• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kasus pertama corona virus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Adanya kasus pertama corona virus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya kasus pertama corona virus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, membuat Indonesia dihadapkan pada masa pandemi.

Banyak sektor kehidupan yang lumpuh, terutama pada bidang pendidikan. Negara berkewajiban mencarikan solusi demi keberlangsungan pendidikan agar proses pembelajaran tidak terhenti (Asmuni, 2020).

Sesuai dengan surat edaran menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (PAN & RB) Nomor 50/2020 tentang perubahan kedua atas surat edaran menteri PAN & RB Nomor 19/2020 tentang penyesuaian sistem kerja aparatur sipil negara dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pemerintah menerapkan kebijakan work from home (WFH) yang berarti bekerja dari rumah.

Sesuai surat edaran tersebut, maka pemerintah memutuskan untuk meliburkan seluruh peserta didik, serta memindahkan proses belajar mengajar yang tadinya di sekolah menjadi di rumah dengan menerapkan kebijakan work from home (WFH) (Mustakim, 2020). Sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), guru

dalam upayanya melaksanakan proses pembelajaran secara online atau dalam jaringan (daring). Namun, pelaksanaan proses pembelajaran secara online memiliki banyak sekali kendala kendala.

Secara umum, kendala dalam pembelajaran daring seperti belum meratanya akses jaringan internet, mahalnya biaya kuota, belum meratanya penguasaan iptek

(2)

di kalangan pendidik maupun peserta didik, serta kesulitan orang tua dalam mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan belajar mengajar menjadi kendala yang paling banyak ditemui selama proses pembelajaran daring (Kurniawan, 2020).

Sedangkan kendala terbesar yang dihadapi selama pembelajaran daring pada SMP Generasi Rabbani Bogor yakni penguasaan iptek yang terbatas antara guru, siswa maupun wali siswa yang terbatas. Keterlibatan orang tua atau wali murid sangatlah dibutuhkan dalam proses pembelajaran daring, minimal dalam bentuk monitoring dengan cara keterlibatan, fokus, konsisten dan menguat serta memberi solusi jika anak mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Selanjutnya orang tua juga harus serba tau tentang teknologi dalam pembelajaran agar tidak gagap teknologi (gaptek).

SMP Generasi Rabbani yang banyak dikenal oleh kalangan masyarakat Bogor yakni sebagai SMP yang unggul dalam bidang teknologi. SMP Generasi Rabbani yang beralamat di Villa Nusa Indah 3 blok KA-KB, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat kode pos 16969. Lokasinya yang berada di dalam lingkungan yang mewah, membuat SMP Generasi Rabbani Bogor unggul dalam bidang teknologi.

Terlebih untuk pembelajaran daring, SMP Generasi Rabbani Bogor tentu memiliki website tersendiri. Akan tetapi seluruh tenaga pengajar di sekolah ini dibebaskan untuk memilih platform dalam pembelajarannya. Sedangkan untuk pelajaran bahasa Arab di sekolah ini menggunakan platform Google Classroom.

(3)

Pembelajaran mahārah kitābah di SMP Generasi Rabbani Bogor menggunakan media Google Classroom di mana peserta didik hanya menerima materi yang telah dibagikan oleh guru tanpa disertai dengan penjelasan via rekaman suara secara langsung pada aplikasi Google Classroom hal ini menyebabkan sebagian peserta didik kesulitan dalam memahami isi suatu materi terkait mahārah kitābah yang diberikan oleh guru.

Pembelajaran bahasa Arab pada sekolah tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengambil fokus pada keterampilan menulis, karena menulis merupakan salah satu keterampilan penting dalam pembelajaran bahasa Arab (Kuraedah, 2015). Keterampilan menulis (mahārah kitābah) merupakan keterampilan tertinggi di antara empat keterampilan lain dalam bahasa Arab yakni istima`

(menyimak), kalām (berbicara), qirā'ah (membaca) dan kitābah (menulis). Tidak sedikit permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bahasa Arab berbasis daring, terutama pada keterampilan menulis.

Pembelajaran bahasa Arab yang difokuskan pada keterampilan menulis ini tentunya banyak sekali permasalahan, salah satu permasalahan yang terlihat jelas justru ada pada salah satu keunggulan yang dimiliki oleh sekolah ini yang membuat banyak siswa dan wali siswa kesulitan. Keunggulan tersebut ialah teknologi pembelajaran yang semakin canggih, sedangkan pengetahuan iptek yang dimiliki oleh siswa kurang. Menurut (Daheri et al., 2020) Berbagai macam platform aplikasi belajar daring yang canggih justru dapat menyulitkan bagi siswa, sedangkan guru menuntut siswa nya memahami platform tersebut.

(4)

Sedangkan keterbatasan pengetahuan iptek ini, mempunyai imbas yang besar terhadap siswa, salah satunya banyak siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik serta tidak mengetahui cara untuk mengumpulkan tugas menggunakan Google Classroom, bahkan hingga tidak mengikuti ujian. Hal inilah yang dapat menurunkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab.

Banyak sekali kelebihan yang didapat guru pada aplikasi Google classroom untuk memaksimalkan pembelajaran daring. Beberapa di antaranya siswa bisa langsung mengikuti proses belajar dari rumah, siswa tidak bergantung pada guru, serta siswa dilatih untuk lebih menguasai teknologi informasi yang terus berkembang. Akan tetapi dibalik semua kelebihan tersebut banyak juga kekurangan yang dihadapi. Di antaranya tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses peralatan yang dibutuhkan (baik itu komputer, laptop, atau gawai lainnya) untuk pembelajaran online dan pada akhirnya tidak dapat mengupgrade pengetahuan teknologi yang berakibat gaptek (Apriliana, 2015).

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai sarana pembelajaran daring pada mata pelajaran bahasa Arab

di SMP Generasi Rabbani Bogor. Aplikasi ini mempunyai kelebihan yakni relatif murah dalam pemakaian kuota internet selain itu, hampir semua orang tua, peserta didik dan pendidik sudah mengenalnya dan mudah dalam penggunaannya.

Harapannya tidak mempersulit untuk orang tua dan peserta didik dalam penggunaan media tersebut agar proses belajar tetap berjalan. dengan menggunakan media pembelajaran yang mudah di akses dan umum di kalangan masyarakat, yakni aplikasi WhatsApp.

(5)

Sedangkan, jika pembelajaran menggunakan platform yang mudah, maka siswa tidak akan kesulitan untuk mengumpulkan tugasnya. Penelitian ini menggunakan media sosial WhasApp, karena jika hanya komunikasi texting melalui WhatsApp Grup maka tidak akan menyulitkan siswa, karena WhatsApp familiar digunakan di kalangan masyarakat. Maka dari itu, selama pandemi Covid-19 WhatsApp banyak digunakan sebagai sarana komunikasi antara guru,

siswa dan wali siswa (Daheri et al., 2020).

Pembelajaran melalui WhatsApp (WA) merupakan aplikasi favorit (Iskandar, 2020). Sebab WA sudah sangat banyak penggunaannya di kalangan masyarakat. WhatsApp menyajikan beberapa fitur yang menarik serta mudah dalam pengoperasiannya. Fitur tersebut meliputi penyampaian pesan perorangan, penyampaian pesan dalam grup, melampirkan video, melampirkan foto, melampirkan file dalam bentuk PDF ataupun word, panggilan suara dan video.

Serta mengirimkan pesan suara dan WA relatif lebih terjangkau jika dibandingkan dengan aplikasi yang lain.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Larasati, 2013) pemanfaatan aplikasi WhatsApp sebagai sarana dari pembelajaran daring ini dinilai sangat efektif. Ditinjau dari keseluruhan fitur yang dimiliki oleh aplikasi WhatsApp lebih mendukung dibandingkan aplikasi lainnya. Berbagai macam fitur yang dimiliki oleh WhatsApp tersebut yang menambah kemudahan dan kenyamanan berkomunikasi melalui media online (Jumiatmoko, 2016). Sedangkan menurut (Daheri et al., 2020) Penggunaan WhatsApp sebagai media belajar daring ini justru dinilai kurang efektif.

(6)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, terlihat bahwa efektivitas pembelajaran menggunakan WhatsApp mendapatkan hasil yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut terkait efektivitas pembelajaran daring menggunakan WhatsApp. Selain untuk melihat bagaimana efektivitas belajar daring melalui WhatsApp pada mahārah kitābah peneliti juga akan membahas bagaimana sistem belajar melalui media

sosial serta respon siswa selama pembelajaran menggunakan WhatsApp.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap siswa SMP Generasi Rabbani Bogor dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Daring Berbasis Media Sosial WhatsApp untuk Meningkatkan Pembelajaran Mahārah kitābah di SMP Generasi Rabbani Bogor”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan media sosial WhatsApp untuk meningkatkan kemampuan menulis bahasa Arab pada siswa kelas 7 SMP Generasi Rabbani Bogor pada semester genap tahun ajaran 2020/2021?

2. Bagaimana efektivitas pembelajaran daring menggunakan media sosial WhatsApp untuk meningkatkan pembelajaran mahārah kitābah pada siswa kelas 7 SMP Generasi Rabbani Bogor pada semester genap tahun ajaran 2020/2021?

(7)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui penerapan media sosial WhatsApp pada mata pelajaran bahasa Arab dengan tingkat kemampuan menulis mahārah kitābah siswa di kelas 7 SMP Generasi Rabbani Bogor pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.

2. Mengetahui efektivitas pembelajaran daring menggunakan media sosial WhatsApp untuk meningkatkan mahārah kitābah pada siswa kelas 7

SMP Generasi Rabbani Bogor pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Pembelajaran dengan menggunakan media sosial WhatsApp dapat meningkatkan kemampuan menulis pada mata pelajaran bahasa Arab.

2. Bagi guru

Media sosial WhatsApp dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bahasa Arab dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa (SMP Generasi Rabbani Bogor) pada pembelajaran daring.

(8)

E. Batasan Istilah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka peneliti membatasi masalah untuk meminimalisir perbedaan pengartian dan memperjelas variabel penelitian.

1. Pembelajaran dalam jaringan (daring) dilakukan dengan menggunakan internet sebagai tempat untuk menyalurkan ilmu seorang guru terhadap peserta didik (Bilfaqih & Qomarudin, 2015). Pembelajaran daring yang dijelaskan dalam penelitian ini yakni pada mata pelajaran bahasa Arab, dan difokuskan pada mahārah kitābah.

2. Media sosial memiliki berbagai macam fungsi, di antaranya adalah bisa mengirim pesan, chat grup, berbagi foto, video, dan dokumen (Hutami &

Nugraheni, 2020). Larasati (2013) menyimpulkan bahwa pemanfaatan aplikasi WhatsApp sebagai sarana diskusi pembelajaran ini termasuk dalam kategori efektif. Sedangkan fitur WhatsApp pada yang digunakan dalam penelitian ini adalah fitur grup WhatsApp dan chat pribadi.

3. Mahārah kitābah atau yang biasa disebut dengan keterampilan menulis merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan tanpa didukung oleh tekanan suara, nada, mimik, gerak gerik dan tanpa situasi seperti yang terjadi pada kegiatan komunikasi lisan (Aziz & Erta, 2012). Namun, dalam penelitian ini difokuskan pada mahārah kitābah dasar yaitu mengenalkan lambang-lambang grafis sebagai kesatuan fonem yang membentuk kata. Mahārah kitābah dalam penelitian ini ditujukan pada SMP Generasi Rabbani Bogor.

(9)

F. Asumsi Dasar Penelitian

Asumsi penelitian biasa disebut juga sebagai anggapan dasar. Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data. Anggapan dasar yang diajukan antara lain:

1. Menurunnya prestasi belajar siswa sejak pandemi.

2. Banyaknya permasalahan dalam pembelajaran daring yang dihadapi baik dari guru, siswa, maupun wali siswa.

3. Prestasi belajar siswa SMP Generasi Rabbani Bogor pada mata pelajaran bahasa Arab bervariasi.

4. Spesifikasi Handphone yang dimiliki oleh siswa untuk belajar daring bervariasi mulai dari yang memadai hingga yg kurang memadai.

5. Keterbatasan kemampuan iptek dari peserta didik, pendidik maupun wali murid yang berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

Corona Virus Disease 2019 (Covid-l9) telah dinyatakan oleh World Healtlt Organization (WHO) sebagai pandemi dan Indonesia telah menyatakan Corona Virus Disease 2019

Pembatasan permasalahan riset ini ialah dengan memfokuskan pada kemungkinan adanya perbedaan average abnormal return, market capitalization serta average security return

bahwa Pengenaan Sanksi Terhadap Pelanggaran Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Tangerang telah

Pada lampiran SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),

Menimbang : a bahwa Pengenaan Sanksi Terhadap Pelanggaran Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota

Penelitian yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Daring Tingkat Sekolah Menengah Pertama dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 19 di Kecamatan Indralaya

Daring Berbasis Media Sosial Whatsapp untuk Meningkatkan Mahārah Kitābah di SMP Generasi Rabbani Bogor” yang secara akademis digunakan sebagai syarat.. untuk memperoleh

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 27 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 ( COVID - 19 ) ;di Daerah Kabupaten Bogor