iv
KAJIAN HUKUM TERHADAP KETENTUAN KONSESI YANG DIBERIKAN OLEH OTORITAS PELABUHAN SELAKU REGULATOR
KEPADA PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) SELAKU OPERATOR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN
2008 TENTANG PELAYARAN
Vanessa Simanjuntak 110110120278
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran hadir sebagai babak baru transformasi pelabuhan, dimana kedudukan PT Pelabuhan Indonesia I-IV (Persero) yang tadinya merupakan Regulator sekaligus Operator Pelabuhan, kini beralih hanya sebagai Operator saja, seperti halnya PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang kedudukannya sekarang adalah sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang menjalankan fungsi operator. Pemerintah membentuk Otoritas Pelabuhan yang merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai wakil pemerintah (Regulator) untuk memberikan konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan yang dituangkan ke dalam perjanjian. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keabsahan perjanjian perpanjangan kerja sama yang telah ditandatangani oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan pihak ketiga tanpa terlebih dahulu mendapatkan konsesi dari Otoritas pelabuhan dan memperoleh kepastian mengenai kewenangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dalam melaksanakan pembangunan pelabuhan berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.
Penulisan skripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian secara deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan masalah berdasarkan data yang diperoleh yang kemudian dianalisa berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan terkait hukum perusahaan dan hukum administrasi negara, literatur serta bahan lain yang berhubungan dengan penelitian dan penelitian lapangan melalui wawancara dan selanjutnya data dianalisis secara yuridis kualitatif.