“PENGARUH SUHU HEAT BED 3D BIOPRINTER
TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEKERASAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI “
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
ADHITYA PRATAMA I1414002
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PENGARUH SUHU HEAT BED 3D BIOPRINTER TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEKERASAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT
TULANG SAPI
Adhitya Pratama
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Email : Aditiano89@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu heatbed 3D bioprinter terhadap kuat tekan dan kekerasan scaffold hidroksiapatit tulang sapi untuk aplikasi
bone filler. BHA-Glycerin di campur dengan rasio 1 : 1, kemudian didiamkan selama 24 jam. Setelah proses homogenisasi diperoleh, Bio-Ink berbentuk slurry akan di gunakan sebagai bahan untuk 3d printer. Proses pencetakan dengan
berbagai variasi suhu dilakukan dengan cara mengatur temperatur heatbed. Setelah proses pencetakan selesai, 3d scaffold hasil cetakan ditahan pada heatbed selama 10 menit sebelum diangkat. Hasil pengujian pada penelitian ini memiliki nilai kekerasan terendah sebesar 9.82 ± 0.62 VHN dan tertinggi 24.32 ± 0.99 VHN. Pengujian kuat tekan memiliki nilai terendah pada 1.62 ± 0.16 MPa dengan nilai tertinggi 5.67 ± 0.39 MPa. Pengamatan pori menggunakan mikroskop elektron.
Hasilnya memperlihatkan bahwa ukuran porinya tidak jauh berbeda, yaitu ± 100 –
200 µm. Dalam pengamatan ini juga menunjukkan bahwa bentuk porinya adalah pori persegi.
HEAT BED 3D BIO PRINTER TEMPERATURE EFFECT TOWARD SCAFFOLD BOVINE BONE HYDROXYAPATITE COMPRESSION
STRENGTH AND HARDNESS.
Adhitya Pratama
Mechanical Engineering Program of Engineering Faculty Sebelas Maret University Surakarta
Indonesia
Email : Aditiano89@gmail.com
Abstract
This study aimed to investigate the effect of heatbed 3D bioprinter
temperature toward compressive strength and hardness bovine bone hydroxyapatite
scaffold for bone filler applications. BHA-glycerin mixed with a ratio of 1 : 1, and
keep it for 24 hours. After the homogenization process acquired, Bio-Ink with
shaped slurry will be used as a material for 3d printer. The printing process with a
temperature variation have performed by setting up heat bed temperature. After the
printing process is completed, 3D scaffold was detained on the Heat bed for 10
minutes before being picked up. The test results in this study had the lowest
hardness value of 9.82 ± 0.62 VHN and the highest number is 24.32 ± 0.99 VHN.
The compressive strength testing has the lowest value of 1.62 ± 0.16MPa with the highest number is 5.67 ± 0.39 MPa. Pore observation using a scanning electron
microscope. The result show that the size of the pores are not much different, that
is ± 100 - 200 µm. This observation also indicates that the pore form is square pores.
Keyword: Bovine Hydroxyapatite (BHA), Glycerin, Scaffold, Heat bed, 3D
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kenikmatan kepada kita semua sehingga laporan tugas akhir ini dapat penulis selesaikan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana teknik di Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Tugas akhir ini memaparkan tentang “PENGARUH SUHU HEAT BED
3D BIOPRINTER TERHADAP KEKERASAN DAN KUAT TEKAN
SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penulisan laporan tugas akhir ini, khususnya kepada :
1. Bapak Pudji Sanjoto, Ibu Susetyaningtyas, adek Stella Febianti dan keluarga tercinta atas segala dukungan, doa dan bimbingan sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Dr. Joko Triyono ST., M.T. dan Heru Sukanto, ST., MT. selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan selama penyusunan tugas akhir ini.
3. Bapak Dr. Eng. Syamsul Hadi, ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNS dan dosen pembimbing akademik.
4. Bapak Dr. Eko Surojo., ST., MT, Bapak Dodi Ariawan, ST., MT., Ph.D,
dan Bapak Dr. Nurul Muhayat, ST., MT, selaku dosen penguji.
5. Semua dosen Teknik Mesin FT UNS yang telah membuka wacana
keilmuan penulis.
6. Semua laboran Jurusan Teknik Mesin UNS.
7. Kepada Bapak Yohanes Nugroho selaku dosen ATMI Surakarta yang telah
banyak membantu dan memberikan saran terhadap proses pembuatan 3D Bioprinter yang penulis gunakan sebagai alat penelitian tugas akhir 8. Kepada Era Cikmaedin yang selalu menjadi pendorong semangat bagi
9. Teman-teman S1 Non-Reg Teknik Mesin UNS angkatan 2014 dan 2015 yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Teman-teman kontrakan RANGERS Raasyid Alfiansyah, Akhlan
Nurzengky, Ismi Mahfudy, Setiawan Eka, Rizha Yusak telah menjadi sahabat dan senantiasa memberikan kritik dan saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini
11.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan dan dorongan semangat serta doanya. Terima kasih, semoga Allah SWT membalas budi baik anda semuanya.
Penulis menyadari, bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, bila ada saran, koreksi dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini, akan penulis terima dengan ikhlas dan dengan ucapan terima kasih.
Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap skripsi ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR ISI
1.5. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1. Tinjauan Pustaka ... 5
2.2. Dasar Teori ... 7
2.2.1. Hidroksiapatit ... 7
2.2.2. Gliserin ... 8
2.2.3. Hidroksiapatt Scaffold ... 9
2.2.4. 3D Printing ... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 15
3.1.1. Alat ... 15
3.1.2. Material dan Bahan ... 15
3.2. Rancangan dan Skema 3D Printing ... 16
3.2.1. Rancangan 3D Printer ... 16
3.2.2. Skema Elektronika ... 16
3.3. Prosedur Penelitian ... 17
3.3.1. Tahap Pencetakan ... 17
3.3.2. Variabel Penelitian ... 18
3.3.3. Tahap Pengujian ... 19
3.4. Metode Analisis Data ... 20
3.5. Diagram Alir Penelitian ... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23
4.1. Hasil Pencetakan Scaffold Hidroksiapatit ... 23
4.2. Analisa Uji Kekerasan Vickers (Vickers Hardness Tester)... 26
4.3. Analisa Uji Kuat Tekan (Axial Compressive Strength) ... 28
4.4. Pengamatan Foto Makro Pori Scaffold Hidroksiapatit ... 30
BAB V PENUTUP ... 34
5.1. Kesimpulan ... 34
5.2. Saran ... .34
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Umum Hidroksipatit ... 8
Gambar 2.2 Struktur Mikro Hidroksipatit Scaffold ... 10
Gambar 2.3 Tipe PCB heat bed untuk 3D printer ... 12
Gambar 2.4 Ilustrasi pengukuran Vickers dan Dimensi Lekukan ... 13
Gambar 2.5 Skema kekuatan tekan ... 13
Gambar 3.1 Rancangan 3D Printer menggunakan Solidworks 2015 ... 16
Gambar 3.2 Skema Kontrol Elektronik Mega 2560 dengan RAMPS 1.4 ... 16
Gambar 3.3 Mesin uji kekerasan Vickers ... 19
Gambar 3.4 Universal Testing Machine (UTM) ... 19
Gambar 3.5 Mikroskop Elektron ... 20
Gambar 3.6 Diagram alir ... 22
Gambar 4.1 (a) Proses pencetakan scaffold dengan menggunakan 3D Printer, (b) Hasil pencetakan berupa scaffold ... 24
Gambar 4.2 Diagram nilai pengujian kekerasan 3d scaffold BHA-Glycerin ... 26
Gambar 4.3 Diagram nilai Pengujian Kuat Tekan 3d scaffold BHA-Glycerin ... 28
Gambar 4.4 Foto makro scaffold hidroksiapatit variasi suhu 100oC. (a) tampak atas, (b) tampak samping ... 30
Gambar 4.5 Foto makro scaffold hidroksiapatit variasi suhu 80oC. (a) tampak atas, (b) tampak samping ... 30
Gambar 4.6 Foto makro scaffold hidroksiapatit variasi suhu 60oC. (a) tampak atas, (b) tampak samping ... 31
Gambar 4.7 Foto makro scaffold hidroksiapatit variasi suhu 40oC. (a) tampak atas, (b) tampak samping ... 31