• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia otomotif di indonesia sangatlah berkembang bahkan di dunia Setiap Negara yang Maju mereka saling beradu cepat untuk mengembangkan Tekhnologi yang Modern dan Mempunyai nilai Kuantitas dan Kualitas untuk saling Berkompetisi dengan Negara lain untuk mendapatkan nilai Income dan value. Dunia otomotif dari tahun ke tahun selalu mengembangkan tehnologinya agar konsumen lebih proaktif kepada Produsen karena memiliki kendaraan yang modern,I rit, dan pasti lebih efisien dalam penggunaannya.

Manufakturing di Indonesia Juga Mengalami Peningkatan yang sangat Pesat.Banyak para Investor Asing yang berlomba lomba untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Karena Indonesia menyediakan lahan yang sangat besar , Sumber Daya Manusia yang Lebih Murah di bandingkan dengan Negara lain , Sumber Daya Alam yang sangatlah Melimpah, Pembuangan Bahan Limbah Produksi yang sangatlah Mudah dalam Mengalirkannya, dan Pemerintah Indonesia sendiri yang Mempermudahkan Investor Asing untuk memperkaya Negara lain dari pada Negara sendiri. Menurut berita dan Informasi yang saya dapatkan melelui media Televisi sebanyak 75% Pertambangan, Perminyakan , Gas, Perbankan dan Semua Manufaktur yang

(2)

2 ada di Indonesia di kuasai Oleh Negara Asing dan Hanya 25% nya di Kuasai oleh Pemerintah Negara Indonesia.

Berdirinya Manufaktur Manufaktur yang ada di Indonesia tak lepas dari permintaan dari konsumen di Mancanegara yang tidak bisa dipenuhi oleh manufaktur tersebut sehingga memperluas Manufaktur tersebut ke Indonesia yang Lokasinya sangatlah Strategis dan Pastinya saat Pengiriman barang Produksi Lebih murah bisa dikatakan Sangat murah. Adapun Manufaktur yang ada di Negara lain seperti Negara Thailand, Vietnam, bahkan Jepang hanya memperbolehkan memproduksi barang yang ramah Lingkungan saja hal ini menyebabkan perusahaan mau tidak mau harus mengikuti peraturan yang sudah di tetapkan dinegara tersebut dan pada akhirnya Memperluas Daerah Manufakturnya ke Indonesia, dan karena Permintaan Produksi di dunia sangatlah besar mengakibatkan Manufaktur yang ada di Indonesia semakin berkembang pesat dan Memerluas kembali Manufaktur tersebut ke wilayah yang masih menyediakan lahan yang sangat luas seperti PT. Astra Daihatsu Motor yang ada di Jakarta Utara Mempunyai 2 Plant blum lagi tempat penyimpanan Gudang Mobil tersebut, PT. Denso Indonesia yang Mempunyai 2 Plant juga yang ada di Sunter Jakarta Utara dan di Bekasi yang tepatnya ada di MM 2100 dan akan memerluas manufaktur tersebut di MM2100 juga.

PT. Denso Indonesia bergerak di bidang Otomotif yaitu sebagai Supplier Astra Indonesia untuk Menyediakan Perlengkapan dan Peralatan Motor dan Mobil Pabrikan PT. Toyota Indonesia, PT. Astra Daihatsu Indonesia , PT. Astra Honda Indonesia dan lain sebagainya. Hasil Produksi PT. Denso Indonesia yang ada di kawasan Industri MM 2100 menghasilkan Compressor , AC , Radiator Alumunium , Maghnetto, Wipper dan lain sebagainya. Sedangkan Sunter Plant PT. Denso Indonesia Menghasilkan Produksi seperti Spark Plug (Busi), Radiator Kuningan, Stick Coil, Horn (Klakson) , dan Oksigen Sensor.

Dalam setiap proses produksi setiap departemen mempunyai batasan batasan proses produksi dimana suatu proses dikatakan Good Process atau NoGood Process. Good Process adalah Barang yang dalam keadaan proses produksi tidak terjadinya perubahan pada segi Bentuk, ukuran dan dimensi, luka atau tergores dan lain sebaginya. Sedangkan No Good Process adalah Barang yang dalam Keadaan proses produksi

(3)

3 Mengalami kecacatan Fisik, Bentuk, Ukuran dan Dimensi ( Abnormality). Dalam produksi setiap barang yang dihasilkan akan dicatat hasil produksinya baik barang tersebut itu Good ataupun No Good untuk mengetahui rasio yang dicapai mesin untuk per jam atau per harinya.

Tentunya setiap Manager produksi, Supervisor, Foreman, Leaderakan memantau hasil produksi yang sudah selesai Produksi. Dan sebagai Operator diharuskan Membuat, menghasilkan, dan Mengalirkan barang yang bagus agar tidak mendaatkan Claim dari proses berikutnya. Karena mengalirkan barang yang Abnormal ke proses berikutnya akan memakn biaya tambahan dan pastinya membuang waktu , tenaga dan pikiran dalam melokalisir dan mengecek barang abnormalyang sudah ketahap berikutnya. Dalam pelaksanaan pelokalisiran barang yang abnormal ada beberapa cara yaitu dengan mengecek kembali barang yang yang abnormal dengan yang normal, meripair atau memperbaiki Keabnormalan tersebut bila masih bisa di perbaiki dan menbuang atau Scraping barang abnormal dengan cara Menghancurkannya.

Departement Spark Plug Part adalah Departemen yang Membuat

Housing.Proses Pertama adalah dari mesin Cold Forging lalu ke Proses Mesin Shutte kemudian Proses Welding dan Rolling. Dimana proses pertama ada di mesin Cold Forging, terdapat 4 mesin Cold forging. Dimana salah satu mesin Tepatnya di Cold Forging 1 sering terjadi masalah kualitas yaitu Hurt On Head yang sangat tinggi rasio No Goodnya. Jika kondisi ini dibiarkan maka akan mengakibatkan perusahaan merugi oleh karena itu perlu adanya penanggulangan agar masalah yang timbul dapat ditanggulanggi dengan Metode Quality Control Circle (QCC)

Quality Control Circle adalah sekolompok orang yang terdiri dari 3- 10 orang dalam usaha memperbaiki atau menghilangkan atau Mengendalikan proses produksi terutama dalam No Good Process. Setiap Depertemen Wajib melaksanakan Quality Control Circle dalam setiap produksinya. Setiap tahunnya harus menyerahkan data dan hasil Quality Control Circle kepada Total Quality Management atau disingkat TQM. Dengan Quality ControlCircle masalah masalah yang ada di line produksi akan diuraikan secara baik dan akan menghasilkan suatu perubahan yang baik pula dalam berkerja maupun barang produksi yang dihasilkan. Dengan Latar belakang tersebut maka penulis

(4)

4 akanmengangkat masalah pada line produksi yang menghasilkan jumlah No Good Process yang paling dominan dengan metode Quality Control Circle.

1.2 Perumusan Masalah

Penulis membuat laporan kerja praktek ini dengan membahas penanggulangan untuk mengatasiNo Good Process Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 dengan QCC . Masalah yang akan dirumuskan antara lain adalah:

a. Mencari pada parameter pengujian mana yang menyebabkanNo Good Process Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 di PT. Denso Indonesia.

b. Mencari penyebabNo Good Process Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 dengan QCC di PT. Denso Indonesia.

c. Bagaimana menanggulangiNo Good Process Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 dengan langkah-langkah yang ada pada QCC.

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan yaitu ruang lingkup hanya area cold forgingPT.Denso Indonesia.Data yang diambil mencakup data sampel yang masuk di departemen Spark Plug.

1.4 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki beberapa Tujuan yang Ingin di capai, adapun tujuan adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui parameter pengujian yang menyebabkan No Good Process Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 di PT. Denso Indonesia.

b. Mengetahui penyebab No Good Process Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 di PT. Denso Indonesia.

c. Mendapatkan penanggulangan dari permasalahan No Good Process Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 di PT. Denso Indonesia.

(5)

5 1.5 METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian dan analisis melalui beberapa tahap yaitu:

 Studi Lapangan.

Studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data-data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.Studi lapangan dilakukan dengan meninjau langsung ke lapangan/kawasan perusahaan.

 Studi Pustaka.

Studi pustaka dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dan digunakan dalam memecahkan masalah.

 Wawancara langsung dengan penganalisis dan karyawan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan penelitian yang akan dilakukan, penulis berpedoman pada Kriteria penyusunan laporan dan membaginya dalam lima bab yang saling berkaitan satu sama lainnya, yaitu dengan format:

BAB I PENDAHULUAN

Diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Memuat secara singkat dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, sistem organisasi dan manajement perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Diuraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang teori teori dan pemikiran pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan permasalahan.Landasan teori yang digunakan adalah bertujuan untuk

(6)

6 menguatkan metode yang dipakai untuk memecahkan permasalahan diperusahaan.Untuk lebih memahami apa apa saja yang harus dilakukan pada saat penelitian dan bagaimana tahapan tahapan yang digunakan pada saat penelitian.

BAB IV HASIL, DAN PENGOLAHAN DATA

Dijelaskan mengenai data hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan sebagai bahan untuk dilakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasn masalah.Lebih lanjut diuraikan hasil dari analisa data dan pemecahan masalah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan saran saran bagi PT. Denso Indonesia maupun pengembangan penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Ringkasnya, meskipun struktur kristal serbuk ferit hasil sintesis telah sama dengan produk komersial, namun sifat-sifat magnetik magnet yang dihasilkan masih belum dapat

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Maka hasil pengukuran nilai nisbah untuk pelet dengan komposisi yang sama dari proses milling baik HEM-SPEX 8000M maupun HEM E3D yang masing-masing mencapai nilai 40% dan 20% pada

a) TTG bidang irigasi merupakan teknologi keirigasian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sederhana, mudah dilaksanakan, murah biaya dan ramah lingkungan. b) Pelaksanaan

KOGNITIF 3.6 Setelah anak bermain dengan batu kerikil anak mampu Menghitung jumlah batu kerikil yang ada pada kata u-l-a-r. BAHASA 4.12 3.11

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan memberi- kan efek sitotoksik dan mampu meng- induksi apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7

Distribusi rata-rata frekuensi indeks DMF dapat dilihat pada Tabel 3, dimana dapat diketahui bahwa sebagian responden memiliki gigi yang mengalami kerusakan berat

Alat yang kita butuhkan untuk m Alat yang kita butuhkan untuk membuat kabel jaringan adalah sebuah konektor dan crimping embuat kabel jaringan adalah sebuah konektor dan crimping