• Tidak ada hasil yang ditemukan

Medikasi dan Menejemen Bebas Pasung Kolaborasi Profesional dan Masyarakat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Medikasi dan Menejemen Bebas Pasung Kolaborasi Profesional dan Masyarakat."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Title:

Medikasi dan Menejemen Bebas Pasung: Kolaborasi Profesional dan Masyarakat

DR. Dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ (K) Bagian Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Abstrak

Menejemen Bebas Pasung di Indonesia sejak dicanangkan sebagai program nasional pada 7 Oktober 2010 umumnya menggunakan pendekatan berbasis rumah sakit. Sayangnya, pendekatan ini tidak memadai dan tidak mampu menyediakan pelayanan kesehatan mental untuk populasi yang membutuhkannya. Sebagai akibat dari kegagalan fungsional model kesehatan mental ini, banyak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tidak diobati, ditinggalkan, dikurung, dirantai, atau ditempatkan dalam kandang oleh keluarga mereka yang dikenal dengan istilah dipasung. Jumlah sebenarnya dari kasus tersebut masih belum diketahui, namun pemerintah Indonesia secara resmi memperkirakan sekitar 18.000 orang, sementara bukti tidak resmi menempatkan lebih dari 40.000 kasus.

Ketidakpatuhan terhadap terapi adalah masalah yang signifikan dalam menejemen bebas pasung yang sebagian besar merupakan penderita skizofrenia. Tingkat ketidakpatuhan pada medikasi adalah bervariasi dari 24% sampai 90%, dengan rata-rata sekitar 60%. Ketidakpatuhan ini termasuk di dalamnya, kegagalan memulai program terapi, penghentian dini terapi medikasi, dan penolakan pemberian medikasi. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap gangguan jiwa, ketidakpercayaan terhadap terapi oleh pasien ataupun keluarga, kompleksitas pengobatan, atau keparahan efek samping yang ditimbulkan. Pemberian long-acting antipsikotik mampu meningkatkan angka kepatuhan dan menurunkan angka kekambuhan. Namun ketersediaan obat dan kurangnya pengetahuan dari dokter dan pasien tentang pemberian long-acting antipsikotik juga menjadi faktor buruknya menejemen bebas pasung yang mengarah kepada pelanggaran hak asasi manusia.

Temuan kasus, deteksi dini, layanan lokal yang mudah diakses, partisipasi masyarakat, self-help group, lembaga swadaya masyarakat, jaringan pada berbagai tingkatan, dan sistem layanan terintegrasi serta bekelanjutan akan menjadi elemen penting terwujudnya Indonesia Bebas Pasung. Untuk itu kolaborasi profesional dan masyarakat yang berorientasi komunitas sebagai bentuk community mental health dengan model pendekatan biopsikospirit-sosiobudaya dapat memegang peran yang lebih besar dalam menejemen bebas pasung.

Referensi

Dokumen terkait

AGUSTIN KUNIAWATY, S.Pd JUMLAH JUMLAH AKHIR AKHIR Hj.. INDAHWATI,

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zulkifli (2003) menyimpulkan bahwa kandungan hara (fosfat, amonium dan nitrat nitrit) dalam air poros (air pori sedimen) di

[r]

Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang sangat kuat dan secara statistik signifikan antara religiusitas dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa

Kegiatan penelitian bahan galian lain/mineral lain dan mineral ikutan pada wilayah pertam- bangan Kabupaten Konawe, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana potensi

Selama fluida mengalir melalui pipa banyak terjadi rugi tekanan yang disebut rugi tekanan mayor (Mayor Head loss) dan rugi tekanan minor (Minor Head Loss).. Kerugian

Tujuan dari penulisan ini adalah pemikiran untuk menelaah lebih dalam mengenai peran Consumer Financing Business Center dalam penyaluran pembiayaan di Bank Syariah

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam