• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA "

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Terakreditasi A

SK BAN –PT NO: 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014

Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA

Skripsi

Oleh

Daniella Septiana 2015330115

Bandung

2019

(2)

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Terakreditasi A

SK BAN –PT NO: 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014

Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA

Skripsi

Oleh

Daniella Septiana 2015330115

Pembimbing

Dr. Aknolt Kristian Pakpahan, S.IP., M.A.

Bandung

2019

(3)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Tanda Pengesahan Skripsi

Nama : Daniella Septiana Nomor Pokok : 2015330115

Judul : Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA

Telah diuji dalam Ujian Sidang jenjang Sarjana Pada Selasa, 8 Januari 2019

Dan dinyatakan LULUS Tim Penguji

Ketua sidang merangkap anggota

Sapta Dwikardana, Ph. D. : ________________________

Sekretaris

Dr. Aknolt Kristian Pakpahan, S.IP., M.A. : ________________________

Anggota

Stanislaus R. Apresian, S.IP., M.A. : ________________________

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Pius Sugeng Prasetyo, M.Si

(4)

Pernyataan Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Daniella Septiana

NPM : 2015330115

Jurusan/Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

Judul : Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukanlah merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain. Adapun karya atau pendapat pihak lain yang dikutip, ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan bersedia menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.

Bandung, 5 Januari 2019

Daniella Septiana

(5)

ii ABSTRAK

Nama : Daniella Septiana NPM : 2015330115

Judul : Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA.

Penelitian ini akan melihat potensi yang dimiliki startup lokal dalam meningkatkan daya saing Indonesia di era MEA. Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah integrasi ekonomi dibawah ASEAN yang dilakukan untuk meningkatkan performa ekonomi kawasan Asia Tenggara di lingkup internasional. Karakteristik MEA yang pertama adalah pasar tunggal berbasis produksi dimana hambatan barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil akan dihilangkan. Salah satu sektor ekonomi yang sedang menjadi perhatian global adalah perekonomian digital. Digitalisasi ekonomi sudah terjadi hampir diseluruh dunia termasuk ASEAN. Salah satu bentuk digitalisasi ekonomi yang sedang marak adalah berkembangnya startup digital atau perusahaan rintisan yang bergerak dibidang teknologi. Sebagai negara anggota ASEAN dengan populasi tertinggi, Indonesia merupakan salah satu negara penyedia startup terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Meskipun tergolong baru, kehadiran startup lokal ternyata memberikan cukup banyak kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal, menarik banyak investor luar negeri ke Indonesia, hingga kontribusi langsung terhadap PDB Indonesia. Kontribusi yang diberikan startup lokal terhadap perekonomian domestik secara tidak langsung akan mendorong daya saing Indonesia dalam menghadapi MEA karena dengan adanya startup lokal Indonesia dapat memaksimalkan sumber daya manusia yang menjadi salah satu kekuatan Indonesia dan meningkatkan investasi langsung yang masuk ke Indonesia. Hal tersebut menunjukan bahwa banyak potensi yang dimiliki startup lokal dalam meningkatkan daya saing Indonesia di era MEA.

Kata kunci: Daya Saing, startup, Indonesia, ASEAN

(6)

ABSTRACT

Name : Daniella Septiana

Student Identification Number : 2015330115

Title : The Potential of local startups in

increasing Indonesia‘s competitiveness in AEC

This research will look at the potential of local startups in improving Indonesia’s competitiveness in the AEC era. The ASEAN Economic Community is an economic integration under ASEAN which is carried out to improve the economic performance of Southeast Asian in the global scope. The first characteristic of AEC is a single market production based where barriers to goods, services, investment, capital, and skilled labor will be eliminated. Digital economy is one of the economic sectors that become global trend. Economic digitalization has occurred in almost all over the word including ASEAN. One form of economic digitalization that is happening is the development of digital startup. As an ASEAN member country with the highest population, Indonesia is one of the main startups provider in South East Asia. Even though it is relatively new, the presence of local startups has turned out to provide quite a lot of contribution to Indonesia’s economy. Starts from the absorption of domestic labor, attract foreign investor to invest in Indonesia, to a direct contributions to Indonesia’s GDP. Those contribution that given by local startups to the domestic economy will indirectly drive Indonesia’s competitiveness in facing AEC because inline with the presence of local startups Indonesia can maximize the human resource that is one of Indonesia’s strength and increase foreign direct investment to Indonesia. These show that there are many potential owned by local startups in improving Indonesia’s competitiveness in the AEC era.

Keywords: Competitiveness, startups, Indonesia, ASEAN

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjaatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena batas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudulu ―Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA‖ tepat pada waktunya.

Daya saing merupakan salah satu hal yang krusial bagi sebuah negara karena jika tidak memiliki daya saing terutama daya saing ekonomi suatu negara lama kelamaan akan menjadi tidak produktif. Faktor yang dapat mendorong daya saing ekonomi di suatu negara bermacam macam, dalam kasus ini startup dipilih untuk dianalisa potensi nya dalam meningkatkan daya saing Indonesia di MEA karena fenomena startup sedang berkembang dibanyak negara termasuk Indonesia.

Adapun penulisan ini diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada program studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Katholik Parahyangan Bandung. Besar harapan penulis agar tulisan ini dapat berguna bagi para pembacanya untuk melihat potensi yang dimiliki startup lokal. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca untuk membangun tulisan ini menjadi lebih baik.

Semoga penelitian ini dapat menjadi referensi maupun tolak ukur bagi penelitia selanjutnya.

Bandung, 5 Januari 2019

Daniella Septiana

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

1. Allah S.W.T atas berkah dan rahmat yang diberikan selama poses pembelajaran di bangku perkulihana hingga penulisan karya ilmiah ini 2. Ibu dan ayahku Angky Septiana dan Hadian Septiana yang selalu ada

untuk penulis dan memberikan dukungan moral maupun materil. I could never do this without you both. This is for you .

3. Adik adik penulis, Audrey dan Kiana karena selalu menemani dan menghibur meskipun sering menyebalkan juga. But I love you. Semangat UN nya Kiana, semangat kuliahnya Audrey.

4. Rezka, makasih udah nemenin aku nyeselesain skripsi aku dan mendengarkan keluh kesahku dan sering jemput aku dari stasiun kalo pulang dari Bandung. Kamu pasti bisa juga nyelesain TA, semangat!

5. Bang Tian, selaku dosen pembimbing yang selalu meberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Rafi yang sudah menemaniku skripsian selama di kota kembang ini dan nemenin bimbingan, temen makan temen nyanyi temen curhat temen planning rundown keseharian, see u on Top

7. Tifany dan Renata teman prakdipku yang cantik2, yang udah sering janjian pergi tapi gajadi jadi, gaboleh ilang kontak yaa hehehe harus sering2 ketemuu

8. Riri dan Abel teman hidupku selama 1 bulan tinggal bersama di Bangkok terimakasih kenangannya, yuk liburan lagi

9. Teman teman SMAN 3 Jakarta atas hiburan kalo lagi penat mengerjakan skripsi terutama Arief, Royyan, dan Sammy… terimakasih hari Jum‘at nya 10. Teman teman UNPAR terutama dari divisi osfak ku luv u, terimakasih

telah memberiku kesempatan menyelesaikan skripi ini

11. Team govrel Shopee yang memberikan banyak pelajaran baik mengenai startup dan pelajaran lainnya

(9)

vi

12. Terimakasih kepada semua yang berjasa namun tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, luff u all

13. Terimakasih kepada diri saya sendiri yang sudah mau dipaksa untuk melawan malas.

(10)

DAFTAR ISI

Surat Pernyataan ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

Kata Pengantar ... iv

Ucapan Terimakasih ... v

Daftar Isi ... vii

Daftar Gambar ... x

Daftar Singkatan ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.2.1 Deskripsi Masalah ... 6

1.2.2 Pembatasan Masalah ... 9

1.2.3 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 10

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 10

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4 Tinjauan Pustaka ... 11

1.5 Kerangka Pemikiran ... 15

1.6 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 29

1.6.1 Metode Penelitian ... 29

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ... 30

(11)

viii

1.7 Sistematika Pembahasan ... 31

BAB II GAMBARAN UMUM MEA ... 32

2.1. Latar Belakang Serta Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN ... 32

2.1.1. Sejarah ASEAN dan ASAN Community ... 32

2.1.2. Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN ... 37

2.2. Karakteristik Masyarakat Ekonmi ASEAN ... 40

2.2.1. Pasar Tunggal Berbasis Produksi ... 40

2.2.2. Kawasan Ekonomi yang Kompetitif ... 43

2.2.3. Pembangunan Ekonomi yang Merata ... 47

2.2.4. Integrasi kearah Ekonomi Global... 48

2.3. Dampak Positif dan Negatif Masyarakat Ekonomi ASEAN ... 49

2.3.1. Dampak Positif Masyarakat Ekonomi ASEAN ... 49

2.3.2. Dampak Negatif Masyarakat Ekonomi ASEAN ... 51

2.4. Daya Saing Indonesia di Masyarakat Ekonomi ASEAN ... 52

2.4.1. Pengertian Daaya Saing dan Alasan Daya Saing Dibutuhkan dalam MEA 2015 ... 52

2.4.2. Daya Saing Indonesia dalam Konteks MEA 2015 ... 55

BAB III POTENSI STARTUP LOKALDALAM MENINGKATKAN DAYA SAING INDONESIA DI ERA MEA ... 62

3.1. Transformasi Ekonomi Menjadi Ekonomi Digital ... 62

3.1.1. Perkembangan Teknologi di Indonesia ... 62

3.1.2. Transformasi Sektor Bisnis ... 65

3.2. Bisnis Startup di Indonesia ... 67

(12)

3.2.1. Regulasi Startup di Indonesia ... 67

3.2.2. Keadaan Bisnis Startup di Indonesia ... 69

3.3. Kontribusi Startup Lokal Terhadap Perekonomian Indonesia ... 81

3.4. Potensi Startup Lokal dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA 2015 ... 85

3.4.1. Potensi Startup dilihat dari Competitiveness Perfotmance ... 85

3.4.2. Potensi Startup dilihat dari Competitiveness Determinants ... 93

BAB IV KESIMPULAN ... 101

Daftar Pustaka ... 107

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Figure 1 ... 30

Figure 2 ... 30

Figure 3 ... 30

Figure 4 ... 30

Figure 5 ... 30

Figure 6 ... 30

(14)

DAFTAR SINGKATAN

ACCP : ASEAN Coordinating committee on Consumer Protection ACIA : ASEAN Comperhensive Investment Agreement

AEGC : ASEAN Experts Group on Competition AFTA : ASEAN Free Trade Area

ASEAN : Association of Southeast Asian Nation GCI : Global Competitiveness Index

KEMENKEU : Kementrian Keuangan

KOMINFO : Kementrian Komunikasi dan Informasi MEA : Masyarakat Ekonomi ASEAN

OECD : Organisation for Economic Co-operation and Development PDB : Pendapatan Domestik Bruto

PPBT : Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi SEATO : South East Asia Treaty Organisation UMKM : Usaha Mikro Kecil dan Menengah WEF : World Economic Forum

(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan sektor teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mampu mempengaruhi kehidupan manusia khususnya dalam aspek sosial dan ekonomi yang dipengaruhi secara siginifkan, kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi tersebut juga memprakarsai perkembangan internet yang kemudian mendorong digitalisasi. Sekarang sudah hampir seluruh aktivitas masyarakat disokong dengan adanya keberadaan internet, gaya hidup masyarakat pun juga ikut berubah seiring dengan perkembangan tersebut. Dimulai dari perihal mendasar seperti media komunikasi hingga kegiatan ekonomi, kala ini sudah banyak yang dilakukan secara digital. Arti pasar secara tradisional dimana merupakan sarana atau tempat bertemunya penjual dan pembeli seakan sudah tidak sesuai jika digunakan untuk menjelaskan realita yang ada pada saat ini.1 Pasar sudah tidak menjadi satu satunya wadah yang dapat digunakan untuk mempertemukan permintaan dan penawaran akan barang dan jasa, bentuk kegiatan ekonomi sudah mulai ikut bergeser dan berubah seiring dengan berkembangnya zaman.

Ekonomi digital menjadi salah satu wadah dan bentuk kegiatan ekonomi yang sedang diminati oleh masyarakat luas. Berubahnya kegiatan ekonomi dari yang konvensional menjadi ekonomi digital suka atau tidak suka harus diterima

1 Rusli Amran, ―Padang Riwayatmu Dulu‖, Jakarta, PT Mutiara Sumber Widya, hlm 22.

(16)

oleh pelaku ekonomi. Para pelaku bisnis harus bisa menyesuaikan kemampuan bisnis mereka dengan melakukan inovasi. Inovasi yang dimaksud disini bukan hanya peningkatan atau pembaharuan suatu barang dan jasa namun mencakup

juga suatu proses atau cara

baru dalam memasarkan suatu barang dan jasa yang ditawarkan tersebut.2 Hal tersebut sudah semestinya diadaptasi oleh para pelaku bisnis demi kelangsungan bisnis nya agar tidak mengalami product life cycle dimana produk yang mereka tawarkan sudah kurang laris di pasaran dan mengalami penurunan yang dikarenakan tidak dapat mengikuti perkembangan yang ada, serta pasar sudah mulai jenuh dengan produk barang dan jasa yang ditawarkan atau bahkan jenuh dengan metode pemasaran produk tersebut.3

Untuk menghindari product life cycle biasanya para pelaku bisnis dapat melakukan beberapa hal, antara lain adalah membuka bisnis nya di daerah yang lain selain wilayah bisnis utama nya atau dengan melakukan terobosan baru yang akan mampu membuat bisnis tersebut kembali menembus dan menguasai pasar.

Pada zaman sekarang masyarakat lebih cenderung memilih untuk melakukan inovasi dimana para pelaku bisnis sudah mulai sadar dengan keadaan dunia yang dimana telah memasuki era digital, dan yang mulai menyadari hal tersebut bukan hanya persahaan besar namun pelaku bisnis kecil yang baru hendak memulai

2 ―OSLO MANUAL‖, Organisation for Eonomic Co-operation and Development , 2005,

http://www.oecd.org/science/inno/2367580.pdf?TSPD_101_R0=e1522265bf9fb07799ce26354f3b 2578q380000000000000000250fc18bffff00000000000000000000000000005a9e2e5400f1b3e21c, pada 6 Maret 2018.

3 Maria Cecilia Mancini, ―Innovation and Marketing Strategies for PDO products: the case of

‗Parmigiano Reggiano‘ as an ingredient‖, Bio-based and Applied Economics 5(2), 2016, hlm 157.

(17)

3

bisnis nya pun telah sadar dengan fenomena digitalisasi ekonomi.4 Ekonomi digital merupakan keadaan dimana sudah semakin maraknya transaksi perdagangan dan perkembangan bisnis yang ada memanfaatkan internet sebagai medium kooperasi, kolaborasi, dan komunikasi antar perusahaan maupun antar individu.5Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah mulai mengadaptasi paham ekonomi digital, hal ini dapat diamati melalui banyak nya bisnis startup lokal yang mulai masuk dan menguasai pasar Indonesia yang dinamis. Pengertian bisnis startup sendiri di Indonesia merupakan bisnis yang belum lama dibangun namun julukan bisnis startup ini lebih di indentikan dengan perusahaan bidang teknologi dan informasi yang berkembang di dunia maya. Jenis bisnis startup lokal yang sedang berkembang di Indonesia juga bervariasi, mulai dari sistem perdagangan hingga transportasi online.

Tulisan ini akan memberikan fokus terhadap bisnis startup yang berbasis aplikasi atau sudah memiliki tautan aplikasi yang dapat digunakan didalam smartphone masyarakat Indonesia karena dari data yang di analisis oleh Ernst &

Young, terdapat peningkatan sebanyak 40% terhadap bisnis online lokal setiap tahun nya, serta keadaan dimana terdapat kurang lebih 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna smartphone di Indonesia membuat Indonesia menjadi pasar yang sangat hangat untuk membangun bisnis startup baru.6 Hal tersebut lah yang

4 Stephen Mutula, ―ICT Skill Readiness for the Emerging Global Digital Economy among Small Business in Developing Countries: Case Study of Bostwana‖, 2007,

https://search.proquest.com/docview/200636509/C0B8E661A4CF488EPQ/9?accountid=31495, diakses pada 14 Maret, 2018.

5 Don Tapscott, ―Grown Up Digital: The Rise of Net Generation‖, Newyork: McGraw-Hill, 1998.

6 ―Indonesia Akan Jadi Pemain Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara‖, KOMINFO, 2015, https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6441/Indonesia+Akan+Jadi+Pemain+Ekonomi+Dig ital+Terbesar+di+Asia+Tenggara/0/berita_satker, diakses pada 14 Maret 2018.

(18)

4

menjadi salah satu faktor perkembangan bisnis startup berbasis aplikasi cepat berkembang di Indonesia. Keadaan bisnsis startup di Indonesia pun sudah banyak yang merintih kesuksesan dan dikenal oleh berbagai kalangan, seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Ketiga bisnis startup merupakan bisnis startup berbasis aplikasi asal Indonesia yang namanya sudah melambung, berkat kesuksesan ketiga bisnis startup tersebut, masyarakat Indonesia masih sangat optimis dengan keberadaan bisnis startup tersebut. Selain antusias masyarakat Indonesia akan kesuksesan bisnis startup, pemerintah Indonesia pun sudah mulai memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan bisnis startup.

Sejak berkembang nya bisnis startup di Indonesia dan juga melihat kesuksesan kesuksesan bisnis startup lokal, pemerintah Indonesia mulai memberikan perhatian khusus kepada sektor bisnis baru tersebut. Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kenyataan bahwa perkembangan ekonomi digital di Indonesia berkembang dengan sangat pesat dan memperkirakan bahwa akan mampu untuk berada di peringkat ke-4 di dunia pada tahun 2030, oleh karena itu Menteri Keuangan Indonesia merasa bahwa Indonesia harus mampu mentransformasi kekuatan ekonomi nya yang semula mengandalkan sumber daya alam menjadi ekonomi yang berbasis human capital demi mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi.7 Pemerintah Indonesia juga sudah sepakat bahwa pemerintah harus membuat regulasi yang tidak menghambat kreativitas bisnis startup dan sudah seharusnya pemerintahan Indonesia mampu mendukung masyarakatnya dalam mengembangkan kreativitas produksi nya

7 ―Menuju 2030: Transformasi Kekuatan Ekonomi Natural Resources ke Human Capital‖, KEMENKEU, 2017, https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/menuju-2030-transformasi- kekuatan-ekonomi-natural-resources-ke-human-capital/, diakses pada 14 Maret 2018.

(19)

5

karena bisnis startup tersebut dianggap dapat menggerakan dan mendorong aktivitas perekonomian Indonesia.8

Ekonomi digital di Indonesia dianggap mampu menjadi salah satu faktor pendorong yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia khususnya di kawasan regional ASEAN. Daya saing suatu negara merupakan salah satu hal yang krusial bagi suatu negara. Dalam menghadapi tantangan global daya saing suatu negara diperlukan untuk menunjukan eksistensi negara tersebut di dunia internasional.

Menurut The 2017 IMD World Competitiveness Year Book, Indonesia sedang menempati urutan ke-42 di dalam peringkat daya saing dunia, posisi Indonesia pada urutan ke-42 tergolong masih tertinggal dibandingkan dengan negara anggota kawasan ASEAN seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina yang telah lebih dulu mengungguli Indonesia dalam hal daya saing nya.9 Oleh karena itu Indonesia harus meningkatkan daya saing perekonomian nya demi mengejar ketertinggalan, ditambah lagi kawasan regional ASEAN telah menetapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN dimana demi mendorong kekuatan ekonomi regional ASEAN, ASEAN setuju untuk membuat kebijakan dimana perpindahan barang dan jasa akan semakin bebas di kawasan regional tersebut.

Akan ada penghapusan tarif baik untuk barang dan jasa serta kebebasan untuk masyarakat ASEAN untuk berpindah dan bekerja dimanapun negara anggota ASEAN yang dituju dengan harapan dapat membentuk ekonomi regional yang

8 ―Regulasi Tidak Boleh Menghambat Kreativitas Startup‖, KEMENKEU, 2017,

https://kemenkeu.go.id/publikasi/berita/regulasi-tidak-boleh-menghambat-kreativitas-startup/, diakses 14 Maret 2018.

9 ―Menuju Peningkatan Daya Saing Ekonomi Digital Indonesia‖, ICED Institute, 2017, http://icedinstitute.or.id/2017/09/menuju-peningkatan-daya-saing-ekonomi-digital-indonesia/, diakses pada 14 Maret 2018.

(20)

6

lebih kuat dan dinamis.10 Membuat perekonomian tanpa batas seperti yang dilakukan ASEAN mungkin baik demi kekuatan regional karena dapat meningkatkan performa ekonomi regional nya, namun hal ini dapat menjadi masalah jika daya saing suatu negara tersebut lemah. Dengan adanya kebijakan free flow of goods and services oleh Masyarakat Ekonomi ASEAN membuat Indonesia harus meningkatkan performa ekonomi negara nya agar tidak kalah saing dengan negara angggota ASEAN lain nya. Dengan melihat perkembangan bisnis startup lokal yang berkembang dengan pesat, banyak ahli yang memperkirakan bisnis startup tersebut dapat mendorong ekonomi digital Indonesia untuk menjadi salah satu faktor yang yang mampu memperkuat daya saing Indonesia di Masyarakat Ekonomi ASEAN, oleh karena itu penulisan kali ini akan mencoba mengangkat topic Peran Bisnis Startup Lokal Dalam Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Masyarakat Ekonomi ASEAN

1.2. Identifikasi Masalah 1.2.1. Deskripsi Masalah

Di dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN terdapat beberapa karakteristik yang salah satunya adalah membentuk pasar tunggal dengan membebaskan arus lalu lintas barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja terampil. Karakterisitik Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut membuat negara negara anggota ASEAN harus memiliki daya saing yang baik agar dapat tetap mempertahankan eksistensi

10 ―ASEAN Economic Community Blueprint 2025‖, ASEAN, 2015, hlm 1-6.

(21)

7

negaranya ditengah integrasi ekonomi yang dilakukan. Daya saing yang dapat ditonjolkan oleh masing masing negara pun berbeda beda sesuai dengan keadaan dan sumber daya yang dimiliki oleh masing masing negara anggota.

Indonesia merupakan negara dengan lebih dari 260 juta penduduk yang membuat Indonesia berada di urutan ke-4 menjadi negara dengan penduduk terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika.11 Hal tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pasar yang cukup besar dikarenakan tingkat populasi yang tinggi. Tingginya jumlah penduduk di Indonesia membuat perekonomian Indonesia juga mengalami naik turun yang dikarenakan selain banyak nya sumber pemasukan perekonomian Indonesia namun banyak juga tanggungan yang harus ditanggung oleh negara karena besar nya jumlah penduduk. Banyak nya penduduk juga membuat pemerintah harus mampu menyediakan banyak lapangan pekerjaan yang layak untuk masyarakatnya, namun kenyataan nya pengangguran di tahun 2017 telah mengalami kenaikan menjadi 5,50 persen dari penduduk Indonesia yang berarti 7,04 juta orang merupakan masyarakat dengan pengangguran terbuka.12 Kurang nya lapangan pekerjaan menjadi salah satu faktor pendorong untuk masyarakat Indonesia membuka bisnis nya sendiri, dan di era digital ini bisnis startup berbasis aplikasi internet menjadi salah satu pilihan yang sedang digemari oleh masyarakat luas.

Perkembangan bisnis startup lokal yang berkembang secara pesat ini membuat pemerintah Indonesia menggantungkan harapan nya ke sektor bisnis

11 ―2017 Population Data Sheet‖, Population Reference Bureau, 2017,

http://www.prb.org/pdf17/2017_World_Population.pdf, diakses pada 15 Maret 2018.

12 ―Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,50 persen‖, Badan Pusat Statistik, 2017, https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/11/06/1377/agustus-2017--tingkat- pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-50-persen.html, diakses pada 15 Maret 2018.

(22)

8

tersebut, pemerintah berharap dengan adanya perkembangan bisnis startup tersebut Indonesia dapat merubah mata pencaharian nya yang semula bergantung pada sumber daya alam menjadi sumber daya manusia seperti yang diutarakan oleh Menteri Keuangan Indonesia pada Seminar Utama Hari Oean yang membahas mengenai transformasi ekonomi digital Indonesia.13 Banyak nya bisnis startup yang baru saja mulai meniti usaha juga dapat berdampak pada ketenaga kerjaan Indonesia, dengan banyak nya bisnis startup diharapkan lapangan pekerjaan yang akan dibuka juga akan semakin banyak dan akan mengurangi pengangguran di Indonesia. Banyak juga ahli yang telah memperkirakan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi pasar online terbesar di kawasan regional ASEAN, dan banyak nya investor asing yang tertarik akan pasar ekonomi digital di Indonesia memberikan Indonesia kesempatan yang semakin besar dalam mengembangkan bisnis online nya tersebut.14 Berdasarkan banyaknya data, perkembangan bisnis startup di Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang mampu meningkatkan daya saing Indonesia khususnya di kawasan regional ASEAN.

Lembaga riset McKinsey pun memprediksi bahwa ekonomi digital lokal akan berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2025 kurang lebih sebesar USD 150 milyar pertahun dan Indonesia juga diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia serta perusahaan

13 ―Regulasi Tidak Boleh Menghambat Kreativitas Startup‖, KEMENKEU, 2017,

https://kemenkeu.go.id/publikasi/berita/regulasi-tidak-boleh-menghambat-kreativitas-startup/, diakses 14 Maret 2018.

14 ―Investor Asing Berjudi Untuk Startup Indonesia‖, CNN, 2017,

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171008122552-192-246901/investor-asing-berjudi- untuk-start-up-indonesia, diakses pada 15 Maret 2018.

(23)

9

digital Indonesia merupakan kompetitor yang kuat jika dikaitkan dengan kategori perdagangan digital global.15 Seiring dengan berjalan nya globalisasi di dunia dan dimana dunia telah memasuki era digitalisasi membuat bisnis startup berbasis aplikasi tersebut dianggap mampu menyesuaikan dengan zaman karena sebagai suatu negara pun harus mampu untuk melakukan inovasi demi menjaga eksistensi negaranya di dunia internasional. Disaat ekonomi digital sudah dilakukan hampir seluruh negara di berbagai belahan dunia, keadaan Indonesia yang juga mulai memanfaatkan keadaan ini merupakan hal yang bagus. Berbagai macam jenis startup yang muncul seringkali disambut hangat oleh pasar online Indonesia. Hal tersebut semakin membuat Indonesia optimis bahwa perkembangan bisnis startup Indonesia mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dimana sekarang adanya regulasi yang memudahkan perpindahan barang dan jasa secara bebas demi memperkuat kekuatan ekonomi kawasan regional yang harus di antisipasi oleh Indonesia jika tidak ingin kehilangan eksistensi nya di kawasan regional ASEAN.

1.2.2. Pembatasan Masalah

Penelitian kali ini akan berfokus pada keadaan beberapa bisnis startup di Indonesia yang telah sukses meraih pelanggan yang banyak dan memberikan keuntungan terhadap perekonomian Indonesia. Serta bagaimana perkembangan bisnis startup tersebut dianggap mampu untuk meningkatkan daya saing Indonesia di masyarakat ekonomi ASEAN yang sebelumnya tergolong lemah.

15 ―Menuju Peningkatan Daya Saing Ekonomi Digital Indonesia‖, ICED Institute, 2017, http://icedinstitute.or.id/2017/09/menuju-peningkatan-daya-saing-ekonomi-digital-indonesia/, diakses pada 15 Maret 2018.

(24)

10

Pembahasan akan dibatasi dalam rentang tahun 2012 hingga 2017.

Pembatasan waktu tersebut dipilih dengan alasan perkembangan bisnis startup di Indonesia sudah mulai sejak tahun 2012 dan terus berkembang secara pesat bahkan hingga sekarang. Golongan startup yang akan dibahas dalam penulisan kali ini adalah startup unicorn karena pemerintah Indonesia mulai membentuk kebijakan yang mampu mendorong perkembangan bisnis startup dan membuat regulasi yang tidak akan menghambat perkebangan ekonomi digital di Indonesia semenjak startup unicorn di Indonesia menunjukan performanya.

1.2.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penelitian ini akan membahas pentingnya daya saing suatu negara dalam menghadapi persaingan internasional yang akan dijelaskan melalui perkembangan bisnis startup lokal yang berkembang dan dianggap mampu untuk meningkatkan daya saing Indonesia di Masyarkat Ekonomi ASEAN, maka rumusan pertanyaan pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut: “Apakah Startup lokal memiliki potensi dalam meningkatkan daya saing Indonesia di era MEA?”

1.3. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan bisnis startup di Indonesia yang sudah membuahkan hasil dengan mendorong perekonomian Indonesia dengan menarik banyak investor asing ke Indonesia dan

(25)

11

menggambarkan potensi startup lokal dalam meningkatkan daya saing Indonesia di era MEA.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait dengan seiring dengan perkembangan zaman yang terjadi dimana telah dimasuki nya era digital, perkembangan bisnis startup di Indonesia yang sangat pesat diduga dapat meningkatkan daya saing Indonesia di Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan memberikan banyak kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penelitian ini juga diharapkan dapat membuat antusias bisnis startup di Indonesia akan semakin meningkat karena melihat peluang yang besar dan kemungkinan sukses yang besar dikarenakan banyak peminat baik produsen maupun investor.

1.4. Tinjauan Pustaka

Dalam pembahasan mengenai digital ekonomi yang sedang berkembang dan dianggap mampu menjadi kekuatan baru untuk meningkatkan daya saing suatu negara juga sudah pernah dibahas dalam beberapa literatur ilmiah antara lain adalah Competitiveness of the ASEAN Countries: Corporate and Regulatory Drivers oleh Philippe Gugler and Julien Chaisse.

Buku yang diedit oleh Philippe Gugler dan Julien Chaisse ini secara garis besar menjelaskan tentang keadaan dimana semua negara berusaha untuk meningkatkan ekonomi negaranya terutama dalam meningkatkan daya saing nya di dalam ekonomi global. Buku ini memfokuskan studi nya pada kawasan regional ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) karena kawasan

(26)

12

regional ini dianggap paling berpotensi dan dinamis khususnya dalam bidang ekonomi dan politiknya oleh karena itu kawasan regional tersebut dirasa paling menjanjkan di masa yang akan datang. 16

Competitiveness of the ASEAN Countries: Corporate and Regulatory Drivers juga menuliskan pendapat ahli mengenai keadaan dan tanangan yang telah dihadapi ASEAN selama beberapa taun terakhir, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi ASEAN dalam memajukan ekonomi nya, banyak negara besar yang tertarik dan memberi perhatian lebih terhadap negara negara anggota ASEAN dikarenakan negara anggota ASEAN mayoritas adalah negara berkembang yang berpotensi termasuk diantaranya adalah Indonesia. ASEAN juga dirasa harus ber transformasi agar menjadi lebih kompetitif di dunia global.17

Buku tersebut dirasa mampu untuk mendukung karya ilmiah ini dikarenakan salah satu variabel penulisan ini membahas tentang bagaimana pentingnya daya saing suatu negara dan bagaimana suatu transformasi juga dianggap perlu agar negara tersebut tetap kompetitif dalam bidang perekonomian nya dan bagaimana buku tersebut juga memilih ASEAN sebagai kawasan regional nya karena dianggap dinamis dan menjanjikan.

Yang kedua adalah The Future of Technology: Opportunities for ASEAN in the Digital Economy oleh Sarah Box and Javier Lopez-Gonzales. Jurnal tersebut menjelaskan tentang keadaan dimana dunia telah memasuki masa yang serba digital, hampir seluruh aspek kehidupan dimulai dari bisnis, individu, dan bahkan pemerintahan sudah beralih ke digital yang disokong oleh keberadaan internet.

16 Philippe Gugler and Julien Chaisse, ―Competitiveness of the ASEAN Countries: Corporate and Regulatory Drivers‖, 2010, Edward Elgar Publishing Limited, United Kingdom.

17 Ibid.

(27)

13

Teknologi digital juga seakan sudah menjadi wadah baru untuk mempermudah produsen berhubungan dengan konsumen, dan dengan adanya teknologi melakukan pengantaran barang dan jasa hingga melakukan pembayaran dapat dilakukan dengan lebih efisien dan cepat. Jurnal ini melihat adanya potensi dari ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi serta untuk meningkatkan produktivitas.18

Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) dikatakan juga sudah mulai mengadaptasi ekonomi digital ditambah lagi semakin besarnya potensi ekonomi digital dengan keadaan internet yang sangat meningkat sejak tahun 2000. Jurnal tersebut juga menjelaskan memang akan ada beberapa tantangan yang akan di hadapi ASEAN dalam menghadapi ekonomi digital tersebut namun bukan berarti tantangan tersebut tidak bisa di lewati. Sarah Box dan Javier Lopez-Gonzales menjelaskan bahwa berkembangnya teknologi baru yang berujung ke digitalisasi hanya merubah cara dari kita melakukan perdagangan namun tidak menubah prinsip prinsip dasar mengapa kita haru melakukan perdagangan tersebut, dijelaskan juga bagaimana keadaan negara anggota ASEAN dalam menghadapi digitalisasi ekonomi.19

Jurnal tersebut serupa dengan topik skripsi ini dimana membahas tentang mulai beralihnya perdaangan konvensional menjadi digital karena beberapa faktor yang telah disebutkan jurnal tersebut. Jurnal tersebut juga dapat dijadikan acuan karena terdapat banyak data yang menjelaskan mengenai keadaan negara anggota

18 Sarah Box and Javier Lopez-Gonzales, ―The Future of Technology: Opportunities for ASEAN in the Digital Economy‖, Global Megatrends.

19 Ibid.

(28)

14

ASEAN dalam menghadapi ekonomi digital, dari segi ketersediaan internet dan sektor lainnya.

Yang terakhir adalah buku Analisa Daya Saing dan Produktivitas Indonesia Menghadapi MEA yang disusun oleh Riset Kajian PKRB. Tulisan tersebut berusaha menganalisa bagaimana keadaan daya saing Indonesia dalam menghadapi MEA. Salah satu tolak ukur yang digunaka dalam menganalisa daya saing Indonesia di MEA adalah dengan menggunakan Global Competitiveness Index beserta ke-12 pilar didalam nya, ke-12 pilar tersebutlah yang akan menempatkan masing masing negara dalam ranking sesuai dengan keadaan negaranya. Semakin baik ranking yang dimiliki suatu negara dalam Global Competitiveness Index maka negara tersebut akan dianggap memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.20

Dari tulisan tersebut dapat dilihat bagaimana cara mengukur daya saing suatu negara dari tingkat produktivitasnya dari berbagai macam sektor yang ada menggunakan teori competitive advantage dan di analisa menggunakan teori dari Schwab dengan 12 pilar. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tulisan tersebut hampir sama dengan kerangka pemikiran yang digunakan dalam tulisan skripsi ini, yang membedakan tulisan tersebut dengan skripsi ini adalah faktor yang dilihat potensinya dalam meningkatkan daya saing Indonesia. Jika tulisan yang disusun oleh Riset Kajian PKRB tersebut melihat tingkat produktivitas Indonessia, skripsi kali ini akan menjelaskan bagaimana potensi startup unicorn lokal dalam meningkatkan daya saing Indonesia di era MEA.

20 ―Analisa Daya Saing dan Produktivitas Indonesia Menghadapi MEA‖, PKRB, Desember, 2014, hlm 1-2.

(29)

15

1.5. Kerangka Pemikiran

Dalam mengerjakan karya tulis, kerangka teoritis sangat dibutuhkan untuk mempermudah penulis menjelaskan tulisan nya agar struktur penulisan dapat di tulis lebih jelas dan komperhensif. Penelitian yang dilakukan penulis ini berkaitan dengan hubungan internasional karena akan berusaha menganalisa bagaimana performa bisnis startup lokal dapat mempu meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional khususnya di pasar ASEAN. Kerangka teori yang akan digunakan dalam penulisan kali ini akan berasal dari konsep dan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli agar karya tulis ini dapat relevan dengan studi hubungan internasional. Teori ini akan digunakana sebagai pedoman yang membentuk asumsi penulis dalam proses pengumpulan data hingga proses menjelaskan tulisan.

Liberalisme merupakan salah satu teori yang telah dijelaskan dan didebatkan dalam beberapa kesempatan oleh para ahli hubungan internasional.

Salah satu ahli yang mengemukakan tentang liberalisme adalah John Locke. Pada abad ke 17, filosofis John Locke menyatakan bahwa adanya potensi baik manusia dalam masyarakat sipil yang modern dan eonomi kapitalis.21 Hal tersebut sangat berbanding terbalik jika dibandingkan dengan teori realisme yang dikemukakan oleh Thomas Hobbes yang menjelaskan bahwa paham tersebut sangat pesimis terhadap keadaan dan sifat umat manusia. Teori liberalisme ini yakin bahwa manusia pada dasarnya mempunyai sifat dasar yang baik dan mempunyai

21 Robert Jackson dan Georg Sorensen, ―Introduction International Relation Theories Approaches‖, Oxford, 2010, hlm 100

(30)

16

pemikiran rasional yang dapat diterapkan dalam urusan urusan hubungan internasional sehingga tidak diperlukan nya kekerasan atau penekanan.22

Dalam pengertian liberal masih ada lagi 4 pengelompokan teori liberal yang mulai dikenal setelah Perang Dunia ke 2 menurut buku yang ditulis Robert Jackson dan Georg Sorensen. Pengelompokan ini dirasa dibutuhkan untuk mempermudah pengertian dari liberal itu sendiri, pemikiran pemikiran tersebut antara lain adalah sociological liberalism, interdependence liberalism, institutional liberalism, dan republican liberalism. Sociological liberalism menjelaskan bahwa studi hubungan internasional sudah menganut pluralism dimana aktor yang dapat berkontribusi bukan hanya negara atau pemerintahan antar negara lagi namun para ahli hubungan internasional sudah mulai membahas bahwa dalam paham liberalisme ada juga hubungan antar individu, gruup, dan masyarakat. Hubungan internasional sudah lebih mengerucut, bukan lagi hubungan antar pemerintahan namun dapat juga dijalin oleh individu, grup, dan masyarakat yang dikatakan saling mempunyai hubungan ketergantungan terhadap sesama yang menyebabkan bahwa hubungan antara manusia dapat lebih kooperatif dibandingkan dengan hubungan antar negara yang seringkali mempunyai interest yang berbeda dan bentrok, sociological liberalism juga yakin bahwa dengan banyaknya jumlah jaringan transnasional akan mendorong perdamaian di dunia. Selanjutnya adalah interdependence liberalism, disini dijelaskan bahwa meningkatnya tingkat saling ketergantungan merupakan salah satu cerminan hasil dari modernisasi dimana mulai terlihatnya saling ketergantungan antar negara dalam hubungan

22 ibid

(31)

17

internasional, dan penggunaan kekerasan sudah sangat berkurang karena negara sudah lebih memperhatikan sektor perdagangan nya disbanding dengan militernya, proses berubahnya ke sektor ekonomi ini juga terjadi karena modernisasi yang terjadi, jika pada masa lampau salah satu kunci untuk menjadi hebat adalah masalah wilayah dan sumber daya alam, sejak adanya modernisai yang dapat dikatakan merupakan salah satu tolak ukur kehebatan suatu negara adalah mudahnya akses informasi, tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi yang bagus serta modal finansial yang menyokong suatu negara dapat dikatakan sejahtera, intinya modernisasi yang terjadi meningkatkan tingkat ketergantungan antar negara dan aktor lain. Ketiga republican liberalism, inti dari liberalism republic ini adalah dimana negara negara demokrasi tidak saling bertentangan antara satu sama lain karena dalam segi budaya domestic khususnya yang terkait dengan penyelesaian konflik secara damai, norma norma umum, dan hubungan ekonomi serta ketergantungan mereka yang saling menguntungkan. Yang terakhir adalah institutional liberalism, institusi liberalisme adalah paham dimana organisasi internasional yang menjadi salah satu wadah tempat bertemunya negara negara yang memiliki beberapa latar belakang atau interest yang sama sehingga membuat kerjasama antar negara tersebut lebih terjalin dengan harmonis, salah satu contoh dari liberalisme institusi yang dianut Indonesia adalah Assosiation of South East Asian Nation yang merupakan organisasi internasional di kawasan regional asia tenggara.23

23 Robert Jackson dan Georg Sorensen, ―Introduction International Relation Theories Approaches‖, Oxford, 2010, hlm 102-117.

(32)

18

Salah satu yang akan menjadi variable dalam penulisan karya tulis ini adalah ASEAN yang dapat dijelaskan dengan liberalisme institusi, karena dengan adanya ASEAN sebagai salah satu wadah dari anggota anggota negara nya akan dapat menciptakan kesejahteraan serta mengatur negara anggotanya dengan regulasi yang disepakati bersama, salah satunya adalah dengan adanya integrasi ekonomi yang dijelaskan oleh Bela Balassa dalam lima tahapan antara lain yang pertama adalah free trade area, yang kedua adalah custom union, ketiga common market, yang ke empat economic union, dan yang terakhir adalah complete economic integration.24

1. Free Trade Area, didalam tahap pertama integrasi ekonomi, free trade area merupakan kebijakan dimana adanya penghapusan trade barriers yaitu tariff maupun kuota yang tadinya ada diantara negara negara anggota ASEAN untuk memudahkan pergerakan barang dari satu negara anggota ke negara anggota yang lain. Dengan kebijakan free trade area ini bukan berarti ASEAN mengatur selruh tarif atau kuota yang ditetapkan negara anggotanya, ASEAN hanya mengatur tarif dan kuota ke sesame negara anggota ASEAN saja sedangkan negara anggota nya masih dapat menentukan regulasi ekonominya sendiri terhadap negara yang bukan anggota ASEAN.

2. Custom Union, tahap custom union dalam integrasi ekonomi adalah selain untuk menghapuskan hambatan terkait pergerakan barang yang ada di negara anggota ASEAN, tahapan ini juga menetapkan tarif yang

24 Bela Balassa, ―The Theory of Economic Integration‖, Oxon, 2011, hlm 174.

(33)

19

sama terhadap negara yang bukan anggotanya, hal ini dilakukan untuk menyama ratakan seluruh anggota nya agar tidak ada satu negara yang unggul endiri karena jika suatu negara menetapkan tarif nya rendah sendiri, pasar internasional dimana negara lain yang bukan anggota ASEAN akan memilih masuk ke negara yang menetapkan tariff paling rendah, oleh karena itu ditetapkan custom union untuk melindungi integrasi ekonomi regionalnya.

3. Common Market, tahapan common market berusaha untuk membuat single market bagi integrasi ekonomi di ASEAN dimana hambatan yang akan dihapuskan bukan hanya hambatan perdagangan lagi namun melainkan sudah meniadakan hambatan dalam pergerakan faktor produksi seperti modal, barang, jasa, hingga tenaga kerja yang terdapat di negara negara anggota. Tujuan nya adalah untuk membuat pasar ASEAN dapat menyatu dalam berbagai aspek, baik barang, jasa, hingga tenaga kerja yang ada.

4. Economic Union, dalam tahapan ini kurang lebih economic union berguna untuk menyamakan kebijakan ekonomi di antara negara negara anggota hingga dapat membentuk satu kesatuan dan dapat mendukung kesuksesan integrasi ekonomi di kawasan regional Asia Tenggara.

5. Complete Economic Integration, tahapan terakhir dalam integrasi ekonomi adalah complete economic integration dimana kekuasaan negara dalam membuat kebijakan kebijakan ekonomi nya berada

(34)

20

dibawah badan supranational yang sebelumnya sudah dibentuk untuk mengatur adanya penyatuan kebijakan fiskal, moneter, dan sosial seluruh negara anggotanya yang membuat negara negara anggota tersebut harus mematuhi peraturan atau regulasi yang sudah dibentuk oleh badan supranasional tersebut.25

Tahapan yang terjadi dalam integrasi ekonomi organisasi ASEAN dibuat dalam tujuan memajukan performa ekonomi regional kawasan Asia Tenggara dengan berusaha membentuk pasar tunggal yang akan menyatukan perekonomian negara negara anggota ASEAN. Negara anggota ASEAN mulai membebaskan hambatan non tarif untuk sesama negara anggota ASEAN yang lain, selain itu negara negara di ASEAN pun menurunkan hambatan perdagangan barang dan jasa ke sesama negara di ASEAN yang secara sederhana dapa kita mengerti bahwa berdasarkan integrasi ekonomi yang dilakukan pergerakab barang dan ketenaga kerjaan akan lebih bebas untuk berpindah di antara negara negara anggota ASEAN sehingga menyebabkan suatu negara anggota ASEAN harus mampu meningkatkan daya saing negara nya dalam menghadapi integrasi ekonomi yang dilakukan ASEAN agar dapat tetap menjaga eksistensi perekonomian negaranya di ASEAN maupun secara internasional.

Daya saing suatu negara merupakan sesuatu yang krusial baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, maupun teknologi. Dengan daya saing yang tinggi dalam perekonomian, akan membuat negara tersebut mampu membangun kehidupan yang sejahtera untuk masyarakat didalamnya. Salah satu kunci

25 ibid

(35)

21

penguasaan daya saing hingga abat pertengahan dalam perdagangan adalah teknologi.26

Awal mula persaingan dalam sejarah perdagangan dunia di prakarsai oleh Adam Smith di bukunya Wealth of Nation tahun 1776 dengan keunggulan absolut atau absolute advantage, menurutnya hal yang paling penting dalam menjaga efisiensi produksi suatu negara adalah tingginya produktivitas suatu barang, oleh karena itu menurut Adam Smith dua negara akan melakukan perdagangan jika masing masing negara memiliki keunggulan absolut terhadap suatu barang tertentu.27 Teori Adam Smith tersebut masih dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di dalam perdagangan internasional hingga abag ke-17, namun semenjak revolusi industri teori keunggulan absolut mulai pudar sering dengan perkembangan teknologi yang dapat membuat barang serupa dengan harga yang sama bahkan lebih murah.28

David Ricardo melihat perubahan yang mulai terjadi dalam perdagangan internasional ini sudah tidak terlalu sesuai dengan keunggulan abslout, oleh karena itu David Ricardo memodifikasi teori absolute advantage dari Adam Smith. David Ricardo mengatakan dengan adanya perbedaan harga domestic suatu barang di masing masing negara, meskipun salah satu negara memiliki absolute advantage akan semua barang yang di produksi, perbedaan dasar tukar barang yang di produksi oleh kedua negara tersebutlah yang tetap memicu

26 ―Analisa Daya Saing dan Produktivitas Indonesia Menghadapi MEA‖, PKRB, Desember, 2014, hlm 7.

27 Kilic Rehim, ―Absolute and Comparative Advantage Model‖, Michigan State University, Juni, 2002, https://msu.edu/course/ec/340/Kilic/lecture3.pdf, hlm 7, diakses pada 19 November 2018.

28 ―Analisa Daya Saing dan Produktivitas Indonesia Menghadapi MEA‖, PKRB, Desember, 2014, hlm 7-8.

(36)

22

perdagangan internasional, modifikasi David Ricardo akan teori absolut advantage Adam Smith ini dikenal dengan comparative advantage atau teori keunggulan komparatif.29

Teori keunggulan komparatif berhasil menjelaskan fenomena perdagangan internasional yang terjadi dalam waktu yang cukup lama dengan beberapa modifikasi modifikasi untuk menyempurnakan teori tersebut, namun sejak ada MNC (Multi National Coorporation) dimana adanya perusahaan yang mencari daerah investasi baru diluar negaranya agar mendapatkan keuntungan lebih seperti lebih murah nya biasa tenaga kerja atau buruh meskipun perusahaan nya memiliki modal yang tinggi, teori keunggulan komparatif dianggap sudah mulai berkurang daya aplikasi nya dalam menjelaskan fenomena perdagangan internasional.30

Pada tahun 1990 dalam buku The Competitive Advantage of Nations oleh Michael Porter menjelaskan teori baru tentang keunggulan daya saing. Fokus utama teori ini adalah industri individu di suatu negara karena industri individu tersebut lah yang membangun aktivitas perekonomian secara menyeluruh. Dengan adanya saling ketergantungan antara negara dengan perusahaan perusahan tersebut Porter menjelaskan pentingnya mempertimbangkan aspek aspek yang ada di suatu negara dalam memnentukan daya saing perusahaan tersebut.31

Michael Porter menjelaskan tingkat kompetitif suatu negara ditentukan oleh beberapa hal, antara lain adalah factor conditions, demand conditions, related and supporting industries, dan firm strategy, structure, and rivalry, meskipun

29 ―Analisa Daya Saing dan Produktivitas Indonesia Menghadapi MEA‖, PKRB, Desember, 2014, hlm 8-9.

30 Ibid, hlm 10.

31 Porter, M, ―The Competitive Advantage of Nations‖, THE FREE PRESS, A Division of McMillan, Inc., New York, 1990, p. xii

(37)

23

keempat faktor yang dijelaskan Porter ini mempengaruhi tingkat kompetitif suatu bangsa, keempat faktor ini dibuat untuk lebih menganalisa suatu perusahaan dibanding suatu negara karena menurut Porter faktor penentu persaingan adalah perusahaan nya, keadaan dimana tingkat kompetitif suatu negara tinggi atau rendah berada di tangan perusahaan.32

Karena teori Porter lebih memfokuskan teorinya untuk melihat daya saing suatu barang, maka untuk menjembatani nya dengan penulisan skripsi ini yang akan melihat daya saing suatu negaranya, pengertian daya saing yang akan digunakan selanjutnya merupakan pengertian daya saing menurut OECD pada tahun 1994, daya saing atau competitiveness adalah kemampuan suatu perusahaan, negara, maupun wilayah regional untuk tetap menghasilkan dan tetap berkembang meskipun sedang menghadapi kompetisi internasional.33

Untuk melihat daya saing Indonesia sendiri akan digunakan konsep competitiveness performance dan competitiveness determinants. Dalam competitive performance, daya saing Indonesia di ASEAN akan dilihat melalui besarnya populasi Indonesia di ASEAN serta besarnya pasar Indonesia, besarnya PDB Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN yang lain, besarnya perdagangan yang dilakukan Indonesia di ASEAN, dan besarnya Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia dibandingkan dengan di negara anggota ASEAN

32 ibid, hlm 34

33 Sari Wahyuni, ―Historical Outlook of Indonesian Competitiveness: Past and Current Performances‖, hlm 208,

https://search.proquest.com/docview/1016322593/A24D6F68FF6A4B52PQ/1?accountid=31495, diakses pada 17 September 2018.

(38)

24

lainnya. 34 Konsep yang selanjutnya adalah menggunakan competitiveness determinants, competititveness determinants merupakan melihat daya saing suatu negara menggunakan metodologi yang digunakan oleh World Economic Forum dalam mengukur daya daing masing masing negara di dunia. Metodologi ini awalnya berasal dari Klaus Schwab pada tahun 1979, namun World Economic Forum bersama Xavier Sala-I Martin mengembangkan nya menjadi apa yang sering disebut dengan Global Competitiveness Index pada tahun 2005.35 Global Competitiveness Index memiliki 12 pilar yang dikelompokan menjadi 3 bagian utama, bagian pertama adalah basic requirements yang mencakup pilar institusi, infrastruktur, lingkungan ekonomi makro, dan kesehatan serta pendidikan dasar, bagian kedua merupakan efficiency enhancer yang mencakup pilar pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang, pasar tenaga kerja, pembangunan pasar keuangan, kesiapan teknologi, dan ukuran pasar.36 Bagian yang terakhir adalah sophistication factor yang berisi pilar kecanggihan bisnis dan inovasi dalam negara tersebut.37

Dalam penelitian ini, potensi Startup lokal dalam meingkatkan daya saing Indonesia akan dianalisa menggunakan competitive performance dan beberapa pilar di competitive determinants yang dianggap relevan dan diharapkan dapat menjelaskan bagaimana posisi perkembangan binis startup lokal dapat dijadikan

34 Sari Wahyuni, ―Historical Outlook of Indonesian Competitiveness: Past and Current Performances‖, hlm 209-211,

https://search.proquest.com/docview/1016322593/A24D6F68FF6A4B52PQ/1?accountid=31495, diakses pada 17 September 2018.

35 WEF, ―Global Competitiveness Report 2017-2018‖, World Economic Forum, 2018, http://www3.weforum.org/docs/GCR2017-

2018/05FullReport/TheGlobalCompetitivenessReport2017–2018.pdf, hlm 11, diakses pada 19 November 2018.

36 ibid

37 ibid

(39)

25

salah satu usaha untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam pasar internasional termasuk pasar ekonomi ASEAN karena perkembangan bisnis Startup lokal.

Startup sendiri merupakan istilah yang sudah sering didengar sejak tahun 2000, lebih tepatnya adalah pada era dot com (.com) yang merupakan masa dimana penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi terutama internet sedang marak terjadi. Istilah Startup sendiri berasal dari Sillicon Valley yang merupakan daerah yang identik dengan kecanggihan teknologi nya terutama teknologi informasi dan komunikasi.38 Hingga saat ini pengertian Startup pun masih berbeda antar satu dengan yang lain karena belum adanya karya ilmiah yang menjelaskan secara terperinci mengenai pengertian Startup, oleh karena itu untuk menyamakan pandangan agar memudahkan pembahasan karya ilmiah ini akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian dari Startup.

Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Startup merupakan perusahaan rintisan atau perusahaan baru yang berbasis teknologi, meurut KOMINFO Startup merupakan perusahaan rintisan teknologi baru yang dinaungi oleh masyarakat dalam usia produktif atau disebut juga sebagai ‗anak muda‘ yang membawa ide serta inovasi inovasi baru.39 Pengertian Startup menurut Kominfo juga merujuk ke Startup luar seperti Facebook, Uber,

38 Alamsyah Purnama, ―Startup Indonesia 2010‖, LIPI, 2010,

https://www.researchgate.net/profile/Purnama_Alamsyah/publication/267453067_Startup_Indon esia_2010/links/545047fc0cf24e8f7374b347/Startup-Indonesia-2010.pdf, diakses pada 10 Oktober 2018.

39 Devy Kurnia, ―Perjuangan Startup sebelum mereka meraksasa‖, Kementrian Komunikasi dan Informatika, 2015, https://kominfo.go.id/content/detail/6118/perjuangan-startup-sebelum- mereka-meraksasa/0/sorotan_media, diakses pada 5 Oktober 2018.

(40)

26

dan AirBnB dimana perkembangan yang terjadi dalam bisnis Startup ini cenderung cepat dan mampu memberikan surplus yang besar hanya dalam itungan tahun.40 Bentuk dari bisnis Startup sendiri bisa bermacam macam mulai dari perdagangan online, kesehatan, transportasi, dan akomodasi yang saat ini hampir seluruhnya sudah dalam bentuk aplikasi mobile yang dapat diakses melalui smartphone.

Jika dilihat dari beberapa karakteristik Startup yang antara lain adalah a. Usia Perusahaan belum lama

Usia perusahaan yang dikategorikan Startup merupakan perusahaan yang baru berdiri kurang lebih 3 tahun.

b. Jumlah Karyawan yang masih sedikit

Dikarenakan merupakan perusahaan baru dan masih memiliki kondisi keuangan yang rentan, pegawai di awal mula berdirinya bisnis startup tergolong sedikit kurang lebih 10 – 20 orang.

c. Mampu bekerja multi tasking

Kondisi dengan SDM yang sedikit pada saat awal berdirinya bisnis Startup mengharuskan pada pegawainya untuk mampu bekerja multitasking.

d. Memiliki semangat muda yang tinggi

Seperti yang telah dikatakan oleh Kominfo sebelumnya bahwa startup memiliki semangat muda yang tinggi adalah karena usia founder saat awal berdirinya bisnis startup rata rata adalah 20 hingga 35 tahun.

40 ibid

(41)

27

e. Penghasilan dan investor

Ada dua cara utama startup bertahan di pasar yaitu dengan mengandalkan investor dan penghasilan atau surplus dari bisnis itu sendiri.

f. Memanfaatkan teknologi

Pemanfaatan teknologi merupakan salah satu karakteristik utama yang membedakan bisnis startup dengan bisnis yang lain nya karena bisnis startup meliputi jasa online yang dioperasikan melalui aplikasi pada smartphone.

g. Menggunakan website

Suatu hal yang sudah pasti adalah seluruh bisnis startup memiliki website nya tersediri, salah satu tujuan utama nya adalah untuk menawarkan serta mempromosikan produk yang dijual dan untuk menunjang aplikasi yang ada di smartphone.41

beberapa karakterstik yang dimiliki Bisnis Startup menyerupai karakteristik yang dimiliki oleh UKM seperti memiliki pegawai yang sedikit yaitu 10 – 30 pegawai.42 Salah satu hal yang membedakan Bisnis Startup dengan UKM adalah penggunaan teknologi yang terbilang jauh berbeda dimana bisnis Startup bergantung dengan keberadaan internet. Badan Ekonomi Kreatif Indonesia atau BEKRAF juga menyimpulkan bahwa UKM dan Bisnis Startup merupakan dua hal yang berbeda, UKM sejenis dengan Ekonomi Kreatif dimana Ekonomi Kreatif merupakan era baru ekonomi yang memanfaatkan informasi serta kreatifitas

41 Ning Rahayu, ―7 Karakteristik Startup‖, Warta Ekonomi, 2018,

https://www.wartaekonomi.co.id/read176487/7-karakteristik-startup.html, diakses pada 5 Oktober 2018.

42 LPPI, ―Profil bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank Indonesia, 2015.

(42)

28

dengan mengandalkan ide dan pengetahuan yang berasal dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utamanya.43 Inti dari Ekonomi Kreatif dan UKM adalah untuk memaksimalkan sumber daya manusia serta ide dan kreativitasnya, begitu juga dengan bisnis Startup, namun yang membedakan Bisnis Startup dengan kedua sektor bisnis tersebut adalah penggunaan bisnis startup yang dimaksud disini sangat bergantung dengan keberadaan internet yang akan mengoperasionalkan bisnis tersebut melalui aplikasi yang dimiliki masing masing bisnis Startup.

Setelah mengetahui bahwa bisnis startup adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bergantung kepada internet, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa semua perdangangan elektonik atau e-commerce merupakan salah satu bentuk bisnis startup. Bisnis Startup adalah perusahaan yang berusaha memecahkan permasalahan kompleks dimana sulit untuk menemukan jalan keluar dan kesukesan perusahaan tersebut belum terjamin, berbeda dengan e-commerce yang kurang lebih menggolongkan semua perdagangan online kedalam bentuk e- commerce.44 Jadi yang dapat digolongkan kedalam kategori Startup adalah perusahaan berbasis internet yang dianggap dapat memecahkan permasalahan sosial, jika hanya melakukan perdagangan biasa namun menggunakan internet sebagai wadahnya masih dipertimbangkan apakah perusahaan tersebut termasuk

43 Bekraf, ―Apa itu Ekonomi Kreatif?‖, Badan Ekonomi Kreatif,

http://indonesiakreatif.bekraf.go.id/ikpro/programs/apa-itu-ekonomi-kreatif/, diakses pada 6 Oktober 2018.

44 Robehmed Natalie, ―What is a Startup?‖, Forbes, 2013,

https://www.forbes.com/sites/natalierobehmed/2013/12/16/what-is-a-startup/#768365540440, diakses pada 10 Oktober 2018.

(43)

29

bisnis Startup atau bukan dengan membandingkan nya dengan ke tujuh karakterisitik Startup seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Cara kerja Bisnis Startup sendiri pun cenderung sedikit berbeda dengan perusahaan lain nya. Jika mayoritas perusahaan akan mengandalkan pinjaman dari Bank tertentu untuk suntikan dana nya, Bisnis Startup biasanya akan mencari perusahaan modal ventura yang dapat memberikan suntikan dana untuk menjalankan bisnis startup. Berbeda dengan Bank yang biasanya mengajukan persyaratan yang lebih kompleks seperti track record usaha minimal tiga tahun, system peminjaman modal oleh perusahaan modal ventura cenderung lebih flexible terutama untuk bisnis yang baru akan berjalan.45 Banyaknya Startup yang meminjam dana dari Perusahaan Modal Ventura juga di latar belakangi oleh kisah sukses beberapa Startup luar yang telah lebih dulu mencetak kesuksesan nya dengan mendapatkan suntikan dana dari perusahaan modal ventura seperti Facebook dan Google.46 Selain Perusahaan Modal Ventura, salah satu modal utama mayoritas Bisnis Startup adalah dari Investor baik luar maupun dalam negeri yang menyokong dana keberlangsungan bisnis bisnis Startup.

1.6. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif, dimana penelitian yang akan dilakukan akan

45 Valenta Elisa, ―OJK: Google dan Facebook, Startup sukses berkat Modal Ventura‖, CNN, 2015, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150427133642-92-49481/ojk-google-dan- facebook-startup-sukses-berkat-modal-ventura, diakses pada 10 Oktober 2018.

46 ibid

Referensi

Dokumen terkait

Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta

Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu bagaimana memanajemen bandwidth pada jaringan LAN dan Wifi di SMA N 1 Sragen

2 https://smartlegal.id/pendirian-usaha/2020/04/25/ingin-mendirikan-perusahaan-startup-digital- ketahui-apa-yang-harus-anda-perhatikan-dari-segi-hukum/.. adalah suatu perbuatan

Berkaitan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil sidang pleno FATF 20-22 Oktober 2004 yang disampaikan melalui surat resmi kepada PPATK tanggal 22 Oktober 2004, Presiden FATF

Program Pra Startup dan Start-up adalah program yang diberikan kepada tenant Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) melalui lembaga inkubator bisnis untuk

Perbedaan dan persamaan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti adalah: Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asri Martiana, ia lebih menekankan

KENDARAAN PERKARA TILANG DAN PENYELESAIANNYA.. : JUMAT : 03

citri asal kebun Kusuma Agrowisata menghasilkan jumlah telur yang dil- etakkan dan yang menetas lebih banyak dibanding tungau asal Tlekung ketika diperlakukan dengan minyak