• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PERTUMBUHAN ANAK KAMBING PERANAKAN BOER UMUR 1 SAMPAI 9 MINGGU BERDASARKAN JENIS KELAMIN JANTAN DAN BETINA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "POLA PERTUMBUHAN ANAK KAMBING PERANAKAN BOER UMUR 1 SAMPAI 9 MINGGU BERDASARKAN JENIS KELAMIN JANTAN DAN BETINA SKRIPSI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

POLA PERTUMBUHAN ANAK KAMBING PERANAKAN BOER UMUR 1 SAMPAI 9 MINGGU BERDASARKAN JENIS KELAMIN JANTAN DAN

BETINA

SKRIPSI

LEMBAR JUDUL

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

RIFKY MAULANA AKBAR NIM: 201410350311151

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2021

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv ABSTRAK

Maulana Akbar, Rifky. Pola Pertumbuhan Anak Kambing Peranakan Boer Umur 1 Sampai 9 Minggu Berdasarkan Jenis Kelamin Jantan Dan Betina. Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang 2021.

Pembimbing : Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes. Dan Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola pertumbuhan anak kambing peranakan Boer jantan dan betina umur 1 sampai 9 minggu.

Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Juni 2018. Berlokasi di Klandungan landungsari, Dau, Malang. Materi yang digunakan anak kambing peranakan Boer berjenis kelamin Jantan 6 ekor, betina 12 ekor dan induk 9 ekor. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan parameter pengukuran berat badan, lingkar dada, panjang badan dan tinggi pundak pada kambing peranakan Boer. Analisis data diperolehsecara deskriptif untuk mengetahui ukuran tubuh dan bobot badan anak kambing peranakan Boer dari umur ke-1 minggu sampai berumur 9 minggu. Perbedaan pola pertumbuhananak kambing Boer jantan, tinggi pundak (cm) 43,06 dengan rataan 42,50, panjang badan 38,14 dengan rataan 37,31, lingkar dada 44,37 dengan rataan 43,65 dan bobot badan 7,84 dengan rataan 7,33. Sedangkan pada jenis kelamin betina tinggi pundak 41,94 dengan rataan 42,50, panjang badan 36,48 dengan rataan 37,31, lingkar dada 42,94 dengan rataan 43,65 dan bobot badan 6,82 dengan rataan 7,33.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada dan bobot badan anak kambing peranakan Boer terdapat perbedaan, karena faktor yang mempengaruhi adalahtipe kelahiran dan jenis kelamin.

Kata Kunci : Anak Kambing Peranakan Boer, Pola Pertumbuhan, Umur Sapih

(5)

v ABSTRACT

Maulana Akbar, Rifky. Growth Patterns of Boer-breed Goats aged 1 to 9 weeks based on the sex of male and female. Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture-Animal Husbandry, University of Muhammadiyah Malang 2021.

Advisor: Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes. And Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes.

This study aims to determine the differences in growth patterns of male and female Boer crossbred goats aged 1 to 9 weeks. The research was conducted in April - June 2018. Located in Klandungan landungsari, Dau, Malang. The materials used were 6 male, 12 female and 9 female goats. This research method used a case study method with measurement parameters of body weight, chest circumference, body length and shoulder height in Boer breed goats. Data analysis was obtained descriptively to determine body size and body weight of Boer-breed goat from the age of 1 week to 9 weeks of age. The difference in growth patterns of male Boer goats, shoulder height (cm) 43.06 with an average of 42.50, body length 38.14 with an average of 37.31, chest circumference 44.37 with an average of 43.65 and body weight of 7.84 with mean 7.33. Whereas for the female gender, shoulder height is 41.94 with an average of 42.50, body length 36.48 with an average of 37.31, chest circumference 42.94 with an average of 43.65 and body weight of 6.82 with an average of 7.33. The conclusion of this study is that there are differences in the growth of shoulder height, body length, chest circumference and body weight of the Boer crossbred goat, because the influencing factors are the type of birth and gender.

Keywords: Boer Breed, Growth Pattern, Weaning Age

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.Salam dan sholawat semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Penelitian yang berjudul “Pola Pertumbuhan Anak Kambing Peranakan Boer Umur 1 Sampai 9 Minggu Berdasarkan Jenis Kelamin Jantan Dan Betina”

ini disusun dalam rangka menyelesaikan rangkaian tugas akhir sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Sehubungan dengan semua itu, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr.Ir. David Hermawan, MP., IPM. Selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr.Ir. Asmah Hidayati, MS selaku Ketua Jurusan Peternakan Universitas Malang.

3. Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes. selaku dosen pembimbing utama yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes.selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

(7)

vii

5. Orang tua tercinta dan saudara serta keluarga yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menggapai cita-cita.

6. Rekan-rekan di Jurusan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dan selalu member semangat dalam penyusunan skripsi.

Demikianlah, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh harapan atas ridho Allah SWT, Amiiin. Selanjutnya apabila ada kekurangan dan kesalahan selama menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Malang, 2021 Penulis

Rifky Maulana Akbar

(8)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR TABEL...xi

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB I. PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan...3

1.4 Manfaat...3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...4

2.1Kambing Boer...4

2.1.1 Kambing Peranakan Boer...5

2.2 Pertumbuhan Anak Kambing Peranakan Boer...6

2.3 PerbedaanJenisKelamin Terhadap Pertumbuhan ...8

BAB III. METODE PENELITIAN...10

3.1 Waktu dan Tempat...10

3.2 Materi dan Alat...10

3.2.1 Materi Penelitian...10

3.2.2 Alat dan Bahan...10

3.3. Batasan Variabel dan Cara Pengamatan...11

3.4. Metode Penelitian...13

3.4.1. Percobaan...13

3.4.2. Denah Percobaan...13

3.5 Metode Analisis Data...14

3.6.1. Tahap Persiapan...14

3.6.2. Tahap Adaptasi Ternak...15

3.6.3. Tahap Pelaksanaan Penelitian...15

3.6.4. Tahap Pengambilan Data...15

3.6.5 Tahap Analisis Data...16

3.7 Jadwal Kegiatan...16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...17

4.1 Kondisi Umum...17

4.2 Kondisi khusus...18

4.2.1 Perbedaan Pertumbuhan Tinggi PundakAnak Kambing Peranakan Boer Jantan Dan Betina...18

4.2.2 Perbedaan Pertumbuhan Panjang Badan Anak Kambing Peranakan Boer Jantan Dan Betina...21

(9)

ix

4.2.3 Perbedaan Pertumbuhan Lingkar Dada Anak Kambing Peranakan Boer

Jantan Dan Betina...23

4.2.4 Perbedaan Pertumbuhan Bobot Badan Anak Kambing Peranakan Boer Jantan Dan Betina...25

4.2.5 Hasil Rataan Ukuran Tubuh dan Bobot Badan Anak Kambing Peranakan Boer Umur 1-9 Minggu Prasapih Berdasarkan Jenis Kelamin Jantan dan Betina.28 BAB V. KESIMPULAN...31

5.1 Kesimpulan...31

5.2 Saran...31

DAFTAR PUSTAKA...32

LAMPIRAN...35

SURAT PERNYATAAN...46

CURRICULUM VITTAE...47

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1:Cara Pengukuran Tinggi pundak (1), Panjang Badan (2), dan lebar dada (3). …..……….……….11 Gambar 4.2 : Rataan tinggi pundak anak kambing peranakan Boer Jantan dan

Betina ………...………..17 Gambar 4.3 :Rataan panjang badan anak kambing peranakan Boer jantandan betina ……….20 Gambar 4.4 :Rataan lingkar dada anak kambing peranakan Boer jantan dan

betina………...………...23 Gambar 4.5:Rataan bobot badananak kambing peranakan Boer jantan dan betina……….………25

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Denah Percobaan………...……….……….16 Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian ………….………17 Tabel 4.1 : Hasil Rataan tinggi pundak anak kambing peranakan Boer jantan dan betina ………...……….. 17 Tabel 4.2 : Hasil Rataan panjang badan anak kambing peranakan Boer jantan dan betina……….………...………...19 Tabel 4.3 :Hasil Rataan lingkar dada anak kambing peranakan Boer jantan dan

betina……….………...………...22 Tabel 4.4 : Hasil Rataan bobot badan anak kambing peranakan Boer jantan dan betina……….…………...………...24 Tabel 4.5 : Rataan Ukuran Tubuh dan Bobot Anak Kambing Peranakan Boer

Umur 1-9 Minggu Prasapih Berdasarkan Jenis Kelamin Jantan Dan Betina……….………...………..…27

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabulasi Data ………. 34

Lampiran 2 : Dokumentasi Penelitian ………. 4

(13)

32

DAFTAR PUSTAKA

Adhianto, K., M. D. I. Hamdani, dan Sulastri. 2015. Model Kurva Pertumbuhan Pra Sapih Kambing Saburai di Kabupaten Tanggamus.Jurnal Sains Peternakan Indonesia. 10: 2: 95-100

Adriani.2011. Pertumbuhan dan dimensi tubuh anak kambing sebagai respons pemberian pmsg pada induk sebelum dikawinkan. J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Pet., 11 : 103-110.

Adriani. 2014. Bobot Lahir dan Pertumbuhan Anak Kambing Peranakan Etawah Sampai Lepas Sapih Berdasarkan Litter Size dan Jenis Kelamin. Fakultas Peternakan Universitas Jambi. 16(2) : 51-58

Ashari, M., R.R.A. Suhardiani dan R. Andriati. 2015. Tampilan bobot badan dan ukuran linier tubuh Domba Ekor Gemuk pada umur tertentu di Kabupaten Lombok Timur. J. Ilmu dan Tek. Pet. Indonesia,1: 20-25.

Azizah, S. 2010. Strategi Komunikasi Pembinaan Pembudidayaan Kambing Boer untuk Meningkatkan Taraf Ekonomi Masyarakat di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.7(1): 1-128.

Balai Pembibitan Ternak Unggul, KDI Pelaihari. 2010. Standar Karakteristik Kambing Boerawa G1 dan G2. Pelaihari.

Candra, A. E. 2011. Studi Karakteristik dan Ukuran Tubuh antara Kambing Boerawa G1 dan G2 pada Masa Pasca Sapih. Skripsi. Universitas Lampung, Bandar Lmapung.

Casey N. H. and W. A. van Niekerk.1988.The Boer Goat.I. Origin, adaptability, performancetesting, reproduction and milk production.Small Rumin.Res.1:291-302.

Faozi, A.N., A. Priyono dan P. Yuwono. 2013. Ukuran vital tubuh cempe prasapih dan hubungannya dengan bobot tubuh berdasarkan tipe kelahiran pada Kambing Peranakan Etawah. J. Ilmiah Pet., 1 : 184-194.

Harowia, M. Sulastri, dan M. Hamdani D. I. 2014. Perbandingan Koefisien Heterosis antara Kambing Boerawa dan Saburai Jantan Pada Bobot Sapih di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 4(1): 63-68.

Kaunang, D. Siyadi dan S. Wahjuningsih, 2012. Analisis Litter Size, Bobot Lahirdan Bobot Sapih Hasil Perkawinan Alami dan Inseminasi Buatan Kambing Boer dan Peranakan Etawa. J. Ilmu Ilmu Peternakan. 23(3):41-46.

Lu, C. D. and M. J. Potchoiba. 1990. Feed intake and weight gain of growing goats fed diets ofvarious energy and protein levels. J. Anim. Sci. 68:1751- 1759.

(14)

33

Mahmilia, F dan A. Tarigan. 2004. Karakteristik Morfologi dan Performans Kambing Kacang, Kambing Boer dan Persilangannya. Pros Lokakarya Nasional Kambing Potong. Bogor, Puslitbang Peternakan. 209 – 212.

Mahmilia, F. and M. Doloksaribu. 2010. Relative Superiority of Boer x Kacang Goats at Pre-weaning. JITV 15(2): 124-130.

Mulyono, S. 2000. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba Edisi 2. PT. Penebar Swadaya. Jakarta

Munier, F. F. 2008. Pertambahan Bobot Hidup Harian Anak Domba Ekor Gemuk (DEG) yang Diberikan Pakan Tambahan Lemuminosa. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Biromaru.

Nasich, M. 2010. Analisis Fenotip dan Genotip kambing Hasil Persilangan antara Pejantan Kambing Boer dengan Induk Kambing Lokal. Fakultas Pertanian UB. Disertasi. Malang.

Nasich, M. 2011 Produktivitas Kambing Hasil Persilangan antara Pejantan Boer Dengan Induk Lokal (PE) Periode Prasapih. Jurnal. Ternak Tropika. 12(1):

56-62

Newman, S-A. N. and D. J. Paterson. 1997. Potential to improve goat production in NewZealand through the induction of Boer genetics. J. Anim.

Sci. 75 :Suppl. 1:138.

Nurgiartiningsih, V. M. A. 2011. Evaluasi Genetik Pejantan Boer Berdasarkan Performans Hasil Persilanganya dengan kambing lokal. Jurnal Ternak Tropika. 12(1): 52-88

Nurmiati. 2014. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Pertumbuhan Kambing Kacang yang Dipelihara Secara Intensif. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makasar (Skripsi).

Ozdemir, H. And G. Dellal. 2009. Determination of Growth Curves in Young Angora Goats. Tarim Bilimleri Gergisi 15: 358-362.

Rianto, E., S. Alipah, S. Ningsih, T. Lestari, E.S. Kusmiawati, Takwan, S.

Dartosukarno, A. Purnomoadi, E. Purbowati, M. Arifin, R. Adiwinarti dan C.M.S. Lestari. 2012. “Ukuran-Ukuran Tubuh Dan Pertumbuhan Kambing Peranakan Ettawa Di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo”.

Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan 4 Tahun 2012, 7-8 November, Jatinangor, Indonesia, pp. 688-694.

Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Cetakan I.

Yogyakarta: Kanisius.

Setiadi, B. 2003. Alternatif Konsep Pembibitan dan Pengembangan Usaha Ternak Kambing. Laporan Hasil Penelitian APBN 1996/1997. Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor.

(15)

34

Sitorus, S.S. 2004. Pengaruh creep feed pada anak Kambing Kacang pra-sapih berbeda jenis kelamin. Media Peternakan. 27 (1): 12 – 15.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan Keempat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Suharyati, S. and Hartono M. 2013. Improvement of Semen Quality of Boer Goat Supplemented with Combination of Vitamin E and Zn Mineral.Jurnal Kedokteran Hewan 7(2).

Sulastri, Sumadi, Hartatik T,. dan Ngadiyono, N. 2014. Performans Pertumbuhan Kambing Boerawa di Village Breeding Center,Desa Dadapan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Sains Peternakan Vol. 12(1). Hal 1-9, ISSN : 16938828.

Suryani, A.I., Sulastri, dan Harris,I. 2016. Perbedaan Bobot Dan Ukuran Tubuh Kambing Boerawa Grade1 Umur Satu Tahun Dari Beberapa Pejantan Kambing Boer Di Kecamatan Sumberejo. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. Vol 4(1), Hal 86-93.

Sutama, I. K. danKostaman T. 2006. Pertumbuhan Anak Hasil Persilangan Antara Kambing Boer dengan Peranakan Etawa pada Periode Pra-sapih. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 10(2): 6-11.

Sutama, I.K. 2011. Inovasi teknologi reproduksi mendukung pengembangan kambing perah lokal. J. Peng. Inovasi Pert., 4 : 231-246.

Syawal, M. 2010. The Morfology Characteristic and Production of Kacang Goat, Boer and the Cross at pre-weaning. Loka Penelitian Kambing Potong, Sei Putih, POBox 1, Galang 20585, Sumatera Utara, Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Syukur, A. dan B. Suharno. 2014. Bisnis Pembibitan Kambing. Cetakan I. Depok : Penebar Swadaya.

Wandito, D. S.2011. Performa dan Morfometrik Domba Ekor Gemuk dengan Pemberian Pakan Konsentrat dan Limbah Tauge pada Taraf Pemberian yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Warmington, B.G. & A.H.Kirton. 1990. Genetic and Non-Genetic Influenceson Growth and Carcass Traits of Goats.Small Ruminant Research. 3. 147-16

(16)

35

(17)

47

CURRICULUM VITTAE

IDENTITAS DIRI

Nama : Rifky Maulana Akbar

No.Ktp : 201410350311151

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status : Belum Kawin

TTL : Lamongan, 01 Juni 1996

Alamat Asal : Banjaranyar Rt 02 / Rw 01 Desa : Banjarwati, Kecamatan : Paciran, Kabupaten : Lamongan.

Alamat Sekarang : Merjosari Lowokwaru Malang.

Nama Ayah : Ahmad Zaini Nama Ibu : Hj. Jamilah Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Pendidikan Formal

MI : MI Muawanah Banjaranyar Paciran Lamongan Mts : Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan MA : Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan 2. Pelatihan dan Magang

a. Peternakan Sapi Bumiaji Batu

b. Pelatihan Aplikasi Internet Terpadu Universitas Muhammadiyah Malang c. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Dan Kepemimpinan (P2KK)

(18)

48

Gambar

Gambar  4.1:Cara  Pengukuran  Tinggi  pundak  (1),  Panjang  Badan  (2),  dan  lebar  dada (3)
Tabel Denah Percobaan………………...……….……………………………….16  Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian ………….……………………………………17  Tabel 4.1 : Hasil Rataan tinggi pundak anak kambing peranakan Boer jantan dan  betina ………………………………………………...…………….

Referensi

Dokumen terkait

Pertambahan bobot badan kelompok jantan lebih tinggi daripada kelompok betina diperkirakan adanya pengaruh hormon androgen yang dapat memaksimalkan konsumsi protein untuk

2016.. Karya ilmiah yang berjudul : Hubungan antara Ukuran-ukuran Tubuh dengan Bobot Badan Kambing Peranakan Etawah Betina Dewasa di Kabupaten Klaten, dan

Hasil pengamatan pada Tabel 10 terlihat ayam IPB D-1 G4 jantan memiliki konversi pakan yang lebih rendah dibandingkan betina dari umur 5 minggu hingga umur 12 minggu.. Ayam IPB

Hal yang sama juga diperoleh pada penelitian kambing anak pada kelompok A mempunyai rataan bobot lahir yang lebih berat yaitu sebesar 4,29 kg/ekor dibandingkan dengan bobot

pertumbuhan bobot badan itik Bali betina pada umur 0 sampai 8 minggu terjadi peningkatan bobot badan yang cepat dan dari umur 10 sampai 26 minggu pertumbuhannya sudah

Peubah kemampuan kawin yang diamati adalah waktu (menit) pertama kali kambing jantan menaiki betina birahi, waktu (menit) ejakulasi pertama, jumlah (kali) menaiki dan ejakulasi,

Dibandingkan dengan hasil penelitian Trisman (2015), rataan konversi pakan PBSK jantan dan betina umur 5-12 minggu sebesar 5.36 dan 6.08, sedangkan rataan konversi pakan

Hal yang sama juga diperoleh pada penelitian kambing anak pada kelompok A mempunyai rataan bobot lahir yang lebih berat yaitu sebesar 4,29 kg/ekor dibandingkan dengan bobot