• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Mahkamah Agung Nomor : 631/C/PK/PJK/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Mahkamah Agung Nomor : 631/C/PK/PJK/2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor 631/C/PK/PJK/2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

PT. ABC, tempat kedudukan di Jalan DEF VI Nomor XX RT.00X RW. 0XX Jakarta Selatan 12120, dalam hal ini diwakili oleh GHI, Direktur PT. ABC memberikan kuasa kepada: JKL, pekerjaan Accounting Staff pada PT. ABC bertempat tinggal di Jalan Kebon Jeruk II Nomor XX, Jakarta Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 003/LGL/IKS/IV/11, tanggal 25 April 2011;

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding;

melawan:

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan Gatot Subroto Nomor 40-42 Jakarta, dalam hal ini memberikan kuasa kepada:

1. MNO, Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak;

2. PQR, Kasubdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding;

3. STU, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding;

4. VWX, Penelaah Keberatan, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding;

berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-793/PJ./2011, tanggal 20 Juni 2011;

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding, telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor

Put.28156/PP/M.IX/16/2010, tanggal 21 Desember 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding, dengan posita perkara sebagai berikut:

Bahwa Pemohon Banding mengajukan permohonan banding atas Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 1157/WPJ.04/2010 tertanggal 25 Februari 2010 perihal Keberatan Wajib Pajak atas SKPKB PPN Barang dan Jasa masa Pajak Januari sampai dengan September 2007 Nomor 00013/207/07/062/09 tanggal 24 Maret 2009, perlu diketahui surat asli atas Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-1157/WPJ.04/2010 sampai dengan surat ini dibuat belum Pemohon Banding terima;

Bahwa Pemohon Banding baru menerima fotokopi Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut di atas setelah Pemohon Banding mengirimkan surat Nomor 001/WJNII/ IKS/2010 tanggal 7 Juli 2010 ke Kanwil DJP Jakarta Selatan perihal Surat Keputusan Keberatan, yang isinya permohonan dari Pemohon Banding agar diterbitkan Surat Keputusan Keberatan sesuai dengan surat keberatan yang Pemohon Banding ajukan pada tanggal 25 Mei 2009;

Bahwa setelah Pemohon Banding mengirimkan surat tersebut, pada tanggal 4 Agustus 2010 Pemohon Banding menerima surat jawaban dari Kanwil DJP Jakarta Selatan Nomor S-1475/WPJ.04/2010 tanggal 21 Juli 2010 dengan melampirkan fotokopi Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut di atas;

(2)

Bahwa dari surat jawaban tersebut baru Pemohon Banding ketahui bahwa Surat Keputusan Keberatan sudah diterbitkan sejak tanggal 25 Februari 2010, selain itu yang membuat Pemohon Banding tidak pernah mengetahui Surat Keputusan Dirjen Pajak sudah diterbitkan adalah dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan tidak pernah menghubungi Pemohon Banding agar memberikan nomor rekening bank Pemohon Banding, untuk menyelesaikan restitusi atas Keputusan Dirjen Pajak tersebut di atas;

Bahwa dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan baru mengirimkan surat permintaan nomor rekening bank Pemohon Banding pada tanggal 13 Agustus 2010 untuk menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP);

Bahwa seharusnya SPMKP diterbitkan sebulan setelah Surat Keputusan Keberatan diterbitkan, sedangkan yang terjadi atas SPMKP Pemohon Banding baru diterbitkan setelah Pemohon Banding pertanyakan ke KPP Madya Jakarta Selatan;

Bahwa Pemohon Banding sebagai Wajib Pajak atas kejadian ini bisa kehilangan hak atas pengajuan banding, karena itu Pemohon Banding mohon agar Pengadilan Pajak dapat menerima permohonan banding yang Pemohon Banding ajukan;

Bahwa adapun banding Pemohon Banding ajukan atas Keputusan Dirjen Pajak yang menerima sebagian keberatan Pemohon Banding atas diterbitkannya SKPKB PPN Barang dan Jasa Nomor 00013/207/07/062/09 oleh KPP Madya Jakarta Selatan, di mana seharusnya PPN Barang dan Jasa yang terhutang sebesar Rp955.698.188,00 dengan perhitungan sebagai berikut:

Uraian SKDJP Wajib Pajak Keterangan

PPN yang kurang dibayar (SKPKB)

1.471.816.497 1.471.816.497 Dikenakan PPN 5%

Penyerahan ke Perusahaan Pertambangan berdasarkan Kontrak Bagi Hasil, Kontrak Karya atau Perjanjian Kerja Sama

(42.168.144) (42.168.144)

PPN Desember 2007 Dibayar di Januari 2008

(694.495.901) PPN yang kurang dibayar 1.429.648.353 735.152.452

Bunga Pasal 13 428.894.506 220.545.736

Jumlah PPN yg msh hrs dibayar

1.858.542.859 955.698.188

Bahwa dasar permohonan banding Pemohon Banding adalah adanya pembayaran PPn masa Desember 2007 yang telah Pemohon Banding bayar di Januari 2008 di mana atas pembayaran tersebut tidak diakui oleh Terbanding;

Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.28156/PP/ M.IX/16/2010, tanggal 21 Desember 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut:

Menyatakan permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-

1157/WPJ.04/2010 tanggal 25 Februari 2010, tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 Nomor 00013/207/07/062/09 tanggal 24 Maret 2009, atas nama: PT ABC, NPWP: 0X.XX0.XXX.X-0XX.000, alamat: Jalan DEF VI Nomor XX RT.00X RW.0XX Jakarta Selatan 12120, tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.28156/PP/M.IX/16/2010, tanggal 21 Desember 2010, diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 29 Maret 2011, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 003/LGL/IKS/IV/11, tanggal 25 April 2011, diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada tanggal 26 April 2011 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor PKA-623/SP.51/AC/IV/2011 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Pajak, dengan disertai alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal itu juga;

Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 18 Mei 2011, kemudian terhadapnya oleh pihak lawan diajukan Jawaban yang diterima di Kepaniteraan

Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 24 Juni 2011;

(3)

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;

ALASAN PENINJAUAN KEMBALI

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan permohonan peninjauan kembali atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.

28156/PP/M.IX/16/2010 yang menolak pengajuan banding Pemohon Peninjauan Kembali atas Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-1157/WPJ.04/2010 tertanggal 25 Februari 2010 perihal Keberatan Wajib Pajak atas SKPKB PPN Barang dan Jasa masa Pajak Januari sampai dengan September 2007 Nomor 00013/207/07/062/09 tanggal 24 Maret 2009.

Adapun penolakan pengajuan banding Pemohon Peninjauan Kembali disebabkan pengajuan banding Pemohon Peninjauan Kembali sudah melebihi 3 (tiga) bulan sejak tanggal kirim Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut di atas. Perlu diketahui surat asli atas Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-1157/WPJ.04/2010 sampai dengan surat ini di buat belum Pemohon Peninjauan Kembali terima. Pemohon Peninjauan Kembali baru menerima fotokopi Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut di atas setelah Pemohon Peninjauan Kembali mengirimkan surat Nomor 001/WJ/VII/IKS/2010 tanggal 7 Juli 2010 ke Kanwil DJP Jakarta Selatan perihal Surat Keputusan Keberatan, yang isinya permohonan dari Pemohon Peninjauan Kembali agar diterbitkan Surat Keputusan Keberatan sesuai dengan surat keberatan yang Pemohon Peninjauan Kembali ajukan pada tanggal 25 Mei 2009.

Setelah Pemohon Peninjauan Kembali mengirimkan surat tersebut, pada tanggal 4 Agustus 2010 Pemohon Peninjauan Kembali menerima surat jawaban dari Kanwil DJP Jakarta Selatan Nomor S-1475/WPJ.04/2010 tanggal 21 Juli 2010 dengan melampirkan fotokopi Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut di atas. Dari surat jawaban tersebut baru Pemohon Peninjauan Kembali ketahui bahwa Surat Keputusan Keberatan sudah diterbitkan sejak tanggal 25 Februari 2010. Selain itu yang membuat Pemohon Peninjauan Kembali tidak pernah mengetahui Surat Keputusan Dirjen Pajak sudah diterbitkan, adalah dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan tidak pernah menghubungi Pemohon Peninjauan Kembali agar memberikan nomor rekening bank Pemohon Peninjauan Kembali, untuk penyelesaian restitusi atas Keputusan Dirjen Pajak tersebut di atas. Dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan baru mengirimkan surat permintaan nomor rekening bank Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 13 Agustus 2010 untuk menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP). Seharusnya SPMKP diterbitkan sebulan setelah Surat Keputusan Keberatan diterbitkan, sedangkan yang terjadi atas SPMKP Pemohon Peninjauan Kembali baru diterbitkan setelah Pemohon Peninjauan Kembali pertanyakan ke KPP Madya Jakarta Selatan. Pada tanggal 31 Agustus 2010, Pemohon Peninjauan Kembali ajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak. Dan diputuskan oleh Sidang Majelis bahwa pengajuan banding Pemohon Peninjauan Kembali ditolak, karena pengajuan banding Pemohon Peninjauan Kembali telah melewati jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah tanggal terima surat yang sampai saat ini Pemohon Peninjauan Kembali belum pernah terima. Pemohon Peninjauan Kembali sebagai Wajib Pajak atas kejadian ini kehilangan hak atas pengajuan banding, karena itu Pemohon Peninjauan Kembali mohon agar Mahkamah Agung Republik Indonesia dapat menerima permohonan peninjauan kembali yang Pemohon Peninjauan Kembali ajukan;

Bahwa adapun banding Pemohon Peninjauan Kembali ajukan atas Keputusan Dirjen Pajak yang menerima sebagian keberatan Pemohon Peninjauan Kembali atas diterbitkannya SKPKB PPN Barang dan Jasa Nomor 00013/207/07/062/09 oleh KPP Madya Jakarta Selatan, di mana seharusnya PPN Barang dan Jasa yang terhutang sebesar Rp955.698.188,00 dengan perhitungan sebagai berikut:

Uraian SKDJP Wajib Pajak Keterangan

PPN yang kurang dibayar (SKPKB)

1.471.816.497 1.471.816.497 Dikenakan PPN 5%

Penyerahan ke Perusahaan Pertambangan berdasarkan Kontrak Bagi Hasil, Kontrak Karya atau Perjanjian Kerja Sama

(42.168.144) (42.168.144)

PPN Desember 2007 Dibayar di Januari 2008

(694.495.901) PPN yang kurang dibayar 1.429.648.353 735.152.452

Bunga Pasal 13 428.894.506 220.545.736

(4)

Jumlah PPN yg msh hrs dibayar

1.858.542.859 955.698.188

Bahwa dasar permohonan banding Pemohon Peninjauan Kembali adalah adanya pembayaran PPn masa Desember 2007 yang telah Pemohon Peninjauan Kembali bayar di Januari 2008 di mana atas pembayaran tersebut tidak diakui oleh Termohon Peninjauan Kembali;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:

Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali tidak dapat dibenarkan, dengan pertimbangan sebagai berikut:

Bahwa Putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan permohonan banding tidak dapat diterima sudah sesuai dengan Pasal 35, Pasal 36, dan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

Bahwa alasan peninjauan kembali tidak berdasar hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf e Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali: PT. ABC, tersebut tidak beralasan sehingga harus ditolak;

Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan peninjauan kembali, maka Pemohon Peninjauan Kembali dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan karenanya dihukum untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali ini;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait;

MENGADILI,

Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali: PT. ABC tersebut;

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis, tanggal 12 Desember 2013, oleh Dr. H. YZA, S.H., M.H., Ketua Muda Mahkamah Agung Urusan Lingkungan Tata Usaha Negara yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. BCD, S.H., M.H., dan Dr. EFG, S.H., C.N., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim- Hakim Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh HIJ, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

Anggota Majelis:

ttd.

H. BCD, S.H., M.H ttd.

Dr. EFG, S.H., C.N.

Ketua Majelis, ttd.

Dr. H. YZA, S.H.

(5)

Biaya-biaya

1. Meterai ... Rp 6.000,- 2. Redaksi ... Rp 5.000,- 3. Administrasi ... Rp 2.489.000,- Jumlah ... Rp2.500.000,-

Panitera Pengganti, td.

HIJ, S.H., M.H.

Untuk salinan MAHKAMAH AGUNG RI

a.n.Panitera

Panitera Muda Tata Usaha Negara,

H. KLM, S.H.

NIP. XX0000XXX

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan di Kota Yogyakarta berupa hambatan internal dan hambatan eksternal, dimana hambatan internal terdiri dari

bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 7 Tahun 2005 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil sudah tidak

Pada Gambar 6 ditunjukkan plot PNLT untuk pesawat C, rata-rata tiap plot PNLT tiap pesawat memiliki bentuk yang hampir sama dan tidak ada satupun sampel pesawat C yang

[r]

Sesudah dilakukan proses rekonstruksi citra menggunakan software koreksi_ortho.exe dan DEM-SRTM didapat nilai RMS terjadi perubahan hal ini disebabkan karena

(4) Dalam hal ·Wajib Pajak menerima surat ketetapan pajak, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali

Bahwa Permohonan PK beserta Memori PK (Peninjauan Kembali) ini diajukan dengan dasar bahwa Pemohon PK telah menerima Relas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.43793/PP/M.III/16/2013 tanggal 07 Maret 2013, maka