• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUKU PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BUKU PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2022

(3)

Tim Penyusun

ï‚· Penanggung Jawab

Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir. M.Si. Ph.D.

ï‚· Ketua Tim Penyusun

Dr. Woro Hastuti Satyantini, Ir. M.Si

ï‚· Anggota

Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi., MP.

Dr. Eng. Sapto Andriyono, S.Pi., M.T.

Dr. RR. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si.

Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si.

Nina Nurmalia Dewi, S.Pi., M.Si Eka Saputra, S.Pi., M.Si.

Luthfiana Aprilianita Sari, S.Pi., M.Si.

Dwitha Nirmala. S.Pi., M.Si.

Andri Tamtrijanto, S.sos.

Duheti Agustin Buananda,SE.,M.Acc

Hanny Ikawati, S.E

(4)

DAFTAR ISI

1. Pengertian MBKM ... 6

1.1 Landasan Hukum... 6

1.2 Latar Belakang ... 6

1.3 Manfaat... 7

2. Implementasi MBKM ... 7

2.1. Persyaratan Umum ... 7

2.2. Bentuk Kegiatan MBKM ... 8

2.3. Alur Mekanisme Pengajuan MBKM... 18

3. Kurikulum MBKM FPK ... 20

4. Perhitungan Pengakuan Angka Kredit ... 22

4.1 Mekanisme Proses Konversi ... 22

4.2 Perhitungan Konversi Angka Kredit MBKM ... 23

5. Penjaminan Mutu ... 25

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan MBKM ... 25

Penutup ... 26

Lampiran ... 27

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah tercurah, sehingga kami bisa menyelesaikan Buku Panduan MBKM ini. Adapun tujuan dari disusunnya buku ini adalah agar para mahasiswa dapat mengetahui lebih detail mengenai MBKM dan proses yang harus dilalui untuk bisa menjalankan program MBKM.

Tersusunnya buku ini tentu bukan hanya dari tim penyusun tetapi juga dukungan moral dan material dari berbagai pihak sangatlah membantu tersusunnya buku ini. Kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan civitas akademik, dan pihak-pihak lainnya yang membantu secara moral dan material bagi tersusunnya buku ini.

Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Buku Panduan MBKM masih perlu penyempurnaan sehingga kritik dan saran sangat diharapkan dari semua pihak demi perbaikan di masa-masa mendatang. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Februari 2022

Tim Penyusun

(6)

1. Pengertian MBKM 1.1 Landasan Hukum

Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan program yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Program yang terdapat pada Merdeka Belajar- Kampus Merdeka salah satunya adalah Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi.

Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka memiliki landasan hukum/ regulasi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan lulusan perguruan tinggi. Beberapa landasan hukum/ regulasi yang digunakan dalam pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka adalah : a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

b. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi

c. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

d. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, tentang KKNI

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

1.2 Latar Belakang

Dunia indusitri saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat dalam berbagai bidang meliputi bidang ekonomi, sosial, budaya serta bidang teknologi melalui revolusi industri 4.0.

Penerapan revolusi industri 4.0 merupakan jawaban atas kebutuhan manusia yang memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat sehingga dapat melakukan suatu kegiatan dengan efektif dan efisien. Penerapan revolusi industri 4.0 tak terkecuali juga terjadi di industri perikanan.

Salah satu penerapan revolusi industri 4.0 yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yaitu mendorong berdirinya start up di bidang perikanan yang nantinya dapat menjadi sumber lapangan pekerjaan yang luas dan juga target dari KKP dengan menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap terjun pada dunia kerja serta penggunaan teknologi digital seperti big data, autonomous robots, dan lain-lain. Kebutuhan perkembangan zaman menuntut Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga untuk melakukan transformasi di bidang pendidikan dengan menerapkan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yaitu Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dengan membebaskan mahasiswa untuk belajar di luar kampus guna meningkatkan softskills dan hardskills sehingga mahasiswa mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.

Program MBKM merupakan program dari Kemendikbud dengan memberikan kebebasan terhadap mahasiswa program studi sarjana dan program studi sarjana terapan untuk belajar serta meningkatkan skill dan ilmu pengetahuan dengan bertumpu pada kemerdekaan subjek belajar sebagai manusia pembelajar. Pelaksanaan MBKM juga beorientasi pada lembaga pendidikan tinggi dalam pengembangan akademik sehingga tetap relevan dengan perkembangan zaman dan

(7)

pengembangan hardskills maupun softskills. Pelaksanaan MBKM diharapkan dapat meningkatkan kontribusi lulusan mahasiswa bagi masyarakat secara luas dengan melakukan inovasi pada proses pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada pada saat ini. Selain itu, pelaksanaan MBKM bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa yang bermanfaat bagi dunia kerja maupun dapat menciptakan lapangan pekerjaan, contohnya dengan munculnya start up - start up baru .

Implementasi pelaksanaan MBKM dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan seperti magang ataupun praktik kerja pada industri. Selain itu, implementasi MBKM dapat berupa pengabdian kepada masyarakat di desa maupun melaksanakan pertukaran mahasiswa serta dapat melakukan kegiatan kewirausahaan. Pelaksanaan MBKM tersebut harus tetap diawasi dibawah bimbingan dosen pembimbing.

Pelaksanaan MBKM memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil satu semester atau maksimal 20 sks menempuh pembelajaran di luar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama atau di luar Perguruan Tinggi, dan paling lama tiga semester atau maksimal 60 sks menempuh pembelajaran di luar Perguruan Tinggi. Melalui program MBKM yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka hardskills dan softskills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat.

1.3 Manfaat

Pelaksanaan MBKM dapat meningkatkan softskills dan hardskills dari lulusan Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga sehingga dapat lebih siap dengan kebutuhan zaman serta memiliki jiwa pemimpin dan disiapkan sebagai pemimpin masa depan yang berkarakter.

Selain itu, lulusan Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga juga memiliki kemampuan yang relevan bagi perkembangan industri 4.0. Selain itu, pelaksanaan MBKM memiliki manfaat bagi dosen yaitu meningkatkan penguasaan substansi pembelajaran.

Pelaksanaan MBKM juga dapat meningkatkan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) serta memperkecil kesenjangan kemampuan lulusan terhadap tuntutan kebutuhan dan perkembangan revolusi industri 4.0. Mahasiswa yang mengikuti program MBKM dapat mengikuti kegiatan magang/praktek kerja di industri dan diharapkan mampu meningkatkan hardskills dan softskills sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga dalam implementasi pekerjaan di era industri 4.0

2. Implementasi MBKM 2.1. Persyaratan Umum

Pelaksanaan MBKM memiliki beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh Perguruan Tinggi maupun mahasiswa yang mengambil program MBKM, yaitu :

a. Mahasiswa berasal dari Program Studi yang terakreditasi.

b. Mahasiswa Aktif yang terdaftar pada PDDikti.

(8)

Program yang dilaksanakan harus disusun dan disepakati bersama Perguruan Tinggi dan Mitra serta diharapkan Perguruan Tinggi membuat panduan akademik pelaksanaan MBKM sehingga dapat mengembangkan pelaksanaan MBKM secara maksimal. Program Merdeka Belajar dapat berupa program nasional yang telah disiapkan oleh Kementerian maupun program yang disiapkan oleh perguruan tinggi yang didaftarkan pada PDDikti.

2.2. Bentuk Kegiatan MBKM

Bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan diluar Program Studi meliputi :

Gambar 1. Bentuk-bentuk kegiatan MBKM

(9)

2.2.1 Pertukaran Mahasiswa

Pengertian Pertukaran mahasiswa merupakan kegiatan mahasiswa untuk mengambil kelas semester di Perguruan Tinggi dalam negeri maupun luar negeri yang telah memiliki perjanjian kerjasama dengan Perguruan Tinggi asal.

Pertukaran Mahasiswa dilaksanakan untuk membentuk beberapa sikap mahasiswa, contohnya menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

Tujuan ï‚· Dapat mentransfer ilmu pengetahuan untuk meningkatkan pendidikan baik antar perguruan tinggi dalam negeri ataupun kondisi pendidikan dalam negeri dengan luar negeri.

ï‚· Memperluas jaringan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama, sehingga dapat menumbuhkan rasa semangat persatuan serta kesatuan.

ï‚· Pembelajaran lintas kampus (dalam dan luar negeri), menambah wawasan mahasiswa tentang persatuan dan kesatuan, serta memperkuat persaudaraan lintas budaya dan suku

Jenis ï‚· Pertukaran Mahasiswa dari Program Studi berbeda pada Perguruan Tinggi yang sama.

ï‚· Pertukaran Mahasiswa dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda

ï‚· Pertukaran Mahasiswa dari Program Studi berbeda di luar Perguruan Tinggi.

Persyaratan ï‚· Fakultas berkoordinasi dengan Program Studi lain dalam Perguruan Tinggi yang sama.

ï‚· Perguruan Tinggi asal memiliki kerjasama dengan Mitra/Perguruan Tinggi penerima.

Indikator Keberhasilan ï‚· Mahasiswa harus mampu mengusai CPL untuk merancang sistem/komponen, proses dan produk industri guna memenuhi kebutuhan dalam batasan- batasan realistis namun memerlukan kompetensi

(10)

tambahan yang dapat diambil dari program studi lain pada Perguruan Tinggi berbeda.

ï‚· Mahasiswa dapat memperkaya pengalaman dan bidang keilmuan yang didapat di perguruan tinggi lain yang memiliki wahana atau kekhasan penunjang pembelajaran untuk mengoptimalkan CPL.

2.2.2 Praktek Kerja Atau Magang

Pengertian Kegiatan magang/praktek industri merupakan penerapan pengetahuan, sikap, keterampilan umum dan khusus di tempat kerja. Kegiatan ini dapat dilaksanakan pada sebuah perusahaan, industri, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, instansi pemerintah maupun swasta, juga perusahaan rintisan (start up).

Tujuan ï‚· Program praktek kerja atau magang dilaksanakan pada mahasiswa yang telah lulus semester 4, agar mahasiswa bisa membandingkan dari mata kuliah yang sudah didapatkan dengan yang ada di perusahaan/home industry, sehingga memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning).

ï‚· Pada kegiatan praktek kerja atau magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (analytical skills, complex problem solving, keterampilan, inovasi dan kreativitas), maupun softskills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama).

ï‚· Mahasiswa yang sudah mengenal tempat praktek kerja atau magang tersebut akan lebih siap dalam memasuki dunia kerja serta karirnya.

Persyaratan Perguruan Tinggi

 Menyusun program praktek kerja atau magang bersama mitra, baik isi/konten dari program program praktek kerja atau magang, kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah pihak selama proses praktek kerja atau

(11)

magang.

 Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama praktek kerja atau magang.

Mitra Magang

ï‚· Menjamin adanya proses praktek kerja atau magang yang berkualitas sesuai dengan dokumen kerja sama (MoU/MoA/SPK).

ï‚· Bersama dengan Fakultas menyusun dan menyepakati program praktek kerja atau magang yang akan ditawarkan kepada mahasiswa.

Dosen Pembimbing dan Supervisor

ï‚· Dosen pembimbing bersama dengan Supervisor melaksanakan evaluasi serta penilaian atas hasil praktek kerja atau magang.

ï‚· Dosen pembimbing memberikan pembekalan kepada mahasiswa sebelum berangkat praktek kerja atau magang.

Indikator Keberhasilan Mahasiswa dapat memecahkan paling sedikit satu permasalahan, atau dapat mengerjakan minimal satu kegiatan di tempat praktek kerja atau magang yang dituangkan dalam sebuah laporan hasil akhir.

2.2.3 Membangun Desa/ Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)

Pengertian Bentuk pendidikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk bersosialisasi di tengah masyarakat di luar kampus.

Kegiatan ini merupakan kegiatan proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil guna membangun ekonomi rakyat berdasarkan potensi daerah, infrastruktur, dan lainnya. Kegiatan membangun desa, atau KKNT dapat dilakukan bersama-sama dengan aparatur desa (kepala desa), BUMDes, Koperasi, Karang Taruna atau organisasi desa lainnya. Kegiatan ini diharapkan mampu mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga dapat mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa. Kegiatan KKNT diharapkan

(12)

dapat mengasah softskills kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan. Diharapkan juga setelah pelaksanaan KKNT, mahasiswa dapat menuliskan hal-hal yang dilakukannya beserta hasilnya dalam bentuk tugas akhir.

Tujuan ï‚· Kehadiran mahasiswa selama 1-2 bulan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya bekerjasama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan.

ï‚· Membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan Persyaratan ï‚· Fakultas/program studi menjalin kerjasama dengan pihak

pemerintah daerah/desa, kelompok masyarakat.

ï‚· Fakultas/Prodi menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta.

Mitra ï‚· Kelompok Masyarakat (perantau dan diaspora)

ï‚· BUMN dan Industri

ï‚· Pemerintah Daerah

ï‚· Pemerintah (Kemdagri, Desa binaan, Perusahaan, Kemkes, Kemensos, Kemlu, Kemendes, Polri, TNI, dan lembaga lainnya).

ï‚· Social Investment

Pendanaan Sumber Pendanaan

ï‚· Perguruan Tinggi.

ï‚· Mahasiswa

ï‚· Mitra

ï‚· Sumber lain yang tidak mengikat.

Komponen Penggunaan Dana

ï‚· Transportasi

ï‚· Biaya Hidup

ï‚· Pembiayaan pelaksanaan program di lapangan.

ï‚· Komponen pembiayaan yang lebih lanjut akan disusun sesuai ketentuan perguruan tinggi pelaksana

ï‚· Asuransi Kecelakaan dan Kesehatan.

(13)

Indikator Keberhasilan ï‚· Mahasiswa dapat menjalin kerja sama dengan desa tujuan

ï‚· Mahasiswa dapat membantu perubahan/perbaikan tata kelola desa

ï‚· Mahasiswa memacu terbentuknya tenaga muda yang diperlukan dalam pemberdayaan peningkatan desa

ï‚· Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya dan belajar bersosialisasi dengan masyarakat.

2.2.4 Asistensi Mengajar Di Satuan Pendidikan Tinggi

Pengertian Mengajar di satuan pendidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa di satuan pendidikan. Kegiatan pembelajaran contohnya seperti asistensi mengajar dilakukan oleh mahasiswa di sekolah dasar, menengah, dan juga atas. Sekolah yang dijadikan tempat praktik mengajar bisa berada di lokasi kota maupun di daerah terpencil.

Tujuan ï‚· Mahasiswa diberikan kesempatan memiliki minat dalam bidang pendidikan dan juga turut serta dalam mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi pengajar

ï‚· Memperoleh pengalaman tentang cara mengelola pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tingkat perkembangan peserta didik.

ï‚· Mahasiswa membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.

Persyaratan ï‚· Memiliki Asuransi/BPJS

ï‚· Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dari Fakultas.

ï‚· Mempunyai surat izin tertulis dari orang tua

ï‚· Mendapatkan persetujuan Dosen

ï‚· Sehat secara jasmani dan rohani/mental

ï‚· Prodi memasukkan laporan pada laman http://pendidikan.unair.ac.id

(14)

2.2.5 Penelitian/Riset

Pengertian Kegiatan penelitian/riset adalah kegiatan riset akademik, baik sains maupun social humaniora yang dilakukan di bawah bimbingan dosen/peneliti. Penelitian dapat dilakukan di institusi riset dibawah naungan BRIN, Perguruan Tinggi, dan seterusnya atau berupa program kreativitas mahasiswa terkait penelitian, karsa cipta, gagasan tertulis dan lainnya.

Tujuan ï‚· Meningkatkan minat mahasiswa guna menjadi peneliti.

ï‚· Meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa.

ï‚· Meningkatkan jiwa kompetensi dalam hal penelitian mahasiswa.

ï‚· Meningkatkan lingkungan dan kualitas riset di Lembaga riset/pusat studi dengan memberikan sumber daya peneliti dan regenerasi peneliti sejak dini.

Persyaratan Khusus ï‚· Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian/riset memenuhi maksimal 1 (satu) semester. (IKU 2).

ï‚· Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan penelitian di lembaga riset/laboratorium milik pemerintah atau industri yang memiliki kerjasama dengan Universitas Airlangga, atau Pusat Riset/grup riset atau laboratorium yang ada di Universitas Airlangga.

ï‚· Peneliti utama/supervisor berkompeten dalam topik riset yang dijalankan mahasiswa.

Indikator Keberhasilan ï‚· Lembaga riset/laboratorium riset memenuhi kriteria mitra seperti yang tercantum dalam Kepmendikbud Nomor 3/M/2021. (IKU 6).

ï‚· Mahasiswa membuat satu laporan penelitian sesuai dengan format yang telah ditetapkan oleh Mitra.

ï‚· Mahasiswa (atau bersama kelompok) menyelesaikan satu bagian penelitian dari peta penelitian Mitra, ditandai dengan sertifikat penyelesaian penelitian dari Mitra pada bagian tersebut.

(15)

2.2.6 Studi Independen

Pengertian Studi/proyek independen adalah salah satu bentuk kegiatan pembelajaran guna memfasilitasi mahasiswa yang memiliki minat untuk mewujudkan karya ilmiah yang dilombakan di tingkat nasional/internasional atau karya dari ide yang inovatif. Idealnya, studi/proyek independen dijalankan untuk menjadi pelengkap dari kurikulum yang sudah diambil oleh mahasiswa. Kegiatan proyek independent dapat dilakukan dengan bentuk kerja kelompok lintas disiplin keilmuan.

Pelaksanaan proyek independent wajib dibimbing oleh dosen pembimbing. Bentuk kegiatannya berupa perlombaan ilmiah/kegiatan mahasiswa yang menghasilkan produk (prestasi).

Tujuan ï‚· Mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan produk inovatif yang menjadi pemikirannya.

ï‚· Menyelenggarakan pendidikan berbasis riset/penelitian dan pengembangan (R&D).

ï‚· Meningkatkan prestasi mahasiswa pada ajang nasional dan internasional.

Persyaratan Khusus ï‚· Lama waktu pelaksanaan kegiatan studi/proyek independen memenuhi maksimal 1 (satu) semester.(IKU 2).

ï‚· Proyek berbasis lintas disiplin di dalam atau di luar Perguruan Tinggi.

ï‚· Perlu ada dosen pembimbing guna memastikan kelancaran aktivitas lintas disiplin.

2.2.7 Kegiatan Wirausaha

Pengertian Kegiatan pembelajaran dalam rangka memfasilitasi pengembangan minat, pengetahuan, dan keterampilan dalam bentuk wirausaha mahasiswa. Bentuk kegiatan dapat berupa program wirausaha di Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan Unair, Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN), PKM-K atau Program wirausaha lembaga lain yang bekerja sama dengan Unair. Mahasiswa dapat mengembangkan model bisnis baru bersama kelompok

(16)

yang terdiri dari 2-4 orang dengan program studi yang berbeda atau maksimal 2 orang berasal dari program studi yang sama dibawah bimbingan dosen pembimbing dan bimbingan dari penyelenggara program wirausaha.

Tujuan Mengembangkan kreatifitas wirausaha mahasiswa lebih dini dan terbimbing.

Persyaratan Khusus ï‚· Lama waktu pelaksanaan kegiatan wirausaha memenuhi minimal 1 (satu) semester dan maksimal 2 (dua) semester. (IKU 2).

ï‚· Fakultas bekerjasama dengan mitra untuk memberikan pendampingan/mentor kewirausahaan dalam penentuan ide bisnis hingga evaluasi bisnis.

Indikator Keberhasilan Mahasiswa (dapat bersama kelompok) minimal melakukan 1 kegiatan wirausaha di bawah mentor kewirausahaan (harus berhasil mencapai target dari rencana bisnis).

2.2.8 Proyek Kemanusiaan

Pengertian Kegiatan sosial pada sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang disetujui perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Proyek kemanusiaan dapat dilaksanakan pada organisasi formal yang disetujui Rektor atau lembaga seperti Mercy Corps, Airlangga Inclusive Learning, Palang Merah Indonesia, Gugus Tugas Covid-19 dan lain lain.

Tujuan ï‚· Menyiapkan mahasiswa yang unggul dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.

ï‚· Melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial guna menggali dan menyelami permasalahan yang ada serta ikut memberikan solusi sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.

Persyaratan Khusus ï‚· Fakultas bekerjasama dengan Badan hukum organisasi kemanusiaan (humanitarian) yang terdaftar resmi di dalam atau di luar negeri, memiliki reputasi baik, atau Organisasi nirlaba yang berkelas dunia.

ï‚· Waktu pelaksanaan kegiatan proyek kemanusiaan memenuhi maksimal 1 (satu) semester. (IKU 2).

(17)

Indikator Keberhasilan ï‚· Mahasiswa berdedikasi untuk menyelesaikan minimal 1 proyek utama, dengan fokus pada penyelesaian masalah sosial (misalnya kurangnya tenaga perikanan di daerah) dan pada pemberian bantuan tenaga untuk meringankan beban korban bencana yang dituangkan dalam sebuah laporan.

ï‚· Mahasiswa memperoleh sertifikat pengakuan atas kontribusinya dari organisasi mitra.

(18)

2.3. Alur Mekanisme Pengajuan MBKM

Mahasiswa Mengambil Form/Borang Pengajuan

MBKM DI SBAK/APIK

Konfirmasi

pengajuan MBKM ke KPS

Konsultasi dan Persetujuan Dengan

Dosen Wali/Dosen Pembimbing

Bimbingan proposal dengan dosen wali/pembimbing

KE SBAK UNTUK :

1. Menyerahkan form pengajuan MBKM 2. Membuat Surat Ijin Ke Instansi Tanda

Tangan Dekan

3. Tanda Tangan Proposal Oleh Wadek I

Mahasiswa mengambil surat dan proposal yang sudah di tandatangani untuk di sampaikan ke instansi yang dituju

Mahasiswa berangkat melaksanakan kegiatan magang dengan membawa kelengkapan :

1. Surat Jawaban dari Instansi 2. Surat Ijin Orang Tua Bermaterai 3. Bukti PCR antigen Negatif/bukti vaksin 4. Jas Almamater

PELAKSANAAN

Membuat logbook selama kegiatan Setelah selesai melaksanakan

kegiatan magang, mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan kegiatan dan menyampaikan CPL ke pembimbing

Laporan Ditandatangani

Dosbing

Laporan yang telah ditandatangani dosbing dikirim ke sbak dilengkapi dengan sertifikat, log book dan form konversi MBKM

Rapat Tim Konversi List Peserta Konversi

Oleh KPS (SBAK memiliki ARSIP)

Klarifikasi konversi sks

Mahasiswa mengisi form

pengajuan untuk konversi (3 arsip untuk KPS, SBAK, dan mahasiswa ybs)

SK Dekan Konversi

(19)

Keterangan :

1. Mahasiswa mengajukan Form Pengajuan MBKM dengan mengambil download form/borang pengajuan MBKM di APIK untuk MBKM Magang. Untuk program MSIB (Magang Student Independent Bersertifikat) mahasiswa mengajukan apply kepada industri yang menawarkan kegiatan MSIB.

2. Mahasiswa melakukan konsultasi rencana kegiatan MBKM dan meminta persetujuan dari Dosen Wali/Dosen Pembimbing mengenai Program yang akan di pilih, kegiatan dan rencana konversi mata kuliah. Selanjutnya mahasiswa meminta tandatangan kepada Koordinator Program Studi.

3. Mahasiswa menyerahkan form pengajuan MBKM ke SBAK untuk dibuatkan surat pengantar ke instansi pemerintah/swasta yang di tuju.

4. Mahasiswa yang diterima berkegiatan MSIB, melaporkan kepada SBAK dan Koordinator Program Studi.

5. Mahasiswa yang melakukan magang selain MSIB, melakukan bimbingan proposal dengan dosen wali/dosen pembimbing.

6. Setelah mendapat persetujuan proposal dari dosen wali/dosen pembimbing, proposal diserahkan ke SBAK untuk ditandatangani Wakil Dekan 1.

7. Mahasiswa mengambil surat dan proposal yang telah ditandatangani untuk dikirimkan ke instansi yang di tuju.

8. Mahasiswa berangkat melaksanakan kegiatan magang dengan membawa kelengkapan, seperti : Surat Jawaban dari Instansi, Surat Ijin Orang Tua Bermaterai, Bukti PCR antigen Negatif/bukti vaksin (Jika masih kondisi pandemi) dan Jas Almamater

9. Selama pelaksanaan kegiatan mahasiswa membuat logbook kegiatan.

10. Setelah selesai melaksanakan kegiatan magang, mahasiswa diwajibkan untuk membuat Laporan Kegiatan dan menyerahkan logbook kegiatan serta menyampaikan CPL ke Pembimbing

11. Mahasiswa dapat mengajukan konversi nilai dengan mengisi form pengajuan konversi nilai.

12. Mahasiswa membawa Laporan yang telah ditandatangani Dosen pembimbing dikirim Ke SBAK dilengkapi dengan Sertifikat, Log Book dan Form Konversi MBKM

13. KPS membuat list peserta MBKM untuk dibawa ke rapat konversi (SBAK merekap mahasiswa yang mengajukan konversi.

14. Rapat Tim Konversi untuk mengklarifikasi dan menentukan konversi nilai dari kegiatan MBKM terhadap mata kuliah.

15. Fakultas mengeluarkan SK Dekan konversi nilai. Mahasiswa melakukan KRS MBKM.

SBAK menginput nilai di cyber.

(20)

3. Kurikulum MBKM FPK

No Kegiatan MBKM Keterangan

1 Pertukaran Pelajar a. Memiliki kemampuan dan peluang dalam mengembangkan wawasan, penalaran, serta berintegritas, kreatif dan inovatif.

b. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus semester 4

c. Memiliki IPK ≥ 2.75

d. Konversi dapat berupa sks mata kuliah, sks soft skills, hardskills, dan gabungan ketiganya 2 Magang / Praktek Kerja a. Mendapatkan persetujuan dosen pembimbing

akademik selanjutnya mahasiswa mendaftar/melamar serta mengikuti seleksi magang sesuai ketentuan tempat praktek kerja atau magang.

b. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus semester 4 (telah mengikuti MK dasar keprodian) c. Memiliki IPK ≥ 2.75 (menjamin performance mahasiswa yang dikirim ke mitra adalah mahasiswa yang memiliki kompetensi baik) d. Memiliki pengalaman magang (menjamin

performance mahasiswa yang dikirim ke mitra adalah mahasiswa yang memiliki kompetensi baik dan mendorong mahasiswa untuk melakukan magang di waktu liburan semester) e. Konversi dapat berupa sks mata kuliah, sks soft

skills, hardskills, dan gabungan ketiganya f. Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan

laporan kepada supervisor dan dosen pembimbing.

3 Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan

a. Mahasiswa masih aktif

b. Memiliki IPK minimal 3,00 dari skala 4,00 c. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang sudah dan/

sedang menempuh 80 sks – mengikuti persyaratan peserta KKN Unair

d. Konversi dapat dilakukan untuk MK KKN

(21)

4 Penelitian/Riset a. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus semester 4

b. Dilakukan dibawah bimbingan dosen

c. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kompetensi program studi

5 Proyek Kemanusiaan a. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang sudah dan/

sedang menempuh 80 sks – mengikuti persyaratan peserta KKN Unair

b. Konversi dapat dilakukan untuk MK KKN 6 Kegiatan Wirausaha a. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus

semester 4

b. Dilakukan dibawah bimbingan dosen

7 Studi/Proyek Independen a. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus semester 4

b. Dilakukan dibawah bimbingan dosen

c. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kompetensi program studi

8 Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik

a. Persyaratan mengikuti KKN Universitas.

b. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang sudah dan/

sedang menempuh 80 sks – mengikuti persyaratan peserta KKN Unair

c. Konversi dapat dilakukan untuk MK KKN 9 Pembelajaran Lintas Prodi a. Dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus

semester 2

b. Pembelajaran lintas prodi di dalam Unair dapat ditempuh dengan maksimal 20 sks

c. Pembelajaran lintas prodi di luar Unair dapat ditempuh dengan maksimal 40 sks

d. Ketentuan MK yang ditempuh di luar prodi tetap mengacu pada kesetaraan kompetensi CPMK dan CPL Program Studi

(22)

4. Perhitungan Pengakuan Angka Kredit 4.1 Mekanisme Proses Konversi

Mahasiswa mengumpulkan form pengajuan konversi nilai, logbook kegiatan, beserta

laporan MBKM ke SBAK

Tim konversi melakukan rapat penentuan nilai

konversi Tim konversi meninjau

pengajuan yang diusulkan mahasiswa

Wakil Dekan 1 melakukan validasi berita acara konversi

nilai

Input nilai di cybercampus oleh SBAK

Penerbitan SK Konversi nilai

Nilai keluar

(23)

4.2 Perhitungan Konversi Angka Kredit MBKM

Proses konversi dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :

1. Sertifikat dari tempat magang dikonversi sesuai dengan nilai yang berlaku di Universitas Airlangga.

2. Sesuai dengan peraturan SNDIKTI, 1 sks MBKM setara dengan seluruh kegiatan di Tempat Kerja MBKM selama 45 jam/semester.

3. MBKM ditempuh paling banyak 60 sks dalam 3 semester.

4. Konversi MBKM ke mata kuliah bisa dilakukan dengan cara :

a. Dikonversikan ke Mata Kuliah MBKM di Program Studi yang setara dengan 20 sks melalui penilaian tim koversi di Program Studi

b. Dikonversikan ke beberapa mata kuliah di program studi yang setara dengan CPL kegiatan MBKM.

c. Gabungan dari huruf a dan huruf b.

5. Konversi dilakukan dengan mempertimbangkan profil lulusan, kesesuaian capaian pembelajaran dan kompetensi

6. Tim Konversi Nilai melakukan Klarifikasi Konversi sks kepada mahasiswa peserta MBKM yang mengusulkan konversi sks dan nilai

Standart Penilaian :

Nilai Mentah Nilai Huruf

≥ 75 A

70 – 74,9 AB

65 – 69,9 B

60 – 64,9 BC

55 – 59,9 C

<50 Tidak disetujui

Sebagai contoh

 Mahasiswa Program Studi S1 Akuakultur ingin mempelajari Budidaya Udang mulai

tahap penebaran benih hingga panen. Untuk memenuhi kompetensi dan proses

konversi, mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen Wali/Dosen Pembimbing yang

kompeten di bidang Budidaya udang. Dosen tersebut akan memetakan kompetensi

keilmuan yang akan didapat oleh mahasiswa setelah melalui proses magang selama 1

(satu) semester di lokasi Buididaya Udang. Setelah kegiatan selesai, mahasiswa

menemui dosen wali/dosen pembimbing Kembali untuk melakukan pengajuan

konversi terhadap mata kuliah yang dimiliki program studi. Selain itu, mahasiswa

(24)

menyerahkan laporan kegiatan, log book, sertifikat kepada bagian Akademik untuk dilakukan proses konversi.

Tabel 1. Contoh Konversi MBKM Prodi Akuakultur

NAMA

PROGRAM MBKM

PERHITUNGAN KUANTITATIF

PENGAKUAN KREDIT

MATAKULIAH YANG DIKONVERSI

SKS YANG DIKONVERSI

Magang di Balai

Pembenihan Ikan

6 Bulan

24 Minggu (1 Bulan: 4 Minggu) 120 Hari (1 Minggu: 5 hari) 960 Jam (1 hari: 8 Jam) 57600 Menit (1 jam: 60 menit) 20 sks (1 sks= 170 menit*16 x)

1. Kuliah Kerja Nyata 2. Praktek Kerja Lapang 3. Teknologi Pembenihan Ikan 4. Pengantar Ilmu Perikanan 5. Reproduksi Ikan

6. Manajemen Akuakultur Tawar

7.

SKP

1. 3 2. 4 3. 3 4. 2 5. 3 6. 3 7. 2

= 20 SKS Magang dan

Studi Independent bersertifikat

6 Bulan

24 Minggu (1 Bulan: 4 Minggu) 120 Hari (1 Minggu: 5 hari) 960 Jam (1 hari: 8 Jam) 57600 Menit (1 jam: 60 menit) 20 sks (1 sks= 170 menit*16 x)

1. Kuliah Kerja Nyata 2. Praktek Kerja Lapang 3. Manajemen Kualitas Air 4. SKP

1. 3 2. 4 3. 3 4. 10

= 20 SKS Tabel 2. Contoh Konversi MBKM Prodi Teknologi Hasil Perikanan

NAMA PROGRAM

MBKM

PERHITUNGAN KUANTITATIF

PENGAKUAN KREDIT

MATAKULIAH YANG DIKONVERSI

SKS YANG DIKONVERSI

KMMI

1 Bulan

4 Minggu (1 Bulan: 4 Minggu) 40 Hari (1 Minggu: 5 hari) 320 Jam (1 hari: 8 Jam) 19200 Menit (1 jam: 60 menit) 3 sks (1 sks= 170 menit*16 x)

Teknologi Pengolalran Limbah Hasil Perikanan

3 SKS

Kampus Mengajar

1 Bulan

4 Minggu (1 Bulan: 4 Minggu) 20 Hari (1 Minggu: 5 hari) 160 Jam (1 hari: 8 Jam) 9600 Menit (1 jam: 60 menit) 3 sks (1 sks= 170 menit*16 x)

KKN 3 SKS

(25)

5. Penjaminan Mutu

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan MBKM

1) Untuk menjamin mutu Program MBKM, Satuan Penjaminan Mutu (SPM) berkoordinasi dengan pimpinan Fakultas, Koordinator Program Studi, dan Gugus Penjaminan Mutu (GPM) untuk mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan program MBKM.

2) Monitoring dan Evaluasi oleh Fakultas dan Program Studi merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas, kinerja, dan produktivitas dalam melaksanakan program MBKM. Rangkaian monitoring dan evaluasi dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian.

3) Fokus monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan adalah evaluasi dari mahasiswa, dosen, dan, mitra terkait kegiatan MBKM yang telah dilaksanakan.

4) Monitoring dan Evaluasi kegiatan MBKM juga dilaksanakan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) pada tingkat Fakultas dan Program Studi.

5) Monitoring dan Evaluasi kegiatan MBKM dilaksanakan setiap semester.

(26)

Penutup

Visi Fakultas Perikanan dan Kelautan adalah menjadi fakultas yang mandiri, inovatif yang diakui secara nasional dan internasional serta mempunyai keunggulan di bidang perikanan dan kelautan berdasarkan moral agama. Hal penting yang diperlukan untuk melancarkan keberhasilan visi tersebut adalah monitoring dan evaluasi Pendidikan di Fakultas Perikanan dan Kelautan. Monitoring dan evaluasi dilakukan agar pelaksanaan MBKM sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga mahasiswa memiliki kompetensi dan berdaya saing.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dibutuhkan sumber daya manusia yang kompetitif di segala bidang keilmuan, memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan masyarakat dan dunia kerja di era dunia. Mudahnya mendapatkan informasi sebagai solusi dalam menghadapi tantangan baru dalam proses pembelajaran MBKM. Dalam rangka menunjang permasalahan tersebut, maka Universitas Airlangga perlu meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif untuk menemukan solusi permasalahan.

Program MBKM merupakan salah satu program yang digalakkan di Fakultas Perikanan dan Kelautan. Proses pembelajaran MBKM merupakan salah satu wujud esensial dari student center learning. Program MBKM menawarkan tantangan dan peluang bagi pengembangan inovasi, kreativitas, kemampuan, dan kebutuhan mahasiswa, serta pengembangan kemandirian dalam penelitian dan pencarian ilmu pengetahuan melalui realitas dan dinamika lapangan seperti kebutuhan kompetensi, masalah dunia nyata, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, persyaratan kinerja, tujuan dan pencapaian. Melalui program MBKM dirancang dan dijalankan dengan baik, hardskills dan softskills diharapkan menambah kompetensi mahasiswa. Buku panduan MBKM ini disusun sebagai sumber informasi atau pedoman/petunjuk kepada civitas akademika untuk melaksanakan program MBKM secara baik.

(27)

Lampiran

a. Form Pengajuan MBKM

(28)

b. Form Pengajuan Konversi Mata Kuliah

(29)

c. Form Penilaian Konversi

(30)

d. Berita Acara Konversi

(31)

e. Format Proposal Kegiatan MBKM

(32)

f. Format Logbook Kegiatan

(33)

g. Format Laporan Kegiatan MBKM

(34)

Referensi

Dokumen terkait

5.15 Bidang Pengelolaan MBKM meneruskan nilai akhir mahasiswa ke Direktorat Akademik untuk melaporkan nilai mahasiswa dalam pembelajaran program Kampus Mengajar

Berdasarkan hal tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah memberlakukan kebijakan baru di bidang pendidikan tinggi melalui program “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu bentuk kuliah kerja nyata (KKN) yang dirancang dengan cara memberikan pengalaman

ABSENSI PROGRAM MAGANG MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA.. PROGRAM

Bicara lebih lanjut mengenai magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), merupakan program magang selama 1-2 semester adalah kegiatan yang cukup memberikan

1) Melakukan penyusunan dokumen mutu program studi dalam mengevaluasi kegiatan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dalam meningkatkan kompetensi lulusan,

Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) memberikan ruang yang lebih luas bagi mahasiswa mempelajari ilmu pengetahuan dan keahlian lintas program studi, lintas universitas,

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti adalah Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun