• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Nike Running Center dengan Konsep Motivation through Running.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Nike Running Center dengan Konsep Motivation through Running."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRAK

Fenomena acara dan komunitas olahraga lari saat ini sedang marak terjadi di

Indonesia, tidak tertinggal di Kota Bandung. Ditandai dengan munculnya

komunitas-komunitas lari serta meningkatnya jumlah anggotanya. Walaupun

jumlah peminat tersebut meningkat, di Kota Bandung sendiri belum terdapat

sarana dan prasarana untuk mendukung komunitas dan kegiatan tersebut.

Komunitas-komunitas lari tersebut belum memiliki base camp yang diperlukan guna menunjang kegiatan mereka.

Nike merupakan salah satu brand dari perlengkapan olahraga yang mendukung kegiatan olahraga lari. Nike juga memiliki visi untuk menjadi inspirasi dan

membawa inovasi bagi setiap orang. Oleh karena perpaduan yang selaras dari

kedua hal tersebut maka penulis merancang Nike Running Center sebagai jawaban dari permasalahan yang ada. Pada tempat ini, fasilitas untuk komunitas-komunitas

lari digabung dengan retail dan fasilitas dari Nike Running. Konsep yang diangkat

merupakan perpaduan esensi dari kedua hal, yaitu ”motivation through running”

dengan tema industrial-modern.

(2)

iii

ABSTRACT

Running events and communities are very popular nowadays in Indonesia, including Bandung City. It is marked with the increasing number of running communities and its members. However, despite the large numbers of people in the community, Bandung City still does not have the facilities to support either the communities or the activities. The running communities do not have a base camp which is needed to support their activities.

Nike is a brand of sport equipment which supports running. It has a vision to be an inspiration and innovation for every person. In accordance to that, the writers designs Nike Running Center as a solution for the problems faced by independent communities. The facilities in this pace will be a combination between retail shop and facilities from Nike Running. The concept which will be applied for this design is also a combination of two important elements and it becomes “motivation through running” with the theme of industrial-modern.

(3)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Ide Perancangan... ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Perancangan ... 5

1.6 Manfaat Perancangan ... 6

1.7 Ruang Lingkup ... 6

1.8 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II NIKE RUNNING CENTER 2.1 Nike ... 8

2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Nike ... 11

2.1.2 Divisi-divisi Nike ... 13

2.1.3 Nike Running... 13

2.1.4 Nike iD Studio ... 18

2.1.5 Nike Di Indonesia ... 21

2.2 Olahraga Lari dan Komunitas Lari di Bandung ... 22

(4)

v

2.2.2 Jenis-Jenis Lari ... 23

2.2.3 Komunitas Lari di Bandung ... 24

2.3 Fasilitas Utama Nike Running Center... 25

2.3.1 Toko Nike Running ... 25

2.3.1.1 Ergonomi Toko ... 26

2.3.1.2 Sirkulasi Toko ... 29

2.3.1.3 Pencahayaan Toko ... 30

2.3.1.4 Sistem Display ... 31

2.3.2 Tempat Mendesain Sepatu Custom ... 32

2.3.3 Trial Track ... 32

2.3.4 Cafe... 33

2.3.4.1 Sistem Pelayanan Cafe ... 34

2.3.4.2 Ergonomi Cafe ... 34

2.3.4.3 Sirkulasi Cafe ... 36

2.3.4.4 Pencahayaan Cafe ... 36

2.4 Fasilitas Penunjang Nike Running Center ... 37

2.4.1 Lobby dan Resepsionis ... 37

2.4.2 Loker dan Ruang Ganti ... 38

2.4.3 Event Information Center ... 39

2.4.4 Ruang Penyimpanan ... 39

2.4.5 Gudang ... 40

2.5 Studi Banding ... 40

2.5.1 Nike Store, PVJ, Bandung ... 40

(5)

vi BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI

3.1 Deskripsi Proyek ... 43

3.9 Ide Implementasi Konsep pada Objek Studi ... 65

3.9.1 Tema Perancangan... 65

3.9.2 Konsep Perancangan ... 67

3.9.2.1 Konsep Utama ... 67

3.9.2.1 Konsep Programatik ... 68

BAB IV PERANCANGAN NIKE RUNNING CENTER 4.1 Penerapan Konsep pada Desain ... 72

4.1.1 Karakteristik Konsep ... 72

4.1.2 Penerapan Material dan Warna pada Ruang ... 73

4.2 Gambar Kerja ... 73

4.2.1 General ... 75

(6)

vii

4.2.3 Nike iD Studio ... 81

4.2.4 Cafe ... 86

4.2.5 Running Lab ... 89

4.2.6 Lobby ... 92

4.2.7 Furnitur ... 94

4.2.8 Detail Interior ... 97

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 101

5.2 Saran ... 102

(7)

viii

Gambar 2.10 The Shanghai NikeiD Studio ... 20

Gambar 2.11 Kegiatan Lari Bersama Komunitas Indo Runners Bandung ... 24

Gambar 2.12 Ergonomi Bidang Pandang Etalase ... 26

Gambar 2.13 Ergonomi Area Penjualan ... 27

Gambar 2.14 Ergonomi Konter Penjualan ... 27

Gambar 2.15 Ergonomi Sirkulasi Lintasan Publik ... 28

Gambar 2.16 Ergonomi Area Pengepasan Sepatu ... 28

Gambar 2.17 Ergonomi Fitting Room ... 29

Gambar 2.18 Lintasan Lari ... 33

Gambar 2.19 Ergonomi Area Makan ... 34

Gambar 2.20 Ergonomi Meja ... 35

Gambar 2.21 Ergonomi Sirkulasi Pelayan ... 35

Gambar 2.22 Ergonomi Resepsionis ... 38

Gambar 2.23 Ergonomi Loker ... 39

Gambar 2.24 Nike Store, PVJ, Bandung ... 41

(8)

ix

Gambar 3.1 Site Penabur International School Bahureksa ... 44

Gambar 3.2 Site Plan ... 45

Gambar 3.3 Kawasan Factory Outlet di Jalan Riau dan Jalan Banda ... 46

Gambar 3.4 Keadaan sekitar lokasi ... 46

Gambar 3.5 Denah Lantai 1 ... 54

Gambar 3.6 Denah Lantai 2 ... 54

Gambar 3.7 Tampak Depan ... 55

Gambar 3.8 Potongan Bangunan... 55

Gambar 3.9 Façade Sekolah Internasional BPK Penabur Bahureksa ... 56

Gambar 3.10 Lobby Sekolah Internasional BPK Penabur Bahureksa ... 57

Gambar 3.11 Bangunan Kubus ... 57

Gambar 3.12 Lorong ... 58

Gambar 3.13 Bangunan Bundar ... 58

Gambar 3.14 Taman ... 59

Gambar 3.15 Bubble Diagram ... 64

Gambar 3.16 Zoning Blocking Lantai 1 ... 64

Gambar 3.17 Zoning Blocking Lantai 2 ... 65

Gambar 3.18 Zoning Blocking Vertikal ... 65

Gambar 3.19 Nike Running Bucktown ... 66

Gambar 3.20 Nike Running Georgetown ... 66

Gambar 3.21 Nike Town ... 67

Gambar 3.22 Mind Mapping ... 67

Gambar 3.23 Konsep Bentuk ... 68

Gambar 3.24 Konsep Warna ... 69

Gambar 3.25 Nike Fuel Station Boxpark ... 70

Gambar 3.26 Nike Town 2 ... 70

Gambar 3.27 Nike Town 3 ... 71

(9)

x

Gambar 4.2 Denah General Lantai Dasar ... 75

Gambar 4.3 Denah General Lantai Dua ... 76

Gambar 4.4 Potongan General ... 77

Gambar 4.5 Denah Plafon Nike Running Store ... 78

Gambar 4.6 Layout Nike Running Store ... 78

Gambar 4.7 Denah Pola Lantai Nike Running Store ... 79

Gambar 4.8 Potongan Nike Running Store ... 79

Gambar 4.9 Perspektif Nike Running Store ... 80

Gambar 4.10 Denah Plafon NikeiD Studio Lantai 1... 81

Gambar 4.11 Layout NikeiD Studio Lantai 1 ... 81

Gambar 4.12 Denah Pola Lantai NikeiD Studio Lantai 1 ... 82

Gambar 4.13 Denah Plafon NikeiD Studio Lantai 2... 82

Gambar 4.14 Layout NikeiD Studio Lantai 2 ... 83

Gambar 4.15 Denah Pola Lantai NikeiD Studio Lantai 2 ... 83

Gambar 4.16 Potongan NikeiD Studio... 84

Gambar 4.17 Perspektif NikeiD Studio ... 85

Gambar 4.18 Denah Plafon Cafe ... 86

Gambar 4.19 Layout Cafe ... 86

Gambar 4.20 Denah Pola Lantai Cafe... 87

Gambar 4.21 Potongan Cafe ... 87

Gambar 4.22 Perspektif Cafe ... 88

Gambar 4.23 Denah Plafon Running Lab ... 89

Gambar 4.24 Layout Running Lab ... 89

Gambar 4.25 Denah Pola Lantai Running Lab ... 90

Gambar 4.26 Potongan Running Lab ... 90

Gambar 4.27 Perspektif Running Lab ... 91

Gambar 4.28 Denah Plafon Lobby... 92

(10)

xi

Gambar 4.30 Denah Pola Lantai Lobby ... 93

Gambar 4.31 Potongan Lobby ... 93

Gambar 4.32 Perspektif Lobby ... 94

Gambar 4.33 Furnitur Bangku Coba Sepatu ... 94

Gambar 4.34 Furnitur Meja Desain NikeiD Studio ... 95

Gambar 4.35 Furnitur Meja Kasir Nike Running Store... 95

Gambar 4.36 Furnitur Meja Resepsionis ... 96

Gambar 4.37 Furnitur Meja Cafe ... 96

Gambar 4.38 Furnitur Display Nike Running Store ... 97

Gambar 4.39 Detail Interior Plafon Nike Running Store ... 97

Gambar 4.40 Detail Interior Partisi Cafe ... 98

Gambar 4.41 Detail Interior Plafon Lobby ... 98

Gambar 4.42 Detail Interior Dinding Nike Running Store ... 99

Gambar 4.43 Detail Interior Dinding Cafe ... 99

(11)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Analisa Site... 49 Tabel 3.2 Tabel Analisa Bangunan... 51

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga merupakan suatu hal yang penting dilakukan secara rutin untuk

menjaga kesehatan dan kualitas hidup manusia. Berlari merupakan salah

satu jenis olahraga yang mudah untuk dilakukan dan dijadikan suatu

rutinitas. Olahraga lari memiliki banyak manfaat, sebagai contoh: olahraga

lari merupakan olahraga yang paling banyak membakar kalori,

memperkuat dan menjaga kesehatan jantung, mengurangi stress, dan dapat

(13)

2 Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga lari di Indonesia telah menjadi

suatu tren di masyarakat khususnya di kota-kota besar seperti Kota

Bandung dan Jakarta. Dilihat dari jumlah event lari yang diadakan, komunitas-komunitas lari yang ada, serta jumlah peserta yang ikut serta

dalam event dan komunitas tersebut, perkembangan olahraga ini dapat dibilang cukup signifikan. Menurut data yang diambil dari website

http://marilari.com (diakses: Senin, 6 Oktober 2014 Pk12.55), setidaknya

terdapat lebih dari dua puluh event lari yang diadakan di Bandung-Jakarta per tahunnya. Peningkatan jumlah anggota komunitas lari juga meningkat

cukup drastis dalam dua tahun terakhir ini. Dilihat dari jumlah peminat lari

yang cukup banyak tersebut, belum terdapat suatu fasilitas/sarana

penunjang yang memadai sebagai wadah kegiatan serta

komunitas-komunitas lari yang ada di Kota Bandung yang memiliki suasana dan

sirkulasi ruangan yang sesuai, seperti sarana/tempat untuk berkumpul

sebelum dan sesudah kegiatan, tempat untuk berganti pakaian, tempat

untuk menaruh barang-barang bawaan mereka dengan aman, serta tempat

yang nyaman untuk bersosialisasi dan bertukar informasi tentang kegiatan

lari dan perlengkapan yang dibutuhkan, oleh sebab itu perancang ingin

membuat suatu sarana yang dapat memfasilitasi dan mempromosikan

kegiatan olahraga lari.

Kota Bandung sendiri saat ini merupakan merupakan sasaran yang

diminati oleh para wisatawan lokal maupun asing. Selain menawarkan

nuansa kota yang sejuk dan hijau, Bandung juga mulai dikenal sebagai

kota fashion di mana banyak terdapat factory outlet. Wisatawan yang datang cenderung untuk berbelanja serta mencari tahu tentang kegiatan

yang sedang tren pada saat itu. Menurut Helen Reynolds, dalam bukunya

Mode dalam Sejarah Sepatu, dikatakan bahwa dewasa ini, sepatu lari/ sepatu olahraga banyak digunakan sebagai sepatu dalam bergaya. Hal ini

dapat dimanfaatkan menjadi suatu pendorong agar masyarakat lebih

(14)

3 Nike merupakan suatu brand besar yang terkenal dalam dunia perlengkapan olahraga. Sepatu lari merupakan produk pertama dan produk

unggulan Nike yang terus berkembang. Nike memiliki divisi Nike Running

yang merupakan divisi yang membahas tentang sepatu dan peralatan

olahraga lari dengan berbagai kategorinya. Nike Running sendiri memiliki misi untuk mengajak masyarakat berolahraga lari. Hal ini dibuktikan

dengan rutinnya mereka mengadakan event lari di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam perkembangannya sepatu lari Nike tidak hanya

berfungsi sebagai sepatu lari, namun juga sebagai salah satu fashion yang diminati dan dicari oleh banyak orang. Hal ini dapat menjadi “pendorong”

untuk memperkenalkan olahraga lari bagi masyarakat luas.

Sehubungan dengan latar belakang di atas, Nike Running Center

merupakan sebuah ide untuk menarik lebih banyak orang untuk

menjadikan olahraga lari sebagai lifestyle dan sebagai sarana penunjang untuk memfasilitasi komunitas-komunitas lari dalam melaksanakan

kegiatan mereka.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan

sebelumnya, terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu:

• Peminat olahraga lari di Kota Bandung terus berkembang dilihat dari komunitas dan event-event lari yang ada, namun belum terdapat sarana dan fasilitas (base camp) yang memadai seperti tempat untuk berkumpul sebelum dan sesudah kegiatan dimulai, tempat untuk

berganti pakaian, serta sarana dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan

untuk menunjang kegiatan mereka.

• Belum adanya sarana pemenuhan kebutuhan informasi (tempat bersosialisasi dan bertukar informasi) yang konkrit terhadap aktivitas

(15)

4

• Belum adanya Nike Running Store yang merupakan toko khusus untuk sepatu dan peralatan olahraga lari, serta Nike iD Studio di Indonesia sebelumnya. Yang ada di Indonesia saat ini merupakan retail Nike

secara keseluruhan.

• Bagi beberapa kalangan masyarakat yang kurang tertarik untuk berolahraga, dibutuhkan suatu hal yang menarik mereka untuk datang

dan memperkenalkan olahraga lari sebagai lifestyle.

1.3 Ide Perancangan

Dalam perancangan Nike Running Center ini perancang ingin mendesain sebuah fasilitas lari untuk mewadahi kegiatan-kegiatan komunitas lari

yang ada serta sebagai sarana untuk mempromosikan lari sebagai lifestyle

dengan Nike Running sebagai brand yang memfasilitasi hal tersebut. Tempat ini tidak hanya menawarkan pengalaman dalam berolahraga lari,

namun juga sebagai tempat untuk berkumpul bersama teman dan

komunitas. Konsep yang akan diterapkan pada fasilitas ini diambil dari

misi utama Nike dan makna dari olahraga lari yang akan dipadukan

dengan nuansa modern dan pengaplikasian desain yang inovatif untuk

menciptakan ruangan yang dapat memberikan motivasi bagi orang-orang

didalamnya. Adapun beberapa fasilitas yang disediakan oleh Nike Running Center ini adalah:

1. Nike Running Store yang menyediakan perlengkapan-perlengkapan olahraga lari seperti sepatu, baju, knee support, dan lain sebagainya. 2. Nike iD Studio sebagai tempat untuk mendesain sepatu custom yang

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan orang yang berbeda-beda.

(16)

5 4. Loker, ruang ganti dan shower room sebagai sarana penunjang bagi

komunitas lari.

5. Running Lab yang merupakan sarana yang disediakan oleh Nike pada toko-toko Nike Running lainnya yang telah ada.

6. Cafe

7. Area informasi untuk event-event lari yang diadakan.

1.4 Rumusan Masalah

Pokok utama yang dikaji adalah perancangan Nike Running Center yang terletak di kota Bandung. Beberapa yang menjadi pokok masalah yaitu :

1. Bagaimana merancang interior ruang pada Nike Running Center agar sesuai dengan ketentuan, identitas, dan visi misi dari brand Nike

khususnya Nike Running ?

2. Bagaimana perancangan fasilitas yang tepat dan menarik untuk

menunjang kebutuhan retail, tempat mendesain sepatu custom (Nike iD Studio), café, running lab, serta sarana-sarana yang menunjang sebagai wadah bagi komunitas lari?

3. Bagaimana perancangan interior Nike Running Center dengan konsep

”motivation through running” yang dapat menginspirasi dan memotivasi orang-orang di dalamnya?

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan utama perancangan Nike Running Center ialah sebagai berikut: 1. Merancang sebuah pusat komersial (retail) dari brand Nike Running

yang bertujuan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat

untuk terus berolahraga, dalam hal ini berolahraga lari.

(17)

6 serta sebagai tempat informasi tentang acara dan event-event seputar kegiatan lari yang diadakan di Kota Bandung.

3. Merancang sebuah ruang publik yang menarik dan inovatif agar dapat

menjadi inspirasi dan memotivasi orang-orang yang ada di dalamnya

untuk dapat meningkatkan semangat serta daya juang mereka,

khususnya dalam berolahraga lari.

1.6 Manfaat Perancangan

1. Sebagai cara untuk dapat memahami lebih dalam tentang perancangan

dan desain yang sesuai untuk suatu ruang publik yang berguna sebagai

fasilitas retail dari suatu brand (Nike) dan sarana penunjang kegiatan bagi komunitas lari yang ada di Kota Bandung.

2. Agar dapat menjadi suatu ide dan saran mengenai peranan sebuah

perancangan Nike Running Center di Kota Bandung sebagai fasilitas retail serta sarana yang menunjang kegiatan dan sosialisasi komunitas

lari di Kota Bandung.

3. Sebagai sebuah sumbangan ide dan ilmu dalam bidang Desain Interior

yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dan berguna di kemudian

hari.

1.7 Ruang Lingkup

Nike Running Center terdiri dari toko Nike Running (retail), Nike iD Studio, trial track, running lab, café, event information center serta fasilitas-fasilitas pendukung penunjang komunitas lari seperti loker dan

ruang ganti. Area-area tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan

untuk memenuhi tujuan perancangan yang ada. Ruang lingkup ini

(18)

7 1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang akan dibahas pada laporan ini ialah:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, ide

perancangan, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan,

metode perancangan, ruang lingkup perancangan serta sistematika

penulisan laporan perancangan Nike Running Center.

Bab II Nike Running Center

Bab ini berisi tentang kajian/studi literatur yang berhubungan dengan Nike, Nike Running, olahraga lari, komunitas lari, retail, cafe, serta fasilitas-fasilitas pendukung pada proyek perancangan Nike Running Center yang mencangkup standar ergonomi, sirkulasi, pencahayaan, beserta studi

banding dengan toko-toko Nike lainnya.

Bab III Deskripsi Proyek

Bab ini berisi tentang deskripsi proyek, data dan analisa site dan bangunan,

identifikasi dan aktivitas user, kebutuhan ruang, serta konsep dan tema perancangan.

Bab IV Perancangan Nike Running Center

Bab ini berisi tentang pembahasan perancangan Nike Running Center

dimulai dari penerapan konsep, gambar kerja, denah, potongan, detail

interior, furniture, serta perspektif ruang.

Bab V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari perancangan yang telah dibuat serta saran

yang ditujukan untuk berbagai pihak yang akan membuat perancangan

(19)

99

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dalam proses perancangan Nike Running Center terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Dimulai dari pemilihan lokasi serta

pemilihan konsep desain yang sesuai dengan karakteristik user/pengunjung

dan juga sesuai dengan karakter, visi, misi, serta image dari Nike Running. Pemilihan konsep “motivation through running” didasarkan pada visi utama dari Nike sendiri yang digabungkan dengan kegiatan utama yang diangkat,

yaitu olahraga lari. Hal ini menjadikan konsep tersebut dirasa tepat dan sesuai

(20)

100

ditampilkan dari toko-toko Nike yang telah ada, standar dari Nike Retail,

serta karakteristik dari kegiatan dan komunitas yang diangkat.

Untuk mewujudkan konsep tersebut pada interior yang dirancang, maka

digunakan pengaplikasian typografi yang dibuat sebagai environmental graphic untuk memberikan kata-kata motivasi kepada pada pengunjung Nike Running Center. Penggunaan cermin, garis-garis diagonal yang berulang untuk menciptakan kesan pergerakan, serta bentuk-bentuk yang terinspirasi

dari olahraga lari juga diaplikasikan pada perancangan ini. Nike Running

Center terdiri dari berbagai macam fasilitas ruang dengan fungsi yang

berbeda-beda namun desain yang ditampilkan memiliki kesamaan

karakteristik yang diambil dari karakter konsep serta arahan desain dari Nike.

5.2 Saran

Melalui perancangan ini, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan

dalam merancang Nike Running Center. Latar belakang dan tujuan perancangan yang benar dan sesuai, identifikasi dan analisis karakteristik user,

survei lokasi, serta pendalaman dan data-data dasar tentang hal-hal yang

berkaitan merupakan bahan acuan dalam perancangan. Identifikasi user,

produk, serta visi misi dari merk/perusahaan yang diangkat akan

memudahkan untuk membuat penentuan arahan desain dalam bentuk konsep

(21)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

De Chiara. Joseph and John Calender. 1981. Time Saver Standard for Building Types, New York: McGraw Hill Book Company

De Chiara. Joseph, Julius Panero, and Martin Zelnik. 2001. Time Saver Standard for Interior Design and Space Planning - Second Edition, New York: McGraw Hill Book Company

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Karlen, Mark dan James Benya. 2004. Dasar-dasar Desain Pencahayaan,

Jakarta: Erlangga

Kubba, Sam. 2003. Space Planning for Commercial and Residential Interiors,

New York: McGraw Hill

Lawson, Fred.1973. Restaurant Planning & Design. London: Architectural Press Mun, David. 1981. Shops. A Manualing of Planning and Design. London:The

Architectural Press

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril. 1995. Data Arsitek. Jilid 2 Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Panero, Julius dan Zelink Martin. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior.

Jakarta: Erlangga

Pile, John F. 2003. Interior Design. 4th Ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Rahmani, Mikanda. 2014, Buku Super Lengkap Olahraga. Jakarta: Dunia Cerdas Suptandar, Pramudji. 1999. Desain Interior. Jakarta: Djambatan.

(22)

xiv Website:

http://nikeinc.com

(diakses: Kamis, 2 Oktober 2014 Pk16.37)

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/136215-T%2028123-Faktor-faktor%20pendorong-Tinjauan%20literatur.pdf

(diakses: Senin, 6 Oktober 2014 Pk12.54)

http://dunialari.com/

(diakses: Senin, 6 Oktober 2014 Pk12.55)

http://marilari.com/jadwal/

(diakses: Senin, 6 Oktober 2014 Pk12.55)

http://cargocollective.com/yehenala/filter/display

(diakses: Senin, 6 Oktober 2014 Pk12.58)

http://www.brandingserved.com/gallery/NIKE-SHANGHAI-INTERNATIONAL-MARATHON-VISUAL-CENTER/6038077

(diakses: Rabu, 8 Oktober 2014 Pk20.12)

http://streething.com/spotlight/13595/13595/

Referensi

Dokumen terkait

Pada rumahtangga miskin yang bagian terbesar dari pendapatannya (60 %) masih dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan sumber karbohidrat (Gunawan, 1991), upaya pemenuhan kebutuhan

Adalah menjadi harapan supaya briged pelapis tani Negeri Perlis mampu memainkan peranan yang lebih besar lagi pada masa depan dengan penglibatan aktif yang direncanakan melalui

Menurut Jiang, partai dan rakyat harus selalu berpegang pada prinsip Mao yaitu tidak boleh memandang Marxisme-Leninisme hanya sebagai dogma semata, namun harus juga dapat

Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa produk berupa media audio visual berbasis kearifan memperoleh jumlah skor aktual rata-rata adalah 4,9 yang

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh City Branding, Motivasi Wisata, EWOM, Citra Destinasi dan Daya

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses manajemen yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam upaya peningkatan prestasi di Sekolah Dasar Kristen Immanuel

Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana mengatasi persoalan gangguan pelayanan jika salah satu servernya mengalami kerusakan dengan menghitung

Berdasarkan proposal PGM, diketahui bahwa dana peningkatan cakupan posyandu melingkupi kegiatan yang diusulkan dalam bentuk penyuluhan dengan metode demonstrasi pembuatan