• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desa merupakan wilayah pada sebuah negara didiami sekelompok masyarakat yang mempunyai batas daerah tertentu. Sesuai dengan Undang-Undang No. 6 tahun 2015 yaitu berisi mengenai desa, menjelaskan Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Semakin perkembangan era teknologi saat itu malah membuat pemerintah daerah kesulitan untuk mengelola wilayahnya akibat tingkat keberagaman masyarakat. Padahal dalam peraturan yang disebut sebelumnya menjelaskan bahwa Desa memiliki kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Tentunya beberapa aturan diatas sudah diubahsesuaikam kondisi sekarang sehingga dapat memudahkan pemerintah mengerjakan pengelolaan pengawasan pada wilayahnya.

Alokasi Dana Desa (ADD) yang diberikan tersebut pada prinsipnya harus menganut prinsip akuntabel, transparansi, dan partisipasi maupun efisiensi menjadi agenda yang sangat penting. Pengelolaan keuangan desa yang diberikan kepada daerah melalui ADD pada prinsipnya tetap mengacu pada pokok pengelolaan keuangan daerah, yang dimaksud untuk membiayai program pemerintah desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat.

Proses penyelenggaraan desa di bantu dengan menerima dana desa yang merupakan dari perimbangan keungan pusat sert daera yang mana setiap wilayah kabupaten/kota menerima sedikitnya 10% dari setiap desa. Kemudian untuk alokasi dana desa dipergunakan buat penunjang kegiatan swatantra desa agar dapat berjalan secara maksimal pada hal memberikan pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan rakyat ditingkat pedesaan. sang sebab itu, Jika aturan bisa dikelola menggunakan baik dan jujur maka hasil berasal aktivitas otonomi desa tadi, khususnya di pemberdayaan masyarakat akan terlihat jelas.

(2)

2

Pemberdayaan masyarakat desa antara lain yaitu aneka macam macam aktivitas yang mempunyai tujuan untuk dapat mempertinggi kapasitas masyarakat ataupun warga desa pada melakukan sebuah aktivitas pengembangan wirausaha, peningkatan pendapatan warga , dan ekspansi skala ekonomi individu rakyat ataupun pada grup warga serta desa. Program pemerintah buat pembangunan yang belum bisa tercapai dalam rangka menyelesaikan kemiskinan yang terdapat pada desa pada sebagian masyarakat tentunya hal ini rakyat perlu di harapkan buat lebih bertenaga pada menghadapi tantangan hayati yang makin tidak bisa dikndalikan dan sukar tiap harinya. Beberapa kegiatan rencana mucul setiap pergantian kepengurusam sentra ataupun dari pemda yang memiliki tujuan buat bisa mendorong serta membangkitkan kemampuan rakyat terutama yaitu di rakyat pedesaan. Hal ini merupakan wujud berasal pemberdayaan yg perlu buat lebih di munculkan balik nilai-nilai, kearifan lokal dan modal sosial yang sebenarnya sudah lama ada dalam diri Masyarakat Desa, contohnya saja kegiatan gotong royong yang makin hari makin pudar.

Salah satu bentuk pemberdayaan yang dilakukan melalui pengalokasikan Dana Desa sebagai bentuk pemberian hak kepada desa agar bisa melaksanakan proses otonomi wilayah dan diharapkan bisa mengembangkan wilayahnya melalui penggunaan potensi yang ada di desa. Alokasi Dana Desa artinya dana yang sumbernya dari APBD kabupaten dengan tujuan untuk meratakan kemampuan keuangan desa pada setiap kecamatan yang tersebar, alokasi ini mengharapkan meningkatkan juga kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan bisa melakukan pemerataan pembangunan pula. Anggaran dasar wilayah diperoleh bagian keuangan desa dari kabupaten yang penyalurannya tadi bisa dilakukan melalui kas desa.

Oleh karena itu, proses pelaksanaan penggunaan ADD perlu mengikutsertakan peranan masyarakat misalnya dalam pengambilan keputusan anggaran tersebut akan digunakan untuk apa saja yang sesuai dengan pengukuran skla prioritas. Adanya keikustertaan masyarkat dalam mengawal penggunaan Alokasi Dana Desa ini bisa menjadi tonggak awal agar menciptakan masyarakat yang beerdaya. Selain melibatkan kiprah berasal rakyat, aktivitas pengelolaan Alokasi Dana Desa jua turut melibatkan beberapa stakeholders yang ada yaitu seperti Karang Taruna, Tim

(3)

3

Penggerak PKK, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Para stakeholders ini perlu melakukan kerjasama pada setiap pengalokasian ADD di kegiatan yang sudah direncankan di awal

Seperti yang disebutkan sebelumnya juga alokasi dana desa ini dapat meningkatkan kegiatan penyelenggaraaan desentralisasi melelui otonomi yang telah diberikan. Adanya desentralisasi ini dan didukung dengan partisipasi masyarkat untuk mengawal berjalannya alokasi dana desa pada setiap rencana kegiatan akan bisa menaikan fungsi kerja pemerintahan dan tentunya sesuai dengan setiap kebutuha masyarakat karena masih sangat bisa dipercaya bahwa masyarakt memiliki kekuatan untuk mengontrol serta banyak mengetahui mengenai setiap potensi yang ada pada wilayahnya.

Desa Ampeldento adalah contoh dari desa yg menerima Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal dari pemda Kabupaten Malang serta mempunyai peranan yang tinggi untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan alokasi dana desa yang telah diterima. Potensi yang dimiliki oleh Desa Ampeldento, yaitu kondisi tanah di Desa Ampeldento termasuk tanah subur oleh sebab itu bagus dipergunakan untuk huma pertanian. Beberapa tanah yang ada di Desa Ampeldento dipergunakan menjadi wilayah untuk bertani, sebagai akibatnya bisa menaikkan produksi pertanian yang terdapat. tanaman-tumbuhan pertanian seperti padi, jagung, dan tebu yang bisa berkembang menggunakan baik sebagai akibatnya sebagian besar pendapatan rakyat didesa ini didapatkan dari hasil lahan pertanian. Potensi ini akan menjadi sebuah peluang besa untuk menjadi sentra produksi pertanian. Kemudia untuk Potensi ekonomi yang ada di Desa Ampeldento yaitu antara lain komoditas pertanian serta komoditas peternakan.

Keikutsertaan masyarakat untuk mengelola Alokasi Dana Desa ini disebut krusial bagi pemerintah Desa Ampeldento. Hal tersebut disebut akan bisa untuk menjadi semnagat untuk masyarakat agar bisa terus terlibat pada aktivitas desa agar pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) berjalan baik serta sempurna target. pada Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Malang ini, masih ditemukan beberapa kelemahan yang muncul diantaranya seperti SDM masyarakat terhadap program pemerintah yang masih rendah pada kegiatan-kegiatan desa yg dibiayai

(4)

4

berasal Alokasi Dana Desa (ADD) pula menunjukkan kurang baiknya pengelola Alokasi Dana Desa (ADD) dalam pemberdayaan masyarakat selain itu pula terjadinya pro kontra anatara masyarakat menggunakan berbagai banyaknya usulan berasal pihak masyarakat.

Terlibatnya masyarakat untuk ikut mengelola Alokasi Dana Desa ini di rasa penting bagi pemerintah desa Ampeldento. Hal tersebut dianggap bisa untuk menjadi pendorong masyarakat terlibat dalam kegiatan desa sehingga pengelolaan ADD bisa terleaksana dengan baik. Di Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Malang ini, masih ditemukan beberapa kelemahan yang muncul diantaranya seperti SDM masyarakat terhadap program pemerintah yang masih rendah dalam kegiatan- kegiatan desa yang dibiayai dari Alokasi Dana Desa (ADD) juga menunjukkan kurang baiknya pengelola add dalam pemberdayaan masyarakat selain itu juga terjadinya pro kontra anatara masyarakat dengan berbagai banyaknya usulan dari pihak masyarakat.

Ketertarikan penulis dalam memilih judul program Alokasi Dana Desa (ADD) untuk dilakukan penelitian yaitu dikarenakan program Alokasi Dana Desa (ADD) adalah kegiatan yang di selenggarakan dengan cukup baik sehingga dampaknya adalah pemberdayaan juga bisa ikut terlaksana, misalnya saja pada bidang pendidikan, pembangunan serta kesehatan dan juga pada pemberdayaan lain yang berlangsung, terkhusus pada lokasi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu Desa Ampeldendo Karangploso Kabupaten Malang. Jalannya program alokasi dana desa ini yang dijalankan bersama pemeirntah desa serta keterlibatan masyarakat juga menjadi faktor penting yang mendasari penelitian ini, dengan harapan bisa menaikkan kesejahteraan masyarakat pada pembangunan pedesaan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang tertulis di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang?

(5)

5

2. Apa bentuk-bentuk pemberdayaan yang diterapkan pemerintah untuk pemberdayaan Masyarakat dalam pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dan manfaat penelitian, adapun yang menjadi tujuan dan manfaat penelitian ini yaitu:

1. Untuk dapat mengetahui terkait program pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Ampeldento Karangploso Malang.

2. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk pemberdayaan yang diterapkan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Ampeldento Karangploso Malang.

3. Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan (S-1) Ilmu Pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Pada manfaat teoritis diharapkan hasil penelitian ini bisa memiliki manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya terkait dengan program pemberdayaan masyarakat pada pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Malang.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian ini yaitu dapat bermanfaat sebagai bahan masukan serta pertimbangan Pemerintah Daerah pada pemberdayaan masyarakat terutama pada hal pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) pada Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Malang.

1.5 Definisi konseptual

Konsep merupakan sebuah istilah serta defenisi yang bisa digunakan buat mendeskripsikan secara abstrak suatu peristiwa, grup, atau individu yg menjadi pusat penelitian ilmu sosial (singarimbun, 1983 : 33). berdasarkan asal pengertian

(6)

6

tersebut, maka penulis mengemukakan defenisi berasal beberapa konsep yang dipergunakan, yaitu :

1. Pemberdayaan Masyarakat

Widjaja, Mengemukakan pendapat mengenai pemberdaayan iyalah hak otonom yang dimiliki masyarakat dalam suatau aktiftas pembanguanan argumentasi diatas menekakan kepada harapan pemerintah atau organisasi kemasyarakatan membantu kelompok-kelompok yang termarginalkan pada wilayah tertentu.

Kemudian pendapat serupa disampaikan oleh Ife yang digunakan Suharto mengenai pemberdayaan tersebut mempunyai dua makna yakni otoritas serta perkumpulan masyarakat yang termarjinalkan. Maksud pernyaatan itu bahwa kelompok yang mendominasi sebagai kelompok yang memilki kekuasaan lebih perlu memberdayakan masyarakat yang lemah.

2. Alokasi Dana Desa

Anggaran keuangan yang diberikan pemerintah pada desa, yang mana sumbernya tersebut pajak daerah dan berasal dari dana perimbangan keuangan pusat serta wilayah yang diterima oleh kabupaten. Sinkron dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37 Tahun 2007 yang berisi ihwal panduan pengelolaan keuangan desa pada pada pasal 18 menyatakan bahwa, alokasi dana desa asal dari APBD Kabupaten / Kota yang mana bersumber asal dana perimbangan keuangan sentra serta daerah yg diterima sang pemerintah kabupaten / kota buat desa paling sedikit sebanyak 10 % (sepuluh %/ kota untuk desa paling sedikit sebanyak 10 % (sepuluh persen).

1.6 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2012:31) Definisi Operasional artinya penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari sebagai akibatnya menjadi 6able6le yang bisa diukur.

a. Alokasi Dana Desa

1. Konsep Alokasi Dana Desa

2. Dasar Hukum Penyelenggaraan Alokasi Dana Desa 3. Pengelolaan Keuangan Desa

4. Prioritas Program Alokasi Dana Desa

(7)

7

5. Proses Integrasi Alokasi Dana Desa (ADD) Kedalam Perencanaan Desa (APBDes)

b. Pemberdayaan Masyarakat

1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat 2. Tujuan Pemberdayaan Masyrakat 3. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

4. Metode Pemberdayaan hadir membawawa pradigama Baru 5. Dimensi memberdaykaan Masyarakat

6. Pemberdayaan Masyarakat yang Berkelanjutan 1.7 Metode Penelitian

I. Jenis Penelitian

Penelitian ini ditempuh dengan metode kualitaif deskriptif. Mohamad ali (1982:120) mennerangkan bahwa : “metode kualitiaf deskriptif ini digunakan untuk memecahkan suatu masalah sekaligus menjawab permasalahan yang sering terjadi pada masa sekarang”. Dioperasikan melalui beberapa tahapan penghimpunan data memilah informasi, menyusun data, menemukan kesimpulan serta laporan dengan maksud menuangkan seluruh temuan secara objektif deskrptift. Tujuan penelitian deskriptif yaitu, gambaran secara sitematis, factual serta akurat fakta fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

I. Sumber Data

1) Sumber Data Primer

Data yang dibuat oleh peneliti dengan maksud khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian yang dilakukan. Pada usaha penghimpunan data diharapkan memperoleh informasi berupa data fisik, 7able, grafik, gambar, formula yang berkaiatan dengan masalah penelitian “pengelolaan alokasi dana desa dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Ampeldento Karangploso Malang”.

2) Sumber Data Sekunder

(8)

8

Data yang sudah dihimpun yang berasal adalah penelitian terdahulu, buku, jurnal dan situs di internet untuk menegaskan temuan pada data primer dilapangan nanti.

Hal ini juga turut menambah khazanah penyajian data pada Pembahasan.

I. Teknik Pengumpulan Data

Adapun cara-cara yang dipilih guna menghimpun data yakni;

1. Observasi

Observasi yaitu diartikan menjadi pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak di objek penelitian (margono, 1997:

158). Observasi ini dilakukan pada Desa Ampeldento Karangploso Malang..

2. Wawancara

Ialah alat pengumpul isu yang dilakukan menggunakan cara mengajukan pertanyaan secara lisan di jawab secara lisan pula melalui kontak langsung secara tatap muka. Narasumber pada wawancara ini ialah perangkat desa pada Desa Ampeldento Karangploso Malang. Wawancara yang dikerjakan tersebut bersifat memaksa narasumber, Melainkan membuka kemungkinan yang hadir pada saat wawancara nantinya.

3. Dokumentasi

Metode menghadirkan data fisik dari bungin (2013: 153) merupakan salah satu metode pengumpulan data yang bisa digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada dasarnya metode dokumenter yaitu metode yang digunakan buat menelusuri data historis. Data historis yang pada tujuan merupakan informasi yang berfungsi untuk menjelaskan kondisi factual dilapangan dan bukti fisik tersebut diharapkan bida bertahan lama guna menjadi catatan akan permasalahan ini.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah aktor yang menjadi target guna buat memperoleh data terkait permasalahan yang diangkat. Adapun yang sebagai aktor yang dituju iyalah Sekretaris Desa Ampeldento Karangploso Malang.

5. Lokasi Peneltian

(9)

9

Lokasi riset ini akan dilaksanakan di Desa Ampeldento Karangploso Malang.

saya menentukan lokasi tersebut karena saya bermaksud untuk memperoleh data perihal “Pengelolaan Alokasi Dana Desa pada Pemberdayaan masyarakat di Desa Ampeldento Karangploso Malang”.

6. Analisis Data

Teknik analisa data yaitu artinya aktivitas memasak Informasi yang dihasilkan sepanjang riset guna bakal menciptakan kesimpulan. dalam riset ini, dipakai metode berfikir induktif guna menganalisa data serta mendapati kesimpulan.

prosedur berfikir induktif ini mengambil data sebagai patokan pada menyampaikan kebenaran sebagai jadinya bisa ditarik kesimpulan akhir. ada pula 3 (3) metode analisa data tersebut diantaranya:

a. Reduksi

Reduksi data, penyusutan data diartikan sebagai sistem seleksi , pemfokusan kepedulian pada penyederhanaan, pengabstrakan serta tranformasi data “kasar ” yang timbul berasal banyak sekali catatan-catatan yang tercatat dilapangan. Reduksi data ialah sebuah analisa yang meruncing, menggolongkan, menunjukan, membuang yang tidak butuh dan juga mengorganisasi data dengan teknik yang sedemikian rupa sebagai jadinya konklusi-kesimpulan dapat ditarik serta diverifikasi.

b. Penyajian Data

Penyajian data dibatasi jadi himpunan data berpola yang berikan kemungkinan terdapatnya penarikan kesimpulan serta pengumpulan tindakan . mengenakan penyajian sebetulnya akan sanggup dimengerti apa yang berlangsung dan apa yang mesti dijalani, menganalisa ataukah kegiatan serupa penjelasan yang ditemui asal penyajian-penyajian semulanya .

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan beberapa dari sebuah kegiatan konstruksi yang utuh. kesimpulan-kesimpulan jua diverifikasi selama studi berjalan. pembuktian itu boleh jadi sesingkat pikiran kembali yang melintas dalam penganalisaan

(10)

10

selama pengamat mencatat . sesuatu tilikan kembali pada catatan-catatan lapangan maupun barangkali jadi semacam itu teliti serta makan stamina dengan pemeriksaan balik serta ubah pikiran diantara sejawat untuk mengedarkan „intersubjektif‟ ataupun penemuan di arsip serta data yang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, digunakan 3 buah beacon dari Cubeacon sebagai perangkat Raspberry Pi 3 yang akan dibuat sebagai observer serta sebuah server sebagai penyimpan data

Berdasarkan hasil penelitian bahwa: 1) dukungan sosial dan PWB berpengaruh terhadap prestasi belajar santri kelas X di MBS Sleman dan Ibnul Qoyyim Puteri. Dukungan sosial

PANITIA JADWAL SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2014/2015 .S Sekretariat : Jl. Pawiyatan Luhur IV/17

Indeks  Dow  Jones  pada  perdagangan  Rabu  (16/10/2013)  ditutup  menguat  1,36%  ke  level  15.373,83  sementara  indeks  S&P 

Dalam buku Materi Instruksional Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian untuk mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum tercatat bahwa Visinya ialah: “Menjadikan agama sebagai sumber nilai

Terdapat 4 (empat) aturan adat dalam pemanfaatan sumberdaya antara lain 1) aturan hak ulayat, 2) aturan pemanfaatan tanah, 3) aturan pemanfaatan hutan dan 4) aturan pemanfaatan

Pada minggu ke-10 didapatkan hasil untuk semua parameter pertumbuhan, hasil untuk perlakuan variasi dosis biofertilizer dengan nilai rerata tertinggi untuk

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler