• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 3.1 Rencana Tindak Lanjut (Best Practice)

N/A
N/A
Yuni Firliyanti

Academic year: 2023

Membagikan "LK 3.1 Rencana Tindak Lanjut (Best Practice)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

RENCANA TINDAK LANJUT

Nama Mahasiswa : YUNI FIRLIYANTI Bidang Studi : PENDIDIKAN BIOLOGI

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO

2023

(2)

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, mengesahkan laporan Rencana Tindak Lanjut yang dibuat oleh :

Mahasiswa PPG

Yuni Firliyanti , S.Pd

Guru Pamong PPG

Ramli, S.Pd.

Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Amiruddin, M.Kes

Dr. Jahidin, M.Pd.

Jambi, 21 Januari 2023 Yang Mengesahkan, Kepala SMA Unggul Sakti

Siti Nurjanah, S.Pd.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas semua berkat dan kelancaran yang di berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Rencana Tindak Lanjut. Tujuan diadakan penyusunan Laporan Rencana Tindak Lanjut adalah memenuhi prasyarat tugas pada kegiatan refleksi akhir (komprehensif) dan Laporan Rencana Tindak lanjut PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Universitas Halu Oleo. Dalam rangka mendesign dan menyusun pembelajaran inovatif. Selain itu juga menambah wawasan dan pengetahun tentang model pembelajaran inovatif yang di laksanakan di kelas.

Penulis menyadari tersusunya Laporan Rencana Tindak Lanjut ini tidak aka ada jika tidak di dukung oleh berbagai pihak yang mendukung kelancaran proses PPG Daljab kategori 1 tahun 2023. Maka dari itu penulis dalam kesempatan ini akan mengucapkan ucapan terimakasih kepada :

1. Para dosen Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Halu Oleo, Dr. I Wayan Suwarna, M.Si., Murni Sabilu, S.Pd.,M.Pd., Dr. H. Safilu, M.Si., Dr. Amiruddin, M.Kes., Dr. Jahidin, M.Pd., Dra. Asmawati Munir, M.Pd., Dr. H. Sirih, M.Si., Dr. Damhuri, M.P., Dra. Suryana Gende Ede, M.Pd. yang telah membimbing dan megarahkan kami dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati.

2. Seluruh Guru pamong Biologi Jumati Kantoro, S.Pd., Ramli, S.Pd., Wahyuni, S.Pd.,M.Pd., Samsia, S.Pd.

3. Kepala sekolah SMA Unggul Sakti.

4. Teman-teman sejawat di SMA Unggul Sakti.

5. Para peserta didik kelas XI IPA 1 di SMA Unggul Sakti.

6. Suami, anak dan keluarga yang selalu membantu dalam keadaan susah dan senang.

Penulis menyadari bahwa Laporan Rencana Tindak Lanjut masih perlu banyak perbaikan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki bagian-bagian yang belum sesuai. Akhirnya penulis berharapa tulisan ini dapat berguna untuk kemajuan pendidikan di negara Indonesia.

Jambi, 21 Januari 2023

Yuni Firliyanti, S.Pd

(4)

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi , Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lembar Kerja 3.1 Menyusun Best Practice Nama : Yuni Firliyanti, S.Pd

Sekolah : SMA Unggul Sakti Kota Jambi

Lokasi SMA Unggul Sakti Kota Jambi

Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH ATAS Tujuan yang Ingin dicapai Aksi 1

Meningkatkan hasil belajar dan minat belajar peserta didik kelas XI IPA 1 melalui penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning pada materi pelajaran Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia (Zat- Zat Makanan) .

Aksi 2

Meningkatkan keterampilan berpikir 4C peserta didik kelas XI IPA 1 melalui penerapan model

pembelajaran Project Based Learning pada materi pelajaran Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia (Fungsi Organ-Organ Pencernaan Makanan).

Penulis Yuni Firliyanti, S.Pd

Tanggal Aksi 1 : Hari Senin, Tanggal 12 Desember 2022

(5)

Aksi 2 : Hari Sabtu, Tanggal 14 Januari 2023 Situasi :

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik penting untuk di bagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang AKSI 1

Minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Peserta didik yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat menunjang proses belajar mengajar untuk semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar peserta didik yang rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada hasil belajar. Hal inilah yang menjadi latar belakang saya untuk menyelesaikan permasalahan yang saya temuin dikelas yaitu :

1. Kurangnya respond dan keberanian peserta didik dalam menyampaikan pertanyaan dan pendapat.

2. Beberapa peserta didik kesulitan meraih nilai yang baik dalam pembelajaran.

3. Suasana belajar yang kurang semangat dan hidup dalam proses pembelajaran.

4. Guru yang kurang percaya diri untuk memberi contoh konkrit mengenai materi pembelajaran yang bersifat abstrak.

5. Guru masih bingung dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat 6. Metode, Strategi dan Model Pembelajaran yang digunakan masih konvesional.

Kondisi ini diperburuk dengan rendahnya hasil belajar peserta didik berdasarkan data hasil ulangan harian pada materi sebelumnya yaitu materi Sitem Peredaran Darah pada Manusia, dari 20 peserta didik kelas XI IPA 1 hanya 40% yang hasil ulangan hariannya mencapai KKM dan 60% tidak mencapai KKM hal ini karena peserta didik belum sepenuhnya memahami materi pembelajaran.

AKSI 2

Di era revolusi industri 4.0 diperlukan suatu keterampilan yang dapat mengantarkan seseorang untuk sukses dalam kehidupannya. Keterampilan tersebut adalah keterampilan 4C yaitu keterampilan Critical Thinking, Communication, Creative Thinking, dan Collaboration. Keterampialn 4C ini dibutuhkan diabad 21. Maka keterampilan 4C sudah seharusnya dilatih melalui pembelajaran di lembaga pendidikan agar peserta didik terbiasa berpikir kritis dan mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi. Hal inilah yang

(6)

menjadi latar belakang saya untuk menyelesaikan permasalahan yang saya temuin dikelas yaitu :

1. Peserta didik memiliki kemampuan yang baik secara kognitif namun kurang baik dalam menalar suatu topik/permasalahan

2. Peserta didik kurang kreatif dalam membuat tugas-tugas yang diberikan.

3. Peserta didik bersikap pasif dan kurang berani dalam menyampaikan ide/pendapat

4. Guru belum maksimal dalam memanfaatkan teknologi yang dapat menunjang pembelajaran dikelas 5. Guru belum mampu menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi

dikelas

6. Guru belum mampu memfasilitasi peserta didik dalam pembiasaan belajar dalam hal peningkatan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kerjasama di kelas.

Mengapa Praktik ini Penting

Minat belajar merupakan salah satu modal utama bagi peserta didik dalam menerima materi ajar serta menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran. Kemampuan untuk mengingat, merekam, dan mengembangkan materi pelajaran yang baik sangat dipengaruhi kesiapan kognitif. Seorang peserta didik dapat belajar dengan baik apabila memiliki minat/antusias dalam mengikuti pembelajaran. Minat/antusias belajar dapat ditingkatkan melalui penigkatan dan pembiasaan dalam berpikir kritis/berpikir tingkat tinggi ataupun bertindak dan juga mengintegrasikan IT dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang mengakomodir proses berpikir dan bertindak adalah Problem Based Learning dan Project Based Learning.

Akhirnya praktik mengajar saya ini bisa menjadi referensi bagi rekan guru yang memiliki permasalahan hampir sama, Terlebih menjadi motivasi yang kuat bagi diri saya sendiri untuk terus meningkatkan kualitas diri sebagai guru Biologi.

(7)

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini

Guru menjadi penentu berhasilnya tujuan pembelajaran. Sebelum melakukan pembelajaran, seorang guru harus merencanakannya secara baik. Mulai merancang RPP yang didalamnya termasuk memilih metode, media dan model pembelajaran yang tepat untuk sebuah pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan. dan dalam hal ini, guru juga memiliki peranan penting untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peran penulis dalam meningkatkan minat/antusias belajar adalah dengan :

 Menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan menarik

 Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karateristik materi pembelajaran

 Memberikan evaluasi untuk meningkatkan minat/antusias dan hasil belajar peserta didik

 Menyeleseikan permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya

Tantangan:

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Siapa saja yang terlibat.

Tantangan yang dihadapi penulis dari identifikasi masalah sampai rencana aksi:

Ketika identifikasi masalah

1. Kesulitan pada saat ingin mewawancarai para pakar dikarenakan kesibukan dengan aktivitas pekerjaan.

2. Kurangnya rekan kerja dilingkungan sekolah yang bisa diwawancarai.

3. Tidak ada rekan sejawat sesama jurusan disekolah tempat mengajar.

4. Pemahaman guru dan narasumber mengenai pembelajaran abad-21 masih kurang, salah satunyam penerapan pembelajaran berbasis HOTS dan pembelajaran inovatif.

Ketika rencana aksi

1. Saat peserta didik diberikan orientasi suatu permasalahan sebagian peserta didik belum mampu memahami permasalahan tersebut serta cara memecahkan permasalahan yang diberikan..

2. Masih adanya peserta didik yang dominan dalam kelompok belajar sehingga menjadi andalan dalam kelompoknya..

(8)

3. Pada saat presentasi kelompok, peserta didik yang sering berbicara yang hanya berani presentasi.

4. Manajemen waktu yang kurang baik dari guru dalam mengorganisir peserta didik dalam proses pembelajaran.

5. Keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan teknologi pembelajaran terkini dalam menunjang proses pembelajaran

Dari ke lima tantangan yang di hadapi oleh guru tersebut dapat di simpulkan bahwa tantangan ini bersumber dari faktor internal yakni kompetensi pedagogic dan professional guru yang belum optimal.

Siapa saja yang terlibat

 Dosen pembimbing dan guru pamong yang memberikan masukkan, arahan dan motivasi pada kegiatan PPL aksi 1 dan aksi 2

 Kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah yang memberikan izin, dan memotivasi sehingga kegiatan PPL aksi 1 dan aksi 2 ini dapat berjalan lancar.

 Pakar/narasumber yang memberikan masukkan serta arahan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat terkait permasalahan yang dihadapi.

 Rekan guru yang memberikan masukkan, dan membantu dalam proses kegiatan PPL ini

 Peserta didik yang menjadi sasaran kegiatan dalam pelaksanaan praktik ini.

Aksi:

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana

prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini?

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai dengan tantangan yang di hadapi antara lain : AKSI 1

Strategi pada aksi yang pertama ini guru menggunakan model Problem Based Leaning yang dikolaborasikan dengan metode eksperimen terhadap materi uji zat-zat makan untuk menggali daya pikir peserta didik berupa kemampuan berpikir kritis (critical thinking). Yang terdiri dari fase :

1. Orientasi Siswa pada Masalah 2. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar

3. Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah.

(9)

Serta menggunakan metode yang berbasis TPACK seperti video pembelajaran, power point dan kuis melalui google form, Berkaitan dengan penilaian, guru menyediakan instrument penilain yang lengkap mulai dari kisi-kisi, rubric dan daftar nilai yang sesuai untuk mengukur pemahaman peserta didik.

Dokumentasi PPL Aksi 1

AKSI 2

Strategi pada aksi yang kedua ini guru menggunakan model Project Based Leaning untuk menggali daya pikir peserta didik berupa keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking), kreatifitas (Creative), Komunikasi (Comunication) dan Kerjasama (Collaboration). Yang terdiri dari fase :

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar 2. Mendesain Perencanaan Proyek 3. Menyusun Jadwal

4. Memonitoring Keaktifan 5. Menguji Hasil

6. Evaluasi Pengalaman Belajar

Serta menggunakan metode yang berbasis TPACK seperti video pembelajaran, power point, produk berupa komik elektronik (E-Comic) yang dibuat menggunakan aplikasi Ibis Paint, Comic Strip, maupun Canva mengenai materi fungsi organ-organ pencernaan makanan, serta kuis melalui google form, Berkaitan dengan

(10)

penilaian, guru menyediakan instrument penilain yang lengkap mulai dari kisi-kisi, rubric dan daftar nilai yang sesuai untuk mengukur pemahaman peserta didik.

Dokumentasi PPL Aksi 2

Refleksi Hasil dan Dampak : Bagaimana dampak dari aksi dari langkah yang di lakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa ?Bagaimana respond orang lain terhadap strategi yang dilakukan? Apa yang menjadi factor keberhasilan dan tidak keberhasilan strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ?

Dampak dari penggunaan model Problem Based Learning dan Project Based Leraning terhadap minat/antusias belajar peserta didik:

1. Ada peningkatan minat/antusias belajar dengan menerapkan Probem Based Learning dan Project Based Learning dimana peserta didik memperhatikan, bersikap aktif dengan memberikan argumentasi, dan peserta didik terlihat fokus sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar.

2. Penggunan model Problem Based Learning dan Project Based Learning juga meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 1 pada pembelajaran Biologi telah berhasil dilakukan walaupun hasilnya masih perlu revisi dalam penggunaan model pembelajaran yang efektif.

3. Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK yang di aplikasikan dalam bentuk gambar, video yang di padukan dengan power point interaktif sudah bisa di katakana efektif karena peserta didik bisa menikmati proses pembelajaran dengan semangat dan tidak mudah bosan. Di akhir pembelajaran peserta didik dan guru mengadakan refleksi dan evaluasi dengan menanyakan beberapa pertanyaam secara acak kepada peserta didik. Dan hasilnya mereka bisa menjawab dengan baik sesuai dengan materi yang sudah di ajarkan.

(11)

4. Penggunaan model pembelajaran PBL dan PjBL membuat peserta didik lebih bersemangat dan merangsang kreatifitas dan kerjasama peserta didik melalui proses pemecahan masalah dan produk yang dihasilkan dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini di buktikan dengan jumlah peserta didik di kelas yang aktif meningkat di bandingkan sebelum menggunakan model PBL dan PjBL.

Apakah hasilnya efektif Atau tidak efektif? Mengapa?

Hasilnya sangat efektif, karena peserta didik terlihat antusias saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan hingga proses pembelajaran selesai, terutama disaat mengintegrasikan IT dalam pembelajaran.

Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan

 Respon Kepala Sekolah menjadikan moment PPL sebagai ajang supervisi guru dalam pembelajaran disertai video pembelajaran untuk evaluasi dan refleksi bagi sekolah.

 Respon rekan kerja sangat positif, sehingga mereka juga ingin melaksanakan dan mengetahui mengenai model pembelajaran inovatif yang telah saya laksanakan. karena berdampak besar terhadap minat/antusias belajar peserta didik.

 Respon dari peserta didik, peserta didik merasa bersemangat dan tidak bosan dalam proses pembelajaran, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan serta materi pembelajaran lebih menarik karena menggunakan media pembelajaran yang mudah dimengerti.

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:

 Dukungan kepala sekolah dan rekan kerja yang turut membantu mempersiapkan alat dalam proses perekaman kegiatan pembelajaran.

 Bimbingan dari Bapak dan Ibu Dosen serta Guru Pamong.

 Suport dan semangat dari Bapak dan Ibu rekan-rekan mahasiswa PPG.

 Sarana dan prasarana yang sudah cukup memadai.

 Penguasaan guru terhadap model pembelajaran, media pembelajaran dan langkah langkah pelaksanaan

(12)

rencana pembelajaran yang telah dibuat.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan saya sebagai guru tentunya harus mampu lebih kreatif dan inovatif, ma mp u me n in g k a t k a n k e t e r a mp i la n p e ng u a s a a n me d i a d a n t e k no lo g i p e mb e la ja r a n serta memahami penerapan pembelajaran abad 21 dalam meningkatkan k e t e r a mp i l a n 4 C s e b a g a i t u n t u t a n k u r ik u l u m t e r k i n i s e r t a ma m p u m e m b a n g u n minat/antusias belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan pembelajaran biologi dikelas tidak lagi membosankan.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka disimpulkan bahwa yang dimaksud jual beli adalah suatu bentuk persetujuan (aqad) tukar menukar harta, baik berupa barang

Hasil estimasi VECM menunjukkan bahwa dalam jangka panjang variabel dari pasar modal yang paling besar memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat

Oleh karena cara kerja yang sederhana dan tidak adanya metode otentikasi dalam sistem komunikasi dengan paket UDP, maka sangat memungkinkan seseorang untuk berpura-pura menjadi

Memungkinkan perusahaan mengalami insolvency (tidak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo). Agar CV Koki Teppanyaki dapat beroperasional dengan lancar, maka perusahaan

Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan

Hipotesis ketujuh ditolak, orientasi keagresifan bersaing menunjukan t hitung sebesar -1,085 < 1,645 artinya bahwa orientasi kewirausahaan semakin agresif dalam bersaing

Pada subbab ini akan ditunjukkan bahwa jika ring tumpuan modul adalah daerah ideal utama maka setiap submodul taknol dari modul bebas yang dibangun secara hingga senantiasa bebas

Telah meneliti dan memeriksa validasi dalam bentuk instrument soal pada penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata