Departemen Linguistik
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENGAJARAN BAHASA DALAM
PERSPEKTIF LINTAS BUDAYA
“Pengajaran Bahasa dalam
Perspektif Global:
Integrasi Teknologi dan Pengajaran
Lintas Budaya”
Kampus UI Depok
19 Mei 2014
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENGAJARAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF LINTAS BUDAYA
“Pengajaran Bahasa dalam Perspektif Global: Integrasi Teknologi dan
Pengajaran Lintas Budaya”
ISSN 2406-9167
Editor : Novika Stri Wrihatni
Munif Yusuf
Hak Cipta : Departemen Linguistik FIB UI © 2014
SEMINAR NASIONAL
PENGAJARAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF LINTAS BUDAYA
“Pengajaran Bahasa dalam Perspektif Global: Integrasi Teknologi dan
Pengajaran Lintas Budaya”
SEMINAR NASIONAL
PENGAJARAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF LINTAS BUDAYA
“Pengajaran Bahasa dalam Perspektif Global: Integrasi Teknologi dan
Pengajaran Lintas Budaya”
DEWAN REDAKSI
Pelindung : Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Penasihat : Ketua Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
Pengarah : Sisilia S. Halimi, Ph.D.
Dr. F.X. Rahyono
Ketua : Eliza Gustinelly, M.A.
Editor : Novika Stri Wrihatni, M.Hum.
Munif Yusuf, M.A.
Sekretaris : Rurani Adinda, M.A.
Sari Gumilang, M.Hum.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENGAJARAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF LINTAS BUDAYA
“Pengajaran Bahasa dalam Perspektif Global: Integrasi Teknologi dan
Pengajaran Lintas Budaya”
Diterbitkan oleh Departemen Linguistik
Fakultas Ilmu Pengetahuan BudayaUniversitas Indonesia September 2014
KATA PENGANTAR
Untuk menjadi anggota masyarakat dunia, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing atau daerah merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Hal itu membuat minat masyarakat untuk mempelajari bahasa asing semakin lama semakin meningkat. Seiring dengan itu pengajaran bahasa asing dan daerah sudah menjadi semacam industri seperti yang kita lihat saat ini. Bahasa asing diajarkan di sekolah, perguruan tinggi dan kursus-kursus formal maupun informal.
Berkaitan dengan perkembangan pengajaran bahasa asing dan daerah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia telah mengadakan seminar nasional dengan tema “Pengajaran Bahasa dalam Perspektif Global: Integrasi dan Pengajaran Lintas Budaya” pada tanggal 19 Mei 2014 yang diikuti oleh peserta dari berbagai kota di Indonesia.
Pada hari itu tiga orang pembicara kunci yaitu Dwi Puspitorini, Flora Debora Floris, dan Lilysagita Tjahjadi, beserta 21 orang pemakalah lainnya telah menyampaikan makalahnya pada sidang pleno dan sidang paralel. Kehadiran pemakalah telah membuka wawasan praktis dan teoritis pada pelaku pengajaran bahasa asing dan bahasa daerah.
Makalah yang telah dikirim ke panitia kami muat di dalam prosiding ini tanpa mengubah sedikitpun isi makalah, kami hanya melakukan penyesuaian pada format, tata letak, dan cara penulisan rujukan demi keseragaman.
Seminar dan penerbitan prosiding ini dapat terlaksana berkat kerja sama yang baik dengan berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Fakultas beserta jajaran dan staf yang telah memfasilitasi acara seminar dan penerbitan prosiding ini, Bapak Dr. F.X. Rahyono dan Ibu Sisilia S. Halimi, Ph.D. selaku panitia pengarah acara ini, kepada pemakalah kunci dan segenap pemakalah pada sidang paralel. Kepada para panitia pelaksana, kami mengucapkan terima kasih atas jerih payahnya dari persiapan, pelaksanaan seminar, hingga terbitnya prosiding ini.
Akhir kata, kami menunggu komentar, tanggapan, dan diskusi untuk penyempurnaan prosiding ini.
FIB UI, 4 September 2014
DAFTAR ISI
Dewan Redaksi iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
MAKALAH PEMBICARA UTAMA
Tantangan Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing dalam Era Globalisasi
1
Dwi Puspitorini
Menyongsong Era Globalisasi Lewat Pembinaan Bahasa Asing 15
Lilysagita Tjahjadi
MAKALAH PEMBICARA PARALEL
Aplikasi pada Sistem Operasi Android: Salah Satu Alat Bantu dalam Mempelajari Bahasa Mandarin
31
Dilah Kencono
Integrasi Youtube dalam Pengajaran Bahasa Inggris 39
Ninuk Retna Sumiarsih
Pengajaran Bahasa Jepang Berbasis Budaya 50
Nani Sunarni
Pengajaran Bahasa Arab dalam Perspektif Lintas Budaya di FIB UI:
Metode dalam Buku Al-Arabiyyatu Bayna Yadaik
60
Siti Rohmah Soekarba
Manfaat Permainan Kata dalam Pengajaran Bahasa Daerah 83
Nanny Sri Lestari
Mencermati Kebiasaan Lokal sebagai Dasar Pengetahuan Budaya bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing
93
Apriliya Dwi Prihatiningtyas
Eksplorasi Kearifan Lokal Sebagai Salah Satu Cara Meningkatkan
Kemampuan Menulis pada Kelas EFL (English as Foreign Language)
112
Mei Hardiah
Konjungsi Oposisi pada Akhir Ujaran Bahasa Jepang: Pedagogi dalam Perspektif Budaya
121
Filia
Penggunaan Artikel dalam Bahasa Belanda: Sebuah Paparan Singkat 132
Munif Yusuf
Pengembangan Instrumen Evaluasi Mandiri Berbasis IT pada Matakuliah Keterampilan Berbahasa Jerman
156
Desti Nur Aini
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Budaya dan Teknologi 166
Yasinta Deka Widiatmi
Blended Learning untuk Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Inggris Tingkat Perguruan Tinggi di Universitas Indonesia
173
Zhilal El Furqaan
Paremia dalam Pengajaran Bahasa Rusia 186
Ani Rachmat
Pemanfaatan Cerita Rakyat (Folklore) dalam Pengajaran Bahasa Inggris 195
Indah Damayanti
Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Jerman dengan Buku Harian Kelas
205
Raden Muhammad Arie Andhiko Ajie
Peningkatan Kompetensi Menulis Mahasiswa Program Studi Sastra Prancis Melalui Pendekatan Proses
215
Wahyudi J.S.
Penggunaan Media Sosial sebagai Media Pengajaran Tata Bahasa dan Menulis Bahasa Inggris
230
Istianah Ramadani
Analisis Frekuensi dan Penggunaan Information Technologies (IT) untuk
Tujuan Akademik dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Matakuliah Bahasa Inggris di Universitas Indonesia
240
Herland Franley Manalu
Wicara di Depan Umum (Public Speaking) dalam Bahasa Inggris: Rancangan
Kursus dan Pola Balikan
254
Bulayat Cornelius Sembiring
Pendekatan Kontekstual dalam Pengajaran Menyimak BIPA 269
Novietri
Praktek Pengajaran secara Tim di Kelas Microteaching Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris Universitas Negeri Jakarta
280
MAKALAH
Prosiding Seminar Nasional Pengajaran Bahasa dalam Perspektif Lintas Budaya - 2014
PAREMIA
DALAM PENGAJARAN BAHASA RUSIA
Ani Rachmat
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran, Bandung
anirachmat@gmail.com
Abstrak
Mempelajari bahasa asing tanpa mengetahui budayanya, tentu tidak akan lengkap. Bahasa Rusia itu sangat idiomatis. Idiom, pepatah, dan peribahasa adalah bagian dari kekayaan Bahasa Rusia, yang di dalamnya tercermin budaya dan kehidupan bangsa Rusia. Dalam idiom, pepatah, dan peribahasa terkandung kearifan, mentalitas, dan karakter bangsa Rusia. Makalah ini akan membahas tentang paremia (peribahasa-pepatah-idiom) Bahasa Rusia dengan pendukung Bahasa Indonesia dalam aspek linguakulturologis. Analisis perbandingan symbol, nilai-nilai dan cultural orientasi yang diekspresikan dalam paremia Bahasa Rusia dan Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir di Rusia muncul ketertarikan para peneliti dalam bidang peribahasa dengan kajian linguakulturologis. Linguakulturologi merupakan salah satu pendekatan dalam analisis bahasa yang dibentuk dalam kerangka paradigm antroposentris. Linguakulturologi mempelajari interrelasi dan interaksi bahasa dengan budaya, menginterpretasikan gejala bahasa dari sudut pandang kategori kultural. Linguakulturologi dengan kajiannya pada wilayah cultural dan mentalitas bangsa, yang terwujud dalam bahasa, merupakan alat untuk saling memahami dan saling menghormati dalam proses komunikasi antarbudaya.
Kata kunci: paremia, peribahasa, linguokulturologi, simbol, komunikasi antara bahasa
1. Pendahuluan
Perubahan linguistik dalam paradigm antropologis telah berlangsung sejak abad
XX, dan merangsang pertumbuhan penelitian multidisiplin dalam bidang ilmu
humaniora, yang berdasarkan pada tiga komponen utama ‘manusia – bahasa – budaya’.
Displin ilmu-ilmu tersebut seperti etnolinguistik dan sosiolinguistik, kajian wilayah
secara lingual dan linguakulturologi. Berbagai pendekatan antropologis dalam
linguistic, sebagaimana kita ketahui, berasal dari konsepsi W. von Humboldt, yang
melihat bahwa pandangan dan pemahaman manusia terhadap dunianya
tereksternali-sasikan dalam bahasa. Bahasa dan budaya memiliki karakteristik yang sama yakni