• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT - 03 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PPT - 03 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

2015

KURIKULUM 2013

KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 

▸ Baca selengkapnya: isi dokumen 3 kurikulum 2013

(2)

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013

PPT - 03

(3)

DAFTAR PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013 (1)

Permendikbud No. 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah 1

Permendikbud No. 40 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

3

Permendikbud No. 51 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

4

Permendikbud No. 38 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Sekolah Dasar

2

Permendikbud No. 53 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah 5

Permendikbud No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 6

Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah 7

8 /

Aliyah

Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah

(4)

DAFTAR PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013 (2)

11

Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

12

Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

13

Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

14

Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah 15

Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

16

Permendikbud No. 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran

17

P dikb d N 68 T h 2014 t t P G T k l i I f i d K ik i 2013

Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013

18 Permendikbud No. 78 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembayaran Buku Kurikulum 2013 Oleh

Sekolah yang Dibiayai Dana Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Sosial Buku

(5)

DAFTAR PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013 (3)

Permendikbud No. 100 Tahun 2014 tentang Penyediaan Buku Kurikulum 2013 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

21

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Dikdasmen 22

Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 19

23 Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

24 Permendikbud No. 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

25

Permendikbud No. 107 Tahun 2014 tentang Konversi Nilai Hasil Belajar dan Matrikulasi Mata Pelajaran Bagi Peserta Didik dari Sistem Pendidikan Negara Lain atau Sistem Pendidikan Internasional ke dalam Sistem Pendidikan Nasional pada Jenjang Dikdasmen

26 Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan pada Dikdasmen

27 Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013

Permendikbud No. 98 Tahun 2014 tentang Standar Kualifikaso Akademik dan Kompetensi Penilik

20

(6)

DAFTAR ISI

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (PERMENDIKBUD NO. 62)

KURIKULUM SD/MI, SMP/MTs. SMA/MA, dan SMK/MAK (PERMENDIKBUD NO.57,58,59,60) 1

3

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN (PERMENDIKBUD NO. 63) 4

MUATAN LOKAL (PERMENDIKBUD NO. 79) PEMINATAN (PERMENDIKBUD NO. 64) 5

6 7 8

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 61) 2

PENDAMPINGAN (PERMENDIKBUD NO. 105) 9

BIMBINGAN DAN KONSELING (PERMENDIKBUD NO. 111) 10

11

SISTEM KREDIT SEMESTER (PERMENDIKBUD NO. 158)

12

EVALUASI KURIKULUM (PERMENDIKBUD NO. 159)

PEMBERLAKUAN KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 (PERMENDIKBUD NO. 160)

PERATURAN BERASAMA DIRJEN DIKDAS DAN DIRJEN DIKMEN KEMDIKBUD TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013

(7)

KURIKULUM SD, SMP, SMA, SMK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 57, 58, 59, DAN 60 

TAHUN  2014

(8)

TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

1. Kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan  yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional  Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses,  standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga  kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar  pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian  pendidikan.

2. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15‐64  tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif . Perlu  mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif  yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi  sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan  keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

TANTANGAN INTERNAL

3. Capaian anak‐anak Indonesia tidak menggembirakan  dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan  PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji  yang ditanyakan tidak terdapat dalam kurikulum 

Indonesia.

1. Arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan  masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan  informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan  perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus  globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari  agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat  industri dan perdagangan modern

2. Pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas  teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang  pendidikan.

TANTANGAN EKSTERNAL

(9)

POLA PIKIR PENYEMPURNAAN KURIKULUM  2013

1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat  pada peserta didik. Peserta didik harus 

memiliki pilihan‐pilihan terhadap materi yang  dipelajari dan gaya belajarnya (learning style)  untuk memiliki kompetensi yang sama; 

2. Penguatan pola pembelajaran interaktif  (interaktif guru‐peserta didik‐masyarakat‐

lingkungan alam, sumber/media lainnya); 

3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring  (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa  saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi  serta diperoleh melalui internet);

4. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok  (berbasis tim);

5. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia; 

8. Penguatan pola pembelajaran kritis. 

6. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal‐

massal dengan tetap memperhatikan 

pengembangan potensi khusus yang dimiliki  setiap peserta didik; 

7. Penguatan pola pembelajaran ilmu 

pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 

(10)

1. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat  kolaboratif; 

2. Penguatan manajeman sekolah melalui  penguatan kemampuan manajemen  kepala sekolah sebagai pimpinan 

kependidikan (educational leader); dan  3. Penguatan sarana dan prasarana untuk 

kepentingan manajemen dan proses  pembelajaran. 

1.Pengurangan materi  yang tidak relevan

2.Pendalaman dan  perluasan materi  yang relevan

PENGUATAN TATA KELOLA MATERI

PENGUATAN TATA KELOLA DAN MATERI 

KURIKULUM 2013

(11)

KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap 

spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan,  serta menerapkannya dalam berbagai situasi di  sekolah dan masyarakat; 

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari 

masyarakat yang memberikan pengalaman belajar  agar peserta didik mampu menerapkan apa yang  dipelajari di sekolah ke masyarakat dan 

memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk 

mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan  keterampilan; 

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam  bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut  dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 

5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi  unsur pengorganisasi (organizing elements)  Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan  proses pembelajaran dikembangkan untuk 

mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam  Kompetensi Inti; 

6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada 

prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) 

dan memperkaya (enriched) antar‐mata pelajaran 

dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan 

vertikal). 

(12)

TUJUAN KURIKULUM

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan

manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

(13)

KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

• Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan  masa mendatang.

• Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,  prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus  termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.

• Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan  akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan  kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

• Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa  lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, 

kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih  baik (experimentalism and social reconstructivism).

LANDASAN FILOSOFIS

• Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan  ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya  tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi  pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar 

pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan 

demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya  membangun masyarakat berbasis pengetahuan

(knowledge‐based society).

LANDASAN SOSIOLOGIS

(14)

KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

• Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang  bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana 

dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum  harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan  psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan  jamannya. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep  yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui 

pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan  muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses  pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

LANDASAN PSIKOPEDAGOGIS

• “pendidikan berdasarkan standar” (standard‐based education). Standar nasional sebagai  kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar 

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,  standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

• teori kurikulum berbasis kompetensi (competency‐based curriculum). Teori ini memberikan  pengalaman belajar seluas‐luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan  untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

LANDASAN TEORETIS

(15)

KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

• Undang‐Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun  1945;

• Undang‐undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan Nasional; 

• Undang‐undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana  Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala 

ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka  Menengah Nasional; 

• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang  Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah  dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19  Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

LANDASAN YURIDIS

(16)

I II III

1.  Menerima dan menjalankan ajaran agama  yang dianutnya

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama  yang dianutnya

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama  yang dianutnya

2.  Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung  jawab, santun, peduli, dan percaya diri  dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,  dan guru

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya  diri dalam berinteraksi dengan keluarga,  teman, dan guru

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya  diri dalam berinteraksi dengan keluarga,  teman, guru dan tetangganya

3. Memahami pengetahuan faktual dengan  cara mengamati [mendengar, melihat,  membaca] dan menanya berdasarkan rasa  ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan  Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda  yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3. Memahami pengetahuan faktual dengan  cara mengamati [mendengar, melihat,  membaca] dan menanya berdasarkan rasa  ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan  Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda  yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3. Memahami pengetahuan faktual dengan  cara mengamati [mendengar, melihat,  membaca] dan menanya berdasarkan rasa  ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan  Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda  yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 

bahasa yang jelas dan logis, dalam karya  yang estetis, dalam gerakan yang  mencerminkan anak sehat, dan dalam  tindakan yang mencerminkan perilaku anak  beriman dan berakhlak mulia

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam  bahasa yang jelas dan logis, dalam karya  yang estetis, dalam gerakan yang  mencerminkan anak sehat, dan dalam  tindakan yang mencerminkan perilaku anak  beriman dan berakhlak mulia

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam  bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,  dalam karya yang estetis, dalam gerakan  yang mencerminkan anak sehat, dan dalam  tindakan yang mencerminkan perilaku anak  beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI INTI

SD/MI KELAS I ‐ III

(17)

KOMPETENSI INTI SD/MI KELAS IV ‐ VI

IV V VI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai  ajaran agama yang dianutnya

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai  ajaran agama yang dianutnya.

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai  ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya  diri dalam berinteraksi dengan keluarga,  teman, guru, dan tetangganya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya  diri dalam berinteraksi dengan keluarga,  teman, guru, dan tetangganya serta cinta  tanah air.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya  diri dalam berinteraksi dengan keluarga,  teman, guru, dan tetangganya serta cinta  tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan  cara mengamati dan  menanya berdasarkan  rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk  ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐

benda yang dijumpainya di rumah, di  sekolah dan tempat bermain

3. Memahami pengetahuan faktual dan  konseptual dengan cara mengamati,   menanya dan mencoba berdasarkan rasa  ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan  Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda  yang dijumpainya  di rumah, di sekolah dan  tempat bermain

3. Memahami pengetahuan faktual dan  konseptual dengan cara mengamati,   menanya dan mencoba berdasarkan rasa  ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan  Tuhan dan kegiatannya, dan benda‐benda  yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan  tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam  bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,  dalam karya yang estetis, dalam gerakan  yang mencerminkan anak sehat, dan dalam  tindakan yang mencerminkan perilaku anak  beriman dan berakhlak mulia

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan  konseptual dalam bahasa yang jelas,  sistematis, logis, dan kritis, dalam karya  yang estetis, dalam gerakan yang  mencerminkan anak sehat, dan dalam  tindakan yang mencerminkan perilaku anak  beriman dan berakhlak mulia

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan  konseptual dalam bahasa yang jelas,  sistematis, logis, dan kritis, dalam karya  yang estetis, dalam gerakan yang  mencerminkan anak sehat, dan dalam  tindakan yang mencerminkan perilaku anak  beriman dan berakhlak mulia

(18)

KOMPETENSI INTI SMP/MTs KELAS VII ‐ IX

VII VIII IX

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama  yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama  yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama  yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,  disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,  gotong royong), santun, percaya diri, dalam  berinteraksi secara efektif dengan 

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan  pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,  disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,  gotong royong), santun, percaya diri, dalam  berinteraksi secara efektif dengan 

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan  pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,  disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,  gotong royong), santun, percaya diri, dalam  berinteraksi secara efektif dengan 

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan  pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual,  konseptual, dan prosedural) berdasarkan  rasa ingin tahunya tentang ilmu 

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait  fenomena dan kejadian tampak mata

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan  (faktual, konseptual, dan prosedural) 

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu  pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait  fenomena dan kejadian tampak mata

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan  (faktual, konseptual, dan prosedural) 

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu  pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait  fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam  ranah konkret (menggunakan, mengurai,  merangkai, memodifikasi, dan membuat)  dan ranah abstrak (menulis, membaca,  menghitung, menggambar, dan mengarang)  sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan  sumber lain yang sama dalam sudut 

pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam  ranah konkret (menggunakan, mengurai,  merangkai, memodifikasi, dan membuat)  dan ranah abstrak (menulis, membaca,  menghitung, menggambar, dan mengarang)  sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan  sumber lain yang sama dalam sudut 

pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam  ranah konkret (menggunakan, mengurai,  merangkai, memodifikasi, dan membuat)  dan ranah abstrak (menulis, membaca,  menghitung, menggambar, dan mengarang)  sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan  sumber lain yang sama dalam sudut 

pandang/teori

(19)

KOMPETENSI INTI SMA/MA KELAS X ‐ XII

X XI XII

1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang  dianutnya

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang  dianutnya 

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang  dianutnya 

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,  tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,  toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan  menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas  berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif  dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam 

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam  pergaulan dunia.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,  tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,  toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan  menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas  berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif  dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam 

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam  pergaulan dunia

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,  tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,  toleran, damai), santun, responsif dan pro‐aktif dan  menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas  berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara  efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam  menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam  pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis  pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural  berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu 

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora  dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena  dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan 

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai  dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis  pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan  metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang  ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan 

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan,  kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena  dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural  pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan  minatnya untuk memecahkan masalah

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan  mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,  prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin  tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,  budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,   kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait  penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan  pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang  spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk  memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret  dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari  yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan  mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret  dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari  yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak  secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan  metoda sesuai kaidah keilmuan

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah  konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan  dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta  bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu  menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(20)

KOMPETENSI INTI SMK/MAK KELAS X ‐ XII

X XI XII

1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang  dianutnya 

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang  dianutnya 

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang  dianutnya 

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,  disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,  kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan  pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian  dari solusi atas berbagai permasalahan dalam  berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial  dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai  cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,  disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,  kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan  pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian  dari solusi atas berbagai permasalahan dalam  berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial  dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai  cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,  disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,  kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan  pro‐aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian  dari solusi atas berbagai permasalahan dalam  berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial  dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai  cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis  pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural  berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu  pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan  humaniora dalam wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait  penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang  kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis  pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan  metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,  dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait  penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang  kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan  mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,  prosedural, dan metakognitif dalam ilmu  pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan  humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait  penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang  kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah  konkret dan ranah abstrak  terkait dengan  pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah  secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas  spesifik di bawah pengawasan langsung.  

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret  dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari  yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak  secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan  tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. 

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam  ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan  pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah  secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas  spesifik di bawah pengawasan langsung. 

(21)

KOMPETENSI DASAR

kelompok 1:

kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual  dalam rangka menjabarkan KI‐1;

kelompok 2:

kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial  dalam rangka menjabarkan KI‐2;

kelompok 3: 

kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan  dalam rangka menjabarkan KI‐3; 

kelompok 4: 

kelompok Kompetensi Dasar keterampilan  dalam rangka menjabarkan KI‐4.

KOMPETENSI DASAR

dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar 

dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta 

didik, dan kekhasan masing‐masing mata pelajaran. 

(22)

STRUKTUR KURIKULUM

MATA  PELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER  MINGGU

I II III IV V VI Kelompok A (Umum)

1 PA dan BP 4 4 4 4 4 4

2 PPKN 5 5 6 5 5 5

3 B. Indonesia 8 9 10 7 7 7

4 MTK  5 6 6 6 6 6

5 IPA ‐ ‐ ‐ 3 3 3

6 IPS ‐ ‐ ‐ 3 3 3

Kelompok B (Umum)

1 SBdP 4 4 4 4 4 4

2 PJOK 4 4 4 4 4 4

Jumlah jam  pelajaran per  minggu

30 32 34 36 36 36

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU  PER MINGGU VII VIII IX Kelompok A (Umum)

1 PA dan BP 3 3 3

2 PPKN 3 3 3

3 B. Indonesia 6 6 6

4 MTK  5 5 5

5 IPA 5 5 5

6 IPS 4 4 4

7 B. Inggris  4 4 4

Kelompok B (Umum)

1 Seni Budaya 3 3 3

2 PJOK 3 3 3

3 Prakarya 2 2 2

Jumlah jam  pelajaran per  minggu

38 38 38

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU  PER MINGGU

X XI XII

Kelompok A (Umum)

1 PA dan BP 3 3 3

2 PPKN 2 2 2

3 B. Indonesia 4 4 4

4 MTK  4 4 4

5 IPA 2 2 2

6 B. Inggris  2 2 2

Kelompok B (Umum)

1 Seni Budaya 2 2 2

2 PJOK 3 3 3

3 Prakarya dan

KWU 2 2 2

Jumlah jam pelajaran  Kelompok A dan B per  minggu

24 24 24

Peminatan SMA/MA 18 20 20 Peminatan SMK/MAK 24 24 24

Struktur Kurikulum Peminatan akan dijelaskan pada Slide PEMINATAN

(23)

BEBAN BELAJAR

merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu  minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran

SD/MI

Kegiatan Tatap  Muka 35 menit

SMP/MTs  

Kegiatan Tatap  Muka 40 menit  

SMA/MA/SMK/MAK Kegiatan Tatap Muka  45 menit

Kegiatan Terstruktur dan Mandiri  Maksimal 40% dari Kegiatan 

Tatap Muka

Beban belajar bagi SMA/MA yang 

menyelengarakan Sistem Kredit 

Semester (SKS), diatur dalam 

pedoman SKS

(24)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 61 TAHUN  2014 KTSP

(25)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing‐masing  satuan pendidikan. Pengembangan KTSP dikdasmen mengacu pada SNP,  Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi  Kurikulum

BUKU III KTSP KTSP

BUKU II KTSP

BUKU I KTSP

(26)

MUATAN KTSP

Mata Pelajaran

K e r a n g k a D a s a r

Struktur  Ku ri ku lu m  [dis tribusi  jam   min/mak s]

Kalender  Akademik

Beban  Belajar

TINGKAT NASIONAL TINGKAT DAERAH TINGKAT SEKOLAH

1. Visi

KTSP

2. Misi 3. Strategi

5. Struktur & 

Muatan  Kurikulum: 

[Jam  pelajaran 

“real”]

6. Waktu & 

Beban Belajar

7. Kalender  Akademik

RPP dan  Kegiatan  Pembelajaran  

Penyesuaian Event Daerah

4. Tujuan  Pendidikan

Koordinasi dan Supervisi

K O MPETENSI

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris

Pend Agama dan Budi Pekerti

Bahasa Indonesia Matematika PPKn

Seni Budaya       (termasuk Mulok)

Prakarya dan Kewirausahaan       (termasuk Mulok) Penjasorkes       (termasuk Mulok)

MUATAN NASIONAL MUATAN LOKAL

(27)

ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN 

NO KEGIATAN  ALOKASI WAKTU  KETERANGAN 

1. Minggu efektif semester ganjil tahun terakhir  setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII) 

Minimal 36 minggu  Digunakan untuk kegiatan pembelajaran  efektif pada setiap satuan pendidikan 2. Minggu efektif semester ganjil tahun terakhir 

setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)

Minimal 18 minggu 

~ s . d . a ~ 3. Minggu efektif semester genap tahun terakhir 

setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII

Minimal 14 minggu 

~ s . d . a ~ 4. Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu  Satu minggu setiap semester

5. Jeda antarsemester  Maksimal 2 minggu  Antara semester I dan II

6. Libur akhir tahun ajaran  Maksimal 2 minggu  Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan 

administrasi akhir dan awal tahun ajaran

(28)

ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN 

NO KEGIATAN  ALOKASI WAKTU  KETERANGAN 

7. Hari libur keagamaan  Maksimal 2 minggu  Daerah khusus yang memerlukan libur  keagamaan lebih panjang dapat 

mengaturnya sendiri tanpa mengurangi  jumlah minggu efektif belajar dan waktu  pembelajaran efektif

8. Hari libur umum/ nasional  Maksimal 2 minggu  Disesuaikan dengan Peraturan  Pemerintah

9. Hari libur khusus Maksimal 2 minggu  Untuk satuan pendidikan sesuai dengan  ciri kekhususan masing‐masing

10. Kegiatan khusus satuan pendidikan Maksimal 2 minggu  Digunakan untuk kegiatan yang 

diprogramkan secara khusus oleh satuan 

pendidikan tanpa mengurangi jumlah 

minggu efektif belajar dan waktu 

pembelajaran efektif

(29)

ACUAN KONSEPTUAL PENGEMBANGAN KTSP

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia  2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama  3. Persatuan Nasional dan Nilai‐Nilai Kebangsaan 

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan  Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan  dan Kemampuan Peserta Didik 

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh  Pendidikan Bermutu 

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan 

7. Tuntutan Dunia Kerja  8. Perkembangan Ipteks 

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah  serta Lingkungan 

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional  11. Dinamika Perkembangan Global 

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat 

13. Karakteristik Satuan Pendidikan 

(30)

PRINSIP DAN PROSEDUR OPERASIONAL PENGEMBANGAN KTSP

1.Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan  kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada  masa kini dan yang akan datang. 

2.Belajar sepanjang hayat 

3.Menyeluruh dan berkesinambungan 

1.Analisis mencakup: 

a. analisis ketentuan peraturan perundang‐undangan  mengenai Kurikulum; 

b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan,  dan lingkungan; dan 

c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan. 

2.Penyusunan mencakup: 

a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan; 

b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; 

c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban  kerja pendidik tingkat kelas; 

d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan; 

e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran  muatan lokal; dan 

f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap  muatan pembelajaran. 

PRINSIP PENGEMBANGAN

PROSEDUR OPERASIONAL

3.Penetapan dilakukan kepala sekolah/madrasah  berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan 

pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah. 

4.Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai 

dengan kewenangannya. 

(31)

MEKANISME

PENGEMBANGAN KTSP

1. Pengembangan 

• Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan  perencanaan satuan pendidikan. Kegiatan ini dapat  berbentuk rapat kerja satuan pendidikan dan/atau  kelompok satuan pendidikan yang diselenggarakan  sebelum tahun ajaran baru. 

• Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar  meliputi: (1) penyusunan draf berdasarkan analisis  konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi; serta (3)  pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah  yang lebih rinci dari masing‐masing kegiatan diatur dan  diselenggarakan oleh tim pengembang kurikulum  satuan pendidikan. 

• Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama  provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan 

kewenangannya berkewajiban melakukan koordinasi  dan supervisi.

2. Pelaksanaan 

Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama  seluruh unsur satuan pendidikan yakni kepala 

sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga  kependidikan. 

3.Daya Dukung 

Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP  meliputi: 

a.Kebijakan Satuan Pendidikan 

b.Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga  Kependidikan

c.Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan 

(32)

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 62 TAHUN  

2014

(33)

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar  kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan  pengawasan satuan pendidikan

diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,  kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara  optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

kegiatan terdiri atas:  (1) kegiatan ekstrakurikuler wajib (Pendidikan 

Kepramukaan); dan (2) kegiatan ekstrakurikuler pilihan. 

(34)

TAHAPAN PENGEMBANGAN

a. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; 

b. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya; 

c. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau  menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya; 

d. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler; dan 

e. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan

(35)

SISTEMATIKA PROGRAM

sekurang‐kurangnya memuat: 

a. rasional dan tujuan umum; 

b. deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler; 

c. pengelolaan; 

d. pendanaan; dan 

e. evaluasi 

(36)

BENTUK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

1. Krida, Misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),  Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), 

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Dan Lainnya; 

2. Karya Ilmiah, Misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan  Penguasaan Keilmuan Dan Kemampuan Akademik, Penelitian, Dan  Lainnya; 

3. Latihan Olah‐bakat Latihan Olah‐minat, Misalnya: Pengembangan  Bakat Olahraga, Seni Dan Budaya, Pecinta Alam, Jurnalistik, Teater,  Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Rekayasa, Dan Lainnya; 

4. Keagamaan, Misalnya: Pesantren Kilat, Ceramah Keagamaan, Baca  Tulis Alquran, Retreat; Atau 

5. Bentuk Kegiatan Lainnya. 

(37)

PELAKSANAAN DAN DAYA DUKUNG

Pelaksanaan 

Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh  pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala 

sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat  pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler. 

Daya Dukung 

1. Kebijakan Satuan Pendidikan  2. Ketersediaan Pembina 

3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan 

(38)

PENILAIAN

1. Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian dan  dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian  kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian  dilakukan secara kualitatif. 

2. Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan Kepramukaan  pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan 

berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum 

mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya. 

(39)

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 63 TAHUN  

2014

(40)

BANGGA MENJADI PRAMUKA INDONESIA

(41)

EKSTRAKURIKULER  WAJIB

BLOK SD  (18 JAM)

BLOK SMP  (36 JAM)

BLOK SMA/K  (36 JAM)

KEPRAMUKAAN GUGUS DEPAN (UU NO 12 TAHUN 2010) KO‐KURIKULER (PENUGASAN MATA PELAJARAN)

INTRAKURIKULER (PELAKSANAAN MATAPELAJARAN TERJADWAL)

1. Tujuan  Pendidikan  Nasional 2. SKL (SD/MI, 

SMP/MTs,  SMA/MA,  SMK/MAK) 3. KI Kelas I ‐XII

MODEL AKTUALISASI (120 menit /minggu)

PARADIGMA PENGELOLAAN KEGIATAN  PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI  EKSTRAKURIKULER WAJIB DALAM KONTEKS 

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

(42)

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TUJUAN

DIKNAS

GERAKAN  PRAMUKA

TUJUAN GERAKAN  PRAMUKA

KURIKULUM 2013

UU No. 20/2003

UU No. 12/2010

Kepramukaan  sbg kegiatan ekstra kurikuler

GUGUS DEPAN SATDIK

KONSEPTUAL DAN PROGRAMATIK, PENDIDIKAN  KEPRAMUKAAN SEBAGAI EKSTRAKURIKULER 

WAJIB

(43)

DESAIN INDUK EKSTRAKURIKULER 

WAJIB PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

(44)

1. Beriman 2. Kebhinneka‐

tunggalikaan 3. Toleransi 4. Kebersamaan 5. Syukur

6. Disiplin 7. Tanggung‐

jawab 8. Percaya diri 9. Berani

10. Cinta tanah air 11. Pemaaf

12. Jujur 13. Ksatria

14. Rela berkorban 15. Teladan

16. Sadar 

kewajiban dan  hak

17. Demokratis

18. Cakap  19. Peduli 20. Santun Kritis 21. Sopan 22. Cekatan 23. Peka 24. Tanggap 25. Komunikatif 26. Mandiri 27. Cermat 28. Taat aturan 29. Rasa ingin tahu 30. Pantang 

menyerah 31. Berpikir logis 32. Kreatif 33. Inovatif 34. Produktif 35. Menghargai

36. Ilmiah 37. Tekun 38. Hati‐hati 39. Terbuka 40. Bijaksana 41. Bersahaja 42. Rasa 

kebangsaan 43. Estetis

44. Gotong‐royong 45. Partisipatif 46. Imajinatif 47. Citra diri 48. Sadar bahaya 49. Kerjasama 50. Sadar 51. Berbagi 52. Sportif 53. Cinta tradisi

1. Keimanan kepada  Tuhan YME

2. Ketakwaan kepada  Tuhan YME

3. Kecintaan pada alam  4. Kecintaan kepada 

sesama manusia 5. Kecintaan kepada 

tanah air Indonesia 6. Kecintaan kepada 

bangsa Indonesia 7. Kedisiplinan 8. Keberanian 9. Kesetiaan

10. Tolong menolong

11. Bertanggungja wab 

12. Dapat dipercaya 13. Jernih dalam 

berpikir 14. Jernih dalam 

berkata 15. Jernih dalam 

berbuat 16. Hemat  17. Cermat 18. Bersahaja 19. Rajin 20. Terampil

MUATAN NILAI KURIKULUM 2013 

DAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN 

(45)

POLA, RINCIAN KEGIATAN, METODA,  DAN TEKNIK PENERAPAN 

1. Upacara pembukaan dan penutupan : 

• Perindukan Siaga 

• Pasukan Penggalang 

• Ambalan Penegak 

2. Keterampilan Kepramukaan (Scouting  Skill) 

• Simpul dan Ikatan (Pioneering) 

• Mendaki Gunung (Mountenering) 

• Peta dan Kompas (Orientering) 

• Berkemah (Camping) 

• Wirausaha 

• Belanegara 

• Teknologi 

• Komunikasi 

Catatan: Disesuaikan dengan kondisi di  sekolah masing‐masing 

POLA KEGIATAN

• Berbaris  • Menolong •  Jelajah  

• Memimpin • Berempati  •  Peta  

• Berdoa • Bersikap adil 

• Kompas • Janji • Cakap  berbicara • Memasak 

• Memberi hormat • Cakap  motoric • Tenda • Pengarahan 

• Kepemimpinan • PPGD 

• Refleksi  • Konsentrasi

• KIM • Dinamika  • Sportivitas

• Menaksir kelompok • Simpul

• Halang rintang • Permainan  ikatan  • TTG • Menghargai 

• Tanda jejak • Bakti teman

• Sandi • Lomba • Hastakarya

• Berkomunikasi  isyarat RINCIAN KEGIATAN

Metode mencakup: 

1) Pengenalan dan pengamalan kode  kehormatan Pramuka 

2) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)  3) Sistem kelompok (beregu) 

4) Kegiatan di alam terbuka yg mengandung  pendidikan yg sesuai dengan perkembangan  rohani dan jasmani peserta didik. 

5) Kemitraan dengan anggota Dewasa  6) Sistem tanda kecakapan 

7) Sistem satuan terpisah putra dan putri  8) Kiasan dasar 

Teknik Penerapan mencakup: 

1) Praktik Langsung, 2) Permainan, 3) Perjalanan  4) Diskusi, 5) Produktif, 6) Lagu, 7) Gerak,  

8) Widya Wisata, 9) Simulasi, dan 10) Napak Tilas 

METODA DAN TEKNIK PENERAPAN

(46)

PROSEDUR PELAKSANAAN  PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

a. Peserta Didik dibagi dalam beberapa  kelompok, setiap kelompok didampingi  oleh seorang Pembina Pramuka dan atau  Pembantu Pembina. 

b. Pembina Pramuka melaksanakan  Kegiatan Orientasi Pendidikan  Kepramukaan. 

c. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang  bukan Pembina Pramuka membantu  pelaksanaan kegiatan Orientasi 

Pendidikan Kepramukaan. 

MODEL BLOK

a. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran  mengidentifikasi muatan‐muatan 

pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di  dalam kegiatan Kepramukaan. 

b. Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan‐

muatan pembelajaran kepada Pembina 

Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam  kegiatan Kepramukaan. 

c. Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan,  Pembina Pramuka menyampaikan hasil 

kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata  Pelajaran. 

MODEL AKTUALISASI

(47)

PENILAIAN PENDIDIKAN  KEPRAMUKAAN

a.Penilaian dilakukan secara kualitatif. 

b.Kriteria keberhasilan lebih ditentukan  oleh proses dan keikutsertaan peserta  didik. 

c.Peserta didik diwajibkan untuk 

mendapatkan nilai minimal baik pada  kegiatan ekstrakurikuler wajib pada  setiap semester. 

d.Nilai yang diperoleh pada kegiatan  Pendidikan Kepramukaan sebagai  Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh  terhadap kenaikan kelas peserta  didik. 

e.Bagi peserta didik yang belum  mencapai nilai minimal perlu 

mendapat bimbingan terus menerus  untuk mencapai nilai baik. 

CAKUPAN PENILAIAN

a.Teknik penilaian  sikap dilakukan  melalui observasi,  penilaian diri, dan  penilaian 

antarpeserta didik. 

b.Teknik penilaian  keterampilan  dilakukan melalui  demonstrasi  keterampilannya. 

TEKNIK PENILAIAN

a.Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap  hari di dalam proses pembelajaran. 

b.Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai  c.Ekstrakurikuler Wajib menitikberatkan pada ranah nilai 

sikap. Keterampilan kepramukaan merupakan pendukung  terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri. 

d.Proses penilaian sikap dilaksanakan dg metode observasi.  

e.Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan  dengan Kompetensi Dasar dari masing‐masing Tema dan  Matapelajaran sebagai penguatan yang bermuatan Nilai  Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013. 

f. Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru  Matapelajaran, pemangku kepentingan dan/atau Pembina  Pramuka. 

g.Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru  Matapelajaran selaku Pembina Pramuka. 

PROSES PENILAIAN

a.Jurnal/buku harian. 

b.Portofolio. 

MEDIA PENILAIAN

(48)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 

tahun  2014

(49)

 RAPORT

 UN

 BK

PEMINATAN PADA PENDIDIKAN  MENENGAH

Peminatan adalah program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat  dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan,  dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. 

Pindah  Minat

Lintas Minat adalah program kurikuler untuk mengakomodasi perluasan pilihan  minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi  penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat.

Pendalaman Minat adalah program kurikuler untuk mengakomodasi pendalaman 

pilihan minat akademik peserta didik dengan orientasi pendalaman kelompok 

mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat. 

(50)

PEMINATAN AKADEMIK  SMA/MA

MATA PELAJARAN ALOKASI

X XI XII

I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 4

3 Fisika 3 4 4

4 Kimia 3 4 4

II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 4

3 Sosiologi  3 4 4

4 Ekonomi 3 4 4

III. Peminatan Bahasa dan Budaya

1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4

3 Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab, 

Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) 3 4 4

4 Antropologi 3 4 4

Mata pelajaran Pilihan

Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat 6 / 

9 4 / 8 4 / 8

Program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau  kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok  mata pelajaran keilmuan

SMA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik.

MA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik dan Peminatan Keagamaan (diatur oleh Kemenag RI)

PILIHAN MINAT

MTK BIO FIS

LINTAS/PENDALAM

AN

JAM

3  JAM

3  JAM

PILIHAN MINAT

MTK BIO FIS KIM

LINTAS/PENDALA

MAN

JAM

JAM

(51)

Program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau 

kemampuan vokasional peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok  mata pelajaran kejuruan. 

1. Teknologi &

Rekayasa

FISIKA

KIMIA GAMBAR 

TEKNIK

2. Teknologi Informasi & 

Komunikasi

FISIKA PEMROGRAMA

N DASAR SISTEM  KOMPUTER

3. Kesehatan

FISIKA

KIMIA

BIOLOGI

4. Agribisnis & 

Agroteknologi

FISIKA

KIMIA

BIOLOGI

5. Perikanan & 

Kelautan

FISIKA

KIMIA

BIOLOGI

PEMINATAN AKADEMIK 

SMK/MAK

(52)

lanjutan

6. Bisnis & 

Manajemen

PENGANTAR  EKONOMI DAN 

BISNIS PENGANTAR 

AKUNTANSI PENGANTAR  ADMINISTRASI  PERKANTORAN

7. Pariwisata

IPA TERAPAN

PENGANTAR  PARIWISATA

8. Senirupa & 

Kriya

DASAR‐DASAR  DESAIN PENGETAHUAN 

BAHAN

9. Seni  Pertunjukan

WAWASAN SENI  PERTUNJUKAN

TATA TEKNIK  PENTAS MANAJEMEN  PERTUNJUKAN

PEMINATAN AKADEMIK 

SMK/MAK

(53)

MUATAN LOKAL

(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 79 tahun  2014)

(54)

LANDASAN HUKUM

 UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

 Pasal 77N PP 32/2013 tentang Perubahan atas PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

• Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan  proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal; 

• Muatan lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan  pendidikan. 

 Permendikbud No 79 Tthn 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum

2013

(55)

LANDASAN HUKUM

 Pasal 77P PP 32/2013

• Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi  pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah; 

• Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi  pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar;

• Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi  terhadap dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan  guru; dan 

• Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat 

menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi 

pengelolaan kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah 

daerah provinsi. 

(56)

Muatan Lokal Pasal 1, ayat (1) dan Pasal 2, ayat (1)

Pengertian Muatan Lokal

56

Potensi dan Keunikan daerah

Keunggulan dan Kearifan Daerah

Analisis Konteks

Identifikasi  Muatan Lokal

Lingkungan Sekitar (dan Warisan): 

(Alam, Sosial‐Ekonomi, Budaya,...)

Bahan Kajian atau Mata  Pelajaran

Perumusan 

Muatan Lokal

(57)

Tujuan Muatan Lokal Pasal 2, ayat (2)

Muatan lokal sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan

57

PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Peserta Didik

Mengenal dan mencintai lingkungan daerahnya

Melestarikan dan

mengembangkan keunggulan

dan kearifan daerah

(58)

Prinsip Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 3)

58

Kesesuaian Perkembangan Siswa

Keutuhan Kompetensi Fleksibelitas jenis, bentuk,

dan pengaturan waktu penyelenggaraan

Kebermanfaatan terhadap kepentingan nasional dan

tantangan global

Muata

n

Lokal

(59)

Jenis Muatan Lokal Pasal 4, ayat (1)

Muatan Lokal terdiri dari

59

MUATAN  LOKAL

Seni Budaya

Prakarya

Pendidikan Jasmani,  Olahraga, dan Kesehatan

Teknologi

Bahasa

(60)

Jenis Muatan Lokal

Muatan Lokal terdiri dari

60

Lingkungan (dan  Warisan): 

Alam, Sosial,  Budaya

Muatan Lokal  (Layak  Diajarkan)

Bukan Muatan Lokal 

Sebagai Konteks  Pembelajaran Terintegrasi dg

Muatan  Nasional Sebagai Muatan 

Terpisah

Analisis Konteks

Identifikasi

Klasifikasi

(61)

Dokumen Muatan Lokal (Pasal 5)

Muatan lokal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dirumuskan dalam bentuk dokumen.

61

Muatan Lokal

Kompete nsi Dasar

Silabus

Buku Teks Pelajara

n

Referensi

Dokumen terkait

Problematika implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi multi kasus di SMP Negeri 1

(2) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan masyarakat menyelenggarakan satuan dan/atau program

Kemampuan guru pendidikan Agama Islam dalam penerapan kurikulum 2013. Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan

Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka Pedoman Penerapan.. Kurikulum dalam Rangka Pemulihan

Seperti saat ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dikembangkan menjadi Kurikulum 2013. Perubahan kurikulum tersebut di atas harus disosialisasikan secara

(2) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan masyarakat menyelenggarakan satuan dan/atau program pendidikan

Pasal 71 Penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan tanpa izin Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara

Dokumen perencanaan PBJ Satuan Pendidikan melalui SIPLah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a dan bukti PBJ Satuan Pendidikan melalui luring