek yang lebih baik setiap harinya.

6. Nur Rahmawati S, ST. MT selaku pembimbing Utama DP3A yang telah memberikan saran dan arahannya sehingga Laporan DP3A ini menjadi lebih baik.

(9)

viii 8. Suharyani, ST selaku kordinator DP3A Program Studi arsitektur

Universitas Muhammadiyah surakarta yang telah memberikan bimbingannya.

9. Haniek Qoyyima terimakasih atas semangat dan bantuannya, terimakasih telah menjadi kakak, adik,atau rekan berfikir sehingga suasana disini terasa nyaman.

10.Seluruh teman-teman angkatan 2011 dan semua Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur UMS.

11.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Saya menyadari bahwa laporan DP3A ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan penyusunan laporan yang akan datang dan semoga laporan ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca khususnya.

Surakarta, ... 2015 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN... i

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii

LEMBAR PENILAIAN DP3A ... iii

LEMBAR PENILAIAN PPA ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Deskripsi ... 1

1.2 Latar Belakang ... 5

1.2.1. Gambaran Umum Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) 5 1.2.2. Gambaran Khusus Kondisi LAPAS di Indonesia ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4 Tujuan dan Sasaran ... 9

1.5 Lingkup pembahasan ... 9

1.6 Metode Pembahasan ... 10

1.7 Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1. Perkembangan Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) di Indonesia ... 12

2.1.1. Sistem Pemasyarakatan di Indonesia ... 12

2.2. Penggolongan LAPAS ... 13

2.2.1. Klasifikasi berdasarkan besar kecilnya perusahaan lembaga pemasyarakatan ... 13

2.2.2. Klasifikasi Berdasarkan Wilayah Pelayanannya ... 13

2.2.3. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Keamanan ... 14

2.2.4. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia ... 15

2.2.5. Klasifikasi Berdasarkan Status Narapidana ... 17

2.3. User dalam LAPAS ... 17

2.3.1. Narapidana ... 17

2.3.2. Pegawai Pemasyarakatan ... 20

(11)

x

2.3.4. Tamu ... 22

2.4. Pembinaan dan Penjagaan ... 22

2.4.1. Pembinaan ... 22

2.4.2. Jenis Pembinaan ... 24

2.4.3. Penjagaan ... 26

2.5. Sistem Hunian (sell) ... 29

2.5.1. Klasifikasi ... 29

2.5.2. Ukuran Standar Hunian ... 32

2.6. Studi Kasus ... 38

2.6.1. Lapas Pasir Putih, Nusa Kambangan ... 38

2.6.2. Penjara ADX Florence Supermax (Colorado) ... 41

2.6.3. Penjara Bang Kwang (Thailand) ... 42

2.6.4. Pulau Buru ... 43

2.6.5. Hasil Studi Kasus ... 44

2.7. Arsitektur Humanis ... 46

2.7.1. Humanisme ... 46

2.7.2. Arsitektur dan Humanis ... 47

2.7.3. Arsitektur Humanize Untuk Lapas... 49

2.7.4. Perilaku Narapidana ... 50

2.8. Arsitektur Ekologi ... 52

2.8.1. Ekologi ... 52

2.8.2. Arsitektur dan Ekologi ... 53

BAB III TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN ... 63

3.1. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar ... 63

3.1.1. Geografi... 63

3.1.2. Kondisi Iklim Setempat ... 65

3.1.3. Topografi ... 65

3.1.4. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Karanganyar ... 66

3.2. Tinjauan Khusus Lokasi... 68

3.2.1. Kecamatan Ngargoyoso ... 68

3.2.2. Pertimbangan Lokasi Lapas ... 71

BAB IV ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ... 73

(12)

4.2. Pendekatan Site ... 74

4.2.1. Alternatif Site ... 74

4.2.2. Pemilihan Site ... 83

4.2.3. Analisa Letak Site ... 84

4.2.4. Analisa Kondisi Site ... 86

4.3. Zonifikasi Tapak ... 99

4.3.1. Zonifikasi Horizontal ... 99

4.3.2. Zonifikasi Vertical ... 100

4.4. Analisa Kapasitas ... 101

4.5. Analisa Ruang ... 102

4.5.1. Kebutuhan Ruang ... 102

4.5.2. Besaran Ruang ... 104

4.5.3. Sirkulasi Ruang ... 109

4.5.4. Organisasi Ruang ... 110

4.6. Pendekatan Perancangan Tapak dan Bangunan ... 110

4.6.1. Perancangan Tapak ... 110

4.6.2. Perancangan Bangunan ... 111

4.7. Pendekatan Penampilan Bangunan (Eksterior dan Interior) 112 4.7.1. Penampilan Eksterior ... 112

4.7.2. Penampilan Interior ... 112

4.8. Pendekatan Sistem Struktur dan Utilitas ... 116

4.8.1. Sistem Struktur ... 116

4.8.2. Sistem Utilitas ... 119

4.9. Analisa dan Konsep Penekanan Arsitektur ... 121

4.9.1. Pendekatan Sistem Hunian (sell) ... 121

4.9.2. Pendekatan Sistem Keamanan ... 122

4.9.3. Pendekatan Sistem Pembinaan ... 122

(13)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Pengamatan Site Alternatif 1 ... 74

Tabel 4. 2 Tabel Analisa Site Alternatif 2... 77

Tabel 4. 3 Tabel Analisa Site Alternatif 3... 80

Tabel 4. 4 Hasil Pengamatan Site ... 83

Tabel 4. 5 Analisa Angin ... 91

Tabel 4. 6 Kebutuhan Ruang ... 102

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Lapas ... 1

Gambar 1. 3 Type Maximum Security ... 2

Gambar 1. 2 Humanis ... 2

Gambar 1. 4 Eko-Arsitektur ... 3

Gambar 1. 5 Hirarki kebutuhan Maslow ... 4

Gambar 1. 6 Lembaga Pemasyarakatan ... 6

Gambar 1. 7 Kasus Arthalyta Suryani... 7

Gambar 1. 8 Lapas Kerobokan, Bali ... 8

Gambar 1. 9 Lapas Tanjung Gusta, Medan... 8

Gambar 2. 1 Type Maximum Security ... 14

Gambar 2. 2 Type Medium Security ... 14

Gambar 2. 3 Type Minimum Security ... 15

Gambar 2. 4 Penjara Khusus Pria ... 15

Gambar 2. 5 Penjara Khusus Pemuda ... 16

Gambar 2. 6 Penjara Khusus Anak ... 16

Gambar 2. 7 Penjara Khusus Wanita ... 17

Gambar 2. 8 Narapidana ... 17

Gambar 2. 9 tindak pidana HAM ... 18

Gambar 2. 10 Kejahatan Genosida... 18

Gambar 2. 11 Kejahatan Perang... 19

Gambar 2. 12 Kejahatan Agresi ... 20

Gambar 2. 13 Pegawai Pemasyarakatan ... 20

Gambar 2. 14 Bagan Struktur Organisasi lapas IIA Subang ... 21

Gambar 2. 15 Kegiatan narapidana di dalam lapas ... 22

Gambar 2. 16 Bagan Proses Pemasyarakatan ... 24

Gambar 2. 17 Pos Penjagaan ... 26

Gambar 2. 18 Hunian sistem Pensylvenia... 30

Gambar 2. 19 Hunian sisitem Bangsal ... 31

Gambar 2. 20 Hunian sistem paviliun ... 32

Gambar 2. 21 Ruang Gerak Manusia ... 33

Gambar 2. 22 Ruang Gerak Manusia ... 33

Gambar 2. 23 Ruang Sirkulasi Manusia ... 34

Gambar 2. 24 Ruang Gerak Manusia ... 34

Gambar 2. 25 Jenis Tempat Tidur ... 35

Gambar 2. 26 Jenis Tempat Tidur ... 35

Gambar 2. 27 Jenis Tempat Tidur ... 36

Gambar 2. 28 Ukuran Toilet ... 36

Gambar 2. 29 layout toilet ... 37

(15)

xiv

Gambar 2. 31 Lapas Pasir Putih, Nusakambangan ... 38

Gambar 2. 32 Penjara ADX Florence Supermax (Colorado) ... 41

Gambar 2. 33 Penjara Bang Kwang (Thailand) ... 42

Gambar 2. 34 Tahanan PKI ... 43

Gambar 2. 35 Humanisme... 46

Gambar 2. 36 Hirarki kebutuhan Maslow ... 48

Gambar 2. 37 Kepadata dalam kamar tahanan... 50

Gambar 2. 38 Ilustrasi Pungutan Liar ... 51

Gambar 2. 39 Ekologi ... 52

Gambar 2. 40 Contoh bangunan dengan gaya eko arsitektur... 53

Gambar 2. 41 Hubungan Timbal Balik ... 54

Gambar 2. 42 Udara ... 58

Gambar 2. 43 Air... 58

Gambar 2. 44 Api ... 59

Gambar 2. 45 Tanah ... 59

Gambar 2. 46 Keseimbangan Alam ... 60

Gambar 3. 1 Letak Geografis Kabupaten Karanganyar ... 63

Gambar 3. 2 Luas Wilayah Kabupaten Karanganyar... 64

Gambar 3. 3 Iklim Kabupaten Karanganyar ... 65

Gambar 3. 4 Elevasi Wilayah Kabupaten Karanganyar... 65

Gambar 3. 5 Wilayah Administrasi Kabupaten Karanganyar ... 66

Gambar 3. 6 Luas Wilayah Tiap Kecamatan dan jumlah penduduk... 67

Gambar 3. 7 Peta Administrasi Kecamatan Ngargoyoso ... 68

Gambar 3. 8 Kepadatan penduduk ... 69

Gambar 3. 9 Peta tanah tinjau Kab. Karanganyar ... 70

Gambar 3. 10 Macam komoditas dari sektor petanian ... 71

Gambar 4. 1 Desain penerapan Eko-Arsitektur ... 74

Gambar 4. 2 Alternatif Site 1. Ds.Segorogunung, Kec.Ngargoyoso ... 74

Gambar 4. 3 Paralayang Segorogung ... 75

Gambar 4. 4 Lahan Pertanian Warga ... 76

Gambar 4. 5 Kemiringan Site ... 76

Gambar 4. 6 Akses jalan menuju lokasi ... 76

Gambar 4. 7 Alternatif Site 2. Ds.Kemuning, Kec.Ngargoyoso ... 77

Gambar 4. 8 Kebun Teh, Kemuning ... 78

Gambar 4. 9 Kondisi Sekeliling Site ... 78

Gambar 4. 10 Kemiringan Site ... 79

Gambar 4. 11 Akses jalan menuju lokasi ... 79

Gambar 4. 12 Alternatif Site 3. Ds.Kemuning, Kec.Ngargoyoso ... 80

Gambar 4. 13 kondisi site alternatif 3 ... 81

(16)

Gambar 4. 15 Kemiringan Site ... 82

Gambar 4. 16 Akses jalan menuju lokasI... 82

Gambar 4. 17 Lokasi Desa Segorogunung ... 84

Gambar 4. 18 Site terpilih ... 85

Gambar 4. 19 Site dilihat dari Ds.Kemuning ... 86

Gambar 4. 20 Peta Topografi site ... 86

Gambar 4. 21 Kemiringan site ... 87

Gambar 4. 22 skema titik landai site ... 87

Gambar 4. 23 Guna Lahan Sekarang ... 88

Gambar 4. 24 hasil pertanian warga ... 89

Gambar 4. 25 Pola angin lembah dan angin gunung ... 90

Gambar 4. 26 Analisa angin pada site ... 91

Gambar 4. 27 Pemanfaatan angin Lembah ... 91

Gambar 4. 28 antisipasi angin gunung ... 91

Gambar 4. 29 Analisa Matahari ... 93

Gambar 4. 30 Analisa matahari pagi ... 94

Gambar 4. 31 Pencahayaan alami teknik pantulan ... 94

Gambar 4. 32 Panel surya ... 95

Gambar 4. 33 Pemanfaaan sinar matahari sore ... 96

Gambar 4. 34 Analisa View ... 96

Gambar 4. 35 View (kiri) Barat site (kanan) Barat laut site ... 97

Gambar 4. 36 Penyelesaian view ... 98

Gambar 4. 37 Zonifikasi Horizontal ... 99

Gambar 4. 38 Bagan Zonifikasi VertikaL ... 100

Gambar 4. 39 Perencanaan Arsitektur yang berorientasi pada lingkungan ... 111

Gambar 4. 40 Perencanaan bangunan bawah tanah ... 111

Gambar 4. 41 Bangunan beraliran kubisme ... 112

Gambar 4. 42 Kantor dengan aksen warna merah ... 113

Gambar 4. 43 Interior Ruang Kuning ... 114

Gambar 4. 44 Interior ruang warna orange ... 114

Gambar 4. 45 Interior warna putih ... 115

Gambar 4. 46 Interior warna hijau ... 115

Gambar 4. 47 interior warna biru ... 116

Gambar 4. 48 pengecoran bored pile dan pemasangan king post ... 117

Gambar 4. 49 pengecoran lantai basement 1 ... 117

Gambar 4. 50 Proses galian basement 2... 118

Gambar 4. 51 Tahap akhir konstruksi ... 118

Gambar 4. 52 penerapan penghawaan alami... 119

Gambar 4. 53 pantulan cahaya sebagai pencahayaan alami ... 120

(17)

xvi

Gambar 4. 55 sistem hunian klasifikasi ... 121

Gambar 4. 56 Konsep Pos Utama dan Gdg. Pengelola ... 122

Gambar 4. 57 Contoh pintu gerbang ... 123

Gambar 4. 58 metal detector gate ... 123

Gambar 4. 59 Body scanner ... 124

Gambar 4. 60 Pos Portir ... 124

Gambar 4. 61 menara keamanan ... 125

Gambar 4. 62 kamera cctv ... 125

Gambar 4. 63 Pemindai sidik jari ... 126

Gambar 4. 64 Kaca anti pecah ... 126

(18)

ABSTRAK

Perancangan Lapas Maksimum Security dilatarbelakangi oleh ketidaklayakan fasilitas penunjang dan kapasitas ruangan, serta sistem yang diterapkan dalam penjara telah mengesampingkan unsur kemanusiaan.

Lapas Maximum Security merupakan penggolangan lapas berdasarkan tingkat keamanan. Lapas ini mempunyai tingkat keamanan paling ketat yang diperuntukan bagi narapidana yang memiliki masa tahanan lama (15-20 tahun), seumur hidup, atau mati dengan kasus kejahatan berupa pembunuhan, terorisme, genosida, atau kejahatan kemanusiaan lain.

Desain ini menggunakan pendekatan Humanis Desain dan Eko-Arsitektur. Humanis Desain merupakan sebuah desain yang menjadikan manusia sebagai dasar pengamatan, komponen pokok perencanaan, maupun penilaian akhir desain. Sedangkan Eko-Arsitektur yaitu perencanaan arsitektur yang mempertimbangkan interaksi dengan lingkungan. Dalam hal ini, interaksi yang saling menguntungkan seperti sebuah bangunan yang dapat memanfaatkan potensi lingkungan yang ada dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Hasil yang diperoleh dari desain ini yaitu jenis lapas yang memasukkan dua karakter desain tersebut dengan tingkat keamanan maksimal. Secara fungsinya lapas ini bertujuan sebagai tempat pembinaan yang tetap memenuhi kebutuhan pokok bagi narapidana, dengan desain bangunan yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.

(19)

xviii ABSTRACT

The reason of designing the maximum security prison is caused by the unsatisfied supporting facilities and the room capacity, as well as the system which is applied in a prison that has dismisses the humanism characteristic.

Maximum Security Prison is a kind of prison based on the level of security. It is the highest level of security prison used for prisoners who possess the arrest time (15-20 years), lifetime imprisonment, or dead penalty with the criminal case such as murdering, terrorism, genocide, or the other humanism criminals.

The design employs Humanism Design and Eco-Architecture approaches. Humanism design concerns on a human as a main of observing, a basic component of planning, or the last evaluation design. Whereas Eco-Architecture is the architecture planning that considers the environment interaction. It means the profitable interaction as it is applied on the building which can use the environment potential and preserve its environment condition.

The result of this design is the kind of prison that contains two design characteristics. It is also completed with the maximum security level as a place for educating prisoners that can fulfill their main necessity by applying the building design which can interact with the environment.

Gambar

Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar ......................... 63
Gambar 4. 55 sistem hunian klasifikasi .............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat

yang langsung memberikan materi iklan jadi, yang kemudian akan di muat pada Koran O sesuai tanggal yang diinginkan klien. Kesepakatan itu diputuskan setelah klien dan penulis

Pada hukum III Kepler menyatakan bahwa kuadrat periode tiap planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet dari matahari.. Hukum III Kepler menunjukkan hubungan

Anwar Malang Januari -Juli 2007 Dokumentasi lokal PIT Manado, 2011, presentasi Pengaruh Jenis Insisi pada. Operasi Katarak terhadap terjadinya Sindroma

Tujuan membuat PCC cangkang kerang darah sebagai bahan baku adalah untuk menghilangkan senyawa organik lainnya dan mendapatkan kalsium karbonat dengan bentuk

Program Studi Magister Manajemen di Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana Jakarta. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memprediksi volatilitas

Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Nyata ini sebagai salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Administrasi

27 Berdasarkan judul penelitian yaitu, “Analisis Arus Kas dalam Menentukan Tingkat Likuiditas Perusahaan (Studi Kasus pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)