ISSN : 9-772548-435't 83
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Pertanian Ramah Lingkungan II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia
Komisariat Daerah Yogyakarta, Solo dan Semarang
"W
'wi
SEMTNARNASTONAL
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENGENDALIAN PENYAKTT PADA TANAMAN PERTANIAN RAMAH LINGKTINGAN II
PERIIIMPUNAN FITOPATOLOGI INDONESIA
KOMISARIAT DAERAI{ YOGYAKARTA, SOLO DAN SEMARANG
Prosiding Seminar Nasional
o(}#
Pengendalian Penyakit Pada Tanauran Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda
Joglosemar
IPROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PERHIMPT]NAN FITOPATOLOGI INDONESIA 2016
Penyunting :
Dr. Tri Joko, S.P., M.Sc. (UGM) Dr. Ir.
Arif
Wibowo, M.Agr.Sc.(UGM)
Dr" Suryanti, S.P., M.P. (UGM)
Ani
Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D.(UCM)
Dr.
Ir.
Sri Sulandari, S.U. (UGM) Dr.Ir.
Sedyo Hartono, M.P. (UGM)Dr.
Ir.
Siwi Indarti, M.P. (UGM) Dr. Ir. Herry Wirianata, M.S. (INSTIPER) Dr. Ir. Rd. Soelistijono, M.P. (UTP Surakarta)Prof. Dr.
Ir.
Hadiwiyono, M.Si. (UNS) Budi Setyawan, S.P., M.Sc. (BALITGETAS)Dr. Ir. Martanto Martosupono (UKSW)
Diterbitkan
oleh :Perhimpunan Fitopatologi Indonesia
Komisariat
DaerahYogyakarta,
Solo dan Semarang 2017*er
Prosiding Seminar Nasional
Pengendatrian Penvakit Pada Tanaman Rarnah Lingkungan
Il
Perhixrpnnan
Fitop*tclogi
Xndoneeia K*nrda J*gl+rsemarff
DEWAN REDAKSI
Diterbitkan
oleh:PERIIIMPUNAI{ FITOPATOLOGI INDONESIA
Penanggung
jawab:
Prof.
Dr.Ir. Achmadi Priyatmojo,
M.Sc.Sekretaris
Jendral
PerhimpunanFitopatologi
IndonesiaPenyunting:
Dr. Tri Joko. S.P.. M.Sc.
(tjCM)
Dr. Ir.Arif
Wibowo, M.Agr.Sc. (UGM)Dr. Suryanti, S.P., M.P. (UGM)
Ani
Widiastuti. S.P., M.P., Ph.D. (UGM)Dr.
Ir.
Sri Sulandari, S.U. (UGM) Dr.Ir.
Sedyo Hartono, M.P. (UGM)Dr.
Ir.
Sir.vi Indarti, M.P. (UGM) Dr. Ir. Herry Wirianata, M.S. (INSTIPER) Dr. Ir. Rd. Soelistijono, M.P. (IJTP Surakarta)Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si. (L|NS) Budi Setyawan, S.P., M.Sc.
(BALITGETAS)
Dr. Ir. Martanto Martosupono (UKSW)
amat Redaksi:
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah
Mada
Jl,Flora-Bulaksumur
YogyakartarS52Sl
Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar t11
Seminar Nasi onal Perhimpunan Fitopatol ogi Indonesia Komisariat Daerah Yog,rrakarta, Solo dan Semarang Yogyakarta, 27 Agustus 2016
Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Pen}zakit Tanaman Pertanian Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia
Penyunting:Ti
loko et al.Perhimpunan Fitopatologi lndonesia
ISSN: 9-772548-435183
Cover dan Layout:
Silmi Zhafaina
Diterbitkan: Februari 20 I 7
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia
Dilarang mernperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa
ijin
tertulis atau editor*63
'Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar IY
PENGUJIAN ISOLAT
\TIRUSYANG DILEMAIIKAN DENGAN
TEMANASAN UNTUK IvIENGIMBAS KEKEBALAN KACANG TAI'{JAI{G TERHAI}AT FENYAKIT MOSAIK
Ismira Suryaningsih, Supyani, Sri
Widadi.
196PENGIMBASAN KETAHANAN KACANG PANJAI{G DENGAN EKSTRAK DAUN BUGENVIL TERI{ADAP PENYAKIT MOSAIK
Isti Raha.yu, Supyani, Susilo Hambeg Poromarto.EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI SERAI
TINTUKPENGENDALIAN PENYAKIT MOSAIK KACANG PANJANG
Ulfuizah, Supyani, Salim Widona 209
VERIFIKASI BERBAGAI KOMPONEN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU CABAI MERAII TERIIADAP PENYAIilT VIRUS KUNING KERITING DI DATARAN TINGGI
Neni Gunaeni, A.W.Wulandari, dqn
Ati
SrieDuriat
PENYAKTT
VIRUS PADA BUDIDAYA KTDIILAT
IIIT_AiVIDI JAWA TIMUR
204
2t6
Tri
iiarjaka,
Sedyo Hartono, Sukirno dan Maty AstutiKELOMPOK BAKTERI
222
254
PERTUII,IBUIIAN BAKTERI
ENDOT'ITPAI}A MEDIA BERBAHAN
ALAMI
Arikn Purnawati, WiwikSri
Harijani,
dan WiwinWindriyanti...
225EKSPLORASI
POTENSIPLANT
GROWTHPROMOTING
RTIIZOCBACTERIA (PGPR}
ASAL TANAMAN KEDELAI
Dfu1{KACANG TANAH
Indah Ayu Rengganis Winasa,
Irda
Safni, dan YuswaniPangestiningsih...
233KETAIIANAN
STIMBERDAYA GENETIK PADI TERHADAP PEIIYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI
(Xanthomonas oryzue pv. oryzae)M. Ace Suhendar dan
Sudirgo
242PERBAI\-YAKAN MASSAL BACILLUS ANTAGONIS DENGAN BAIIAN BAKU UBI KAYU, UBI JALA& DAN WORTET
Hadiwiyono, S. Widono, DN Septariani,
kK
Sari, Samilatri, dan MArifin...:...
248PENGARUH PERLAKUAN BAKTERI ENDOFIT DAN RIZOBAKTERI
PADA BIBIT PADI TERIIADAP PERI(EMBANGAI.{ PENIAKIT IIAWAR DAUN BAKTERI
(Xunthomonus oryz,ae pv. oryme) DA1YPERTUMBUHAN TANAMAN PADI DI RUMAH KACA
Huscia Marwan, Mapegau, Sosiawan Nusifera, dan Sri
Mulyati
Prosiding Seminar Nasional
o0#
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatolop;i Indonesia Komda
Joglosernar lx
EKSPLORASI
POTEN SIPLANT
GROWTTI PROMO TINGREIZ
A BAC TERIA
(PGPR)ASAL TANAMAN KEDELAI DAN KACANG TANAH
Indah Ayu Rengganis Winasa*, kda Safui, Yuswani Pangestiningsih Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertadan USU, Medan 20155
*Email : winasaindah@yahoo. com
ABSTRAK
Tanaman kacang
kedelai dan
kacang tanah merupakan tanaman pangan yang banyak diminati oleh masyarakat namun dalam budidayanya masalah patogen merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan penurunan produksi. PGPR adalah bakteriyang
mengkolonisasi perakaran tanamandan berfungsi
sebagai pemacu perhrmbuhan tanaman dan pengendali patogen. Penelitianini
bertujuanuntuk
memperoleh beberapajenis
PGPR yang potensial padarizosfer
tanaman kacangkedelai dan
kacang tanah.Penelitian ini
dilaksanakandi Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Program
Studi Agroekoteknologi, Fakultas PerLanian Universitas Sumatera Utara dari bulanApril
2015 sampaiMaret 2016. Penelitian ini
merupakansurvei
observasi dengan mengisolasirizobakteri dari rizosfer
tanamankedelai dan kacang
tanahdi
beberapatempat
dan kemudian menguji potensinya sebagai PGPR denganuji
penghasilIAA,
pelarut fosfat, penghasil HCN, dan penghasil siderofor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rizobakteri yang mampu menghasilkanHCN,
menghasilkan[AA,
melarutkanfosfat,
dan siderofor bertwut-turut sebesar AYo,40oA, 52Yo, dan IA0%. PGPR yang beipotensi tinggi selanjutnya diidentifikasi menggunakanAPI
TestKit.
Rizobakteri yang diperoleh adalah Aeromonashydrophila, Burkholderia cepacia, Serratia ficaria, Pantoea spp 2, dan
Yibrio alginolyticus. Burkholderia cepacia yangmemiliki profil
terbaik untuk digunakan sebagai PGPR.Kata Kunci :
PGPR,IAA,
fosfat, HCN, sideroforPENDAHT]LUAN
Kacang kedelai {Glycirce max
{L.)
Merr.) merupakan tanaman pangan yang banyak dibudidayakanpetad
terutamadi
Indonesia(Anonim,
2008). Sedangkankacang
tanah(Arachis
hypogeaeL.)
merupakan tanaman kacang-kacangan terpentingkedua
setelah kedelai bagi Indonesia (Dinarto&
Astriani, 2012).Telah banyak penelitian yang memaparkan tentang penggunaan agen hayati sebagai alternatif pengendalian yang ramah lingkungan dibandingkan dengan menggunakan pestisida terutama penggunaan agen hayati dari rizosfer. Mikroorganisme yang bisa hidup pada daerah rizosfer sangat sesuai digunakan sebagai agen pengendalian hayati mengingat bahwa rizosfer adalah daerah
yang utama di
manaakar
tumbuhan terbuka terhadap serangan patogen (Hasanuddin, 2AA3). Salah satu mikroorganisme yang potensial sebagai agenhayati
adalah*,s*
Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Pitopatologi Indonesia Komda Joglosemar 933
"Plant Growtlt
Promoting Rhizobacteria (PGPR)". PGPR adalahbakteri
yangtinggal
di perakaran tanaman,dan menguntungkan bagi tanaman karena memberikan efekpositif
baik secara langsung lnaupuntidak
langsung (Saharan&
Nehra, 2011). PGPRdipilih
karena sifatnya yang istimewa dimana satu strain PGPR dapatmemiiiki
kemampuan lebih dari satukategori fungsi,
sehinggafungsi
perangsang pertumbuhandan
penyediahara
(fungsi langsung) dan fungsi pengendali patogen (fungsi tidak langsung) menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Wahyudi, 2009).Menurut Husen et al. (2012),
kemajuannyata yang diperoleh dari
penelitian pemanfaatan PGPR bagi tanaman telah meningkatkan antusias peneliti untuk mempopulerkan PGPR sebagai agen penting dalam sistem produksi pertanian yang ramah lingkungan. Namun informasi mengenai rizobakteri yang berpotensi sebagai PGPR pada tanaman kacang kedelaidan
kacang tanahbelum
banyak dilaporkan. Dengan adanya PGPR diharapkan mampu mengendalikanpatogen pada kedua tanaman tersebut. Penelitian bertujuan
untuk mendapatkan beberapajenis
PGPR yang terdapat pada rizosfer tanaman kacang kedelai dan kacang tanahyang
berfungsi sebagai pemacutumbuh
tanamandan
pengendali patogen denganuji
produksiIAA, uji
pelarut fosfat,uji
penghasil HCN dan siderofor.METODOLOGI
Pengambilan SampelPengambilan sampel dilakukan
di
beberapa tempat berbeda. Sampel tanah kacang kedelai diambildi
UPT Balai Benih Induk dan Palawija Tanjung Selamat, lahan masyarakatdi Lubuk
Pakam, dan lahan masyarakatdi Binjai.
Sedangkan sampel tanah kacang tanah diambildi
UPT Balai Benih lnduk dan Palawija Tanjung Selamat. lahan masyarakatdi
Johor Medan, dan lahan masyarakatdi Binjai.
Pengambilan sampel menggunakan metode acak dengan5 titik
sampel. Sampel tanahdi ambil
dari rizosfer tanaman kedelai sehat diantara tanamansakit
pada kedalaman5-25 cm.
Tanahyang telah diambil
dikompositkan dan dimasukkan ke dalarn plastik terpisah dandiuji
di laboratorium.Isolasi PGPR
Tanah sebanyak 10 g dari masing-rnasing titik dibuat suspensi
yairu mencampurkannya dengan 90ml
air steril kernudian dikocok selama 15 menit. Isolasi PGPR dilakukan dengan metode penggoresan pada mediaNA.
Masing-masingkoloni
direisolasi berdasarkan perbedaan morfologi koloninya pada media untuk memperoleh biakan murni dan294
*€F
,,'Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar
diinkubasi selama 48 jam pada suhu 28 oC.
Sebagai stok, biakan murni juga disimpan dalam media gliserol 1,5% di dalam ependorf pada suhu 4 oC.
Uji
Potensi PenghasilIAA
Untuk mengetahui kemampuan isolat memproduksi
lAA,
isolat ditumbuhkan padamedia LB yang diperkaya
dengan0.01% triptofan.
Sebagai pembandingisolat
jugaditumbuhkan pada media
LB
tanpa triptofan. PengujianIAA
dilakukan dengan mengambil 2ml
supematandan
dimasukkanke tabung reaksi
kemudian ditambahkan1 ml
reagen salkowskike
dalam supernatan dan diinkubasidi
tempat gelap selarna 30 menit. Adanyawaffla
merahmuda
sampai merahtua
padaisolat
menunjukkan kemampuannya dalam menghasilkanIAA
(Widayanti, 2007).Uii
Potensi Pelarut FosfatIsolat bakteri ditumbuhkan pada media Pikovskaya.
Aktivitas
isolat sebagai pelarut fosfat ditentukan berdasarkan pembentukan zona beningdi
sekitar koloni bakteri (Widayanti, 2007).Uji
Potensi PenghasilHCN
Untuk
menguji produksiHCN,
isolat bakteri yangdiuji
ditumbuhkan pada mediaGlisina (TSA + 4% glisin)
pada cawanpetri.
Sebagipembanding isolat
bakteri juga ditumbuhkan pada mediaTSA
tanpaglisin.
Pada bagiantutup
cawanpetri
ditempelkan potongan kertas saring yang telah direndam dalam larutan CDS (Cyaride Detection Solution) untuk mendeteksi HCN. Wama kertas saring yang tetap kuning menunjukkan isolat yangdiuji tidak
memproduksiHCN
sedangkanwalxa coklat muda, coklat tua dan merah
bata menandakan produksi HCN yang semakin meningkat (Agustiansyah et a\.,2013).Uji
Potensi PenghasilSiderofor
Produksi siderofor
dari
isolat bakteri yangdiuji
dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dalam mediauji
selama24
jam pada suhu ruangdi
atasrotary
shaker. Selanjutnya suspensi bakteri disentrifugasi dengan kecepatan 11.000 rpm selarna 30 menit. Pendeteksian produksi siderofor oleh bakteri dilakukan dengan cara menambahkan 1ml
FeCl3 0.01M
kedalam 3 ml
supernatandan
sebagai pembanding supernatantanpa
penambahan FeCl(Dirmawati, 2003). Deteksi siderofor dilakukan
secarakualitatif
denganrnelihat
nilaiabsorben
siderofor yang terbacaoleh
spektrofotometer pada panjang gelombang 410 nm (Agustiansyah et al., 20 I 3).t{}
.,Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar 935
HASIL DAN
PE,MBAHASAN IsolasiPGPR
,Berdasarkan hasil isolasi terhadap rizobakteri pada perakaran kedelai dan kacang tanah diperoleh isolat yang mampu tumbuh dengan baik ada sebanyak 27 isolat, yaitu 12 isolat dari kacang tanah dan 15 isolat dari kedelai (Tabel 1). Isolat-isolat yang tersedia
diuji
potensinya sebagai PGPR denganuji
produksiIAA, uji
pelarut fosfat,uji
produksi HCN danuji
produksi siderofor. Setelahdiuji,
terdapat 5 isolat rizobakteri dengan potensi terbaik yang selanjutnya diidentifikasi menggun akan API
Tes t Ki t (Tabel 2).Tabel
i.
Isolatrizob*
Kode Isolat Asal Isolat Kode Isolat Asal Isolat KED T41
KED T22 KEDT21 KED T51
KED T1 1
KED P21
KED P42 KED P43 KED P51
KED P53
KED P31
KED 843 KED 842 KED B51
Tanjung Selamat Tanjung Selamat Tanjung Selamat Tanjung Selamat Tanjung Selamat Lubuk Pakam LubukPakam LubukPakam LubukPakam LubukPakam LubukPakam Blnjai Binjai Biqiai
Taniung Selamat Tanjung Selamat Johor
Johor Johor Johor Johor Biniai Binjai Binjai Binjai
Tanjung Selamat KT T5
KT T22 KT J23
KT J51
KT T22
KT J52 KT J21
KT B3 KT 841 KT 851 KT B.42 KT 852
KED
B2l
BinjaiKeterangan : KT : Kacang tanah; KED : Kedeiai
#€3, ,,
Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanarnan Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosernar
9,56
Tabel2. Isolat Plant Growtlt Promoting Rhizobacteria @GPR) yang Diidentifikasi
Keterangan '. 1. Aeromonas hydrophila (Ked P3i): 2. Bw'khalderio cepacia (Ked B43); 3. Seratia.ficaria (Ked T5l); 4. PcLntoea spp 2 (KT B3); S. l/ibrio alginoll,ticus (KedB42')
Aeromonas
hydrophila memiliki bentuk bulat
berwarnaputih
dengan margin berbentuk rata dansedikit
cembung pada elevasinya.A.
hvdrophila termasukke
dalam golongan bakteri Gram negatif berbentuk batang. Burkholderia cepaciamemiliki
bentukbulat
berwamakrim
dengan margin berbentuk rata dan datar pada elevasinya. SerratiaJicaria
digolongkanke dalam famili
Enterobactericeae. GenusPantoea terdiri
dari beberapa spesies yang secara umum dapat ditemukan pada tanaman,air,
tanah, manusia dan hewan.P.
agglomerans yafig diisolasidari
tanamanrami
(Corchorusolitorius L.)
berpotensi mendorong pertumbuhan tanaman (Majumdar&
Chakraborty,2015).
Vibrio alginolyticus termasukke
dalamfamili
Enterobacteriacea" Bakteriini
banyak ditemukan pada daerah perairan dan merupakan patogen pada beberapa jenis hewan laut dan manusia (Schmidt et a|.,1979).Uji
Potensi PGPRSebariyak
27
isolat rizobakteria yang diperolehdiuji
potensinya dalam mendorongpertumbuhan tanaman dan
menghambatpatogen melalui
kemampuannya dalam menghasilkanzat*zat teftentu.Isolat-isolat
yangdiuji
menunjukkan bahwa40%
mampu menghasilkanIAA,
52olo mampu melarutkan fosfat, 0% menghasilkanHCN, dan
100%mampu rnenghasilkan siderofor.
#rt}
Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Jog;losemar c,g7
Gambar 1.
Uji
pelarut fosfat a. Tidak terbentuk zona bening (negatif)b.
Terbentuk zona bening (positif) yang ditunjukkan oleh anak panahPotensi Penghasil
HCN
dan SideroforHasil
pengujianmenunjukkan 0%
isolat bakteri mampu menghasilkanHCN
baik pada media tanpa glisin maupun pada media dengan penambahan glisin dan100%
isolat menunjukkan adanyaaktifitas siderofor di dalam media yang ditunjukkan oleh
nilai absorbansi (Tabel 6). Aktihtas tertinggi ada pada media tanpa FeCl3 yang ditunjukkan olehisolat Ked B42
dengannilai
absorben sebesar2.5911.
Sedangkanisolat KT
83menunjukkan aktifitas siderofor tertinggi pada media dengan penambahan FeCi3 dengan
nilai
absorben sebesar 2.4220. B. cepacia diindikasimemiliki
kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya karena mamplr menghasilkanIAA,
melarutkan fosfat dan menunjukkan aktifitas siderofor yang lebih tinggi.Prosiding Seminar Nasional
o*#
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar 239
F'
c
* $r-
.8? I
Potensi Penghasil iA..q. dan Pelarut Fosfat
Hasil
pengujian menunjukkan40% isolat
mampu menghasilkanIAA
dan 52o/omampu melarutkan fosfat (Tabel
5).
Isolat yang mampu melarutkanP
ditandai dengan terbentuknyazora
beningdi
sekelilingkoloni
(Gambar1).
Zanabening ini
menurut Santosa {20A1) terbentuk karena adanya pelarutan fosfat dari fosfat sukar larut yang ada dalam media oleh asam organik yang dihasilkan oleh koloni mikroba.Tabel 5. Hasil
uji
produksiIAA
dan pelarutan fosfatKode Isolat LB+ triptofan LB tanpa
triptofan
FosfatKT T5 KT T22 KT J23
KT J51
KT J22 KT J52 KT TzL
KT 83 KT B41 KT 851 KT 842 KT 852 KED T41 KED T22 KED T21 KED T51 KED T1 1
KED P21
KED P42 KED P43 KED P51
KED P53 KED P31
KED B43 KED 842 KED 851 KED B21
;
+ +
;
+ +
;
+
;
+
+ + + +
+
+
;
+ +
+
;
+ + +
q,38
- {"4,
,Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar
Tabel6. Hasil
uji
pioduksi HCN dan sideroforKode Isolat Media +
glisin
Media tanpa glisinMedia + FeCl3 N{edia tanpa FeCl, KT T5
KT T22 KT J23
KT J51
KT 122
KT J52 KT J21
KT 83 KT 841 KT 851 KT B42 KT 852 KED T41
KEDT22 KED T21 KED T51 KED T1 1
KED P2I KED P42 KED P43 KED P51
KED P53 KED P31
KED B43 KED 842 KED B51 KED B21
0.5 r 12 0.509s 1.8839 0.8550 2.1210 0.8514 0.8680 2.QZA 1.5254 0.8320 1.1421 i.0337 0.s051 1.9943 2.3113 1.1420 2.0873 2.2641
1 .501 4 0.8765 0.8330 0.881s r.6323 4.6064 2.2t44
1.169 I 1.5017
1.7174 2.044r
1.2084 2.2714 2.6345 1.4782 2.1973 2.4662 1.8640 1.8440 1.1645 i .8 199 1.6113 2.1730 2.3948 1.6504 r.4376 2.3113 2.3113
1.1 854 2.2r44 1.8564 2.1973 2.2799 2.5911 1.17 t4
1.7863
KESIMPULAN
Total
isolat yang diperoleh sebanyak27
isolat,yaitu
15 isolat dari kedelai dan 12isolat dari kacang tanah. lsolat yang
berpotensi sebagaiPGPR
adalah Aeromonashydrophila, Burkholderia cepacia, Serratia .ficaria, Pantoea spp. 2, dan
Vibrio alginol.v'ticus. Burkholderia cepacia mempakan isolat yang terbaik sebagai PGPR karcna mampu menghasilkanIAA,
melarutkan fosfat dan menunjukkan aktivitas siderofor yang tinggi.Prosiding Sbminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkungan
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar 940
' DAFTAR PUSTAKA
Agustiansyah, S.Ilyas, Sudarsono,
&
M.Machmud. 2013. Karakterisasi rizobakteri yang berpotensi mengendalikan bakteri Xanthomonas otyzae pv.otryzae dan meningkatkan pertumbuhan tanaman padi. J.HPT.Trop 13:42-51.
Dinarto, W.,
&
D.Astriani. 2012. Produktivitas kacang tanah di lahan kering pada berbagai intensitas penyiangan. J. AgriSains3
: 33-43.Dirmawati, S.R. 2003. Kajian
Komponen Pengendalian Ramah Lingkungan Penyakit PustulBakteri
Kedelai. Disertasi. Sekolah Pascasarjana,Institut
Pertanian Bogor.Bogor.
Hasanuddin.
2003.
Peningkatan peranan mikroorganismedalam
sistem pengendalian penyakit tumbuhan secara terpadu. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan.Husen, E., R.Saraswati,
&
R.D.Hastuti. 2012. Plant growth promoting rhizobacteria.Balai
Penelitian Tanah. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Majumdar, S. &
U.Chakraborty.2015.
Phosphatesolubilizing rhizosperic
Pantoea agglomerans acti-3 promotes$owth
injute
plants"World
J.Agric. Sci.
11:
401- 410.Saharan B.S
&
\r.Nehra. 2011. Plant growth prontoting rhizobac:teria: a
critical review.Life
Sci. and Med. Res.Santosa,
E. 2007. Mikroba pelarut fosfat. Balai Besar Litbang
Sumberdaya Lahan Pettanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.Bogor.
Schaad,
N.W.,
J.B.Jones,&
W.Chun. 2001. Laboratory Guidefor
Identificationof
PlantPathogenic Bacteria Third Edition. APS Press. Minnesota
Schmidt,
U.,
H.Chmel.&
C.Cobbs. 1979.Vibrio
alginolyticus infectionsin
humans. J.Clin.
Microbiol.
10 : 666-668.Seshadri,
S. & S. Ignacimuthu. 2002. Variations in
heterotrophicand
phosphate solubilizing bacteria from Chennai. Southeast Coast of India. Indian J. of Marine Sci.31 :69-72.
Wahyudi
A.T.
2009. Rhizobacteria pemacu pernrmbuhan tanaman, prospeknya sebagai agen biostimulator dan biokontrol. Nano lndonesia.Widayanti,
T.
20A7.lsolasi
dan Karakterisasi Bacillus sp. tndigenus Penghasil Asam Indol Asetat Asal Tanah Rizosfer. Skripsi. DepartemenBiologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB. Bogor.#s&
,Prosiding Seminar Nasional
Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Ramah Lingkun$in
II
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda