MODUL PRAKTIKUM
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA (MAM2201)
DISUSUN OLEH : 1. Zulkarnain, M.Si
2. Khozin Mu’tamar, M.Si
PRODI S1 MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU
2015
1 Modul 1 : Persamaan Diferensial Biaasa Orde-1
TIU : Mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan per- masalahan matematis dalam bidang persamaan diferensial biasa (PDB) TIK : 1. Mahasiswa mengenal dasar-dasar Maple untuk menyelesaikan
PDB orde 1
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan PDB orde 1 linier menggunakan Maple
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan PDB orde 1 secara manual de- ngan menggunakan bantuan Maple.
Materi : Bidang arah, Pemisahan variabel, Faktor integrasi.
1.1 Bidang arah
Misalkan diberikan persamaan diferensial biasa orde 1 dy
dx = y0(x) = f(x) (1)
Secara geometris persamaan (??) dapat diartikan sebagai kemiringan suatu kurva yang bernilai f(x) di setiap titiknya. Bidang arah dari persamaan (??) merupakan keluarga kurva berarah dari f(x) berdasarkan nilai dari y0(x) yang tidak lain adalah kemiringan dari y(x). Bidang arah sendiri dapat merepresentasikan perilaku dari solusi persamaan diferensial yang akan diselesaikan.
KODE MAPLE
restart : Kode untuk memulai block dokumen baru
with(DEtools) : Package Maple untuk masalah persamaan diferensial with(plots) : Package Maple untuk melakukan ploting kurva.
D(y)(t) : Cara menulis dy/dt
diff(y,t) : Cara menulis dy/dt versi 2
DEplot : Memplot bidang arah dari dy/dt = f(t)
plot : Memplot kurva dari fungsi peubah tunggal f(x) display : Memplot beberapa kurva dalam satu bidang
CONTOH
Misalkan diberikan PDB linier yaitu dy/dx = 2x + 2. Solusi umumnya adalah
y(x) = x2+ 2x + c
Berikut adalah bagaimana menampilkan kurva bidang arah yang sekaligus berdampingan dengan kurva solusi dari PDB di atas
Kode 1: Bidang Arah
1 r e s t a r t;
2 with(DETools) ;
3 with( plots ) ;
4 pdb:=D(y) (x)=2∗x+2;
5 yu:=(x , c )−>x^2+2∗x+c ;
6 p1:= plot (yu(x , 1 ) ,x = −2..2 , color = blue ) ;
7 p2:= plot (yu(x , 2 ) ,x = −2..2 , color=black ) ;
8 p3:= plot (yu(x , 3 ) ,x = −2..2 , color=green ) ;
9 p4:= plot (yu(x , 4 ) ,x = −2..2 , color=magenta) ;
10 p5:= plot (yu(x , 5 ) ,x = −2..2 , color=yellow ) ;
11 dp:=DEplot(pdb, y(x) ,x= −2..2 ,y= −10..10) ;
12 display({dp, p1 , p2 , p3 , p4 , p5}) ;
LATIHAN
Gambarkanlah bidang arah berikut ini secara manual dan menggunakan Maple. Susun laporan atas permasalahan berikut ini.
1. y0 = y(1 − y) 2. y0(x) + 2y(x) = 2 3. y0(x) = x − 2
4. y0(x) − 2y(x) = 2x + 2
1.2 Pemisahan Variabel
Misalkan diberikan PDB orde 1 dalam bentuk
M(x, y)dy + N(x, y)dx = 0 (2)
Jika M(x, y) hanya mengandung variabel y saja dan N(x, y) hanya mengandung variabel x saja maka solusi dari persamaan (??) dapat ditentukan dengan pemisahan variabel, yaitu dengan mengintegralkan terhadap masing-masing variabelnya.
M(x, y)dy = −N(x, y)dx (3)
Z M˜(y)dy = −Z N˜(x)dx (4)
KODE MAPLE
restart : Kode untuk memulai block dokumen baru
with(DEtools) : Package Maple untuk masalah persamaan diferensial dsolve : Menyelesaikan PDB menggunakan package Maple separable : Option dalam dsolve untuk separasi variabel int(f,x) : Melakukan integral fungsi f terhadap x
CONTOH
Misalkan diberikan PDB yaitu dy/dx = (1 − 2x)y2(x). Dengan manipulasi aljabar akan diperoleh
dy = (1 − 2x)dx
Dengan melakukan integral di kedua ruas akan diperoleh Z dy
y2(x) =Z (1 − 2x)dx
−1
y(x) = x − x2+ C sehingga solusi umumny adalah
y(x) = 1 x2− x+ C
Jika diselesaikan dengan menggunakan Maple maka kodenya adalah sebagai berikut ini Kode 2: Pemisahan Variabel
1 r e s t a r t;
2 with(DEtools) ;
3 pdb:=D(y) ( t )=(1−2∗t ) ∗y( t ) ^2;
4 i n t(1/y^2 ,y)=int (1−2∗t , t ) ;
5 dsolve(pdb , [ separable ] ) ;
LATIHAN
Selesaikanlah PDB orde 1 berikut ini secara manual dan menggunakan Maple. Susun laporan atas permasalahan berikut ini.
1. y0+ y2sin x = 0 2. 3x2+ 4x + 2
2(y − 1) 3. x2
1 − y2 4. x − e−x
y+ ey 5. dy
dx = cos2xcos22y
1.3 Faktor Integrasi
Misalkan diberikan persamaan diferensial biasa orde 1 dalam bentuk
P(x)y0(x) + Qy(x) = R(x) (5)
Persamaan (??) dapat dituliskan dalam bentuk
y0(x) + q(x)y(x) = r(x) (6)
Solusi persamaan (??) dapat ditentukan dengan faktor integrasi yang didefinisikan sebagai
µ(x) = expZ q(x) dx (7)
µ0(x) = µ(x)q(x) (8)
Persamaan (??) kemudian dituliskan menjadi
µ(x)y0(x) + µ(x)q(x)y(x) = µ(x)r(x) dµ(x)y(x)
dx = µ(x)r(x) (9)
Solusi persamaan (??) dapat ditentukan dengan mengintegralkan masing-masing ruas sehingga
Z
dµ(x)y(x) =Z µ(x)r(x) dx
y(x) = µ−1(x)Z µ(x)r(x) dx + C (10)
KODE MAPLE
dsolve : Menyelesaikan PDB secara langsung dari maple rhs : Mengambil ruas kanan dari suatu persamaan int(y(t),t) : Mengintegralkan y(t) terhadap t atau R y(t) dt simplify : Menampilkan output dalam bentuk paling sederhana CONTOH
1. y0(x) + 2y(x) = 2
Secara manual, pertama, tentukan faktor integrasi, yaitu
µ= expZ 2 dx= exp (2x) Kalikan ke dalam PDB awal sehingga diperoleh
exp 2x(y0(x) + 2y(x)) = 2 exp 2x d(y(x) exp 2x)
dx = 2 exp 2x Z
d(y(x) exp 2x) =Z 2 exp 2xdx y(x) exp 2x = exp 2x + C
y(x) = C exp (−2x) + 1
Jika diselesaikan dengan menggunakan Maple, maka kodenya adalah Kode 3: Faktor Integrasi
1 r e s t a r t;
2 with(DEtools) ;
3 pdb:=(D(y) ) (x)+2∗y(x) =2;
4 mu:=exp( int (2 ,x) ) ;
5 pdbRKa:= mu∗rhs (pdb) ;
6 yRKa:= int (pdbRKa, x) ;
7 y:=(yRKa+C) /mu;
8 dsolve(pdb) ;
2. 2y0(x) + 4y(x) = ex
Persamaan di atas dapat ditulis ulang menjadi
y0(x) + 2y(x) = ex/2 Faktor integrasi dari persamaan di atas adalah
µ= expZ 2 dx= exp (2x) Kalikan ke dalam PDB awal sehingga diperoleh
exp (2x)(y0(x) + 2y(x)) = exp (3x)/2 d(y(x) exp 2x)
dx = exp (3x)/2 Z
d(y(x) exp 2x) = 1 2
Z exp 3xdx
y(x) exp 2x = 1
6exp 3x + C y(x) = 1
6exp x + C exp (−2x) Jika diselesaikan dengan menggunakan Maple maka kodenya adalah
Kode 4: Faktor Integrasi
1 r e s t a r t;
2 with(DEtools) ;
3 pdb:=2∗(D(y) ) (x)+4∗y(x) = exp(x) ;
4 pdbn:=(1/2) ∗pdb ;
5 mu:= exp( int (2 , x) ) ;
6 pdbnRA:=mu∗rhs (pdbn) ;
7 yRA:= int (pdbnRA, x) ;
8 y:= simplify ( (yRA+C) /mu) ;
9 s i m p l i f y( dsolve (pdb) ) ;
LATIHAN
Selesaikanlah PDB orde 1 berikut ini secara manual dan menggunakan Maple. Susun laporan atas permasalahan berikut ini.
1. y0(x) − 2y(x) = 2 2. y0(x) = −y − 2
3. y0(x) − 2y(x) = 2x + 2
4. y0+ 2y = te−2t, dengan nilai awal y(1) = 0
2 Modul 2 : Persamaan Diferensial Biasa Orde 1 Lanjutan
TIU : Mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan per- masalahan matematis dalam bidang persamaan diferensial biasa (PDB) TIK : 1. Mahasiswa mampu menentukan suatu persamaan diferensial eksak
atau bukan
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan Persamaan diferensial homogen 3. Mahasiswa mampu menyelesaikan PDB eksak
Materi : PDB orde 1 homogen, PDB orde 1 eksak
2.1 PDB Orde 1 Homogen
Bentuk umum PDB orde 1 homogen adalah dy
dx = f(x, y) = fy x
(11)
Artinya, suku tak homogen f(x, y) dapat dibentuk dalam fungsi rasional yang terdiri atas xdan y secara eksplisit. Solusi masalah ini adalah dengan memisalkan
z= y
x −→ xz= y sehingga diperoleh PDB yang baru
xdz
dx+ z = f(z) Menggunakan operasi aljabar, akan diperoleh
dz
f(z) − z = dx x
yang penyelesaiaannya dilakukan dengan integral masing-masing ruas.
KODE MAPLE
restart : Kode untuk memulai block dokumen baru
with(DEtools) : Package Maple untuk masalah persamaan diferensial int(f,x) : Melakukan integral fungsi f terhadap x
simplify(f) : Menampilkan bentuk fungsi f yang paling sederhana convert(f,parfrac,x) : Melakukan konversi f dengan format parfrac parfrac : Bentuk rasional partisi, yaitu bentuk a/b
CONTOH
Tentukan solusi dari PDB orde 1 berikut ini dy
dx = y2+ 2xy x2
Pertama, sederhanakan bentuk PDB di atas menjadi dy
dx = y2
x2 + 2xy x2 =y
x
2
+ 2y x
Terlihat bahwa suku tak homogen tersusun dalam bentuk y/x. Selanjutnya, misalkan z= y/x maka diperoleh
dy= x dz + z dx sehingga
xdz
dx + z = z2+ 2z −→ dz
z2+ z = dx x −→
Z dz
z2+ z =Z dx x ruas kiri persamaan menjadi
Z dz
z2+ z =Z 1 z dz −
Z 1 z+ 1 dz sehingga menghasilkan
ln z − ln (z + 1) = ln x + ln C −→ z
z+ 1 = Cx dengan mengembalikan substitusi z = y/x diperoleh
y(x) = Cx2 1 − Cx
Jika diselesaikan dengan menggunakan Maple maka kodenya adalah Kode 5: PDB orde 1 Homogen
1 r e s t a r t;
2 with(DETools) ;
3 ode:= d i f f (y(x) ,x)=(y(x) ^2+2∗y(x) ∗x) /x^2;
4 ode2:=subs (y(x)=z (x) ∗x , ode) ;
5 ode3:= simplify (ode2) ;
6 ode4:= simplify (ode3−z (x) ) ;
7 ode4kiri:=convert (1/ rhs (ode4) , parfrac , z (x) ) ;
8 r u a s k i r i:= int (1/ z−1/(z+1) , z ) ;
9 ruaskanan:= int (1/x , x) ;
10 s o l:= ruaskiri = ruaskanan ;
11 s i m p l i f y( subs ( z = y/x , sol ) ) ;
LATIHAN
Tentukan solusi dari PDB orde 1 homogen berikut ini. Kerjakan secara manual dan komputasi serta buat laporan kerja dari tugas ini.
1. dy
dx = x+ 3y x − y 2. dy
dx = 4y − 3x 2x − y 3. dy
dx = x2+ xy + y2 x2 4. dy
dx = x2−3y2 2xy
5. dy
dx = 2xy x2−3y2
2.2 PDB Orde 1 Eksak
Misalkan diberikan persamaan diferensial
M(x, y)dy + N(x, y)dx = 0
Persamaan diferensial di atas dikatakan PDB orde 1 Eksak jika memenuhi dM(x, y)
dx = dN(x, y) dy
Misalkan solusi persamaan di atas adalah ψ(x, y). Solusi ini memenuhi dψ(x, y)
dx = N(x, y) dψ(x, y)
dy = M(x, y)
Solusi dapat diperoleh dengan beberapa langkah substitusi, yaitu
1. Integralkan N(x, y) terhadap variabel x sehingga menghasilkan fungsi ψ(x, y) yang mengandung fungsi C = g(y).
2. Substitusikan ψ(x, y) di atas pada bentuk M(x, y) sehingga akan diperoleh dg(y)
dy
3. Integralkan bentuk di atas sehingga diperoleh hasil g(y)
4. Substitusikan pada bentuk pertama sehingga diperoleh solusi khusus.
KODE MAPLE
restart : Kode untuk memulai block dokumen baru
with(DEtools) : Package Maple untuk masalah persamaan diferensial diff(f,x) : Melakukan diferensial fungsi f terhadap variabel x int(f,x) : Melakukan integral fungsi f terhadap x
unapply(f,x,y) : Merubah ekpresi f menjadi fungsi dengan variabel x dan y simplify(f) : Menampilkan bentuk fungsi f yang paling sederhana implicit(f) : Menampilkan fungsi f secara implicit
CONTOH
Selesaikan persamaan diferensial berikut ini
(4x + 2y)dx + (2x − 2y)dy = 0
Berdasarkan soal, diperoleh
M(x, y) = 2x − 2y −→ dM(x, y) dx = 2 N(x, y) = 4x + 2y −→ dN(x, y)
dy = 2
yang menunjukkan bahwa persamaan diferensial ini merupakan PDB orde 1 eksak. Se- lanjutnya, integralkan N(x, y) terhadap variabel x sehingga diperoleh
ψ(x, y) =Z N(x, y) dx = 2x2+ 2xy + g(y)
Substitusikan pada M(x, y) sehingga dψ(x, y)
dy = M(x, y) −→ 2x + dg(y)
dy = 2x − 2y Sederhanakans sehingga menghasilkan
dg(y)
dy = −2y yang dengan integral biasa akan menghasilkan
g(y) = −y2 Solusi akhir dari permasalahan ini adalah
ψ(x, y) = 2x2+ 2xy − y2 Jika diselesaikan dengan menggunakan Maple kodenya adalah
Kode 6: PDB eksak
1 r e s t a r t;
2 with(DETools) ;
3 ode:=4∗x+2∗y(x)=−(2∗x−2∗y(x) ) ∗(D(y) ) (x) ;
4 s o l:= simplify ( dsolve (ode , implicit ) ) ;
5 N :=(x , y)−>4∗x+2∗y ;
6 M :=(x , y)−>2∗x−2∗y ;
7 Ny := d i f f (N(x , y) ,y) ;
8 Mx := d i f f (M(x , y) ,x) ;
9 p s i:=unapply( int (N(x , y) ,x)+g(y) ,x , y) ;
10 odeN:=M(x , y)−( d i f f ( psi (x , y) ,y) ) ;
11 dsolve(odeN) ;
LATIHAN
Tentukan solusi dari PDB orde 1 berikut ini. Kerjakan secara manual dan komputasi serta buat laporan kerja dari tugas ini.
1. (2x + 4y) + (2x − 2y)y0 = 0 2. 2xy2+ 2y + (2x2y+ 2x)y0= 0
3. (x ln y + xy)dx + (y ln x + xy)dy = 0 4. (y/x + 6x)dx + (ln x − 2)dy = 0
5. (exsin y + 3y)dx − (3x − exsin y)dy = 0
3 Modul 3 : Persamaan Diferensial Biasa Orde-2 Homogen
TIU : Mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan per- masalahan matematis dalam bidang persamaan diferensial biasa (PDB) TIK : Mahasiswa mampu menyelesaikan PDB orde 2 homogen dengan meng-
gunakan metode persamaan karateristik Materi : Metode Karateristik
Bentuk umum PDB orde 2 homogen adalah
ay00(t) + by0(t) + cy(t) = 0. (12) Didefinisikan λ = d
dt sehingga persamaan (??) menjadi (aλ2+ bλ + c)y(t) = 0
Dengan asumsi y(t) 6= 0 maka akan diperoleh persamaan karateristik yaitu
aλ2+ bλ + c = 0 (13)
yang merupakan persamaan kuadrat dengan 3 kemungkinan akar,yaitu riil berbeda, riil sama dan akar imajiner. Solusi persamaan (??) ditentukan berdasarkan jenis dan nilai solusi persamaan (??)
1. Jika solusinya akar riil berbeda maka solusi umumnya berbentuk
y(t) = c1exp λ1t+ c2exp λ2t
2. Jika solusinya akar riil sama maka solusi umumnya berbentuk y(t) = c1exp λt + c2texp λt
3. Jika solusinya akar imajiner yang berbentuk z = α + ßβ maka solusi umumnya berbentuk
y(t) = exp (αt)(A cos βt + B sin βt)
KODE MAPLE
with(DETools) : Package Maple untuk masalah persamaan diferensial.
dsolve : Menyelesaikan persamaan diferensial
solve : Menyelesaikan persamaan linier atau nonlinier
Re(z) : Menyatakan nilai real dari bilangan kompleks z = a + ib.
Im(z) : Menyatakan nilai imajiner dari bilangan kompleks z = a+ib.
CONTOH
1. y00(x) − 9y0(x) + 9y(x) = 0
Persamaan karateristiknya adalah
λ2−9λ + 9 = 0 Akar karateristiknya menggunakan rumus ABC adalah
λ1,2 = 9 ±√
81 − 36
2 = 9 ± 3√ 5 2 Solusi umum dari masalah di atas adalah
y(x) = C1exp 9 + 3√ 5 2
!
+ C2exp 9 − 3√ 5 2
!
Jika diselesaikan dengan menggunakan Maple maka kodenya adalah Kode 7: PDB Orde-2
1 r e s t a r t;
2 with(DETools) ;
3 pdb:=D^(2) (y) (x) −9∗(D(y) ) (x)+9∗y(x) =0;
4 ye:=dsolve (pdb) ;
5 pk:=lambda^2−9∗lambda+9 = 0 ;
6 ak:= solve (pk) ;
7 y:=c1∗exp(ak [ 1 ] )+c2∗exp(ak [ 2 ] ) ;
2. y00(x) + y0(x) + 9y(x) = 0 Persamaan karateristiknya adalah
λ2+ λ + 9 = 0 Akar karateristiknya menggunakan rumus ABC adalah
λ1,2= −1 ±√ 1 − 36
2 = −1 ±√
35i 2 Solusi umum dari masalah di atas adalah
y(x) = exp−1 2 x
C1cos35 2
+ C2sin35 2
Jika diselesaikan dengan Maple maka langkah penyelesaiaannya adalah Kode 8: PDB Orde-2
1 r e s t a r t;
2 with(DETools) ;
3 pdb:=D^(2) (y) (x)+D(y) (x)+9∗y(x) =0;
4 ye:=dsolve (pdb) ;
5 pk:=lambda^2+lambda+9=0;
6 ak:= solve (pk) ;
7 akR:=Re(ak [ 1 ] ) ;
8 akI:=Im(ak [ 1 ] ) ;
9 y:=exp(akR∗x) ∗( c1∗cos ( akI∗x)+c2∗ sin ( akI∗x) ) ;
LATIHAN
Tentukan solusi umum dari PDB orde 2 homogen berikut ini. Kerjakan secara manual dan komputasi serta buat laporan kerja dari tugas ini.
1. 2y00(t) − 3y0(t) + y(t) = 0 2. y00(t) − 2y0(t) − 2y(t) = 0 3. y00(t) + 3y(t) = 0
4. 4y00(t) − y0(t) = 0
5. 2y00(t) + y0(t) − 4y(t) = 0 dengan nilai awal y0(0) = 1 dan y(0) = 1
4 Modul 4 : Persamaan Diferensial Biasa orde-2 Nonhomo- gen
TIU : Mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan per- masalahan matematis dalam bidang persamaan diferensial biasa (PDB) TIK : 1. Mahasiswa dapat menyelesaikan PDB orde 2 dengan menggunak-
an metode koefisien tak tentu
2. Mahasiswa dapat menyelesaikan PDB orde 2 dengan menggunak- an metode variasi parameter
Materi : PD orde 2 nonhomogen
4.1 Metode Koefisien Tak Tentu
Bentuk umum PDB orde 2 tak homogen adalah
ay00(x) + by0(x) + cy(x) = f(x) (14) Solusi PDB orde 2 nonhomogen disusun atas solusi homogen (yh) dan solusi partikular (yp). Solusi homogen diperoleh dengan mengasumsikan f(x) = 0. Selanjutnya, solusi partikular diperoleh dengan memperhatikan bentuk f(x) kemudian menyesuaikan dengan tabel berikut ini
Fungsi yp selanjutnya disubstitusikan ke persamaan (??). Dengan menggunakan manipu- lasi aljabar, maka akan diperoleh setiap nilai dari koefisien yang diinginkan.
KODE MAPLE
restart : Kode untuk memulai block dokumen baru with(DETools) : Package Maple masalah persamaan diferensial dsolve : Menyelesaikan persamaan diferensial
solve : Menyelesaikan persamaan linier atau nonlinier diff(f,x) : Melakukan diferensial fungsi f terhadap variabel x
$ : Menyatakan repetisi atau pengulangan
CONTOH
Misalkan diberikan PDB orde 2 tak homogen y00(t) − 4y0(t) + 3y(t) = 2. Secara manual, dihitung solusi homogen dimana
λ2−4λ + 3 = 0 (λ − 3)(λ − 1) = 0
sehingga akar karateristiknya adalah λ1 = 1 dan λ2 = 3. Solusi homogen dari PDB orde 2 di atas adalah
yh = c1exp t + c2exp 3t
Oleh karena f(t) = 2 maka solusi partikular yang dipilih adalah yp = k·2 dengan k adalah konstanta yang akan ditentukan nilainya. Selanjutnya diperoleh
yp = 2k yp0 = 0 y00p = 0 Substitusikan dalam PDB awal sehingga diperoleh
0 − 4 · 0 + 3(2k) = 2 yang menghasilkan k = 1/3 dan solusi umumnya adalah
y(t) = c1exp t + c2exp 3t + 2 3 Solusi dengan Maple dilakukan dengan langkah
Kode 9: PDB Orde-2 nonhomogen
1 r e s t a r t;
2 with(DETools) ;
3 pdb:=D^(2) (y) ( t )−4∗D(y) ( t )+3∗y( t ) =2;
4 pk:=lambda^2−4∗lambda+3;
5 ak:= solve (pk) ;
6 yh:=c1∗exp(ak [ 1 ] ∗ t )+c2∗exp(ak [ 2 ] ∗ t ) ;
7 yp:=2∗k ;
8 ypt:= d i f f (yp , t ) ;
9 yptt:= d i f f (ypt , t ) ;
10 pdbnew:= 0−4∗0+3∗yp = 2 ;
11 k:= solve (pdbnew, k) ;
12 s o l u s i:=yh+yp ;
13 s o l u s i 2:=dsolve (pdb) ;
Pada output akan terlihat bahwa solusi dengan menggunakan Maple akan menghasilkan output yang sama dengan hasil perhitungan secara manual.
LATIHAN
Tentukan solusi umum dari PDB orde 2 tak homogen berikut ini. Kerjakan secara manual dan komputasi serta buat laporan kerja dari tugas ini.
1. y00(t) − 4y0(t) + 3y(t) = 2t
2. y00(t) − 4y0(t) + 3y(t) = 2 + cos 3t 3. y00(t) − 4y0(t) + 3y(t) = 2t + sin 3t 4. y00(t) − 4y0(t) + 3y(t) = 2t + cos 3t + 4 5. y00(t) − 4y0(t) + 3y(t) = exp 3t
4.2 Metode Variasi Parameter
Metode variasi parameter mengasumsikan solusi partikular dari persamaan (??) berbentuk
yp(x) = u1(x)y1(x) + u2(x)y2(x) Persamaan di atas kemudian didiferensialkan sehingga
y0= u01y1+ u1y01+ u02y2+ u2y02 dan diasumsikan u01y1+ u02y2= 0 sehingga
y0 = u1y01+ u2y20
y00= u01y01+ u1y100+ u02y20 + u2y002
Persamaan ini kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan (??) sehingga menghasilkan sistem
u01y01+ u02y20 = f(x) u01y1+ u02y2 = 0 dengan solusi sistem adalah
u1 = −Z y2f(x) W(y1, y2) dx u2 =Z y1f(x)
W(y1, y2) dx
dimana y1, y2adalah solusi homogen dari persamaan (??) dan W (y1, y2) adalah Wronskian dari y1 dan y2 yang didefinisikan sebagai
W(y1, y2) =
y1 y2
y01 y02
= y1y02− y01y2
Solusi umum PDB orde-2 dengan variasi parameter adalah
y(x) = c1y1(x) + c2y2(x) + yp(x)
KODE MAPLE
with(LinearAlgebra) : Package Maple untuk aljabar linier.
int(f,x) : Melakukan integral fungsi f terhadap variabel x.
Re(z) : Menyatakan nilai real dari bilangan kompleks z = a + ib.
Im(z) : Menyatakan nilai imajiner dari bilangan kompleks z = a+ib.
Determinant(A) : Menghitung determinan matriks
simplify(A) : Menampilkan bentuk yang paling sederhana
CONTOH
Misalkan diberikan PDB orde 2 tak homogen y00(x) + 4y(x) = csc 2x. csc 2x akan sulit untuk ditentukan secara koefisien tak tentu. Solusi homogen dari persamaan tersebut adalah
λ2+ 4 = 0
sehingga akar karateristiknya adalah λ1= ±2i. Solusi homogen dari PDB di atas adalah
yh = c1cos 2x + c2sin 2x Selanjutnya dihitung Wronskian
W = cos 2x sin02x − sin 2x cos02x = 2 Solusi untuk u1(x) dan u2(x) adalah
u1= −1 2
Z csc 2x sin 2x dx = −1 2x u2= 1
2
Z csc 2x cos 2x dx = 1
4ln sin 2x Solusi partikularnya adalah
yp(x) = −1
2xcos 2x +1
4sin 2x ln (sin 2x) Solusi umum dari permasalahan di atas adalah
y(x) = c1cos 2x + c2sin 2x −1
2xcos 2x +1
4sin 2x ln (sin 2x) Solusi dengan Maple dilakukan dengan langkah
Kode 10: PDB Orde-2 nonhomogen
1 r e s t a r t;
2 with( LinearAlgebra ) ;
3 with(DETools) ;
4 f:=csc (2∗x) ;
5 pdb:=D^(2) (y) (x)+4∗y(x)=f ;
6 pk:=lambda^2+4 = 0 ;
7 ak:= solve (pk) ; akR := Re(ak [ 1 ] ) ; akI := Im(ak [ 1 ] ) ;
8 yh:=exp(akR∗x) ∗( c1∗cos ( akI∗x)+c2∗ sin ( akI∗x) ) ;
9 y1:=cos ( akI∗x) ; y2 := sin ( akI∗x) ;
10 wron:=<<y1 , d i f f (y1 , x)>|<y2 , d i f f (y2 , x)>>;
11 w:= simplify (Determinant(wron) ) ;
12 u1:=−(int ( f ∗y2/w, x) ) ;
13 u2:= int ( f ∗y1/w, x) ;
14 yp:=u1∗y1+u2∗y2 ;
15 yt:= yh+yp ;
16 ye:=dsolve (pdb) ;
Pada output akan terlihat bahwa solusi dengan menggunakan Maple akan menghasilkan
output yang sama dengan hasil perhitungan secara manual.
LATIHAN
Tentukan solusi umum dari PDB orde 2 tak homogen berikut ini. Kerjakan secara manual dan komputasi serta buat laporan kerja dari tugas ini.
1. y00(t) − 5y0(t) + 6y(t) = 2 exp t 2. y00(t) + 2y0(t) + y(t) = 3 exp (−t) 3. y00(t) + y(t) = tan t
4. y00(t) + 9y(t) = 9 sec23t
5 Modul 5 : Sistem Persamaan Diferensial Biasa
TIU : Mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan per- masalahan matematis dalam bidang persamaan diferensial biasa (PDB) TIK : 1. Mahasiswa mampu menentukan jenis kestabilan dari sistem PDB
linier
2. Mahasiswa mampu menentukan solusi dari sistem persamaan di- ferensial dengan subtitusi
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan solusi sistem persamaan dife- rensial biasa dengan matriks fundamental.
Materi : Sistem Persamaan Diferensial Linier
5.1 Sistem Persamaan Diferensial Linier
Sistem persamaan diferensial linier adalah sekumpulan persamaan diferensial yang bersifat linier. Bentuk umum yang sering dijumpai adalah
dx
dt = ax + by (15)
dy
dt = cx + dy (16)
dimana a, b, c, d adalah koefisien sedangkan x, y adalah variabel yang bergantung kepada variabel bebas t. Bentuk diatas seringkali juga dinyatakan dalam bentuk matriks persa- maan diferensial, yaitu
x0(t) y0(t)
!
= a b c d
! x(t) y(t)
!
(17)
atau yang kemudian ditulis dalam notasi matriks dan vektor sehingga
˙~x = A~x
dengan ~x = (x(t) y(t))T dan
A= a b c d
!
5.2 Kestabilan berdasarkan Nilai Eigen
Perhatikan bahwa sistem PDB linier dapat dituliskan dalam notasi matriks dan vektor.
Kestabilan dari sistem ini dapat ditentukan dengan memeriksa nilai eigen dari matriks A.
Nilai eigen dari matriks A dapat ditentukan dengan persamaan
det (A − λI) =
a − λ b c d − λ
= 0
yang menghasilkan
(λ − a)(λ − d) − bc = 0 −→ λ2−(a + d)λ + (ad − bc) = 0 yang nilai λ dapat ditentukan dengan persamaan
λ1,2 = (a + d) ±p(a + d)2−4(ad − bc) 2
Berdasarkan nilai eigen matriks A, kestabilan sistem persamaan diferensial dapat diten- tukan dengan kriteria sebagai berikut ini
1. Titik simpul
Jika nilai akar λ adalah bilangan real, berbeda dan memiliki tanda yang sama.
Sistem stabil asimtotik jika akar negatif dan tidak stabil jika akar positif.
2. Titik pelana
Jika nilai akar λ adalah bilangan real, berbeda dan memiliki tanda berbeda. Sistem tidak stabil.
3. Titik bintang
Jika nilai akar λ adalah bilangan real dan sama. Sistem stabil jika akar bertanda negatif dan tidak stabil jika bertanda positif.
4. Titik spiral
Jika nilai akar λ adalah bilangan imajiner. Sistem stabil asimtotik jika bagian real dari akar bertanda negatif sedangkan sistem tidak stabil jika bagian real dari akar bertanda positif.
5. Titik pusat
Jika nilai akar λ adalah bilangan imajiner murni. Sistem stabil namun tidak stabil asimtotik.
KODE MAPLE
restart : Kode untuk memulai block dokumen baru
with(LinearAlgebra) : Package Maple untuk aljabar linier yang digunakan untuk menentukan nilai dan vektor eigen
Matriks(2,2,[[a,b],[c,d]]) : Cara menulis matriks di Maple
< <a,c>|<b,d> > : Cara lain menulis matriks di Maple Eigenvalues(A) : Menentukan nilai eigen dari suatu matriks
CONTOH
Misalkan diberikan sistem persamaan diferensial y0 = 2x + 2y dan x0 = x + y Kode 11: Nilai Eigen
1 r e s t a r t;
2 with(DETools) ;
3 with( LinearAlgebra ) ;
4 sys: = [ (D(y) ) ( t )=2∗x( t )−2∗y( t ) , (D(x) ) ( t )=x( t )−y( t ) ] ;
5 A := Matrix (2 , 2 , [ [ 2 , 2 ] , [ 1 , 1 ] ] ) ; := <<2,1>|<2,1>>;
7 Eigenvalues(A) ;
8 Eigenvalues(B) ;
Pada output akan terlihat bahwa nilai eigen dari matriks A atau B adalah 0 dan 3 yang berarti sistem di atas tidak stabil.
LATIHAN
Tentukan nilai eigen dan jenis kestabilan sistem persamaan diferensial berikut ini. Ker- jakan secara manual dan komputasi serta buat laporan kerja dari tugas ini.
1. Misalkan diberikan sistem persamaan diferensial di bawah ini
x0 = −2x y0 = −y
2. Misalkan diberikan sistem persamaan diferensial di bawah ini
x0 = −2x + 3y − z y0 = x − y − z z0 = y − z
5.3 Solusi dengan Substitusi
Pandang kembali sistem persamaan diferensial linier. Untuk mendapatkan solusi dengan substitusi, dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini
1. Turunkan persamaan (??) sehingga diperoleh
¨x = a ˙x + b ˙y
2. Substitusikan persamaan (??) pada persamaan di atas menjadi
¨x = a ˙x + b (cx + dy)
3. Substitusikan persamaan (??) untuk mengganti variabel y sehingga diperoleh
¨x = a ˙x + cbx + bd˙x − ax b
−→ ¨x − (a + d) ˙x + (ad − cb)x = 0 yang merupakan PDB orde 2 homogen
4. Solusi dari persamaan di atas disubstitusikan pada persamaan (??) yang selanjutnya menjadi PDB orde 1 yang dapat diselesaikan dengan faktor integrasi.
CONTOH
Tentukan solusi dari sistem persamaan diferensial berikut ini dy
dt : 3x dx
dt : 8x + y
Untuk menyelesaikan SPDL di atas, dapat dilakukan dengan metode substitusi 1. Turunkan persamaan pertama sehingga diperoleh
y00= 3x0
2. Substitusikan persamaan kedua pada hasil langkah pertama sehingga diperoleh
y00= 3(8x + y) = 24x + 3y
3. Ganti variabel x menggunakan persamaan pertama pada sistem sehingga diperoleh
y00= 24x + 3y = 24(y0/3) + 3y = 8y0+ 3y −→ y00−8y0−3y = 0
yang merupakan PDB orde 2 homogen yang solusinya dapat diselesaikan dengan persamaan karateristik
λ2−8λ − 3 = 0 sehingga diperoleh
λ1,2 = 8 ±√
64 + 12 2 dan solusinya adalah
y(t) = C1e4+
√19+ C2e4−
√19
4. Substitusi solusi y(t) pada persamaan kedua dalam sistem sehingga diperoleh PDB orde 1 dengan faktor integrasi
x0−8x = C1e4+
√19+ C2e4−
√19
dengan faktor integrasi
µ(t) = e8t.
5. Menyelesaikan solusi untuk x(t) yaitu
µ(x0−8x) = µC1e4+
√
19+ C2e4−
√ 19
d(µx(t)) = µC1e4+
√19+ C2e4−
√19 dt Z
d(µx(t)) =Z µC1e4+
√19+ C2e4−
√19 dt µx(t) = C1
Z e(12+
√19)t dt+ C2
Z e(12−
√19)t dt
= C1
e(12+
√ 19)t
12 +√
19 + C2
e(12−
√ 19)t
12 −√ 19 x(t) = C1
e(4+
√ 19)t
12 +√
19 + C2
e(4−
√ 19)t
12 −√ 19 Jadi solusi akhir dari SPDL adalah
x(t) = C1
e(4+
√ 19)t
12 +√
19+ C2
e(4−
√ 19)t
12 −√ 19 y(t) = C1e4+
√
19+ C2e4−
√ 19
Jika diselesaikan dengan mengunakan Maple, maka langkahnya adalah sebagai berikut ini
Kode 12: Sistem PDB Linier
1 r e s t a r t;
2 with(DETools) ;
3 sodes:= d i f f (y( t ) , t )=3∗x( t ) , d i f f (x( t ) , t )=8∗x( t )+y( t ) ;
4 dsolve( [ sodes ] ) ;
5 l 0:=sodes [ 1 ] ;
6 l 1:= d i f f ( l0 , t ) ;
7 l 2:=sodes [ 2 ] ;
8 l 3:=subs ( l2 , l1 ) ;
9 l 4:=subs (x( t ) =(1/3)∗ lhs ( l0 ) , l3 ) ;
10 l 5:=dsolve ( l4 ) ;
11 l 6:=subs (y( t )=rhs ( l5 ) , l2 ) ;
12 dsolve( l6 ) ;
LATIHAN
Tentukan solusi dari SPDL berikut ini. Kerjakan secara manual dan komputasi serta buat laporan kerja dari tugas ini.
1. SPDL dengan 2 variabel
dy
dt = 2x + 3y dx
dt = x − y 2. SPDL dengan 2 variabel
dy
dt = x + 2y dx
dt = x + y
3. SPDL dengan 3 peubah
dx
dt = 2x + 3y − z dy
dt = x − y + z dz
dt = x + y + z 4. SPDL dengan 3 peubah
dx
dt = x + y + z dy
dt = x − y − z dz
dt = y − x + z