2015
KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK
▸ Baca selengkapnya: isi dokumen 3 kurikulum 2013
(2)PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013
PPT - 03
DAFTAR PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013 (1)
Permendikbud No. 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah 1
Permendikbud No. 40 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
3
Permendikbud No. 51 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
4
Permendikbud No. 38 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Sekolah Dasar
2
Permendikbud No. 53 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah 5
Permendikbud No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 6
Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah 7
8 /
Aliyah
Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah
DAFTAR PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013 (2)
11
Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
12
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13
Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
14
Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah 15
Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
16
Permendikbud No. 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran
17
P dikb d N 68 T h 2014 t t P G T k l i I f i d K ik i 2013
Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
18 Permendikbud No. 78 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembayaran Buku Kurikulum 2013 Oleh
Sekolah yang Dibiayai Dana Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Sosial Buku
DAFTAR PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013 (3)
Permendikbud No. 100 Tahun 2014 tentang Penyediaan Buku Kurikulum 2013 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015
21
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Dikdasmen 22
Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 19
23 Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
24 Permendikbud No. 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
25
Permendikbud No. 107 Tahun 2014 tentang Konversi Nilai Hasil Belajar dan Matrikulasi Mata Pelajaran Bagi Peserta Didik dari Sistem Pendidikan Negara Lain atau Sistem Pendidikan Internasional ke dalam Sistem Pendidikan Nasional pada Jenjang Dikdasmen
26 Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan pada Dikdasmen
27 Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013
Permendikbud No. 98 Tahun 2014 tentang Standar Kualifikaso Akademik dan Kompetensi Penilik
20
DAFTAR ISI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (PERMENDIKBUD NO. 62)
KURIKULUM SD/MI, SMP/MTs. SMA/MA, dan SMK/MAK (PERMENDIKBUD NO.57,58,59,60) 1
3
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN (PERMENDIKBUD NO. 63) 4
MUATAN LOKAL (PERMENDIKBUD NO. 79) PEMINATAN (PERMENDIKBUD NO. 64) 5
6 7 8
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 61) 2
PENDAMPINGAN (PERMENDIKBUD NO. 105) 9
BIMBINGAN DAN KONSELING (PERMENDIKBUD NO. 111) 10
11
SISTEM KREDIT SEMESTER (PERMENDIKBUD NO. 158)
12
EVALUASI KURIKULUM (PERMENDIKBUD NO. 159)
PEMBERLAKUAN KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 (PERMENDIKBUD NO. 160)
PERATURAN BERASAMA DIRJEN DIKDAS DAN DIRJEN DIKMEN KEMDIKBUD TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013
KURIKULUM SD, SMP, SMA, SMK
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 57, 58, 59, DAN 60
TAHUN 2014
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
1. Kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
2. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15‐64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif . Perlu mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
TANTANGAN INTERNAL
3. Capaian anak‐anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
1. Arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
2. Pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
TANTANGAN EKSTERNAL
POLA PIKIR PENYEMPURNAAN KURIKULUM 2013
1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan‐pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru‐peserta didik‐masyarakat‐
lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
5. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
8. Penguatan pola pembelajaran kritis.
6. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal‐
massal dengan tetap memperhatikan
pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
7. Penguatan pola pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
1. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan 3. Penguatan sarana dan prasarana untuk
kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
1.Pengurangan materi yang tidak relevan
2.Pendalaman dan perluasan materi yang relevan
PENGUATAN TATA KELOLA MATERI
PENGUATAN TATA KELOLA DAN MATERI
KURIKULUM 2013
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap
spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari
masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada
prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced)
dan memperkaya (enriched) antar‐mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
TUJUAN KURIKULUM
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
• Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang.
• Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
• Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
• Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
LANDASAN FILOSOFIS
• Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan
demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge‐based society).
LANDASAN SOSIOLOGIS
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
• Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana
dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui
pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
LANDASAN PSIKOPEDAGOGIS
• “pendidikan berdasarkan standar” (standard‐based education). Standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
• teori kurikulum berbasis kompetensi (competency‐based curriculum). Teori ini memberikan pengalaman belajar seluas‐luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
LANDASAN TEORETIS
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
• Undang‐Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
• Undang‐undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
• Undang‐undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
LANDASAN YURIDIS
I II III
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI INTI
SD/MI KELAS I ‐ III
KOMPETENSI INTI SD/MI KELAS IV ‐ VI
IV V VI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI INTI SMP/MTs KELAS VII ‐ IX
VII VIII IX
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI INTI SMA/MA KELAS X ‐ XII
X XI XII
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI INTI SMK/MAK KELAS X ‐ XII
X XI XII
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR
kelompok 1:
kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI‐1;
kelompok 2:
kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI‐2;
kelompok 3:
kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI‐3;
kelompok 4:
kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI‐4.
KOMPETENSI DASAR
dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta
didik, dan kekhasan masing‐masing mata pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
I II III IV V VI Kelompok A (Umum)
1 PA dan BP 4 4 4 4 4 4
2 PPKN 5 5 6 5 5 5
3 B. Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 MTK 5 6 6 6 6 6
5 IPA ‐ ‐ ‐ 3 3 3
6 IPS ‐ ‐ ‐ 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1 SBdP 4 4 4 4 4 4
2 PJOK 4 4 4 4 4 4
Jumlah jam pelajaran per minggu
30 32 34 36 36 36
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU VII VIII IX Kelompok A (Umum)
1 PA dan BP 3 3 3
2 PPKN 3 3 3
3 B. Indonesia 6 6 6
4 MTK 5 5 5
5 IPA 5 5 5
6 IPS 4 4 4
7 B. Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya 3 3 3
2 PJOK 3 3 3
3 Prakarya 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu
38 38 38
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Umum)
1 PA dan BP 3 3 3
2 PPKN 2 2 2
3 B. Indonesia 4 4 4
4 MTK 4 4 4
5 IPA 2 2 2
6 B. Inggris 2 2 2
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 PJOK 3 3 3
3 Prakarya dan
KWU 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu
24 24 24
Peminatan SMA/MA 18 20 20 Peminatan SMK/MAK 24 24 24
Struktur Kurikulum Peminatan akan dijelaskan pada Slide PEMINATAN
BEBAN BELAJAR
merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran
SD/MI
Kegiatan Tatap Muka 35 menit
SMP/MTs
Kegiatan Tatap Muka 40 menit
SMA/MA/SMK/MAK Kegiatan Tatap Muka 45 menit
Kegiatan Terstruktur dan Mandiri Maksimal 40% dari Kegiatan
Tatap Muka
Beban belajar bagi SMA/MA yang
menyelengarakan Sistem Kredit
Semester (SKS), diatur dalam
pedoman SKS
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 61 TAHUN 2014 KTSP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing‐masing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP dikdasmen mengacu pada SNP, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum
BUKU III KTSP KTSP
BUKU II KTSP
BUKU I KTSP
MUATAN KTSP
Mata Pelajaran
K e r a n g k a D a s a r
Struktur Ku ri ku lu m [dis tribusi jam min/mak s]
Kalender Akademik
Beban Belajar
TINGKAT NASIONAL TINGKAT DAERAH TINGKAT SEKOLAH
1. Visi
KTSP
2. Misi 3. Strategi
5. Struktur &
Muatan Kurikulum:
[Jam pelajaran
“real”]
6. Waktu &
Beban Belajar
7. Kalender Akademik
RPP dan Kegiatan Pembelajaran
Penyesuaian Event Daerah
4. Tujuan Pendidikan
Koordinasi dan Supervisi
K O MPETENSI
Ilmu Pengetahuan AlamIlmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris
Pend Agama dan Budi Pekerti
Bahasa Indonesia Matematika PPKn
Seni Budaya (termasuk Mulok)
Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk Mulok) Penjasorkes (termasuk Mulok)
MUATAN NASIONAL MUATAN LOKAL
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1. Minggu efektif semester ganjil tahun terakhir setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)
Minimal 36 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan 2. Minggu efektif semester ganjil tahun terakhir
setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)
Minimal 18 minggu
~ s . d . a ~ 3. Minggu efektif semester genap tahun terakhir
setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII
Minimal 14 minggu
~ s . d . a ~ 4. Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap semester
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 2 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun ajaran
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
7. Hari libur keagamaan Maksimal 2 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/ nasional Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 2 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing‐masing
10. Kegiatan khusus satuan pendidikan Maksimal 2 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh satuan
pendidikan tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
ACUAN KONSEPTUAL PENGEMBANGAN KTSP
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia 2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama 3. Persatuan Nasional dan Nilai‐Nilai Kebangsaan
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
7. Tuntutan Dunia Kerja 8. Perkembangan Ipteks
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional 11. Dinamika Perkembangan Global
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
PRINSIP DAN PROSEDUR OPERASIONAL PENGEMBANGAN KTSP
1.Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
2.Belajar sepanjang hayat
3.Menyeluruh dan berkesinambungan
1.Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang‐undangan mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2.Penyusunan mencakup:
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
PRINSIP PENGEMBANGAN
PROSEDUR OPERASIONAL
3.Penetapan dilakukan kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan
pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah.
4.Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya.
MEKANISME
PENGEMBANGAN KTSP
1. Pengembangan
• Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan satuan pendidikan. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja satuan pendidikan dan/atau kelompok satuan pendidikan yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru.
• Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1) penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi; serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci dari masing‐masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim pengembang kurikulum satuan pendidikan.
• Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya berkewajiban melakukan koordinasi dan supervisi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur satuan pendidikan yakni kepala
sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
3.Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP meliputi:
a.Kebijakan Satuan Pendidikan
b.Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c.Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 62 TAHUN
2014
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan
diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
kegiatan terdiri atas: (1) kegiatan ekstrakurikuler wajib (Pendidikan
Kepramukaan); dan (2) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
TAHAPAN PENGEMBANGAN
a. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
b. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;
c. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya;
d. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler; dan
e. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan
SISTEMATIKA PROGRAM
sekurang‐kurangnya memuat:
a. rasional dan tujuan umum;
b. deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler;
c. pengelolaan;
d. pendanaan; dan
e. evaluasi
BENTUK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1. Krida, Misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Dan Lainnya;
2. Karya Ilmiah, Misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan Penguasaan Keilmuan Dan Kemampuan Akademik, Penelitian, Dan Lainnya;
3. Latihan Olah‐bakat Latihan Olah‐minat, Misalnya: Pengembangan Bakat Olahraga, Seni Dan Budaya, Pecinta Alam, Jurnalistik, Teater, Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Rekayasa, Dan Lainnya;
4. Keagamaan, Misalnya: Pesantren Kilat, Ceramah Keagamaan, Baca Tulis Alquran, Retreat; Atau
5. Bentuk Kegiatan Lainnya.
PELAKSANAAN DAN DAYA DUKUNG
Pelaksanaan
Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
Daya Dukung
1. Kebijakan Satuan Pendidikan 2. Ketersediaan Pembina
3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
PENILAIAN
1. Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
2. Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan
berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum
mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 63 TAHUN
2014
BANGGA MENJADI PRAMUKA INDONESIA
EKSTRAKURIKULER WAJIB
BLOK SD (18 JAM)
BLOK SMP (36 JAM)
BLOK SMA/K (36 JAM)
KEPRAMUKAAN GUGUS DEPAN (UU NO 12 TAHUN 2010) KO‐KURIKULER (PENUGASAN MATA PELAJARAN)
INTRAKURIKULER (PELAKSANAAN MATAPELAJARAN TERJADWAL)
1. Tujuan Pendidikan Nasional 2. SKL (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK) 3. KI Kelas I ‐XII
MODEL AKTUALISASI (120 menit /minggu)
PARADIGMA PENGELOLAAN KEGIATAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI EKSTRAKURIKULER WAJIB DALAM KONTEKS
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TUJUAN
DIKNAS
GERAKAN PRAMUKA
TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
KURIKULUM 2013
UU No. 20/2003
UU No. 12/2010
Kepramukaan sbg kegiatan ekstra kurikuler
GUGUS DEPAN SATDIK
KONSEPTUAL DAN PROGRAMATIK, PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI EKSTRAKURIKULER
WAJIB
DESAIN INDUK EKSTRAKURIKULER
WAJIB PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
1. Beriman 2. Kebhinneka‐
tunggalikaan 3. Toleransi 4. Kebersamaan 5. Syukur
6. Disiplin 7. Tanggung‐
jawab 8. Percaya diri 9. Berani
10. Cinta tanah air 11. Pemaaf
12. Jujur 13. Ksatria
14. Rela berkorban 15. Teladan
16. Sadar
kewajiban dan hak
17. Demokratis
18. Cakap 19. Peduli 20. Santun Kritis 21. Sopan 22. Cekatan 23. Peka 24. Tanggap 25. Komunikatif 26. Mandiri 27. Cermat 28. Taat aturan 29. Rasa ingin tahu 30. Pantang
menyerah 31. Berpikir logis 32. Kreatif 33. Inovatif 34. Produktif 35. Menghargai
36. Ilmiah 37. Tekun 38. Hati‐hati 39. Terbuka 40. Bijaksana 41. Bersahaja 42. Rasa
kebangsaan 43. Estetis
44. Gotong‐royong 45. Partisipatif 46. Imajinatif 47. Citra diri 48. Sadar bahaya 49. Kerjasama 50. Sadar 51. Berbagi 52. Sportif 53. Cinta tradisi
1. Keimanan kepada Tuhan YME
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME
3. Kecintaan pada alam 4. Kecintaan kepada
sesama manusia 5. Kecintaan kepada
tanah air Indonesia 6. Kecintaan kepada
bangsa Indonesia 7. Kedisiplinan 8. Keberanian 9. Kesetiaan
10. Tolong menolong
11. Bertanggungja wab
12. Dapat dipercaya 13. Jernih dalam
berpikir 14. Jernih dalam
berkata 15. Jernih dalam
berbuat 16. Hemat 17. Cermat 18. Bersahaja 19. Rajin 20. Terampil
MUATAN NILAI KURIKULUM 2013
DAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
POLA, RINCIAN KEGIATAN, METODA, DAN TEKNIK PENERAPAN
1. Upacara pembukaan dan penutupan :
• Perindukan Siaga
• Pasukan Penggalang
• Ambalan Penegak
2. Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
• Simpul dan Ikatan (Pioneering)
• Mendaki Gunung (Mountenering)
• Peta dan Kompas (Orientering)
• Berkemah (Camping)
• Wirausaha
• Belanegara
• Teknologi
• Komunikasi
Catatan: Disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing‐masing
POLA KEGIATAN
• Berbaris • Menolong • Jelajah
• Memimpin • Berempati • Peta
• Berdoa • Bersikap adil
• Kompas • Janji • Cakap berbicara • Memasak
• Memberi hormat • Cakap motoric • Tenda • Pengarahan
• Kepemimpinan • PPGD
• Refleksi • Konsentrasi
• KIM • Dinamika • Sportivitas
• Menaksir kelompok • Simpul
• Halang rintang • Permainan ikatan • TTG • Menghargai
• Tanda jejak • Bakti teman
• Sandi • Lomba • Hastakarya
• Berkomunikasi isyarat RINCIAN KEGIATAN
Metode mencakup:
1) Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka
2) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing) 3) Sistem kelompok (beregu)
4) Kegiatan di alam terbuka yg mengandung pendidikan yg sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
5) Kemitraan dengan anggota Dewasa 6) Sistem tanda kecakapan
7) Sistem satuan terpisah putra dan putri 8) Kiasan dasar
Teknik Penerapan mencakup:
1) Praktik Langsung, 2) Permainan, 3) Perjalanan 4) Diskusi, 5) Produktif, 6) Lagu, 7) Gerak,
8) Widya Wisata, 9) Simulasi, dan 10) Napak Tilas
METODA DAN TEKNIK PENERAPAN
PROSEDUR PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
a. Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
b. Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
c. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu pelaksanaan kegiatan Orientasi
Pendidikan Kepramukaan.
MODEL BLOK
a. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan‐muatan
pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
b. Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan‐
muatan pembelajaran kepada Pembina
Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan Kepramukaan.
c. Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka menyampaikan hasil
kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran.
MODEL AKTUALISASI
PENILAIAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
a.Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b.Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik.
c.Peserta didik diwajibkan untuk
mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
d.Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
e.Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu
mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.
CAKUPAN PENILAIAN
a.Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik.
b.Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi keterampilannya.
TEKNIK PENILAIAN
a.Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam proses pembelajaran.
b.Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai c.Ekstrakurikuler Wajib menitikberatkan pada ranah nilai
sikap. Keterampilan kepramukaan merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri.
d.Proses penilaian sikap dilaksanakan dg metode observasi.
e.Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dari masing‐masing Tema dan Matapelajaran sebagai penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013.
f. Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran, pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
g.Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka.
PROSES PENILAIAN
a.Jurnal/buku harian.
b.Portofolio.
MEDIA PENILAIAN
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64
tahun 2014
RAPORT
UN
BK
PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH
Peminatan adalah program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.
Pindah Minat
Lintas Minat adalah program kurikuler untuk mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat.
Pendalaman Minat adalah program kurikuler untuk mengakomodasi pendalaman
pilihan minat akademik peserta didik dengan orientasi pendalaman kelompok
mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat.
PEMINATAN AKADEMIK SMA/MA
MATA PELAJARAN ALOKASI
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab,
Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat 6 /
9 4 / 8 4 / 8
Program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan
SMA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik.
MA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik dan Peminatan Keagamaan (diatur oleh Kemenag RI)
PILIHAN MINAT
MTK BIO FIS
LINTAS/PENDALAM
3 AN
JAM
3 JAM
3 JAM
PILIHAN MINAT
MTK BIO FIS KIM
LINTAS/PENDALA
3 MAN
JAM
3
JAM
Program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan vokasional peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan.
1. Teknologi &
Rekayasa
FISIKA
KIMIA GAMBAR
TEKNIK
2. Teknologi Informasi &
Komunikasi
FISIKA PEMROGRAMA
N DASAR SISTEM KOMPUTER
3. Kesehatan
FISIKA
KIMIA
BIOLOGI
4. Agribisnis &
Agroteknologi
FISIKA
KIMIA
BIOLOGI
5. Perikanan &
Kelautan
FISIKA
KIMIA
BIOLOGI
PEMINATAN AKADEMIK
SMK/MAK
lanjutan
6. Bisnis &
Manajemen
PENGANTAR EKONOMI DAN
BISNIS PENGANTAR
AKUNTANSI PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN
7. Pariwisata
IPA TERAPAN
PENGANTAR PARIWISATA
8. Senirupa &
Kriya
DASAR‐DASAR DESAIN PENGETAHUAN
BAHAN
9. Seni Pertunjukan
WAWASAN SENI PERTUNJUKAN
TATA TEKNIK PENTAS MANAJEMEN PERTUNJUKAN
PEMINATAN AKADEMIK
SMK/MAK
MUATAN LOKAL
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 79 tahun 2014)
LANDASAN HUKUM
UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 77N PP 32/2013 tentang Perubahan atas PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
• Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal;
• Muatan lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.
Permendikbud No 79 Tthn 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum
2013
LANDASAN HUKUM
Pasal 77P PP 32/2013
• Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah;
• Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar;
• Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru; dan
• Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat
menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi
pengelolaan kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah
daerah provinsi.
Muatan Lokal Pasal 1, ayat (1) dan Pasal 2, ayat (1)
Pengertian Muatan Lokal
56
Potensi dan Keunikan daerah
Keunggulan dan Kearifan Daerah
Analisis Konteks
Identifikasi Muatan Lokal
Lingkungan Sekitar (dan Warisan):
(Alam, Sosial‐Ekonomi, Budaya,...)
Bahan Kajian atau Mata Pelajaran
Perumusan
Muatan Lokal
Tujuan Muatan Lokal Pasal 2, ayat (2)
Muatan lokal sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
57
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Peserta Didik
Mengenal dan mencintai lingkungan daerahnya
Melestarikan dan
mengembangkan keunggulan
dan kearifan daerah
Prinsip Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 3)
58
Kesesuaian Perkembangan Siswa
Keutuhan Kompetensi Fleksibelitas jenis, bentuk,
dan pengaturan waktu penyelenggaraan
Kebermanfaatan terhadap kepentingan nasional dan
tantangan global
Muata
n
Lokal
Jenis Muatan Lokal Pasal 4, ayat (1)
Muatan Lokal terdiri dari
59
MUATAN LOKAL
Seni Budaya
Prakarya
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Teknologi
Bahasa
Jenis Muatan Lokal
Muatan Lokal terdiri dari
60
Lingkungan (dan Warisan):
Alam, Sosial, Budaya
Muatan Lokal (Layak Diajarkan)
Bukan Muatan Lokal
Sebagai Konteks Pembelajaran Terintegrasi dg
Muatan Nasional Sebagai Muatan
Terpisah
Analisis Konteks
Identifikasi
Klasifikasi
Dokumen Muatan Lokal (Pasal 5)
Muatan lokal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dirumuskan dalam bentuk dokumen.
61