1
Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) yang merumuskan tentang fungsi dan tujuan pendidikan yang harus digunakan untuk mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Dalam pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.
dalam belajar, dan motivasi melahirkan prestasi dalam belajar (Syaiful Bahri Djamarahm 2008: 154),
Dengan memiliki motivasi belajar pada pembelajarn Matematika siswa akan terdorong untuk memiliki keinginan yang kuat melakukan aktivitas belajar Matematika yang lebih semangat dan giat, seperti pendapat dari Hamzah B Uno bahwa “Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita, Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (Hamzah B Uno, 2008: 23).
ilmu-ilmu yang kemudian (Karso dkk, 2009:1.5) Kegiatan belajar mengajat pada pembelajarn matematika SD harus dapat dikelola dengan baik sehingga siswa dapat mencerna dan menyelesaikan permasalahan=permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Dengan melihat pengamatan dari indikator motivasi belajar siswa yang diperoleh pada saat pembelajarabn berlangsung hanya dengan rata-rata 1.36 dengan persentase sebesar 10 % dari jumlah siswa secara keselruhan dan melihat dokumentasi yang dimiliki guru di kelas 3, yaitu daftar nilai matematika, hanya terdapat 5 siswa yang tuntas dalam pembelajaran, yaitu sesuai dengan standar kriteria ketuntasan minimal.
Dengan demikian dapat dikatakan motivasi belajar untuk siswa kelas 3 SDN Pegandan 01 rendah. Penyebab dari rendahnya motivasi belajar pada siswa kelas 3 SDN Pegandan 01 tidak lepas juga dari peran guru sebagai motivator, hal tersebut dapat penulis simpulkan berdasarkan hasil pengamatan peneliti saat pembelajarandi kelas berlangsung, yaitu kurangnya pemberian motivasi kepada siswa, model pembelajaran yang sangat membosankan, kurangnya alat peraga sebagai media pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik untuk belajar aktif. Hal ini terbukti dengan hasil pengamatan sebekum penelitian pada saat pembelajaran berlangsung, dan diperoleh nilai rata-rata dari hasil pengamatan terhadap kegiatan guru adalah 1,4 %.
antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikutin aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula (Musfiqon, 2012:98). Jadi menurut peneliti dengan permainan siswa sebagai pemain akan bermain dengan kartu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa belajar matematika menurut kecepatan dan kemampuannya dari kartu-kartu tersebut (Herman Hudojo, 2005:93).
B. Perumusan Masalah
Dari uraian masalah diatas dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :
”Apakah dengan menggunakan permainan kartu dapat meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran matematika materi menghitung luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri Pegandan 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati semester 2 tahun 2014/2015 ?”
C. Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran Matematika materi menghitung luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan permainan kartu pada siswa kelas 3 SDN Pegandan 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati semester 2 tahun 2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Bagi siswa
Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika melalui permainan kartu
b. Manfaat Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya.
c. Manfaat Bagi Sekolah