i
PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI RECONNECTING ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII-C SMP Negeri 6 Surakarta )
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Diajukan Oleh :
DWI SURYANI A 410 060 039
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memerlukan guru dan murid karena salah satu unsur dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang merupakan dua bentuk kegiatan yang tidak dapat dipisahkan antar satu dengan lainnya.
2
Selama ini proses pembelajaran yang ditemui masih secara konvensional, seperti ekspositori, drill atau bahkan ceramah. Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian tekstual semata daripada mengembangkan kemampuan belajar dan membangun individu. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuhkembangkan aspek kemampuan dan aktivitas siswa seperti yang diharapkan. Akibatnya nilai-nilai yang didapat tidak seperti yang diharapkan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari tingkat SD (Sekolah Dasar) hingga PT ( Perguruan Tinggi ) . Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari jam pelajaran di sekolah mata pelajaran matematika mempunyai jam yang lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
Pada umumnya guru menyadari bahwa matematika sering dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang diminati, ditakuti, dan membosankan oleh sebagian besar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil prestasi belajar yang dicapai siswa kurang memuaskan dan siswa sering mengangap pelajaran matematika sebagai momok bagi mereka.
Berkaitan dengan masalah tersebut juga ditemukan keragaman masalah sebagai berikut : 1) Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, 2) Keaktifan untuk mengemukakan pendapat juga masih kurang, 3) Kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Padahal dalam pembelajaran diharapkan terjadi pembelajaran yang aktif atau dengan kata lain bukan hanya menerima secara pasif dari guru (Hamzah, 2007: 128-129).
3
masih dominan menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga tidak terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan dan bervariasi, yang dapat menambah semangat belajar siswa. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar kurang menarik dan membosankan karena siswa tidak dirangsang atau ditantang untuk belajar dan berfikir kreatif.
Berbagai permasalahan tersebut muncul karena kurangnya keaktifan dari diri siswa sendiri atau mungkin siswa jenuh dengan strategi yang dipakai oleh guru selama ini. Penggunaan model yang monoton dapat mempengaruhi motivasi siswa untuk belajar matematika. Seorang guru harus dapat menerapkan berbagai model pembelajaran yang bervariasi, yang bisa mengubah cara belajar siswa dari pasif menjadi aktif sehingga akan membuat siswa tertarik dan paham dengan apa yang diajarkan oleh guru.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka perlu dicarikan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Penggunaan strategi reconnecting pada pembelajaran matematika akan lebih berkesan dan menarik sehingga membangkitkan dan menumbuhkan minat belajar siswa. Disisi lain suasana belajar akan lebih hidup, komunikasi antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik sehingga akhirnya akan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar matematika.
4
Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Reconnecting “ dalam upaya peningkatan keaktifan belajar siswa kelas VII-C SMP Negeri 6 Surakarta.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas, disini penulis jelaskan tentang masalah yang timbul dalam penelitian ini yaitu :
1. Masih rendahnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar matematika. Keaktifan yang dimaksud adalah aktif menanyakan materi yang belum jelas kepada guru, aktif mengemukakan pendapat/tanggapan saat proses belajar mengajar dan aktif menjawab pertanyaan guru/mengerjakan soal latihan didepan kelas.
2. Pengaruh strategi reconnecting terhadap keaktifan siswa.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi hal-hal sebagai berikut : 1. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi reconnecting
(menghubungkan kembali).
2. Usaha peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar matematika yakni meliputi aktif menanyakan materi yang belum jelas kepada guru, aktif mengemukakan pendapat/tanggapan saat proses belajar mengajar dan aktif menjawab pertanyaan guru/ mengerjakan soal latihan didepan kelas.
5 D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas maka permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah “Apakah
strategi reconnecting dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan Garis dan Sudut?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi reconnecting pada pokok bahasan Garis dan Sudut.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika terutama pada peningkatan keaktifan siswa melalui strategi reconnecting. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Memberikan wawasan kepada guru tentang penggunaan strategi reconnecting dalam pembelajaran matematika.
b. Bagi siswa
1) Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika.