• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 68 TAHUN 2021 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 68 TAHUN 2021 TENTANG"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO

NOMOR 68 TAHUN 2021 TENTANG

PAKAIAN DINAS APARATUR SIPIL NEGARA

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PONOROGO,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan kedisiplinan, motivasi kerja, identitas, wibawa Aparatur Sipil Negara, ketertiban serta keseragaman dalam berpakaian dinas bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo;

b. bahwa Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil Dan Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan peraturan perundang- undangan dan kebutuhan, sehingga perlu ditinjau dan diatur kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, dengan menuangkannya dalam suatu Peraturan Bupati;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya & Dati II Surabaya dengan mengubah Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur & Undang-Undang 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DI.

Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

S A L I N A N

(2)

-2-

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6041);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 157);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pakaian Dinas di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 188);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2019 Nomor 4);

(3)

-3-

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Ponorogo.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

3. Bupati adalah Bupati Ponorogo.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo.

5. Pakaian Dinas adalah pakaian seragam yang dipakai untuk menunjukan identitas Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas kedinasan.

6. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

7. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah pegawai yang bekerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

8. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Daerah.

9. Pakaian Dinas Harian yang selanjutnya disingkat PDH adalah Pakaian Dinas yang digunakan untuk melaksanakan tugas sehari-hari termasuk digunakan pada saat dinas luar, kecuali ditentukan lain sesuai dengan pelaksanaan kegiatan yang berlangsung.

10. Pakaian Sipil Lengkap yang selanjutnya disingkat PSL adalah Pakaian Dinas bagi PNS yang dipakai pada upacara kenegaraan atau resmi, bepergian resmi keluar negeri, acara tertentu pada kegiatan pendidikan dan pelatihan, pelantikan jabatan struktural dan penerimaan penghargaan Satya Lencana Karya Satya.

11. Pakaian Dinas Lapangan yang selanjutnya disingkat PDL adalah Pakaian Dinas yang dipakai dalam menjalankan tugas operasional di lapangan.

12. Pakaian Dinas Upacara yang selanjutnya disingkat PDU adalah Pakaian Dinas Camat dan Lurah yang dipakai dalam melaksanakan upacara.

(4)

-4-

13. Pejabat adalah Bupati, Wakil Bupati dan Pejabat Struktural.

14. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

15. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

16. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan ketrampilan tertentu di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

17. Pejabat Fungsional adalah pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

18. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, seperti Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

19. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian dinas, sehingga dapat dibedakan identitas setiap pegawai.

20. Kartu Tanda Pengenal adalah kelengkapan pakaian dinas sebagai identitas pegawai yang memuat nama unit kerja, foto, nama, NIP, jabatan dan golongan darah dari pegawai yang bersangkutan serta masa berlakunya, dalam bentuk kartu.

21. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan pakaian yang dikenakan sesuai jenis pakaian dinas beserta atributnya termasuk ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu.

BAB II TUJUAN

Pasal 2

(1) ASN di Lingkungan Pemerintah Daerah wajib memakai Pakaian Dinas dan atribut pada hari kerja berdasarkan Peraturan Bupati ini.

(2) Penggunaan Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan, pengawasan, estetika, motivasi kerja, kewibawaan serta mewujudkan keseragaman dan identitas ASN.

BAB III

PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Pasal 3

(1) Jenis Pakaian Dinas PNS di Lingkungan Pemerintah Daerah, terdiri dari :

a. PDH;

b. PDL pada PD tertentu;

(5)

-5-

c. PSL;

d. PDH Camat dan Lurah;

e. PDL Camat dan Lurah;

f. PDU Camat dan Lurah; dan

g. Pakaian seragam batik Korps Pegawai Republik Indonesia.

(2) Selain Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat Pakaian Dinas lainnya yaitu Pakaian Khas Ponorogo (3) Model Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2), tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

(1) PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a dan d terdiri dari:

a. PDH warna khaki;

b. PDH kemeja putih, celana/rok hitam; dan c. PDH batik/tenun/lurik.

(2) Jenis PDH sebagaimana pada ayat (1) huruf a dan huruf b sesuai dengan jenis dan model serta bahan kain hasil uji laboratorium dengan spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

Pasal 5

(1) PDH warna khaki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, terdiri dari :

a. PDH Khaki Kemeja lengan panjang/pendek digunakan untuk pejabat Pimpinan Tinggi Pratama;

b. PDH Khaki atau warna gelap Model Safari lengan panjang/pendek digunakan untuk pejabat Pimpinan Tinggi Pratama; dan

c. PDH Khaki Kemeja lengan pendek digunakan untuk pejabat dalam jabatan administrator, pejabat dalam jabatan pengawas, pejabat dalam jabatan pelaksana dan pejabat fungsional.

(2) PDH warna khaki sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan pada hari Senin dan Selasa.

Pasal 6

PDH kemeja putih dan celana/rok hitam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b digunakan pada hari Rabu.

Pasal 7

(1) PDH batik/tenun/lurik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c digunakan ASN pada hari Kamis, Jumat serta pada hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober.

(2) Bagi PD/Unit Kerja yang menerapkan 6 (enam) hari kerja, PDH batik juga digunakan pada hari Sabtu.

(3) Bagi pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dapat menggunakan PDH batik lengan panjang dan/atau pendek.

(6)

-6-

(4) Bagi pejabat dalam jabatan administrator, pejabat dalam jabatan pengawas, pejabat dalam jabatan pelaksana dan pejabat fungsional menggunakan PDH batik lengan pendek.

Pasal 8

(1) PDL pada PD tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b digunakan oleh PD pada saat bertugas di luar kantor.

(2) PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e digunakan oleh Camat dan Lurah pada saat menjalankan tugas operasional di lapangan.

Pasal 9

PDU Camat dan Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f digunakan pada saat melaksanakan pelantikan, upacara kemerdekaan Republik Indonesia, hari jadi daerah dan hari besar lainnya.

Pasal 10

(1) Pakaian seragam batik Korps Pegawai Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g, digunakan pada saat:

a. upacara hari ulang tahun Korps Pegawai Republik Indonesia;

b. tanggal 17 (tujuh belas) setiap bulan;

c. upacara hari besar nasional; dan

d. rapat-rapat dan pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh Korps Pegawai Republik Indonesia.

(2) Pakaian seragam batik Korps Pegawai Republik Indonesia digunakan dengan celana/rok warna biru tua/dongker dilengkapi dengan mengenakan songkok warna hitam.

Pasal 11

(1) Pakaian Khas Ponorogo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) digunakan ASN pada peringatan hari jadi Pemerintah Kabupaten Ponorogo, perayaan grebeg syuro dan hari-hari lain yang ditentukan lebih lanjut.

(2) Pakaian Khas Ponorogo sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Pakaian Khas Ponorogo untuk Pegawai Pria : 1. Pakaian Warok Tua.

Pakaian Khas Ponorogo (Warok Tua) dipakai oleh Pejabat setingkat Eselon III ke atas sesuai kebutuhan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) celana panjang gejigan ponoragan;

b) kain panjang (dasar hitam);

c) stagen;

d) epek timang hitam polos;

e) keris gabelan;

f) baju waktung;

(7)

-7-

g) jam kantong;

h) kolor putih;

i) iket modang; dan j) sandal kosek.

2. Pakaian Warok Muda.

Pakaian Khas Ponorogo (Warok Muda) dipakai oleh seluruh karyawan di lingkungan Pemerintah Daerah dengan ketentuan sebagai berikut :

a) celana hitam kombor ponoragan;

b) kain panjang latar hitam;

c) sabuk othok;

d) kolor putih;

e) iket gadung;

f) keris gabelan;

g) baju penadhon.

b. Pakaian Khas Ponorogo bagi Pegawai Wanita adalah Pakaian Batik dengan motif atau corak tiruan Batik Khas Ponorogo bentuk dan model menyesuaikan dengan Pakaian Dinas yang lain.

BAB IV

PAKAIAN DINAS PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

Pasal 12

(1) PDH PPPK digunakan oleh PD di Lingkungan Pemerintah Daerah.

(2) PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:

a. PDH Kemeja putih, celana/rok hitam; dan b. PDH batik/tenun/lurik.

(3) PDH kemeja putih dan celana/rok hitam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a digunakan PPPK pada hari Senin sampai dengan Rabu.

(4) PDH batik/tenun/lurik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b digunakan PPPK Pemerintah Daerah pada hari Kamis dan/atau Jumat.

(5) Ketentuan mengenai penggunaan PDH batik pada hari Sabtu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) berlaku secara mutatis mutandis terhadap penggunaan PDH bagi PPPK.

BAB V

ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS Bagian kesatu

Jenis Atribut dan Kelengkapan Pakaian Dinas Pasal 13

(1) Atribut Pakaian Dinas PNS terdiri dari :

(8)

-8-

a. lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

b. papan nama;

c. tulisan KEMENDAGRI;

d. tulisan KABUPATEN PONOROGO;

e. lambang daerah Kabupaten Ponorogo; dan f. kartu tanda pengenal.

(2) Atribut dasar Pakaian Dinas Camat terdiri dari : a. tanda pangkat;

b. tanda jabatan;

c. lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

d. papan nama;

e. tulisan KEMENDAGRI;

f. tulisan KABUPATEN PONOROGO;

g. lambang daerah Kabupaten Ponorogo; dan h. kartu tanda pengenal.

(3) Atribut dasar Pakaian Dinas Lurah terdiri dari : a. tanda pangkat;

b. tanda jabatan;

c. lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

d. papan nama;

e. tulisan KEMENDAGRI;

f. tulisan KABUPATEN PONOROGO;

g. lambang daerah Kabupaten Ponorogo; dan h. kartu tanda pengenal.

(4) Atribut dasar Pakaian Dinas PPPK terdiri dari : a. papan nama; dan

b. kartu tanda pengenal.

Pasal 14

(1) Tanda jabatan bagi Camat berupa logam bulat berwarna dasar perak dengan lambang garuda berwarna emas.

(2) Tanda jabatan bagi Lurah berupa logam bulat berwarna dasar perak dengan lambang daerah.

(3) Tanda jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) digunakan di saku/dada sebelah kanan.

Pasal 15

(1) Kartu Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf f, ayat (2) huruf h, ayat (3) huruf h dan ayat (4) huruf b digunakan untuk mengetahui identitas seorang pegawai dalam melaksanakan tugas.

(2) Warna dasar foto pegawai pada kartu tanda pengenal didasarkan pada jabatan yang dijabat oleh pegawai.

(3) Warna dasar foto pada kartu tanda pengenal sebagaimana dimaksud ayat (2) terdiri atas:

(9)

-9-

a. merah untuk pejabat pimpinan tinggi pratama;

b. biru untuk pejabat dalam jabatan administrator;

c. hijau untuk pejabat dalam jabatan pengawas;

d. orange untuk pejabat dalam jabatan pelaksana;

e. abu-abu untuk pejabat fungsional; dan f. kuning untuk PPPK.

Pasal 16 Kelengkapan Pakaian Dinas terdiri dari : a. tutup kepala;

b. ikat pinggang berlogo Korps Pegawai Republik Indonesia berbahan dasar logam; dan/atau

c. sepatu hitam/putih/PDL yang digunakan sesuai dengan jenis Pakaian Dinas.

Pasal 17

Model Atribut dan Kelengkapan Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 16 tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

BAB VI

PENGADAAN PAKAIAN DINAS Pasal 18

Pengadaan Pakaian Dinas, Atribut dan Kelengkapan Pakaian Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di masing- masing PD atau PD yang ditunjuk sesuai kewenangannya.

BAB VII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 19

Bupati melalui Sekretaris Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan penggunaan Pakaian Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah.

BAB VIII KETENTUAN LAIN

Pasal 20

(1) Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilengkapi dengan atribut atau kelengkapan Pakaian Dinas.

(2) Pakaian Dinas wanita sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

(10)

-10-

(3) Pakaian Dinas yang digunakan oleh PD di Lingkungan Pemerintah Daerah yang ruang lingkup tugasnya melakukan pemberian pelayanan secara langsung kepada masyarakat, dapat dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mengajukan permohonan izin kepada Bupati terlebih dahulu.

Pasal 21

ASN di lingkungan Pemerintah Daerah wajib :

a. berpakaian dinas sesuai dengan atribut lengkap;

b. rambut dipotong pendek rapi dan sesuai dengan etika bagi Pria; dan

c. tidak mewarnai rambut yang mencolok.

Pasal 22

ASN yang tidak mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 21 dikenai sanksi administratif berupa:

a. teguran lisan paling banyak 3 (tiga) kali oleh atasan langsung;

dan

b. teguran tertulis paling banyak 2 (dua) kali oleh Majelis Kode Etik sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, semua ketentuan yang terkait Pakaian Dinas ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Bupati ini.

Pasal 24

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo (Berita Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 Nomor 17), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(11)

199303 1 008 -11-

BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 01 Januari 2022.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ponorogo.

Ditetapkan di Ponorogo pada tanggal 5 Juli 2021

BUPATI PONOROGO, TTD.

H. SUGIRI SANCOKO

Diundangkan di Ponorogo pada tanggal 05-07-2021

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PONOROGO,

TTD.

AGUS PRAMONO

BERITA DAERAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2021 NOMOR 68.

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM

SEKRETARIAT DAERAH

(12)

a. Kerah baju g. Ikat Pinggang mSambungan Bahu Belakang

b. Lidah Bahu h. Lencana KORPRI n Saku Celana Belakang

c. Tulisan KEMENDAGRI i. Tulisan KABUPATEN o Sepatu Pantofel Warna Hitam

d. Papan Nama PONOROGO Bertali

e. f. Saku Kemeja

Kancing j.

k. Lambang Daerah

Kartu Tanda Pengenal

l. Saku Celana Depan

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR : 68 TAHUN 2021 TANGGAL : 5 JULI 2021

MODEL PAKAIAN DINAS, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS SERTA SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN KAIN PAKAIAN DINAS BAGI APARATUR SIPIL

NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO I. MODEL PAKAIAN DINAS.

A.PAKAIAN DINAS HARIAN (PDH).

1. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI PRIA.

Keterangan:

(13)

2. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI PRIA LENGAN PANJANG.

Keterangan:

a. Krah baju b. Lidah Bahu;

c. Tulisan KEMENDAGRI;

d. Papan Nama;

e. Saku Kemeja;

f. Kancing;

g. Ikat Pinggang;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”;

j. Lambang Daerah ; k. Kartu Tanda Pengenal;

l. Saku Celana Depan;

m. Sambungan Bahu Belakang;

n. Lengan Panjang;

o. Saku Celana Belakang; dan

p. Sepatu Pantofel Warna Hitam Bertali.

-2-

(14)

3. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI WANITA.

Keterangan:

a. Krah rebah;

b. Lidah Bahu;

c. Tulisan KEMENDAGRI d. Papan Nama;

e. Tutup Saku Dalam;

f. Kancing;

g. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

h. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”.

i. Lambang Daerah j. Kartu Tanda Pengenal;

k. Ploi/belahan rok bagian belakang; dan l. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-3-

(15)

4. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI WANITA BERJILBAB.

Keterangan:

a. Krah rebah b. Lidah Bahu;

c. Tulisan KEMENDAGRI;

d. Papan Nama;

e. Tutup Saku Dalam;

f. Kancing;

g. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

h. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”;

i. Lambang Daerah;

j. Kartu Tanda Pengenal;

k. Rok Panjang;

l. Sepatu Pantofel Warna Hitam;

m. Ploi / belahan rok bagian belakang; dan

n. Jika Jilbab menutupi dada, atribut tetap menempel di baju dan harus terlihat jelas.

-4-

(16)

5. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI WANITA HAMIL.

Keterangan :

a. Krah rebah;

b. Lidah bahu;

c. Tulisan KEMENDAGRI;

d. Papan nama;

e. Sambung baju;

f. Kancing;

g. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

h. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

i. Lambang Daerah;

j. Kartu Tanda pengenal;

k. Sambung bahu belakang;

l. Sambung baju belakang; dan m. Sepatu pantofel warna hitam.

-5-

(17)

6. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI WANITA HAMIL BERJILBAB.

Keterangan:

a.Tanda Jabatandiletakkan di kerahatau di

Keterangan : a. Krah Rebah;

b. Lidah bahu;

c. Tulisan KEMENDAGRI ; d. Papan Nama;

e. Sambung Baju;

f. Kancing;

g. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

h. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”;

i. Lambang Daerah;

j. Kartu Tanda Pengenal;

k. Sambung Bahu Belakang;

l. Sambung Baju Belakang;

m. Sepatu Pantofel Warna Hitam; dan

n. Ploi/belahan rok panjang bagian belakang -6-

(18)

7. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH PRIA.

Keterangan:

a. Krah Berdiri;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Saku Kemeja;

e. Kancing;

f. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

g. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”;

h. Lambang Daerah;

i. Kartu Tanda Pengenal;

j. Sambungan Bahu Belakang; dan k. Sepatu Pantofel Warna Hitam Bertali.

-7-

(19)

8. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH PRIA LENGAN PANJANG.

Keterangan:

a. Krah Berdiri;

b. Tulisan KEMENDAGRI ; c. Papan Nama;

d. Saku Kemeja;

e. Kancing;

f. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

g. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”;

h. Lambang Daerah;

i. Kartu Tanda Pengenal;

j. Sambungan Bahu Belakang;

k. Lengan Panjang; dan

l. Sepatu Pantofel Warna Hitam Bertali.

-8-

(20)

9. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH WANITA.

Keterangan:

a. Krah Rebah;

b. Tulisan KEMENDAGRI ; c. Papan Nama;

d. Saku Kemeja tutup;

e. Kancing;

f. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

g. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”;

h. Lambang Daerah;

i. Kartu Tanda Pengenal;

j. Sepatu Pantofel Warna Hitam; dan k. Ploi/Berlahan Rok bagian belakang.

-9-

(21)

10. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH WANITA BERJILBAB.

Keterangan:

a. Krah Rebah;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Saku Kemeja tutup;

e. Kancing;

f. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

g. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”;

h. Lambang Daerah;

i. Kartu Tanda Pengenal;

j. Rok Panjang ;

k. Sepatu Pantofel Warna Hitam;

l. Ploi/belahan rok bagian belakang; dan

m. Jika jilbab menutupi dada, atribut tetap menempel pada baju dan harus terlihat jelas.

-10-

(22)

11. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI PRIA CAMAT/LURAH.

Keterangan :

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda Jabatan;

e. Kancing;

f. Ikat Pinggang;

g. Krah;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO”;

j. Lambang Daerah;

k. Tanda Pengenal;

l. Saku Celana Depan;

m. Sambung Bahu Belakang;

n. Saku Celana Belakang; dan

o. Sepatu Pantofel Warna Hitam Bertali.

-11-

(23)

12. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI LENGAN PANJANG PRIA CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda Jabatan;

e. Kancing;

f. Ikat Pinggang;

g. Krah;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan “KABUPATEN PONOROGO;

j. Lambang Daerah;

k. Tanda Pengenal;

l. Saku Celana Depan;

m. Sambung Bahu Belakang;

n. Lengan Panjang;

o. Saku Celana Belakang;

p. Sepatu Pantofel Warna Hitam Bertali.

-12-

(24)

13. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI WANITA BERJILBAB CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda jabatan;

e. Saku Kemeja;

f. Kancing;

g. Krah Rebah;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

j. Lambang Daerah;

k. Tanda Pengenal;

l. Rok Panjang;

m. Celana Panjang; dan

n. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-13-

(25)

14. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI WANITA CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI ; c. Papan Nama;

d. Tanda jabatan;

e. Saku Kemeja;

f. Kancing;

g. Krah Rebah;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

j. Lambang Daerah;

k. Tanda Pengenal;

l. Celana Panjang; dan

m. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-14-

(26)

15. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI WANITA HAMIL BERJILBAB CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda jabatan;

e. Sambung Baju;

f. Kancing;

g. Krah Rebah;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

j. Lambang Daerah;

k. Tanda Pengenal;

l. Sambung Bahu Belakang;

m. Sambung Baju Belakang; dan n. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-15-

(27)

16. PAKAIAN DINAS HARIAN KHAKI WANITA HAMIL CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda jabatan;

e. Sambung Baju;

f. Kancing;

g. Krah Rebah;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

j. Lambang Daerah;

k. Tanda Pengenal;

l. Sambung Bahu Belakang;

m. Sambung Baju Belakang; dan n. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-16-

(28)

17. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH PRIA CAMAT/LURAH.

Keterangan :

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda jabatan;

e. Kancing;

f. Krah;

g. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

h. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

i. Lambang daerah;

j. Tanda pengenal;

k. Sambung bahu belakang; dan l. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-17-

(29)

18. DINAS HARIAN PUTIH LENGAN PANJANG PRIA CAMAT/LURAH.

Keterangan :

a. Tanda pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda Jabatan;

e. Kancing;

f. Krah;

g. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

h. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

i. Lambang Daerah;

j. Tanda Pengenal;

k. Sambung Bahu Belakang; dan l. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-18-

(30)

19. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH WANITA BERJILBAB CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda Jabatan;

e. Kancing;

f. Krah Rebah;

g. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

h. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

i. Lambang Daerah;

j. Tanda Pengenal;

k. Celana Panjang Warna Hitam; dan l. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-19-

(31)

20. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH WANITA CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda Jabatan;

e. Kancing;

f. Krah Rebah;

g. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

h. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

i. Lambang Daerah;

j. Tanda Pengenal;

k. Celana Panjang Warna Hitam; dan l. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-20-

(32)

21. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH WANITA HAMIL BERJILBAB CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda jabatan e. Sambung Baju;

f. Kancing;

g. Krah Rebah;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

j. Lambang Daerah;

k. Tanda Pengenal;

l. Sambung Bahu Belakangm;

m. Sambung Baju Belakang; dan n. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-21-

(33)

22. PAKAIAN DINAS HARIAN PUTIH WANITA HAMIL CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Tanda Pangkat;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Tanda jabatan;

e. Sambung Baju;

f. Kancing;

g. Krah Rebah;

h. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

i. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

j. Lambang Daerah;

k. Tanda Pengenal;

l. Sambung Bahu Belakang;

m. Sambung Baju Belakang; dan n. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-22-

(34)

23. PAKAIAN DINAS HARIAN BATIK

-23-

Keterangan:

a. Krah Berdiri b. Kancing 5 buah

c. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia

d. Saku tempel

e. Kartu Tanda Pengenal f. Manset satu kancing

g. Papan Nama

h. Lengan Panjang/pendek

d e

g

f

(35)

24. PAKAIAN DINAS HARIAN (PDH) BATIK PEGAWAI WANITA

Keterangan:

a. Krah Rebah b. Kancing 5 buah c. Lencana KORPRI d. Saku Dalam

e. Kartu Tanda Pengenal f. Saku Tutup

g. Papan Nama

h. Bagi Yang Berjilbab warna kerudung menyesuaikan dan tidak bermotif

i. Floi/Belahan Rok bagian belakang j. Jika Jilbab menutupi

dada, atribut harus terlihat jelas

-24-

(36)

B. PAKAIAN DINAS UPACARA (PDU) CAMAT/LURAH.

1. PDU PRIA CAMAT/LURAH.

Keterangan:

a. Pet;

b. Tanda pangkat;

c. Krah Rebah;

d. Papan Nama;

e. Tanda Jabatan;

f. Kancing 5 Buah;

g. Kemeja Putih;

h. Dasi Hitam;

i. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

j. Saku Atas Tertutup;

k. Saku Bawah Tertutup;

l. Celana Putih Panjang;

m. Sepatu Pantofel Warna Putih Bertali;

n. Sambung Baju; dan o. Sambung Baju Bawah.

-25-

(37)

2. PDU WANITA BERJILBAB CAMAT/LURAH PAKAIAN DINAS UPACARA.

Keterangan :

a. Lambang Garuda (Camat) / Lambang Daerah (Lurah);

b. 3/2 melati emas;

c. Krah Rebah;

d. Papan Nama;

e. Tanda Jabatan;

f. Kancing 5 Buah;

g. Saku Bawah Tertutup;

h. Tanda Pangkat;

i. Kemeja Putih;

j. Dasi Hitam;

k. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

l. Saku Atas Tertutup;

m. Celana Putih Panjang/Rok Putih Panjang Warna Putih; dan n. Sepatu Pantofel Warna Putih.

-26-

(38)

3. PDU WANITA CAMAT/LURAH.

Keterangan :

a. Lambang Garuda (Camat) / Lambang Daerah (Lurah);

b. 3/2 melati emas;

c. Krah Rebah;

d. Papan Nama;

e. Tanda Jabatan;

f. Kancing 5 buah;

g. Saku Bawah Tertutup;

h. Tanda Pangkat;

i. Kemeja Putih;

j. Dasi Hitam;

k. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

l. Saku Atas Tertutup;

m. Celana Putih Panjang/Rok Putih Panjang Warna Putih; dan n. Sepatu Pantofel Warna Putih.

-27-

(39)

C. PAKAIAN KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

1. PAKAIAN KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA PRIA.

Keterangan:

a. Songkok Warna Hitam;

b. Papan Nama;

c. Kancing ; d. Krah;

e. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

f. Saku Dalam;

g. Kartu Tanda Pengenal; dan

h. Sepatu Pantofel Warna Hitam Bertali.

-28-

(40)

2. PAKAIAN KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA WANITA.

Keterangan:

a. Songkok Warna Hitam;

b. Papan Nama;

c. Kancing;

d. Krah rebah;

e. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

f. Saku Dalam;

g. Kartu Tanda Pengenal;

h. Rok Panjang Warna Biru Tua/Dongker;

i. Pantofel Warna Hitam; dan j. Rok 15 cm dibawah lutut.

-29-

(41)

3. PAKAIAN KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA WANITA BERJILBAB.

Keterangan:

a. Songkok Warna Hitam;

b. Papan Nama;

c. Kancing;

d. Krah Rebah;

e. Lencana Korps PegawaiRepublik Indonesia f. Saku Dalam;

g. Kartu Tanda Pengenal;

h. Ploi/belahan rok bagian belakang;

i. Sepatu Pantofel Warna Hitam; dan

j. Jika Jilbab menutupi dada, atribut tetap menempel di pakaian dan harus terlihat jelas.

-30-

(42)

4. PAKAIAN KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA WANITA HAMIL BERJILBAB.

Keterangan:

a. Songkok warna hitam;

b. Papan Nama;

c. Kancing;

d. Sambung Baju;

e. Krah Rebah;

f. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

g. Kartu Tanda Pengenal;

h. Sambung Bahu;

i. Sambung Baju Belakang;

j. Sepatu Pantofel Warna Hitam; dan k. Ploi/belahan rok bagian belakang.

-31-

(43)

5. PAKAIAN KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA WANITA HAMIL.

J

Keterangan:

a. Songkok warna hitam;

b. Papan Nama;

c. Kancing;

d. Sambung Baju;

e. Krah Rebah;

f. Lencana Korps Pegawai Republik Indonesia;

g. Kartu Tanda Pengenal;

h. Sambung Bahu;

i. Sambung Baju Belakang; dan j. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-32-

a

(44)

D. PAKAIAN KHAS PONOROGO

FOTO KAIN PANJANG YANG DIKENAKAN

FOTO WAKTHUNG TAMPAK DEPAN Pakaian Warok Tua

a. Celana Panjang gejigan ponoragan;

b. Kain panjang (dasar hitam);

c. Stagen;

d. Epek timang hitam polos;

e. Keris gabelan;

f. Baju wakthung;

g. Jam kantong;

h. Kolor putih;

i. Iket modang;

j. sandal kosek.

Pakaian Warok Muda

a. Celana hitam kombor ponoragan;

b. Kain Panjang latar hitam;

c. Sabuk othok;

d. Kolor putih;

e. Iket gadung;

f. Keris gabelan;

g. Baju penadhon.

FOTO WAKTHUNG TAMPAK BELAKANG -33-

(45)

FOTO KAIN PANJANG YANG DIKENAKAN

FOTO BAJU PENADON

FOTO SABUK OTHOK -34-

(46)

FOTO IKET GADUNG MONDOLAN TAMPAK SAMPING

FOTO CELANA GOMBOR PONORAGAN -35-

(47)

E. PAKAIAN SIPIL LENGKAP (PSL).

1. PAKAIAN SIPIL LENGKAP PRIA.

d

e

f

Keterangan:

a. Dasi

b. Kancing 3 Buah c. Saku Bawah Tertutup

d. Kemeja Putih Lengan Panjang;

e. Belahan Jahitan; dan

f. Sepatu Pantofel Warna Hitam Bertali.

-36-

(48)

2. PAKAIAN SIPIL LENGKAP WANITA.

d

e e

Keterangan:

a. Kancing 3 Buah;

b. Saku Bawah Tertutu;

c. Celana Panjang Hitam;

d. Kemeja Putih Lengan Panjang;

e. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-37-

(49)

3. PAKAIAN SIPIL LENGKAP WANITA BERJILBAB.

d

e

Keterangan:

a. Kancing 3 Buah;

b. Saku Bawah Tertutup;

c. Celana Panjang Warna Hitam;

d. Kemeja Putih Lengan Panjang; dan e. Sepatu Pantofel Warna Hitam.

-38-

(50)

F. PAKAIAN DINAS LAPANGAN.

1. PAKAIAN DINAS LAPANGAN PRIA.

Keterangan:

a. Krah berdiri;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama (dijahit);

d. Saku Kemeja;

e. Kancing;

f. Lambang Korps Pegawai Republik Indonesia (dijahit);

g. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

h. Lambang Daerah;

i. Kartu Tanda Pengenal;

j. Kancing lengan ; k. Saku Celana samping;

l. Sambungan bahu belakang;

m. Saku bawah tertutup; dan n. Sepatu PDL

-39-

(51)

2. PAKAIAN DINAS LAPANGAN WANITA

Keterangan:

a. Krha berdiri;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama;

d. Saku Kemeja;

e. Kancing;

f. Lambing KORPRI (dijahit)

g. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

h. Lambang Daerah;

i. Kartu Tanda Pengenal;

j. Saku celana samping;

k. Saku bawah tertutup;

l. Sambungan bahu belakang;

m. Saku bvelakang tertutup; dan n. Sepatu PDL.

-40-

(52)

3. PAKAIAN DINAS LAPANGAN WANITA BERJILBAB.

Keterangan:

a. Krah berdiri;

b. Tulisan KEMENDAGRI;

c. Papan Nama (dijahit);

d. Saku Kemeja;

e. Kancing;

f. Lambang Korps Pegawai Republik Indonesia (dijahit);

g. Tulisan KABUPATEN PONOROGO;

h. Lambang Daerah;

i. Kartu Tanda Pengenal;

j. Saku Celana samping;

k. Saku bawah tertutup;

l. Sambung Bahu Belakang;

m. Saku Belakang tertutup; dan n. Sepatu PDL.

-41-

(53)

DariDepan

II. ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS.

A. MUTZ ASN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO.

Bahan dasar warna khaki.

a) Mutz ASN Gol. IVa ke atas dari samping.

Lambang Daerah

Bisban warna kuning emas ukuran 0,50cm

b) Mutz ASN Gol. III dari samping.

Lambang Daerah

Bisban warna perak ukuran 0,50cm

c) Mutz ASN Gol. II dari samping.

Lambang Daerah

Bisban warna perunggu ukuran 0,50 cm.

-42-

(54)

d) Mutz ASN Gol. I dari samping.

Lambang Daerah

Bisban warna perunggu ukuran 0,50 cm.

B. TOPI CAMAT DAN LURAH.

TOPI UPACARA CAMAT.

Keterangan:

a. Bahan dasar kain warna hitam.

b. Lambang Garuda berwarna kuning emas dibordir dengan lingkaran dasar berwarna hitam.

c. Padi dan kapas berwarna kuning emas dibordi d. Pita emas.

TOPI UPACARA LURAH

Keterangan:

a. Bahan dasar kain warna hitam.

b. Lambang Daerah dibordir dengan lingkaran dasar berwarna hitam.

c. Padi dan kapas berwarna kuning emas dibordir d. Pita perak.

-43-

a b

c

a b

c

d

(55)

CAMAT LURAH

KUNINGEMAS 1,75CM PERAK 1,75CM

C. TANDA JABATAN CAMAT.

BENTUK BULAT

-44-

- Digunakan di PDH khaki camat

- Lambang Kementerian Dalam Negeri berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- 3 (tiga) melati segi lima berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- Bahan dasar kain warna khaki - Digunakan di pundak

- Digunakan di PDH Putih camat

- Lambang Kementerian Dalam Negeri berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- 3 (tiga) melati segi lima berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- Bahan dasar kain berwarna biru - Digunakan di pundak

- Digunakan di PDU camat

- Lambang Kementerian Dalam Negeri berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- 3 (tiga) melati segi lima berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- Bahan dasar mika berwarna biru - Digunakan di pundak

Lingkaran dalam (jari-jari): 1,5 cm.

Bahan dasar sinar logam, jml sinar 45 jari-jari warna kuning emas.

Lambang Garuda Indonesia.

Bahan dasar lingkaran dalam logam warna perak.

Lingkaran luar dari titik tengah:3 cm.

(56)

D. TANDA JABATAN LURAH.

BENTUK BULAT

Lingkaran dalam (jari-jari): 1,5 cm.

Bahan dasar sinar logam, jml sinar 45 jari-jari warna perak.

Lambang daerah.

Bahan dasar lingkaran dalam logam warna perunggu.

Lingkaran luar dari titik tengah: 3 cm.

- Digunakan di PDH khaki lurah

- Lambang Kementerian Dalam Negeri berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- 2 (dua) melati segi lima berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- Bahan dasar kain warna khaki - Digunakan di pundak

- Digunakan di PDH Putih lurah

- Lambang Kementerian Dalam Negeri berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- 2 (dua) melati segi lima berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- Bahan dasar kain berwarna biru - Digunakan di pundak

- Digunakan di PDU lurah

- Lambang Kementerian Dalam Negeri berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- 2 (dua) melati segi lima berbahan logam timbul berwarna kuning emas

- Bahan dasar mika berwarna biru - Digunakan di pundak

-45-

(57)

E. LOGO KEMENTERIAN DALAM NEGERI

F. LENCANA KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA.

G. Tulisan KEMENDAGRI

1,5cm

6 cm

H. PAPAN NAMA.

NAMA PEGAWAI

2 CM -46-

8 CM

(58)

I. Tulisan KABUPATEN PONOROGO

J. LAMBANG DAERAH KABUPATEN PONOROGO.

K. KARTU TANDA PENGENAL.

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

SEKRETARIAT DAERAH

NAMA

NIP.

Nama : …………

NIP : …………

Jabatan : …………

Gol. Darah : …………

Alamat Kantor : …………

Dikeluarkan : ...

a.n. BUPATI PONOROGO SEKRETARIS DAERAH

NAMA TERANG Pangkat NIP. ………

PAS FOTO 4 X 6

-47-

(59)

L. SEPATU

BENTUK KETERANGAN

1. Sepatu PDH Pria

2. Sepatu PDH Wanita

3. Sepatu PDL Pria dan Wanita

4. Sepatu PDU Pria

5. Sepatu PDU Wanita

M. KAOS KAKI

BENTUK KETERANGAN

1. Kaos Kaki PDL Pria dan Wanita

2. Kaos Kaki PDU

N. JILBAB.

NO JENIS PAKAIAN DINAS WARNA JILBAB

1. PDH khaki Warna kuning mustard

-49- -48-

(60)

2. PDH putih Warna pink salem

3. PDH batik/lurik/khas daerah Sesuai dengan baju tanpa motif

4. Pakaian Korps Pegawai Republik Indonesia

Warna biru tua

III. UJI LAB KAIN.

A. KAIN WARNA KHAKI.

No JENIS UJI HASIL UJI Persyaratan

Yang

Disarankan Toleransi : Tanda Contoh

1. : Lebar kain, m 1.50 1.47 Minimum

2. : Berat Kain gram, per m2 246 234 Minimum

3. : Berat Kain gram, per m 370 343 Minimum

4. : konstruksi

- Tetal lusi, helai per cm (inci) 45.0 (114.5) 42.0 Minimum

- Tetal pakan, helai per cm (inci) 24.5 (62.0) 22.0 Minimum

- Nomor benang lusi, Nel (tex) 36.6/2 (16,1 x 2) 36.6/2 +5%

- Nomor benang pakan, Nel (tex) 37.2/2 (15,9 x 2) 37.2/2 +5%

- Anyaman Keper 3 \1

1 Keper 3 \1

1 Keper 3 \1

1 5. : Kekuatan tarik kain, per 2,5 cm

- arah lusi, N (kg) 790 (80,59) 68.0 Minimum

- Mulur % 27.60

- Arah pakan, N (kg) 393 (40.06) 34.0 Minimum

- Mulur % 18.80

6. : Kekuatan sobek kain, elemendorf

- Arah lusi, N (kg) 131.1 (13.365) 9.000 Minimum

- Arah pakan, N (gr) 82.0 (8,359) 7.100 Minimum

7. : Sudut kembali dari kekusutan, derajat

- Arah lusi muka 155.33 134 Minimum

- Arah lusi belakang 155.33 134 Minimum

- Arah pakan muka 154.67 134 Minimum

- Arah pakan belakang 155.33 134 Minimum

No JENIS UJI HASIL UJI Persyaratan

Yang

Disarankan Toleransi

8. : Komposisi Poliester 63.0 % Poliester 63.0 % +3%

Rayon 37.0 % Rayon 37.0 % +3%

9. : Taham luntur warna terhadap

a. Pencucian Rumah Tangga dan Komersial

- Perubahan warna 4-5 4 Minimum

- Penodaan warna pada : - Poliester 4-5 3-4 Minimum

- Rayon 4-5 3-4 Minimum b. Gosokan

- Kering 4-5 4 Minimum

- Basah 3-4 3-4 Minimum

c. Keringat - Sifat Asam

- Perubahan warna 4-5 4 Minimum

- Penodaan warna pada : - Poliester 4-5 3-4 Minimum

- Rayon 4-5 3-4 Minimum - Sifat basa

- Perubahan warna 4-5 4 Minimum

- Penodaan warna pada : - Poliester 4-5 3-4 Minimum

- Rayon 4-5 3-4 Minimum

d. Sinar : Sinar Terang Hari 4 4 Minimum

10. : Identifikasi Zat Warna pada serat :

- Poliester Dispersi Dispersi Mutlak

- Rayon Reaktif Reaktif Mutlak

Keterangan : * Belum termasuk Lingkup Akreditasi

(61)

B. KAIN WARNA PUTIH.

No JENIS UJI HASIL UJI Persyaratan Yang

Disarankan Toleransi : Tanda Contoh

1. : Lebar kain, m 1.50 1.47 Minimum

2. : Berat Kain gram, per m2 219 208 Minimum

3. : Berat Kain gram, per m 328 305 Minimum

4. : konstruksi

- Tetal lusi, helai per cm (inci) 23.0 (58.5) 20.5 Minimum

- Tetal pakan, helai per cm (inci) 19.0 (48.5) 16.5 Minimum

- Nomor benang lusi, Nel (tex) 24.7/2 (23.9 x 2) 24.7/2 +5%

- Nomor benang pakan, Nel (tex) 25.2/2 (23,5 x 2) 25.2/2 +5%

- Anyaman Polos Polos Mutlak

5. : Kekuatan tarik kain, per 2,5 cm

- arah lusi, N (kg) 695 (70.83) 68.0 Minimum

- Mulur % 22.00

- Arah pakan, N (kg) 543 (55.35) 34.0 Minimum

- Mulur % 29.87

6. : Kekuatan sobek kain, elemendorf

- Arah lusi, N (kg) 115.9 (11.810) 9.000 Minimum

- Arah pakan, N (gr) 103.3 (10.525) 7.100 Minimum

7. : Sudut kembali dari kekusutan, derajat

- Arah lusi muka 154.00 134 Minimum

- Arah lusi belakang 154.67 134 Minimum

- Arah pakan muka 154.67 134 Minimum

- Arah pakan belakang 154.67 134 Minimum

No JENIS UJI HASIL UJI Persyaratan Yang

Disarankan Toleransi

8. : Komposisi Poliester 66.5 % Poliester 66.5 % +3%

Rayon 33.5 % Rayon 33.5 % +3%

Keterangan : * Belum termasuk Lingkup Akreditasi

C. KAIN WARNA HITAM.

No JENIS UJI HASIL UJI Persyaratan

Yang

Disarankan Toleransi : Tanda Contoh

1. : Lebar kain, m 1.45 1.42 Minimum

2. : Berat Kain gram, per m2 300 285 Minimum

3. : Berat Kain gram, per m 435 405 Minimum

4. : konstruksi

- Tetal lusi, helai per cm (inci) 22.0 (56.0) 18.5 Minimum

- Tetal pakan, helai per cm (inci) 18.00 (45.5) 15.5 Minimum

- Nomor benang lusi, Nel (tex) 17.8/2 (33,1 x 2) 17.8/2 +5%

- Nomor benang pakan, Nel (tex) 17.8/2 (33.1x 2) 17.8/2 +5%

- Anyaman Polos Polos Mutlak

5. : Kekuatan tarik kain, per 2,5 cm

- arah lusi, N (kg) 754 (76.88) 65.0 Minimum

- Mulur % 29.07

- Arah pakan, N (kg) 616 (62.77) 53.0 Minimum

- Mulur % 32.27

6. : Kekuatan sobek kain, elemendorf

- Arah lusi, N (kg) 127.0 (12.943) 9.000 Minimum

- Arah pakan, N (gr) 94.4 (9.618) 8.000 Minimum

7. : Sudut kembali dari kekusutan, derajat

- Arah lusi muka 154.00 134 Minimum

- Arah lusi belakang 154.00 134 Minimum

- Arah pakan muka 154.67 134 Minimum

- Arah pakan belakang 154.67 134 Minimum

-50-

(62)

-51-

No JENIS UJI HASIL UJI

Persyaratan Yang Disarankan

Toleransi

8. : Komposisi Poliester 66.4 % Poliester 66.0 % =3%

Rayon 33.6 % Rayon 34.0 % =3%

9. : Taham luntur warna terhadap

a. Pencucian Rumah Tangga dan Komersial

- Perubahan warna 4-5 4 Minimum

- Penodaan warna pada : - Poliester 4-5 3-4 Minimum

- Rayon b. Gosokan

4-5 3-4 Minimum

- Kering 4 4 Minimum

- Basah c. Keringat

4 3-4 Minimum

- Sifat Asam

- Perubahan warna 4-5 4 Minimum

- Penodaan warna pada : - Poliester 4-5 3-4 Minimum

- Rayon 4 3-4 Minimum

- Sifat basa

- Perubahan warna 4-5 4 Minimum

- Penodaan warna pada : - Poliester 4-5 3-4 Minimum

- Rayon 4 3-4 Minimum

d. Sinar : Sinar Terang Hari 4 4 Minimum

10. : Identifikasi Zat Warna pada serat :

- Poliester Dispersi Dispersi Mutlak

- Rayon Bejana Bejana Mutlak

Keterangan : Belum termasuk Lingkup Akreditasi

BUPATI PONOROGO, TTD.

H. SUGIRI SANCOKO

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM

SEKRETARIAT DAERAH

CATUR NIP. 1 40

RTIYAWAN S.H.

7 199303 1 008

Gambar

FOTO KAIN PANJANG YANG DIKENAKAN
FOTO KAIN PANJANG YANG DIKENAKAN
FOTO CELANA GOMBOR PONORAGAN -35-

Referensi

Dokumen terkait

Perjalanan dinas ke luar negeri dalam rangka tugas dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo besaran biaya perjalanan dinas mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor

5) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh menteri/kepala lembaga/kepala daerah. UKPBJ sebagaimana dimaksud pada huruf a, berbentuk struktural dan ditetapkan

(1) User personal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a adalah Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Daerah yang memiliki kewajiban melengkapi datanya sendiri dengan layanan

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Asahan Nomor 36 Tahun 2013 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 84 Tahun 2020 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pemeriksaan Laboraturium Corona Virus Disease 2019 pada Badan Layanan

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Daerah di Lingkungan

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil